PENUNTUN PRAKTIKUM EKOFISIOLOGI TUMBUHAN. Disusun oleh: Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.Sc., Ph.D

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

PENUNTUN PRAKTIKUM FITOHORMON

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

III. BAHAN DAN METODE. Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret

PENGARUH LIMBAH BIOETANOL JAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

II. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

Tata Cara penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilaksanakan di rumah plastik, dan Laboratorium Produksi

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

METODE PENELITIAN. B. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada November 2013-Mei 2014 di

III. BAHAN DAN METODE

komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O,

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam

BABHI BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.TATA CARA PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian uji cekaman varietas wijen (Sesasum indicum L.) terhadap cekaman

III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 7 Unit Usaha

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2013 Januari 2014 di Dusun

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

PENUNTUN PRAKTIKUM EKOFISIOLOGI TUMBUHAN Disusun oleh: Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.Sc., Ph.D PRODI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 04

DAFTAR ISI. CEKAMAN GARAM TERHADAP PERTUMBUHAN KCANG HIJAU (Phaseoulus radiates).. ADAPTASI TUMBUHAN AIR TERHADAP WATERLOGGING..5. DOSIS PUPUK KOMPOS UNTUK PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN PACAR AIR (Impatiens balsamina).6 4. PENGARUH ALLELOPATI DAUN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI CABAI.8 5. CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN JAGUNG (Zea mays)..0 6. INOKULASI RHIZOBIA PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max)..

PRAKTIKUM I CEKAMAN GARAM TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HUJAU (Pongamia pinnata) Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam terhadap pertumbuhan dan daya tahan hidup (survival) kacang hijau Alat dan bahan Alat : polybag, tanah subur, beaker glass, timbangan analitik, gelas ukur, gunting, magnetic stirer Bahan : biji kacang hijau, garam NaCl, aguades, pupuk lengkap Cara kerja. Tanam biji kacang hijau dalam polybag sebanyak 0 polybag yang telah diisi tanah subur. Siram setiap hari dengan air kran sampai tanaman muncul ke permukaan tanah. Cabut satu tanaman, sisakan satu tanaman yang lebih baik di polybag kemudian diberi pupuk lengkap Biotonic. 4. Pilih 0 seedling dengan vigour bagus, seragam ketinggian dan jumlah daunya untuk perlakuan garam. Catat tinggi tanaman dan jumlah daun sesaat sebelum perlakuan 5. Perlakuan garam dengan konsentrasi meningkat diberikan setiap minggu mulai dari 50, 00, 50, 00 dan 50 mm NaCl 6. Pengamatan dilakukan setiap akhir minggu terhadap: jumlah tanaman hidup (survival rate) tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan kondisi daun (layu, keriput, nekrosis) 7. Pada minggu ke 6 tanaman dipanen : catat data pengamatan seperti pada point 7, dipisahkan akar dengan bagian atas tanaman, kemudin timbng berat basahnya. Masukan tanaman dan akar pada amplop terpisah kemudian oven pada suhu 60 o C sampai mendapatkan berat konstan 8. Masukkan data dalam tabel dan hitung rata rata tinggi tanaman, jumlah daun, survival, berat basah, berat kering akar dan tajuk tanaman.

Tabel pengamatan cekaman garam terhadap pertumbuhan Kacang hijau Konsentrasi garam (Mm) Tanaman ke tanaman hidup Tinggi tanaman (mm) daun Warna dan keadaan daun (koning, coklat, nekrosis, layu) Berat basah akar (g) Berat basah tajuk (g) Berat kering akar (g) Berat kering tajuk (g) 0 0 0 0 4 0 5 50 50 50 50 4 50 5 00 00 00 00 4 00 5 50 50 50 50 4 50 5 00 00 00 00 4 00 5 50 50 50 50 4 50 5 4

PRAKTIKUM II ADAPTASI TUMBUHAN AIR TERHADAP WATERLOGGING Tujuan : Untuk mengetahui bentuk adaptasi anatomi akar tanaman air terhadp kondisi tergenang (waterlogging) Alat dan bahan Alat : silet, mikroskop cahaya, gelas benda, gelas penutup, pipet tetes Bahan : tanaman teratai (Lotus sp), enceng gondok (Euchornia crassipes) dan padi (Oryza sativa) Cara kerja. Ambil akar tanaman dalam kondisi segar, pilih ujung akar muda. Cuci akar dengan aquades. Buat irisan melintang mulai 0 cm dari ujung akar 4. Letakkan irisan akar pada gelas benda tetesi dengan air dan tutup dengan gelas penutup 5. Amati struktur akar dibawah mikroskop 6. Perhatikan ada tidaknya aerenkim serta perbedaan struktur arenkim dari ketiga spesies yang digunakan 7. Foto preparat dengan kamera digital 5

PRAKTIKUM III DOSIS PUPUK KOMPOS UNTUK PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN PACAR AIR (Impatiens balsamina) Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kompos campuran bungkil malapari dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan pembungaan pacar air (Impatiens balsamina) Alat dan Bahan Alat : polybag, tanah, Bahan : biji pacar air, bungkil biji malapari, starter mix, Cara kerja a. Pembuatan kompos. Campurkan 8 bagian kotoran ayam dengan bagian bungkil biji malapari di dlm ember aduk sampai rata. Larutkan StarTmik@Lob, StarTmik@Ok dengan air kemudian persikkan ke dalam campuran kotoran ayam bungkil malapari, dibolak balik sampai rata.. Tutup ember dan simpan pada suhu ruang selama minggu kemudian dibolak balik dan ditutup lagi dan dibiarkan minggu lagi. 4. Kompos sudah siap pakai apabila campuran bahan menjadi halus dan gembur. b. Persiapan tanaman pacar air. Tanam biji pacar air dalam polybag kemudin siram dengan air secukupnya. Setelah tanaman muncul dipermukaan tanah cabut tanaman dan sisakan yang lebih baik. Berikan pupuk kompos dengan dosis 0 (control negatif), 00, 400 dan 600 gram per polybag dan masing masing diulang kali serta control positif diberi pupuk Biotonic. 4. Atur penyiraman setiap dua hari sekali dan tidak berlebihan supaya hara tidak tercuci 6

