PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE BALL BACK THROW

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LIFE MODEL

PERBEDAAN PENGARUH METODE PENGAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI BODY MASS INDEX

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DIRECT DAN INDIRECT TERHADAP HASIL BELAJAR JUMP SHOOT BOLABASKET DITINJAU DARI POWER OTOT TUNGKAI

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Perbedaan Pengaruh Latihan Plyometrics dan Berat Badan Terhadap Peningkatan Prestasi Lompat Jauh Oleh : Arif Nur Setyawan.

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC DAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN SMASH FOREHAND BULUTANGKIS DITINJAU DARI MOTOR ABILITY

Oleh Trihadi Karyono FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang pada masyarakat Indonesia. Dalam melakukan permainan sepakbola

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016)

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

S K R I P S I. Oleh : LILIK EKO PRAYITNO P

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

ARIAWAN DEWANTO WIBOWO K

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

S K R I P S I. Oleh : LUTFI ZAKARIA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

PENGARUH LATIHAN STRENGTH ENDURANCE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

S K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI TAHUN PELAJARAN Marwati

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

S K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : EKO FERI RENDI

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

OLEH DILLA FARID W. T

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENGARUH PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA ANAK USIA TAHUN SSB PUTRA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PRAKTIK DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS BOLABASKET

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

SKRIPSI. Oleh : IKA RESTIANINGSIH NPM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Transkripsi:

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLAIOMETRIK MEDICINE BALL BACK THROW DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN TENIS LAPANGAN DITINJAU DARI KEKUATAN OTOT LENGAN (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putra Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta) Risa Agus Teguh Wibowo, M. Furqon H, Kiyatno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball back throw dan medicine ball throw terhadap kemampuan bermain tenis lapangan, (2) Perbedaan kemampuan bermain tenis lapangan antara mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi, sedang dan rendah, (3) Pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling, besarnya sampel yang diambil yaitu sebanyak 60 mahasiswa. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum diuji dengan ANAVA, terlebih dulu menggunakan uji prasyarat analisis data dengan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05 %). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball back throw dan medicine ball throw terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Pengaruh latihan plaiometrik medicine ball back throw lebih baik dari pada latihan plaiometrik medicine ball throw, (2) ada perbedaan kemampuan bermain tenis lapangan antara mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi, sedang dan rendah. Kemampuan bermain tenis lapangan pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang, mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah, (3) terdapat pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi lebih cocok jika diberikan latihan plaiometrik medicine ball back throw. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang lebih cocok jika diberikan latihan plaiometrik medicine ball throw. Sedangkan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah lebih cocok jika diberikan latihan plaiometrik medicine ball back throw. Kata Kunci: Latihan Plaiometrik Medicine Ball Back Throw, Latihan Plaiometrik Medicine Ball Throw, Kekuatan Otot, Tenis Lapangan. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 32

