dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga

dokumen-dokumen yang mirip
PENDANAAN JANGKA PANJANG

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

PENDANAAN JANGKA PANJANG

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjual surat berharganya di pasar modal. Dapat dikatakan bahwa pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. modal semakin besar seiring dengan perkembangan perusahaan. Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

ABSTRAK. Penulis melakukan penelitian terhadap saham-saham yang terdapat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan periode penelitian dari tahun 1997 sampai

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

PASAR MODAL PERTEMUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang.

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PASAR MODAL INDONESIA

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Pasar Modal. Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam, yaitu pasar perdana, pasar sekunder, dan bursa paralel.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. obligasi dan instrumen derivatif lainnya. Pasar modal merupakan sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan selain sumber-sumber. Banyaknya perusahaan yang telah memutuskan go public akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

Instrumen Pasar Modal Indonesia Materi 9

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi dikenal hukum yang berbunyi, high risk high return,

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

Repositori STIE Ekuitas

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

tunggal (biasanya investor institusi), secara privat (private placement), dan

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. pengertian perusahaan atau perseroan dirumuskan sebagai badan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan adalah dengan menjual saham ke masyarakat umum melalui pasar

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang mau ikut menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh modal tersebut adalah dengan melakukan go public. Go public

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu kendala yang kerap kali dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalisasi saat ini, banyak perusahaan yang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran surat berharga ke masyarakat umum dengan maksud menghimpun dana,

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

Disusun oleh : Karina Dewi Puspitasari B

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Untuk mencapai tujuan tersebut,

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh

STIE DEWANTARA Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. dan membuat inovasi-inovasi baru di dalam menghadapi persaingan usaha.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar

Perseroan : Organisasi dan Operasi

BAB I PENDAHULUAN. Efek) saham perusahaan yang akan go public terlebih dahulu dijual di pasar

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah untuk memperoleh capital gain. Menurut Darmadji dan

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebesar $878 juta. Keadaan ekonomi yang baik ini dapat. persaingan pasar yang semakin kompetitif. Kinerja perusahaan yang

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka


mempengaruhi underpricing saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

XVI. Saham Biasa (Common Stock ) Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemegang saham (investor) memperoleh pendapatan dari dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga beli). Ada beberapa perbedaan dengan hutang, yaitu tidak ada kuajiban bagi perusahaan membayar dividen walaupun memiliki kas karena akan digunakan untuk ekspansi usaha. 1. Karakteristik Saham 1.1. Hak Residu Pemegang saham mempunyai hak residu (sisa) atas pendapatan suatau perusahaan. Sisa yang dimaksud adalah pendapatan yang tersisa setelah kewajiban membayar bunga, lease payment, pajak, dan dividen saham preferen. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 312

1.2. Pengendalian Atas Perusahaan Pemegang saham mempunyai kendali atas perusahaan. Kendali tersebut diwujudkan dalam pemilihan manajemen perusahaan. Pemegang saham mempunyai hak suara, yaitu hak untuk memilih manajer untuk menjalankan perusahaan (agar kepentingan pemegang saham tercapai). Disamping pemilihan direktur, pemegang saham bisa juga diminta persetujuannya untuk menentukan hal-hal penting lainnya, seperti: a. Pemilihan auditor, b. Penambahan saham yang diotorisasi, c. Persetujuan penggabungan usaha (merger). Ada dua jenis hak suara yaitu satu vote satu suara (majority voting) dan voting kumulatif (cumulative voting). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 313

1.3. Saham yang Diotorisasi, Saham yang Beredar, dan Treasury Stock Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga perusahaan menentukan jumlah saham perusahaan yang diotorisasi. Saham yang diotorisasi adalah jumlah saham yang bisa dikeluarkan oleh perusahaan tanpa merubah anggaran dasar perusahaan. Contoh: Suatu perusahaan menentukan jumlah saham yang diotorisasi sebesar 10.000 lembar. 5.000 lembar dikeluarkan, 5.000 sisanya belum dikeluarkan. Dari 5.000 lembar yang dikeluarkan, 4.000 lembar dijual ke publik, sisanya 1.000 lembar masih dipegang oleh pendiri perusahaan (treasury stock). Jumlah saham yang beredar = 4.000 lembar Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 314

