ANALISIS DAN PERANCANGAN VPS BERBASIS KOMPUTASI AWAN PADA CLOUD SERVER di JOGJA DIGITAL VALLEY NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Erwin

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN VPS BERBASIS KOMPUTASI AWAN PADA CLOUD SERVER DI JOGJA DIGITAL VALLEY NASKAH PUBLIKASI. DIAJUKAN OLEH ERWIN

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

Cloud Computing Windows Azure

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

Definisi Cloud Computing

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS

Komputasi Awan (Cloud Computing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LPK NAVITA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Hanif Abdan Syakuro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

Ahmad Fauzi

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

Tips Memilih Host Web untuk Pemula

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan layanan software, media pentimpanan (storage), platform

PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan medis di sebuah rumah sakit. Tingkat ketersediaan peralatan radiologi mutakhir

2012 Pengantar Cloud Computing

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal maka diperlukan adanya server. Tujuan. penelitian ini adalah untuk maintenance secara efesien.

Cloud Computing Perangkat Lunak Cloud Computing

MODUL JOOMLA! oleh: Putu A. Widhiartha dan Made J. Wiranatha BAB II INSTALASI JOOMLA

3. Penagihan dan pertanyaan akun lain yang terkait Semua pertanyaan tentang penagihan Perusahaan untuk jasa terkait harus dikirim melalui tiket area p

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kusuma Wardani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

BAB I PENDAHULUAN. developer mengembangkan cloud mereka masing-masing, dengan perkembangan

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Cloud Computing Security

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh:

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI

Kinerja Mail dan Web Server pada Layanan Cloud Computing dan Mesin Virtualisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL DASI ISSN: Vol. 15 No. 1 Maret 2014

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MOBILE CLOUD BERBASIS VIRTUAL SMARTPHONE OVER IP

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

BAB 1 PENDAHULUAN. Source : Strategy Analytics. Gambar 1.1 : Market Share Mobile Phone berdasarkan sistem operasi

M. Choirul Amri

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Overhead Server Cloud Infrastructure pada Proxmox VE Hypervisor

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

BAB 1 PENDAHULUAN. beserta perangkat kerasnya. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

Domain & Web Hosting. Wisnu Hera

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX PADA AMIK IBNU KHALDUN PALOPO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING DENGAN KEAMANAN SSL (SECURE SOCKET LAYER)

PENGEMBANGAN WEBSITE bpmpt.karawangkab.go.id pada BPMPT KABUPATEN KARAWANG Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Hosting Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat halaman website yang telah di buat menjadi online dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERANCANGAN SERVER DENGAN MEMANFAATKAN PROXMOX DI PENGELOLA DATA ELEKTRONIK KABUPATEN SRAGEN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ruko Golden 8 Blok E No. 12 Gading Serpong - Tangerang Phone : / / Website :

GROW YOUR BUSINESS ONLINE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

ANALISA DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

ANALISIS DAN PERANCANGAN VPS BERBASIS KOMPUTASI AWAN PADA CLOUD SERVER di JOGJA DIGITAL VALLEY NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Erwin 10.11.4276 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

