BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan pengolahan data berbasis komputerisasi, pencarian informasi dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 6 METODE PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

Teknik Pengujian (2) Whitebox Testing

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sangat penting dikarenakan menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB DI PUSAT KUD JAWA BARAT

White Box Testing dan Black Box Testing, Perbedaannya Serta Contohnya.

KATA PENGANTAR. Bukit Jimbaran, Desember 2016 Penyusun. I Md B Wiradivka Laksa W

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

Pengembangan Aplikasi Reservasi Ruang Kelas Perkuliahan Dengan Uji Validasi White Box

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 14

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Kumala adalah salah satu perusahaan swasta, bergerak di bidang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 14

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. barang-barang fashion. Cardinal memiliki showroom untuk pemasaran produkproduknya,

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: keputusan tingkat kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Informatika S1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Dengan peningkatan dan perkembangan teknologi ini pula maka permasalahan yang dihadapi menjadi semakin kompleks. Untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sudah ada untuk mengambil keputusan yang tepat. Rumah sakit Famili Husada adalah rumah sakit swasta yang mempunyai misi Melayani dengan Kasih Sayang dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit ini adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatkan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan. Rumah sakit Famili Husada beralamat di Jl. Astina Timur No.8 A Samplangan, Gianyar. Gudang medis pada Rsu Famili Husada adalah tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian meliputi pelayanan dalam penyedian stok obat-obatan yang nantinya diperlukan oleh semua departemen unit yang ada di Rsu Famili Husada untuk memenuhi resep dari pasien. Di gudang medis dalam penyediaan stok obat-obatannya dilakukan dengan memesan ke supplier. Pada waktu proses memesan obat itu sendiri pastinya akan menentukan berapa banyak obat yang akan dipesan. Pada gudang medis Rsu Famili Husada selama ini pada waktu proses transaksi pemesanan, mengalami kesulitan dalam melihat jumlah persedian stok masing-masing obat karena jumlah obat terlalu banyak, proses transaksi keluar masuknya obat yang tinggi,semua itu masih dilakukan dengan manual belum ada sistem yang menangani. 1

2 Dengan proses transaksi pemesanan yang seperti ini maka dapat dilihat pekerja medis tidak memiliki sebuah proses yang membantu dalam perhitungan atau pertimbangan yang cermat dalam penentuan jumlah pemesanan obatnya. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem yang mendukung proses penentuan jumlah pemesanan obat, sehingga dapat mempersingkat waktu pekerjaan dalam melakukan proses pemesanan obat ke supplier. Banyak penelitian penerapan metode Logika fuzzy yang dilakukan diantaranya yaitu perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan harga jual barang menggunakan Logika fuzzy yang ditulis oleh Rizky Amelia (2013), selain itu sistem pendukung keputusan penentuan jumlah pemesanan barang menggunakan Logika fuzzy yang ditulis oleh Asep Abdul Wahid,Dkk (2012). Berdasarkan penelitian penerapan metode Logika fuzzy di atas, maka penulis ingin melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk membantu mempercepat pekerjaan pekerja medis dalam mengambil keputusan dalam penentuan jumlah persediaan barang yang ada sesuai dengan permintaan. Dimana penulis dalam melakukan penelitian ini berdasarkan pengetahuan pekerja medis sebelumnya yaitu dengan menggunakan sisa stock masing-masing obat dan transaksi-transaski keluar masuknya obat. Ada tiga metode dalam sistem inferensi fuzzy yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan obat, yaitu: metode Tsukamoto, metode Mamdani, dan metode Sugeno (Setiadji,2009:195). Metode yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini untuk menentukan jumalah pemesanan obat adalah metode Tsukamoto. Diharapkan dengan dikembangkannya sistem rekomendasi pemesanan obat dengan menggunakan metode Logika Fuzzy dengan metode FIS Tsukamoto ini, mampu menyelesaikan masalah dalam pemesanan obat yang dilakukan pekerja medis untuk memenuhi kebutuhan obat pasien.

