BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Kontribusi negatif bangunan terhadap lingkungan

dokumen-dokumen yang mirip
pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat. Kegiatannya tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis sistem..., Dian Fitri Arestria, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I Pendahuluan. benua. 1 Bahasa dari setiap belahan di dunia digunakan dan dituturkan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan baik

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dua puluh empat jam sehari dan melibatkan berbagai aktifitas orang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

LOMBA GREEN HOSPITAL Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional KE-52 Kementerian Kesehatan RI. 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki daya tarik yang tinggi. Oleh sebab itu, Yogyakarta menjadi kota

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Sumber: Conference on Sustainable Building South-East Asia New Green Opportunities & Challenges 4,5 May 2010.

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

BAB I PENDAHULUAN. nilai kualitas lingkungan hidup Indonesia pada tahun 2011 sebesar 60,25 dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup sehubungan dengan. dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.

Green Building Concepts

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu dan padat risiko,

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

2. Bangunan Hijau dan Kepentingan Masyarakat Indonesia

Slide 1. Paparan Menteri Perindustrian pada acara TROPICAL LANDSCAPES SUMMIT: A GLOBAL INVESTMENT OPPORTUNITY 28 APRIL 2015, Shangri la Hotel Jakarta

BAB 1. PENDAHULUAN. peningkatan pesat setiap tahunnya, pada tahun 1967 produksi Crude Palm Oil

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya

PENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

STANDAR INDUSTRI HIJAU

LOMBA GREEN HOSPITAL Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional KE-53

2015 PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN PENERAPAN CARBON MANAGEMENT ACCOUNTING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM

GREEN CONCRETE. (Beton Hijau) Oleh : Rizky Astria, ST

Q1 ( Apakah konsumen pernah mendengar istilah Green Product ) Pernyataan Frekuensi % Pernah 61 61% Belum Pernah 39 39% Total %

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang berwawasan lingkungan (green building).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terkait keselamatan di RS yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau

Gambar 1.1. Penggunaan plastik di dunia tahun 2007dalam Million tones

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lingkungan menjadi semakin menarik seiring dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat

PANDUAN. AUDIT LINGKUNGAN MANDIRI MUHAMMADIYAH (ALiMM) ENVIRONMENT SELF AUDIT GUIDE MLH PP MUHAMMADIYAH

BAB V KESIMPULAN. dapat dilihat dari nilai rata-rata 2,99.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO, 2010) melaporkan limbah yang. sebesar 1%, limbah kimia dan farmasi 3%, dan limbah genotoksik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

FUNGSI RM DI RUMAH SAKIT MATERI MIK - 1 PRODI DIII RMIK F KES. UDINUS

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan

BAB 4 INDIKATOR EKONOMI ENERGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keselamatan pasien telah menjadi isu global yang sangat penting dilaksanakan oleh setiap rumah sakit, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is

BAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya di dunia (Sugiato, 2006). Menurut Badan Kependudukan Nasional,

TUGAS ORGANIZATION & MANAGEMENT Topik : Ethics & Responsibility

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Green hospital, sebenarnya merupakan bagian dari suatu gerakan global secara umum yang dikenal dengan Green building. Konsep Green building itu sendiri mulai berkembang sejak tahun 1970. Saat itu, masyarakat prihatin akan perubahan kondisi lingkungan, sehingga menjadi ramai dibicarakan. Perubahan tersebut diantaranya disebabkan oleh kontribusi negatif bangunan terhadap lingkungan, seperti pengeluaran limbah, konsumsi energi listrik, konsumsi air dan emisi jejak karbon (gas rumah kaca) yang pada akhirnya menimbulkan kondisi pemanasan global. Berikut adalah gambar kontribusi negatif bangunan terhadap lingkungan. Gambar 1. Kontribusi negatif bangunan terhadap lingkungan Berikut beberapa data mengenai dampak lingkungan dari sektor kesehatan. Sebagai gambaran besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan. National Health Service di Inggris menghitung jejak karbon di sektor kesehatan lebih dari 18 juta ton CO 2 setiap tahun mewakili 25% dari total emisi sektor publik. Rumah sakit di Brazil menggunakan energi sangat besar, dengan tingkat konsumsi energi mencapai 10 % dari total konsumsi energi negara. Di Amerika, sektor pelayanan kesehatan menjadi konsumen tertinggi bahan-bahan kimia yang karsinogenik.

