BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin membandingkan dua atau tiga suatu masalah / hal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik toilet training ibu dengan kemampuan anak usia 18 36 bulan di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach Notoatmodjo, 2005. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif dengan karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas ( Usman, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 18 36 bulan dan anak usia 18 36 bulan di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaen Demak sebanyak 262 orang.

2. Sampel Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut sampling ( Usman, 2003). Sampel yang akan diteliti memiliki kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti ( Nursalam, 2003). Kriteria inklusi sampel sebagai berikut ibu yang mempunyai anak 18 36 bulan pada bulan Mei 2009, ibu dan anak tinggal dalam satu rumah, tinggal di Desa Sriwulan, pendidikan ibu minimal SD dan bersedia menjadi responden. Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagi hal sebab ( Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi sampel sebagai berikut ibu yang tidak memiliki anak usia 18 36 bulan pada bulan Mei 2009, ibu yang tunawicara atau cacat dan ibu yang memiliki anak cacat Menurut Notoatmodjo (2005) untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 maka untuk menetapkan jumlah sampel dapat menggunakan rumus yang sederhana yaitu: n = N 1 + 2 N( d ) Dimana: n : besar sampel N : besar populasi sebanyak 262 anak d 2 : tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan 5 % maka 35

N n = 1 + 2 N( d ) 262 = 1 + 262 0. 05 262 = 1. 655 2 ( ) = 158.3 dibulatkan menjadi 158 Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas maka diperoleh besar sampel sebanyak 158 anak. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan membagi daerah atau wilayah yang luas menjadi daerah atau wilayah wilayah yang lebih kecil tersebut tidak seluruh disampel. Pengambilan sampel melalui beberapa tahapan yaitu dari Kelurahan Sriwulan terdapat 8 RW ( rukun warga) yang akan diambil secara acak menggunakan cara simple random sampling melalui undian maka terpilih 4 RW (rukun warga) yang menjadi sampel yaitu RW 3, RW 5, RW 6 dan RW 7 yang memenuhi hasil sampel. 36

C. Definisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran 1. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Alat ukur dan cara ukur Praktik toilet Kemampuan ibu Kuesioner training ibu menjawab kuesioner Skala guttman oleh ibu ibu yang pertanyaan memiliki anak usia 18 favourable 36 bulan tentang Ya = 2 praktik toilet training. Tidak = 1 Pertanyaan unfavourable Ya = 1 Kemampuan anak usia 18 36 bulan Observasi kemampuan anak toilet training usia 18 36 bulan indikator kemampuan toilet training yaitu kemampuan psikologi, kemampuan fisik dan kemampuan kogitif Tidak = 2 Lembar observasi Ya = 2 Tidak = 1 Hasil ukur Skor untuk Praktik baik = 46-60 Praktik tidak baik = 30-45 Skor untuk Mampu = 19-24 Tidak mampu = 12-18 Skala Interval Interval Tabel 3.1 Definisi Operasional 2. Variabel Penelitian a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen ( variabel terikat), variabel bebas dalam penelitian adalah praktik toilet training ibu. 37

b. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan anak usia 18 36 bulan. D. Metode Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner yang digunakan sebagai alat penelitian disusun oleh peneliti dengan pengembangan teori yang ada, kuesioner I berisi pertanyaan identitas responden berupa data demografi responden yang terdiri dari nomor responden, nama responden, usia responden, nama anak, usia anak, jenis kelamin anak, pekerjaan responden dan pendidikan responden. Kuesioner II berisi pernyataan untuk menganalisis praktik toilet training oleh ibu berisi 30 item pernyataan yang terdiri pernyataan favourable (positif) dan unfavourable (negatif), dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Pernyataan bernilai 1 untuk jawaban tidak dan bernilai 2 untuk jawaban ya bila pernyataan bersifat favourable (positif). Pernyataan bernilai 2 untuk jawaban tidak dan bernilai 1 untuk jawaban ya bila pernyataan bersifat unfavourable (negatif). 38

Proses pengumpulan data kemampuan anak usia 18 36 bulan di Desa Sriwulan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kemampuan secara fisik, kognitif dan psikologi yang terdiri dari 12 item. Pengumpulan data tentang kemampuan toilet training anak dilakukan observasi. Peneliti menggunakan 4 orang asisten peneliti yang sebelumnya telah dilakukan persamaan persepsi yang berkaitan dengan prosedur penelitian. Syarat asisten peneliti dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester VIII jurusan S1 Keperawatan dan mempunyai pengetahuan tentang toilet training. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti beserta asisten mencermati item item kemampuan toilet training anak yang terkandung dalam instrumen peneliti (lembar observasi). Item item itu dimaknai untuk dipahami bersama sehingga diharapkan peneliti dan asisten mempunyai persepsi yang sama tentang item item dalam lembar observasi dan diharapkan juga hasil yang diharapakan sama antara peneliti dan asisten, setidak tidaknya didapatkan perbedaan atau tidak signifikan yang kecil dalam hasil penelitian. 2. Uji Validitas dan Reabilitas Setelah instrument yang akan digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas karena suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner 39

