Pengaruh Jenis Penyisipan Bit di RGB pada Gambar

dokumen-dokumen yang mirip
K i r p i t p o t g o ra r f a i

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

Kriptografi untuk Huruf Hiragana

Digital Watermarking pada Gambar Digital dengan Metode Redundant Pattern Encoding

Pengembangan Metode Pencegahan Serangan Enhanced LSB

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

Penggunaan Ide Visual Kriptografi dalam Pengenkripsian Multimedia

Optimasi Konversi String Biner Hasil Least Significant Bit Steganography

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Steganografi pada Citra Gambar Graphics Interchange Format dengan Algoritma Gifshuffle dan Metode Least Significant Bit

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY.

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Penerapan Steganografi Metode Least Significant Bit (LSB) dengan Invers Matriks Pada Citra Digital

Pemberian Hiddentext Palsu pada Steganografi Visual

I. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA

EKSPLORASI STEGANOGRAFI : KAKAS DAN METODE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua

ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA

Penerapan Kriptografi Pada Aplikasi Penyimpanan Dokumen Pribadi Berupa Teks Pada PC

Studi analisis dan perbandingan teknik steganografi citra pada domain spasial, domain frekuensi, dan domain kompresi

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

Sistem Kriptografi Kunci Publik Multivariat

Pemanfaatan Kriptografi Visual untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER

Studi dan Analisis Teknik-Teknik Steganografi Dalam Media Audio

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA LOGICAL CIPHER

Pemanfaatan Second Least Significant Bit dan Kunci Dua Kata Untuk Mencegah Serangan Enhanced LSB Pada Citra Digital

Teknik Penyisipan Pesan pada Kanal Citra Bitmap 24 bit yang Berbeda-beda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam

STEGANOGRAFI GANDA DENGAN MANIPULASI GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini memberikan kemudahan

PENYEMBUNYIAN DATA SECARA AMAN DI DALAM CITRA BERWARNA DENGAN METODE LSB JAMAK BERBASIS CHAOS

TRIPLE STEGANOGRAPHY

Implementasi Steganografi untuk Penyembunyian Pesan pada Video dengan Metode LSB

OPTIMASI KONVERSI STRING BINER HASIL LEAST SIGNIFICANT BIT STEGANOGRAPHY (LSB)

PENYEMBUNYIAN DAN PENGACAKAN DATA TEXT MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI TRIPLE DES PADA IMAGE

STEGANOGRAFI. Subianto AMIK JTC SEMARANG

APLIKASI STEGANOGRAFI DAN PENERAPAN STEGANALISIS DALAM JIGSAW PUZZLE

Analisis Beberapa Teknik Watermarking dengan Domain Spasial pada Citra Digital

BAB II LANDASAN TEORI. Kriptografi mempunyai peranan penting dalam dunia komputer. Hal ini

ANALISIS KEKUATAN DAN DAYA TAMPUNG PESAN OPTIMAL PADA CITRA STEGANOGRAFI METODE STEGO N BIT LSB DENGAN PENGURUTAN GRADASI WARNA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

Kriptografi Visual tanpa Ekspansi Piksel dengan Pembangkitan Warna dan Kamuflase Share

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Steganografi Menggunakan LSB (Least Significant Bit) dan Enkripsi Triple Des Menggunakan Bahasa Pemrograman C#

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Perkalian dan Invers Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI

Studi dan Eksperimen Kombinasi Kriptografi Visual dan Aspek Steganografi IF3058 Kriptografi

A B C D E A -B C -D E

Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan Vigenere Cipher untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android

Penerapan algoritma RSA dan Rabin dalam Digital Signature

IMPLEMENTASI TEKNIK STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN KOMPRESI UNTUK PENGAMANAN DATA PENGIRIMAN SURAT ELEKTRONIK

Analisis Penerapan Algoritma MD5 Untuk Pengamanan Password

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN METODE LSB

Pengantar: Prisoner s Problem

BAB I PENDAHULUAN. perangkat mobile, jaringan, dan teknologi informasi keamanan adalah. bagian dari teknologi yang berkembang pesat.