PENDAHULUAN Olahraga mempunyai peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olahraga membentuk manusia yang sehat dan memiliki kesegaran jasmani yang baik. Kesehatan dan kesegaran jasmani yang baik dapat menunjang produktivitas dan prestasi kerja. Dengan demikian, kegiatan olahraga dapat membantu meningkatkan kehidupan menjadi lebih baik. Kegiatan olahraga dapat dilakukan dengan banyak pilihan atau cara sesuai dengan minat dan tujuan masing-masing individu. Ada yang melakukan olahraga untuk tujuan rekreasi dan kesenangan atau mengisi waktu luang, ada yang melakukannya untuk tujuan pendidikan seperti di sekolah-sekolah, ada pula yang melakukan olahraga untuk menjaga kesegaran jasmani dan meraih prestasi. Tenis lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang di Indonesia. Olahraga tenis lapangan menjadi salah satu cabang olahraga yang favorit dan digemari oleh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua baik putra maupun putri. Prestasi sebagaimana yang dimaksud antara lain dapat dilakukan pada aspek gerakan. Gerakan-gerakan dalam bidang olahraga diharapkan dilakukan dengan cara efisien, dan teknik yang benar. Gerakan dikatakan efisien apabila gerakan-gerakan yang terkoordinasi dengan baik dikombinasikan untuk menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu, dan memanfaatkannya dengan perolehan nilai yang tinggi, dengan arah yang baik, dan menggunakan tenaga sekecil mungkin. Seseorang yang mampu melakukan gerakan-gerakan secara efisien, orang tersebut dapat dikatakan terampil. Prestasi olahraga tidak terlepas dari unsur kondisi fisik. Peningkatan kondisi fisik atlet bertujuan agar kemampuan fisik menjadi prima dan berguna menunjang aktivitas olahraga dalam rangka mencapai prestasi prima (Suharno HP., 1993:38). Latihan fisik setiap cabang olahraga merupakan pondasi utama dalam melatih teknik, taktik dan mental pemain. Untuk mendapatkan prestasi yang tinggi, hendaknya ditunjang kondisi fisik seperti kelincahan, kecepatan, kekuatan, koordinasi, daya tahan, waktu reaksi, kelentukan, power yang sangat dibutuhkan oleh pemain dalam permainan tenis lapangan. Seperti diungkapkan Mochamad Sajoto (1995:10) komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan (strength), kecepatan (speed), Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 33

daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscular explosive power), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), kelentukan (flexibility), dan koordinasi (coordination). Semua komponen kondisi fisik harus dapat dikembangkan guna menunjang prestasi pemain. Pembinaan kondisi fisik cabang olahraga bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan fisik olahragawan sebagai dasar penunjang pencapaian prestasi puncak. Pembinaan kondisi fisik harus diberikan seirama dengan latihan teknik, taktik, dan mental. Apabila salah satu dari komponen tersebut dihilangkan, maka program latihan sepanjang tahun tidak akan tercapai. Untuk mencapai prestasi yang tinggi, seorang atlet harus memiliki tiga unsur di dalamnya, yaitu: (1) bakat, (2) motivasi tinggi, dan (3) bersedia berlatih keras (Mansur, 2007:2). Kemampuan bermain tenis lapangan secara optimal, dibutuhkan bentuk latihan yang sesuai dengan kondisi para pemain. Metode yang tepat untuk memberikan latihan, dimulai dengan latihan tentang skill-skill dasar agar tercapai performance skill dasar yang benar. Pemain yang baik adalah pemain yang memiliki skill dasar yang baik. Kelemahan yang paling menonjol dalam keterampilan bermain tenis lapangan adalah forehand, backhand, service, volley dan smash, sehingga akan mudah dikalahkan oleh lawan. Dengan adanya kelemahan tersebut, mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta berusaha berbenah diri dalam penguasaan teknik-teknik dasar dalam kemampuan bermain tenis lapangan dengan baik dan benar. Selama ini metode latihan yang digunakan masih belum maksimal untuk meningkatkan kemampuan pemain dalam penguasaan teknik keterampilan bermain tenis lapangan, sering kali pemain hanya dilatih untuk melakukan dengan tanpa tujuan. Inovasi dan kreasi dari pelatih tenis lapangan sangat diperlukan terutama dalam menentukan dan memilih metode latihan yang tepat sesuai dengan karakteristik dan esensi dari materi yang akan dilatih. Pemilihan metode latihan juga harus mempertimbangkan waktu ketersediaan fasilitas dan alat yang dibutuhkan. Kenyataan yang terjadi saat ini pelatih dihadapkan dengan keterbatasan waktu serta tidak memadainya alatalat yang tidak sesuai dengan jumlah pemain yang akan dilatih sementara banyak materi yang akan dilatih kepada pemain. Permasalahan ini tentunya salah satu disebabkan keterbatasan kemampuan dan kualitas pelatih tenis lapangan dalam mengelola dan memodifikasi metode latihan. Kemampuan bermain tenis lapangan secara optimal, dibutuhkan bentuk latihan yang Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 34

