PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UJI INDEKS BIAS ZAT CAIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA SUB MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Pengembangan Alat Peraga Percepatan Benda Untuk Menunjang Pembelajaran Fisika Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Abstrak. : Desi Hartinah, Dr. Insih Wilujeng, dan Purwanti Widhy H, M. Pd, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 02, Mei 2017, 5-9 ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Pengembangan Alat Peraga Sederhana Gerak Parabola Untuk Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak Parabola

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PESAWAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

Keywords : Development Learning, Media Web-Based interactive, Learning Motivation

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN HANDOUT INTERAKTIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN LISTRIK

Implementasi Model Discovery Learning Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA TEMA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS PEDAGOGY FOR SUSTAINABILITY

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Evan Destadri*, Delsi K**, Melisa**

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN ROBOT PENJELAJAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM ROBOTIK

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN PERAGA TRAINER ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP KELISTRIKAN DASAR

PENGEMBANGAN HANDOUT GUIDED PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL FISIKA BERBENTUK URAIAN

Key Word: media, material of acid base solution.

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN WINDOWS MOVIE MAKER

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

PENGEMBANGAN MODUL TEKNOLOGI MEKANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa pada Materi Gerak Harmonik Sederhana di Kelas XI SMAN 3 Tuban

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KOMPONEN PASIF BERBASIS MICROPOSSESOR PADA MATA DIKLAT TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 55 61

Oleh : Indri Frastiyanti dan Sukardiyono ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN MONAKO (MONOPOLI ANTI KORUPSI) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BERBASIS PLAY BASED LEARNING PADA SISWA SD

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Transkripsi:

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UJI INDEKS BIAS ZAT CAIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA SUB MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN Winda Eky Susanti, Prabowo Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya E-mail: windaeky@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat peraga uji indeks bias zat cair sebagai media pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga uji indeks bias zat cair serta untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan alat peraga uji indeks bias zat cair yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah four- D model yang dikemukakan oleh Thiagarajan dkk., dan dibatasi sampai tahapan Develope. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design) dan tahap pengembangan (develope). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) validasi kelayakan alat peraga uji indeks bias zat cair memperoleh rata-rata persentase penilaian sebesar 89,17%. Kriteria kelayakan yang dimaksud meliputi kesesuaian alat dengan konsep yang diajarkan, kemampuan alat dalam meningkatkan kompetensi peserta didik, kemudahan perawatan alat, keakuratan alat yang dibuat, kemudahan pengoperasian alat, konstruksi alat aman bagi peserta didik, dan alat memiliki estetika (warna dan bentuk), serta kemudahan mencari, mengambil dan menyimpan alat. (2) Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga uji indeks bias zat cair tersebut, ketiga kelas uji coba memperoleh ratarata presentase ketuntasan belajar sebesar 91,11%. (3) Ketiga kelas uji coba memberikan respon positif terhadap alat peraga yang dikembangkan dengan rata-rata persentase angket dengan pernyataan positif sebesar 87,78% dari responden, sedangkan presentase untuk pernyataan negatif sebesar 9,11%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat peraga uji indeks bias zat cair yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan. Kata Kunci: Alat Peraga Uji Indeks Bias Zat Cair, Media Pembelajaran, four-d Model serta Pemantulan dan Pembiasan. Abstract This research aims to know the appropriateness of refraction index of liquid apparatus as physics learning media on reflection dan refraction, to know the result study of student after using refraction index of liquid apparatus in the learning process, and to know the response of students to refraction index of liquid apparatus wich developed. The research metode that used in this research is four-d model which introduced by Thiagarajan, and friends and limited until develope stage. There are three stages that used in this research, such as define stage, design stage and develope stage. The result of this research show that firstly, The result of assessment about appropriateness of refraction index of liquid apparatus has average percentage of 89,17%. It means that the refraction index of liquid apparatus which develope appropriate with nature science apparatus criteria, they are appropriate with the concept, can increase the student s competence, easy to look after, the accuracy, easily operated, safe for students, has aesthetics, and easy to find, to take, and to keep. Secondly, after using the refraction index of liquid apparatus in the learning process, three of experiment classes reach 91,11% completeness study averagely. Thirdly, three of experiment classes give positive responses of questionnaires by 87,78% and negative responses by 9,11%. Thus, it can be concluded that the refraction index of liquid apparatus which developed appropriate to be used as physics learning media on reflection dan refraction. Keywords: The Refraction Index of Liquid Apparatus, Learning Media, four-d and Reflection and Refraction. PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu cabang sains yang memiliki keterkaitan terhadap alam sekitar. Pada proses pembelajarannya dibutuhkan suatu proses penemuan, proses penemuan tersebut dapat diperoleh melalui pemberian pengalaman langsung sehingga dapat mengembangkan kompetensi peserta didik serta dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Hakekat fisika memiliki tiga aspek yaitu (1) aspek pengetahuan yang berisi fakta konsep, prinsip, hukum dan teori. Ini adalah produk ilmiah dari fisika., (2) aspek proses, fisika sebagai proses ilmiah berisi ketrampilan proses ilmiah yang harus dilaksanakan untuk Winda Eky Susanti, Prabowo 102

