I. PENDAHULUAN. Mata pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Ketajaman Penglihatan dan Jarak Pandang Maksimum Penglihatan Pada Ikan Kerapu Lumpur (Ephinephelus tauvina)

Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) VIII (2): ISSN:

OLEH : ARISTI DIAN PURNAMA FITRI

2.1. Alat Tangkap Pukat Cincin Mini (Mini Purse Seine)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FISIOLOGI ORGAN PENGLIHATAN IKAN BERONANG DAN KAKAP BERDASARKAN JUMLAH DAN SUSUNAN SEL RESEPTOR CONE DAN ROD. Aristi Dian Purnama Fitri dan Asriyanto

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih

FISIOLOGI ORGAN PENGLIHATAN IKAN KARANG BERDASARKAN JUMLAH DAN SUSUNAN SEL RESEPTOR

KETAJAMAN PENGLIHATAN KAKAP MERAH DALAM KAITANNYA DENGAN PROSES PENANGKAPAN MENGGUNAKAN PANCING ULUR

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

N. HASlL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo

dari perkembangan teknologi penangkapan ikan di dunia secara keseluruhan. Salah satu bentuk teknologi penangkapan ikan yang dianggap sukses dan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

PENINGKATAN EFISIENSI PENANGKAPAN PADA MODIFIKASI ALAT TANGKAP BOAT SEINE YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah perairan. Sumberdaya hayati (ikan) merupakan bagian dari sumberdaya alam yang

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

Jaring Angkat

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

seine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak

6 PEMBAHASAN 6.1 Pemilihan Warna yang Tepat pada Leadernet

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

TINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia

(Jaring Insang) Riza Rahman Hakim, S.Pi

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tingkah Laku Ikan (fish behaviour) Oleh: Ririn Irnawati

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

Marine Fisheries ISSN Vol. 2, No. 1, Mei 2011 Hal: 29-38

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sejarah Penggunaan Cahaya pada Penangkapan Ikan

BERITA NEGARA. No.955, 2011 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Juknis. DAK. Tahun 2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

ALAT PENANGKAPAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

KAJIAN KECEPATAN KAPAL PURSE SEINER DENGAN PERMODELAN OPERASIONAL TERHADAP HASIL TANGKAPAN YANG OPTIMAL

ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright

Ledhyane Ika Harlyan. Dept. of Fisheries Resources Utilization and Marine Science Fisheries Faculty, Brawijaya University

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.06/MEN/2010 TENTANG

Alat Lain. 75 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

5 PEMBAHASAN 5.1 Unit Penangkapan Ikan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KAJIAN KECEPATAN KAPAL PURSE SEINER TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN PROBOLINGGO

EFISIENSI PENANGKAPAN JARING INSANG LINGKAR DENGAN UKURAN MATA JARING DAN NILAI PENGERUTAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN PESISIR NEGERI WAAI

SELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

Pola meloloskan diri ikan kuwe dari alat tangkap jala buang di perairan Kelurahan Papusungan Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara

3 ORGAN PENGLIHATAN KERAPU

Fishing Methods: Gillnetting. By. Ledhyane Ika Harlyan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISIBILITY OF MONOFILAMENT AND MULTIFILAMENT AS FISHING GEAR MATERIALS IN WATERS. Abstract

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN RUMPON DALAM OPERASI PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA BENEDIKTUS JEUJANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Penangkapan Ikan. Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha

Effectiveness of fishing gear of lemuru fish in Kotabaru District, South Kalimantan

mungkin akan lebih parah bila tidak ada penanganan yang serius dan tersistem. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan mengakibatkan tekanan yang luar

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

Fishing Methods: Gillnetting. By. Ledhyane Ika Harlyan

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

5 PEMBAHASAN 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan

KAPAL IKAN PURSE SEINE

DISTRIBUSI CAHAYA LAMPU DAN TINGKAH LAKU IKAN PADA PROSES PENANGKAPAN BAGAN PERAHU DI PERAIRAN MALUKU TENGAH. Haruna *)

TRAWL : Fishing Methods. By. Ledhyane Ika H.

Struktur populasi ikan cakalang hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado

Erwin Tanjaya ABSTRAK

Bentuk baku konstruksi pukat tarik cantrang

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

2 Mengingat b. bahwa untuk itu perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kelautan dan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah

Alat bantu Gill net Pengertian Bagian fungsi Pengoperasian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Sumber Data

Diterima : 2 Maret 2010 Disetujui : 19 Maret 2010 ABSTRAK

EKSPLORASI SUMBER DAYA PERAIRAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

PURSE SEINE (Pukat Cincin) Riza Rahman Hakim, S.Pi

Harry Kurniawan 1), Ir. Arthur Brown, M.Si 2), Dr. Pareg Rengi, S.Pi, M.Si 2) ABSTRAK

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

Menwut Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan (1991), purse seine adalah

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERIKANAN PELAGIS KECIL HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DAN BAGAN DI PERAIRAN BARAT SUMATERA

ELASTISITAS PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL PRODUCTION ELASTICITY OF TEGAL MARINE CATCHING FISHERIES

4. HASIL PENELITIAN 4.1 Keragaman Unit Penangkapan Ikan Purse seine (1) Alat tangkap

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis.

