Pengaruh main jet... 65

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

Sistem Putaran Stasioner (Idle Speed)

Sistem Bahan Bakar. Sistem Bahan Bakar

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN SEPEDA MOTOR

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

SISTEM BAHAN BAKAR DAIHATSU TRAINING CENTER

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC

FUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE) TEKNIK KENDARAAN RINGAN XI SEMESTER 4TH Kompetensi Kejuruan SK-KD 4 TH

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH PEMAKAIAN COOLING FAN PADA PROSES PENDINGINAN MESIN SEPEDA MOTOR MATIC HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT EFISIENSI BAHAN BAKAR DAN TEMPERATUR MESIN

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar terhadap Unjuk Kerja Mesin

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

PEMBAHASAN. 1. Mean Effective Pressure. 2. Torque And Power. 3. Dynamometers. 5. Specific Fuel Consumption. 6. Engine Effeciencies

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI 1 SISTEM KERJA KARBURATOR POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Gambar 3. Posisi katup ISC pada engine

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

BAB II LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS PADA MESIN SEPEDA MOTOR DITINJAU DARI ASPEK DAYA dan TORSI

DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR

OPTIMASI DAYA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN TOYOTA SERI 5K MELALUI PENGGUNAAN PENGAPIAN BOOSTER


BAB II TINJAUAN LITERATUR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

BAB III METODE PENELITIAN

Karburator dan Sistem Bahan Bakar

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

JOBSHEET PRAKTEK MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

STUDI EKSPERIMENTAL VARIASI SARINGAN UDARA KARBURATOR TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH VARIASI MAIN JET NOZZEL PADA SISTEM KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II LANDASAN TEORI

MODIFIKASI MESIN SISTEM KONVENSIONAL MENJADI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA TOYOTA KIJANG 5K (SISTEM BAHAN BAKAR)

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN TOP ONE OCTANE BOOSTER DENGAN PREMIUM TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN 4 TAK

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN OLI MESIN TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR

TUGAS MANAJEMEN PERAWATAN

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

PENGARUH MODIFIKASI DUDUKAN FUEL INJECTOR PADA MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J 110 TAHUN 2013 SKRIPSI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 2 YOGYAKARTA Jl. AM. Sangaji 47 Telp./Faks Yogyakarta 55233

Optimalisasi Kerja Tabung Induksi Menggunakan Mekanisme Katup pada Mesin Dua Langkah Jenis Yamaha Force 1 ZR

MODIFIKASI RUANG BAKAR DENGAN PENAMBAHAN RUANG BAKAR MULA PADA MOTOR BAKAR 4 LANGKAH SILINDER TUNGGAL UNTUK MENURUNKAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

LAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN PEMBUATAN ENGINE STAND MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN HONDA ACCORD

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

REKAYASA MANIFOLD MEMBRANE MESIN 2 LANGKAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin Dengan Turbojet Accelerator

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013 PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF ALAMI PADA BENSIN TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar

Transkripsi:

PENGARUH MAIN JET DAN PILOT JET PADA VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP EFISIENSI BAHAN BAKAR Basmal Teknik Otomotif, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 5714, Indonesia ABSTRAK For vehicles still use carburetors can attempt to save fuel, by changing the size of the pilot jet and main jet. Carburetor serves to mix fuel and air so flammable. The mixture must meet certain ratio expressed in units of weight. Gasoline should be able to burn their full in rung fuel to generate great power on the machine. Comparing the air and fuel in theory is 15: 1, which is 15 for air and one for gasoline. But in fact, the engine requires a mixture of air and fuel in different proportions depending on the temperature, engine speed, load and conditions lainnya.untuk meet its needs, the carburetor there are several systems, namely: buoy system, solenoid, choke system, acceleration system, thermostatic valve, PCV system, fast idle mechanism. When the size of the pilot jet and main jet at lower than standard size, then at low rotation decreases the amount of the difference in fuel consumption significantly, but at medium and high speed rotation decline sinifikan perbedan less fuel consumption. When the size of the pilot jet and main jet in Rev of standard size, the lower the number of rounds when the difference in fuel consumption has increased less significantly, during the middle rounds significant increase in the amount of fuel consumption, and at high speed increase in the amount of fuel consumption is very significant. From the results of the graph needs to be tested again to get better results, then the increase in the size of the main jet pilot jet and its improvement should be the same. Key word : mainjet, pilot jet, effisiensi, karborator LATAR BELAKANG Pertumbuhan penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor terus meningkat menjadikan volume kendaraan bermotor di jalanan menjadi semakin padat. Dapat di ambilkan contoh bahwa di kota besar jika di suatu kota besar memiliki puluhan SMP yang mana setiap tahunnya ada ratusan pelajar yang lulus dan melanjutkan ke SMA. Begitu masuk di SMA mereka menggunakan kendaraan bermotor. Oleh karena itu maka akan ada ribuan kendaraan bermotor yang terus memadati di kota tersebut. Sementara penambahan jalan tidak seiring dengan kenaikan volume kendaraan. Dengan padatnya kendaraan bermotor, menimbulkan kemacetan dan optimalisasi menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan konsumsi BBM meningkat. Harga BBM yang Pengaruh main jet... 65