menghasilkan produk ilmiah. Ini dikenal sebagai metode ilmiah (scientific method) yang berisi langkah-langkah mengamati, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan., dan (3) aspek sikap, dalam melaksanan proses ilmiah, seorang fisikawan didorong dan dikendalikan oleh sikap-sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, skeptis atau selalu minta bukti, terbuka terhadap pendapat lain, jujur, obyektif, setia pada data, teliti, kerjasama, tidak mudah menyerah (Severinus, 2013). Hakekat Fisika itu sendiri dan aplikasinya menjadi salah satu tujuan dalam pembelajaran Fisika, oleh karena itu pemahaman konsep dalam pembelajaran Fisika sangat diperlukan. Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan. Salah satu cara agar pemahaman konsep siswa menjadi lebih dalam adalah dengan memberikannya pengalaman langsung untuk menyelidiki suatu konsep, misalnya melalui eksperimen. Untuk menunjang kegiatan eksperimen tersebut diperlukan suatu alat yang bisa membantu siswa memahami konsep-konsep IPA yang dipelajarinya. Alat yang dimaksud adalah alat peraga. Menurut Mujiadi dkk, Alat peraga merupakan suatu alat, biasanya dalam bentuk perangkat (set), penggunaan alat peraga dapat membantu memudahkan memahami suatu konsep secara tidak langsung. Sehingga dengan alat peraga yang digunakan dalam eksperimen tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Seringkali siswa mengalami kesulitan untuk mengabstrasikan suatu fenomena yang terjadi. Salah satu sub materi Fisika yang bersifat abstrak dan perlu dipraktekkan melalui eksperimen adalah pembiasan. Peristiwa pembiasan terjadi pada saat berkas cahaya merambat melalui perbatasan dua zat yang memiliki indeks bias yang berbeda-beda. Indeks bias adalah karakteristik suatu bahan yang menentukan faktor perubahan kelajuan cahaya yang melewatinya (Serwey and Jewett: 2010). Agar peserta didik lebih memahami konsep indeks bias tersebut maka perlu dilakukan eksperimen dengan menggunakan alat peraga uji indeks bias zat cair. Berdasarkan observasi yang saya lakukan di sebuah sekolah yaitu SMA Negeri 1 Ponorogo, eksperimen masih jarang dilakukan. Selain itu, alat yang digunakan untuk menentukan indeks bias zat cair juga masih belum ada karena pada umumnya percobaan yang sering dilakukan adalah menentukan indeks bias kaca. Berdasarkan paparan di atas, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UJI INDEKS BIAS ZAT CAIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA SUB MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN.. METODE Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu mengembangkan alat peraga uji indeks bias zat cair sebagai media pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan yang mengacu pada model 4- D (four-d model) yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan dkk., dan dibatasi sampai tahapan Develope. Alat peraga yang dikembangkan ditelaah dan divalidasi oleh para ahli, kemudian diujicobakan terbatas pada 45 siswa kelas X SMA Negeri 1 Ponorogo dengan menggunakan rancangan eksperimen One group pretest-postest design (Prabowo, 2011:36). 45 siswa tersebut terdiri dari 1 kelas eksperimen dan 2 kelas replikasi yang setiap kelas masing-masing terdiri dari 15 anak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi alat peraga, lembar tes dan angket respon siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan, data yang diperoleh adalah kelayakan alat peraga yang dikembangkan, hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang dikembangkan serta respon siswa terhadap penggunaan alat peraga yang dikembangkan. Berikut adalah hasil dan pembahasan data tersebut. A. Proses dan Hasil Kelayakan Alat Peraga Uji Indeks Bias Zat Cair yang Dikembangkan Hasil penelitian ini berupa alat peraga uji indeks bias zat cair sebagai media pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan yang menggunakan four-d model (Define, Design, Develop, Disseminate) yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan dkk., dan dibatasi sampai tahapan Develop. Hasil pengembangan alat peraga ini sebelumnya melalui proses telaah oleh dua dosen ahli, kemudian direvisi berdasarkan hasil telaah yang diberikan. Selanjutnya dilakukan penilaian oleh dua dosen ahli dan satu guru fisika untuk mengetahui kelayakan alat peraga uji indkes bias zat cair yang dikembangkan. Penilaian yang dilakukan oleh dua dosen ahli dan satu guru fisika berdasarkan delapan kriteria kelayakan alat peraga yang terdiri dari kesesuaian alat dengan konsep yang diajarkan, kemampuan alat dalam meningkatkan kompetensi peserta didik, kemudahan dalam perawatan alat, keakuratan alat yang dikembangkan, kemudahan dalam pengoperasian alat, konstruksi alat aman bagi peserta didik, alat memiliki nilai estetika dari segi warna dan bentuk, dan kemudahan dalam mencari, mengambil dan menyimpan alat (Totok Suprayitno, 2011). Hasil validasi alat peraga uji indeks Winda Eky Susanti, Prabowo 103

