UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

dokumen-dokumen yang mirip
Mudtrisman Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisari UPTD Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

1. Wasis Himawanto,M.Or 2. Hendra Mashuri,M.Pd JURNAL

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat dan aktif, serta sikap sportif. Pendidikan jasmani merupakan

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PIRING PLASTIK SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

WIDODO Sekolah Dasar Negeri 1 Grabagan Uptd Pendidikan Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan

DARMAWAN ADI NUGROHO X

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

MOMON SYUEB DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

Zico Aji Dewantara, Mu arifin, I Nengah Sudjana Prodi S2 Pendidikan Olahraga Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Keywords: ball throwing basic movement, game.

Mas ud Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri 1 Ciherang Kabupaten Kuningan ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

JURNAL. Oleh: RUDI BAGUS PRASETYO Dibimbing oleh : 1. RURUH ANDAYANI BEKTI, M.Pd 2. RENDHITYA PRIMA PUTRA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, agar tercipta kondisi dan

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikapmentalemosional-sportifitas-spiritual-sosial),

PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 KOTA KEDIRI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF MOTION BASE RUNNING SHORT DISTANCE LEARNING THROUGH MEDIA ON MODIFIED CLASS V SD STATE DISTRICT PALALANG I

: FIRDAUS FEBRI ARISETIYANA NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PADAMENAK KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Andreas Juhara Guru Pendidikan jasmani SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana ABSTRAK Pembelajaran lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak banyak mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75 yang telah ditentukan guru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lari sprint melalui permainan hitam hijau pada siswa kelas V SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research), tindakan dalam penelitian ini dibagi dalam dua siklus, dalam tiap siklus menunjukan perkembangan proses pembelajaran jasmani pada materi lari sprint. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Padamenak pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 50 siswa terdiri atas 22 siswa putra dan 28 siswa putri. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan, dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data penelitian ini berupa hasil belajar siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Data penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran lari sprint melalui penerapan permainan hitam hijau dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint dari kondisi awal persentase siswa yang nilainya mencapai KKM 75 sebesar 40% atau 20 anak dari jumlah keseluruhan siswa, pada tindakan siklus pertama persentase siswa yang nilainya mencapai KKM mencapai 70% atau sebanyak 35 siswa kemudian pada siklus kedua persentase ketuntasan belajar mencapai 86% atau sebanyak 43 siswa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan permainan hitam hijau pada materi pembelajaran lari sprint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas V SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Penulis memberi saran bagi guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapat meningkat sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Kata Kunci: Lari Sprint, Permainan Hitam Hijau 1

PENDAHULUAN Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus di arahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial dan tindakan moral melalui kegiatan aktifitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, ketrampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportifitas, spiritual, sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Sesuai dengan karakteristik siswa SD, usia 6-13 tahun kebanyakan dari mereka cenderung masih suka bermain. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia baik kognitif, psikomotor dan afektif mengalami perubahan. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan tujuan sebagaimana yang ada di dalam kurikulum maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan tidak membosankan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Atletik adalah induk dari segala cabang olahraga. Nomor-nomor atletik dapat dibagi : lari, lompat dan lempar. Kemampuan lari, lompat dan lempar sudah dimiliki sejak dahulu, dengan tujuan untuk mempertahankan diri dalam berburu. Dengan alasan-alasan itulah, seharusnya atletik dapat digemari oleh anak didik. Pembelajaran lari sprint siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, banyak mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75 yang telah ditentukan guru. Beberapa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) 2

adalah pembelajaran yang monoton, kurangnya pengembangan pembelajaran, tingkat pemahaman siswa yang rendah, kurangnya minat siswa terhadap materi lari sprint, banyak siswa enggan melaksanakan kegiatan yang diberikan oleh guru karena kebanyakan siswa mempunyai pandangan bahwa lari adalah kegiatan melelahkan sehingga mengakibatkan siswa tidak tertarik dengan kegiatan lari. Hambatan-hambatan diatas menjadi permasalahan guru dalam melaksanakan pembelajaran terutama pada materi lari sprint. Faktor terpenting dalam pembelajaran lari untuk SD kelas atas adalah metode pembelajaran mengandung unsur teknik dasar lari dan menarik bagi siswa sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga guru harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang dikemas melalui permainan hitam hijau agar siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti kegiatam belajar mengajar pembelajaran lari sprint, dengan harapan pembelajaran lari sprint dapat disenangi oleh siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu cara menumbuhkan atau meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani adalah dengan metode bermain, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti bermaksud ingin menerapkan permainan hitam hijau dalam pelaksanaan pembelajaran lari sprint dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah peneliti mengamati halhal tersebut, peneliti mencoba menerapkan pembelajaran dengan metode pendekatan bermain, peneliti berupaya memasukan unsur permainan kedalam materi lari sprint dengan tujuan agar siswa merasa senang, tidak merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran serta menciptakan suasana kegembiraan dengan harapan materi lari sprint dapat disenangi oleh siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK dalam Penjas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru dalam memperdalam tugas, 3

