INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN November 2016

dokumen-dokumen yang mirip
INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017

INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2015 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN Jakarta, 27 Mei 2015

Jakarta, 2 Februari 2015

JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

RAPAT KOORDINASI TATA LAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN. 21 November 2016 Kantor Staf Presiden

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

Format Matriks Sistem Pemantauan KSP Contoh Pengisian Format Matriks Sistem Pemantauan KSP

AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 T E N T A N G

RAPAT KOORDINASI PELAPORAN RENCANA AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (PPK) B12 PEMERINTAH KOTATANJUNGBALAI TAHUN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2015 T E N T A N G AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

Kementerian PPNBappenas

PENEGAKAN HUKUM. Selasa, 24 November

2013, No BAB I

KEBIJAKAN SATU PETA. Program Implementasi Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta

MULTILATERAL MEETING II PRIORITAS NASIONAL : PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA

REPUBLIK INDONESIA EVALUASI AKHIR TAHUN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 (BERDASARKAN DATA TRIWULAN IV LAPORAN PP 39/2006)

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (AD-PPK) KOTA JAMBI TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Penyusun,

MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG TIM KOORDINASI AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

BAB III PENYUSUNAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RANHAM

LAP LA O P R O A R N A KEGIA I T A A T N

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 260 / 25 / VI /2015 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 19 TAHUN 2014

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

PENGALAMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

Paparan Draft Rencana Aksi

POTRET KETIMPANGAN v. Konsentrasi Penguasaan Lahan ada di sektor pertambangan, perkebunan dan badan usaha lain

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017

Whistleblowing System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

KERANGKA PRIORITAS NASIONAL

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

RANCANGAN AWAL RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL PENINGKATAN EKSPOR NONMIGAS

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak. Sinergi Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. Kebijakan Pengamanan PAJAK.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

INFOGRAFIS REALISASI PELAKSANAAN APBN 2017

LAPORAN KEGIATAN TRANPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

NOTULEN RAPAT TIM PELAKSANA EITI. : Pembahasan Rencana Kerja EITI : IMA : Syahrir AB APBI-ICMA : Marvin Gilbert Pertamina : Ahlif NK

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT LAPORAN PUBLIKASI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA EVALUASI AKHIR RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 (BERDASARKAN DATA TRIWULAN IV LAPORAN PP 39/2006)

LAPORAN KINERJA BPKP TRIWULAN II TAHUN 2017

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

PERAN DAN DUKUNGAN KEJAKSAAN RI TERHADAP PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) T.A 2018

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA HARI ANTI KORUPSI SE-DUNIA TAHUN 2017 PENEGASAN KOMITMEN DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Rapat Persiapan Raker II Presiden RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK)

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

RAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016

Implementasi transaksi non tunai

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

MENTERI DALAM NEGERI Jakarta 30 April 2013

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi

AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TRIWULAN I (B.04)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

BAB II PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL DAN PENGATURANNYA DI INDONESIA. A. Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Provinsi Kalimantan Barat

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Und

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Kebijakan PNBP KL dan Temuan-Temuan Pelaksanaan PNBP yang Tidak Optimal

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga P

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha

REFORMASI BIROKRASI DAN SISTEM MANAJEMEN PERKARA TERPADU

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

KERANGKA ACUAN KERJA GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM (SDA) INDONESIA SEKTOR PERTAMBANGAN MINERBA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

2015, No Mengingat : perlu dilanjutkan dengan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun ; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai

KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA. Jakarta, 31 Agustus 2017

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

Transkripsi:

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 14 November 2016

OUTLINE PAPARAN PENDAHULUAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN PENAJAMAN TINDAK LANJUT

LATAR BELAKANG Permen PPN No 1 Tahun 2013 UU No 7 Tahun 2006 Inpres 1/2013 Inpres 2/2014 Inpres 7/2015 Inpres 10/2016 UNCAC Perpres 55 Tahun 2012 Aksi K/L dan Pemda Indonesia meratifikasi konvensi PPB anti korupsi (United Nations Convention Against Corruption) melalui UU No. 7 Tahun 2006. Sebagai tindak lanjut, disusun Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) yang ditetapkan dengan Perpres No. 55 Tahun 2012 (Jangka Menengah 2012-2014, Jangka Panjang 2012-2025). Penjabaran dan pelaksanaan Stranas PPK, setiap tahun ditetapkan Aksi PPK melalui Inpres untuk dilaksanakan oleh K/L dan Pemda. Sebagai pedoman koordinasi, pemantauan dan evaluasi, disusun Permen PPN No. 1 Tahun 2013. Slide - 3

