BAB III BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

Membekalkan hasil tempatan dan hasil kawasan takluk kepada pedagang antarabangsa.

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

Bab 2. Bab. Bab 3 Bab 8. Bab 1. Bab. 5 Bab Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

PN. MASARIAH BINTI MISPARI MAKTAB TENTERA DIRAJA

MASARIAH MISPARI SEKOLAH SULTAN ALAM SHAH PUTRAJAYA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

PN. MASARIAH BINTI MISPARI MAKTAB TENTERA DIRAJA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MUNCULNYA MASYARAKAT INDONESIA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Mata kuliah : Filsafat Kebudayaan Pertemuan ke : 10 (K10) : Kebudayaan sebagai strategi: : Mahasiswea memahami konsep pentahapan kebudayaan dan

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN SMA ISLAM AL AZHAR BSD

Prasasti Ciaruteun Suatu teka-teki, Laba-laba atau Lambang Sri? - Esai - Horison Online

ARSITEKTUR PERSIA KUNO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana.

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Desa dan Kebudayaan Petani

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

(b) Senaraikan kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh masyarakat tersebut.

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.1

Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional (SK1)

PERADABAN MESIR 1. Keadaan Goegrafis 2. Sistem Pemerintahan

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

MUNCULNYA AGAMA HINDU

Bahagian A. (40 markah) Jawab semua soalan

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

KERAJAAN HINDU-BUDDHA: KERAJAAN KUTAI MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH SITI MARFUAH

BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

Fungsi agama dalam pemerintahan pada masa kejayaan majapahit (abad ke-14 masehi) HB. Hery Santosa

DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. BAB 5 = Kerajaan dan Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

Pengertian Tentang Lukisan (5)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

Tugas Antropologi Politik Review buku : Negara Teater : Clifford Geertz : Isnan Amaludin : 08/275209/PSA/1973

Antropologi Kontekstual XI

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

TUJUAN PERKULIAHAN. Mahasiswa memahami hakikat guru

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni]

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.3

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

KECENDERUNGAN GAYA VISUAL LOKAL DALAM ARTEFAK SENI RUPA BUDDHA PERCANDIAN BATUJAYA, KARAWANG, JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Kutai Tsabit Azinar Ahmad Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena sastra berisikan ide para pengarang yang. lebih memaknai arti dari sebuah karya sastra tersebut.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Kondisi Geografis dan Penduduk

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR

PERCANDIAN PADANGLAWAS

KATA PENGANTAR. Bismillahhirrohmannirrohim

Pokok-Pokok Pikiran Mengenai Kelas Menengah *

PERTUMBUHAN DAN KEHANCURAN KERAJAAN-KERAJAAN LAMA DI JAWA, DENGAN CONTOH KERAJAAN DI MAJAPAHIT. Oleh : Sampurno dan Bandono

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PANEL PENULIS PN. MASARIAH BINTI MISPARI PN. NORHAYATI BINTI MAT ZAIN EN. SOHAIDIE MOHD ZAIN PN. SUHAILA BINTI MOHAMAD KESNAN PN. ROHANI BINTI MUSTAFA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelusuran sejarah permukiman di kota Depok,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul INDONESIAN MARITIME MUSEUM DI YOGYAKARTA. Pendekatan pada teori teori proporsi pada arsitektur

BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

Transkripsi:

BAB III BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DAN BUDHA A. Pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha Koentjaraningrat (1997) menyusun uraian, bahwa tanda-tanda tertua dari adanya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia adalah batu-batu bertulisan yang ditemukan di Jawa Barat dekat kota Jakarta sekarang, atau lebih ke pedalaman di daerah Sungai Cisadane dekat kota Bogor sekarang; kemudian batu-batu bertulisan yang ditemukan di pantai Kalimantar Timur, ialah daerah Muara Kaman, Kutai. Dari bentuk dan gaya huruf tulisan-tulisan pada batu yang disebut huruf Palawa, dapat diperhitungkan umurnya, yang dapat dikembalikan ke kira-kira abad ke-4 Masehi. Menurut para ahli Sejarah Purbakala Indonesia, kerajaan-kerajaan yang disebut dalam tulisan-tulisan pada batu-batu tadi merupakan kerajaankerajaan Indonesia asli, yang hidup makmur berdasarkan perdagangan dengan negara-negara di India Selatan. Raja-rajanya mengadopsi konsep-konsep Hindu dengan cara mengundang ahli-ahli dan orang-orang pandai dari golongan Brahmana (pendeta) di India Selatan yang beragama Wisnu atau Brahma. Orangorang pandai tadi diminta untuk memberi konsultasi dan nasehat mengenai hal- hal lain seperti bentuk dan organisasi negara, serta upacara-upacara kenegaraan menurut sistem negara-negara di India Selatan. Dengan demikian pengaruh kebudayaan Hindu beserta kesusasteraan Hindu masuk ke dalam kebudayaan Indonesia, tetapi hanya dalam lapisan-lapisan dan lingkungan masyarakat teratas, ialah lapisan dan lingkungan masyarakat istana. Kebudayaan Hindu dalam dunia zaman itu, rupa-rupanya mempunyai kekuatan yang besar dan serupa dengan misalnya teknologi Barat yang pada zaman modern sekarang ini merembet dan mempengaruhi kehidupan dan hampir semua bangsa-bangsa di dunia, demikian pula kebudayaan intelektual dari agama Hindu mempengaruhi dunia Asia Tenggara jaman dulu. Suatu hal yang amat penting dalam pengaruh Hindu itu adalah konsepsi mengenai susunan negara yang amat hirarkis dengan aneka bagian-bagian dan fraksi-fraksinya yang digolongkan ke dalam empat atau delapan bagian besar yang bersifat sederajat dan yang tersusun simetris. Semua golongan fraksi-fraksi tadi diorientasikan ke atas, ialah sang raja, yang dianggap keturunan dewa, yang bersifat keramat, yang