semakin naik, untuk itu banyak kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat dibuat lebih efisiensi. Pada kendaraan dengan karburator dapat dilakukan usaha terkait dengan menghemat BBM, salah satunya dengan mengganti ukuran pilot jet dan main jet nya. Dari alasan di atas maka dilakukan analisa pengaruh efisiensi BBM dengan merubah ukuran pilot jet dan main jet nya. RUMUSAN MASALAH Populasi mobil kijang yang memakai motor/engine seri 5K masih banyak yang beroperasi. Permasalahan yang timbul pada sistem bahan bakar di engine 5K beraneka ragam, agar pembahasan terfokus maka sebagai perumusan masalahnya yaitu Bagaimana pengaruh ukran pilot jet dan main jet terhadap efisiensi BBM? Untuk menjawab rumusan masalah tersebut perlu dibuat batasan yaitu uji coba dilakukan pada engine stand. TUJUAN Dalam tulisan ini tujuan yang hendak di capai adalah : 1. Mengetahui pengaruh dari pilot jet dan main jet terhadap efisiensi BBM. 2. Untuk mengetahui ukuran pilot jet dan main jet yang paling efisien. 3. Dapat melakukan penyetelan pada karburator dengan baik. MANFAAT Manfaat yang diperoleh dari pembahasan pengaruh pilot jet dan main jet terhadap efisiensi konsumsi BBM pada saat beberapa tingkat putran mesin adalah sebagai berikut : 1. Dapat digunakan sebagai kompetensi penulis dalam bidang otomotif. 2. Dapat mengetahui pasangan ukuran pilot jet dan main jet yang paling efisiensi dalam pemakaian BBM. 3. Sebagai referensi dan pembelajaran. TINJAUAN PUSTAKA Karburator berfungsi untuk mencampur bensin dan udara sehingga mudah terbakar. Campuran tersebut harus memenuhi perbandingan tertentu yang dinyatakan dalam satuan berat. Perbandingan udara dan bahan bakar dalam teorinya adalah 15 : 1 yaitu 15 untuk udara dan 1 untuk bensin. Tetapi pada kenyataannya, mesin menghendaki campuran udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada temperatur, kecepatan mesin, beban dan kondisi lainnya. Pada tabel di bawah ini di perlihatkan perbandingan udara dan bahan bakar yang di butuhkan sesui kondisi mesin. Tabel 1. Perbandingan udara dan bahan bakar. Kondisi Kerja Mesin Perbandingan Udara dan Bensin Saat start, temperatur 0ºC Kira-kira 2 : 1 Saat start, temperatur 20ºC Kira-kira 5 : 1 Saat idling Kira-kira 11 : 1 Putaran lambat 12-13 : 1 Akselerasi Kira-kira 8 : 1 Putaran max, beban penuh Putaran sedang, ekonomi 12-13 : 1 15-18 :1 Pengaruh main jet... 66