3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dengan latar masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah pokok permasalahan, yaitu a. Bagaimana merancang dan membangun sistem rekomendasi penentuan pemesanan obat pada Rsu Famili Husada dengan menerapkan metode Logika Fuzzy dengan menggunakan metode FIS Tsukamoto? b. Bagaimana tingkat validitas metode Logika Fuzzy dengan menggunakan metode FIS Tsukamoto dilihat dari akurasi yang diperoleh? 1.3 Batasan Masalah Adapaun batasan-batasan dalam penelitian ini antara lain: a. Keperluan obat perhari, stok persediaan obat dan pemesanan obat yang ada pada gudang medis Rsu Famili Husada. b. Metode Logika Fuzzy yang digunakan hanyalah metode FIS Tsukamoto. c. Data yang ditampilkan sistem adalah data yang ada dalam periode tanggal yang diinputkan. d. Aturan fuzzy (rule) dibuat berdasarkan studi kasus yang diambil yaitu di lingkup gudang medis Rsu Famili Husada berdasarkan keperluan obat, stock obat, dan pemesanan obat. e. Database yang digunakan dalam penelitian ini adalah database milik Rsu Famili Husada. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan dari penelitian ini di antaranya adalah : a. Merancang dan membangun sistem rekomendasi penentuan pemesanan obat dengan menerapkan metode Logika Fuzzy dengan menggunakan metode FIS Tsukamoto. b. Mengetahui kinerja metode Logika Fuzzy dengan menggunakan metode FIS Tsukamoto dilihat dari akurasi yang diperoleh.

4 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, nantinya penelitian ini diharapkan memberikan suatu manfaat diantaranya: 1. Bagi penulis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai permasalahan yang dialami pekerja medis dalam hal memanajemen obat pada gudang medis yang penulis teliti sehingga penulis dapat lebih memahami penerapannya. 2. Bagi pihak lain Membantu dalam memanajemen obat pada gudang medis dalam hal mengatur persediaan obat. Selain itu, manfaat lain dari pembangunan sistem ini adalah penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan pada penelitianpenelitian selanjutnya yang berhubungan. 1.6 Metodelogi Penelitian Dalam merancang dan membangun Sistem Rekomendasi Penentuan Pemesanan Obat Pada Rsu Famili Husada Menggunakan Metode Logika Fuzzy. Metodologi penelitian yang digunakan adalah berdasarkan langkah langkah pengembangan dalam model proses pengembangan perangkat lunak model proses waterfall. 1.6.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rsu Famili Husada tepatnya pada Gudang Medis, dari Bulan April 2015 sampai Mei 2015. 1.6.2 Tahapan Penelitan Berikut tahapan tahapan yang akan dilakukan pada model proses waterfall yaitu: 1. Requirements analysis and definition

5 Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data mencatatat kebutuhan dan berkonsultasi baik dengan dengan petugas gudang medis mengenai apa saja yang diperlukan dalam menentukan pemesanan obat yang nanti diperlukan. Dalam tahap pengu1mpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu : a. Metode Interview Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan melakukan wawancara mengenai bagaimana alur dan aturan-aturan dari obat masuk gudang medis sampai pengeluaran resep obat pada pasien dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan petugas Gudang Medis pada Rsu Famili Husada. Selain itu melakukan wawancara dengan petugas gudang medis mengenai item-item yang diinginkan dalam sistem nanti, dan seberapa besar pengaruh kadaluarsa obat terhadap pemesanan obat. Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara atau instrumen yang berbentuk pertanyaanpertanyaan yang ditujukan kepada petugas gudang dan kepala gudang medis. b. Metode Observasi Metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian secara langsung pada masing-masing bagian setiap unit di Rsu Famili Husada terkait dalam penggunaan obat dan mengadakan pengamatan keadaan terhadap masalah yang ingin diangkat. Dalam penelitian ini diteliti secara langsung aturan-aturan dalam pemesanan obat dan seberapa pengaruh kadaluarsa obat dalam pemesanan obat, dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa rekaman, gambar dan catatan berkala. c. Metode Literatur Metode pengumpulan data menggunakan metode studi literatur, yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi, modul-modul yang relevan dengan objek permasalahan. 2. Sistem and software design Pada tahapan ini, peneliti akan merancang diagram aliran data pada sistem, merancang antar muka, penanganan database untuk menyimpan objek kedalam

6 database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan dalam sistem yang ditambahkan yang dapat menggambarkan abstraksi sistem sehingga dapat dimengerti oleh pengguna maupun developer kedepannya. 3. Implementation and unit testing Pada tahap ini, peneliti akan mengimplementasikan perancangan perangkat lunak dengan menggunkan tools untuk model desain (diagram kelas, komponen, deployment) ditampilkan dalam view-view sesuai DFD. Sedangkan implementasi desain dilakukan dengan generate program dari diagram kelas atau diagram komponen ke bahasa pemrograman yang diinginkan. Bahasa pemrogaraman yang bisa digunakan diantaranya Php, Java, C dan C++. Selain itu melakukan akurasi dari data riil transaksi resep obat menggunakan metode logika fuzzy dengan menggunakan metode FIS Tsukamoto. Dan perancangan database menggunakan tools mysql. 4. Integration and system testing Tahapan ini, program secara keseluruhan akan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi dan sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam analisis kinerja sistem dilakukan dengan menggunakan metode black box untuk menguji fungsionalitas sistem dan white box untuk menguji algoritma yang digunakan. 5. Operation and maintenance Pada tahap ini, apabila ada kesalahan atau kekurangan pada sistem yang tidak ditemukan pada awal tahap siklus, maka akan kembali dianalisis kebutuhan yang diinginkan. Setelah sistem tercipta tahap selanjutnya yaitu melakukan pemeliharaan sistem. 1.6.3 Perancangan Sistem Pada penelitian ini, perancangan sistem mengunakan DFD (Data Flow Diagram) sebagai acuan untuk merancang sistem yang akan dibangun. DFD merupakan representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan tranformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan

7 sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail untuk merepresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur karena pemrograman terstruktur membagi-bagi bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedurprosedur.tahapan tahapan perancangan dengan menggunakan DFD, berikut merupakan uraiannya: 1. DFD Level 0 atau sering disebut Context Diagram DFD Level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD Level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar. 2. DFD Level 1 DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan DFD Level 1 merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat. 3. DFD Level 2 Modul modul pada DFD Level 1dapat di-breakdown menjadi DFD Level 2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail danrinci makamodul tersebut sudah tidak perlu di-breakdown lagi.untuk sebuah sistem,jumlah DFD Level 2 sama dengan jumlah modul pada DFD Level 1 yang di-breakdown. 4. Kamus Data Kamus Data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input)

8 dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum. Kamus data biasanya berisi: Nama : nama dari data Digunakan pada : merupakan proses proses yang terkait data Deskripsi : merupakan deskripsi data Informasi tambahan : seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data. 5. ERD Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. 1.6.4 Implementasi Sistem Pada tahapan ini hasil dari tahap perancangan akan diimplementasikan menjadi sebuah sistem rekomendasi dengan menggunakan framework djinggamedia. Dalam pengimplementasian perancangan sistem rekomendasi menggunakan bahasa pemrograman dengan menggunakan metode FIS Tsukamoto Logika Fuzzy. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, CSS, JavaScript, JQuery dan menggunakan database MySQL. Dalam sistem rekomendasi ini akan dilakukan pengujian pada masing-masing fungsi yang sudah diselesaikan sehingga mendapatkan output yang diinginkan. 1.6.5 Pengolahan Data Awal Dalam proses pengolahan data awal dilakukan setelah mendapatkan data terkait dengan penelitian. Pengolahan data ini dilakukan utntuk mengubah data menjadi suatu informasi yang berguna. Adapun data kebutuhan awal yang dipergunakan sebagai berikut:

9 1. Data Nama Obat Data nama obat adalah daftar nama obat yang di pergunakan atau yang ada di rumah sakit yang nantinya dipergunakan dalam penelitian ini. 2. Data stok obat Data stok obat adalah jumlah sisa masing masing obat semuanya setelah dijual atau dipergunakan yang ada. Dalam penelitian ini akan dicari jumlah maksimum dan minimum stok obat yang ada di gudang medis. 3. Data stok minimal Data stok minimal adalah jumlah minimal masing masing obat yang harus tersedia di gudang medis. 4. Data transaksi resep obat Data transaksi resep obat adalah data penjualan obat yang berisi nama-nama obat yang di beli atau yang di pergunakan oleh pasien. Data transaksi resep obat dibagi menjadi dua yaitu : a. Transaksi resep rawat jalan Transaksi resep rawat jalan adalah data penjualan obat dari pasien yang di rawat jalan. b. Transaksi resep rawat inap Transaksi resep rawat inap adalah data penjualan obat dari pasien yang di rawat inap. Dari data transaksi obat ini akan di cari berapa jumlah keperluan obat per harinya. 5. Data pembelian Data pembelian adalah data pembelian obat yang dibeli dari supplier oleh rumah sakit. 6. Data retur pembelian Data retur pembelian adalah data pengembalian obat yang pernah di kembalikan oleh rumah sakit kepada supplier karena obat rusak atau kadaluarsa. 7. Data stok history