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)

TEKNIK STEGANOGRAPHY DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Pendahuluan. Contoh : Dari contoh diatas huruf awal setiap kata bila di rangkai akan membentuk pesan rahasia :

Aplikasi Steganografi Untuk Penyisipan Data Teks Ke dalam Citra Digital. Temmy Maradilla Universitas Gunadarma

Kriptografi Visual Berwarna dengan Metode Halftone

Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit (LSB) Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar

Meningkatkan Kapasistas Pesan yang disisipkan dengan Metode Redundant Pattern Encoding

Studi dan Analisis Mengenai Teknik Steganalisis Terhadap Pengubahan LSB Pada Gambar: Enhanced LSB dan Chi-square

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA IDEA (INTERNATIONAL DATA ENCRYPTION ALGORITHM)

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

STEGANOGRAFI, MENYEMBUNYIKAN PESAN ATAU FILE DALAM GAMBAR MENGGUNAKAN COMMAND/DOS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Stenografi dan Watermarking. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Watermark pada Game I. PENDAHULUAN II. TEKNIK WATERMARKING PADA CITRA

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

Implementasi Boosted Steganography Scheme dengan Praproses Citra Menggunakan Histogram Equalization

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Pengaruh Jenis Penyisipan Bit di RGB pada Gambar Eric Christopher / 13509037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia Eric.c13@students.itb.ac.id Abstract: Jenis Penyisipan RGB yang dimaksudkan disini adalah jumlah bit yang akan disisipkan dan jenis bit warna yang akan disisipkan oleh bit dari pesan. Index: Kriptografi, Steganografi, Bit, RGB, LSB I. LATAR BELAKANG Pertama-tama penulis akan menjelaskan permasalahan yang akan penulis angkat di karya tulis ini. Setelah belajar tentang LSB (Least Significant Bit) dan setelah diberikan tugas besar untuk membuat sebuah program untuk mensteganografi sebuah pesan ke gambar, penulis mengira-ngira apakah metode steganografi ini dapat menjadi lebih baik dengan memanfaatkan kelemahan dari kepekaan mata manusia. Pada karya tulis ini penulis ingin mencoba membandingkan perbedaan antara penyisipan bit pada bit LSB dari sebuah gambar dari berbagai kemungkinan. Misalnya hanya disisipkan di bit yang menyatakan warna merah, ataupun hanya di bit hijau, maupun hijau. Meskipun nantinya akan memeliki PSNR (Peak Signal- to- Noise Ratio) yang relative sama tetapi secara kasat mata akan berbeda. II. DASAR TEORI Menurut Wikipedia, secara umum Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita [bruce Schneier - Applied Cryptography]. Selain pengertian tersebut terdapat pula pengertian ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data [A. Menezes, P. van Oorschot and S. Vanstone - Handbook of Applied Cryptography]. Sedangkan di slide kriptografi di ITB, Kata cryptography berasal dari bahasa Yunani: krupto (hidden atau secret) dan grafh (writing) yang artinya secret writing. Dan definisi lama dari kata kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasian pesan dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya. Tujuan dari kriptografi ada empat yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu : Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah dienkripsi. Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya. Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain. Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat. Sedangkan arti kata steganografi menurut Wikipedia adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Sebaliknya, kriptografi menyamarkan arti dari suatu pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan. Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunani steganos, yang artinya tersembunyi atau terselubung, dan graphein, menulis. Di slide kriptografi, Steganography adalah ilmu dan seni menyembunyikan (embedded) informasi dengan cara menyisipkan pesan rahasia di dalam pesan lain. Sedangkan steganografi digital: steganografi pada data digital dengan menggunakan komputer digital. Kelebihan steganografi jika dibandingkan dengan kriptografi adalah pesan-pesannya tidak menarik perhatian orang lain. Pesan-pesan berkode dalam kriptografi yang tidak disembunyikan, walaupun tidak dapat dipecahkan, akan menimbulkan kecurigaan. Seringkali, steganografi