sesuai dengan kondisi para pemain. Penerapan metode latihan yang tepat dalam kemampuan bermain tenis lapangan juga akan memberikan peluang bagi pembina atau pelatih dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia secara maksimal sehingga tidak ada alasan bagi pembina atau pelatih karena terhambatnya proses latihan dan faktor kurang memadainya fasilitas yang tersedia. Latihan plaiometrik merupakan salah satu metode dalam latihan untuk meningkatkan prestasi olahraga. Selama ini latihan plaiometrik yang digunakan masih belum maksimal untuk meningkatkan kemampuan pemain dalam penguasaan teknik kemampuan bermain tenis lapangan, sering kali pemain hanya dilatih untuk melakukan dengan tanpa tujuan. Inovasi dan kreasi dari pelatih tenis lapangan sangat diperlukan terutama dalam menentukan dan memilih latihan plaiometrik yang tepat sesuai dengan karakteristik dan esensi dari materi yang akan dilatih. Pemilihan latihan plaiometrik juga harus mempertimbangkan waktu ketersediaan fasilitas dan alat yang dibutuhkan. Kebutuhan akan latihan plaiometrik yang efisien dalam latihan dilandasi oleh beberapa alasan yaitu pertama, efisiensi akan menghemat waktu, energi, atau biaya; kedua, metode efisien akan memungkinkan para pemain untuk menguasai tingkat keterampilan yang lebih tinggi (Rusli Lutan, 1988:26). Latihan plaiometrik adalah suatu metode dalam latihan yang dilakukan secara sistematis untuk mendorong tercapainya tujuan latihan dalam suatu proses membuat orang belajar. Penerapan latihan plaiometrik yang tepat dalam proses latihan kemampuan bermain tenis lapangan juga akan memberikan peluang bagi pelatih dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia secara maksimal sehingga tidak ada alasan bagi pelatih maupun pembina tenis lapangan karena terhambatnya proses latihan kemampuan bermain tenis lapangan dan faktor kurang memadainya fasilitas tenis lapangan yang tersedia. Penentuan latihan plaiometrik yang tepat sangat berhubungan dengan situasi latihan. Pertimbangan penggunaan latihan plaiometrik tertentu harus memperhatikan kondisi bagaimana dan di mana proses latihan tersebut dilaksanakan. Kondisi latihan juga berhubungan dengan karakteristik dari materi yang akan dilatih. Dengan demikian karakteristik dari materi latihan juga harus dipertimbangkan dalam memilih latihan plaiometrik. Pemilihan dan penerapan latihan plaiometrik dalam kemampuan bermain tenis lapangan untuk mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan Universitas Tunas Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 35

