MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

Fungsi Hara bagi Tanaman AGH 322

II. TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

Pengaruh Pupuk Limbah Ampas Tebu (Saccharum sp) terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (Phaseolus vulgaris)

MAGNESIUM (Mg) bisa mengandung sejumlah besar Mg sebagai MgSO4. dibagi menjadi tiga, yaitu: nonexchangeable, exchangeable, dan bentuk terlarut

MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan

TINJAUAN PUSTAKA Limbah Budi Daya Jamur Tiram Unsur Hara Tanaman

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

TINJAUAN PUSTAKA Serapan Hara

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

Desti Diana Putri/ I.PENDAHULUAN

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman penutup tanah atau yang biasa disebut LCC (Legume Cover

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Unsur Hara Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman

Ilmu Tanah dan Tanaman

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

TINJAUN PUSTAKA. Sifat sifat Kimia Tanah. tekstur tanah, kepadatan tanah,dan lain-lain. Sifat kimia tanah mengacu pada sifat

TANAH. Tanah terdiri atas empat komponen : butir-butir mineral materi organik air udara

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Materi 03 Tanaman dan Lingkungan Tumbuhnya. Benyamin Lakitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ION EXCHANGE DASAR TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

TINJAUAN PUSTAKA. Logam Logam Berat Tanah

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

1. Terlibat langsung dalam fungsi metabolisme tanaman (involved in plant metabolic functions).

Lampiran 1. Standar Kualitas Kompos Menurut Standar Nasional Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan kondisi fisik dan kimia tanah akibat kebakaran akan berakibat

TRANSFORMASI BESI DAN MANGAN

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

II. TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi hampir sepanjang tahun. Keadaan hidro-topografi berupa genangan

TANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

5 Kimia dalam Ekosistem. Dr. Yuni. Krisnandi

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

Transkripsi:

MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN Elemen esensial: Fungsi, absorbsi dari tanah oleh akar, mobilitas, dan defisiensi Oleh : Retno Mastuti 1 N u t r i s i M i n e r a l Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Brawijaya 2016

Klasifikasi elemen nutrien Berbeda dengan organisme heterotrof yang kelangsungan hidupnya tergantung pada molekulmolekul organic kaya energy hasil sintesis organisme lain, tumbuhan harus bertahan hidup pada lingkungan anorganik. Organisme autotrof harus mengambil CO2 dari atmosfer dan air + nutriem mineral dari dalam tanah dan dari komponen anorganik ini dibuatlah semua molekul kompleks organisme hidup. Oleh karena itu, nutrisi tumbuhan terdiri dari nutrisi organik (produk-produk senyawa berkarbon) dan nutrisi an-organik (terkait dengan elemen-elemen mineral yang didapat dari tanah, larut di air dan diserap oleh akar). Pada kondisi tanah pada umumnya ketersediaan nutrien mineral merupakan factor pembatas pertumbuhan dan produktivitas tumbuhan. Beberapa elemen mineral bersifat esensial, yaitu elemen yang : 1) dibutuhkan untuk pertumbuhan ; 2) bila elemen ini tidak tersedia maka siklus hidup tumbuhan (pertumbuhan, perkembangan, reproduksi) terhambat, dan tidak ada elemen lain yang dapat menggantikan dan memperbaiki defisiensinya, 3) memiliki aksi langsung atau tidak langsung terhadap metabolisme tumbuhan, dan 4) merupakan bagian molekul esensial (mis. makromolekul, senyawa metabolit, dll.) di dalam tumbuhan. Apabila elemen esensial tidak terpenuhi maka tumbuhan tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya. Klasifikasi elemen esensial berdasarkan: 1) konsentrasi relatif di dalam jaringan tumbuhan dan 2) peran biokimia serta fungsi fisiologis. Klasifikasi pertama terdiri dari : makronutrien (> 10 mmol/kg BK atau > 1.000 ppm) dan mikronutrien (< 10 mmol/kg BK). Berdasarkan konsentrasi relatif di dalam jaringan tumbuhan nutrien mineral dibagi menjadi dua, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien (> 10 mmol/kg BK atau > 1.000 ppm) terdiri dari nutrien primer dan sekunder. Nutrien primer adalah nitrogen (N), phosphor (P), dan potassium (K). Nutrien ini biasanya cepat habis di tanah karena tanaman menggunakannya dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan pertahanannya. Nutrien sekunder adalah kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Nutrien ini umumnya tersedia cukup di tanah sehingga pemupukan tidak selalu dibutuhkan. Kalsium dan magnesium dalam jumlah banyak ditambahkan pada tanah asam. Sulfur biasanya dijumpai dalam jumlah cukup dari dekomposisi bahan organic di tanah yang berlangsung secara perlahan. Hydrogen (H), oksigen (O) dan karbon (C) juga termasuk makronutrien esensial tetapi termasuk kelompok nutrien nonmineral yang banyak terdapat di udara dan air. Senyawa-senyawa makroorganik adalah C, H, O, N, P dan S. Mikronutrien adalah elemen yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (< 10 mmol/kg BK atau < 1.000 ppm). Mikronutrien adalah boron (B), copper (Cu), besi (Fe), chloride (Cl), manganese (Mn), molybdenum (Mo) and zinc (Zn). Mikronutrien sebagian besar berperan sebagai kofaktor reaksirekasi enzimatik. Kebutuhan tumbuhan terhadap setiap elemen berbeda dalam jenis maupun jumlah. Elemen yang berbeda diabsorbsi dalam bentuk berbeda. Tumbuhan dapat mengakumulasi suatu elemen walaupun tumbuhan tidak kebutuhan spesifik terhadap elemen tersebut. Sebaliknya, tumbuhan dapat mengakumulasi elemen walaupun tidak esensial. Berdasarkan peran biokimia dan fungsi fisiologisnya elemen esensial dikelompokkan menjadi empat kategori dasar, yaitu : a. Membentuk komponen organik tumbuhan atau sebagai bagian unit struktur atau senyawa berkarbon (N, S). Tanaman mengasimilasi elemen ini melalui reaksi biokimia yang melibatkan 2 N u t r i s i M i n e r a l