2 Sedangkan Di China, pengeluaran total utuk konstruksi kesehatan mencapai nilai 10 milyar dollar amerika yang merupakan angka yang sangat tinggi (Health Care Without Harm, 2011). Berdasarkan penelitian Takata (2011) dalam MRS (2013), juga didapatkan bahwa rumah sakit memproduksi emisi jejak karbon (gas rumah kaca) 2,5 kali lebih besar dan menggunakan energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan bangunan komersial biasa. Di Indonesia, dari hasil kajian terhadap 100 rumah sakit di Jawa dan Bali menunjukkan rata-rata produksi sampah sebesar 3,2 kg per tempat tidur per hari. Sedangkan produksi limbah cair sebesar 416,8 liter per tempat tidur per hari. Diperkirakan secara nasional, produksi limbah padat RS sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton per hari. Dari gambaran tersebut terlihat betapa besar potensi RS untuk mencemari lingkungan dan kemungkinannya menimbulkan kecelakaan serta penularan penyakit (Alamsyah, 2007). Sumpah Hipocrates menyatakan bahwa Primum non nocere atau lebih dikenal dengan First, do no harm. Hal tersebut menunjukkan tanggung jawab sarana pelayanan kesehatan untuk tidak membahayakan kesehatan pasien bahkan sebelum melakukan tindakan-tindakan medis yang diperlukan. Berdasarkan sumpah tersebut, sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk memberikan, tidak hanya pelayanan yang prima, namun juga mewujudkan rumah sakit yang dapat mendorong upaya kuratif bagi pasien dan juga upaya preventif baik bagi pasien maupun seluruh staf/karyawan. Hal inilah yang menyebabkan masalah lingkungan, menjadi masalah yang cukup penting karena pada akhirnya kondisi lingkungan yang buruk, yang tentunya diakibatkan dari dampak sektor pelayanan kesehatan terhadap lingkungan, menyebabkan masyarakat menjadi sakit dan justru memerlukan lebih banyak pelayanan kesehatan. Sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut (Azmal et al., 2014) :

3 Medical Service Providers stress The environment Environment Make People ill More ill people need More medical services Gambar 2. Relationship environmental damage, increased illness and environmental impact of medical clinical services Saat ini konsep Green Hospital sendiri telah berkembang menjadi fenomena yang baru (Phenomene) dalam manajemen rumah sakit. Rumah Sakit sebagai bagian dari satu kesatuan ekosistem lingkungan menjadi bertanggung jawab secara langsung atas keberlanjutan kualitas lingkungan dan secara tidak langsung terhadap pemanfaatan atas hasil-hasil sumber daya alam, karena rumah sakit termasuk konsumen besar dalam pemanfaatan sumber daya alam. Di Eropa, penerapan Green Hospital telah di berlakukan oleh sebanyak 148 rumah sakit pada tahun 2008. Di Amerika pada Tahun 2006 sudah 10 RS yang menerapkan Green Hospital. Di Indonesia, awareness tentang isu Green Hospital juga sudah mulai banyak dilirik oleh berbagai pihak, setidaknya saat ini ada 3 RS di Indonesia yang sudah mencanangkan penerapan Green Hospital, mereka adalah RS Kanker Dharmais, RS Persahabatan dan RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Sampai saat ini sebenarnya belum ada role model atau panduan standar yang berlaku baik secara global internasional maupun secara nasional. Sehingga menarik bagi kita untuk mengambil pelajaran sebanyak-banyaknya kepada rumah sakit yang sudah mencoba untuk menerapkan Green Hospital. Terlebih lagi sudah disampaikan dalam seminar, workshop yang dilaksanakan oleh Kementrian