merupakan puncak dari segala hal dalam negara dan yang merupakan pusat dari alam semesta. Di Indonesia konsepsi tentang struktur kenegaraan dan tentang arti dari raja ini juga diambil alih oleh semua tipe negara, tetapi terutama oleh negara-negara pedalaman yang ekonominya berdasarkan sistem pertanian padi dengan irigasi di sawah-sawah. Adapun negara-negara di Indonesia yang terletak di pantai atau pesisir yang ekonominya berdasarkan perdagangan maritim dengan armadaarmada perdagangan yang menyeberangi laut-laut sampai jauh, rupa-rupanya kurang tersusun menurut konsep kenegaraan tersebut di atas. Negara Kutai di pantai Timur Kalimantan tersebut di atas adalah rupa-rupanya sebuah Negara seperti ini. Adapun suatu negara perdagangan lain yang amat penting, mulai muncul dalam panggung sejarah di Indonesia dalam abad ke-6, ialah suatu negara pantai yang terletak mungkin di Palembang, tetapi mungkin juga di daerah pertengahan pengairan Sungai Kampar di Sumatra Tengah atau di daerah kota Jambi sekarang. Negara itu yang bernama Sriwijaya, untuk beberapa abad lamanya mengenai perdagangan di laut-laut Indonesia bagian Barat. Kebudayaan Hindu yang mempengaruhi masyarakat lapisan istananya berbeda dengan di Jawa Barat, berdasarkan konsep-konsep agama Budha. Karena ekonominya hampir seluruhnya berdasarkan perdagangan, maka sisem politiknya sesuai dengan itu rupa-rupanya merupakan suatu negara kota, yang tidak membutuhkan suatu wilayah pedalaman yang luas dengan rakyat banyak yang hidup dari pertanian di desa-desa. Tanpa adanya konsepsi tentang raja-keturunan-dewa, maka tak dibutuhkan bangunan-bangunan candi yang megah-megah, tempat raja-raja keramat itu akan dikubur. Segala potensi dan kekuatan rakyat dapat diarahkan ke arah teknologi membangun perahu-perahu untuk armada perdagangan serta perahu-perahu perang. Untuk melindungi armada itu. Adapun rumah-rumah tinggal orang, tidak hanya dari rakyat kecil, budak, buruh, dan tukang-tukang di kota, tetapi juga dari orang-orang kaya, bahkan istana raja-raja dibangun dari kayu, walaupun rumah orang kaya dan istana-istana sudah tentu dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Bangunan-bangunan kayu ini sekarang tentu sudah hilang tak berbekas. Gambaran tentang kota-kota kuno dalam negara Sriwijaya seperti terurai di atas, dapat memberi keterangan kepada kita, apa sebabnya negara yang sejaya itu sama sekali tidak meninggalkan bekas-bekasnya berupa bangunan-bangunan candi yang indah megah, atau bekas kota-kota dan pelabuhan-pelabuhan yang luas.