oksidasi dan reduksi untuk membentuk ikatan kovalen dengan karbon dan menciptakan senyawa organik. b. sebagai penyimpan energi atau integritas struktur (P, Si, B yang terikat secara kovalen dengan molekul organic, contohnya gula phosphat) c. sebagai ion-ion bebas terlarut dalam air tumbuhan atau ion-ion yang secara elektrostatik terikat pada asam pektat di dinding sel (K, Ca, Mg, Cl, Mn, Na). Elemen pada grup ini berperan penting sebagai kofaktor enzim dan dalam regulasi potensial osmotic. d. Kelompok logam yang berperan pada reaksi-reaksi yang melibatkan transfer electron (Fe, Zn, Cu, Ni, Mo) Fungsi elemen nutrien bagi tumbuhan dapat dilihat di link berikut: http://www.slideshare.net/abeerelhakem/mineral-nutrition-40705306 Proporsi berat berbagai elemen di jaringan tumbuhan adalah sebagai berikut : C, H, O menempati porsi terbesar 96%, makronutrien sebanyak 3,5 % dan mikronutrien hanya 0,5%. Maka dapat dikatakan bahwa elemen mineral yang diperoleh dari tanah hanya berkontribusi sedikit terhadap massa tumbuhan secara keseluruhan. Selain sebagai pelarut utama yang berkontribusi pada pemanjangan sel dan menjaga turgiditas sel, air juga termasuk nutrien. Porsi terbesar (80-85%) tumbuhan herba adalah air. Tetapi lebih dari 90% air hilang melalui proses transpirasi. Berdasarkan berat, materi organik terbanyak tumbuhan diperoleh dari CO2 yang diasimilasi dari atmosfer. Berdasarkan mobilitasnya, esensial elemen terdiri dari dua kelompok, yaitu: mobil dan imobil. Elemen mobil gejala defisiensi muncul pada daun tua sedangkan iunsur imobil gejala defisensinya muncul pada daun muda (Gambar 1). 3 N u t r i s i M i n e r a l Gambar 1. Mobilitas elemen mineral tumbuhan

Tanah, akar dan mikroba Tanah memiliki kompleksitas secara fisik, kimia, dan biologis. Tanah bersifat heterogen yang mengandung fase padat, cair, dan gas. Semua fase ini berinteraksi dengan elemen mineral. Partikelpartikel anorganik dari fase padat menyediakan kalium, kalsium, magnesium, dan besi. Fase padat ini juga berikatan dengan senyawa-senyawa organik yang mengandung nitrogen, fosfor, dan sulfur, yang berada di antara unsur-unsur lainnya. Fase cair tanah merupakan larutan tanah, yang mengandung ion mineral terlarut dan berfungsi sebagai media untuk gerakan ion pada permukaan akar. Gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang terlarut dalam larutan tanah, tetapi pertukaran gas antara akar dengan tanah terutama melalui celah pori udara yang ada di antara antara partikel tanah. Partikel tanah yang bermuatan negatif dan adsorpsi nutrien mineral Partikel tanah mempunyai permukaan yang bermuatan negatif. Permukaan partikel organik yang bermuatan negatif merupakan hasil disosiasi ion hidrogen dari asam karboksilat dan gugus fenolik yang ada di komponen tanah ini. Kation mineral seperti amonium (NH4 + ) dan kalium (K + ) mengadsorpsi permukaan partikel tanah anorganik dan organik yang bermuatan negatif. Adsorpsi kation ini merupakan faktor penting bagi kesuburan tanah. Kation mineral teradsorpsi pada permukaan partikel tanah, yang tidak mudah hilang ketika tanah tercuci oleh air, memberikan cadangan nutrisi yang tersedia untuk akar. Nutrisi mineral yang diserap dengan cara ini dapat diganti dengan kation lainnya dalam proses yang disebut pertukaran kation (cation exchange). Tingkat dimana tanah dapat menyerap dan bertukar ion disebut kapasitas tukar kation (Cation Exchange Capacity, CEC) (Gambar 2) dan sangat tergantung pada jenis tanah. Anion mineral seperti nitrat (NO3 - ) dan klorida (Cl - ) cenderung ditolak oleh muatan negatif pada permukaan partikel tanah dan tetap terlarut dalam larutan tanah. Dengan demikian kapasitas tukar anion dari sebagian besar tanah pertanian kecil dibandingkan dengan kapasitas tukar kation. Nitrat, khususnya, tetap bergerak dalam larutan tanah, dimana kondisi ini rentan terhadap pencucian (leaching) oleh air yang bergerak melalui tanah. 4 N u t r i s i M i n e r a l Gambar 2. ph tanah mempengaruhi ketersediaan mineral dan ion berlebih di tanah menghambat pertumbuhan