ANALISIS DAN PERANCANGAN VPS BERBASIS KOMPUTASI AWAN PADA CLOUD SERVER di JOGJA DIGITAL VALLEY Erwin 1), Sudarmawan, MT 2), 1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Ketua Jurusan S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : erwin.cip@gmail.com 1), sudarmawan@amikom.ac.id.com 2) Abstraksi- Para pengembang teknologi dibidang industri kreatif dan bidang informasi teknologi yang dikelola oleh sebuah pusat pengembangan usaha bernama JOGJA DIGITAL VALLEY baik yang berupa pembuatan web, program aplikasi, dan bidang programming lainnya belum memiliki sebuah fasilitas untuk menaruh data serta mencoba hasil karya mereka secara online. Belum adanya sebuah virtual private server (VPS) adalah kendala utamanya. Pemanfaatan teknologi komputasi awan sebagai VPS adalah sebuah upaya untuk memberikan pelayanan bagi para pengembang yang tergabung diinstansi ini. Dengan adanya cloud yang difungsikan sebagai VPS, para member yang tergabung didalamnya dapat menggunakan fasilitas ini secara bersama serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengembang. Sebuah VPS yang dijalankan diatas cloud akan memiliki efisiensitas yang lebih, mulai dari skalabilitas, elastisitas serta penekanan pada segi pembiayaan yang lebih terjangkau karena disesuaikan dengan kebutuhan. Kata Kunci : VPS, Cloud Computing, Jenis-Jenis Layanan Cloud, Cloud Database 1.1 Latarbelakang Masalah I. Pendahuluan Sebuah pusat pengembangan berbasis system informasi yang semakin menjamur beberapa tahun belakangan ini memicu para instansi penggerak start-up untuk berlomba menjadi yang terbaik. Sebagai pusat pengembangan sudah semestinya menyediakan sarana dan prasarana, baik berupa tempat pengembangan, peralatan, dan bahkan system guna mencoba hasil karya para pengembang. Pengembang web aplikasi misalnya, mereka membutuhkan sebuah Virtual Private Server (VPS) yang digunakan untuk mencoba hasil pengerjaan webnya secara terkoneksi dengan internet. Hal ini yang sedang dirintis dan dikerjakan oleh JOGJA DIGITAL VALLEY (JDV) sebagai pusat pengembangan system informasi yang berada di Yogyakarta untuk menyediakan infrastruktur VPS berdasarkan komputasi awan. Revolusi dalam dunia teknologi seperti yang dialami oleh JDV yang menginjak tahun pertama sejak didirikan bulan agustus 2013 lalu, sedang mencoba memaksimalkan server Cloud yang dimilikinya untuk membuat sebuah VPS. VPS yang berjalan menggunakan metode komputasi awan merupakan salah satu pilihan guna memaksimalkan server cloud yang ada di JDV, sebagai penunjang fasilitas para start-up yang bernaung dibawahnya. VPS yang berjalan dengan system komputasi awan akan lebih efisien dalam penggunaanya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mencoba menganalisis dan merancang dari masalah yang dihadapi. Yaitu dengan merancang sebuah VPS yang berjalan menggunakan metode komputasi awan agar fasilitas pusat pengembangan yang dikelola JDV lebih maksimal dalam segi pelayanan terhadap para pelaku start-up. 1.2 Rumusan Masalah Berdasar uraian latar belakang masalah diatas dapat dibuat beberapa rumusan masalah, antara lain : Bagaimana model infrastruktur layanan cloud yang mendukung Virtual Private Server. 1. Bagaimana system komputasi awan ini dapat berjalan layaknya sebuah VPS di JDV. 2. Bagaimana pengelolaan jaringan infrastruktur layanan cloud dapat berjalan seefisien mungkin dengan adanya metode GUI administrasi untuk administrator jaringan di JDV. 1.3 Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan infrastruktur yang mengenai komputasi awan, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilaksanakan pada jaringan Jogja Digital Valley di Jln. Kartini No. 7 Sagan Yogyakarta 2. Penelitian ini berada di manajeman jaringan. 3. Mesin server yang digunakan sebagai server cloud, system operasi yang dipakai adalah Ubuntu Server 12.04 LTS. 4. Pengelolaan Infrastruktur Layanan Cloud memakai software openstack. 1

