KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2016

Transkripsi:

BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 76/11/35/Th. XI, 6 November 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2013 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA JAWA TIMUR SEBESAR 4,33 PERSEN Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur pada Agustus 2013 sebesar 28,80 juta jiwa. Jumlah angkatan kerja mencapai 20,14 juta orang, bertambah sekitar 240 ribu orang dalam waktu setahun dibanding angkatan kerja Agustus 2012 sebesar 19,90 juta orang. Dari penduduk angkatan kerja tersebut yang bekerja mencapai 19,27 juta orang, selebihnya masih menganggur. Jumlah penduduk yang bekerja bertambah 190 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2012 sebesar 19,08 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur pada Agustus 2013 mencapai 4,33 persen, naik 0,21 persen dibanding TPT Agustus 2012 (4,12 persen). Selama setahun (Agustus 2012-Agustus 2013) penduduk yang bekerja di sektor Pertanian, Perkebunan, kehutanan, Perburuan dan Perikanan berkurang sebanyak 54 ribu orang (0,72 persen), sektor Pertambangan dan Penggalian sebanyak 22 ribu orang (15,38 persen), Listrik, gas dan air sebanyak 2 ribu orang (6,4 persen) dan sektor konstruksi sebanyak 205 ribu orang (16,37 persen). Sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, mengalami pertambahan daya serap sebanyak 200 ribu orang (5,2 persen). Sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan meningkat sebanyak 345 ribu orang (13,83 persen). Sedangkan sektor lainnya seperti transportasi, pergudangan dan komunikasi serta lembaga keuangan relatif stabil. Status pekerjaan utama, dari 19,27 juta orang yang bekerja, jumlah buruh/karyawan pada Agustus 2013 mencapai 5,88 juta orang (30,54 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 3,84 juta orang (19,95 persen), dan berusaha sendiri sebesar 2,69 juta orang (13,97 persen). Jumlah pekerja tidak dibayar mencapai 3,81 juta orang atau 19,80 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Penduduk yang bekerja di atas 35 jam per minggu tercatat 12,93 juta orang (67,11 persen) atau naik 0,29 persen dibanding Agustus 2012 sebanyak 12,86 juta orang (67,40 persen). Demikian juga dengan penduduk yang bekerja kurang dari jam kerja normal bertambah 0,12 juta orang (0,29 persen) menjadi 6,34 juta orang (32,89 persen) dari 6,22 juta orang (32,60 persen ) pada Agustus 2012. Pada Agustus 2013, dari 19,27 juta orang yang bekerja paling banyak berpendidikan rendah SD ke bawah, yaitu 10,26 juta orang (53,26 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan tinggi Diploma ke atas hanya sekitar 1,36 juta orang (7,04 persen), selebihnya pendidikan menengah. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 76/11/35/Th. XI, 6 November 2013 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Jawa Timur pada Agustus 2013 digambarkan dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk yang bekerja tetapi belum dapat menurunkan tingkat pengangguran. Diduga tenaga kerja yang diserap masih lebih sedikit dibanding derasnya pertambahan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja bertambah sekitar 280 ribu orang dalam kurun waktu setahun (Agustus 2012 - Agustus 2013). Penduduk yang bekerja bertambah 230 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara jumlah penganggur justru bertambah sebanyak 77 ribu orang jika dibanding keadaan setahun sebelumnya. Indikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan sebagai indikasi keberhasilan dalam menangani masalah pengangguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang merupakan perbandingan antara jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur sejak Februari 2012 sampai Februari 2013 mengalami penurunan yang cukup lambat yaitu dari 4,13 persen mencapai 4,00 persen. Akan tetapi menjadi meningkat secara signifikan pada kurun waktu antara Agustus 2012 sampai Agustus 2013, yaitu sebanyak 0,21 persen. Hal ini diduga karena banyak terjadi pengurangan tenaga kerja pada beberapa perusahaan besar. Salah satunya PT. Gudang Garam Kediri merumahkan sebanyak kurang lebih seribu orang karyawannya pada bulan Juli 2013, kemudian banyak terjadi unjukrasa buruh untuk menuntut kenaikan upah minimum menyebabkan sentimen negatif tentang jaminan keamanan dan investasi biaya tinggi yang akhirnya menyebabkan investor memindahkan investasinya ke tempat lain. Jenis Kegiatan Utama/ Indikator Ketenagakerjaan Tabel 1 Penduduk Jawa Timur Menurut Jenis Kegiatan Utama dan Indikator Ketenagakerjaan, 2011-2013 (dalam ribuan) 2011 2012 2013 Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Angkatan Kerja (AK) 19.761 19.831 19.901 20.096 20.137 - Bekerja 18.940 19.012 19.081 19.291 19.266 - Penganggur 821 819 819 804 871 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 69,49 69,55 69,62 70,12 69,92 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,16 4,14 4,12 4,00 4,33 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Hasil Sakernas 2011 2013 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2013 tidak mengalami perubahan. Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Industri secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan terutama di Sektor Perdagangan sebanyak 200 ribu orang (5,22 persen) dan Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 345 ribu orang (9,88 persen). Sedangkan Berita Resmi Statistik No. 06/01/35/ 15 Mei 2008 2

sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah di sektor Pertanian, Perkebunan, kehutanan, Perburuan dan Perikanan sebanyak 54 ribu orang (0,72 persen), sektor Pertambangan dan Penggalian sebanyak 22 ribu orang (15,38 persen), Listrik, gas dan air sebanyak 2 ribu orang (6,4 persen) dan sektor konstruksi sebanyak 205 ribu orang (16,37 persen). Pekerja di sektor konstruksi mengalami penurunan signifikan, diduga karena banyak pekerja bebas di sektor ini pada bulan Agustus 2013 bertepatan dengan hari raya lebaran, sehingga mereka sedang tidak bekerja karena masih libur lebaran. Tabel 2 Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2011-2013 (ribuan orang) 2011 2012 2013 Lapangan Pekerjaan Utama Agustus Februari Agustus Februari Agustus (6) (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian 7.520,07 7.683,22 7.472,20 7.378,05 7.214,22 Industri Pengolahan 2.665,47 2.591,64 2.834,94 2.851,50 2.774,50 Konstruksi 1.158,53 1.036,72 1.251,74 1.224,94 1.046,96 Perdagangan 3.908,29 3.869,95 3.834,31 4.007,99 4.047,44 Transportasi, Pergudangan & Komunikasi 709,84 664,20 674,37 601,76 674,88 Jasa Kemasyarakatan 2.458,84 2.659,89 2.492,98 2.631,61 3.010,92 Lainnya * ) 519,30 506,610 521,46 595,51 497,53 Jumlah 18.940,34 19.012,23 19.081,99 19.291,37 19.266,46 * ) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Keuangan Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Hasil Sakernas 2011-2013 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka di Jawa Timur pada Agustus 2013 ada sebanyak 6,51 juta orang (33,59 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 12,76 juta orang (66,41 persen) bekerja pada kegiatan informal. Status pekerjan utama, dari 19,27 juta orang yang bekerja, jumlah buruh/karyawan pada Agustus 2013 mencapai 5,88 juta orang (30,54 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 3,84 juta orang (19,95 persen), dan berusaha sendiri sebesar 2,69 juta orang (13,97 persen). Jumlah pekerja tidak dibayar mencapai 3,81 juta orang atau 19,80 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 76/11/35/Th. XI, 6 November 2013 3

Tabel 3 Menurut Status Pekerjaan Utama, 2011 2013 (ribuan orang) Status Pekerjaan Utama 2011 2012 2013 Agustus Februari Agustus Februari Agustus (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kegiatan Formal: 6.105,15 6.150,00 6.450,59 6.622,75 6.508,60 - Berusaha dibantu buruh tetap 618,44 654,53 645,43 699,74 624,88 - Buruh/Karyawan 5.486,71 5.495.47 5.805,16 5.923,01 5.883,72 Kegiatan Informal: 12.835,19 12.862,23 12.631,40 12.668,62 12.757,86 - Berusaha sendiri 2.885,29 2.669.67 2.756,05 2.834,01 2.690,88 - Berusaha dibantu buruh tidak tetap 3.849,41 3.986,67 3.610,85 3.820,46 3.842,89 - Pekerja bebas 2.484,48 2.538,81 1.390,53 2.372,71 2.409,68 - Pekerja keluarga/tak dibayar 3.616,02 3.667,06 3.687,34 3.641,16 3.814,41 Jumlah 18.940,34 19.012,23 19.081,99 19.291,37 19.266,46 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur, Hasil Sakernas 2011 2013 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu. Pada Agustus 2012 mencapai 12,86 juta orang (67,40 persen) dan pada Agustus 2013 jumlahnya meningkat menjadi 12,93 juta orang (67,11 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) meningkat sebanyak 120 ribu orang (0,29 persen), yaitu dari 6,22 juta orang pada Agustus 2012 menjadi sebanyak 6,34 juta orang pada Agustus 2013. Grafik 1 Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2011-2013 (jutaan orang) Berita Resmi Statistik No. 06/01/35/ 15 Mei 2008 4

Penduduk Yg bekerja 25 20 < 35 jam 35+ jam 15 6,67 6,38 6,71 6,22 6,39 6,34 10 5 12,74 12,56 12,3 12,86 12,9 12,93 0 Feb-11 Agst 2011 Feb-12 Agst 2012 Feb-13 Agst-2013 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2013 masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah, yaitu SD ke bawah 10,26 juta orang (53,26 persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 3,50 juta (18,19 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 1,36 juta orang mencakup 0,27juta orang (1,39 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 1,09 juta orang (5,65 persen) berpendidikan Universitas. Perbaikan kualitas pekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 10,51 juta orang pada Agustus 2012 menjadi 10,26 juta orang pada Agustus 2013. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 1,31 juta orang pada Agustus 2012 menjadi 1,36 juta orang pada Agustus2013. Grafik 2 Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen) SD ke bawah 53.26% SLTP 18.19% SMU 13.13% SMK Perguruan Tinggi 8.38% 7.04% Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 76/11/35/Th. XI, 6 November 2013 5

BPS PROVINSI JAWA TIMUR Informasi lanjut, hubungi: Informasi lebih lanjut hubungi: BIDANG STATISTIK SOSIAL DJAMAL, Telepon : 031-8439343 SE, M.Sc Kepala E-mail BPS : bps3500@bps.go.id Provinsi Jawa Timur Telopon: 031-8438873 E-mail: bps3500@surabaya.wasantara.net.id Berita Resmi Statistik No. 06/01/35/ 15 Mei 2008 6