PENYUSUNAN AKSI PPK TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 Diskusi Pendahuluan Penyusunan Masukan Agustus 2015 Pemetaan Awal Serial FGD Finalisasi Sept 2016 Dalam diskusi penyusunan Aksi PPK 2016, KPK selalu dilibatkan. KPK telah menyampaikan masukan secara resmi dan telah ada pembahasan antara Bappenas dengan Tim KPK Pemetaan Awal dilakukan berdasarkan prioritas dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP 2016 termasuk melakukan evaluasi terhadap Aksi PPK Bappenas menyampaikan surat kepada K/L untuk masukan Aksi PPK 2016 Setelah mendapat arahan mengenai prioritas aksi, dilakukan serial FGD yang melibatkan K/L, CSO, Organisasi Profesi Berdasarkan masukan dari FGD, disusun kembali isu-isu yang dapat dijadikan aksi Draft Aksi disampaikan kepada K/L untuk memperoleh tanggapan Masukan berbagai pihak, diskusi dengan KPK, KSP, persiapan dengan Setkab dan Setneg dilakukan dalam rangka finalisasi Pembahasan Draft Final bersama KSP dan KPK melalui rangkaian pertemuan Slide - 4

INPRES NO. 10 TAHUN 2016 AKSI PPK TAHUN 2016 DAN 2017 Strategi Fokus Aksi Sejak Inpres No. 7 Tahun 2015, Strategi dalam Aksi PPK menjadi 2, yaitu Pencegahan dan Penegakan Hukum (Sebelumnya 6 Strategi) 2 Setiap Strategi dijabarkan dalam fokusfokus kegiatan 7 Terdiri atas 23 Aksi PENCEGAHAN 8 Aksi PENEGAKAN HUKUM 31 Aksi PPK Pemerintah Daerah, diprioritaskan kepada sektor perizinan, keterbukaan informasi, transparansi penyaluran dan penggunaan dana hibah dan bantuan sosial, serta pengadaan barang dan jasa. Inpres dirancang untuk mengawal program prioritas Pemerintah, memperkuat dan memfokuskan aksi tahunan yang telah dilaksanakan sejak 2011-2015, dengan memastikan keterkaitan dan penekanan aksi untuk pencapaian outcome, peningkatan kinerja core business K/L yang sejalan dengan prioritas Presiden. Slide - 5

FOKUS SEKTOR AKSI PPK 2016 DAN 2017 INDUSTRI EKSTRAKTIF REFORMASI BIROKRASI PENGADAAN BARANG & JASA INFRASTRUKTUR BUMN FOKUS SEKTOR SEKTOR PRIVAT ENABLING FACTORS POLITIK HUKUM TATA NIAGA PENERIMAAN NEGARA Slide - 6

FOKUS AKSI PPK 2016-2017 Penyederhanaan Perizinan di PTSP Pusat dan Daerah BKPM Kementerian ATR/BPN Perbaikan mekanisme dan prosedur sistem pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang PERIZINAN, PENANAMAN MODAL PENGADAAN BARANG DAN JASA Pelimpahan kewenangan penerbitan izin dan non izin di PTSP Daerah Seluruh Pemda Transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme PBJ Seluruh K/L dan Pemda Slide - 7

FOKUS AKSI PPK 2016-2017 Pembatasan Transaksi Tunai Kemenkeu, Kemendagri, Kemenkumham Kemenkeu Evaluasi Pertukaran Data dan Informasi Perpajakan TATA KELOLA PAJAK DAN PENERIMAAN NEGARA Data interfacing pengelolaan SDA dan Energi dengan database Pajak dan PNBP Kemenkeu PPATK, Kemendagri, Kemenkeu Penyusunan Kebijakan tentang Integrasi Data Keuangan Konfirmasi Status Wajib Pajak Kemenkeu, Kemendagri, Kemenkumham, Kemen ESDM, Kemen LHK, KKP, BKPM, Kemen ATR/BPN, Kemendag, Kemenkes, POLRI, Kemen KUKM Slide - 8

FOKUS AKSI PPK 2016-2017 Otomasi Pemotongan Quota Ekspor dan Impor Kemenkeu Transparansi pendapatan dari industri ekstraktif PENGELOLAAN SDA DAN KETAHANAN PANGAN Kajian perubahan tata kelola ekspor dan impor komoditas pangan Kemenko Ekonomi, Kemenkeu, Kemen ESDM Kemendag Slide - 9