Berbeda sekali dengan tipe negara seperti negara Sriwijaya tersebut di atas, adalah negara-negara besar di Jawa Tengah dalam abad ke-9 sampai ke-12, dan negara-negara di Jawa Timur dalam abad ke-12 sampai ke-15. Negara-negara tersebut seperti negara Mataram-Kuno, negara Kediri, negara Singhasari, dan negara Majapahit, adalah negara-negara yang pada dasarnya merupakan Negaranegara agraris. Letaknya di daerah-daerah subur di lembah-lembah sungai, atau di Iembah-lembah yang dikelilingi oleh gunung-gunung berapi, dan rakyat petaninya hidup dari bercocok tanam padi di sawah. Rupa-rupanya hanya di negara-negara Kuno seperti itulah konsepsi Hindu mengenai raja-keturunan-dewa diadopsikan ke dalam kebudayaan pribumi, dan berkembang biak dengan bentuk-bentuk penjelmaannya sendiri-sendiri. Seperti apa yang kita ketahui, di antata Negaranegara tersebut, Majapahitlah yang dapat mencapai puncak kejayaannya dalam pertengahan abad ke-14. Waktu itu produksi pertanian rupa-rupanya dapat menyebabkan suatu surplus, sehingga dapat dialihkan ke sektor perdagangan dan menyebabkan expansi ke tempat-tempat pantai yang strategis di seluruh Nusantara dan lebih daripada itu, ke arah barat sampai di beberapa tempat di Vietnam Selatan dan ke arah timur sampai di beberapa tempat di bagian barat dari Irian Jaya. Kejayaan Majapahit yang rupa-rupanya tinggal terbatas dalam lapisan tertinggi dari masyarakat dan yang menjelma ke dalam kehidupan mewah megah dengan upacara-upacara kerajaan yang besar, tidak merembet sampai ke lapisanlapisan masyarakat bawahan, ialah rakyat petani di desa-desa. Kejayaan itu tidak berlangsung lama, dan dalam akhir abad ke-14 kekuasaan Majapahit sudah tampak mulai mundur. Selama abad ke-15, kekuasaan itu dirong-rong oleh kekuatan-kekuatan baru yang datang dari kota-kota pelabuhan di daerah pesisir. Sekitar tahun 1518 sisa-sisa terakhir dari negara Majapahit dihancurkan oleh negara-negara pesisir yang beragama Islam. B. Alam Pikir Ontologis Di jaman pengaruh Hindu dan Budha itu keahlian-keahlian praktis seperti pertukangan, keteknikan, dan kesenian manjadi sangat penting, tetapi renunganrenungan teoritis mengenai alam fisik (nampak) dari alam metafisik (tidak nampak) mulai dikembangkan Van Peursen (1976) menjelaskan, bahwa perkembangan seperti itu disebut sebagai perkembangan dari mitos ke logos. Perkembangan itu ditandai dengan lahirnya pengetahuan teoritis tentang segala sesuatu yang ada.

Pada jaman Hindu dan Budha tersebut orang Indonesia mulai mengenal sistemsistem filsafat dari India. Tujuan pengembangan pengetahuan teoritis tersebut adalah pembebasan dari daya-daya kekuatan gaib yang menguasai mati dan hidup, lahir dan mati, perbuatan dan nasib, dosa dan penderitaan. Perenungan tentang ada yang mengakibatkan pembebasan tersebut menonjol sekali dalam sistem-sistem filsafat India, baik dalam aliran-aliran Hindu maupun mazhabmazhab Budha. Fungsi pertama pemikiran ontologis ialah membuat suatu peta mengenai segala sesuatu yang mengatasi manusia. Sikap ontologis berusaha menampakkan dunia transenden, bahkan menjadikannya sesuatu yang dapat dimengerti. Segala sesuatu bertitik pangkal dari dunia transenden dan di sana terdapat contoh babonnya atau prototipenya. Manusia bukan lagi objek yang dari segala jurusan terbuka bagi pengaruhpengaruh dari luar, melainkan merupakan subjek yang bulat, dan dapat menempatkan diri terhadap lingkungannnya. Manusia dapat mengambil sikap yang tepat terhadap daya-daya kekuatan baik duniawi dan manusiawi maupun hidup dan maut. Fungsi kedua pemikiran ontologis ialah mengenai jaminan hari mu. Prosesproses yang terjadi di alam raya dan dalam hidup manusia mulai diterangkan dengan bertitik tolak pada hukum-hukum abadi. Mitos-mitos masih dipakai, tetapi Iebih sebagai alat atau sarana untuk menjelaskan pemikiran teotitisnya. Fungsi ketiga pemikiran ontologis ialah menyajikan pengetahuan. Mitos juga memberikan sedikit pengetahuan tentang dunia, tetapi pemikiran ontologis terutama menonjolkan pengetahuan sistematis yang dapat dikontrol. Manusia ingin menggali sebab musabab segala sesuatu. Pembaharuan dalam hidup bermasyarakat dapat berlangsung lebih cepat, karena nilai-nilai hidup telah dirumuskan dengan cermat. Nilai-nilai disusun menurut suatu skala dari yang paling tinggi sampai ke yang paling rendah. Masyarakat disusun menurut lapisan-lapisan hirarkhis. Di Indonesia dapat digambarkan sebagai piramida dengan raja di urutan paling atas, kemudian pembesar-pembesar kerajaan di tingkat bawahnya menurut derajatnya masingmasing. Jadi cara berpikir ontologis merupakan cara tertentu dalam bidang perenungan, perbuatan, kemauan, perasaan, dan penentuan kebijakan. Manusia

mengambil jarak terhadap lingkungan sekitarnya dan berusaha untuk mencapai suatu pengakuan tentang segala sesuatu yang mengatasinya.