10 Data stok history adalah data jumlah sisa obat bulan bulan sebelumnya pada gudang medis. 1.6.6 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian rekomendasi pemesanan obat ini adalah Logika Fuzzy dengan metode FIS Tsukamoto. Metode FIS Tsukamoto merupakan setiap aturan direpresentasikan menggunakan himpunan himpunan fuzzy, dengan fungsi keangotaan yang monoton. Untuk menentukan nilai output crisp/hasil yang tegas (Z) dicari dengan mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan aturan fuzzy) menjadi suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Cara ini disebut dengan metode defuzzifikasi (penegasan). Metode defuzzifikasi yang digunakan dalam metode Tsukamoto adalah metode defuzzifikasi rata-rata terpusat (Center Average Defuzzyfler). 1.6.7 Evaluasi dan Pengujian Sistem Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap sistem yang telah dibangun dengan melakukan beberapa pengujian. Tahap pengujian merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan- kesalahan atau kekurangan pada perangkat lunak yang akan diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan perangkat lunak tersebut. Pada pengujian perangkat lunak ini, akan menggunakan functional testing white box dan black box, serta performance testing. 1.6.8 Functional Testing Tujuan dari functional testing adalah untuk memvalidasi behavior dari suatu perangkat lunak yang didokumentasikan pada spesifikasi dan kebutuhan perangkat lunak (Everett & McLeod, 2007). Functional testing yang digunakan untuk menguji perangkat lunak ini adalah white box testing, black box testing dan pengujian beta.

11 1. White Box Testing Tujuan dari white box testing adalah untuk memverifikasi pernyataan pernyataan perangkat lunak, code path, kondisi, loop, dan data flow. Dengan kata lain, pengujian ini untuk memerikasa kode sumber dari perangkat lunak. Pengujian white-box digunakan untuk meyakinkan semua perintah dan kondisi pada aplikasi dieksekusi secara minimal. Pengujian white-box menggunakan pengujian Basis-Path dengan tools yaitu flow graph yang digunakan untuk menggambarkan alur dari algoritma logika fuzzy tsukamoto. Dalam pelaksanaan pengujian white box, berikut langkah yang dilakukan (Pressman, 2001) yaitu: a. Menggambar flowgraph yang ditransfer oleh flowchart. b. Menghitung Cylomatic Complexity V (G) untuk flowgraph yang telah dibuat. V(G) untuk flowgraph dapat dihitung dengan rumus : c. V(G) = E N + 2 Keterangan: E = Jumlah edge pada flowrgaph N = Jumlah node pada flowrgaph d. Menentukan jalur pengujian dari flowgraph yang berjumlah sesuai dengan cyclomatic complexity yang telah ditentukan. Cyclomatic complexity yang tinggi menunjukkan prosedur kompleks yang sulit untuk dipahami, diuji dan dipelihara. Ada hubungan antara cyclomatic complexity dan resiko (Tabel 2.1) dalam suatu prosedur. Berikut hubungan antara cyclomatic complexity dan resiko dalam suatu prosedur. Tabel 1. 1 Hubungan Cyclomatic Complexity dan Resiko (Bray, 1997) Cyclomatic Evaluasi Resiko Complexity 1-10 Sebuah program sederhana, tanpa banyak resiko

12 11-20 Agak kompleks, resiko sedang 21-50 Kompleks, program resiko tinggi Lebih dari 50 Program belum diuji (resiko sangat tinggi) 2. Black Box Testing Tujuan dari black box testing adalah untuk memverifikasi kebenaran dari behavior suatu perangkat lunak. Pengujian Black Box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian Black-Box menggunakan pengujian Boundary Value Analysis (BVA) atau analisis nilai batas. Boundary value analysis merupakan suatu teknik pengujian perangkat lunak di mana tes dirancang untuk mencakup perwakilan dari nilai-nilai batas. Nilai dapat berupa rentang masukan atau keluaran dari komponen perangkat lunak. Karena batas-batas tersebut adalah lokasi umum untuk kesalahan yang mengakibatkan kesalahan perangkat lunak sering dilakukan dalam kasus-kasus uji. Dokumentasi komponen software, mencangkup pemeriksaan dokumen dari software itu sendiri, yaitu : * Flowchart yang dibuat * Deskripsi input yang digunakan * Deskripsi output yang digunakan * Deskripsi output yang dihasilkan * Kesesuaian penulisan (akurasi) * Kontrol/kendali terhadap sistem yang dibuat. Tabel 1. 2 Rancangan Tabel Pengujian Black Box No. Skenario Pengujian Keluaran Pengujian Hasil Pengujian Kesimpulan 1. 2.

13 n. Berdasarkan rancangan tabel black box testing diatas, kolom scenario pengujian berisikan nama proses yang diuji. Kolom keluaran pengujian berisi pengolahan hasil proses sistem setelah dimasukannya skenario pengujian. Sedangkan kolom hasil pengujian berisi apakah keluaran pengujian sesuai harapan yang diinginkan atau tidak. Untuk kolom kesimpulan, akan diberi keterangan valid apabila kolom hasil pengujian sesuai harapan yang diinginkan dan sebaliknya akan diberi keterangan tidak valid apabila kolom hasil pengujian tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan.