BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

I. PENDAHULUAN. Pada tanggal 10 Agustus 1945 draft penyerahan tanpa syarat Jepang kepada

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

PERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan. Mumuh Muhsin Z.

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAGELARAN KETOPRAK SMP KANISIUS GIRISONTA TANGGAL 7 MARET 2014

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

SEJARAH PERJUANGAN JENDERAL SOEDIRMAN DALAM MEMPERTAHANKAN INDONESIA ( )

BAB 2 DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

Latar belakang terjadinya Pertempuran di Ambarawa diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERAN K.H. MASJKUR DALAM LASKAR SABILILLAH. Kedatangan pasukan sekutu (Allied Forces Nederlands East Indies) atau

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. pengetahuan, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN I GUSTI NGURAH RAI DALAM PUPUTAN MARGARANA TAHUN 1946

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI) USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis di akhir abad ke-16 dan penjajahan Belanda di awal abad ke-17. Dalam periode ini perjuangan masih bersifat kedaerahan. Perjuangan kemerdekaan secara nasional baru terjadi setelah pergerakan nasional mulai dirintis yaitu pada abad ke-20. Sejak saat itu timbul cita-cita bahwa suku bangsa di bumi Nusantara harus bersatu sebagai satu bangsa di tanah merdeka. Masyarakat sudah jenuh dengan keadaan miskin, pembodohan, dan segala bentuk penderitaan. Cita-cita itu terus tumbuh dan mendapatkan bentuknya pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928. Dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda, tentu menandakan bahwa persatuan dan kesatuan makin dimantapkan. Para pemuda mengikrarkan bahwa mereka bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa yang satu yakni Indonesia. Penjajahan Jepang selama tiga setengah tahun turut pula mematangkan kondisi di Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut melalui revolusi nasional 1945. Jika revolusi nasional diibaratkan sebagai suatu ledakan perubahan yang maha dahsyat, maka pergerakan nasional diibaratkan suatu mesiu yang memungkinkan terjadinya ledakan itu. Revolusi nasional Indonesia tak mungkin terjadi tanpa adanya pergerakan nasional sebelumnya (Moehkardi, 2008: 40-41). Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.30 teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno di jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta. Pasca proklamasi kemerdekaan, para tokoh Indonesia berusaha untuk membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu negara yang baru merdeka pastinya memerlukan suatu dasar negara dan pemimpin

yang mampu melaksanakan dan memimpin pemerintahan. Negara yang baru merdeka juga perlu membentuk badan badan atau lembaga yang berfungsi membantu pemimpin negara untuk menjalankan tugasnya. Hal ini dapat kita lihat dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tangal 18 Agustus 1945 yang hasilnya adalah mengesahkan Undang- Undang Negara, mengangkat Presiden dan wakil presiden. Adapun hasil- hasil rapat selanjutnya adalah membentuk alat alat perlengkapan negara seperti membentuk komite nasional, dan kabinet pertama Republik Indonesia (Sartono Kartodirdjo, 1975: 29). Pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu yang ditugaskan untuk menduduki wilayah Indonesia dan melucuti tentara-tentara Jepang tiba di Jakarta. Pelaksana tugas ini adalah Komando Asia Tenggara (South East Asia Command) di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mountbatten. Untuk melaksanakan tugas itu, Mountbatten membentuk suatu komando khusus yang diberi nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) dibawah Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Tugas dari komando ini adalah menerima kekuasaan dari tangan Jepang, membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu, serta melucuti dan mengumpulkan orang Jepang kemudian dipulangkan. Kedatangan Sekutu semula disambut dengan tangan terbuka. Namun ketika diketahui bahwa pasukan Sekutu diboncengi oleh pasukan Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan sipil Belanda (NICA) yang hendak menguasai wilayah Indonesia, sikap Indonesia mulai curiga dan waspada. Situasi dengan cepat menjadi buruk ketika pasukan NICA mempersenjatai kembali bekas tentara Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL) yang baru dilepaskan oleh Jepang. Orang-orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya, dan Bandung mulai memancing kerusuhan dengan cara mengadakan provokasi. Melalui berbagai cara Belanda tetap ingin menjajah Indonesia. Bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Dengan berbagai upaya, bangsa Indonesia tetap mempertahankan kemerdekaannya Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara

Sekutu dan NICA. Akibatnya berkobarlah pertempuran di berbagai daerah di Indonesia antara lain adalah Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Ambarawa, Surabaya, Makasar, dan Bali. Peristiwa ini disebut sebagai delapan palagan yang menentukan. Dari delapan kota tersebut, Ambarawa merupakan kota yang paling kecil. Namun keberadaan kota ini memang sangat strategis. Ambarawa merupakan jalur utama yang menghubungkan antara Semarang, Magelang menuju Yogyakarta. Meskipun kota kecil namun para pejuang di Ambarawa mampu mengusir Sekutu terutama Inggris mundur ke Semarang. Ambarawa sebagai kota kecil,mampu mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah (Moehkardi, 2008 : 118). Kemenangan yang diperoleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan Rakyat di Ambarawa cukup mencengangkan dunia luar. Propaganda yang dilaksanakan oleh Sekutu terutama Belanda mengatakan bahwa apa yang dinamakan Tentara Keamanan Rakyat adalah tidak lebih dari gerombolan pengacau yang ekstrimis ternyata berbeda. Palagan Ambarawa merupakan suatu bukti pagelaran militer yang teratur dari sebuah taktik pertempuran yang diterapkan oleh pimpinan yang terampil. Namun di sisi lain pihak Belanda nampaknya tetap meremehkannya karena mereka merasa memiliki perwira-perwira yang sudah berpengalaman dalam Perang Dunia kedua (Tjokropranolo, 1992: 57). Kemenangan yang diperoleh Ambarawa tidak lepas dari tokoh yang bernama Jenderal Soedirman. Ia lahir di Rembang, Purbalingga pada 7 Februari 1912. Sosok yang sangat ringkih, kurus, lemah dan sama sekali tidak menampakkan keperkasaan fisiknya. Di sisi lain Soedirman mempunyai sifat peduli terhadap pendidikan, nasionalis, keislaman, dan bakat dalam hal militer. Soedirman juga dikenal sebagai orang yang pantang menyerah, berwatak keras untuk menegakkan prinsip. Kehadirannya di dunia militer mampu memberi motivasi yang tinggi bagi pasukan Indonesia yang berjuang mempertahankan kemerdekaan (Kholid. O. Santosa, 2007: 177-178).

Sejak Ambarawa berhasil dikuasai kembali oleh pasukan Sekutu, Soedirman mempunyai tekad bahwa Ambarawa harus direbut kembali. Ketika TKR dibentuk pada tanggal 15 Oktober 1945, Soedirman dipercaya memimpin Divisi V Banyumas dengan pangkat Kolonel. Soedirman mengirimkan Letkol Isdiman Komandan Resimen I Divisi V ke Ambarawa untuk membentuk pasukan TKR. Namun pada tanggal 26 November 1945 Isdiman gugur di desa Kelurahan. Mulai dari peristiwa itulah Soedirman terjun langsung ke medan laga Ambarawa. Kehadirannya memimpin langsung pertempuran di Ambarawa memberikan kesegaran bagi pasukan yang dipimpinnya. Bahkan nantinya akan menjadi titik balik yang akan menentukan jalannya pertempuran di Ambarawa itu. Dalam waktu singkat telah tercipta koordinasi dan konsolidasi yang kuat diantara pasukan-pasukan Indonesia. Pasukan Indonesia makin berhasil dalam setiap gerakan. Di samping itu penyusupan ke dalam kota semakin teratur dan penghadangan konvoi tentara Sekutu semakin teratur. Soedirman berhasil membuat strategi yang dikenal dengan Supit Udang. Pertempuran dengan strategi yang dibuat Soedirman ini, Ambarawa berhasil direbut kembali. Merujuk penjelasan tersebut, maka dapat ditegaskan bahwa peran Jenderal Soedirman dalam pertempuran Ambarawa penting untuk diteliti. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peran Jenderal Soedirman dalam pertempuran Ambarawa tahun 1945? C. Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan peran Jenderal Soedirman dalam pertempuran Ambarawa pada tahun 1945. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan pada

umumnya, serta pendidikan sejarah pada khususnya. Penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Manfaat akademis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penulisan sejarah Indonesia Baru, khususnya pembahasan mengenai perang kemerdekaan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya materi ajar dalam hal pendidikan khususnya pendidikan sejarah. 2. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini memberikan wawasan dan pemahaman kepada generasi muda tentang pertempuran Ambarawa dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan kepada semua pihak dalam rangka meningkatkan rasa cinta tanah air.