Gambar 1. Konstruksi Karburator Jumlah bensin yang bercampur dengan udara pada venturi karburator, semakin cepat aliran udara pada venturi karburator semakin banyak jumlah bensin yang keluar dari nosel utama (saluran kecepatan tinggi). Hal ini disebabkan oleh perbedaan tekanan yang tinggi antara ruang pelampung karburator dengan venturi, tekanan pada venturi lebih rendah dari pada tekanan di dalam ruang pelampung. Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum kontinuittas dan bernoulli. Berdasarkan hukum kontinuitas jumlah fluida yang mengalir pada suatu tabung adalah konstan, yang dimaksud dengan fluida adalah zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan gas. Dengan demikian jika fluida di alirkan melalui penampang yang berbeda maka jumlah fluida pada masingmasing penampang adalah sama untuk setiap persatuan waktunya. Dalam hal ini karena penampang yang lainya lebih kecil akibatnya aliran fluida lebih cepat. Menurut hukum bernouli jika suatu fluida aliranya di percepat maka tekananya akan menurun. Dari uraian tersebut bahwa karburator dengan venturi dimana penampangnya mengecil maka aliran udaranya bertambah cepat dan tekanannya turun. Tekanan pada venturi lebih kecil dari pada tekanan udara di ruang pelampung akibatnya bensip terhisap ke venturi. Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat beberapa sistem, yaitu: 1. Sistem pelampung 2. selenoid 3. Sistem cuk 4. Sistem percepatan 5. Thermostatic valve 6. PCV sistem 7. Fast idle mekanisme Kerja Karborator Saat Putaran Idle Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka jumlah udara yang masuk ke karburator sangat sedikit. Bensin tidak disalurkan nosel utama karena terjadi kevakuman pada venturi pada venturi kecil. Oleh sebab itu digunakan primary low speed circuit untuk menyalurkan bensin di bawah throttle valve pada sat mesin berputar. Gambar 2. Kerja Karburator Saat Idle Saat mesin berputar stasioner maka throttle valve tertutup sehingga kevakuman yang terjadi pada bagian bawah throttle besar karena akibat dari langkah hisap torak. Hal ini menyebabkan bensin yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar Pengaruh main jet... 67

dari idle port ke intak manifold dan masuk ke dalam silinder. Bila throttle valve di buka sedikit dari ke adaan idle maka jumlah bahan mengalir bertambah hal ini menyebabkan vakum di bawah throttle valve menjadi berkurang sehingga bahan bakar menjadi kurus. Untuk mencegah hal itu maka pada saat thottle valve di buka sedikit, slow port mengeluarkan bahan bakar. Bila throttel valve di buka dari saat puaran idle, bahan bakar akan di salurkan dari slow port dan idle port. Kerja Karborator Saat Putaran Menengah Saat kendaraan berjalan pada kecepatan sedang karburator bekerja dengan primary high sistem, sistem ini juga disebut main sistem (main sistem). High speed sircuit direncanakan untuk menyediakan campuran udara yang ekonomis (16-18:1) ke mesin selama kondisi normal. kencang dari pada ruang pelampung akibatnya bahan bakar dari ruang pelampung mengalir dan sebelum keluar melalui nosel terlebih dahulu di campur udara dari air bleeder. Setelah keluar dari nosel campuran tadi diatomisasikan oleh udara dari air horn dan akhirnya masuk kedalam ruang silinder. Kerja Karborator Saat Putaran Tinggi Primary high speed sistem hanya mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang ekonomis jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar maka harus ada tamahan bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan di suplai oleh power sistem (sistem tenaga) sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya 12-13 : 1 Gambar 3. Kerja Karburator Saat Putaran Menengah Cara kerja : Pada saat throttel valve primary di buka maka kecepatan udara yang mengalir pada venturi bertambah, sehingga sehingga akan terjadi perbedaan tekanan pada ujung nosel dan ruang pelampung dimana tekanan pada ujung dan ruang pelampung di maka ekanan ujung nosel lebih Gambar 4. Kerja Karburator Saat Putaran Tinggi Bila primary throttel valve hanya terbuka sedikit (kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan mengakibatkan power valve spring menahan power valve. Sehingga power valve tertutup. Saat mesin dalam putaran tinggi atau menanjak primary throttle valve akan terbuka agak lebar, Maka kevakuman pada intake manifold berkurang sehingga pada power Pengaruh main jet... 68