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran penjas tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya. (Agus, 2010:32). Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Padamenak semester II tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 50 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tes dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian menggunakan tes lari cepat 30 meter untuk siswa SD, (Nurhasan, 2007:101), dan lembar observasi untuk mengukur aspek kognitif siswa. Analisis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar lari sprint dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Sedangkan data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. HASIL PENELITIAN Perbandingan Peningkatan Nilai Hasil Belajar Lari sprint dari Kondisi Awal ke Siklus I Perbandingan peningkatan nilai ketuntasan belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 1. Perbandingan Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siswa Kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus I. Nilai Terendah Lari sprint Kondisi Awal Pra Siklus Nilai Terendah pada siklus I Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siklus I 68 69 1,00 Nilai Tertinggi Lari sprint Kondisi Awal Pra siklus Nilai Tertinggi pada siklus I Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siklus I 81 82 1,00 4

Lebih jelasnya berikut ini disajikan diagram peningkatan nilai rata-rata hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut: Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Lari Sprint dari Kondisi Awal Pra Siklus ke Siklus I 80 73, 00 76, 00 60 40 20 0 3, 00 Pra Siklus Siklus I Peningkatan Gambar 1. Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Lari sprint dari Kondisi Awal ke Siklus I Dari diagram di atas jelas terlihat perbandingan jumlah siswa yang memperoleh nilai ketuntasan diatas KKM meningkat dari pra siklus sejumlah 35 siswa sehingga menunjukan bahwa nilai hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai hasil belajar lari sprint dari kondisi awal ke siklus I mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,00. Perbandingan Peningkatan Nilai Hasil Belajar Lari sprint dari Siklus I ke Siklus II Perbandingan peningkatan nilai hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 2. Perbandingan Peningkatan Kualitas Hasil Belajar Lari sprint Siswa Kelas V SD Negeri Padamenak dari siklus I ke siklus II. Nilai Terendah Lari sprint Kondisi Awal Pra Siklus Nilai Terendah pada siklus II Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siklus II 69 70 1,00 5

Nilai Tertinggi Lari sprint Kondisi Awal Pra siklus Nilai Tertinggi pada siklus II Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siklus II 82 85 3,00 Berikut ini disajikan diagram peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus 2 sebagai berikut: Peningkatan Nilai Hasil Belajar L ari Sprint dari Siklus I ke Siklus II 80 60 76, 00 78, 00 40 20 0 2, 00 siklus I siklus II Peningkatan Gambar 2. Diagram Peningkatan Nilai Rata - rata Hasil Belajar Lari sprint dari Siklus I ke Siklus II Diagram di atas menunjukkan bahwa nilai ketuntasan belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak mengalami peningkatan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar lari sprint mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 2,00. Perbandingan Peningkatan Nilai Hasil Belajar Lari sprint dari Kondisi Awal ke Silkus II Perbandingan peningkatan nilai hasil lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel berikut: 6

Tabel 3. Perbandingan Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siswa Kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus II. Nilai Terendah Lari sprint Kondisi Awal Pra Siklus Nilai Terendah pada siklus II Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siklus I 68 70 2,00 Nilai Tertinggi Lari sprint Kondisi Awal Pra siklus Nilai Tertinggi pada siklus II Peningkatan Kualitas Belajar Lari sprint Siklus I 81 85 4,00 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari kondisi awal ke siklus 2 sebagai berikut: Peningkatan Nilai Ketuntasan Belajar Kondisi Awal ke Siklus II Lari Sprint dari 80 60 73, 00 78, 00 40 20 0 5, 00 Kondisi Awal Siklus II peningkatan Gambar 3. Diagram Pening katan Nilai Rata - rata Hasil Belajar Lari sprint dari Kondisi Awal ke Siklus II Dari diagram di atas sangat jelas terlihat perbandingan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebelum diadakan tindakan dengan setelah diadakan tindakan, sehingga nilai hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri 7