4 kesehatan bahwa pada tahun 2020 semua rumah sakit diindonesia sudah menerapkan Green Hospital (Kemenkes, 2012). Sementara buku panduan untuk penerapan green and healthy hospital di Indonesia sedang disusun oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang bekerja sama dengan Green Building Council Indonesia (GBCI) (PKMK, 2012). Nugraha (2014) telah melaksanan penelitiannya di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. Keduanya merupakan Rumah Sakit yang berada di ibukota dan merupakan rumah sakit vertikal yang langsung berada dalam pengawasan kementrian Kesehatan. Sedangkan dalam penelitian ini, dipilih RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi sebagai tempat penelitian. RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi merupakan salah satu Rumah Sakit terbaik di Jawa Barat. Sebagai satu-satunya rumah sakit tngkat daerah (RSUD) yang telah mencanangkan Green Hospital pada tahun 2010. Sebelumnya RSUD R. Syamsudin, SH kota sukabumi juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001 : 2004 dan sertifikat tentang sistem manajemen lingkungan (environmental management system) No. 05 11/05. Sehingga kemudian menjadi menarik bagi kita untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan konsep Green Hospital di RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi dan mengapa mereka dapat melaksanakannya? serta faktor-faktor apa saja yang berpengaruh? B. Perumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang tersebut, maka masalah utama dalam dalam penelitian ini ialah : Bagaimana pelaksanaan konsep Green Building pada RSUD R.Syamsudin, SH Kota Sukabumi sebagai salah satu Green Hospital di Indonesia? Kemudian lebih lanjut, untuk lebih memahami pelaksanaan tersebut, Kita juga perlu menggali, faktor-faktor apa sajakah yang mendorong maupun menghambat pelaksanaan konsep Green Hospital tersebut.

5 C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan umum : Mengetahui bagaimana pelaksanaan konsep Green Hospital di RSUD R.Syamsudin, SH Kota Sukabumi 2. Tujuan khusus : a. Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong pelaksanaan konsep Green Hospital di RSUD R.Syamsudin, SH Kota Sukabumi. b. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat pelaksanaan konsep Green Hospital di RSUD R.Syamsudin, SH Kota Sukabumi. D. Manfaat penelitian Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoretis : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu model dalam mengevaluasi pelaksanaan konsep Green Hospital. 2. Manfaat Praktis : Bagi Rumah Sakit, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam melaksanakan green hospital dan Bagi peneliti, menambah pengetahuan, wawasan terutama dalam pelaksanaan konsep green building secara umum, maupun secara khusus dalam pelaksanaannya di rumah sakit. E. Keaslian penelitian Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan topik rumah sakit hijau yang telah dilakukan di beberapa negara. Penelitian tersebut disajikan pada tabel 3.

6 Tabel 1. Penelitian yang berkaitan dengan green hospital atau sustainable building No. Peneliti Tahun Lokasi Sampel Tujuan Metode Hasil 1 Eka Surya 2014 Rumah Sakit Studi Kasus, Nugraha Umum Pusat persahabatan & Rumah Sakit Kanker Dharmais, Indonesia 2 Ziqi Wu 2011 Kho Teck Phuat Hospital, Changi General Hospital, & Alexandra Hospital, Singapura 3 Grady, et al 2010 Lansing, Michigan, Amerika Serikat Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang diterapkan dan pengelolaan Green Hospital di RSUP Persahabatan dan Rumah Sakit Kanker Dharmais. 300 pasien, 300 perawat, Menilai performa dari rumah sakit berkelanjutan yang baru dibuat, dengan membandingkan the thermal comfort pasien dan staf, dan kondisi suhu diruangan, dibandingkan dengan dua rumah sakit lainnya yang tidak terlalu rumit. karyawan (study 1, n=56; study 2, n=207) Untuk mengevaluasi efek dari perubahan menjadi bangunan hijau terhadap kinerja karyawan dengan metode kualitatif dan kuantitatif Crosssectional (pasien dan perawat) dan longitudinal data (hanya perawat) 2 studi kasus dengan design kohort retrospektif prospektif RSUP Persahabatan dapat memenuhi 11% kriteria dan RSKD mampu memenuhi 22% kriteria dari total kriteria yang dipersyaratkan dalam Greenship. Hasil yang didapat mengindikasikan bahwa design rumah sakit berkelanjutan yang lebih rumit dapat meningkatkan the ambient thermal environment dan occupant thermal comfort. Temuan utama yang didapat bahwa peningkatan Indoor Environmental Quality (IEQ) dapat menurunkan tingkat absensi dan jam kerja yang terganggu penyakit seperti asma, alergi saluran pernapasan, depresi dan stress, serta dapat meningkatkan produktifitas kerja.