Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang

Perencanaan Embung Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ISSN: Perencanaan Embung Bulung Kabupaten Bangkalan

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.

PERENCANAAN EMBUNG MANDIRADA KABUPATEN SUMENEP. Oleh : M YUNUS NRP :

PERENCANAAN EMBUNG GUNUNG RANCAK 2, KECAMATAN ROBATAL, KABUPATEN SAMPANG

4.6 Perhitungan Debit Perhitungan hidrograf debit banjir periode ulang 100 tahun dengan metode Nakayasu, ditabelkan dalam tabel 4.

ABSTRAK Faris Afif.O,

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

STUDI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA EMBUNG GUWOREJO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KEDIRI

PERENCANAAN TUBUH EMBUNG ROBATAL, KECAMATAN ROBATAL, KABUPATEN SAMPANG

PERENCANAAN EMBUNG KEDUNG BUNDER KABUPATEN PROBOLINGGO AHMAD NAUFAL HIDAYAT

STUDI PERENCANAAN PELIMPAH EMBUNG KRUENG RAYA KELURAHAN KRUENG RAYA KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

I. PENDAHULUAN. Redesain Bendungan Way Apu Kabpaten Buru Provinsi Maluku

PROYEK AKHIR PERENCANAAN TEKNIK EMBUNG DAWUNG KABUPATEN NGAWI

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

PERENCANAAN EMBUNG SEMAR KABUPATEN REMBANG. Muchammad Chusni Irfany, Satriyo Pandu Wicaksono, Suripin *), Sri Eko Wahyuni *)

REDESAIN WADUK KLAMPIS KECAMATAN KEDUNGDUNG KABUPATEN SAMPANG SEBAGAI BANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA AIR

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

PERENCANAAN EMBUNG MAMBULU BARAT KECAMATAN TAMBELANGAN KABUPATEN SAMPANG MADURA

PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH UTAMA BENDUNGAN LAWE-LAWE DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TUGAS AKHIR

DESAIN ULANG BENDUNG UNTUK PENINGKATAN DEBIT AIR IRIGASI DI WAEKOKAK KEC LELAK KAB MANGGARAI NTT

PERENCANAAN TUBUH EMBUNG BULUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN EMBUNG ROBATAL KABUPATEN SAMPANG

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)

Studi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan di Kabupaten Gresik

Studi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan Di Kabupaten Gresik

TUGAS AKHIR ANALISIS ROUTING ALIRAN MELALUI RESERVOIR STUDI KASUS WADUK KEDUNG OMBO

BAB I PENDAHULUAN. Waduk Jatibarang. Peta Das Waduk Jatibarang BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN BENDUNGAN BENER KABUPATEN PURWOREJO. Claudia Ratna KD, Dwiarta A Lubis Sutarto Edhisono, Hary Budieni

PERENCANAAN TUBUH EMBUNG GADDING KECAMATAN MANDING, KABUPATEN SUMENEP TUGAS AKHIR

Identifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir ABSTRAK

PERENCANAAN EMBUNG KEDUNG BUNDER KABUPATEN PROBOLINGGO

PERENCANAAN EMBUNG BLORONG KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH. Muhammad Erri Kurniawan, Yudha Satria, Sugiyanto *), Hari Budieny *)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam Perencanaan Embung

PERENCANAAN EMBUNG KENDO KECAMATAN RASANAE TIMUR KABUPATEN BIMA NTB

PERENCANAAN DETAIL EMBUNG UNDIP SEBAGAI PENGENDALI BANJIR PADA BANJIR KANAL TIMUR

BAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya

Bab IV Analisis Data

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI

Feasibility Study Pembangunan Embung Taman Sari dan Sumber Blimbing, Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi

STUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A)

PERENCANAAN EMBUNG TAMANREJO KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL. Bachtiar Khoironi Wibowo, Arvie Narayana, Abdul Kadir *), Dwi Kurniani *)

PERENCANAAN STRUKTUR BENDUNGAN BANDUNGHARJO DESA BANDUNGHARJO - KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN EMBUNG SALAK DIDESA PAKUWESI KAB.BONDOWOSO

Perencanaan Sistem Drainase Pada Sungai Buntung Kabupaten Sidoarjo ABSTRAK:

BAB III METODOLOGI. Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder (Soedibyo, 1993).

Identifikasi Debit Banjir, Desain Teknis dan Kontrol Stabilitas Bendung Pengelak Banjir ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA

PERENCANAAN EMBUNG SIDOMULIH KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

PERENCANAAN BENDUNG TETAP DI DESA NGETOS KECAMATAN NGETOS KABUPATEN NGANJUK

STUDI PERENCANAAN HIDROLIS PELIMPAH SAMPING DAM SAMPEAN LAMA SITUBONDO LAPORAN PROYEK AKHIR

PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN TUBUH EMBUNG UMBARAN GUNUNG RANCAK SAMPANG

KAJIAN HIDROLIK PADA BENDUNG SUMUR WATU, DAERAH IRIGASI SUMUR WATU INDRAMAYU

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM

BAB III METODOLOGI MULAI IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PENENTUAN LOKASI EMBUNG

BAB III METODOLOGI. 3.1 Tinjauan Umum

PRESENTASI TUGAS AKHIR PERENCANAAN BENDUNG TETAP SEMARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR KHAIRUL RAHMAN HARKO DISAMPAIKAN OLEH :

PERENCANAAN EMBUNG TAMANREJO KECAMATAN SUKOREJO, KABUPATEN KENDAL

PERENCANAAN EMBUNG PARAS KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. menyimpan semua atau sebagian air yang masuk (inflow) yang berasal dari

KAJIAN HIDROLIS RUNTUHNYA EMBUNG JOHO DI KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

PERENCANAAN EMBUNG KERSULO KABUPATEN PATI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci : Waduk Diponegoro, Rekayasa Nilai.

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI DAPUR / OTIK SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KOTA LAMONGAN

METODOLOGI BAB III III Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN ANTARA TIPE URUGAN DENGAN ROLLER COMPACTED CONCRETE DAMS (STUDI KASUS: SUNGAI MELANGIT, KAB.

PENYEDIAAN AIR BAKU DAN PENGENDALIAN BANJIR DI KAWASAN KOTA PAMEKASAN DAN SEKITARNYA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DIMENSI STRUKTUR BENDUNG PLTM KAREKAN DI BANJARNEGARA

Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

ANALISA SISTEM DRAINASE SALURAN KUPANG JAYA AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN PUNCAK BUKIT GOLF DI KOTA SURABAYA

ANALISIS PERENCANAAN TUBUH BENDUNGAN ANTARA TIPE URUGAN DENGAN ROLLER COMPACTED CONCRETE DAMS (STUDI KASUS: SUNGAI MELANGIT, KAB.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan bertempat di kolam retensi taman lansia kota bandung.

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

PERENCANAAN LONG STORAGE KEMALANG KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DIMENSI HIDROLIS BANGUNAN AIR BENDUNG PADA SUNGAI MANAU JAMBI

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

ABSTRAK. Kata kunci : bendungan, Sistem Panel Serbaguna (SPS), SPS, perbandingan.

HALAMAN PENGESAHAN...

Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air

RANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR KAJIAN PERENCANAAN EMBUNG UNTUK KEPERLUAN IRIGASI DI DAERAH BATU BETUMPANG KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi

PERENCANAAN BENDUNGAN CIBANTEN UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU DAN IRIGASI DI KABUPATEN SERANG

APLIKASI METODE NAKAYASU GUNA PREDIKSI DEBIT DAN PENCEGAHAN BENCANA BANJIR DI KALI BATAN PURWOASRI KEDIRI

RINGKASAN 1.A. Q max = [ISSN: ] 17

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-82 Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang Dika Aristia Prabowo dan Edijatno Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: edijatno@ce.its.ac.id Abstrak Embung Gunung Rancak 2 terletak di Sungai Umbaran Desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang. Pembangunan Embung Gunung Rancak 2 dengan daerah aliran sungai (DAS) seluas 0,3871 km 2 ini diharapkan mampu menyediakan air baku untuk penduduk Desa Gunung Rancak. Dalam suatu perencanaan embung diperlukan pertimbangan dan perhitungan perhitungan sehingga didapatkan suatu hasil yang efisien dan paling ekonomis. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan air baku yang sesuai dengan proyeksi pertumbuhan masyarakat, volume curah hujan yang dapat memenuhi embung, dan kondisi topografi pada lokasi. Sehingga pada akhirnya akan diperoleh bangunan embung yang efisien untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai kondisi di lapangan. Hasil perencanaan pada tugas akhir ini adalah debit banjir rencana yang digunakan dengan periode ulang 100 tahun adalah sebesar 9,55 m 3 /dt dan tinggi muka air di atas pelimpah saat kondisi banjir adalah 0,681 m. Elevasi puncak spillway yang digunakan +106,18 m. Spillway direncanakan dengan tipe Ogee lengkap dengan bangunan pelengkapnya. Bangunan spillway beserta bangunan pelengkapnya sudah dianalisa stabilitasnya meliputi : kontrol guling, kontrol geser, kontrol daya dukung tanah, dan kontrol daya dukung bangunan peredam energi. Dengan hasil bangunan yang direncanakan masih tergolong aman. Kata Kunci air baku, embung, perencanaan, Sampang. I. PENDAHULUAN AMPANG adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa STimur, Indonesia. secara geografis terletak di antara 113 o 08-113 o 39 Bujur Timur dan 6 o 05-7 o 13 Lintang Selatan. Secara keseluruhan Kabupaten Sampang mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30 Km 2. Kondisi masyarakat yang berada di Desa Gunung Rancak merupakan masyarakat menengah ke bawah dan terbanyak merupakan masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dengan penghasilan yang rendah. Dengan kondisi tersebut banyak masyarakat yang tidak mampu untuk membeli air. Pemenuhan kebutuhan air untuk masyarakat desa tersebut belum dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang, padahal kondisi masyarakat di pedesaan banyak yang mengalami kesulitan air bersih terutama pada saat musim kemarau karena banyak sumur warga yang kering. Pembangunan infrastruktur berupa embung merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Setelah dilakukan identifikasi di lapangan, alternatif pembangunan embung dapat dilaksanakan di Desa Gunung Rancak, mengingat desa tersebut terdapat aliran sungai Umbaran dan kondisi topografi desa tersebut yang banyak memiliki cekungan atau lembah. Sehingga memiliki lokasi yang cocok digunakan untuk pembangunan embung. Pembangunan Embung Gunung Rancak 2 direncanakan terletak di Sungai Umbaran Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang. Embung Gunung Rancak 2 mempunyai daerah aliran sungai (DAS) seluas 0.3871 km 2. Secara lebih rinci, rumusan masalah yang perlu diperhatikan dalam tujuan perencanaan ini adalah : 1 Mendapatkan volume curah hujan daerah yang ada untuk dapat memenuhi volume embung Gunung Rancak 2. 2. Mendapatkan volume kebutuhan air baku masyarakat Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang. 3. Merencanakan embung yang sesuai dengan kebutuhan air baku masyarakat. II. METODOLOGI A. Studi Literatur Studi pengumpulan literatur ini dimaksudkan untuk mengetahui rumus rumus dan dasar teori yang digunakan dalam perhitungan pengerjaan Tugas Akhir ini, meliputi analisa hidrologi, analisa kebutuhan air, analisa hidrolika dan analisa stabilitas embung. B. Pengumpulan Data Data data yang diperlukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini adalah : Data Topografi Data Hidrologi Data Klimatologi Data Jumlah Penduduk Data Tanah C. Analisa Permasalahan Analisa permasalahan meliputi : a. Analisa Kebutuhan Air b. Analisa Hidrologi c. Analisa Kapasitas Tampungan d. Analisa Hidrolika e. Perencanaan Tubuh Bendungan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-83 D. Diagram Alir Pada Gambar 1 dapat dilihat diagram alir perencanaan Embung Gunung Rancak 2. Gambar.1. Diagram Alir Penelitian III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proyeksi Kebutuhan Air Baku Penduduk Metode yang digunakan untuk memproyeksikan pertumbuhan penduduk adalah Metode Geometri [1], dari hasil analisa penduduk [2] didapatkan jumlah penduduk pada tahun 2030 adalah 8776 jiwa. Dalam menentukan kebutuhan air baku digunakan besaran-besaran yang mengacu pada dasar-dasar perencanaan dan evaluasi kebutuhan air bersih yang telah ada. Dari hasil analisa data [2], didapatkan kebutuhan air baku penduduk sebesar 12, 189 liter/detik. B. Analisa Data Topografi Elevasi (m) Gambar 2. Lengkung Kapasitas Embung Analisa data topografi digunakan untuk membuat grafik lengkung kapasitas embung, yaitu grafik hubungan antara elevasi dengan luas volume suatu waduk. Dari hasil perhitungan didapatkan grafik lengkung kapasitas seperti pada Gambar 2. C. Analisa Data Curah Hujan Data curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang bersangkutan. Namun pada perencanaan Embung Gunung Rancak 2 ini hanya ada satu stasiun pengamatan Sampang [2]. D. Analisa Distribusi Frekuensi Analisa distribusi frekuensi ini dimaksudkan untuk mendapatkan besaran curah hujan rencana yang ditetapkan. Untuk keperluan analisa ditetapkan curah hujan dengan periode ulang tertentu dengan menggunakan metode EJ. Gumbel dan Log Pearson Type III [3]. Untuk metode Gumbel, diperoleh harga curah hujan periode ulang 100 tahun sebesar 170,996 mm. Untuk metode Log Pearson Type III, diperoleh harga curah hujan periode ulang 100 tahun sebesar 128,69 mm [2]. E. Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi Uji ini digunakan untuk mengecek apakah bisa diterima atau tidaknya hasil analisa distribusi frekuensi. Metode yang digunakan adalah dengan Chi-Kuadrat dan Smirnov Kolmogorov [3]. Kesimpulan yang diperoleh adalah metode Gumbel dan Log Pearson Type III sama-sama memenuhi uji kecocokan. Namun metode Log Pearson yang dipilih karena lebih menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi tersebut. Persamaan Distribusi Tabel 1. Kesimpulan Uji Distribusi Uji Kecocokan Xh 2 Chi - Kuadrat Ni lai Xh 2 Eva luas i Gumbel 3.6 < 3.84 OK Log Pearson Tipe III 0.4 < 3.84 OK D maks Uji Kecocokan Smirnov Kolmogorov Nil Do ai Eval uasi 0.065 < 0.41 OK F. Perhitungan Debit Banjir Rencana Untuk membuat hidrograf banjir pada sungai-sungai yang tidak ada atau sedikit sekali data hidrograf banjirnya, maka perlu dicari karakteristik atau parameter daerah pengaliran tersebut terlebih dahulu, misalnya waktu untuk mencapai puncak hidrograf, lebar dasar saluran luas, kemiringan saluran, koefisien limpasan, dan sebagainya. Dalam perhitungan hidrograf satuan spillway pada Embung Gunung Rancak 2 ini digunakan metode hidrograf satuan sintetik Nakayasu[3] yaitu grafik hubungan antara debit yang mengalir dan waktu. Dengan menggunakan grafik hidrograf Nakayasu kemudian dapat dihitung debit maksimum terbesar pada periode ulang 100 tahun adalah sebesar 9,55148 m 3 /detik [2]. G. Evapotranspirasi Untuk menghitung evapotranspirasi potensial, digunakan metode Penman Modifikasi dengan persamaan :

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-84 Eto = c.[w.rn+(1-w).f(u).(ea-ed) [3]. Analisa dan hasil secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil perhitungan evapotranspirasi Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Eto (m) 0.1701 0.1446 0.1562 0.1464 0.1249 0.1267 ds/dt= Debit air yang tertahan di dalam waduk (m 3 /detik) Hasil analisa penelusuran banjir [2] didapatkan hidrograf banjir seperti pada Gambar 3. Bulan Jul Ags Sep Okt Nov Des Eto (m) 0.1414 0.1637 0.1875 0.2122 0.2711 0.2266 H. Menentukan Kapasitas Embung Untuk menentukan kapastitas embung adalah dengan menjumlahkan kapasitas mati (dead storage) dengan kapasitas efektif embung. Kapasitas mati adalah volume sedimen total selama 20 tahun direncanakan sebesar 154 m 3 dimana volume sedimen tersebut terletak pada +98,2 m. Sedangkan kapasitas efektif embung ditentukan dari besarnya debit pengambilan pada pintu keluaran (outlet). Pada perencanaan ini untuk menghitung besarnya tampungan air embung digunakan persamaan keseimbangan air (Water Balance) yaitu : S t+1 S t = I + R L O [3] Untuk outflow adalah kebutuhan air baku masyarakat dan inflow dilakukan analisa menggunakan metode F.J.Mock [3]. Setelah itu dilakukan perencanaan debit andalan, R80 [2] yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Debit andalan 80% Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Debit (m3/dt) 0.0298 0.036 0.0174 0.0141 0.0115 0.0053 Bulan Jul Ags Sep Okt Nov Des Debit (m3/dt) 0.0024 0.0012 0.0006 0.0012 0.0021 0.0128 Gambar 3. Hidrograf Debit Inflow dan Outflow J. Perencanaan Spillway Bangunan pelimpah merupakan suatu bangunan yang harus mampu melimpahkan kelebihan air dari debit banjir yang akan dibuang sehingga kapasitas bendungan dapat dipertahankan sampai batas maksimum. Direncanakan memakai tipe mercu ogee. Tinggi spillway adalah 4 m dengan tinggi 5 m. Direncanakan lengkap dengan bagian-bagiannya, yaitu : saluran pengatur, saluran transisi, saluran pembelok, saluran peluncur lurus, saluran peluncur terompet dan kolam olak tipe I serta saluran tambahan [4]. Analisa hidrolika bangunan spillway secara lengkap dapat dilihat pada [2]. Gambar desain spillway dapat dilihat pada Gambar 4. Dari perhitungan debit andalan digunakan untuk menghitung analisa kapasitas tampungan efektif. Berdasarkan hasil perhitungan didapat, - Kapasitas efektif = 136036 m 3 - Kapasitas mati = 154 m 3 Sehingga kapasitas total = 136170 m 3 º Dari nilai kapasitas total yang didapat, maka diketahui juga nilai HWL (High Water Level) sebagai elevasi ambang pelimpah. Dengan memperhatikan Gambar 2, maka diperoleh HWL = + 105, 5 m I. Flood Routing (Penelusuran Banjir) Tujuan penelusuran banjir adalah untuk mengetahui daya tampung embung terhadap banjir rencana yang terjadi. Dasar perhitungannya adalah : ds I O = [3] I O dt = Debit air yang masuk ke dalam waduk (m 3 /detik) = Debit air yang keluar dari waduk (m 3 /detik) Gambar 4. Desain Spillway Dalam perencanaan spillway juga dihitung stabilitas bangunannya [2]. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4. Dan dari hasil analisa stabilitas spillway dapat disimpulkan bahwa spillway yang direncanakan masih aman.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-85 Tabel 4. Hasil Analisa Stabilitas Spillway Kontrol Air normal Air banjir Ketera Hasil Hasil ngan Eksentrisitas 0,22 < 0,3 0,29 < 0,3 OK Guling 1,88 > 1,5 1,79 > 1.5 OK Sliding 6,29 4,0 6,38 4,0 OK Daya dukung tanah : a) maks 0,57 1,4 0,68 1,4 OK (kg/m 2 ) b) min 0,09 0 0,016 0 OK ketebalan lantai (m) 1 0,807 1 0,575 OK K. Perencanaan Bendungan Tubuh bendungan direncanakan dengan tipe homogen berupa urugan tanah (earth fill), dimana material tanah diambil dari daerah genangan atau sekitar lokasi embung. Dalam perencanaannya perlu diperhatikan beberapa langkah perhitungan [5], yaitu : 1. Menentukan tinggi jagaan 2. Menentukan tinggi puncak bendungan 3. Menentukan lebar mercu bendungan 4. Menentukan kemiringan lereng urugan. 