Pembangunan Surakarta, agar latihan plaiometrik yang diterapkan mampu meningkatkan hasil latihan pemain dalam kemampuan bermain tenis lapangan, maka pada penelitian ini akan dicobakan tiga macam latihan plaiometrik yang diterapkan dalam proses latihan kemampuan bermain tenis lapangan yakni latihan plaiometrik medicine ball back throw dan medicine ball throw. Keberhasilan dalam keterampilan bermain tenis lapangan adalah faktor pemain. Perbedaan kemampuan terutama terjadi karena kualitas fisik yang berbeda (Sugiyanto, 1997:353). Senada dengan hal tersebut Rusli Lutan (1988:322) mengatakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi proses belajar gerak adalah: (1) kondisi internal; dan (2) kondisi eksternal. Kondisi internal mencakup faktor-faktor yang terdapat pada individu, atau atribut lain yang membedakan pemain satu dengan pemain yang lainnya. Salah satu faktor kondisi internal adalah kemampuan fisik. Kemampuan fisik berhubungan dengan kekuatan otot lengan yang mempengaruhi penampilan pemain baik dalam latihan gerakan-gerakan keterampilan maupun dalam pertandingan. Dengan demikian dapat dikatakan kekuatan otot lengan yang baik adalah suatu persyaratan dalam usaha pencapaian prestasi maksimal bagi pemain dalam kemampuan bermain tenis lapangan. Kekuatan otot lengan salah satu kondisi internal yang membedakan setiap individu dalam mengembangkan suatu keterampilan gerak, sebagai landasan keberhasilan masa yang akan datang di dalam melakukan keterampilan gerak. Perbedaan kekuatan otot lengan memiliki implikasi terhadap proses latihan. Kecepatan dan penguasaan keterampilan olahraga dipengaruhi kekuatan otot lengan. Tinggi, sedang, dan rendahnya kekuatan otot lengan yang dimiliki mahasiswa menentukan hasil latihan gerak olahraga pada umumnya, belajar kemampuan bermain tenis lapangan khususnya. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa latihan plaiometrik memiliki peranan yang sangat penting serta berpengaruh terhadap pencapaian prestasi teknik seorang pemain. Program-program latihan plaiometrik untuk peningkatan kondisi fisik seperti itu belum diterapkan khususnya di mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Perbedaan Pengaruh Latihan Plaiometrik Medicine Ball Back Throw dan Medicine Ball Throw Terhadap Kemampuan Bermain Tenis Lapangan Ditinjau Dari Kekuatan Otot Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 36

(Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putra Jurusan Pendidikan Olahraga Kepelatihan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta). TINJUAN PUSTAKA Permainan Tenis Lapangan Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (1999:16) salah satu alasan permainan tenis lapangan meningkat peminatnya yaitu: dapat dimainkan oleh segala tingkat umur asal masih cukup kuat dan tidak memiliki jenis penyakit tertentu sehingga tidak dilarang dokter untuk berolahraga tenis. Kemampuan bermain tenis lapangan pada hakekatnya merupakan penampilan gerakan yang terdiri atas unsur gerak yang terkoordinir dengan rapi, sehingga dapat dimainkan dengan baik. Penampilan gerakan dalam hal ini sangat tergantung pada teknik dasar pukulan seorang petenis untuk menguasai gerakan dasar dari proses gerak yang bersifat sederhana dan mudah dilakukan. Dalam permainan tenis, pemain yang terampil harus menguasai beberapa macam pukulan. Menurut Elliot dan Kilederry yang dikutip Mulyono Biyakto Atmojo (1999:16) macam-macam pukulan dalam permainan tenis adalah forehand drive, backhand drive, service, return service, approach shot, volley, smash (over head), lob, drop shot, dan half volley. Latihan Fisik Latihan menurut Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin (1996:126) adalah: Proses sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya. Sedangkan Nossek (1982:10) menyatakan bahwa Latihan adalah suatu proses atau dinyatakan dengan kata lain, periode waktu yang berlangsung beberapa tahun sampai atlet tersebut mencapai standar penampilan yang tinggi. Yang dimaksud sistematis adalah latihan harus berencana, menurut jadual telah diprogramkan dari yang mudah ke yang sukar dan dari yang sederhana ke yang rumit serta latihan tersebut harus dilakukan dengan teratur. Latihan harus dilakukan berulang-ulang agar Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 37