5. Tidak membahas secara keseluruhan mengenai infrastruktur sistem layanan cloud. 6. Tidak membahas berbagai bentuk serangan jaringan computer dan menyerang jaringan komputer. 2.1 Tinjauan Pustaka II. Landasan Teori Penulis mengambil permasalahan tentang analisis dan perancangan VPS berbasis komputasi awan pada cloud server di Jogja Digital Valley. Refrensi yang digunakan penulis sebagai tinjauan pustaka salahsatunya dari sebuah buku OpenStack Cloud Computing Cookbook yang disusun oleh Kevin Jackson dipubikasilan oleh pack publishing serta salah satu buku opensource. Penulis menggunakan refrensi tersebut karena terdapat pokok-pokok bahasan seputar pengembangan cloud computing menggunakan OpenStack Compute. 2.2 Definisi Cloud Computing Cloud computing merupakan kemajuan teknologi yang berfokus pada cara kita merancang komputasi sistem, mengembangkan aplikasi, dan memanfaatkan layanan yang ada untuk membangun perangkat lunak.[1] Definisi dan batasan dari sebuah system yang disebut Cloud Computing masih mencari bentuk dan standarnya. Dimana pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan terus bertahan dan berkembang dan model mana yang akan berakhir. Menurut Gartner Group salah satu lembaga riset ternama yang berbasis di Amerika yang mengunggah hasil risetnya di situs http://www.gartner.com/newsroom/id/2613015 mengatakan bahwa penggunaan Cloud Computing akan terus berkembang dan tidak boleh dilewatkan oleh organisasi IT ataupun praktisi IT yang berkepentingan didunia IT. [2] 2.3 Jangkauan Layanan Cloud Computing Sementara dari sifat jangkauan layanan, Cloud Computing terbagi menjadi 4 jenis layanan yaitu : 1) Public Cloud Public Cloud mendeskripsikan komputasi cloud pada arti tendensi tradiosional, yang mana sumber daya dengan ketentuan dinamis pada suatu perbaikan, basis pelayanan dengan menggunakan internet, dan aplikasi web / jasa web, dari satu lokasi penyedia off-site oleh pihak ketiga yang berbagi sumberdaya dan daftar kegunaan pada suatu utilitas komputasi. Seperti contoh Amazon EC2 adalah awan publik yang menyediakan infrastruktur sebagai layanan, Google AppEngine adalah publik cloud yang menyediakan platform pengembangan aplikasi sebagai layanan, dan SalesForce.com adalah publik cloud yang menyediakan perangkat lunak sebagai layanan. 2) Community Cloud Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan, kepentingan. Jadi community cloud ini merupakan pengembangan terbatas dari privat cloud. Dan sama dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dikelola oleh salah satu dari oraganisasi itu. 3) Private Cloud Merupakan infrastruktur layanan cloud yang dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud ini bisa saja dikelola oleh sebuah organisasi yang bersangkutan itu sendiri atau menggunakan jasa pihak ketiga. Organisasi yang berskala besarlah yang biasanya mampu memiliki atau mengelola private cloud ini. 4) Hybrid Cloud Hybrid Cloud satu lingkungan yang terdiri dari beberapa penyedia layanan internal dan atau penyedia layanan eksternal akan dikhususkan untuk banyak perusahaan, satu Hybrid Cloud dapat menggambarkan konfigurasi dengan mengkombinasikan satu alat lokal seperti computer dengan layanan cloud. Hal ini juga dapat menjabarkan pengaturan yang mengkombinasikan antara virtual dan physical Untuk system ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan gabungan dari dua atau lebih cloud (private, community, public). Meskipun secara entitas mereka tetap berjalan sendiri, tetapi dihubungkan oleh suatu teknologi atau mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. 2.4 Perbedaan VPS Cloud dengan VPS Cloud dan VPS banyak yang mengartikan mereka ini adalah sama, mulai dari system kerjanya, infrastrukturnya dan lain-lain, tetapi dari sebuah forum cloud Indonesia yang membahas kedua hal ini dijelaskan perbedaan keduanya. Dalam forum tersebut mengatakan System yang dikatakan cloud computing dimana terdapat kriteria resource pooling, usage based, rapid elastic, self service. Diluar dari itu tidak dapat dikatakan cloud computing. Perlu diperhatikan cloud computing bukan hanya memanfaatkan hardware menjadi host virtual. Pada dasarnya VPS Cloud itu sama dengan cloud pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah system yang didesain dalam cloud ini difungsikan sebagai VPS. Tabel 2. 1 Perbandingan VPS dan Cloud (Sumber : (Contreras, 2013)) [3] 2