5. Menentukan garis depresi 6. Analisa Stabilitas Dari hasil perhitungan [2] didapat : tinggi jagaan (Hf) = 2 meter, tinggi puncak bendungan 10,18 m, lebar mercu bendungan 4,8 m, kemiringan lereng urugan didapat perbandingan horizontal : vertikal = 2 : 1. Untuk analisa garis depresi dapat dilihat pada gambar 5. 4,908 No 1 2 3 No 1 2 3 Tabel 5 Kesimpulan Stabilitas Tubuh Bendungan Up Stream Kondisi Tubuh Bendungan Normal Gempa (Fs) (Fs) Pada saat selesai dibangun (kosong) Pada saat muka air banjir (el. +106.18 m) Pada saat turun tiba-tiba (drawdown) el. 103,00 m Kondisi Tubuh Bendungan Pada saat selesai dibangun (kosong) Pada saat muka air banjir (el. +106.18 m) Pada saat turun tiba-tiba (drawdown) el. 103,00 m 1,991 > 1.5 1,359 > 1.25 3,032 > 1.5 1,818 > 1.25 2,272 > 1.5 1,496 > 1.25 Normal (Fs) Down Stream Gempa (Fs) 1,991 > 1.5 1,359 > 1.25 2,011 > 1.5 1,369 > 1.25 2,014 > 1.5 1,371 > 1.25 L. Denah Embung Gunung Rancak 2 Setelah diketahui perencanaan bangunan spillway dan bendungan. Gambar perencanaan denah secara lengkap dapat dilihat pada gambar 6. +106,108 8,180 +98,00 8,181 B2 7,899 B B1 7,325 6,702 6,014 5,237 4,322 garis depresi 3,152 1,093 26,57 1,093 drain tumit SPILLWAY 16,360 Gambar 5. Garis Depresi dengan drain tumit 30,068 25,160 Pondasi Kedap Air 4,00 8,00 12,00 16,00 20,00 24,00 28,00 30,068 Dari analisa stabilitas tubuh bendungan Embung Gunung Rancak 2 dapat disimpulkan pada Tabel 5. Kesimpulan stabilitas tubuh bendungan pada Tabel.5 di analisa dalam dua kondisi, yaitu kondisi tanpa memperhitungkan faktor gempa (kondisi normal) dan kondisi dengan memperhitungkan faktor gempa. Dari hasil analisa stabilitas tubuh bendungan dapat disimpulkan bahwa tubuh bendungan sisi upstream maupun downstream yang direncanakan masih aman. 4,00 Gambar 6. Denah Embung Gunung Rancak 2 IV. KESIMPULAN/RANGKUMAN Dari uraian secara umum dan perhitungan secara teknis pada bab bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Analisa hidrologi menggunakan metode distribusi Log Pearson type III dimana didapatkan tinggi hujan maksimum sebesar 128,6961 mm. Debit banjir rencana menggunakan metode Nakayasu dengan periode ulang 100 tahun didapat sebesar 9.55 m³/detik. 2) Proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2030 adalah 8776 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 0,7%/tahun dan kebutuhan air sebesar 12,189 liter/detik. 3) Dari analisa kapasitas waduk dengan memperhatikan kebutuhan air baku masyarakat, topografi lokasi, dan ketersediaan air yang ditampung didapat volume sebesar 136170 m 3 dan luas genangannya 44739,26 m 2.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 D-86 V. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis D.A.P. mengucapkan terima kasih kepada PT. Pertamina Persero yang telah memberikan dukungan finansial melalui beasiswa Pertamina Foundation tahun 2009-2012. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim, 1986, Standar Perencanaan Irigasi KP-02, Direktorat Jendral Pengairan, Jakarta. [2] Prabowo, D.A. 2012. Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang. ITS. Surabaya. [3] Sosrodarsono, Suyono, Dr. 2006. Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya Paramita, Jakarta. [4] Sudibyo, Ir, 2003, Teknik Bendungan, Pradnya Paramita, Jakarta. [5] Sosrodarsono, Suyono, 2002, Bendungan Type Urugan, Pradnya Paramita, Jakarta.