5. Cabut gulma secara rutin 6. Amati dan catat waktu munculnya bunga pertama kali. 7. Pengamatan dihentikan setelah semua tanaman berbunga. 8. Panen tanaman kemudian catat parameter sbb: tinggi tanaman, jumlah bunga dan berat bunga. 9. Masukkan data dalam tabel kemudian hitung rata ratanya. 0. Tampilkan foto- foto praktikum terutama saat panen.. Bahas hasil penelitian untuk menjawab tujuan praktikum Dosis pupuk (G/polybag) Tanaman ke Munculnya bunga pertama hari ke Tinggi tanaman (cm) bunga Berat bunga (kg) 0 0 0 00 00 00 400 400 400 600 600 600 pupuk NPK pupuk NPK pupuk NPK 7

PRAKTIKUM IV PENGARUH ALLELOPATI DAUN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI CABAI RAWIT (Capsicum frustescens) Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh allelopati daun alang-alang terhadap perkecambahan biji cabai rawit (Capsicum frustescens) Alat dan Bahan Alat : pisau/gunting, mangkok penggerus, corong, kertas saring, gelas plastik, gelas ukur, penggaris. Bahan :bagian daun tumbuhan alang-alang, biji cabai, aquades. Cara Kerja. Siapkan ekstrak daun alang alang dengan cara menggerus di dalam mortar dan pestle dengan perbandingan daun:aquades (:7; :4; :).. Letakkan 0 biji cabai dalam petri dish yang telah dialas dengn kertas merang kemudian siramkan 5 ml ekstrak daun alang alang secara merata ke dalam petri dish. Kontrol disiram dengan 5 ml aquades. Amati perkecambahan setiap hari, catat hari munculnya kecambah dan ukur panjang kecambah selama 0 hari. 4. Masukkan data ke dalam tabel kemudian dihitung rata rata panjang kecambah untuk tiap tiap perlakuan 5. Bahas data hasil praktikum dan buat kesimpulan Perlakuan Biji Ke Panjang kecambah hari ke 4 5 6 7 8 9 0 Kontrol 4 5 6 7 8 8

:07 :4 : 9 0 4 5 6 7 8 9 0 4 5 6 7 8 9 0 4 5 6 7 8 9 0 9

PRAKTIKUM V CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN JAGUNG Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman jagung (Zea mays) Alat dan Bahan Alat : gunting, penggaris, timbangan analitik Bahan : polybag, tanah subur, pupuk Cara kerja. Siapkan polybag yang diisi tanah subur kemudian tanam biji jagung. Siram setiap hari sekali. Setelah tanaman muncul diatas permukaan tanah cabut satu tanaman dan sisakan satu tanaman yang lebih baik, pupuk dengan Biotonik. 4. Setelah tanaman mencapai umur 8 45 hari setelah tanam (HST) perlakuan cekaman air dimulai, yaitu: S0 ; pengairan optimal, yaitu hari sekali dari penanaman sampai panen S : tanpa pengairan selama periode inisiasi bunga sampai berakhirnya pembungaan, kemudian dilanjutkan dengan pengairan optimal sampai panen S: tanpa pengairan saat pengisian biji sampai panen. 5. Panen tanaman setelah nuah masak panen 6. Parameter pengamatan : jumlah buah, berat buah, tinggi tanaman, jumlah daun. Cekaman kekeringan Tanaman ke buah Berat buah (g) Tinggi tanaman (cm) daun S0 S S 0

PRAKTIKUM VI INOKULASI RHIZOBIA PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max) Tujuan : untuk mengetahui pengaruh inokulasi rhizobia terhadap pertumbuhan tanaman kedelai Alat dan bahan Alat : beaker glass, neraca analitik, oven, penggaris, gunting Bahan : inokulan rhizobia komersial, tanah, polybag, Cara kerja. Siapkan polybag yang diisi pasir kemudian tanam biji kedelai. Siram setiap hari. Setelah tanaman muncul dipermukaan tanah cabut satu tanaman dan sisakan satu yang lebih baik 4. Inokulasi dengan kultur rhizobia setelah tanaman berumur satu bulan dengan metode dan dosis sesuai petunjuk pada kemasaan. Kontrol negatif diberi pupuk lengkap kecuali N, control positif diberi pupuk lengkap plus N. Masing masing perlakuan diulang kali 5. Setelah inokulasi tanaman tidak disiram selama hari untuk menghindri pencucian rhizobia 6. Selanjutnya penyirman dilakukan setiap hari 7. Tanaman dipanen setelah berbuah sekitar,5 bulan 8. Parameter yang diamati : jumlah polong, berat polong, jumlah daun tinggi tanaman, berat basah tajuk, jumlah bintil akar per tanaman.

Tabel pengamatan inokulasi Rhizobia terhadap tanaman kedelai Perlakuan Tanaman ke polong daun Tinggi tanaman Berat basah tajuk bintil akar Tanpa inokulasi rhizobia (kontrol negatif) Inokulasi rhizobi Tanpa inokulasi + pupuk N (kontrol positif)