Pembagian dalam hardware Perbandingan Pada Tipe Hosting Hal Pembanding VPS Cloud Ratusa n penggu na dalam satu server Penyediaan instan Skala mudah Ideal untuk lalu lintas tak terduga Tidak ada kontrak Bayar sesuai kebutuhan Kesediaan tinggi 100% garansi uptime daya 100% garansi uptime jaringan Dedicated cloud + Migrasi gratis Termasuk alamat IP khusus Disertakan dukungan SSL Akses API Akses admin penuh Kemampuan menambahkan modul tambahan untuk php Kemampuan untuk menginstall aplikasi pihak ketiga Akses ke layanan OS Log akses penuh Dapat memberikan akses pengguna ke user Tidak ada pembatasan pada aplikasi yang di install Dapat dikonfigurasi Kinerja tinggi untuk lalu lintas tinggi Terjadwal dalam backup Sumberdaya dedicates server (CPU, Memory) Langkah-langkah keamanan (seperti beberapa penggunan memiliki kemampuan untuk meng-upload dan mengdownload file yang dapat dijalankan) contoh OS yang sama mendukung akun pengguna lain. Ribuan penggu na dalam ribuan cluster server III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum JOGJA DIGITAL VALLEY merupakan inkubator bisnis ICT kedua yang dikembangkan oleh TELKOM setelah BANDUNG DIGITAL VALLEY untuk melengkapi ekosistem kreatif digital, yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi jumlah pengembang untuk games, edutainment, music, animation dan software services khususnya di kota Yogyakarta dan sekitarnya. JOGJA DIGITAL VALLEY akan menjadi wadah yang sangat strategis bagi potential individual developer dan startup companies yang mensupply creative content untuk IT product dan service yang akan ditawarkan secara aktif ke IT market yang sedang booming saat ini salah satunya melalui jaringan distribusi online dan offline yang dimiliki TELKOM di seluruh Indonesia dan negara lain. Saat ini TELKOM telah menjangkau lebih dari 150 Juta Pelanggan, 220 Ribu Perusahaan skala Kecil, Menengah dan Besar, serta memiliki bisnis di 10 negara lainnya. Sebagai sebuah pusat sumber daya, JOGJA DIGITAL VALLEY didukung oleh berbagai kompetensi yang dibangun dari komunitas-komunitas yang ada. Aspek pendanaan bagi perusahaan pemula (start-up companies) juga akan didukung melalui program inkubasi. JOGJA DIGITAL VALLEY juga akan memberikan edukasi dan pendampingan bisnis bagi seluruh pengembang baik kompetensi teknis maupun kompetensi bisnis sehingga setiap pengembang dapat mengkomersialisasikan hasil inovasinya secara terencana dan tepat sasaran. JOGJA DIGITAL VALLEY juga menyediakan fasilitas pendukung yang lengkap mulai dari tahap pengembangan, desain, hingga komersialisasi 3.2 Analisis Masalah 3.2.1 Tinjauan Umum Jogja Digital Valley yang setiap tahunya konsisten melakukan pembinaan untuk para incubator dan pelaku industry digital sampai sekarang ini hanya mampu memenuhi pembinaan sebanyak 5 kelompok setiap tahun serta memberikan fasilitas layanan umum bagi para anggota JDV dan disesuaikan dengan kebijakan pihak JDV. JDV yang kali ini baru berjalan 1 tahun selain memiliki incubator tetap dan member tetap dirasa perlu membuat sebuah layanan sebagai wadah uji coba aplikasi yang mereka kembangkan sebelum dilepas dipasaran yang berupa sebuah layanan berupa media penyimpanan data, webhosting, dan fasilitas pendukung lain yang terintegrasi dengan server. Yang tentusaja infrastruktur ini tidak perlu merombak besarbesaran system yang telah berjalan sekarang, yaitu system cloud storage. Meski alokasi kapasaitas terbatas, setidaknya para pengembang dapat memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia sesuai dengan persyaratan yang dimiliki JDV. Belum adanya sebuah layanan infrastruktur system cloud yang berjalan secara optimal dan terlebih difungsikan sebagai media penyimpanan data, webhosting, pemakaian server untuk para pelaku industri di JDV, pada keadaan ini penulis berasumsi bahwa fasilitas yang diberikan Jogja Digital Valley bulumlah maksimal dan berharap kedepannya fasilitas yang akan diterapkan dapat dimanfaatkan sebagai peluang bisnis baru oleh JDV. 3