gerakan yang semula sulit dilakukan menjadi semakin mudah dan otomatis dalam pelaksanaannya. Latihan Plaiometrik Menurut Radcliffe & Farentinos (1985:3-7) bahwa latihan plaiometrik adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Plaiometrik disebut juga dengan reflek regang atau miotatik atau reflek muscle spindle. Pendapat lain dikemukakan oleh Fox, et al (1988:175) mengemukakan bahwa latihan plaiometrik merupakan tipe bentuk program latihan kelima yang mengkombinasikan suatu regangan awal pada unit tendon yang diikuti oleh suatu kontraksi isotonik. Sedangkan menurut Chu (1992:1-3) berpendapat bahwa latihan plaiometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Latihan Medicine Ball Back Throw Latihan plaiometrik yang dilakukan untuk meningkatkan power otot lengan harus bersifat khusus yaitu latihan yang ditujukan untuk lengan (Radcliffe and Farentinos, 1985:15-19). Sebagian besar gerakan olahraga berasal dari lengan, misalnya gerakan lempar dan tolakan. Banyak energi gerakan yang dibangkitkan oleh lengan, kemudian ditransfer ke atas melalui togok dengan menekuk, merentang atau memutar dan akhirnya diterima oleh tubuh bagian atas untuk melakukan beberapa jenis keterampilan gerak yang melibatkan bahu, dada dan lengan. Bentuk latihan medicine ball back throw mengembangkan power otot lengan. Latihan ini memiliki aplikasi yang luas untuk berbagai cabang olahraga yang melibatkan pukulan. Latihan ini dimulai dengan posisi setengah jongkok. Letakkan bola diantara kedua tungkai, genggam pada salah satu sisi rentangan jari. Kedua lengan harus dijulurkan, kepala tengadah dan punggung dibengkokkan. Gerakannya dorong pinggul ke depan atas dan gerakkan bahu ke belakang jaga lengan tetap terjulur penuh. Lempar bola ke belakang dengan otot lingkar Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 38

bahu, lengan, punggung, pinggul dan tungkai. Pasangannya menangkap bola, dan bergantian melakukan. Latihan Medicine Ball Throw Bentuk latihan medicine ball throw hampir sama dengan latihan medicine ball back throw, untuk mengembangkan power otot lengan. Latihan ini menggunakan dua lengan dalam melakukan lemparan. Dengan mendorong bola medisin ke depan sejauh mungkin atau sekuat mungkin dan mendorong lengan ke depan dari bahu dan dada, maka latihan ini digunakan untuk meningkatkan tolakan (Radcliffe and Farentinos, 1985:31). Kemampuan bermain dalam tenis lapangan sangat diperlukan, karena kemampuan bermain merupakan keterampilan dari serangkaian gerakan bermain dalam tenis lapangan. Dengan demikian latihan medicine ball throw sesuai untuk cabang olahraga tenis lapangan. Latihan ini dimulai dengan sikap saling berpasangan dengan berdiri atau berlutut saling berhadapan pegang bola medisin ditempatkan di belakang kepala dengan kedua lengan ditekuk ke belakang. Gerakannya yaitu dorong bola medisin ke depan sejauh atau sekuat mungkin. Konsentrasikan pada mendorong lengan ke depan dari bahu dan dada. Kembali ke posisi dengan mengontrol beban. Kekuatan Otot Kekuatan adalah kemampuan komponen fisik seseorang dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja (Sharkey, 2003:42). Kekuatan otot secara mekanis didefinisikan sebagai gaya (force) yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kali kontraksi maksimal (Sharkey, 2003:42). Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting untuk melakukan gerakan yang ekplosif (cepat, kuat dan meledak). Kekuatan otot lengan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot lengan untuk melakukan kerja atau melawan beban. Kekuatan otot lengan dibutuhkan hampir semua cabang olahraga, terutama untuk gerakan-gerakan yang melibatkan kerja otot lengan yang dikerahkan maksimal. METODE PENELITIAN Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 39

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan faktorial 2 x 3. Menurut Sudjana (2002: 148) eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 mahasiswa, yang diperoleh dengan teknik purposive random sampling. Menurut Sudjana (2002: 148) teknik purposive random sampling yaitu dari jumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi data hasil analisis tes kemampuan bermain tenis lapangan yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, berdasarkan latihan plaiometrik (medicine ball back throw dan medicine ball throw) serta tingkat kekuatan otot lengan (tinggi, sedang dan rendah) yang disajikan sebagai berikut: Tabel. Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Bermain Tenis Lapangan Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Latihan Plaiometrik dan Tingkat Kekuatan Otot Perlakuan Latihan plaiometri k medicine ball back throw Latihan plaiometri k medicine ball throw Tingkat Kekuata n Otot Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Statistik Hasil Tes Awal Hasil Tes Akhir Pening katan Jumlah 1781 2599 818 Rerata 178,060 259,895 81,835 SD 19,535 14,935 14,493 Jumlah 1736 2225 489 Rerata 173,648 222,506 48,858 SD 3,179 13,308 13,494 Jumlah 1736 2127 391 Rerata 173,587 212,679 39,092 SD 8,799 7,267 8,818 Jumlah 1722 2265 543 Rerata 172,194 226,522 54,328 SD 11,623 7,919 8,149 Jumlah 1759 2326 567 Rerata 175,861 232,593 56,732 SD 6,181 4,068 5,797 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 40

Rendah Jumlah 1701 2024 323 Rerata 170,095 202,361 32,266 SD 4,167 11,151 10,029 Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata kemampuan bermain tenis lapangan maka dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut: Keterangan: LPMBBT = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball back throw LPMBT = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball throw KOLR = Kelompok kekuatan otot lengan rendah KOLT = Kelompok kekuatan otot lengan tinggi KOLS = Kelompok kekuatan otot lengan sedang = Hasil tes awal = Hasil tes akhir Tabel. Nilai Kemampuan Bermain Tenis Lapangan Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan) No Kelompok Perlakuan (Sel) Nilai Kemampuan Bermain Tenis Lapangan 1 a 1 b 1 (KP 1 ) 81,83 2 a 1 b 2 (KP 2 ) 48,86 3 a 2 b 1 (KP 3 ) 54,33 4 a 2 b 2 (KP 4 ) 56,73 5 a 1 b 3 (KP 5 ) 39,09 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 41

6 a 2 b 3 (KP 6 ) 32,27 Nilai rata-rata kemampuan bermain tenis lapangan yang dicapai tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Keterangan : KP 1 = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball back throw pada tingkat kekuatan otot lengan tinggi KP 2 = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball back throw pada tingkat kekuatan otot lengan sedang KP 3 = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball throw pada tingkat kekuatan otot lengan tinggi KP 4 = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball throw pada tingkat kekuatan otot lengan sedang KP 5 = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball back throw pada tingkat kekuatan otot lengan rendah KP 6 = Kelompok latihan plaiometrik medicine ball throw pada tingkat kekuatan otot lengan rendah Tabel. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Populasi Kelompok Perlakuan N M SD L hitung L tabel KP 1 10 81,835 14,493 0,1907 0,319 KP 2 10 48,858 13,494 0,1266 0,319 KP 3 10 39,092 8,818 0,1438 0,319 KP 4 10 54,328 8,149 0,1832 0,319 KP 5 10 56,732 5,797 0,1296 0,319 KP 6 10 32,266 10,029 0,2325 0,319 5% Kesimpulan Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 42

Tabel. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Populasi N i SD 2 gab χ 2 o χ 2 tabel Kesimpul Kelompok 5% an 6 10 111,75 9,635 11,07 Varians homogen Tabel. Ringkasan Nilai Rata-Rata Kemampuan Bermain Tenis Lapangan Berdasarkan Penggunaan Latihan Plaiometrik dan Tingkat Kekuatan Otot Variabel A 1 A 2 Rerata Peningkatan Kemampuan Bermain Tenis Lapangan B 1 B 2 B 3 B 1 B 2 B 3 Hasil tes awal 178,06 173,65 173,59 172,19 175,86 170,09 Hasil tes akhir 259,90 222,51 212,68 226,52 232,59 202,36 Peningkatan 81,83 48,86 39,09 54,33 56,73 32,27 Keterangan : A 1 = Latihan plaiometrik medicine ball back throw. A 2 = Latihan plaiometrik medicine ball throw. B 1 = Kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi. B 2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang. B 3 = Kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah. Tabel. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor Sumber Variasi Dk JK RJK F o F t Rata-rata Perlakuan 1 163396,46 163396,46 A 1 1166,83 1166,83 9,40 * 4,17 B 2 10509,97 5254,98 42,32 * 3,32 AB 2 3159,37 1579,68 12,72 * 3,32 Kekeliruan 54 6705,09 124,17 Total 60 184937,71 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 43

Pembahasan Hasil Penelitian 1. Perbedaan Pengaruh Antara Latihan Plaiometrik Medicine Ball Back Throw dan Medicine Ball Throw Terhadap Kemampuan Bermain Tenis Lapangan. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan plaiometrik medicine ball back throw dan kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan plaiometrik medicine ball throw terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Pada kelompok mahasiswa yang mendapat latihan plaiometrik medicine ball back throw mempunyai kemampuan bermain tenis lapangan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang mendapat latihan plaiometrik medicine ball throw. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata kemampuan bermain tenis lapangan yang dihasilkan oleh latihan plaiometrik medicine ball back throw lebih tinggi 8,82 dari pada latihan plaiometrik medicine ball throw. 2. Perbedaan Kemampuan Bermain Tenis Lapangan Antara Mahasiswa yang Memiliki Kekuatan Otot Tinggi, Sedang dan Rendah. Berdasarkan pengujian hipotesis kedua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi, kekuatan otot lengan sedang dan kekuatan otot lengan rendah terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Pada kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi mempunyai kemampuan bermain tenis lapangan lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang. Pada kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang mempunyai kemampuan bermain tenis lapangan lebih baik dibanding kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah. Kekuatan otot lengan sebagai modal utama untuk melakukan kemampuan bermain tenis lapangan. Kekuatan otot lengan merupakan kemampuan yang mendasari dari gerak yang dilakukan seseorang. Kekuatan otot lengan merupakan unsur yang sangat penting bagi mahasiswa, sebab kekuatan otot lengan mahasiswa merupakan dasar dalam pembentukan keterampilan mahasiswa. Kekuatan otot lengan dapat menunjang keberhasilan pencapaian kemampuan bermain tenis lapangan dengan cara mengontrol gerakan-gerakan teknik yang dilakukan menjadi lebih akurat. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi memiliki kemampuan untuk lebih cepat menguasai bermain tenis lapangan dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang memiliki kemampuan untuk menguasai bermain tenis lapangan lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah sebelum diberikan perlakuan latihan plaiometrik. Keberhasilan pencapaian bermain tenis lapangan dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa untuk melakukan gerakan secara terpadu dan selaras. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata kemampuan bermain tenis lapangan pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi 12,47 yang lebih baik dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang, perbandingan rata-rata kemampuan bermain tenis lapangan pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang 10,27 yang lebih baik dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah. 3. Pengaruh Interaksi Antara Latihan Plaiometrik dan Kekuatan Otot Terhadap Kemampuan Bermain Tenis Lapangan. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 44

