TKS 4406 Material Technology I

dokumen-dokumen yang mirip
3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

Struktur dan Konstruksi II

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

Konsep Desain dengan Teori Elastis

EBOOK PROPERTI POPULER

DINDING DINDING BATU BUATAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

Gambar 1.1 Keruntuhan rangka kuda-kuda kayu (suaramedianasional.blogspot.com, 2013)

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

Kaca & Keramik. Kaca. TKS 4406 Material Technology I 3/16/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

KISI-KISI SOAL PROFESIONAL UKG 2015

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

ANALISIS VARIASI KONFIGURASI RANGKA PADA JEMBATAN BAJA (STUDI KASUS JEMBATAN "5" BRIDGE)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

KONSTRUKSI RANGKA ATAP

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. DASAR PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Balok Statis Tak Tentu

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP PRYDA PADA BANGUNAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 METODE ANALISIS

BAB III LANDASAN TEORI

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TKS 4406 Material Technology I

BAB I PENDAHULUAN. Pengujian kualitas genteng pres. (produk kabupaten Kebumen dan produk kabupaten Sukoharjo) UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

DEFLEKSI PADA STRUKTUR RANGKA BATANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan yaitu Studi Kekuatan Kolom Beton Menggunakan Baja Profil Siku

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

METODE SLOPE DEFLECTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011

Analisis Kehilangan Gaya Prategang

Kata Kunci : Tegangan batang tarik, Beban kritis terhadap batang tekan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

PERENCANAAN DAN PENERAPAN SISTEM STRUKTUR

METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR NORMAL DENGAN DUA TITIK PEMBEBANAN BAB I DESKRIPSI

PEMBEBANAN JALAN RAYA

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda konstruksi kayu berdasarkan bentang kaki kuda-kuda berikut. 1) Bentang 3-4 Meter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

ANALISIS PERBANDINGAN KUDA KUDA BAJA RINGAN DENGAN BETON BERTULANG MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000 V.18

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S-1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

Transkripsi:

TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda : Melindungi dari panas matahari dan hujan Menambah keindahan bangunan 1

PERSYARATAN Konstruksi kokoh, kuat dan terbuat dari bahan yang tidak mudah lapuk Bentuknya sesuai dengan bangunannya sehingga nampak indah Kemiringan sudut lereng atap harus sedemikian rupa sehingga air mudah mengalir Memberi kenyamanan penghuninya. BAGIAN KONSTRUKSI ATAP Konstruksi rangka atap itu sendiri atau disebut kuda kuda Penutup atapnya sendiri 2

KONSTRUKSI KUDA-KUDA Untuk menentukan tipe kerangka atap harus memperhatikan : Ukuran lebar dan panjang bangunan Penggunaan bangunan tersebut (toko, kantor, rumah tinggal gudang, gedung olah raga, dan lain-lain) Bentuk denah ruangan Bentangan dan jarak antara kuda-kuda Lokasi bangunan Jenis penutup atapnya BAHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA Bahan konstruksi kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja profil, baja ringan dan dapat pula terbuat dari beton bertulang yang dibentuk seperti rangka atap. 3

KUDA-KUDA DARI KAYU atau BAMBU daya tahannya ukuran terbatas mudah lapuk dimakan rayap KUDA-KUDA DARI BAJA luluh bila terjadi kebakaran mudah korosi bahan baja cukup berat dibanding dengan kayu 4

KUDA-KUDA DARI BETON Cukup berat Harus dihitung secara benar-benar Biasanya tidak berbentuk rangka kuda-kuda namun seperti balok/gelagar BAGIAN KUDA-KUDA Kaki kuda-kuda, sebagai pembentuk kemiringan atap dan sebagai penahan semua beban di atasnya. Sebagai peletakannya dapat di letakan di atas kolom (kayu/beton) atau dinding bata. 5

BAGIAN KUDA-KUDA (lanj.) Balok Kuda-kuda/balok tarik, karena adanya gaya horisontal, maka kaki kuda-kuda akan meng-geser keluar, maka untuk menghindari gaya horisontal tersebut dipa-sang sebuah balok kuda-kuda atau balok tarik (karena balok ini menahan gaya tarik). BAGIAN KUDA-KUDA (lanj.) Balok Gantung/Makelar, karena bentang L panjang, maka balok kuda-kuda akan melentur ke bawah, maka diberi penggantung. 6

