PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

dokumen-dokumen yang mirip
PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN PADI

Menurut Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (1999) tujuan. pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

METODOLOGI. Waktu dan Tempat. Alat dan Bahan. Metode Penelitian

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN KEDELAI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENGARUH KETEBALAN DAN JENIS ALAS PENJEMURAN GABAH (Oryza Sativa L.) TERHADAP MUTU FISIK BERAS GILING KULTIVAR CIHERANG

TINJAUAN PUSTAKA. pemanenan, perontokan, pengeringan dan penggilingan. Tiap-tiap tahapan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa akan terdistribusi dengan jumlah, waktu, serta lokasi yang

PENGOLAHAN BUAH LADA

TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :

PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN KEDELAI

II. MENEKAN KEHILANGAN HASIL

Permasalahan bila padi tidak segera dikeringkan ialah : 1. Secara teknis apabila gabah tidak segera dikeringkan akan terjadi kerusakan pada butir

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

KAJIAN RUMAH PLASTIK PENGERING KOPRA KASUS DESA SIAW TANJUNG JABUNG TIMUR. Kiki Suheiti, Nur Asni, Endrizal

JENIS-JENIS PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

Dairi merupakan salah satu daerah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan

INFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI. OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS. Informasi Praktis Balitkabi No.:

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang penting karena banyak

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar

T E M P E 1. PENDAHULUAN

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dibandingkan sesaat setelah panen. Salah satu tahapan proses pascapanen

KELOMPOK BACKEND. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah SISTEM PAKAR. Disusun Oleh : Adi Nugraha : Ahmad Hamdani :

BAB I PENDAHULUAN. Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman asli

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG

PENYIMPANAN GABAH KERING Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG. Rahmawati, Yamin Sinuseng dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon)

PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU SEGERA SETELAH PANEN PADA SAWAH DI KOLISIA DAN NANGARASONG KABUPATEN SIKKA NTT

KARAKTERISTIK PENGERINGAN BIJI KOPI BERDASARKAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA SOLAR DRYER

MATERI DAN METODE. Materi

Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu hasil dari berbagai tanaman perkebunan yang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam.

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PASCA PANEN BAWANG MERAH

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 di lokasi peternakan Sapi Bali yakni

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

SIMPULAN UMUM 7.1. OPTIMISASI BIAYA KONSTRUKSI PENGERING ERK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

BAB VI JALAN ALTERNATIF MEMBANGUN KESEJAHTERAAN PETANI REMPAH-REMPAH. Rempah-rempah atau empon-empon yang dikenal oleh masyarakat Desa

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

PENGGILINGAN GABAH KERING Oleh : M Mundir BP3K Nglegok

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan

TANAMAN PENGHASIL PATI

Gambar 8. Profil suhu lingkungan, ruang pengering, dan outlet pada percobaan I.

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

Tabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

Rencana Kegiatan panen

Petunjuk Teknis Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau. Oleh : Rudi Iswanto Titik Sundari Didik Harnowo

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok I. LATAR BELAKANG Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah mencapai kadar air maksimum 14 %. II. TUJUAN Setelah selesai diklat peserta dapat melakukan pengeringan padi dengan benar III. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek IV. ALAT DAN BAHAN : 1.Alat 2. Bahan : gabah basah V. TEMPAT 1. Kelas 2. Lapangan praktek VI. WAKTU 3JP @ 45 menit VII. LANGKAH KEGIATAN : Sinar matahari, Sebatang Kayu, mesin pengering (drayer) atau silo pengering No Tahapan Uraian kegiatan Alat Bantu 1

1.. 1. Siapkan lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang. 2. Hamparkan gabah basah ditempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. 3. Bolak-balik 1-2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Jika cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 7 cm Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore 4. Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastik, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan dalam jumlah kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastik. 5. Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan disimpan dalam ruangan jika volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan 2

ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan. V. INFORMASI A. Pengeringan Gabah Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah mencapai kadar air maksimum 14 %. Tujuan pengeringan adalah agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan, rendeman giling dan mutu tetap baik. Untuk mencapai tujuan tersebut sebaiknya pengeringan dilakukan segera setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah butir kuning. Pengeringan gabah umumnya dilakukan dengan memanfaatkan panas sinar matahari, tetapi jika panen terjadi musim hujan disarankan menggunakan alat pengering buatan seperti mesin pengering (drayer) atau silo pengering. 1. Pengering dengan sinar matahari Sebelum melakukan penjemuran dengan sinar matahari perlu diperhatikanbahwa tempat penjemuran bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalahsebagai berikut: 6. Penjemuran dilakukan ditempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. 7. Membuat lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang. 8. Jika terjadi cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 7 cm dan dibolak balik 1 2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. 3

9. Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore 10. Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastic, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan dalam jumlah kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastic. Gambar 1. Tempat penjemuran gabah Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan disimpan dalam ruangan jika volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan. Dengan cara penjemuran seperti ini selama 2 3 hari pada cuaca baik akan diperoleh gabah dengan kadar air kurang lebih 14 %. Penjemuran yang terlalu lama dapat berakibat gabah banyak yang pecah saat penggilingan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengeringan. a. Pengeringan dilakukan sesegera mungkin setelah perontokan b. Tempat pengeringan harus memperoleh penyinaran matahari serta bebas dari gangguan ayam atau unggas lainnya. 4

c. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran, gabah dapat dipanaskan pada ruangan di dalam rumah. Untuk menggantikan panas dapat digunakan lampu petromaks atau sumber panas yang lain. Tebal hamparannya antara 2 3 cm dan pembalikan juga harus tetap dilakukan. 2. Pengering dengan pengering buatan (drayer) Pengeringan dengan drayer terutama digunakan apabila panen bersamaan dengan musim hujan, salah satu jenis drayer yang dapat mengeringkan biji-bijian termasuk gabah adalah pengering type KA-40. Drayer ini penggerakannya menggunakan tenaga listrik. Kapasitas baik pengeringan ini dapat mencapai 4 5 ton dengan waktu pengeringan sangat bervariasi tergantung kepada: a. Kondisi udara luar b. Kadar air awal bahan bijian. c. Tingkat kebersihan bahan bijian d. Suhu udara pengering yang dipilih e. Jenis serta varietas bahan bijian yang akan dikeringkan.rata-rata laju pengeringan 0,7 % per jam. Gambar 2. Pengeringan menggunakan Blower.. Untuk menjaga dan meminimalkan kerusakan gabah dalam proses pengeringan, agar gabah yang dikeringkan merata, maka setiap 3 jam sekali dilakukan pembalikan, hal 5

ini disebabkan oleh perbedaan suhu ruang bawah berkisar40 41 derajat celcius dan setiap setengah jam dilakukan penyedotan udara panas selama 10 menit. Untuk menurunkan kadar air dari 25,4 % ke kadar air 15 % memerlukan waktu 9 jam. VI. Evaluasi Performance Nilai No Kegiatan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1. Mengeringkan Gabah Keterangan : 9-10 = A 7-8 = B 5-6 = C 3-4 = D 1-2 =E Dalam melakukan praktek penen dan pasca panen, apakah Saudara mengalami kesulitan? Beri tanda pada gambar berikut!!!.... gampang (mudah) 6

sedang sulit 7