Saham Biasa, Harga Par Rp1.000,- 10.000 lembar diotorisasi, Agio Saham Rp.1000,- per lb. Jumlah Dikurangi Treasury Stock 1000 lembar at cost Total Modal Saham 5.000 lembar dikeluarkan Rp5.000.000,- Rp5.000.000,- Rp10.000.000,- (Rp4.000.000,-) Rp6.000.000,- 2. Proses Go-Public 2.1. Sebelum Emisi Beberapa persiapan sebelum perusahaan melakukan emisi: a. Manajemen menetapkan rencana go-public, selanjutnya meminta persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk merubah anggaran dasar perusahaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 315

b. Emiten mencari penjamin emisi (underwriter), profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu menyiapkan kelengkapan dokumen. c. Melakukan kontrak pendahuluan dengan bursa efek. d. Melakukan penandatanganan perjanjian-perjanjian. e. Perusahaan (emiten) menyampaikan pernyataan pendaftaran ke Bapepam. f. Melakukan ekspose terbatas di Bapepam. g. Bapepam kemudian mengevaluasi permohonan oleh perusahaan tersebut. Evaluasi meliputi kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi, dan aspek keterbukaan dari sisi hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen. h. Bapepam kemudian memberi tanggapan tertulis, dan memberikan pernyataan pendaftaran efektif. Berdasarkan ketentuan yang berlaku Bapepam akan menanggapi permohonan emisi dalam waktu 30 hari kerja setelah penyerahan berkas permohonan tersebut didaftarkan. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 316

2.2. Emisi Langkah-langkah yang dilakukan: a. Negosiasi antara perusahaan (emiten) dengan penjamin emisi untuk menentukan harga penawaran ke penjamin emisi. Pasar perdana merupakan istilah untuk pasar dimana terjadi transaksi tersebut. b. Kemudian penjamin emisi melalui agen yang ditunjuk menawarkan saham ke investor. Penjatahan dilakukan oleh penjamin emisi, jika permintaan melebihi penawaran saham (oversubscription). c. Setelah melewati pasar perdana, saham siap diperdagangkan di pasar sekunder sesudah dicatatkan (listing) di Bursa Efek. Harga di pasar sekunder dapat berubah-ubah tergantung beberapa faktor, antara lain corporate actions, kebijakan pemerintah. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 317

2.3. Sesudah Emisi Kewajiban Perusahaan: a. Perusahaan harus memberikan laporan berkala, seperti laporan tahunan, dan laporan tengah tahunan. b. Perusahaan juga harus melaporkan kejadian penting yang berkaitan dengan perusahaan, yang bisa mempengaruhi kinerja perusahaan, misal pergantian direksi, akusisisi. Informasi ini sangat penting karena berkaitan dengan kineja perusahaan. 3. Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal Indonesia Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal di Indonesia sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI Nomor 1548/KMK.013/1990 tentang pasar modal (Sunariyah, 2006): a. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM): Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 318

sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga dan profesi-profesi penunjang yang terkait dalam pasar modal. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal beserta kebijakan operasionalnya. b. Emiten: Pihak yang melakukan emisi atau yang telah melakukan emisi efek. perusahaan yang akan menerbitkan saham. Pihak yang membutuhkan dana guna mendanai operasi atau rencana investasi. c. Lembaga Kliring dan Penyelesaian Penyimpanan. Lembaga ini bertugas menyelenggarakan kliring dan Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 319

penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek, serta menyimpan efek (penitipan) untuk pihak lain. d. Perusahaan efek, terdiri atas: Penjamin emisi (underwriter), bertugas: mengevaluasi kemampuan dan prospek perusahaan, khususnya emisi saham. 4. Manfaat Pasar Modal (Saham Biasa) 4.1. Bagi Emiten a. Dana yang diperoleh oleh emiten (perusahaan yang menerbitkan saham) dalam jumlah yang besar pada saat pasar perdana. b. Manajemen mempunyai keleluasaan mengelola dana. c. Tidak ada beban finansial (beban bunga), jangka waktunya tak terbatas atau tidak ada jatuh tempo dan dapat meningkatkan solvabilitas. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 320

d. Sesuai untuk perusahaan yang memiliki resiko tinggi. e. Harga perdana lebih besar dari nilai nominal saham sehingga emiten memperoleh dana yang lebih besar (memperoleh agio atau capital surplus). 4.2. Bagi Investor a. Jika perusahaan berkembang maka harga pasar saham akan meningkat sehingga investor akan memperoleh laba (capital gain). b. Memperoleh dividen dan memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Dapat diperjual-belikan dan sekaligus investasi ke dalam beberapa perusahaan untuk mengurangi resiko (membentuk portofolio). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 321

