Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR MUTU PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI PENYEDIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

Mekanisme Pengadaan Langsung

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG,

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

Walikota Tasikmalaya

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

-2- MEMUTUSKAN : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Matriks Perbedaan Antara Rancangan Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 (Bagian 1)

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI MANDAILING NATAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

7. PELAKSANAAN PENGADAAN JASA LAINNYA MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ)

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

11. PELAKSANAAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

12. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 2 dari 8 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan agar proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Universitas Negeri Semarang dapat berjalan secara: a. efisien; b. efektif; c. transparan; d. terbuka; e. bersaing yang sehat; f. adil/tidak diskriminatif; dan g. akuntabel. 2. RUANG LINGKUP 2.1 Prosedur ini mencakup proses perencanaan, pengadaan hingga penerimaan barang/jasa termasuk pengecekan barang/jasa di Universitas Negeri Semarang. 2.2 Prosedur ini mencakup Pengadaan Barang/Jasa yang dananya bersumber dari APBN/APBD/PNBP, mencakup Pengadaan Barang/Jasa yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam/luar negeri yang diterima oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah. 3. REFERENSI 3.1 Persyaratan ISO 91 : 28 Klausul 7.4 Pembelian 3.2 Perpres No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 3.3 Pedoman International Workshop Agrement (IWA) 2 4. DEFINISI 4.1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Universitas Negeri Semarang yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. 4.2. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 3 dari 8 4.3. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Jasa lainnya adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware). 4.4. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran yaitu Rektor. 4.5. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan anggaran. 4.6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengadaan barang/jasa. PPK ditetapkan oleh PA untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa. 4.7. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi yang yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa. 4.8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa. 4.9. Panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan adalah panitia yang ditetapkan oleh PA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 4.10. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Jasa. 4.11. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi dibidang Pengadaan Barang/Jasa. 4.12. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa. 4.13. Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa. 4.14. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat. 4.15. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks. 4.16. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 2.0.0,- (dua ratus juta rupiah). 4.17. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Konsultan) untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 2.0.0, (dua ratus juta rupiah).

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 4 dari 8 4.18. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi syarat. 4.19. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 2.0.0,- (dua ratus juta rupiah). 4.20. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 1.0.0, (seratus juta rupiah) dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa. 4.21. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan /Seleksi/Penunjukan Langsung dan dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan. 4.22. Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang di desain khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas Rp1.0.0.0, (seratus miliar rupiah). 5. KETENTUAN UMUM 5.1. Organisasi Pengadaan Barang untuk Pengadaan melalui Penyedia Barang terdiri atas: PA/KPA; PPK; ULP/Pejabat Pengadaan; Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan 5.2. Struktur organisasi ULP terdiri atas Kepala, Sekretariat, Staf pendukung, Kelompok kerja 5.3. Panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan di angkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 5.4. Tugas PPK adalah menyusun dan menetapkan rencana pengadaan: spesifikasi teknis; rincian Harga Perkiraan Sendiri (HPS) rancangan kontrak tidak menetapkan pemenang menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan. 5.5. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan Pelelangan yang terdiri atas Pelelangan Umum dan Pelelangan Sederhana; Penunjukan Langsung; Pengadaan Langsung; atau

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 5 dari 8 Kontes/Sayembara. 5.6. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya pada prinsipnya dilakukan melalui metode Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi. 5.7. Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya melalui Metode Pelelangan Umum diumumkan sekurang-kurangnya di website Unnes, dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Universitas Negeri Semarang, sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. 5.8. Paket Pengadaan Barang /Pekerjaan Konstruksi/ Jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 1.0.0,- (seratus juta rupiah) dapat dilaksanakan oleh ULP atau 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan. 5.9. Paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp50.0.0, (lima puluh juta rupiah) dapat dilaksanakan oleh ULP atau 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan. 5.10. PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia anggaran yang dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang dibiayai dari APBN/APBD. 5.11. Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa wajib memenuhi persyaratan. Penyedia Barang/Jasa yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan kepentingan dilarang menjadi Penyedia Barang/Jasa. 5.12. Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan keahlian teknis khusus, dapat dibentuk tim/tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Tim/tenaga ahli ditetapkan oleh PA/KPA. 5.13. Pegawai Universitas Negeri Semarang dilarang menjadi Penyedia Barang/Jasa, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Unnes. 5.14. Tanda bukti perjanjian terdiri atas: a. Bukti Pembelian yaitu digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp5.0.0, (lima juta rupiah); b. Kuitansi yaitu digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp10.0.0, (sepuluh juta rupiah); c. Surat Perintah Kerja (SPK) yaitu digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai sampai dengan Rp1.0.0, (seratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi dengan nilai sampai dengan Rp50.0.0, (lima puluh juta rupiah);