dan kriptografi digunakan secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya. Meurut Wikipedia terdapat beberapa metode untuk steganografi. Pertama adalah Least Significant Bit Insertion (LSB). Metode ini dapat digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital dengan cara menyisipkan bit-bit pesan pada bit paling rendah atau paling kanan. Keuntungan dari metode ini adalah cepat dan mudah. Metode kedua adalah Algorithms and Transformation. Metode ini adalah metode steganografi dengan menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsinya adalah mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain) lain. Metode berikutnya adalah Redundant Pattern Encoding. Metode ini menggambar pesan kecil pada kebanyakan gambar. Keuntungan metode ini adalah dapat bertahan dari cropping sehingga tidak mudah hilang. Sedangkan kerugiannya adalah tidak dapat menggambar pesan yang lebih besar. Metode terakhir adalah Spread Spectrum Method. Metode ini memecah-mecah pesan secara acak tidak seperti LSB. Metode inin mudah diserang dengan penghancuran dari kompresi gambar. III. PEMBAHASAN Pertama tama penulis ingin mengingatkan bahwa pada karya tulis ini ia akan membahas tentang pengaruh jenis penyisipan pada RGB terhadap kualitas gambar. Perbandingan ini tidak dilihat secara matematis tetapi dilihat secara kasat mata manusia. Untuk lebih mudahnya coba perhatikan gambar dibawah ini: Setelah memperhatikan gambar tersebut apakah telihat bahwa kita (dengan menggunakan mata manusia) lebih dapat membedakan perbedaan dalam warna hijau dibandingkan warna merah maupun biru. Hal tersebut terlihat dari warna hijau yang terlihat lebih panjang dari pada warna merah dan warna biru. Kelemahan pada mata manusia inilah yang juga mempengaruh jenis sensor pada kamera sehingga sensor untuk warna hijau lebih banyak dari pada sensor untuk warna merah dan warna biru seperti pada gambar di bawah ini. Sumber: Slide Camera_Data.pdf (slide Sistem Multimedia) Begitu pula terdapat yang namanya web safe color yang hanya memiliki 6 jenis hex code : 00,33,66,99,CC,FF yang membuatnya total menjadi 216 jenis warna saja (6x6x6). Warna selain kombinasi 6 jenis hex code tadi akan dipetakan sehingga menjadi kombinasi dari hex code tadi. Hal ini dapat membantu jika gambar yang sudah memiliki pesan rahasia dengan cara steganografi tadi akan diupload ataupun ditampilkan di web, sehingga metode LSB tadi akan lebih efektif dan tidak mudah dicurigai bahwa ada pesan didalam gambar tadi. Sumber: Slide PC_Graphic_Adapter2.pptx (Slide Sistem Multimedia) Sumber: Slide Slide PC_Graphic_Adapter2.pptx (Slide Sistem Multimedia)