4.3. Bagi Pemerintah a. Sumber pembiayaan pembangunan sehingga mengurangi ketergantungan dari hutang luar negri. b. Memajukan perusahaan dalam negri sehingga pendapatan pemerintah dari sektor pajak meningkat. 4.4. Bagi Lembaga Penunjang Berkembangnya pasar modal akan mendorong perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih profesional dan munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi dan likuiditas efek menjadi semakin tinggi. 5. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder 5.1. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar dimana perusahaan yang go-public berurusan (negosiasi dan semacamnya) dengan penjamin emisi. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 322

Pada waktu emiten bernegosiasi menjual sahamnya ke penjamin emisi (underwriter), ada dua metode yang bisa digunakan: a. Full commitment. b. Best effort. 5.1.1. Full Commitment Bank investasi bersedia membeli saham yang dijual oleh emiten, biasanya dengan harga yang lebih rendah dari harga penawaran. Selisih antara harga penawaran dengan harga pembelian tersebut dinamakan sebagai spread atau discount. 5.1.2. Best Effort. Perusahaan sekuritas bertindak sebagai agen penjual (tidak membeli saham). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 323

Green Shoe Provision Kadangkala kontrak penjaminan emisi memasukkan ketentuan green shoe (green shoe provision). Ketentuan tersebut memberi hak kepada penjamin emisi untuk membeli saham tambahan pada harga penawaran. Tujuannya adalah untuk menutup permintaan saham yang berlebih (oversubscription). 5.2. Pasar Sekunder Setelah sahamnya dijual ke publik, emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek. Kemudian saham emiten bisa diperjualbelikan di pasar (bursa efek). Pasar yang menampung transaksi tersebut disebut sebagai pasar sekunder. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 324

5.2.1. Pencatatan Saham Langkah-langkah yang dilakukan: a. Profesi dan lembaga penunjang pasar modal membantu emiten dalam menyiapkan kelengkapan dokumen. b. Emiten mengajukan permohonan kontrak pendahulan. c. Kontrak pendahuluan antara emiten dengan Bursa Efek ditandatangani. d. Emiten mengajukan pernyataan pendaftaran ke Bapepam. e. Bapepam mengeluarkan pernyataan pendaftaran efektif. f. Emiten dan lembaga penunjang pasar modal melakukan penawaran umum. g. Emiten mengajukan permohonan pencatatan di Bursa Efek. h. Persetujuan pencatatan dan pengumuman di Bursa. i. Perdagangan efek di pasar sekunder (Bursa Efek Jakarta). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 325

Ada beberapa persyaratan pencatatan, antara lain: Jumlah minimal pemilik saham, laba yang diperoleh, jumlah aset, dan sebagainya. Jika diijinkan, maka perusahaan akan masuk ke pasar sekunder. 5.2.2. Perdagangan di Pasar Sekunder Misal, seorang investor ingin membeli saham Bank XYX. Investor kemudian mengontak brokernya untuk membeli saham Bank XYX. Broker kemudian meneruskan ke broker afiliasinya yang berada di dalam Bursa Efek Jakarta. Broker di BEJ kemudian mencari saham Bank XYX yang tersedia untuk dijual. Misal, investor lain ingin menjual saham Bank XYX. Dia mengontak brokernya, dan kemudian diteruskan ke broker yang berada di dalam BEJ. Kedua broker tersebut (broker jual dan broker beli) bertemu, dan melakukan transaksi perdagangan. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 326

5.2.3. Perdagangan dengan Sistem Kol Dengan sistem ini efek dijual dengan cara lelang. Perdagangan ini dipimpin oleh pimpinan kol dan dibantu oleh pembantu pimpinan kol serta petugas bursa. Cara ini biasanya jumlah efek yang dijual cukup besar. 5.2.4 Perdagangan dengan Sistem Terus Menerus Dengan sistem ini anggota bursa mengajukan penawaran jual beli melalui papan kurs efek tanpa melalui penanggung jawab acara (pada sistem kol). Prioritas transaksi diberikan kepada anggota bursa yang lebih dulu mengajukan penawaran jual beli atas suatu efek. 5.2.5. Margin Trading dan Short Selling Disamping transaksi biasa yang menggunakan kas, transaksi sekuritas bisa menggunakan margin trading dan short selling. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 327