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 6 dari 8 d. Surat Perjanjian yaitu digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp1.0.0, (seratus juta rupiah) dan untuk Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp50.0.0, (lima puluh juta rupiah). 6. PROSEDUR 6.1. Diagram Proses PERENCANAAN PENGADAAN TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG PENGADAAN BARANG PENERIMAAN DAN PEMERIKSAAN 6.2. Rincian Prosedur : 6.2.1. Perencanaan Pengadaan dilakukan oleh PPK dan atau ULP/Pejabat pengadaan 1. perencanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa; 2. pemilihan sistem pengadaan; 3. penetapan metode penilaian kualifikasi; 4. penyusunan jadwal pemilihan Penyedia Barang/Jasa; 5. penyusunan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa; dan 6. penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 7 dari 8 6.2.2. Pelelangan Umum untuk pemilihan Penyedia Barang dengan pasca kualifikasi yang meliputi kegiatan: 1. membuat pengumuman; 2. menerima pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan; 3. memberikan penjelasan; 4. Menerima Dokumen Penawaran; 5. Mengadakan acara pembukaan Dokumen Penawaran; 6. Melakukan evaluasi penawaran; 7. Melakukan evaluasi kualifikasi; 8. Melakukan pembuktian kualifikasi; 9. Membuat Berita Acara Hasil Pelelangan; 10. Menetapkan pemenang; 11. Membuat pengumuman pemenang; 12. Melaksanakan masa sanggahan; 13. Melaksanakan sanggahan banding (apabila diperlukan); 14. Memutuskan Penyedia Barang/Jasa. 6.2.3. Pengadaan barang oleh ULP/Pejabat pengadaan 1. Penerbitan Surat Pesanan 2. Penyusunan Program Mutu 3. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak 4. Pemeriksaan Bersama 5. Inspeksi Pabrikasi 6. Pembayaran Uang Muka. 6.2.1. Penerimaan dan pemeriksaan oleh Pejabat/panitia penerima hasil pekerjaan 1. Penerimaan barang/jasa 2. Ujicoba 3. Serah Terima Barang kepada unit yang mengusulkan 7. Lampiran 7.1. FM-01-SARPRAS-01 Surat Wewenang Pengadaan Barang/Jasa. 7.2. FM-02-SARPRAS-01 Surat Permohonan informasi Harga. 7.3. FM-03-SARPRAS-01 Berita Acara Survey Harga Pasar 7.4. FM-04-SARPRAS-01 Undangan Pengadaan kepada Rekanan. 7.5. FM-05-SARPRAS-01 Lembar Data Pengadaan (LDP). 7.6. FM-06-SARPRAS-01 Daftar Hadir Pembukaan Penawaran. 7.7. FM-07-SARPRAS-01 Berita Acara Pembukaan Penawaran 7.8. FM-08-SARPRAS-01 Berita Acara Evaluasi, Klarifikasi dan Negosiasi

Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 8 dari 8 7.9. FM-09-SARPRAS-01 Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung ( BAHPL ) 7.10. FM-10-SARPRAS-01 Surat Penetapan Pengadaan 7.11. FM-11-SARPRAS-01 Surat Penyampaian Hasil Penetapan 7.12. FM-12-SARPRAS-01 Surat Perintah Kerja 7.13. FM-13-SARPRAS-01 Surat Perintah Mulai Kerja