BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TELEVISI UNTUK MENINGKATKAN PORTFOLIO AGROINDUSTRI: KASUS IKLAN-TV PRODUK MINUTE MAID PULPY ORANGE

A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 4. C. Pembatasan Masalah.. 5. D. Rumusan Masalah Tujuan Umum Tujuan Khusus...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah... 6

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

ABSTRAK. Keywords : Humas, Citra Perusahaan. i Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi di SMK Negeri 1 Ampana Kota) Nurhani 1 Muh. Mansyur Thalib Ridwan Syahran

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut perangkat komunikasi yaitu ponsel (handphone) bukan lagi menjadi

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan.

Oleh: SRI ASTUTIK NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan XL Center Gorontalo, jln Nani Wartabone No 143B, kota

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN BEHAVIOUR INTENTION TENTANG PERILAKU PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN STATUS KEPESERTAAN DALAM KELUARGA BERENCANA

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intensi Merokok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Periklanan, Niat beli. Universitas Kristen Maranatha i

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

5. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Pertemuan Ke-7. Uji Persyaratan Instrumen : Validitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB IV ANALISIS TENTANG PENGARUH GAJI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH CAPEM PEKANBARU

BAB IV ANALISIS KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KEDISIPLINAN GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ISLAMIYAH

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin

6. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

Modul ke: Riset Penelitian. Uji Validitas dan Reabilitas. Fakultas Ilmu Komunikasi. Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Program Studi Periklanan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAAN Hal ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Transkripsi:

BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS 9.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap Berdasarkan Tabel 44, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki sikap positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 57,5 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki sikap positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang. Tabel 44. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Sikap Positif 0 0 2 5 23 57,5 25 62,5 Negatif 0 0 0 0 15 37,5 15 37,5 0 0 2 5 38 95 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,054 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,307 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sikap yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja. Pengusaha UKM memiliki aktivitas lain seperti bekerja, mengelola usaha dan pergi bersama teman sehingga meskipun sikapnya cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah. Selain itu, penggunaan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk keperluan bisnisnya saja tetapi termasuk bersosialisasi atau mencari hiburan melalui jejaring sosial seperti Facebook.

67 9.1.1. Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi Berdasarkan Tabel 45 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 55 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Sebanyak 35 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya juga rendah. Tabel 45. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Komunikasi Fungsi Komunikasi Sikap Positif 0 0 3 7,5 22 55 25 62,5 Negatif 0 0 1 2,5 14 35 15 37,5 0 0 4 10 36 90 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,176 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,218 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi. 9.1.2. Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi Berdasarkan Tabel 46 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 57,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet positif dan memanfaatkan internet sebagai fungsi promosi hanya sebanyak 5 persen dari total keseluruhan responden.

68 Tabel 46. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Promosi Fungsi Promosi Sikap Positif 0 0 2 5 23 57,5 25 62,5 Negatif 0 0 0 0 15 37,5 15 37,5 0 0 2 5 38 95 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,057 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,303 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. 9.1.3. Hubungan Sikap Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset Berdasarkan Tabel 47 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 52,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Sebanyak 32,5 persen responden yang memiliki sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi risetnya juga rendah. Tabel 47. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sikap dan Fungsi Riset Fungsi Riset Sikap Positif 0 0 4 10 21 52,5 25 62,5 Negatif 0 0 2 5 13 32,5 15 37,5 0 0 6 15 34 85 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,078 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,282 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sikap yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Adanya aktivitas lain yang dilakukan oleh pengusaha UKM di luar menggunakan

69 internet, penggunaan internet untuk kegiatan bersosialisasi melalui jejaring sosial atau mencari hiburan menyebabkan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis cenderung rendah meskipun sikap terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya positif. 9.2. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Norma Subjektif Norma subjektif adalah keyakinan individu mengenai kemungkinan orang lain akan menyetujui atau menolak tingkah laku tersebut (Baron dan Byrne, 2003). Norma Subjektif dalam penelitian ini diukur dengan pernyataan-pernyataan yang dapat mengidentifikasi keyakinan responden mengenai kemungkinan orang lain di lingkungannya akan menyetujui atau menolak responden untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis. Penjumlahan dari semua jawaban responden dibagi menjadi norma subjektif positif dan negatif. Responden yang memiliki norma subjektif positif adalah responden yang memiliki keyakinan besar bahwa lingkungannya mendukung atau menyetujui untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis. Responden yang memiliki norma subjektif negatif adalah responden yang memiliki keyakinan rendah bahwa lingkungannya menyetujui atau mendukungnya untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis dengan total skor norma subjektif. Berdasarkan Tabel 48, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki norma subjektif positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 85 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki norma subjektif positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang. Tabel 48. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Norma Subjektif Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Norma Subjektif Positif 0 0 2 5 28 85 30 90 Negatif 0 0 0 0 10 10 10 10 0 0 2 5 38 95 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,132 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,242 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka

70 terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa norma subjektif yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja, sehingga meskipun keyakinan bahwa lingkungan responden mendukung untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah. 9.2.1. Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi Berdasarkan Tabel 49 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 65 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Sebanyak 25 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya juga rendah. Tabel 49. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan Fungsi Komunikasi Norma Subjektif Fungsi Komunikasi Positif 0 0 4 10 26 65 30 75 Negatif 0 0 0 0 10 25 10 25 0 0 4 10 36 90 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,073 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,286 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi.

71 9.2.2. Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi Berdasarkan Tabel 50 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 70 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Sebanyak 25 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi promosinya juga rendah. Tabel 50. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan Fungsi Promosi Norma Subjektif Fungsi Promosi Positif 0 0 2 5 28 70 30 75 Negatif 0 0 0 0 10 25 10 25 0 0 2 5 38 95 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,278 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,176 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa adanya dukungan dari lingkungan kepada pengusaha UKM untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya belum tentu membuat pengusaha UKM memanfaatkan internet sebagai fungsi promosi dalam tingkatan yang tinggi. 9.2.3. Hubungan Norma Subjektif Terhadap Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset Berdasarkan Tabel 51 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 62,5 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Sebanyak 22,5 persen responden yang memiliki norma subjektif terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis negatif penggunaan internet sebagai fungsi risetnya juga rendah.

72 Tabel 51. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Norma Subjektif dan Fungsi Riset Norma Subjektif Fungsi Riset Positif 0 0 5 12,5 25 62,5 30 75 Negatif 0 0 1 2,5 9 22,5 10 25 0 0 6 15 34 85 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,440 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,126 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan antara norma subjektif dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa norma subjektif yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. 9.3. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Intensi Berdasarkan Tabel 52, terlihat bahwa meskipun sebagian besar responden memiliki intensi positif, ternyata pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya masih rendah dengan persentase sebesar 50 persen. Sebanyak 5 persen responden yang memiliki intensi positif dan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong sedang. Tabel 52. Persentase Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Intensi Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisis Intensi Positif 0 0 2 5 20 50 22 55 Negatif 0 0 0 0 18 45 18 45 0 0 2 5 38 95 40 100 nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,122 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,249 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa intensi yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan tidak semua curahan waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha UKM semata-mata

73 untuk menggunakan internet dalam kegiatan bisnis saja, sehingga meskipun intensi atau niat untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis cenderung positif namun pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnisnya tergolong rendah. 9.3.1. Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Komunikasi Fungsi komunikasi meliputi penggunaan internet untuk berhubungan dengan berbagai stakeholeder yang terkait dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kegiatan komunikasi dalam konteks penelitian ini meliputi kegiatan suratmenyurat dalam bisnis, conference, konsultasi on-line dengan konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi dalam penggunaan internet oleh pengusaha UKM untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Tabel 53. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Komunikasi Fungsi Komunikasi Intensi Positif 0 0 4 10 18 45 22 55 Negatif 0 0 0 0 18 45 18 45 0 0 4 10 36 90 40 100 Berdasarkan Tabel 53 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnis dalam tingkatan tinggi. Sebanyak 45 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi komunikasinya tergolong rendah. Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,133 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,242 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi komunikasi. Pemanfaatan internet yang dilakukan oleh pengusaha UKM tidak hanya untuk kegiatan komunikasi dengan pelanggan ataupun rekan bisnis saja tetapi juga kegiatan komunikasi dengan teman, saudara ataupun kolega.

74 9.3.2. Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Promosi Fungsi promosi meliputi kegiatan pemasaran dan menginformasikan produk kepada konsumen maupun rekan bisnis. Pemanfaatan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi, durasi dan intensitas promosi yang dilakukan oleh pengusaha UKM untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Kegiatan promosi yang dilakukan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Tabel 54. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Promosi Fungsi Promosi Intensi Positif 0 0 2 5 20 50 22 55 Negatif 0 0 0 0 18 45 18 45 0 0 2 5 38 95 40 100 Berdasarkan Tabel 54 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis. Sebanyak 50 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi promosinya tergolong rendah. Sebanyak 45 persen responden yang memiliki intensi negatif kegiatan pemanfaatan internet sebagai fungsi promosinya juga tergolong rendah. Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,189 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,212 yang menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi promosi. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa niat yang positif belum tentu akan terwujud dalam pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis yang tinggi pula. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat kepentingan menurut pengusaha UKM apakah usahanya perlu menggunakan internet dalam mendukung kegiatan promosinya.

75 9.3.3. Hubungan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis dengan Fungsi Riset Fungsi Riset yaitu kegiatan UKM dalam memanfaatkan internet untuk mencari informasi dan menambah pengetahuan terbaru tentang produk kondisi pasar dan persaingan. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh melalui riset tersebut dapat digunakan perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang mendukung pengembangan kegiatan usaha. Pemanfaatan internet sebagai fungsi riset dalam kegiatan bisnis dapat diukur dengan frekuensi dan durasi riset. Kegiatan riset yang dilakukan dibagi menjadi tinggi, sedang dan rendah. Tabel 55. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Intensi dan Fungsi Riset Fungsi Riset Intensi Positif 0 0 3 7,5 19 47,5 22 55 Negatif 0 0 3 7,5 15 37,5 18 45 0 0 6 15 34 85 40 100 Berdasarkan Tabel 55 terlihat bahwa tidak ada responden yang menggunakan internet sebagai fungsi promosi dalam kegiatan bisnis. Sebanyak 47,5 persen responden yang memiliki intensi terhadap pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis positif justru penggunaan internet sebagai fungsi risetnya tergolong rendah. Bila diuji dengan menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,312 atau lebih besar dari α (0,05) dengan Pearson Correlation 0,164 yang menunjukkan hubungan yang rendah sekali, maka terima Ho. Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensi dengan pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis sebagai fungsi riset. Kesibukan dan adanya aktivitas lain yang dilakukan oleh pengusaha UKM baik formal maupun non formal seperti bekerja, kuliah, mengelola bisnis, berdagang dan bepergian bersama teman membuat waktu yang dimiliki oleh pengusaha UKM menjadi terbatas sehingga kegiatan mencari informasi melalui internet pun menjadi rendah dan terbatas durasi maupun frekuensinya. Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat bahwa intensi ternyata tidak berhubungan dengan kegiatan komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh pengusaha UKM dalam memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya. Hal

76 tersebut menandakan bahwa intensi atau niat yang merupakan fungsi dari determinan sikap dan norma subjektif sebagaimana diungkapkan oleh Azwar (1998) tidak selalu selaras dengan perilaku yang dimunculkan oleh individu. Sikap seringkali tidak dapat secara langsung mempengaruhi perilaku. Tindakan atau perilaku yang muncul pada seseorang didahului oleh niat untuk berperilaku (intensi).