Studi ketertarikan ikan di keramba jaring apung terhadap warna cahaya lampu di perairan Sindulang I, Kecamatan Tuminting, Kota Manado

Transkripsi:

. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Mata pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk mencari makan dan menghindar dari pemangsalpredator atau kepungan alat tangkap. Ketajaman penglihatan (visual acuity) pada ikan didefinisikan sebagai kemampuan ikan untuk melihat dua titik dari suatu obyek pada suatu garis lurus yang digambarkan dalam bentuk hubungan timbal balik, diistilahkan dengan sudut pembeda terkecil (Minimum Separable Angle) (He, 1989). Selanjutnya dengan ketajaman penglihatan dapat pula diketahui area kekuatan pandang melalui sudut terkecil penglihatan (minimum visible angle) yang dapat diukur sebagai jarak pandang untuk melihat suatu obyek melalui metoda tingkah laku (Muntz vide Purbayanto, 1999). Penelitian mengenai mata ikan, khususnya mengenai ketajaman penglihatan merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Telah banyak penelitian mengenai hubungan antara ketajaman penglihatan ikan dalam melihat suatu obyek penglihatan (visual object) antara lain ketajaman penglihatan pada ikan perch (Guma'a, 1982), perkembangan ketajaman penglihatan dari red sea bream (Pagrus major) (Shiobara et a/., 1998), penglihatan pada tuna dan setuhuk (Kawamura et al., 1981), perkembangan retina dan respon retinomotor pada herring (Blaxter and Jones, 1967), karakteristik histologi dan perkembangan retina pada Japanese sardine (Sardinops melanostictus) (Matsuoka, 1999) dan fisiologi penglihatan dari Japanese whiting (Sillago japonica) (Purbayanto et al., 2001). Proses penangkapan dan tingkah laku ikan yang dipengaruhi oleh ketajaman penglihatan untuk jenis ikan taut sub-tropis dan ikan air tawar telah

banyak memberikan informasi untuk kegiatan penelitian dan pengembangan alat tangkap. Perkembangan teknologi penangkapan ikan di ndonesia tidak terlepas dari perkembangan pengetahuan tentang tingkah laku ikan di dunia secara keseluruhan. Pengetahuan tentang alat tangkap dan tingkah laku ikan yang menjadi sasaran tangkapan merupakan faktor penting dalam memahami proses penangkapan dari suatu jenis alat tangkap. Selain itu, pengetahuan tersebut dapat pula digunakan dalam meningkatkan hasil tangkapan. Salah satu jenis teknologi penangkapan ikan di ndonesia yang banyak digunakan di perairan pantai Timur Sumatera dan Selatan Jawa adalah alat tangkap pukat cincin atau purse seine (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2000). Pukat cincin yang banyak digunakan di perairan pantai Utara Jawa adalah di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2000). Pukat cincin mini atau mini purse seine adalah salah satu jenis alat tangkap yang masih dapat dijumpai di perairan pantai Utara Jawa, khususnya di Juwana. Terbatasnya jumlah alat tangkap tersebut disebabkan karena pukat cincin mini tergolong kedalam alat tangkap tradisional, sedangkan para nelayan sudah berpola pikir untuk mendapatkan hasil tangkapan dengan kapasitas yang besar, tentunya dengan menggunakan alat tangkap yang lebih modem. Pukat cincin digunakan untuk menangkap ikan pelagis (Fridman, 1986). Selanjutnya dijelaskan pula bahwa jenis ikan pelagis adalah kelompok pelagis kecil yang membentuk gerombolan padat. lkan pelagis kecil biasanya termasuk dalam kelompok ikan yang aktif pada siang hari. Pada umumnya kelompok ikan tersebut adalah jenis ikan yang intensif sekali menggunakan indera penglihatannya dan aktif memburu mangsanya (Gunarso, 1985). Oleh sebab itu ketajaman penglihatan yang dimiliki oleh

