Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin²

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Laba Perusahaan PT. Hutama Trans Kencana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

PENYUSUTAN (Depreciation)

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

ANALISIS SEBELUM DAN DAN SESUDAH IMPLEMENTASI SAK ETAP ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT.APMS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

BAB II LANDASAN TEORI

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin maju, seperti pada perusahaan jasa, hidupnya melalui pencapaian tujuan. Suatu tujuan akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XVIII AKUNTANSI ASET TETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. MUJUR INDO PERFORMA

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BUDIDAYA TANAMAN KAKAO PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero) SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan.

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS METODE ECERAN UNTUK KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN (Studi Kasus pada Diva Swalayan Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan output yang baik berupa barang maupun jasa. Salah satu. faktor-faktor produksi tersebut adalah aktiva tetap.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA CV. NEW WIJAYA

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Berwujud Ditinjau Dari Sudut Pandang Akuntansi dan Perpajakan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK U BUDIYAH INDONESIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

BAB II LANDASAN TEORITIS

Oleh: TRI BAGUS BUDI SANTOSO

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Irsyad Syarif Brahmartyo NPM : Pembimbing : Ani Hidayati,SE.,MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG

JURNAL KOMPILEK. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi. [Vol 2, No. 2] Hal Desember 2010 ISSN

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

Penyusutan. r = PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1. 2 METODE RATA-RATA Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Dan Pengaruh Terhadap Laba PT. United Tractors Tbk

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan demikian

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA UD. PANCA BAKTI MARTAPURA KALIMANTAN SELATAN

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan membutuhkan aktiva tetap, baik aktiva tetap berwujud

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

Transkripsi:

ANALISIS METODE DEPRESIASI DALAM MENENTUKAN LABA PADA USAHA FOTO COPY AYENG KOMPUTER DI MASAMBA Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin² No. HP 085299854222¹ ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode depresiasi dalam menentukan laba pada usaha foto copy Ayeng Komputer di Masamba. Metode analisis depresiasi yang digunakan adalah metode garis lurus yang digunakan untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap dalam mendapatkan laba dimana beban penyusutan konstan pada setiap periode selama masa manfaat dari aktiva tetap yang bersangkutan, metode jumlah angka tahun yang digunakan untuk menentukan seberapa besar laba usaha perhitungan biaya penyusutan didasarkan pada tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal tahun hingga tahun pemakaian akhir. Berdasarkan analisis data yang digunakan maka dapat diketahui bahwa penggunaan metode yang digunakan dalam menghasilkan laba selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kata kunci: Usaha Ayeng Komputer, Metode Garis Lurus, Metode Jumlah Angka Tahun PENDAHULUAN Dewasa ini persaingan di dunia usaha sangat ketat, untuk menghadapinya semua pihak yang terlibat di dalamnya harus melakukan kegiatan usahanya secara efektif, artinya pemilik usaha harus mempertahankan hidupnya melalui pencapaian tujuan. Tujuan suatu usaha adalah agar dapat memperoleh laba yang optimal dari investasi yang telah ditanamkan dalam usahanya. Salah satu investasi tersebut adalah aktiva yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan yaitu aktiva yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Untuk mencapainya diperlukan pengelolaan yang efektif dalam penggunaan, pemeliharaan maupun pencatatan akuntansinya. Untuk meningkatkan produksi yang diharapkan perusahaan harus meningkatkan kualitas yang baik. Dimana keberadaan aktiva memegang peranan yang penting dalam kegiatan operasi perusahaan. Suatu perencanaan yang matang pada saat pengadaan aktiva tetap sangat diperlukan karena berdampak jangka panjang dan berakibat pada kinerja perusahaan. Bila perencanaan pengadaan dan pemeliharaan aktiva tetap kurang baik, maka pada saat masa-masa yang akan datang dapat menyebabkan biaya operasional yang tinggi sehingga akan membebani perusahaan. 77 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Istilah Depresiasi yang digunakan dalam akuntansi sering kali menyesatkan karena istilah yang sama juga digunakan dalam bisnis untuk menjelaskan penurunan nilai pasar dari suatu aset. Namun, biaya aset yang belum menjadi beban seperti yang dilaporkan dalam neraca biasanya tidak sama dengan jumlah yang bisa dihasilkan dari penjualan aset tetap tersebut. Perusahaan diasumsikan terus menjadi going concern yaitu konsep yang menganggap bahwa suatu kesatuan usaha diharapkan akan terus beroperasi dengan menguntungkan dengan jangka waktu tak terbatas. Untuk menentukan besarnya aset tetap maka faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah harga perolehan, umur manfaat dan nilai residu/nilai sisa. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan metode Depresiasi aset tetap yang diterapkan dalam perusahaannya. Perusahaan menggunakan salah satu metode Depresiasi aset tetap akan tetapi dapat juga menggunakan dengan beberapa metode untuk menganalisa perbandingan dari beberapa metode tersebut mana yang lebih menguntungkan atau efektif dan efesien bagi perusahaan yang bersangkutan. Ketetapan dalam perhitungan dan penentuan metode Depresiasi aset tetap merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan untuk menganalisa perbandingan metode yang digunakan dalam setiap metodenya. Untuk itu, mengingat pentingnya peranan aset tetap didalam laporan keuangan perusahaan, METODE PENELITIAN Lokasi atau tempat penelitian dilakukan pada pada toko Ayeng Komputer yang beralamat di Jl.Simpurusiang Kec. Masamba Kabupaten Luwu Utara. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu Data Primer dan Sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian langsung dan penelitian kepustakaan. Untuk memecahkan masalah pokok sekaligus membuktikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode analisis komperatif yaitu membandingkan antara beberapa metode penuyusutan dan laporan laba rugi selama 3 tahun yang terdiri dari: 1. Metode Garis lurus (straight-line method). Beban Penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus: Beban Penyusutan = 2. Metode Saldo Menurun Langkah-langkah perhitungan: a. Tentukan tarif penyusutan Tarif = - b. Tentukan Beban Penyusutan Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan 3. Metode Saldo Menurun Ganda Langkahlangkah perhitungan: a. Tentukan Tarif penyusutan Tarif = 2 x (100%/UE) b. Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku - 78 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan 4. Jumlah Angka Tahun Langkah-langkah perhitungan: a. Tentukan jumlah angka tahun (JAT) JAT = b. TentukanBeban Penyusutan Beban Penyusutan = HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Aktiva Tetap Dalam Perusahaan a. Tanah Tanah merupakan tempat berdirinya usaha.tanah dalam hal ini tidak mengalami penyusutan maka bila dilihat setiap tahunnya harga perolehan tanah tetap sebesar Rp. 35.000.000. b. Bangunan Bangunan merupakan tempat melakukan segala kegiatan operasional usaha. Digunakan dari tanggal 8 Agustus 2008. Harga perolehan bangunan adalah Rp. 105,000,000.dengan masa manfaat taksiran selama 20 tahun dan nilai sisanya sebesar Rp.20,000,000, Untuk aktiva bangunan masa penggunaannya terbatas. Apabila sudah habis dapat diganti dengan aktiva yang sejenis. c. Inventaris Inventaris pada usaha foto copy Ayeng Komputer adalah termasuk peralatan dan perlengkapan usaha. Dibeli dan digunakan dari tanggal 8 September 2008. Harga perolehan Mesin Foto copy adalah Rp. 35,000,000, dengan masa manfaat taksiran selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp. 10,000,000. Komputer PC dibeli dan digunakan dari tanggal 8 September 2008 dengan harga perolehan adalah Rp. 11,200,000 dengan masa manfaat taksiran selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp. 3,000,000, printer dibeli dan digunakan dari tanggal 8 September 2008 dengan harga perolehan adalah Rp. 2,500,000, dengan masa manfaat taksiran selama 5 tahun dan nilai sisa sebesar Rp.500,000. Meubiler dibeli dan digunakan dari tanggal 8 September 2008 dengan harga perolehan adalah Rp. 45,000,000, dengan masa manfaat taksiran selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp.10,000,000. Pembahasan Data Hasil Penelitian Analisis Metode Depresiasi Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dimana membandingkan beberapa jenis metode penyusutan aktiva tetap. Yaitu: a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Beban Penyusutan = - 79 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Tabel 1 Akumulasi Beban Penyusutan Usaha Foto Copy Ayeng Komputer Melalui metode Garis Lurus dari tahun 2009 2013 Beban Penyusutan Jenis Aktiva (Rp) 2009 2010 2011 2012 2013 Bangunan 4,250,0200 4,250,0200 4,250,0200 4,250,0200 4,250,0200 Mesin Fotocopy 6,250,000 6,250,000 6,250,000 6,250,000 6,250,000 Komputer PC 2,150,000 2,150,000 2,150,000 2,150,000 2,150,000 Printer 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 Meubiler 8,750,000 8,750,000 8,750,000 8,750,000 8,750,000 Total Beban Penyusutan 21,900,000 21,900,000 21,900,000 21,900,000 21,900,000 Sumber Data : Data diolah b. Metode Saldo Menurun Beban Penyusutan tiap tahun dapat dihitung dengan rumus: Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Tarif = - Kemudian Tentukan Beban Penyusutan 80 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Tabel 2 Akumulasi Beban Penyusutan Usaha Foto Copy Ayeng Komputer Melalui Metode Saldo Menurun dari tahun 2009 2013 Beban Penyusutan Jenis Aktiva (Rp) 2009 2010 2011 2012 2013 Bangunan 8,136,234 7,488,590 8,892,498 6,343,855 5,838,846 Mesin Fotocopy 8,778,812 6,418,189 4,692,330 3,430,569 2,508,089 Komputer PC [ 2,921,295 2,101,872 1,512,297 1,022,096 782,886 Printer 759,442 507,915 339,693 227,187 151,943 Meubiler 12,998,303 8,924,447 6,127,526 4,207,159 2,888,635 Total Beban Penyosutan 33,594,086 25,442,013 21,564,344 15,230,866 12,170,399 Sumber Data : Data diolah c. Saldo Menurun Ganda Beban Penyusutan tiap tahun dapat dihitung dengan rumus: Tentukan Tarif = 2 x (100%/UE) Kemudian Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan 81 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Tabel 3 Akumulasi Beban Penyusutan Usaha Foto Copy Ayeng Komputer Melalui Metode Saldo Menurun Ganda dari tahun 2009 2013 Beban Penyusutan Jenis Aktiva (Rp) 2009 2010 2011 2012 2013 Bangunan 10.150.000 9.135.000 8.221.500 7.399.350 6.659.415 Mesin Fotocopy 15,312,500 7,656,250 3,828,125 1,914,062 957,031 Komputer PC 4,900,000 2,450,000 1,225,000 612,500 306,250 Printer 1,093,750 546,875 273,437 136,719 68,359 Meubiler 19,687,500 7,875,000 5,906,250 2,953,125 1,476,562 Total Beban Penyusutan 20,781,250 27,663,125 19,454,312 13,015,756 9,467,617 Sumber Data : Data diolah d. Metode Jumlah Angka Tahun Beban Penyusutan tiap tahun dapat dihitung dengan Langkah-langkah perhitungan: Tentukan jumlah angka tahun (JAT) JAT = Setelah penyebutnya diketahui maka besarnya penyusutan tiap tahun dapat dihitung menggunakan rumus: Beban Penyusutan Tahun I (2009) = Beban Penyusutan Tahun II (2010) = Beban Penyusutan Tahun III (2011) = 82 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