BAGIAN KUDA-KUDA (lanj.) Balok Penyokong (Skoor), akibat L makin panjang, kaki kuda-kuda juga makin panjang, akibatnya juga akan melentur dan untuk menghindarinya diberi balok penyokong atau skoor BAGIAN KUDA-KUDA (lanj.) Balok Gapit, berfungsi supaya konstruksi kuda -kuda tidak melentur ke depan atau ke belakang 7

BAGIAN KUDA-KUDA (lanj.) Dengan semakin panjang bentang L, konstruksinya semakin rumit berarti semakin banyak batang-batang penyokong dan batang penggantung-nya. Bilamana kuda-kuda terbuat dari kayu, maka dimensi masing-masing batang akan menjadi besar lagi pula beratnya akan makin berat dan tidak efisien lagi, sehingga suatu saat dengan bentang tertentu lebih efisien bila kuda-kuda terbuat dari baja. PENUTUP ATAP Jenis bahan penutup atap merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keserasian atap. Dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut : 1. Tinjauan terhadap ikllim setempat 2. Bentuk keserasian atap 3. Fungsi dari bangunan tersebut 4. Bahan penutup atap mudah diperoleh 5. Dana yang tersedia 8

SYARAT-SYARAT UMUM BAHAN PENUTUP ATAP Bahan harus dapat bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi Harus rapat terhadap air hujan/tidak tembus air. Tidak mengalami perubahan bentuk karena adanya pergantian/perubahan cuaca Tidak terlalu banyak memerlukan perawatan. Tidak mudah terbakar Bobotnya cukup ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah di pasang Tahan lama/awet KEMIRINGAN ATAP Kemiringan dari suatu bentuk atap dibuat dengan maksud : Agar air hujan yang jatuh pada permukaan bidang atap dengan cepat dapat mengalir meninggalkan bidang atap tersebut, sehingga kemungkinan rembes sangatlah kecil. Menambah keindahan pandangan dari suatu bangunan. Didapat ruangan atas yang sekaligus dapat berfungsi sebagai isolasi terhadap iklim. Dan bila dalam keadaaan memaksa dapat dipakai untuk gudang penyimpanan barang-barang kecil dan ringan. 9

KEMIRINGAN ATAP (lanj.) No. Bahan Penutup Sudut Kemiringan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Beton Kaca Semen/Asbes Seng Bitumen/Onduline genting Sirap Ijuk 10 20 O 10 20 O 15 25 O 20 25 O 15 25 O 30 40 O 25 40 O > 40 O PEMERIKSAAAN GENTING 1. Tinjauan terhadap Pandangan luar. Bila tiap-tiap bagian permukaan genting itu dipukul, maka akan terdengar suara yang nyaring Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya. Permukaan genting itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama. 10

PEMERIKSAAAN GENTING (lanj.) 2. Tinjauan Terhadap Berat rata-rata. Untuk mengetahui berat rata-rata genting dapat dilakukan dengan jalan penimbangan, ambil contoh sampel 6 buah genting dari tumpukan tiap-tiap jenis yang diperkirakan dapat mewakili keseluruhan. Kemudian gentang ini ditimbang dan hasil beratnya masing-masing dijumlahkan dan dibagi ratarata, maka hasil pembagian ini merupakan berat rata-rata PEMERIKSAAAN GENTING (lanj.) 3. Tinjauan terhadap rembesan. Sediakan sebuah genting yang akan diperiksa dan sebuah kotak terbuka (kaleng) yang pada bagian sisi atas dan bawahnya terbuka serta semua sisi sampingnya tidak dapat tembus oleh air. Kotak ini direkatkan pada bagian atas permukaan genting, selanjutnya dibagian luarnya diberi perekat lilin agar rapat air. Kotak ini diisi air kira-kira setinggi 6 cm. Setelah 3 jam lamanya dalam kotak, lalu bagian bawah genting diperiksa apakah terjadi rembesan atau tetesan air. Catat dari 6 buah atau lebih genting, berapakah yang tembus air. genting yang baik tidak akan tembus. 11

PEMERIKSAAAN GENTING (lanj.) 4. Tinjauan terhadap penampang patahan. genting yang akan diperiksa dipatahkan pada arah panjang dan melintang. untuk genting yang baik akan terlihat seperti berikut : Warna pada tiap-tiap patahan merata (merah sedikit kekuning-kuningan) Tebalnya pada bagian-bagian patahan itu sama Susunannya terlihat rapat dan padat Campurannya yang berasal dari tanah liat itu halus. CONTOH BANGUNAN SEDERHANA > Pondasi > Kolom > Dinding > Kusen pintu/jendela > Plafon dan rangka plafon > Penutup atap dan rangka penutup atap 12

Thanks for the attention and Success for your study! 13