Margin Trading Margin trading berarti melakukan transaksi dengan menggunakan hutang. Selain initial margin, maintenance margin (batas saldo minimal) juga ditentukan, saldo minimal tersebut merupakan proporsi saham investor terhadap nilai pasar saham total. Misal, saldo minimal 30%, maka margin trading (MT) sebesar: Nilai sekuritas Saldo hutang Margin (%) = Nilai sekuritas Short-Selling Short selling merupakan kebalikan dari margin trading. Short-selling adalah menjual saham yang tidak dimiliki. Shortselling dilakukan jika investor memperkirakan harga suatu saham akan turun. Investor bisa meminta kepada brokernya untuk melakukan short sell. Karena investor tersebut tidak mempunyai saham, maka broker memberi pinjaman saham. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 328

Short-selling bisa dilakukan apabila: 1. Harga saham lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya (dinamakan sebagai uptick trade), 2. Tidak ada perubahan harga (zero uptick). 6. Penentuan Harga Saham Baru dan Biaya Go-Public 1. Penentuan harga penawaran. 2. Biaya go-public: a. Biaya eksplisit. b. Biaya implisit, yaitu: underpricing IPO. 6.1. Penentuan Harga Saham Ada beberapa cara untuk menentukan harga penawaran. Pertama, perusahaan (emiten) atau perusahaan sekuritas akan melihat rasio-rasio penilaian perusahaan lain yang sejenis, dan pendekatan yang lebih komplek. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 329

6.1.1. Rasio-rasio yang bisa dipakai: a. PER (Price Earning Ratio). b. PBV (Price to Book Value). 6.1.2. Pendekatan yang Lebih Kompleks a. Forecast aliran kas masa mendatang. b. Biaya modal (tingkat keuntungan yang disyaratkan). c. Present value dari aliran kas di masa mendatang, dengan tingkat diskonto biaya modal. d. Setelah nilai harga saham ditemukan, perusahaan sekuritas akan memperkirakan respons pasar terhadap penawaran saham IPO tersebut. 6.2. Biaya Go-Public a. Biaya eksplisit, seperti biaya pencetakan prospektus, pembayaran akuntan, ahli hukum, dll. b. Biaya implisit, yaitu biaya kesempatan yang hilang dan pengawasan publik yang menjadi lebih ketat. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 330

Rincian Biaya Go-Public a. Spread atau diskon untuk underwriter: perbedaan antara harga penawaran dengan harga yang diterima oleh perusahaan. b. Underpricing: perbedaan antara harga penutupan hari pertama perdagangan di pasar sekunder dengan harga penawaran. c. Abnormal return yang negatif: jika perusahaan sudah go-public dan kembali menjual saham ke publik (menerbitkan SEO), ada kecenderungan harga saham turun (± 3 s/d 4%) pada saat diumumkannya penerbitan SEO. d. Biaya Langsung: biaya yang dikeluarkan langsung, di luar kompensasi untuk penjamin emisi, misal untuk membayar ahli hukum, biaya pendaftaran, penerbitan prospectus, dll. e. Biaya tidak langsung: biaya tersebut seperti waktu dan tenaga manajemen yang hilang karena melakukan penjualan saham, pengawasan publik yang menjadi lebih Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 331

ketat f. Green-shoe option: penjamin emisi mempunyai hak untuk membeli saham pada harga penawaran jika terjadi permintaan yang berlebihan atau oversubscribed. 7. Underpricing pada IPO Ada kecenderungan bahwa harga penawaran di pasar perdana selalu lebih rendah dibandingkan dengan harga penutupan pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder. Beberapa teori yang berusaha menjelaskan munculnya underpricing: a. Asimetri antara Penjamin Emisi dengan Emiten. b. Winner s Curse. Menurut teori ini investor pada pasar IPO ada dua golongan: individu dan institusi. c. Teori lainnya. Teori stabilisasi harga mengatakan bahwa penjamin emisi melakukan stabilisasi harga. Teori signaling mengatakan bahwa underpricing Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 332

dipakai sebagai signal oleh perusahaan yang baik. Teori reputasi perusahaan sekuritas mengatakan underpricing berhubungan negatif dengan reputasi penjamin emisi. Meskipun banyak teori yang berusaha menjelaskan underpricing pada IPO, tetapi belum ada teori yang bisa menjelaskan secara penuh fenomena underpricing. 8. Penawaran Umum dan Penawaran Terbatas Jika perusahaan sudah go-public, perusahaan bisa mensual saham kembali jika perusahaan memerlukan dana. Perusahaan bisa menjual saham langsung ke pasar. Mekanisme tersebut dinamakan sebagai penawaran umum atau Seaosened Equity Offering (SEO). Perusahaan bisa menawarkan ke pemegang saham lama untuk membeli saham yang akan dijual (right offering). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 333