Beban Penyusutan Tahun IV (2012) Beban Penyusutan Tahun IV (2013) = Tabel 3 Akumulasi Beban Penyusutan Usaha Foto Copy Ayeng Komputer Melalui Metode Jumlah Angka Tahun dari tahun 2009 2013 Jenis Aktiva eban Penyusutan (Rp) 2009 [[[ 2010 2011 2012 2013 Bangunan 8,095,238 7,690,468 7,285,707 6,880,945 6,476,618 Mesin Fotocopy 10,000,000 7,500,000 5,000,000 2,500,000 0 Komputer PC [ 3,280,000 2,460,000 1,640,000 820,000 0 Printer 800,000 600,000 400,000 200,000 0 Meubiler 14,000,000 10,500,000 7,000,000 3,500,000 0 Total Beban Penyusutan 36,175,238 28,750,468 21,325,707 13,900,945 6,478,618 KESIMPULAN 1. Berdasarkan analisis data melalui metode Jumlah Angka Tahun beban penyusutan aktiva tetap pada Usaha Foto Copy Ayeng Komputer pada tahun 2009 adalah Rp.36,175,238, pada tahun 2010 sebesar Rp.28,750,468, pada tahun 2011 sebesar Rp. 21,325,707, pada tahun 2012 sebesar Rp. 13,900,945 dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 6,476,618. 2. Dari data di atas dapat dilihat bahwa beban penyusutan aktiva tetap pada Usaha Foto Copy Ayeng Komputer dari tahun 2009 sampai Tahun 2013 yang paling rendah 83 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4

didapatkan dengan menggunakan perhitungan beban depresiasi melalui metode garis lurus jika dibandingkan dengan menggunakan metode yang lainnya. Jadi, jika Usaha Foto Copy Ayeng Komputer ingin mendapatkan laba yang besar maka harus menggunakan metode garis lurus tersebut. 3. Berdasarkan data data hasil analisis terlihat bahwa laba tertinggi Usaha Foto Copy Ayeng Komputer pada tahun 2009 didapatkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda yaitu sebesar Rp. 16,341,950. Pada tahun 2010 laba tertinggi didapatkan jika menggunakan metode garis lurus yaitu sebesar Rp. 17,183,000 atau naik sebesar Rp. 847,050 dari tahun 2009. Pada tahun 2011 laba tertinggi kembali didapatkan jika menggunakan metode saldo menurun ganda yaitu sebesar Rp. 24,045,888 atau naik sebesar Rp.6,856,888 dari tahun 2010. Pada tahun 2012 laba tertinggi didapatkan jika menggunakan metode jumlah angka tahun yaitu sebesar Rp. 47,166,055 atau naik sebesar Rp.23,120,167 dari tahun 2011 dan Pada tahun 2013 laba tertinggi kembali didapatkan jika menggunakan metode jumlah angka tahun yaitu sebesar Rp. 54,574,382 atau naik sebesar Rp.7,408,273 dari tahun 2012 1. Hendaknya usaha foto Copy Ayeng Komputer menggunakan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan aktiva tetapnya. 2. Hendaknya usaha foto Copy Ayeng Komputer menerapkan metode jumlah angka tahun pada tahun-tahun mendatang agar dapat menetukan seberapa besar laba usahanya. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta: BPFE Earl K. Stice, James D. Stice, K. Fred Skousen. 2005. Intermediate Accounting. Bandung: Reksa Persada. Eldon S. Hendriksen. 2000. Acconting Theory, Edisi Ke Lima. Southern Methodist University. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Bumi Aksara: Jakarta. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti menyarankan: 84 J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n, V o l. 0 1 N o. 0 2 J u l i 2 0 1 4