FOKUS AKSI PPK 2016-2017 BSN Sertifikasi Anti Korupsi (ISO 37001) TATA KELOLA BUMN DAN SEKTOR SWASTA Perencanaan Holding Company BUMN Kemen BUMN Slide - 10

FOKUS AKSI PPK 2016-2017 Kejaksaan Eksekusi Uang Pengganti dan Penjara Pengganti Sistem Peradilan Pidana Terpadu Kemenkopolhukam E-Law enforcement (SPDP online) POLRI, Kejaksaan, KPK PENEGAKAN HUKUM Kemenkumham, Kemenkeu, Kemenaker, KemenPANRB Mekanisme Ganti Kerugian dan Kompensasi Pengendalian Jumlah Napi Tahanan Tata Kelola Barang Sitaan dan Rampasan POLRI, Kejaksaan, KPK, Kemenkumham, Kemen ATR/BPN POLRI, Kejaksaan Slide - 11

FOKUS AKSI PPK 2016-2017 Keterbukaan Informasi Kemenkominfo, Kemendagri, Seluruh Pemda Kemenkumham, KemenPANRB Kemenkeu Pengendalian Gratifikasi dalam pelayanan publik Penguatan Stranas PPK POLITIK DAN REFORMASI BIROKRASI Akuntabilitas Dana Hibah dan Bansos Whistleblowing System LPSK, POLRI, Kejaksaan, Kemen ATR/BPN, Kemen ESDM, Kemendikbud, Kemenkumham, Kemenag, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenkeu, Kementan, Kemenaker, Kemensos, KemenDesPDTT, Kemenhub, KemenLHK, Setjen BPK Seluruh Pemda Slide - 12

AKSI GENERIK* Dalam aksi PPK Tahun 2015, terdapat beberapa aksi generik, antara lain: 1. Pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh seluruh K/L instansi terkaitnya LKPP (LKPP akan melakukan pendampingan) 2. Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak (lanjutan 2015) dilaksanakan oleh 5 K/L instansi terkaitnya adalah Kemenkeu (Kemenkeu akan melakukan pendampingan) 3. Pengaturan Konfirmasi Status Wajib Pajak dilaksanakan oleh 7 K/L - instansi terkaitnya adalah Kemenkeu (Kemenkeu akan melakukan pendampingan) 4. Pelaksanaan whistleblowing system (lanjutan 2015) dilaksanakan oleh 17 K/L instansi terkaitnya adalah LPSK, KPK (LPSK akan melakukan pendampingan) *Aksi yang penanggung jawabnya lebih dari 1 K/L dengan ukuran keberhasilan yang sama

FORMAT 5 KOLOM DALAM INPRES NO. 10 TAHUN 2016 Penyajian F5K dalam Inpres 10/2016 sedikit berbeda dibandingkan Inpres Aksi PPK sebelum-sebelumnya (Inpres 1/2013, Inpres 2/2014, Inpres 7/2015), yaitu: Pada Inpres sebelumnya, ukuran keberhasilan (kolom 5), seluruhnya menjadi tanggung jawab K/L penanggung jawab (kolom 2) Pada Inpres 10/2016, ukuran keberhasilan (kolom 5) disesuaikan dengan tusi dari K/L penanggung jawab (kolom 2) -> lihat contoh matriks NO AKSI PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA UKURAN KEBERHASILAN KEBERHASILAN [1] [2] [3] [4] [5] 18 Percepatan Implementasi Transaksi Non Tunai di seluruh Kementerian/Lem baga dan Pemerintah Daerah 1. Kementerian Keuangan 2. Kementerian Dalam Negeri 3. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 1. BI 2. BPK 3. OJK 4. PPATK 5. LKPP 6. BPKP 7. Pemda Menekan Korupsi pada tahap realisasi anggaran pembangunan dan pengadaan barang dan jasa 1. Terselesaikannya Peraturan Menteri Keuangan dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri mengenai pembatasan transaksi tunai di K/L dan Daerah (Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri) 2. Laporan progress upaya percepatan penyelesaian RUU Pembatasan Transaksi Penggunaan Uang Kartal (Kementerian Hukum dan HAM) 3. Terbangunnya sistem evaluasi monitoring realisasi anggaran pembangunan dan pengadaan barang dan jasa (Kementerian Keuangan)

PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN K/L/Pemda melaporkan capaian Aksi per triwulan melalui sistem pemantauan online Bappenas melakukan verifikasi K/L, Kemendagri melakukan verifikasi Pemda Kunjungan lapangan (insitu) Pemantauan Evaluasi Bappenas bersama KSP dan BPKP melakukan evaluasi terhadap capaian Aksi PPK dan capaian outcome Stranas PPK Bappenas menyampaikan laporan triwulanan kepada Presiden Capaian Aksi disampaikan juga kepada pimpinan K/L/Pemda dan masyarakat Pelaporan kepada Presiden