Padamenak mengalami peningkatan yang sangat baik. Sangat jelas terlihat bahwa nilai hasil belajar lari sprint dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,00. Pro sen tas e Ket unt asa n Bel aja r 90 % 80 % 70 % 60 % 50 % 40 % 30 % 20 % 10 % 0 % Kemajuan Hasil Belajar Siswa 40 % Pra siklus 70 % Siklus I 86 % Siklus II Kemajuan Hasil Belajar Siswa Gambar 4. Diagram peningkatan kemajuan hasil belajar siswa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus I jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM berangsur-angsur naik, sehingga pada siklus II jumlah tersebut sudah melebihi target. Kemajuan ini terjadi karena siswa merasa senang dengan penerapan permainan hijau-hitam, lebih bersemangat dan aktif mengikuti proses pembelajaran serta peneliti selalu memberikan dorongan dan motivasi belajar. Hal ini sejalan dengan adanya perubahan perilaku peserta didik yang menunjukan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik (Moh. Surya, 1997). Penerapan pembelajaran melalui permainan yang bersifat tantangan berbentuk perlombaan akan berdampak dalam menumbuhkan minat, meningkatkan kepercayaan diri siswa, meningkatkan kemampuan motorik anak (Sugiyanto dan Sujarwo, 1992:127-128). Sehingga dapat disimpulkan melalui penerapan permainan hitam hijau pembelajaran materi lari sprint dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan kualitas pembelajaran, 8

meningkatkan ketuntasan hasil belajar serta menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. PEMBAHASAN Kondisi Awal Hasil Belajar Lari Sprint dan Ketuntasan Belajar Siswa Kondisi awal hasil belajar lari sprint pada siswa kelas V SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2014/2015 diketahui melalui tes awal lari sprint. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan bermain dilakukan dengan cara memilih jenis permainan yang gerakannya memuat unsur gerakan teknik dasar lari cepat berupa permainan berlari memindahkan benda dan permainan hitam hijau. Untuk memenuhi unsur gerakan teknik dasar lari sprint dalam penelitian tindakan kelas ini guru memilih permainan sederhana yang berkembang dikalangan masyarakat terutama yang populer dalam kalangan anak-anak, yaitu permainan hitam hijau. Penerapan permainan hitam hijau dimaksudkan untuk membiasakan siswa dalam melatih gerak dasar lari sprint berupa teknik dasar lari. Untuk melatih kecepatan reaksi dalam permainan ini bisa dimodifikasi terlebih dahulu dengan permainan memindahkan bola atau bendera. Data kondisi awal pra siklus persentase hasil belajar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Padamenak sangat rendah menunjukan 40% atau siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya sejumlah 20 siswa. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar lari sprint sebesar 73,00. Melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut menunjukan kualitas pembelajarn masih rendah, ketidakberhasilan guru dalam menyajikan materi pembelajaran. Maka disusun rencana pelaksananaan penelitian tindakan kelas untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi lari sprint pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Padamenak melalui permainan hijau hitam. Rencana pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi. 9

Deskripsi Data Siklus I Pelaksanaan tindakan dalam siklus I yang dilakukan peneliti dan dibantu kolaborator adalah mengambil data penelitian berupa nilai ketuntasan hasil belajar. Data hasil ketuntasan belajar siswa pada materi lari sprint melalui penerapan permainan hijau hitam dianalisis melalui pencapaian indikator yang telah ditentukan. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan lari sprint pada siklus I ketuntasan belajar mencapai 70%. Data tersebut menunjukan adanya kemajuan hasil belajar materi sprint pada siswa kelas V SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2014/2015. Kemajuan hasil belajar ini karena adanya 15 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dari kondisi awal pra siklus ke siklus I. Sehingga jumlah keseluruhan ketuntasan belajar pada siklus I sejumlah 35 siswa. Kualitas gerak serta jawaban siswa cukup memadai karena dari 50 siswa yang bisa menjawab dengan benar sejumlah 35 sedangkan 15 siswa lainnya jawabannya masih kurang. Kemampuan menjawab soal dapat dikatakan bagus karena jawaban tersebut dikomentari dengan kata-kata logis, singkat, kalimat bagus dan benar. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar meningkat sejumlah 76,00. Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan sehingga dapat dijadikan bahan pada saat pelaksanaan siklus II, adapun kelebihannya antara lain: 1) adanya kemajuan siswa telah mampu melakukan lari sprint mulai dari awalan start, saat melakukan awalan lari dan sikap badan saat melewati garis finish 2). penerapan permainan hijau hitam pada materi lari sprint membuat siswa lebih tertarik, lebih bersemangat, senang, dan sehingga aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun dalam pelaksanaan tindakan siklus I juga masih terdapat kelemahan atau kekurangan, adapun kelemahan atau kekurangan tersebut antara lain masih ada siswa yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran, ada siswa bercanda, sehingga siswa lain terganggu dan mengakibatkan pembelajaran kurang maksimal. Kelemahan tersebut dijadikan bahan pengembangan penerapan pembelajaran pada siklus II dengan cara peneliti lebih aktif memperhatikan siswa yang kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran serta memberikan 10

