ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

ANGGARAN DASAR. mami. Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Pasal 71. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN ( PPPSRS ) KOMERSIAL HUNIAN JAKARTA MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SOLOK SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BAB II BADAN PENGURUS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

ANGGARAN DASAR KOPERASI AKU MANDIRI

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1962 TENTANG BANK PEMBANGUNAN SWASTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA BARAT DAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR APMMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

A N G G A R A N D A S A R

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA Sekretariat : Jl. Rawa Gelam I No. 5 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur 13930

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Koperasi Indonesia adalah wadah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, berdasarkan PANCASILA dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa koperasi berguna membina dan meningkatkan kemampuan berorganisasi dan usaha dengan ketatalaksanaan yang baik dan menguntungkan untuk dapat secara bersama menikmati serta meghayati hasilnya dan meratakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupan semua anggota serta mencerdaskan kehidupan anggota atas dasar musyawarah dan mufakat dalam bentuk kekeluargaan dan saling hormat menghormati. Bahwa KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA mengemban dan mengutamakan kepentingan-kepentingan anggota untuk bersama-sama memimpin, membina dan meningkatkan koperasi yang tubuh sehat dalam organisasi, mental dan usaha-usahanya. Untuk menjamin pertumbuhan yang lebih baik dan untuk menunjang pengembangan dalam bidang perekonomian dan sosial serta untuk melaksanakan hal-hal tersebut diatas. Maka disusunlah ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA sebagai berikut : ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA BAB I Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Koperasi Karyawan PT. Yamaha Indonesia yang selanjutnya dalam anggaran rumah tangga disebut KOPKAR YAMAHA INDONESIA 2. Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia ini berkedudukan di PT. Yamaha Indonesia Jl. Rawa Gelam I/5 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur.

BAB II Lambang dan Logo Pasal 2 1. Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia mempunyai lambang berbentuk bulat yang sekelilingnya terdapat gambar padi kapas, roda rantai dan ditengahnya terdapat lambang Garpu tala. 2. Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia mempunyai sebuah cap yang bentuknya sesuai dengan lambang yang seperti tertera dalam pasal 2 ayat a. 3. Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia mempunyai logo tulisan Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia. 4. Kepala surat Koperasi karyawan Yamaha Indonesia dengan alamat seperti tersebut diatas. BAB III LANDASAN Pasal 3 Landasan Kerja Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 tentang Konsep Sosial dan UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. BAB IV U S A H A Pasal 4 1. Pada dasarnya koperasi karyawan Yamaha Indonesia berusaha dan berdaya upaya untuk melayani kebutuhan Anggota khususnya dan kebutuhan daerah kerja umumnya. 2. Memberikan pinjaman uang dengan jasa yang ringan dengan tidak melebihi jasa Bank. 3. Ketentuan pinjaman diatur oleh pengurus dalam aturan khusus berdasarkan rapat anggota. 4. Bentuk dan jenis-jenis pinjaman antara lain : a. Jasa pinjaman uang 0,5 % per bulan. b. Jasa pinjaman barang dengan perincian sebagai berkut : - Nilai barang maksimal Rp. 5.000.000,- sebesar 1 % per bulan. - Nilai barang diatas Rp. 5.000.000,- sebesar 2 % per bulan. c. Penjualan barang konsumtif 10 % dari harga beli 5. Selain usaha tersebut diatas masih ada unit usaha lain, diantaranya : a. Jasa penyediaan tiket (kereta api, pesawat terbang dan kapal laut) b. Jasa pembayaran (listrik, telepon, PDAM dan cicilan kendaraan bermotor) c. Jasa rental kendaraan. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 5 1. Anggota Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia adalah Karyawan Tetap PT. Yamaha Indonesia.