SISTEM PEMANTAUAN ONLINE https://10.0.3.3/monitoring https://serambi.ksp.go.id VERIFIKATOR VERIFIKATOR PEMPROV PEMPROV PEMPROV K/L K/L K/L K/L K/L K/L PEMPROV PEMPROV PEMPROV VERIFIKATOR Setiap K/L/Pemda memiliki 1 akun untuk mengakses ke dalam sistem pemantauan PEMKAB PEMKOT PEMKOT PEMKAB PEMKAB PEMKOT Slide - 16

CHECKPOINT PEMANTAUAN Awalnya direncanakan pelaporan akan dimulai pada B12 (2016), namun karena rentang waktu yang sudah sangat dekat, maka pelaporan akan dimulai pada B03 (2017) B03 28 Mar 5 Apr B06 28 Juni 5 Juli B09 28 Sep 5 Okt B12 28 Des 15 Jan Jam 23:59 Jam 23:59 Jam 23:59 Jam 23:59 1. Pelaporan dilakukan melalui Sistem Pemantauan online. Tidak menerima laporan melalui surel (e-mail) ataupun surat lainnya. 2. Periode pelaporan adalah mulai tanggal 28 pukul 00:00 WIB sampai dengan tanggal 5 pukul 23:59 WIB. Laporan di luar waktu yang disebutkan tidak dapat difasilitasi oleh sistem. 3. Sistem hanya dapat menerima laporan persentase capaian apabila disertai dengan data dukung yang diunggah (upload) ke dalam sistem tersebut. 4. Setelah pelaporan berakhir, akan dilaksanakan verifikasi berdasarkan klaim capaian dan data dukung yang dimasukkan ke dalam Sistem Pemantauan online untuk selanjutnya disampaikan kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden. 17

PEMBAHASAN TARGET TRIWULANAN (PENAJAMAN) B03, B06, B09, B12 Penajaman dimaksudkan untuk menyepakati: Bagaimana bisnis proses dari aksi tersebut dilaksanakan Apakah ukuran keberhasilan pertriwulan, menunjukkan proses untuk menuju target akhir Data dukung yang akan disampaikan pada setiap periode pelaporan. Pada saat penajaman, K/L diharapkan membawa: Aksi yang menjadi tanggung jawab K/L dalam format 8 kolom (F8K) yang memuat target B03, B06, B09, B12 serta data dukungnya Nama kontak person yang akan menjadi focal point Peserta dalam pertemuan penajaman Aksi PPK K/L K/L penanggung jawab aksi (Biro Perencanaan, Inspektorat, dan Unit kerja pelaksana aksi) Bappenas KSP KPK Instansi terkait (instansi terkait yang disebutkan dalam jadwal penajaman WAJIB hadir dalam penajaman) Penajaman akan dilakukan mulai tanggal 15 sd 25 November 2016 di Bappenas dan KSP (jadwal terlampir)

CONTOH F8K Disi pada saat pelaporan triwulanan No AKSI 1 Penyederha naan perizinan dari sisi jumlah, persyaratan, waktu dan prosedur di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat dan Daerah PENANGGUNG JAWAB INSTANSI TERKAIT KRITERIA KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN (B03, B06, B09, B12) % CAPAIAN KETERANGAN (DATA DUKUNG) 1 2 3 4 5 6 7 8 Badan Seluruh Koordinasi Kementeria Penanaman n/ Modal Lembaga Termuat dalam Inpres 10/2016 Pelaksanaan penyederhanaa n perizinan melalui penyediaan Standard Operating Procedure (SOP) perizinan pada PTSP Pusat dan Daerah semakin optimal Dibahas pada saat penajaman Tersusunnya Peraturan Kepala BKPM tentang SOP layanan perizinan minyak dan gas, mineral dan batubara dan kelistrikan di PTSP Pusat B03 - Terlaksananya pertemuan koordinasi lintas K/L - Tersedianya draft Perka BKPM B06 Terbitnya Peraturan Kepala BKPM, yang memuat: - Waktu pelayanan yang dipersingkat - Prosedur/Tahapan - Transparansi pembiayaan B03 - Laporan pertemuan koordinasi yang memuat daftar hadir, notulensi, undangan - Draft Perka BKPM B06 Perka BKPM yang telah dittd