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2003). Suatu instrumen penelitian ( dalam penelitian ini menggunakan teknk observasi dan kuesioner) sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian dilakukan pengujian validitas dan reabilitasnya untuk memastikan bahwa teknik observasi dan kuesioner tersebut handal untuk dijadikan instrumen dalam penelitian ini. Uji kuesioner dilaksanakan terhadap responden di Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak sebagai pilot study. Penelitian ini melakukan uji coba pada 20 responden. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut: a. Uji validitas Validitas juga berarti suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). 1) Kuesioner Instrumen dalam penelitian ini dilakukan uji validitas tiap item pertanyaan menggunakan content validity. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan panel expert yaitu peneliti melakukan konsultasi dengan ahli dalam bidang ilmu keperawatan anak. 40

Uji expert dilakukan 2 orang ahli dalam bidangnya, dari uji expert dinyatakan bahwa kuesioner tersebut tidak perlu diganti hanya ada beberapa ralat dan dilakukan uji validitas eksternal dengan cara kuesioner diuji cobakan pada 20 responden atau diambil sebesar 10% - 20% dari hasil sampel. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara tiap item pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan dengan menggunakan uji Product Moment. Suatu pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel dengan α 5% (Riwidikdo, 2007). Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perhitungan statistik Product MomentI maka didapatkan nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan dibandingkan dengan r tabel 0, 444 pada taraf signifikasi 0,05 jadi nilai lebih besar dari r hitung dengan taraf kesalahan alpha 0,05 pernyataan dinyatakan valid untuk kuesioner praktik toilet training ibu dalam rentang 0,488 0,917 artinya kuesioner praktik ibu tersebut valid karena nilai tersebut lebih dari 0,444 ( Arikunto, 2005). 2) Lembar Observasi Instrumen dalam penelitian ini dilakukan uji validitas tiap item pertanyaan menggunakan content validity. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan panel expert yaitu peneliti melakukan konsultasi dengan ahli dalam bidang ilmu 41

keperawatan anak. Uji expert dilakukan 2 orang ahli dalam bidang ilmu keperawatan anak, dari uji expert tersebut dinyatakan lembar observasi tidak perlu diganti tetapi ada beberapa yang perlu diperbaiki. b. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan apabila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). 1) Kuesioner Instrumen kuesioner ini menggunakan uji reliabilitas yaitu alpha cronbach. Instrumen dinyatakan reliabel bila nilai alpha > 0,60 atau sama dengan 1 (Sugiyono, 2007). Hasil dari Alpha Croanbach adalah sebagai berikut hasil reabilitas praktik toilet training ibu dengan nilai alpha 0,756 artinya kuesioner praktik toilet training ibu mempunyai reabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach mendekati 1. 2) Lembar Observasi Uji reabilitas menggunakan inter-rater reliabilty. Pengujian untuk lembar observasi mengunakan inter-rater reliabilty yaitu observasi dilakukan 2 orang rater atau obsever pada 20 responden yang sama, kemudian di hitung dengan menggunakan rumus Cohen Kappa yaitu: 42

Pe = 1 N 2 ( n )( n ) 1 + +1 Keterangan: N : jumlah keseluruhan jari jari yang menunjukkan munculnya gejala yang teramati n 1+ : jumlah jari jari katgori ke-1 untuk pegamat pertama n +1 : jumlah jari jari kategori ke-1 untuk pengamat kedua Adapun rumus reabilitas Cohen Kappa adalah sebagai berikut: KK P0 Pe = 1 P e Keterangan: KK Po : Koefisien kesepakatan pengamatan : Proporsi frekuensi kesepakatan Pe : Kemungkinan sepakat (change agreement). Peluang kesesuaian antar-pengamat (Arikunto, 2006). Nilai Kappa menurut Bhisma Murti (1997), nilai K > 0,75 menunjukkan kesepakatan sangat baik, bila nilai K = 0,04 0,75 menunjukkan kesepakatan baik dan bila nilai K < 0,40 43