3.2.2 Pemanfaatan Fasilitas Cloud Meninjau dari kebutuhan para pelaku industri yang sebagian besar adalah pengembang layanan website dan pengembang app mobile serta terkadang memerlukan koneksi database tersendiri dan terhubung ke internet sebagai pusat layanan servis. Meski sarana data center sudah ada dan berbasis cloud tetapi pemaksimalan cloud ini yang belum dimaksimalkan secara optimal. Keadaan seperti inilah, penulis berasumsi untuk memaksimalkan layanan cloud yang telah ada sebagai sarana yang kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai sarana layanan untuk para member dan bagi para pengembang dunia industri IT serta dapat menigkatkan peluang usaha di JDV. IV. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan dimana tahapan ini merupakan kelanjutan yang wajib dijalankan setelah adanya tahapan analisis. Beberapa tahapan dalam implementasi sebagai berikut : 4.1 Proses Instalasi Ubuntu Server Openstack adalah sebuah system layanan infrastruktur cloud yang ada di Linux, salahsatunya dalam varian Ubuntu server. Penulis menggunakan linux varian Ubuntu server 12.04.04. langkah instalasi Ubuntu server 12.04.04 dapat dilihat di situs berikut ini : http://askubuntu.com/questions/340965/how-do-i-installubuntu-server-step-by-step. 4.2 Proses Konfigurasi Dalam proses konfigurasi pembangunan infrastruktur layanan cloud, yang nantinya akan difungsikan sebagai VPS cloud terbagi dalam dua cakupan, yaitu instalasi beserta konfigurasi untuk server 1 dan server 2. Cakupan tersebut antara lain 4.2.1 Server 1 Server 1 dalam penelitian ini memiliki peran dan fungsi sebagai pengatur layanan cloud, sehingga semua paket yang berhubungan dengan berjalannya sistem akan diatur dan terpusat di server ini. 4.2.2 Server 2 Server 2 akan difungsikan sebagai server compute node yang mana paket openstack tidak akan semuanya terpasang didalamnya. 5.1 Kesimpulan V. Penutup Dari hasil pengujian skripsi ini, dapat diambil kesimpulan agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah : 1. Model infrastruktur cloud yang mendukung sebuah VPS setidaknya memenuhi beberapa keriteria layanan, diantaranya penggunaan virtual penyimpanan data, sistem operasi virtual. (Gambar 4.48 dan 4.50). 2. Dengan menggunakan dashboard manajemen cloud yang diusung pada sistem openstack, akan memberikan kemudahan bagi Administrator jaringan dalam mengelola cloud server. Sehingga dapat mengurangi intensitas konfigurasi dalam bentuk console. Seperti : a) Mengunggah file image untuk sistem operasi virtual pada server. b) Membuat identitas panel project baru pada cloud server. c) Membuat user baru yang difungsikan sebagai VPS Cloud. d) Mencoba user baru yang difungsikan sebagai vps dengan memasuki area sistem operasi dari user vps. 3. Seluruh kendali jaringan non vps dapat dilakukan secara terpusat dengan menggunakan webmin manajemen jaringan. 4. Seluruh kendali vps dapat dilakukan secara terpusat dengan menggunakan layanan dashboard openstack. 5.2 Saran Dari perancangan Perancangan VPS Berbasis Komputasi Awan menggunakan openstack havana ini, ada beberapa saran yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. Adapun sebagi berikut : 1. VPS cloud menggunakan openstack havana ini dapat di integrasikan dengan layanan web hosting, agar pengguna sistem dapat menentukan sendiri kebutuhan layanan yang akan digunakannya. 2. VPS menggunakan openstack havana ini dapat dikembangan ke openstack icehouse dan manajemen VPS lebih besar lagi dengan menggunakan manajemen server JUJU. 3. Perhitungan detail prosesor yang akan digunakan dalam cloud server dihitung lebih rinci lagi, mulai dari heat prosesor, kemampuan setiap core prosesor mampu melayani berapa pengguna VPS. 4. Autentifikasi log in mode administrator lebih diperhatikan, guna meminimalisir serangan dari pihak luar yang ingin masuk ke dalam sistem secara paksa. 5. Dikembangan dengan menambah fitur manajemen openstack mobile. 4

Daftar Pustaka [1] R. V. C. S. S. Buyya, Mastering Cloud Computing, L. L. Todd Green, Ed., United States of America: Elsevier, 2013. [2] S. Shetty, "Pengarah penelitian informasi teknologi dan konsultan perusahaan," 21-24 October 2013. [Online]. Available: http://www.gartner.com [3] R. Contreras, "rackspace," 19 September 2013. [Online]. Available: http://www.rackspace.com/knowledge_center/article/cloudhosting-vs-shared-hosting-vs-vps. Biodata Penulis Erwin, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2014. Saat ini menjadi freelancer di MAMS Yogyakarta. 5