bias zat cair dari dua dosen ahli dan satu guru fisika ditampilkan pada gambar 1 pemantulan dan pembiasan serta membentuk sikap siswa dari beberapa aspek yang telah diamati dengan rata-rata ketuntasan klasikal untuk ketiga kelas ujicoba sebesar 91,11%. Gambar 1. Hasil Validasi Kelayakan Alat Peraga Uji Inseks Bias Zat Cair Berdasarkan data hasil validasi di atas dapat diketahui rata-rata persentase penilaian yang diperoleh untuk kedelapan kriteria kelayakan alat peraga sebesar 89,17%, menurut Riduwan (2012) presentase tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik sehingga alat peraga yang telah dikembangkan layak dijadikan media pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan untuk siswa SMA kelas X IPA. B. Hasil Belajar Siswa Hasil pengamatan belajar siswa dibagi manjadi tiga aspek, diantaranya adalah aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan. Pada penilaian pengetahuan siswa, penggunaan alat peraga yang dikembangkan memberikan pengaruh yang positif, hal tersebut ditandai dengan meningkatnya hasil pre-test ke post-test dengan rata-rata n-gain untuk ketiga kelas ujicoba termasuk dalam kategori sedang. Pada penilaian sikap berdasarkan 3 aspek yang dinilai terhadap siswa yaitu aspek rasa ingin tahu, bekerja sama dengan kelompok dan disiplin waktu dalam mengumpulkan tugas, diperoleh rata-rata hasil penilaian sikap siswa untuk ketiga kelas ujicoba selama pembelajaran sebesar 80,47 dengan kategori baik. Sementara pada penilaian keterampilan berdasarkan 5 aspek yang dinilai terhadap siswa yaitu merumuskan masalah, merangkai alat sesuai prosedur, mengukur panjang fokus lensa, mengukur panjang fokus lensa gabungan dan menyimpulkan hasil percobaan, diperoleh rata-rata hasil penilaian keterampilan siswa untuk ketiga kelas ujicoba selama pembelajaran sebesar 79,44 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penggunaan alat peraga yang dikembangkan memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Selain mampu melatihkan keterampilan siswa, juga dapat mempengaruhi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi C. Hasil Angket Respon Siswa Untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi pemantulan dan pembiasan dengan menggunakan alat peraga alat uji indeks bias zat cair yang dikembangkan, maka dilakukan pembagian angket respon siswa di akhir kegiatan pembelajaran kepada tiga kelas ujicoba. Angket respon siswa yang diberikan terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan masing-masing pernyataan terdiri dari sepuluh aspek yaitu penggunaan alat peraga sebelumnya, motivasi dalam belajar fisika, pemahaman konsep, kesenangan dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan dalam pembelajaran, ketertarikan terhadap alat, tampilan alat peraga, fungsi alat peraga, keamanan alat peraga dan kemudahan dalam pengoperasian. Hasil angket respon siswa dengan pernyataan positif terhadap alat peraga yang dikembangkan untuk ketiga kelas ujicoba disajikan pada gambar 2, sedangkan hasil angket respon siswa dengan pernyataan negatif terhadap alat peraga yang dikembangkan untuk ketiga kelas ujicoba disajikan pada gambar 3 Gambar 2. Hasil Angket Respon Siswa dengan Penyataan Positif terhadap Alat Peraga Uji Indeks Bias Zat Cair Gambar 3. Hasil Angket Respon Siswa dengan Penyataan Positif terhadap Alat Peraga Uji Indeks Bias Zat Cair Winda Eky Susanti, Prabowo 104