piston terdorong ke bawah oleh power valve spring sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, maka bahan bakar mengalir dari power jet dan primary main jet ke primarry high speed sistem sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi kaya. Catatan: Jika power valve tidak menutup dengan baik maka campuran udara dan bahan bakar yang disalurkan pada primary high speed akan terlalu kaya dan mengakibatkan pemakaian bahan bakar boros Jika terdapat kebocoran vakum di sekitar rumah power piston atau jika saluran vakum rusak maka poer piston selalu turun sehingga mengakibatkan power valve selalu terbuka kemudian menyebabkan campuran udara dan bahan bakar yang di salurkan ke sistem primary high speed terlalu kaya hal ini mengakibatkan akselerasi kurang baik dan tenaga kurang Jika power piston macet pada posisi di atas maka power valve tidak akan membuka sehingga power sistem tidak bekerja hal ini akan menyebabkan akselerasi tidak baik dan tenaga kurang Jika power jet rusak atau tersumbat bahan bakar tidak akan disalurkan ke sistem primary high speed, walaupun power valve terbuka. Hal ini akan menyebabkan akselerasi tidak baik dan kurang bertenaga PEMBAHASAN Untuk menentukan pengaruh pilot jet dan main jet terhadap efisiensi BBM harus dilakukan beberapa percobaan dengan menggunakan beberapa ukuran pilot jet dan main jet yang berbeda, beberapa tingkat putaran mesin dan dengan variabel tetap. Berikut langkah langkah untuk melakukan percobaan. 1. Mempersiapkan alat dan bahan, berupa : a. engine stand b. bensin c. tacho meter d. thermo meter e. toolbok f. gelas ukur g. stopwatch 2. Mengganti pilot jet dan main jet Sebelum melakukan percobaan bongkar karburator kemudian ganti ukuran pilot jet dan main jet. a. Siapkan semua alat yang akan di gunakan b. Lepaskan baut pengikat karburator dengan intake manifold c. Lepaskan semua selang yang terhubung pada karburator d. Lepaskan karburator dari engine e. Lepas baut pada karburator dengan menggunakan obeng f. Buka tutup karburator g. Buka baut lubang untuk melepaskan pilot jet dan main jet h. Lepaskan pilot jet dan main jet i. Ganti pilot jet dan main jet j. Pasang kembali baut lubang untuk melepas pilot jet dan main jet k. Pasang tutup karburator dan baut kembali l. Pasang karburator pada engine untuk melakukan uji coba di perlukan gelas ukur sebagai tempat untuk bahan bakar, gelas ukur yang akan di gunakan harus di buatkan lubang guna mengalirkan bahan bakar ke karburator. Untuk Pengaruh main jet... 69

percobaan, bensin dari gelas ukur harus di alirkan langsung ke karburator tanpa melewati pompa bensin. Jadi gelas ukur harus di letakan di atas karburator dan lubang yang terdapat pada gelas ukur sebagai tempat mengalirnya bensin di buat sejajar dengan tinggi pelampung, hal ini bertujuan agar bahan bakar yang langsung masuk ke karburator tidak berlebihan karena jika ketinggian dari gelas yang ukur terlalu tinggi akan mempengaruhi tekanan bahan bensin yang masuk kedalam karburator sehingga berlebihan. Gambar 6. memposisikan putaran mesin dengan menggunakan tacho meter. d. Lakukan uji coba sebanyak 3 kali selama 5 menit. e. Tentukan temperature kerja yaitu di bawah 70º derajat celcius. Periksa temperatur suhu mesin dengan menggunakan thermo meter, percobaan dilakukan pada suhu yang di Gambar 5. Posisi gelas ukur terhadap karburator pada engine stand. Untuk mendapatkan hasil lakukan langkah-langkah uji coba sebagai berikut : a. pertama dengan pilot jet 85 dan main je 107 b. Masukan bahan bakar ke dalam gelas ukur kurang lebih 500 ml c. Hidupkan mesin dan posisikan pada putaran 1500Rpm dengan menggunakan tacho meter. Gambar 7. pemeriksaan suhu mesin dengan menggunakan thermo meter. f. Lihat konsumsi BBM pada gelas ukur setiap melakukan percobaan dan catat. g. Lakukan uji coba pada putaran 2500Rpm dan 3500Rpm dengan langkah langkah sama seperti di atas h. Ganti ukuran pilot jet 107 dan main jet 156 seperti pada tahap penggantian pilot jet dan main jet di atas Pengaruh main jet... 70