8.1. Penawaran Saham Umum (SEO) Harga saham cenderung jatuh pada saat pengumuman penawaran saham umum (SEO) dilakukan. Harga jatuh sekitar 3 s/d 4%. Menjadi pertanyaan, kenapa hal tersebut terjadi. Salah satu teori mengatakan bahwa perusahaan cenderung menjual saham jika nilai saham overvalued (lebih mahal). 8.2. Penawaran Saham Terbatas (Rights Offering) Penawaran terbatas memprioritaskan pemegang saham lama jika perusahaan menerbitkan saham baru. Pemegang saham lama memperoleh hak untuk membeli terlebih dulu untuk menjaga hak suara (agar tidak terjadi dilusi hak suara). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 334

8.3. Rights Offering Versus SEO Perusahaan bisa memilih untuk melakukan penawaran umum (SEO) atau terbatas. Suatu studi menunjukkan bahwa biaya emisi: a. Penawaran umum (6,17%) b. Penawaran terbatas dengan standby underwriting (penjaminan siaga) (6,05%). c. Penawaran terbatas murni (2,45%). Biaya penawaran terbatas paling murah. Apakah penawaran terbatas paling banyak dilakukan? Beberapa Alternatif Penjelasan Ada beberapa alternatif penjelasan, meskipun belum ada yang memuaskan: a. Penjamin emisi bisa meningkatkan harga, karena publik semakin percaya terhadap perusahaan, karena penjamin emisi menjadi penjamin (sertifikat) kualitas perusahaan. b. Penjamin emisi memberikan semacam asuransi (jaminan) kepada perusahaan, yaitu menanggung kerugian jika Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 335

saham tidak laku di pasar. c. Jika dijual melalui penjamin emisi, perusahaan akan menerima kas dengan segera. d. Penjamin emisi bisa membantu memperluas distribusi kepemilikan. Kelima, nasehat dari penjamin emisi bermanfaat untuk perusahaan. e. Nasehat dari penjamin emisi bermanfaat bagi perusahaan. 9. Shelf Registration Shelf registration pada dasarnya mendaftarkan rencana emisi, sekaligus menjual saham secara bertahap. Shelf registration ditujukan untuk menyederhanakan prosedur menjual saham, karena perusahaan bisa mendaftarkan penawaran saham yang akan dijual dalam jangka waktu dua tahun mendatang, kemudian menjual saham kapan saja selama jangka waktu dua tahun tersebut (tidak sekaligus). Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 336

Perusahaan yang bisa melakukan Shelf Registration harus memenuhi peryaratan-persyaratan: a. Rating bagus (investment grade). b. Perusahaan tidak pernah default selama tiga tahun sebelumnya. c. Nilai perusahaan total harus lebih besar dari $150 juta. d. Perusahaan tidak pernah melanggar Undang-Undang Sekuritas 1934 selama tiga tahun sebelumnya. Pro dan Kontra Shelf Registration Argumen pro mengatakan bahwa penyederhanaan prosedur akan memudahkan emisi saham. Argumen kontra mengatakan bahwa biaya emisi saham akan meningkat karena penjamin emisi tidak bisa memberikan informasi lengkap kepada investor untuk penjualan saham berikutnya. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 337

10. Go-Private Go-private merupakan lawan dari go-public, yaitu proses suatu perusahaan dari perusahaan publik atau terbuka menjadi tertutup. Langkah-langkah proses go-private: Delisting Persetujuan dari Bapepam untuk go-private. a. Kedua langkah tersebut di atas harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS. b. Melalui persetujuan Bapepam pemegang saham mayoritas harus membeli semua saham yang dimiliki publik dengan harga wajar. c. Setelah disetujui oleh Bapepam dan Menteri Kehakiman maka perseroan tersebut berubah menjadi tertutup. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 338

Daftar Pustaka Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8 th Edition, Intermediate Financial Management, Thompson South Western, USA. Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, H.M. (1998), Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, BPFE, Yogyakarta. Riyanto, Bambang (1998), Edisi 4, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta. Sunariyah (2006), Edisi 5, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UUP STIM YKPN, Yogyakarta. Tandelilin, Eduardus (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE, Yogyakarta. Wihandaru Sotya Pamungkas Saham Biasa 339