BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa bisa menganalisis untuk keputusan investasi modal 2. Khusus : Mahasiswa memahami dan dapat melakukan analisis keputusan investasi modal yang paling efektif B. Pokok Bahasan : Analisis Keputusan Investasi Modal C. Sub Pokok Bahasan : 1. Kerangka kerja keputusan 2. Komponen analisis 3. Metode analisis 4. Perputaran dana yang diinvestasikan 5. Capital Budgeting 6. Usul usl investasi dan pemilihan alternative 7. Pengertian Cash flow 8. Metode Payback Period 9. Net Present Value 10. Internal Rate of Return (yield method) 11. Accounting rate of return (ARR) 1. Kerangka kerja keputusan
Analisis yang efektif atas investasi modal mensyaratkan bahwa analisis dan pengambilan keputusan sangat menyadari akan banyaknya dimensi yang terlibat, analis perlu menetapkan serangkaian aturan dasar untuk memastikan bahwa hasil-hasil atas keputusan yang diambil bersifat menyeluruh, konsisten dan berarti. Aturan dasar ini meliputi definisi masalah, hakikat investasi, estimasi biaya dan manfaat masa depan, tambahan arus kas, data akuntansi yang relevan dan biaya tertanam (sunk cost) dan nilai waktu dari uang. Definisi Masalah : seorang analis perlu memikirkan banyak alternative yang biasanya mengelililngi suatu pengeluaran modal besar. Hakikat Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Estimasi Biaya dan manfaat masa depan : Keberhasilan dari suatu investasi dengan jangka waktu 2 sampai 25 tahun, seluruhnya terletak pada kejadian masa depan dan ketidakpastian yang mengelilinginya. Karena itu seorang analis didorong untuk mempertimbangakan sebanyak mungkin kemungkinan perubahan dari kondisi sekarang dalam semua variable yang relelvan bagi analisis. Arus kas tambahan yaitu, perubahan jumlah total arus kas perusahaan yang terjadi sebagai akibat langsung dipilihnya suatu investasi. Ada tiga hal penting yang berhubungan dengan masalah arus kas tambahan ini : 1. Berapakah dana tambahan yang diperlukan untuk melaksanakan alternative yang dipilih? 2. Pendapatan apa yang akan dihasilkan darinya dan pendapatan apa yang akan hilang karena alternative yang dipilih? 3. Biaya yang akan ditambahkan atau dihapuskan dari suatu investasi. Data akuntansi yang relevan : Perubahan-perubahan yang dilaporkan dalam alokasi harus memiliki perubahan yang sebenarnya dalam pengeluaran kas dan pendapatan, jika tidak (hanya masalah redistribusi saja), maka tidak mencerminkan biaya yang sebenarnya terjadi. Biaya tertanam (sunk cost) : adalah biaya yang terjadi dimasa lalu, sudah dibayar dan tidak dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambi keputusan.
Nilai waktu dari uang : atau time valued of money adalah perbedaan antara nilai uang saat ini dengan nilai uang dimasa yang akan datang ( current value + interest), perlu diperhatikan dalam analisis ini. 2. Komponen analisis Untuk menilai daya tarik dari suatu investasai, kita harus mempertimbangakan unsur-unsur berikut : a. Investasi bersih (atau jumlah yang dikeluarkan) : kebutuhan modal kotor untuk aktiva baru dikurangi dengan setiap modal yang dapat dipulihkan dari pertukaran atau penjualan aktiva yang ada. b. Potensi Keuntungan (Arus Masuk Kas Operasi) ; dasar operasional bagi manfaat ekonomi selama umur investasi adalah perubahan laba bersih positif yang disebabkan oleh investasi, (laba bersih adalah laba setelah dipotong oleh pajak yang berlaku). c. Umur Ekonomis yaitu periode waktu saat menghasilkan keuntungan dari suatu investasi. d. Nilai Akhir, yaitu setiap pemulihan modal pada saat penghakhiran investasi Contoh : suatu pengeluaran sebesar $ 100,000 untuk peralatan dibutuhkan guna memproduksi produk baru yang diharapkan memberikan manfaat arus kas sesudah pajak sebesar $ 25,000 selama jangka waktu 6 tahun, tanpa fluktuasi tahuan yang besar. Meskipun peralatan tersebut tidak sepenuhnya akan habis terpakai sesudah 6 tahun, tidak mungkin merealisasikan jumlah yang lebih besar dari nilai sisa pada saat itu, karena adanya sisa ini, penyusutan selama enam tahun dengan metode garis lurus sebesar $16.667/tahun. Telah disesuaikan dengan benar dalam angka arus kas sebesar $25,000, laba bersih setelah pajak yang diharapkan diakhir periode sebesar $ 8.333 3. Metode analisis Metode sederhana dalam analisis merupakan pedoman yang secara intuitif berkaitan dengan pertukaran antara investasi dan arus kas operasi. Juga diuraikan mengenai pembayaran kembali (pay back) dan tingkat hasil pengembalian yang sederhana (simple rate of return). Metode Periode Pengembalian / Payback Period Periode pengembalian payback period