2. Anggota Luar Biasa Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia adalah Karyawan Kontrak dan/ atau Karyawan Masa Percobaan PT. Yamaha Indonesia 3. Permintaan untuk menjadi Anggota dan/atau Anggota Luar Biasa Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia harus diajukan kepada Pengurus dan mengisi formulir rangkap 2 yang telah disediakan oleh Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia. 4. Keputusan tentang penerimaan menjadi Anggota dan/atau Anggota Luar Biasa Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia setelah diproses segera diberitahukan kepada calon Anggota. 5. Kepada mereka yang sah menjadi Anggota dan/atau Anggota Luar Biasa Koperasi karyawan Yamaha Indonesia diberikan Kartu tanda Anggota. Pasal 6 1. Koperasi dapat menerima anggota lain sebagai Anggota luar Biasa, persyaratan untuk menjadi Anggota Luar Biasa adalah sebagai berikut : a. Anggota Luar Biasa Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia adalah Karyawan Kontrak PT. Yamaha Indonesia b. Mengajukan tertulis kepada kepada Pengurus Koperasi yang di fasilitasi oleh DPA di bagian atau Departemennya masing-masing dan disetujui oleh Pengurus Koperasi. BAB VI KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 7 1. Setiap Anggota dan/atau Anggota Luar Biasa harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota. 2. Setiap Anggota berhak : a. Berbicara tentang hal-hal yang dirundingkan dalam rapat b. Memilih dan dipilih c. Mengetahui pembukuan koperasi d. Memberi saran-saran dan kritik guna perbaikan dan kemajuan koperasi e. Mendapatkan SHU. 3. Anggota Luar Biasa Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia tidak memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam Rapat Anggota Tahunan. 4. Anggota Luar Biasa mempunyai hak berbicara tetapi tidak mempunyai hak untuk memilih atau dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia 5. Anggota Luar Biasa berhak memperoleh pelayanan dari Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia 6. Anggota Luar Biasa berhak mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) BAB VII RAPAT RAPAT Pasal 8 1. Selain dari Rapat anggota yang dimaksud dalam pasal 10 dan pasal 11 Anggaran Dasar Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia pengurus wajib pula mengadakan : a. Rapat-rapat Pengurus minimum sekali dalam dua bulan

b. Rapat Pengurus dengan Dewan Perwakilan Anggota minimum sekali dalam tiga bulan c. Rapat-rapat lainya yang dianggap perlu 2. Cara melaksanakan rapat-rapat yang termaktub pada ayat 1.a dan 1.c diatas diatur oleh Pengurus Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia 3. Biaya rapat tersebut diatur dan ditetapkan oleh rapat pengurus dan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia. Pasal 9 RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA 1. Koperasi Karyawan dapat mengadakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota Luar Biasa 2. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan oleh DPA atas permintaan anggota untuk hal-hal yang sangat prinsipil, terutama apabila telah terjadi kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan / tujuan Koperasi Karyawan yang menimbulkan kerugian terhapat Koperasi. 3. Rapat Anggota Luar Biasa dapat dilakukan jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh anggota DPA 4. Rapat Anggota Luar Biasa dihadiri oleh DPA, Pengurus, Pengawas, Penasehat/Pembina Koperasi Karyawan serta Pihak-pihak Lain yang dianggap perlu Pasal 10 1. Undangan untuk menghadiri Rapat Anggota harus disampaikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Pengurus Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia sekurang kurangnya dua hari sebelum rapat diselenggarakan. 2. Materi yang akan dibicarakan dalam rapat harus dinyatakan dalam undangan dan sedapatdapatnya disertai penjelasan singkat dari Pengurus BAB VIII PENGURUS Pasal 11 1. Seorang calon pengurus harus memenuhi syarat-syarat Ideologis dan Organisatoris : a. Ideologis : Menyetujui dan mendukung landasan idiil koperasi yaitu Pancasila, landasan strukturil ialah UUD 1945, landasan mental ialah Setia kawan dan Kesadaran berpribadi. b. Organisatoris : - Memiliki pengetahuan tentang perkoperasian sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi. - Memiliki sertifikat pendidikan perkoperasian. 2. Pengurus yang terpilih sebelum menjalankan tugas dan jabatannya harus mengucapkan sumpah / janji dihadapan anggota. 3. Pengurus adalah Karyawan Tetap PT. Yamaha Indonesia