Konsentrasi ion hidrogen (ph) adalah sifat penting tanah karena mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman dan mikroorganisme tanah. Pertumbuhan akar umumnya baik di tanah sedikit asam, pada ph antara 5,5 dan 6,5. Jamur umumnya dominan di tanah asam (ph di bawah 7); bakteri menjadi lebih umum di tanah basa (ph di atas 7). ph tanah menentukan ketersediaan hara tanah. Keasaman mempercepat pelapukan batuan yang melepaskan K +, Mg 2+, Ca 2+, dan Mn 2+ dan meningkatkan kelarutan karbonat, sulfat, dan fosfat. Ketika ion mineral di tanah berlebih, disebut tanah salin/garam, dan jika ion-ion mineral mencapai tingkat yang membatasi ketersediaan air atau melebihi zona yang memadai untuk nutrisi tertentu pertumbuhan tanaman menjadi terbatas. Natrium klorida dan natrium sulfat adalah garam yang paling umum di tanah salin. Ion mineral berlebih di tanah merupakan masalah besar di daerah kering dan semi kering karena curah hujan tidak cukup untuk mencuci mereka dari lapisan tanah di dekat permukaan. Irigasi pertanian mendorong salinisasi tanah jika jumlah air yang diberikan tidak cukup untuk mencuci garam di bawah zona akar. Air irigasi dapat berisi 100 sampai 1000 g ion mineral per meter kubik, dan selama beberapa musim tumbuh, ion mineral dapat terakumulasi pada tingkat tinggi di dalam tanah. Masalah penting lain yang berkaitan dengan ion mineral berlebih adalah akumulasi logam berat, misalnya, seng, tembaga, kobalt, nikel, merkuri, timbal, kadmium, di dalam tanah, yang dapat menyebabkan keracunan parah pada tanaman serta manusia. Pergerakan ion mineral dari tanah ke akar secara pasif (menuruni gradient konsentrasi-difusi) dan aktif (melintasi membran melawan gradient konsentrasi - membutuhkan energi untuk memompa ion masuk ke dalam sel) (Gambar 3). Tumbuhan mendapatkan elemen mineral dari dalam tanah didukung oleh adanya aliran transpirasi. Transport aktif melibatkan gradient potensial kimia (gradient konsentrasi di kedua sisi membran) dan gradient potensial listrik (gradient muatan melintasi membran). 5 N u t r i s i M i n e r a l

Gambar 3. Silakan pelajari juga di https://highered.mheducation.com/sites/9834092339/student_view0/chapter38/animation_- _mineral_uptake.html Peran, Sifat dan Gejala Defisiensi Mineral Defisiensi nutrien adalah : menurunnya konsentrasi atau ketersediaan nutrien yang ditunjukkan dengan gejala visual yang spesifik yang dapat mengindikasikan peran khusus nutrien tersebut pada metabolisme atau fisiologi tumbuhan. Lihat di http://www.slideshare.net/abeerelhakem/mineral-nutrition-40705306 Gejala umum defisiensi nutrien: Pertumbuhan lambat / kerdil : gejala defisiensi terhadap satu elemen atau lebih Klorosis dan klorosis antar tulang daun: Perubahan warna menjadi ungu/merah karena tingkat antosianin abnormal yang umumnya terakumulasi oleh kondisi stress. Nekrosis: kematian jaringan yang didahului dengan munculnya warna coklat Lain-lain: kualitas kuncup, bunga atau buah menurun; perkembangan akar menurun, atau daun berbentuk abnormal. 6 N u t r i s i M i n e r a l

Gambar n. Gejala umum defisiensi setiap elemen mineral pada tumbuhan, lihat di : http://www.slideshare.net/abeerelhakem/mineral-nutrition-40705306 7 N u t r i s i M i n e r a l