menunjukkan kesepakatan lemah. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil rata rata 0,766 (0,>40) kesimpulannya terdapat kesepakatan yang sangat baik maka instrument dikatakan reliabel 3. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan metode yang ditentukan oleh peneliti (Arikunto, 2006). Pengumpulan data dilakukan di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, adapun prosedur pengumpulan data: a. Setelah mendapatkan izin dari Kepala Kesbang dan Linmas Kabupaten Demak, Camat Sayung, Kepala Desa Sriwulan, Kader Posyandu dan kemudian peneliti langsung mendatangi responden b. Peneliti melakukan pendekatan pada responden untuk memberikan penjelasan bila bersedia menjadi responden maka dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan. c. Kemudian responden diberi penjelasan cara pengisian kuesioner d. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner e. Selama pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden dengan tujuan agar jika ada sesuatu yang kurang jelas, responden dapat langsung menanykan kepada peneliti. f. Responden harus mengisi semua pertanyaan yang diberikan. Peneliti meneliti semua jawaban yang telah diisi oleh responden 44

g. Peneliti dan asisten peneliti melakukan observasi kepada responden untuk mengetahui kemampuan anak E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengecekan ulang kemudian dilakukan pengolahan melalui beberapa tahap, yaitu: a. Editing Tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran pengisian kuesioner dan kelengkapan jawaban kuesioner dari responden. Lembar observasi juga diteliti oleh peneliti sebab harus cermat sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh responden. Hal ini dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila ada kekurangan segera dapat dilengkapi b. Coding Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk mempermudah mengolag data semua variable diberikan data dengan kata lain. Coding memberikan tanda kode terhadap pertanyaan yang telah diajukan, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa data ( Mardalis, 2006) Untuk karakteristik responden untuk pekerjaan ibu kode 1 untuk ibu rumah tangga, kode 2 untuk wiraswasta, kode 3 untuk PNS 45

dan kode 4 untuk swasta. Koding untuk pendidikan ibu yaitu kode 1 untuk SD, kode 2 untuk SMP, kode 3 SMA dan kode 4 untuk PT Karakteristik responden anak pengkodingan dilakukan untuk jenis kelamin yaitu kode 1 untuk laki laki dan kode 2 untuk perempuan. Pengkodingan untuk variabel praktik ibu untuk pertanyaan favourable jawaban ya diberikan kode 2 dan tidak diberikan kode 1, pertanyaan un favourable jawaban ya diberikan kode 1 dan jawaban tidak diberikan kode 2. Variabel kemmapuan anak bila mampu melakukan maka kodenya 2 dan bila tidak mampu diberikan kode1 c. Entry data Kegiatan memasukan data hasil penelitian kedalam tabel kemudian diolah dengan menggunakan komputer d. Tabulating Merupakan suatu proses pemasukan data dalam computer untuk selanjutnya dilakukan analisa data dengan menggunakan program SPSS 16. 2. Analisis data a. Analisis univariat Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa tiap variabel yang ada secara deskriptif (Notoatmodjo, 2003). Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan praktik toilet 46

training ibu dan mendeskripsikan kemampuan toilet training anak usia 18 36 bulan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan bantuan komputer program b. Analisis bivariat Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisa ini berfungsi untuk mengetahui hubungan praktik toilet training ibu dengan kemampuan anak usia 18 36 bulan. Dalam penelitian ini variabel independen berskala interval dan variabel dependen berskala interval, sehingga untuk melakukan uji statistik menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment. Data yang berskala interval harus diuji dahulu kenormalannya dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, untuk kuesioner praktik ibu p value = 0.642 > 0,05 dan lembar obsevarsi p value= 0.097 > 0,05 maka data berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan analisis Korelasi Pearson Product Moment dengan keputusan uji jika r hitung > r tabel dengan α 5% atau p value < 0,05 hasil uji statistik r = 0,231 dan p value 0,003 artinya Ho ditolak, sehingga ada hubungan praktik toilet training ibu dengan kemampuan toilet training anak usia 18 36 bulan. Analisa bivariat ini dilakukan dengan menggunakan program komputer 16. 47

E. Etika Penelitian Melakukan penelitian, peneliti perlu membawa rekomendasi dari institusinya untuk pihak lain dengan cara mengajukan permohonan izin kepada institusi tempat penelitian yang dituju oleh peneliti. Setelah mendapat izin dari Kepala Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, peneliti baru dapat melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat, 2007). Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Jika responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan tetapi jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden (Hidayat, 2007).. 2. Anonimity Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil peneltian yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 48

3. Confidentiality Masalah confidentiality merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil peneltian, baik informasi maupun masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007). F. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak mulai November sampai Juli 2009. Tabel jadwal terlampir. 49

50