Akan tetapi disini kita akan lebih fokus pada penyisipan bitnya. Maka dari itu penulis membuat sedikit program kecil untuk memudahkannya dalam mengedit gambar dan dapat membandingkan warna pada gambar. Pertama-tama penulis membuat fungsi sederhana untuk menggenerate sebuah gambar warna blok. Disini sebagai contoh penulis menset semuanya adalah 255 public void initimage() height=200; width=400; bimg=new BufferedImage(width, height, Image.SCALE_DEFAULT); int a,r,g,b; a=255; r=255; g=0; b=0; for(int x=0;x<width;x++) for(int y=0;y<height;y++) bimg.setrgb(x,y, ((a<<24)+(r<<16)+ (g<<8)+b)); Berikut adalah fungsi untuk mengubah bit dari rgb (sudah ditentukan mana yang harus diubah). Kembaliannya adalah int bit yang sudah diubah dengan bit terakhirnya sama dengan parameter string bit. public int ubah(int rgb, String bit) //mengembalikan ubahan rgb dengan bit sebagai bit terakhirnya int hsl=0; String temp=""; temp=integer.tobinarystring(rgb); //potong temp=setbit(temp,8); temp=temp.substring(0, temp.length()-bit.length()); temp+=bit; hsl=bittoint(temp); return hsl; Kemudian berikut adalah fungsi untuk memasukkan mode. public void edit(int x, int y, String bit, String mode) //1 r //2 g //3 b //4 a //gabungan int pixel,r,g,b,a; pixel=bimg.getrgb(x, y); b=pixel >> 0 & 0xFF; g=pixel >> 8 & 0xFF; r=pixel >> 16 & 0xFF; a=pixel >> 24 & 0xFF; //pengecekan if(mode.charat(0)=='1') r=ubah(r, bit); else if(mode.charat(0)=='2') g=ubah(g, bit); else if(mode.charat(0)=='3') b=ubah(b, bit); else a=ubah(a, bit); //set bimg.setrgb(x,y, ((a<<24)+(b<<16)+(g<<8)+r)); Maka dengan memasukkan mode 1 maka akan disisipkan ke bit r, 2 untuk g, dan 3 untuk b. Kemudian agar kita dapat mengamati perubahan warnanya maka penulis membuat beberapa fungsi lagi,yang pertama adalah fungsi untuk mengubah n bit dibelakang menjadi inversnya (kemungkinan paling buruk adalah seluruh bit berubah). public int inversbit(int rgb, int n) int hsl=0; String temp=""; temp=integer.tobinarystring(rgb); //potong temp=setbit(temp,8); int idx=7; for(int i=0;i<n;i++) if(temp.charat(idx)=='1') temp=temp.substring(0, idx) +'0'+temp.substring(idx+1); else temp=temp.substring(0, idx)

+'1'+temp.substring(idx+1); idx--; hsl=bittoint(temp); return hsl; Kemudian prosedur untuk memilih bit mana yang akan di invers. public void invers(int x, int y, int n, String mode) int pixel,r,g,b,a; pixel=bimg.getrgb(x, y); b=pixel >> 0 & 0xFF; g=pixel >> 8 & 0xFF; r=pixel >> 16 & 0xFF; a=pixel >> 24 & 0xFF; if(mode.equals("1")) r=inversbit(r, n); else if(mode.equals("2")) g=inversbit(g, n); else if(mode.equals("3")) b=inversbit(b, n); //set bimg.setrgb(x,y, ((a<<24)+(r<<16)+(g<<8)+b)); Dan yang terakhir adalah fungis untuk mengganti bit di area-area tertentu dari gambar. public void ganti() //ubah bit r for(int x=100;x<200;x++) for(int y=0;y<25;y++) invers(x, y, 1, "1"); for(int y=25;y<50;y++) invers(x, y, 2, "1"); for(int y=50;y<75;y++) invers(x, y, 3, "1"); for(int y=75;y<100;y++) invers(x, y, 4, "1"); for(int y=100;y<125;y++) invers(x, y, 5, "1"); for(int y=125;y<150;y++) invers(x, y, 6, "1"); for(int y=150;y<175;y++) invers(x, y, 7, "1"); for(int y=175;y<200;y++) invers(x, y, 8, "1"); //ubah bit g for(int x=200;x<300;x++) for(int y=0;y<25;y++) invers(x, y, 1, "2"); for(int y=25;y<50;y++) invers(x, y, 2, "2"); for(int y=50;y<75;y++) invers(x, y, 3, "2"); for(int y=75;y<100;y++) invers(x, y, 4, "2"); for(int y=100;y<125;y++) invers(x, y, 5, "2"); for(int y=125;y<150;y++) invers(x, y, 6, "2"); for(int y=150;y<175;y++) invers(x, y, 7, "2"); for(int y=175;y<200;y++) invers(x, y, 8, "2"); //ubah bit r