i. Lakukan uji coba pada putaran 1500Rpm, 2500Rpm, 3500Rpm dengan langkah langkah sama seperti sebelumya j. Ganti kembali dengan ukuran pilot jet 156 dan main jet 195, dengan tahap tahap sama seperti sebelumya k. Lakukan uji coba sama seperti sebelunya sampai mendapat hasil keseluruhan A. Tabel Analisa Pengaruh Pilot Jet dan Main Jet Terhadap Efisiensi BBM Pada Beberapa Tigkat Putaran Mesin. Dengan Variabel Tetap yaitu : 1. Ukuran celah katup : In 0,2 mm dan Ex 0,3 mm 2. Ukuran celah platina : 0,3 mm 3. Saat pengapian 15 derajat sebelum TMA 4. Dengan timming TOP a. dengan menggunakan ukuran pilot jet 85 dan main jet 107 No b. dengan ukuran plot jet 107 dan main jet 156 Tabel 4.2. hasil uji coba dengan menggunakan ukuran pilot jet dan main standar. Putan mesin selama 5 menit ke 1 Jumlah Konsumsi BBM ke II ke III Ratarata 1 1500 Rpm 120 ml 115 ml 110 ml 115 ml 2 2500 Rpm 220 ml 195 ml 200 ml 205 ml 3 3500 Rpm 265 ml 260 ml 260 ml 261 ml c. dengan ukuran pilot jet 156 dan main jet 195 Tabel 4.3. hasil uji coba dengan menggunakan ukuran pilot jet dan main jet lebih besar dari ukuran standar. Tabel 4.1 hasil uji coba dengan menggunakan pilot jet dan main jet lebih kecil dari ukuran standar. No Putan mesin selama 5 menit ke 1 Jumlah Konsumsi BBM Uji coba ke II Uji coba ke III Ratarata 1 1500 Rpm 125 ml 125 ml 130 ml 126 ml No Putan mesin selama 5 menit ke 1 Jumlah Konsumsi BBM ke II ke III Ratarata 2 2500 Rpm 250 ml 250 ml 260 ml 253 ml 3 3500 Rpm 360 ml 370 ml 380 ml 370 ml 1 1500 Rpm 80 ml 90 ml 80 ml 83 ml 2 2500 Rpm 200 ml 200 ml 195 ml 198ml 3 3500 Rpm 245 ml 240 ml 250 ml 245 ml B. Grafik Analisa Pengaruh Pilot Jet dan Main Jet Terhadap Efisiensi BBM Pada Beberapa Tingkat Putaran Mesin. a. dengan ukuran pilot jet 85 dan main jet 107 Pengaruh main jet... 71

Gambar 8. grafik jumlah konsumsi BBM dengan menggunakan ukuran pilot jet 85 dan main jet 107. b. dengan ukuran pilot jet 107 dan main jet 156 Gambar 9. grafik jumlah konsumsi BBM dengan menggunakan ukuran pilot jet 107dan main jet 156. c. dengan ukuran pilot jet 156 dan main jet 195. Gambar 10. grafik jumlah konsumsi BBM dengan menggunakan ukuran pilot jet 156 dan main jet 195 d. keseluruhan Pengaruh main jet... Gambar 11. grafik jumlah konsumsi BBM dari semua hasil uji coba. C. Karakteristik 1. Perbedaan konsumsi bahan bakar a. Perbedaan konsumsi BBM di bawah 25 ml disebut kurang signifikan b. Perbedaan konsumsi BBM di atas 25 ml dan dibawah 50 ml disebut signifikan c. Perbedaan konsumsi BBM di atas 50 ml di sebut sangat signifikan 2. Putaran mesin a. Putaran mesin 1500 disebut putaran rendah b. Putaran mesin 2500 disebut putaran sedang c. Putaran mesin 3500 disebut putaran tinggi D. Kesimpulan 1. Bila ukuran pilot jet dan main jet di turunkan dari ukuran standar, maka pada saat putaran rendah jumlah perbedaan konsumsi BBM menurun signifikan, tetapi pada saat putaran sedang dan putaran tinggi penurunan jumlah perbedan konsumsi BBM kurang sinifikan. 2. Bila ukuran pilot jet dan main jet di naikan dari ukuran standar, maka pada saat putaran rendah jumlah perbedaan konsumsi BBM mengalami kenaikan kurang 72

signifikan, pada saat putaran menengah kenaikan jumlah konsumsi BBM signifikan, dan pada saat putaran tinggi kenaikan jumlah konsumsi BBM sangat signifikan. 3. Dari hasil grafik perlu dilakukan uji coba kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka pada kenaikan ukuran pilot jet dan main jet peningkatanya harusnya sama, sehubungan dengan itu pilot jet dan main jet dapat menggunakan ukuran sebagai berikut : a. 85 dan 107 b. 107 dan 130 c. 130 dan 156 DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, W., 1988, Motor Bakar Torak, Penerbit ITB, Bandung Daryanto, Drs., 1994, Motor Bakar Untuk Mobil, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Haryono, G., 1984, Uraian Praktis Mengenal Motor Bakar, CV Aneka Ilmu, Semarang. Newstep, TOYOTA Pengaruh main jet... 73