Keefektifan penggunaan latihan plaiometrik terhadap kemampuan bermain tenis lapangan dipengaruhi oleh tinggi, sedang dan rendahnya kekuatan otot lengan yang dimiliki mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi dengan latihan plaiometrik medicine ball back throw memiliki kemampuan bermain tenis lapangan sebesar 81,835 lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan kekuatan otot lengan tinggi dan mendapat perlakuan latihan plaiometrik medicine ball throw sebesar 54,328. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang dengan latihan plaiometrik medicine ball throw memiliki kemampuan bermain tenis lapangan sebesar 56,732 lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan kekuatan otot lengan sedang dan mendapat perlakuan latihan plaiometrik medicine ball back throw sebesar 48,858. Sedangkan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah dengan latihan plaiometrik medicine ball back throw memiliki kemampuan bermain tenis lapangan sebesar 39,092 lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan kekuatan otot lengan rendah dan mendapat perlakuan latihan plaiometrik medicine ball throw sebesar 32,266. SIMPILAN, IMPLIKASI DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan plaiometrik medicine ball back throw dan medicine ball throw terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Pengaruh latihan plaiometrik medicine ball back throw lebih baik dari pada medicine ball throw. 2. Ada perbedaan kemampuan bermain tenis lapangan antara mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi, kekuatan otot lengan sedang dan kekuatan otot lengan rendah. Kemampuan bermain tenis lapangan pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang, mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah sebelum diberikan latihan plaiometrik. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara latihan plaiometrik dan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan bermain tenis lapangan. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi lebih cocok jika diberikan medicine ball back throw. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang lebih cocok jika diberikan medicine ball throw. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah lebih cocok jika diberikan medicine ball back throw. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, memberikan implikasi bahwa dalam merancang latihan plaiometrik, khususnya dalam menentukan latihan plaiometrik yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan bermain tenis lapangan, para pembina maupun pelatih perlu memperhatikan pilihan-pilihan metode, teknik dan strategi secara tepat. Metode atau bentuk latihan yang digunakan dalam proses latihan harus dipertimbangkan efektifitas dan efisiensi dari metode tersebut dalam mencapai hasil latihan yang maksimal. Hal tersebut juga harus disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa dan karakteristik latihan yang akan diajarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latihan plaiometrik medicine ball back Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 45

throw memperoleh hasil yang lebih baik dan optimal dari pada latihan plaiometrik medicine ball throw dalam latihan. Kebaikan latihan plaiometrik medicine ball back throw ini dapat dipergunakan sebagai solusi bagi pembina maupun pelatih dalam upaya meningkatkan kemampuan bermain tenis lapangan. Dalam proses latihan kemampuan bermain tenis lapangan, karakteristik mahasiswa yang perlu diperhatikan dan menjadi dasar untuk menentukan latihan plaiometrik yang akan digunakan adalah kekuatan otot lengan. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi akan lebih mudah menguasai gerakan kemampuan bermain tenis lapangan, sehingga kualitas mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi menjadi lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang, dan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan sedang menjadi lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah. Dalam penjelasan di atas maka perbedaan mahasiswa dalam hal kekuatan otot lengan akan membawa implikasi bagi pelatih maupun pembina dalam menentukan latihan plaiometrik yang tepat dalam proses latihan kemampuan bermain tenis lapangan. DAFTAR PUSTAKA Chu, Donald A. 1992. Jumping Into Plyometrics. Champaign. Illionis: Leisure Press. Fox, E. L., Bowers, R. W., & Foss, M. L, 1988. The Physiologycal Basis Of Physical Education And Athletics. Philadelphia: W. B. Sounders Company. Mansur. 2007. Buku Pedoman Pelatihan Bolavoli Nasional. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta. Mochamad Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Mulyono Biyakto Atmojo. 1999. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Nossek, Josef. 1982. General Theory of Training. Logos: Pan African Press. Radcliffe, James C. & Farentinos, Robert C. 1985. Plyometrics. Illionis: Human kinetics Publiser. Inc. Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Sharkey, Brian J, 2003. Kebugaran dan Kesehatan. di Terjemahkan Nasution Ed. 1, Cet.1 Jakarta. Sudjana. 2002. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 46

Sugiyanto. 1997. Perkembangan Gerak. Surakarta: UNS Press. Suharno HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press. Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. Biodata Penulis Nama : Risa Teguh Wibowo, S.Pd., M.Or. Pendidikan : S1 POK-UTP Surakarta S2 UNS Surakarta Pengalaman Pekerjaan : Sebagai staf pengajar FKIP UTP Surakarta Alamat Kantor : FKIP UTP Surakarta Jl. M. Walanda Maramis No.31 Cengklik Surakarta Telp./Fac. : 0271854188 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 13 No. 2 Tahun 2013 47