Periode Payback menunjukkan berapa lama (dalam beberapa t a h u n) s u a t u i n v e s t a s i a k a n b is a k e m b a l i. P e r i o d e Payback menunjukkan perbandingan antara initial investment dengan aliran kas tahunan, dengan rumus umu sebagai berikut : Payback period = Nilai Investasi / Proceed Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telahd i t e n t u k a n p r o y e k t e r s e b u t d i t e r i m a, a p a b i l a t i d a k p r o y e k tersebut ditolak. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut jugauntuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi. Kebaikan Payback Method 1. Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit. 2) Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return d a n r e s i k o yang sama, sehingga d a p a t d i p i l i h i n v e s t a s i yang jangka waktu pengembaliannya cepat. 3. Cukup sederhana untuk memilih ususl-usul investasi. Kelemahan Payback Method 1)Tidak memperhati kan nilai waktu dari uang 2)Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi 3)Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda Periode pengembalian = n + { [ ( a- b ) / (tahun c b)] x 1} n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasimula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1 Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
Periode pengembalian = (investasi awal tahun / arus kas) X 1 Usulan proyek investasi Periode pengembalian lebih cepat : layak Periode pengembalian lebih lama : tidak layak Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalianyang lebih cepat yang dipilih 2.Metode Nilai Sekarang Bersih Metode nilai sekarang bersih net present value NPV, Setelah kelemahan-kelemahan pada metode-metode sebelumnya, orang mulai mencari cara untuk memperbaiki keefektifan evaluasi proyek investasi. Metode ya n g d i m a k s u d a d a l a h n i l a i s e k a r a n g b e r s i h a t a u N P V, y a n g m e n g a n d a l k a n pada teknik arus kas yang di diskontokan. a - b= n + x 1tahunc - binvestasi awal= x 1tahunarus kas Pembayaran Kembali = Investasi bersih / arus kas operasi rata-rata tahunan = $100,000 / $ 25,000 = 4 Tahun 4. Perputaran dana yang diinvestasikan Pada prinsipnya perusahaan berharap dengan investasi di aktiva tetap akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tersebut. Namun waktu pengembalian untuk investasi di aktiva tetap lebih lama dibandingkan dengan investasi di aktiva lancer. Perbedaannya dapat digambarkan sebagai berikut : - Investasi Aktiva Lancar : Kas Aktiva Lancar Kas - Investasi Aktiva Tetap : Kas Aktiva Tetap Depresiasi Kas 5. Capital Budgeting Capital budgeting mempunyai arti yang sangat penting karena :
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang 2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang 3.Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. 4. Kesalahan dala pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat panjang dan berat. 6. Usul usl investasi dan pemilihan alternative Ada berbagai cara dalam menggolong-golongkan usul-usul investasi, salah satu penggolongan usul-usul investasi didasarkan menurut kategori dibawah ini : 1. Investasi penggantian 2. Investasi penambahan kapasitas 3. Investasi penambahan jenis produk baru 4. Investasi lain-lain. 7. Pengertian Cash flow Setiap usul pengeluaran moda (Capital expenditure) selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu : 1. Aliran kas keluar neto (net outflow of cash), yaitu kas yang diperlukan untuk investasi baru 2. Aliran kas masuk neto tahunan (net annual inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang ini sering pula disebut sebagai proceeds. Untuk lebih jelas, terlampir contoh : Suatu perusahaan mempunyai rencana untuk membeli sebuah mesin baru untuk mengganti sebuah mesin lama yang dianggap sudah tidak efisien lagi. Harga mesin baru beserta biaya pemasangannya sebesar Rp. 60.000 Dengan taksiran umur penggunaan 3 tahun. Mesin lama yang masih mempunyai umur penggunaan 3 tahun lagi, kalu dijual padawaktu ini harganya sesuai dengan nilai buku yaitu Rp. 15.000. Kalau mesin lama dijual dan diganti dengan mesin baru, maka jumlah investasi tambahan atau aliran kas keluar untuk proyek investasi tersebut adalah Rp. 45.000 (60.000 15.000). Penggantian ini diharapkan dapat menghemat biaya tenaga kerja, material dan biaya reparasi dalam setahunnya sebesar Rp. 27.500 sebelum pajak. PPH 40%. Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun atas dasar accounting atau accrual basi dan cash flow.