4. Dalam hal terjadi kekosongan Anggota Pengurus maka kekosongan itu dapat diisi oleh Anggota Koperasi berdasarkan Keputusan Rapat Pengurus yang selanjutnya disahkan dalam Rapat anggota berikutnya. 5. Masa bakti ketua pengurus maksimal 2 periode berturut-turut. 6. Komposisi kepengurusan yang baru maksimal 50% dari kepengurusan lama. BAB IX KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS Pasal 12 1. Untuk melancarkan roda organisasi Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia, Pengurus wajib: a. Memberikan kesejahteraan para anggota. b. Memotivikasi semangat kerja diantara pengurus c. Memotivikasi kepercayaan anggota terhadap pribadi dan rasa partisipasinya pada setiap kegiatan disertai perasaan tanggung jawab d. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan anggota dalam bidang perkoperasian pada khususnya dan ekonomi pada umumnya. e. Menjalankan fungsi pengurus dengan aktif dan jujur. f. Meningkatkan keuntungan ( Laba bersih ) sebesar 30 % dari tahun lalu Pasal 13 1. Bentuk dan susunan laporan pengurus sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran dasar Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia diatur lebih lanjut oleh pengurus. 2. Pengurus harus secara jelas melaporkan tentang : a. Keadaan dan perkembangan koperasi b. Keadaan dan perkembangan usaha c. Keadaan dan perkembangan permodalan d. Neraca dan rugi laba koperasi e. Rencana usaha. f. Hambatan hambatan g. Lain lain yang mempunyai kaitan dengan bidang organisasi dan usaha. Pasal 14 1. Pengurus berhak untuk : a. Mengeluarkan peraturan-peraturan / ketentuan-ketentuan sebagai pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota lainnya. b. Memberikan garis-garis pokok kebijaksanaan bagi setiap usaha dan kegiatan. c. Menyelesaikan perselisihan yang timbul diantara anggota. d. Menerima dan memberhentikan anggota dari keanggotaan Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia. e. Memberikan pujian dan teguran. f. Mengadakan ikatan-ikatan kerjasama dengan pihak lain yang berhubungan dengan kegiatan koperasi.

BAB X PENGAWAS Pasal 15 1. Pengawas dipilih dalam Rapat Anggota. 2. Kekosongan anggota Pengawas yang terjadi sewaku-waktu dapat diisi setelah berkonsultasi dengan Pengurus / Penasehat dan diajukan kepada Rapat anggota Tahunan berikutnya untuk memperoleh pengesahan. 3. Biaya-biaya untuk Pengawas ditetapkan oleh pengurus dan dimasukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia. Pasal 16 1. Apabila menurut pertimbangan Pengurus dan Rapat Anggota, pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengawas tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh peraturan-peraturan Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia, maka Rapat Anggota membentuk Tim Ratifikasi untuk memeriksa ulang. 2. Biaya-biaya tersebut pada ayat 1. dibebankan pada Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia. BAB XI DEWAN PERWAKILAN ANGGOTA Pasal 17 1. Anggota Dewan Perwakilan Anggota diajukan oleh anggota dalam bentuk mandat tertulis sekurang-kurangnya dari 20 orang anggota yang lain. 2. Anggota Dewan Perwakilan Anggota mewakili masing-masing Departemen secara proporsional. 3. Dewan Perwakilan Anggota menjembatani komunikasi antara Pengurus dan Anggota 4. Dewan Perwakilan Anggota dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun 5. Anggota Dewan Perwakilan Anggota yang tidak hadir dalam Rapat DPA sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dianggap mengundurkan diri sebagai Anggota DPA 6. Rapat anggota Dewan Perwakilan Anggota dilaksanakan setiap 2 (dua) bulan sekali BAB XII PENGELOLA / PEGAWAI Pasal 18 1. Koperasi Karyawan dapat mengangkat dan memberhentikan Manager / Pegawai Koperasi Karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi Karyawan 2. Manager / Pegawai diangkat sebagai pengelola Koperasi Karyawan melalui Surat Keputusan Koperasi Karyawan dan dilaporkan pada Rapat Anggota 3. Dalam pelaksanaannya Manager / Pegawai Koperasi Karyawan secara priodik dan kontinyu baik diminta maupun tidak diminta melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh kepada Pengurus Koperasi Karyawan

