BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

KATA PENGANTAR. Palangkaraya, 09 Maret Penulis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai dan norma kepada manusia yang dapat di harapkan

BAB I PENDAHULUAN. adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan,diharapkan. kemampuan, mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak, setiap orang mempunyai dua sifat yang saling

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan standar kelulusan di setiap tingkatan dalam pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pendidikan dilakukan agar mendapat tujuan bersama yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertangggung jawab. Jadi, jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan dengan baik semaksimal mungkin. Salah satu jenis dari pendidikan menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didiknya yang diutamakan untuk mempersiapkan lulusannya selain untuk meneruskan 1

2 kejenjang pendidikan selanjutnya atau jenjang perkuliahan juga dipersiapkan untuk bisa langsung bekerja dalam bidang tertentu. SMK Negeri 5 Bandung merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang terdapat di kota Bandung yang terdiri dari beberapa Kompetensi Keahlian diantaranya Teknik Gambar Bangunan, Teknik Survey Pemetaan, dan Analis Kimia. Dari semua kompetensi keahlian tersebut SMK Negeri 5 Bandung ini mempunyai siswa dengan jumlah sekitar 820 siswa dengan berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya. Salah satu karakteristik yang penting dari proses belajar mengajar yang efektif ialah kemampuan bekerja guru dengan siswa serta kemampuan mengorganisasikan kegiatan belajar sistematik. Hal ini berarti bahwa guru hendaknya mampu dan mau mengerti keadaan siswanya dan atas dasar pengertian ialah mengorganisasikan kegiatan belajar yang disajikan kepada siswa. Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari kadang-kadang terasa sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi tetapi juga sulit untuk berkonsentrasi. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan perilaku dikalangan siswa.

3 Salah satu keadaan siswa yang perlu mendapat perhatian guru adalah kesulitan siswa di dalam belajar. Banyak guru yang merasa aman jika skor rata-rata yang dicapai para siswanya melebihi batas lulus yang ditentukan. Guru kurang menyadari bahwa sesungguhnya skor rata-rata tidak selalu menggambarkan keberhasilan proses belajar mengajar yang langsung di kelas. Tugas guru tidak hanya sampai pada pencapaian skor rata-rata yang telah ditentukan, akan tetapi sampai pada siswanya dapat berkembang secara optimal menurut irama dan cara yang sesuai dengan tujuan bersama yaitu untuk membentuk kepribadian yang baik. Siswa memiliki perkembangan yang unik, baik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, ataupun interaksi antara keduanya, maka di dalam tiap kelas tidak mustahil akan terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan-kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru sedini mungkin agar dapat direncanakan program perbaikan yang sesuai dan bermanfaat. Kesulitan belajar yang siswa alami dalam suatu kelas tentu saja bervariasi baik intensitas maupun jenis atau penyebabnya, siswa yang mengalami kesulitan yang ekstrim biasanya tidak ditemukan lagi dikelaskelas biasa akan tetapi sudah terseleksi pada kelas-kelas awal. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah. Ketidakmampuan dalam belajar tidak dapat dikenali wujud secara fisik yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor

4 intellegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan karena faktor diluar intellegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Maka dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah perilaku siswa dengan kesulitan belajar yang dihadapinya yang banyak sekali bagian yang menarik untuk dibahas secara mendalam. Oleh karena itu penulis memberi judul : Pengaruh Perilaku Siswa Terhadap Kesulitan Belajar yang Dihadapinya di SMK Negeri 5 Bandung. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. Seluruh variabel yang dilibatkan dalam penelitian harus dapat tergambar dengan jelas dalam identifikasi masalah (Riduwan, 2008: 4-5). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagian siswa menunjukan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompoknya.

5 2. Sebagian siswa menunjukan minat membaca yang kurang dilingkungan sekolah, hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang datang ke perpustakaan sekolah. 3. Sebagian siswa ada yang lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari teman-temannya dari waktu yang disediakan. 4. Seluruh siswa memerlukan bimbingan dalam mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya. C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan supaya penelitian lebih terarah, terfokus dan tidak melenceng kemana-mana. Mengingat ruang lingkup permasalahanya bisa meluas sedangkan kemampuan penulis untuk melakukan penelitian terbatas, maka penulis merasa perlu untuk membatasi permasalahan ini hanya pada pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya, yang meliputi : a. Perilaku siswa yang meliputi perilaku yang dilakukan siswa sehariharinya baik dilingkungan keluarga, teman sebaya dan dilingkungan sekolah yaitu di lingkungan SMK Negeri 5 Bandung. b. Berbagai macam kesulitan belajar yang dihadapi siswa yang dapat dilihat dari beberapa pengertian mengenai kesulitan belajar diantaranya

6 learning disorder, learning disfunction, Slow Learner dan Learning Disabilities. c. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung. 2. Rumusan Masalah Masalah merupakan sesuatu yang harus dipecahkan dan dicari jalan keluarnya, serta diselesaikan. Masalah juga disebut kejadian yang mengharuskan kita bertanya dan selanjutnya diperlukan jawabannya melalui penelitian serta pemikiran, supaya dapat mempelajari jalan keluarnya. Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya adalah : a. Bagaimana gambaran tentang perilaku siswa SMK Negeri 5 Bandung di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah? b. Bagaimana gambaran tentang kesulitan belajar yang dihadapi siswa SMK Negeri 5 Bandung? c. Berapa besar pengaruh perilaku siswa SMK Negeri 5 Bandung terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini penulis kemukakan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran tentang perilaku siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung dalam

7 kegiatannya sehari-hari yang dilakukan di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah. 2. Untuk mengetahui gambaran tentang kesulitan belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perilaku siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat atau kegunaan yang sangat berarti khususnya bagi : 1. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang perilaku siswa yang ada pengaruhnya terhadap kesulitan belajar yang dihadapi siswa. 2. Bagi SMK Negeri 5 Bandung Dengan mengetahui pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapi siswa maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan. 3. Bagi Guru Sebagai masukan dalam membimbing dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui perilaku dan

8 kesulitan belajar yang dihadapi siswa maka guru dapat menyesuaikan bimbingan terhadap siswa dan proses belajar mengajar yang diciptakan. 4. Basi Siswa Dengan mengetahui pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan perilakunya dengan kesulitan belajar yang dihadapinya sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam belajar dan diperoleh prestasi yang memuaskan. 5. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji. F. Penjelasan Istilah Dalam Judul Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah penting berkaitan dengan judul penelitian yang penulis teliti agar tidak terjadi kesalahan. Istilah-istilah tersebut diantaranya : 1. Pengertian Perilaku Perilaku adalah respons individu terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.

9 Dalam penelitian ini perilaku yang dimaksud adalah perilaku siswa yang menjadi tanggapan atau respons terhadap lingkungan yang diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah yaitu di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung. 2. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gage (1984), belajar dapat difenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. 3. Pengertian Kesulitan Belajar Kesulitan belajar dalam pengertian luas mencakup pengertian diantaranya : (1) learning disorder atau kekacauan belajar, adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. (2) learning disfunction adalah gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indera, atau gangguan psikologis lainnya. (3) underachiever mengacu pada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong diatas normal tetapi potensi belajarnya tergolong rendah. (4)

10 slow learner atau lambat dalam belajar merupakan siswa yang lambat dalam proses belajarnya, sehingga siswa tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. (5) Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah mencakup pengertian learning disorder atau kekacauan belajar, learning disfunction, slow learner, dan learning disabilities atau ketidakmampuan dalam belajar.