kelompok ikan pelagis kecil sangat penting dalam melihat obyek sebagai mangsa mereka. Selain itu, fungsi ketajaman penglihatan diperlukan untuk membatasi jarak antar ikan dalam kawanannya agar tidak saling bertabrakan (He, 1989). Lebih lanjut dijelaskan bahwa istilah jarak antar ikan dalam suatu kawanan ikan yang besar disebut dengan jarak terdekat dengan ikan dalam suatu kawanan (nearest neighbour distance). lnformasi ketajaman penglihatan ikan pada operasi penangkapan dengan pukat cincin perlu diketahui. Mengingat ha1 tersebut berkaitan dengan informasi jarak suatu kawanan ikan mulai bereaksi terhadap kapal penangkapan yang sedang mendekat dan pukat cincin yang sedang ditebarkan atau disebut dengan jarak kejut (Fridman, 1986). Sehingga dapat diketahui reaksi gerakan ikan ketika menghindari sumber bahaya, bagaimana mereka meloloskan diri dan kemampuan mereka dalam merubah arah renang, sangat berguna dalam pengoperasian alat tangkap pukat cincin. 1.2. Perurnusan Masalah Menurut Gunarso dan Bahar (1991) bahwa bagaimanapun canggihnya suatu alat penangkapan ikan, namun sebagian besar ikan ternyata masih berhasil meloloskan diri dari cakupan alat penangkap. Salah satu penyebabnya bahwa sejauh ini kia lebih banyak memaksakan kehendak kita sendiri tanpa menyadari dan memahami apa yang dikehendaki oleh ikan itu sendiri. Oleh sebab itu, bila tingkah laku ikan serta berbagai faktor-faktor yang berkaitan dengannya dapat diketahui dan dipahami maka akan membuka jalan untuk mengetahui cara-cara yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu alat penangkapan. Selain itu dapat memacu penciptaan suatu jenis alat tangkap

yang baru dan lebih sesuai. Dapat pula dengan melakukan modifikasi alat tangkap yang telah ada sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Berbagai permasalahan sumberdaya maupun lingkungan yang sedang dihadapi saat ini telah menjadi dasar dan alasan penting bahwa pengembangan teknologi penangkapan ikan di masa mendatang lebih dititikberatkan pada kepentingan sumberdaya dan perlindungan lingkungan (Purbayanto dan Baskoro, 1999). Dalam hubungannya dengan teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan, konsep pengembangan teknologi penangkapan ikan sekarang ini tidak hanya menekankan pada peningkatan jumlah hasil tangkapan, tetapi juga harus memperhatikan dampak lingkungan. Alat tangkap pukat cincin mini dinilai kurang ramah lingkungan karena dalam pengoperasiannya melingkari dan mengurung kawanan ikan yang berbeda umur dan ukurannya sehingga ikan dari berbagai macam ukuran akan tertangkap dan terkumpul pada bagian yang berbentuk kantong dengan ukuran mata jaring (mesh size) yang relatif kecil. Kondisi ini menyebabkan alat tangkap ini kurang selektif. Tingkah laku ikan terhadap suatu alat tangkap yang dipengaruhi oleh ketajaman penglihatan pada jenis-jenis ikan laut tropis dari berbagai kegiatan penelitian belum banyak memberikan informasi untuk pengembangan alat tangkap. Berdasarkan permasalahan di atas maka ketajaman penglihatan ikan untuk jenis ikan air laut tropis penting untuk diketahui, khususnya untuk jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap pada proses penangkapan pukat cincin mini. Dengan informasi yang diperoleh dapat diaplikasi pada alat tangkap pukat cincin mini untuk tujuan pengembangan alat tangkap yang ramah lingkungan. Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada Figure 1.

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengkaji dan menganalisis ketajaman penglihatan ikan juwi (Anodontostoma chacunda) dan dua jenis ikan pelagis kecil lainnya, yaitu selar (Selar cnrmenophthalmus) dan layang (Decaptenrs macrosoma). 2. Mengetahui aplikasi ketajaman penglihatan ikan juwi (Anodontostoma chacunda) pada proses penangkapan alat tangkap pukat cincin mini. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai informasi dalam memahami proses penangkapan ikan secara baik dan benar, khususnya untuk alat tangkap pukat cincin mini. 2. Memahami ekologi ikan, khususnya ikan pelagis kecil dalam hubungannya dengan cara makan dan penghindaran terhadap predator. 1.5. Hipotesa 1. Semakin besar ukuran panjang tubuh jenis ikan pelagis kecil maka akan semakin tinggi ketajaman penglihatannya. 2. Ketajaman penglihatan yang dimiliki jenis ikan pelagis kecil berpengaruh terhadap jarak pandang maksimum terhadap suatu obyek.

Mini Purse Seine Fishing gears types for sampling fish: 1. Bottom gill net 2. Lift net 3. Mini purse seine. Chacunda gizzard-shad(anodontostoma chacunda) 2. Bigeye(Se1ar crumenophthalmus) + Body length measurement 1 ) measurement of retina $. * Visual Secondary data - - acuity - Swimming Diameter of Maximum sighting speed of fish school distance f v + ) Capture process model of mini 1 purse seine mini purse seine Figure 1. Diagram representing the research flowchart mini purse seine Fr-l Net length p z q sinking Leadline measurement 1.i- hauling l-r-l Boat speed 1 "ipeed sinking