for(int x=300;x<400;x++) for(int y=0;y<25;y++) invers(x, y, 1, "3"); for(int y=25;y<50;y++) invers(x, y, 2, "3"); for(int y=50;y<75;y++) invers(x, y, 3, "3"); for(int y=75;y<100;y++) invers(x, y, 4, "3"); for(int y=100;y<125;y++) invers(x, y, 5, "3"); for(int y=125;y<150;y++) invers(x, y, 6, "3"); for(int y=150;y<175;y++) invers(x, y, 7, "3"); for(int y=175;y<200;y++) invers(x, y, 8, "3"); Fungsi ganti diatas adalah fungsi yang penting sehingga kita dapat membandingkan perubahan bit. Jadi gambar tersebut nantinya akan dibagi menjadi 4 kolom dengan kolom pertama tetap, kolom kedua yang diinvers adalah bit warna merah sedangkan kolom ketiga warna hijau, dan kolom terakhir adalah warna biru. Sedangkan untuk kolom dibagi menjadi 8 bagian yaitu mulai dari atas jika yang diinvers adalah 1 bit paling belakang kemudian 2 bit di belakang sampai baris terakhir adalah semua bit akan diinvers. Berikut adalah tabel perubahan warna dari beberapa warna yang sudah saya coba. Ini hanya baru terdiri dari warna-warna yang memiliki bit maksimum dan minimum saja. r=0, g=0, b=0 black r=255, g=0, b=0 red r=0, g=255, b=0 green r=0, g=0, b=255 blue r=255, g=255, b=0 yellow

r=255, g=0, b=255 magenta jumlah bit yang paling maksimal untuk gambar masih tidak begitu terlihat perubahannya adalah 2 bit, lebih dari itu (mulai dari 3 bit ke atas) sudah lebih mudah untuk dikenali perubahannya (dalam contoh ini penulis menggunakan invers untuk kasus terburuk). IV. KESIMPULAN r=0, g=255, b=255 cyan r=255, g=255, b=255 white Kesimpulan yang dapat diambil adalah bit hijau termasuk bit yang rawan untuk digunakan dalam LSB karena lebih mudah teramati oleh mata manusia, sedangkan bit biru bisa disisipkan lebih karena tidak begitu kelihatan perubahannya. Kemudian jumlah masimum bit yang disisipkan agar tidak begitu berubah adalah 2 bit lebih dari itu akan kelihatan perubahannya jika terjadi kemungkinan terburuk. Saran untuk pengembangan dari makalah ini adalah dengan memperbanyak sample warna yang diamati dan jumlah pengamat (voting) sehingga hasilnya lebih objektif dan lengkap. Sebab penulis mungkin masih mengambil sampel yang sedikit (baik warna maupun pengamat) karena keterbatasan waktu. DAFTAR PUSTAKA [1] http://id.wikipedia.org/wiki/kriptografi [2] http://id.wikipedia.org/wiki/steganografi [3] Slide Kriptografi ITB 2012 [4] Slide Sistem Multimedia ITB 2012 Kemudian berikut ini review yang dapat penulis ambil dengan melibatkan pendapat beberapa orang (setelah diberikan pertanyaan satu-persatu) dari percobaanpercobaan di atas tentang batas bit yang perbedaannya mulai terlihat dari tabel-tabel warna diatas. R,G,B R G B 0,0,0 3 3 3 255,0,0 3 4 4 0,255,0 5 3 5 0,0,255 3 3 5 255,255,0 3 3 6 255,0,255 3 5 4 0,255,255 5 3 5 255,255,255 3 3 5 Setelah dilihat ternyata memang warna hijau memang pada umumnya terdapat di tingkatan bit yang paling rendah daripada yang lain. Hanya pada warna merah dan magenta yang bit hijau tidak menjadi tingkatan terendah. Dan jika dilihat bit yang paling tidak kelihatan / memiliki tingkatan paling tinggi adalah bit untuk warna biru. Sehingga kita bisa mengurangi penyisipan pada bit hijau dan dipindah ke bit biru. Dari tabel juga terlihat bahwa PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 10 Maret 2012 Eric Christopher / 13509037