Perhitungan sebagai berikut : Perhitungan keuntungan menurut buku dan perhitungan cash flows Uraian Dasar Accounting Dasar Cash Flows penghematan biaya TK, material dan biaya reparasi 27,500 27,500 depresiasi mesin baru 20,000 dikurangi depresiasi mesin lama 5,000 tambahan depresiasi 15,000 kenaikan keuntungan yang dikenakan pajak 12,500 Kenaikan Pajak penghasilan 5,000 5,000 Keuntungan netto setelah pajak 7,500 kenaikan cash inflows atau proceeds 22,500 Tambahan nett cash in flows setiap tahunnya sebesar Rp. 22.500 adalah sama besarnya dengan keuntungan netto sesudah pajak Rp. 7.500 plus tambahan depresiasi Rp. 15.000. Tambahan cash flows selama 3 tahun yaitu 3 x 22.500 Rp. 67.500 Kalau digambarkan maka pola cash flow dari proyek investasi penggantian tersebut sebagai berikut : Investasi tambahan Tahun 0 1 2 3 cash ooutlay 45,000 - - -
Aliran kas masuk - 22,500 22,500 22,500 Apakah usulan investasi ini dapat diterima atau tidak? 8. Metode Payback Period Ada berbagai metode penilaian proyek investaasi atau metode untuk menyusun ranking usul -usul investasi yaitu : 1. Pay back period 2. Net Present Value 3. Internal Rate of Return (yield method) 4. Accounting rate of return Metode Payback Period Adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto. Payback periode menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Apabila proceed setiap tahunnya sama jumlahnya maka pay back period dapat dicari dengan cara membagai jumlah investasi dengan proceeds tahunan. Untuk kasus diatas pay back period = (Rp. 45.000 / Rp. 22. 500) X 1 tahun = 2 tahun. Prinsipnya kita harus memilih investasi yang memiliki pay back period sekecil/secepat mungkin. Metode ini memiliki kelemahan : - Mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah pay back period tercapai. Oleh karenanya criteria ini bukan alat pengukur profitability tapi alat pengukur rapidity atau kecepatan kembalinya dana. - Metode ini juga mengabaikan nilai waktu dari uang. 9. Net Present Value Berbeda dengan payback period, Metode ini memperhatikan nilai waktu dari uang. Dalam konsep ini, sebuah investasi akan diterima apabila jumlah present value keseluruhan
proceeds lebih besar daripada PV dari investasinya. Dengan menggunakan contoh kasus diatas, setelah ditambah keterangan mengenai cost of capital atau rate of return yang kita inginkan, maka dapatlah dihitung NPV-nya, misalnya discount rate yang digunakan sebesar 10% Jumlah investasi = 45.000 Proceeds tahunan selama 3 tahun = Rp. 22.500 Discount rate 10% PV dari proceeds=2.487 x Rp.22.500= Rp. 55.958 PV dari outlays = Rp. 45.000 -------------------_ NPV = Rp. 10.958 Hasil perhitungan diataas menunjukan rate of return yang positif, artinya keputusan investasi dapat diterima. Apabila proceed suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun. Kita harus menghitung PV dari proceeds setiap tahunnya. Utnuk kemudian dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang diharapkan dari investasi tersebut Terlampir contoh : Perhitungan NPV atas dasar "discount rate" 10% DF Tahun 10% Proceeds PV dari Proceeds 1 0.909 60,000 54,540 2 0.826 50,000 41,300 3 0.751 40,000 30,040 4 0.683 30,000 20,490 5 0.621 20,000 12,420 6 0.564 10,000 5,640 PV dari proceeds 164,430 Pv dari outlays 120,000 NPV 44,430 dari data diatas NPV positif artinya investai dapat diterima 10. Internal Rate of Return (yield method) Didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadi jumlah nilai sekarang dari proceeds
yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of Capital outlays). Cara ini harus dicari dengan cara trial and eror. Dengan langkah sebagai berikut : - Pertama kita menghitung PV dari proceeds dengan menggunakan tingkat bunga yang kita pilih. - Hasil perhitungan diatas kita bandingkan dengan jumlah PV dari outlaysnya. - Kalau PV dari proceeds > PV investasinya atau outlaysnya. Kita harus menggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi. Sebailknya kalau PV dari proceeds lebih kecild ari PV kita harus menggunakan bunga yang lebih rendah. - Cara diatas kita lakukan beruang sampai kita temukan tingkat bunga yang dapat menjadikan PV dari proceeds sama degnan PV dari outlays. Pada tingkat bunga inilah NPV dari usulan investasi tersebut nol atau mendekati nol. - Besarnya tingkat bunga tersebut menggambarkan besarnya IRR dari usul investasi tersebut. Dari contoh diatas kita akan hitung IRR sebagai berikut : Jumlah investasi Rp. 45.000 Jumlah proceeds selam 3 tahun = Rp. 22.500 Misal kita memakai tingkat bunga 20% untuk menghitung PV dari proceeds. Dengan menggunakan table A-2 kita dapat menghitung NPVnya sebagai berikut : PV dari proceeds = 2.106 x Rp. 22.500 = Rp. 47.385 PV dari outlays = Rp. 45.000 NPV = Rp. 2.385 Oleh karena hasil perhitungannya positif maka kita coba untuk mnggunakan tingkat bunga yang lebih tinggi, misalnya tingkat bunga 24%. Dengan menggunakan table A2 kita dapat menghitung NPV sebagai berikut : PV dari proceeds = 1,981 x Rp. 22.500 = Rp. 44.573 PV dari outlays = Rp. 45.000 NPV = Rp. 427 (minus)
Hasil perhitungan menunjukan bahwa NPV negative. Berarti tingkat bunga yang sebenarnya lebih kecil dari 24%. Kita coba menggunakan tingkat bunga 23% maka dihitung NPV sebagai berikut : PV dari proceeds = 2,011 x Rp. 22.500 = Rp. 45.248 PV dari outlays = Rp. 45.000 NPV = Rp. 248 (Positif) Hasil perhitungan positif ini menunjukan tingkat bunga yang sebenarnya diatas 23% dan dibawah 24%. Internal rate sebenarnya dapat dihitung sbb : Selisih selisih Selisih PV of proceeds tingkat bunga PV dengan capital outlays 23% 45,248 45,248 24% 44,573 45,000 selisih 1% 675 248 248/675 x 1% = 0.37% 23% + 0.37% = 23.37% Artinya usul investasi penggantian mesin lama dengan baru dapat diterima kareana IRRnya lebih besar dari rate of return yang dikehendaki atau cost of capital 10%. Apabila proceed suatu investasi tidak sama dari tahun ke tahunnya kita dapat Dimana : R = IRR yang dicari P1 = tingakt bunga ke 1 P2 = tingkat bunga ke 2 C1 = NPV ke 1 C2 = NPV ke 2 menggunakan rumus sebagai berikut R = P1 (C1 x (P2-P1/C2-C1)) 11. Accounting rate of return (ARR)
Metode ini sering juga disebut sebagai average rate of return, menunjukan persentase keuntungan sesudah pajak dihitung dari average investment. Yang mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Kelebihan metode ini adalah kesederhanaan dan mudah dimengerti. Dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan. Sesudah accounting rate of return ini dihitung, tahap berikutnya ialah mencocokannya dengan minimum accounting rate of return yang dianggap wajar oleh perusahaan. Apabila ARR lebih besar dari minimum ARR maka usul investasi tersebut diterima dan sebaliknya. Kekurangan metode ini : 1. tidak memperhatikan nilai waktu dari uang 2. menitik beratkan pada masalah accounting dan kurang pada cashflows dari investasi yang bersangkutan. 3. Pendekatannya jangka pendek 4. kurang memperhatikan panjangnya jangka waktu investasi. Dari contoh sebelumnya kita dapat menghitung ARR sbb : = 7.500 (EAT) / 45.000 (initial investment) x 100% = 16.67% ARR atas dasar investasi rata-rata : {7.500 / (45.000:2)} x 100% = 33.34% E. Evaluasi :.. 1. Jelaskan konsep Capital Budgeting yang anda fahami? 2. Jelaskan Pengertian Cash flow yang anda fahami? 3. Jelaskan konsep, kelebihan dan kekurangan dari : - Metode Payback Period
- Net Present Value - Internal Rate of Return (yield method) - Accounting rate of return (ARR)