4. Manager / Pegawai Koperasi Karyawan berhak mendapatkan Gaji, tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Koperasi. 5. Manager / Pegawai Koperasi Karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan / ketentuan yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi karyawan yang dibuat secara tertulis dan ditanda tangani oleh Pengurus Koperasi atas nama Koperasi Karyawan. BAB XII KESEJAHTERAAN / SOSIAL Pasal 19 1. Koperasi Karyawan mengupayakan bantuan / tunjangan atau imbalan jasa kepada Pengurus dan Karyawan Koperasi. 2. Besarnya bantuan / tunjangan jasa kepada Pengurus dan Karyawan Koperasi tersebut diatas akan ditetapkan dalam Rapat Anggota dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapat pengesahan. BAB XIII DEWAN PENASEHAT Pasal 20 1. Anggota-anggota Dewan Penasehat dipilih oleh Pengurus ataupun dipilih oleh formatur yang dipilih oleh Rapat Anggota 2. Anggota Dewan Penasehat dapat dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun. 3. Anggota Dewan Penasehat paling banyak 3 (tiga) orang. 4. Kekosongan Dewan Penasehat dapat diisi kembali oleh Pengurus. 5. Biaya-biaya untuk Dewan Penasehat ditetapkan oleh Rapat Pengurus dan dimasukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi karyawan Yamaha Indonesia. BAB XIV SIMPANAN Pasal 21 Simpanan Pokok Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia sebagai simpanan pokok sebesar Rp 200.000,- (Dua ratus Ribu Rupiah). Pasal 22 Simpanan Wajib Dalam rangka pemupukan modal setiap Anggota wajib membayar simpanan wajib sebagai berikut : a. Operator/Staff Rp 50.000,- ( Lima puluh ribu rupiah ) b. KK/WKK Rp. 75.000,- ( Tujuh puluh lima ribu rupiah ) c. Ast. Man, Foreman/Chief Rp. 100.000,- ( Seratus ribu rupiah ) d. Manager Rp. 150.000,- ( Seratus lima puluh ribu rupiah )

Pasal 23 Simpanan sukarela diterima dari Anggota, dan bukan anggota tetapi bekerja di PT. Yamaha Indonesia. Pasal 24 Simpanan sukarela dapat diminta kembali setelah Anggota memberitahukan kepada Pengurus 30 hari sebelumnya. BAB XV SISA HASIL USAHA Pasal 25 1. Besarnya perolehan Sisa Hasil Usaha terbagi menjadi : a. SHU Anggota : - Simpanan... 20 % - Usaha... 40 % b. SHU Pengurus... 10 % c. SHU DPA... 7,5 % d. Shu Pengawas... 2,5 % e. Dana Pendidikan... 5 % f. Dana Pembangunan Daerah Kerja... 5 % g. Dana Sosial... 5 % h. Dana Cadangan... 5 % 2. Dana Pendidikan dipergunakan untuk usaha-usaha mengembangkan pengertian dan kesadaran berkoperasi serta mempertinggi tingkat pengetahuan melalui kursus-kursus dan lain-lain dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka pendidikan dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. 3. Dana Pembangunan Daerah Kerja diperuntukan guna kemajuan Anggota dan Daerah Kerja Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia terutama dalam lingkungan PT. Yamaha Indonesia yang berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku. 4. Penggunaan dana Sosial ditetapkan bersama-sama oleh Pengurus, Pengawas dan DPA. BAB XVI TANGGUNGAN ANGGOTA Pasal 26 Kerugian yang dimaksud dalam pasal 37 Anggaran Dasar Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia adalah akibat dari kerugian yang tak terduga lebih dahulu.

BAB XVII PEMBUBARAN Pasal 27 Atas usul 2/3 dari Anggota Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia agar Koperasi Karyawan Yamaha Indonesia dapat dibubarkan yang prosedurnya diatur sesuai ketentuan yang berlaku. BAB XVIII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 28 Setiap perubahan Anggaran Rumah Tangga harus diputuskan dalam Rapat Angota Pasal 29 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam (Peraturan Khusus) yang harus disahkan dalam Rapat Anggota. DITETAPKAN DI : J A K A R T A PADA TANGGAL : FERBUARI 2016