Berdasarkan hasil respon siswa dengan sepuluh aspek tersebut, diperoleh presentase rata-rata untuk tiga kelas ujicoba dengan pernyataan positif sebesar 87,78% dari responden, sedangkan presentase rata-rata untuk pernyataan negatif sebesar 9,11%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase rata-rata untuk angket dengan pernyataan positif lebih besar dari presentase rata-rata dengan pernyataan negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan alat peraga uji indeks bias zat cair memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan. Selain menjawab pertanyaan yang telah tersedia pada angket, beberapa siswa juga memberikan komentar positif terhadap pembelajaran yang menggunakan alat peraga uji indeks bias zat cair yang dikembangkan sebagai media pembelajaran fisika. Sebagian besar mereka mengatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga lebih membantu mereka dalam memahami materi yang dipelajari, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mujadi, dkk (1994) bahwa alat peraga membantu siswa untuk mempermudah memahami suatu konsep yang diajarkan. Selain itu, mereka juga senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga karena menurut mereka pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. PENUTUP Temuan Berdasarkan data yang diperoleh serta analisis yang dilakukan, maka diperoleh temuan sebagai berikut : 1. Dari hasil penilaian kelayakan alat peraga uji indeks bias zat cair oleh 2 dosen ahli dan 1 guru Fisika, didapatkan presentase rata-rata sebesar 89,17%, sehingga menurut Riduwan (2012) alat peraga yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran Fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan. 2. Ketiga kelas uji coba memperoleh rata-rata presentase ketuntasan belajar sebesar 91,11%. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mujadi dkk., (1994) bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat membantu siswa lebih mudah memahami konsep yang dipelajari. 3. Dari hasil angket respon siswa, diperoleh presentase untuk angket dengan pernyataan positif sebesar 87,78% dari responden, sedangkan presentase untuk pernyataan negatif sebesar 9,11%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase untuk angket dengan pernyataan positif lebih besar dari presentase dengan pernyataan negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan alat peraga uji indeks bias zat cair memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran pada sub materi pemantulan dan pembiasan. Simpulan Berdasarkan hasil temuan di atas maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga uji indeks bias zat cair yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika pada sub materi pemantulan dan pembiasan, memberikan respon positif terhadap hasil belajar siswa dan siswa memberikan respon baik terhadap alat peraga yang dikembangkan. Saran Berikut saran yang diberikan oleh peneliti agar lebih baik lagi : a. Untuk Penelitian Saat Ini 1. Pada saat melakukan percobaan menggunakan alat peraga uji indeks bis zat cair, sebaiknya dilakukan di tempat yang gelap sehingga tidak akan kesulitan dalam menentukan nyala lampu LED yang paling jelas pada layar. 2. Setelah melakukan percobaan dengan satu cairan sebaiknya cermin dan lensa dibersihkan terlebih dahulu agar tidak tercampur dengan cairan berikutnya yang akan diuji. b. Untuk Penelitian Selanjutnya 1. Penelitan ini dilakukan hanya sampai pada tahap develope, sehingga perlu dilakukan penelitian pada tahap disseminate untuk mengetahui efektifitas penggunaan alat peraga uji indeks bias zat cair yang dibuat secara luas. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang mengaitkan penggunaan alat peraga uji indeks bias zat cair yang dikembangkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Dalam penggunaannya di kelas, sebaiknya alat peraga yang dibuat lebih banyak, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Mujadi, dkk. 1994. MATERI POKOK DESAIN DAN PEMBUATAN ALAT PERAGA IPA PGPA3329/3SKS MODUL 1-9. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. Winda Eky Susanti, Prabowo 105

Prabowo. 2011. Metodologi Penelitian (Sains dan Pendidikan Sains). Surabaya: UNESA University Press Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Serwey and Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik. Chriswan Sungkono. Jakarta : Salemba Teknika. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N. Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Suprayitno, Totok. 2011. Pedoman Pembuatan Alat Peraga Fisika untuk SMA.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Thiagarajan, S dkk. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota. Winda Eky Susanti, Prabowo 106