dorongan agar siswa tersebut lebih aktif, untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan permainan, sebaiknya peneliti memberikan applouse / pujian. Hasil observasi atau pengamatan serta hasil refleksi selama pelaksanaan siklus I dapat diidentifikasikan belum berhasil atau tuntas sesuai dengan persentase target pencapaian sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Deskripsi Data Siklus II Pelaksanaan siklus II peneliti melakukan penelitian kembali dengan berpedoman dari hasil siklus I serta mengambil data yang diperlukan sebagai bahan evaluasi. Data peningkatan nilai hasil belajar lari sprint pada siswa kelas V SD Negeri Padamenak dari siklus I ke siklus II menunjukan peningkatan ratarata sebesar 2,00. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar lari sprint mengalami peningkatan sebesar 78,00. Hal ini menunjukan bahwa, penerapan permainan hijau-hitam untuk meningkatkan kemampuan lari sprint siswa pada siklus II telah berhasil. Kemajuan hasil belajar ini ditandai dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar 8 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dari kondisi siklus I ke siklus II. Sehingga jumlah keseluruhan ketuntasan belajar sampai akhir siklus II sejumlah 43 siswa (86%). Kualitas gerak serta jawaban siswa cukup baik karena dari 50 siswa yang bisa menjawab dengan benar sejumlah 43 siswa sedangkan 7 siswa lainnya jawabannya kurang sempurna. Kemampuan menjawab soal dapat dikatakan semakin bagus karena jawaban tersebut dikomentari dengan kata-kata logis, singkat, kalimat bagus dan benar. Selama pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan, adapun kelebihannya antara lain: 1) sebagian besar siswa telah mampu melakukan lari sprint mulai dari awalan start, saat melakukan awalan lari dan sikap badan saat melewati garis finish 2). Melalui pembelajaran dengan penerapan pembelajaran hijau hitam pada materi lari sprint siswa lebih tertarik, lebih antusias, senang, dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. 3) kualitas jawaban yang diberikan lebih baik dengan menggunakan tata bahasa yang bagus, singkat dan benar. Hasil observasi atau pengamatan serta refleksi selama pelaksanaan siklus II dapat diidentifikasikan 11

telah berhasil atau tuntas sesuai dengan persentase target pencapaian yaitu 80% sehingga penerapan permainan hitam hijau pada materi lari sprint telah berhasil sesuai dengan tujuan peneliti. SIMPULAN Melalui penerapan permainan hitam hijau dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas V SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun Pelajaran 2014/2015 ditandai dengan meningkatnya ketuntasan nilai hasil belajar. Hal ini sejalan dengan hasil data temuan yang diperoleh peneliti pada kondisi awal pra siklus ke siklus I sampai akhir siklus II. Persentase nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Padameank pada kondisi awal pra siklus sebesar (40%) atau sejumlah 20 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari 50 siswa keseluruhan, kemudian pada siklus I terjadi peningkatan sebesar (70%) atau sejumlah 35 siswa dan pada akhir siklus II meningkat sebesar (86%) atau sejumlah 43 siswa yang mencapai ketuntasan belajar, sehingga peningkatan dari kondisi awal pra siklus hingga akhir siklus II sebesar (46%). Hal ini sejalan dengan adanya perubahan perilaku peserta didik yang menunjukan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik (Moh. Surya, 1997). Penerapan pembelajaran melalui permainan yang bersifat tantangan berbentuk perlombaan akan berdampak dalam menumbuhkan minat, meningkatkan kepercayaan diri siswa, meningkatkan kemampuan motorik anak (Sugiyanto dan Sujarwo, 1992:127-128). Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari pihak guru maupun siswa serta metode pembelajaran yang digunakan. Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi perlu diperhatikan. Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti 12

pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang efektif, efisien dan optimal. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng,(1992), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta Depdikbud Dirjen Dikti Abin Syamsudin M, 2002. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran. Agus Mahendra, 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Universitas Terbuka Anni, C.T,(2004). Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press Depdiknas. 2003. Undang Undang RI Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas. Moh. Surya, 1997. Ciri-ciri perubahan perilaku belajar dari beberapa ahli pendidika. Nadisah, (1992).Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Rumini, 2003. Model Pembelajaran Atletik, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Depdiknas. Sudjana, (1990). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka Sukmadinata, 2005. Pengertian Hasil Belajar. Tersedia pada http://pengertianhasilbelajar.google.com diakses pada 12 mei 2013. Sunarto, 2005. Pengertian Hasil Belajar dan Pembelajaran. Tersedia pada http://sunarto.wordpress.com. diakses pada 12 mei 2013. Soegijanto, soedjarwo, (1992). Permainan Kecil.Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Suryo,(1992). Psikologi Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka Waluyo, (2011). Teknologi Pendidikan dalam Penjas. Universitas Sebelas Maret Surakarta Yosaphat Sumardi, 2000. Dasar Dasar Atletik. Universitas Terbuka. Depdikbub. Yoyo, B. Yusuf, U., Suherman, A. (2000), Atletik. Depdikbud. Dirjendikdasmen. 13