DOKUMEN KESEPAKATAN Hasil penajaman akan dituangkan ke dalam Dokumen Kesepakatan yang ditanda tangani Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas dengan Sekretaris Kementerian/Lembaga penanggung jawab aksi. Dokumen kesepakatan akan menjadi dasar untuk input ke dalam sistem pemantauan. Selain itu, dokumen kesepakatan akan digunakan sebagai bahan untuk memverifikasi laporan Kementerian/Lembaga setiap triwulan (B03, B06, B09, B12). Dokumen kesepakatan juga berfungsi untuk menghindari dispute pada saat verifikasi capaian triwulanan F8K yang telah diisi dengan target triwulanan dan data dukung, akan menjadi lampiran dokumen kesepakatan

CONTOH DOKUMEN KESEPAKATAN DOKUMEN KESEPAKATAN AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2016 DAN 2017 (KEMENTERIAN ABCD) Dokumen ini merupakan kesepakatan antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan Kementerian ABCD mengenai kesanggupan pencapaian ukuran keberhasilan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Tahun 2016 dan 2017 yang dituangkan dalam Inpres No. 10 Tahun 2016. Inpres No. 10 Tahun 2016 merupakan penjabaran dan pelaksanaan Perpres No. 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014. Pelaksanaan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Kementerian ABCD Tahun 2016 dan 2017 akan dipantau dan dievaluasi secara berkala oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas didukung oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Matriks 8 Kolom yang memuat aksi; penanggung jawab; instansi terkait; kriteria keberhasilan; ukuran keberhasilan; ukuran keberhasilan B03, B06, B09, B12; % capaian; data dukung, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kesepakatan ini, dengan rincian sebagai berikut: Jumlah aksi : - Jumlah sub aksi : - Dokumen kesepakatan yang memuat matriks 8 kolom, akan digunakan sebagai dasar untuk mem-verifikasi laporan Kementerian/Lembaga setiap triwulan (B03, B06, B09, B12), untuk menghindari dispute pada saat verifikasi capaian triwulan. Jakarta, November 2016 Sekretaris Kementerian ABCD Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas ( ) ( )

CONTOH DATA DUKUNG JENIS DATA PENDUKUNG YANG DAPAT DISAMPAIKAN UNTUK MENDUKUNG KLAIM CAPAIAN AKSI PPK PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA Dalam melakukan melaporkan capaian tiap kegiatan dalam suatu aksi, insitusi pelapor pada dasarnya harus menyertakan bukti pendukung yang dapat meyakinkan masyarakat luas (secara sederhana namun jelas) bahwa kegiatan yang dimaksud memang dilaksanakan sesuai klaim. Beberapa Contoh Kegiatan dalam Aksi PPK Rapat koordinasi, penyuluhan, sosialisasi, dsb. Studi/kajian, pengumpulan data, verifikasi data, dsb. Pembuatan draft peraturan, rencana induk, draft akademis, dsb. Penerbitan izin, surat keputusan, peraturan, dsb. Lelang, penunjukkan kontraktor, dsb. Pekerjaan lapangan, konstruksi bangunan, dsb. Penyerahan bantuan sosial, beasiswa, raskin, alat kesehatan, dsb. Jenis Data Pendukung yang disampaikan (di-upload) diantaranya dapat Berupa: Notulensi, daftar hadir, foto kegiatan yang dimaksud, materi yang disampaikan. Copy/scan hasil studiatau kajian yang dimaksud, list data yang dikumpulkan, foto/dokumentasi kegiatan. Copy/scan dari dokumen yang dimaksud. Izin, keputusan, peraturan dimaksud yang sudah ditandatangani pejabat berwenang Sampel bukti proses lelang, pengumuman pemenang lelang, bukti keputusan pengumuman. Foto kegiatan dan koordinat bangunan, laporan perkembangan dari manajer proyek, dsb. Daftar penerima bantuan dan alamat/koordinatnya, foto kegiatan, dsb.

TINDAK LANJUT Kementerian/Lembaga menyusun target triwulanan (B03, B06, B09, B12) dari masing-masing aksi yang menjadi tanggung jawabnya (kecuali aksi generik) Kementerian/Lembaga yang menjadi koordinator aksi generik (Kemenkeu, LKPP dan LPSK) menyiapkan target triwulanan (B03, B06, B09, B12) untuk dilakukan pembahasan dengan Kementerian/Lembaga penanggung jawab Setjen/Sesmen/Sestama mengkoordinasikan unit kerja yang terkait dengan Aksi dalam Inpres No. 10 Tahun 2016 untuk hadir dalam pembahasan target triwulanan (penajaman)

TERIMA KASIH