PERIODE TAHUN ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN GRAFIS UANG LOGAM INDONESIA PERIODE TAHUN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 17 / PBI/2000 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN SERTA PENCABUTAN DAN PENARIKAN UANG RUPIAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 4 /PBI/2010 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG LOGAM RUPIAH PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2010

PANDUAN PENUKARAN RUPIAH TIDAK LAYAK EDAR

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir

No Pengedaran, serta Pencabutan dan Penarikan, sampai dengan Pemusnahan Uang Rupiah. Dalam pelaksanaan kewenangan dan tugas Pengelolaan Uang R

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/14/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN, PENGEDARAN, PENCABUTAN DAN PENARIKAN, SERTA PEMUSNAHAN UANG RUPIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 7 /PBI/2012 TENTANG PENGELOLAAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/28/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH LOGAM PECAHAN 200 (DUA RATUS) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004

SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH DAN CARA MEMPERLAKUKAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PENUTUP. transaksi menggunakan Rupiah logam sebagai berikut : Rp 1000,00 (seribu Rupiah) dan/atau Rp 1500,00 (seribu lima ratus Rupiah), dan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. independen berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999

CIRI-CIRI KEASLIAN RUPIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/26 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH LOGAM PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Kertas. Pecahan. Dua Ribu. Pengedaran.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/29/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/32/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (DUA RIBU) TAHUN EMISI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/34/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/38/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 19 /PBI/2001 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (LIMA RIBU) TAHUN EMISI 2001

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 23 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

No.6/ 25 /DPU Jakarta, 30 Juni 2004 SURAT EDARAN. Perihal : Penukaran Uang Rupiah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2000 GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

UANG dalam perekonom ian

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/10/PBI/2013 TENTANG JUMLAH DAN NILAI NOMINAL UANG RUPIAH YANG DIMUSNAHKAN TAHUN 2011 DAN TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 40 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005

BAB I PENDAHULUAN. endemisitas baik flora maupun fauna di Indonesia. atau sekitar 17% dari total jenis burung di dunia. Jumlah tersebut sebanyak

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Uang Kertas. Pengedaran. Perubahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Pemilihan Hewan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Uang Rupiah. Pengeluaran. Pengedaran. Perubahan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN HARGA RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Aidil, 2016)

SIMULACRA DALAM INDUSTRI HIBURAN VISUAL; STUDI KASUS RAGNAROK ONLINE

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1 / 2 / PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS BARU PECAHAN RP TAHUN EMISI 1999

Citra Lokal Pasar Rakyat pada Pasar Simpang Aur Bukittinggi

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRESIDEN REPU8L1K INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB X. PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN BERBASIS EKOLOGI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2017, No Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-U

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Uang merupakan alat yang digunakan untuk membayar barang atau jasa

No.10/8/DPU Jakarta, 28 Februari 2008 SURAT EDARAN

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

Transkripsi:

PERIODE TAHUN 1951-2009 ABSTRACT

Wimba, 1. PENDAHULUAN Mata uang pertama Indonesia adalah peredarannya bisa dibilang sangat singkat lebih lama akibat seringnya berpindah logam dari pecahan terkecil yaitu 1 sen dan yang terbesar adalah Rp. 1000, dengan masa pasca kemerdekaan sendiri, terdapat uang Jepang, mata uang Hinda Belanda dan mata uang Melalui mutlak atas negaranya, dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia meregulasi peredaran uang di Indonesia serta berfungsi sebagai kas umum dan kas pemerintah. Rupiah yang semakin merosot sehingga berakibat pada membengkaknya nilai nominal pada pecahan uang. Hal ini kemudian berdampak pada fungsi uang begitu bernilai harganya. saja, namun memiliki beberapa fungsi lain Uang yang beredar di Indonesia ada dua macam, yaitu uang kertas dan uang logam kertas memiliki nominal yang lebih besar daripada uang logam. Karena memiliki nilai nominal yang besar, maka pada uang kertas terdapat unsur sekuritas untuk meminimalkan kasus pemalsuan uang yang sering terjadi. Unsur sekuritas tersebut uang yang tertera, terpisah menjadi dua bagian dan diletakkan unsur sekuritas lain yang bisa diketahui jika ditempa sinar. Berbeda dengan uang kertas, uang logam memiliki nilai nominal yang sangat kecil dan biasa digunakan dalam transaksi kecil sebagai pecahan sehingga dibuat kuningan,, atau campuran terjadi fenomena cincin uang, dimana uangtengahnya guna dibuat cincin karena menurut isu yang berkembang, uang logam 2. DISKUSI Informasi yang tertera pada uang logam lebih sedikit daripada yang kita temukan di uang kertas. Di kedua sisinya biasa terdapat nilai nominal uang dan gambar. Ilustrasi atau gambar pada uang logam karena gambar-gambar tersebut yang menggunakan gambar Ratu pecahan uang logam di negaranya karena

menganggap tokoh tersebut sebagai Ketua Dari tabel pembahasan di atas, dapat dalam menetapkan ukuran dan dimensi bentuk dan menerka ukuran uang pada ada keseragaman ukuran pada pecahan Rp. berdasarkan ukuran. akan menyulitkan sebagian masyarakat terutama orang tua dan para tunanetra yang biasa mengenali benda dari meraba

Wimba, Gambar 1. Oeang Republik Indonesia, sumber:www.uang-kuno.com pada uang logam, yaitu rata, bergerigi terus- 2.1 Studi Bentuk dan Visualisasi sebagai lambang negara, beberapa gambar Keseragaman visualisasi yang muncul pada pecahan uang logam yang dikeluarkan pada satu

melalui visual dan rabaan, walaupun di satu sisi memberikan kesan visual yang memiliki satu sistem. beredar uang logam dengan gambar program sosial yang menjadi agenda spesies burung langka yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Keragaman burung-burung ini hanya ditemukan di di Indonesia yang sesuai untuk habitat mereka. Soeharto sedang giat menjalankan program pembangunan di Indonesia. juga ditujukan sebagai sosialisasi program pemerintah untuk meningkatkan produksi sandang dan pangan, dan beberapa hasil umum diangkat dalam pecahan emisi itu propaganda program-program pemerintah orde baru sedang banyak dipublikasikan melalui berbagai penganugerahan penghargaan dari nasional Indonesia. program Keluarga Berencana pada khas Indonesia yang juga menjadi gambar merupakan satwa liar yang dilindungi dan tersebut dengan pencantuman visualisasi program pada mata uang sumber:www.bi.go.id

Wimba, adalah tema yang divisualisasikan pada bank sentral dan negara penerbit, informasi visual dan tahun emisi. Umumnya pilihan dari keluarga serif, hanya beberapa pecahan saja yang menggunakan typeface di dunia divisualisasikan dengan fauna yang dipilih adalah burung dianggap dapat merepresentasikan keragaman visual teknik cetak dan mudah dikenali melalui indera raba. bukan merupakan komoditas perdagangan, bunga tersebut disahkan sebagai bunga nasional berdasarkan pada bobot pun beragam tetapi umumnya bobot yang digunakan dalam mayoritas pecahan mata uang logam Indonesia adalah pecahan mata uang logam, yaitu tahun emisi jawi. Hal ini mungkin disebabkan oleh pada masa itu sedang maraknya penggunaan elemen visual berkonotasi Islam di kawasan 2.3 Studi Dimensi visual ini muncul sejak emisi tahun dimunculkan dengan tema ini adalah rumah adat Minangkabau, gunungan jarang digunakan, terhitung hanya contoh pecahan mata uang logam yang dianalisis dalam rentang periode tahun pecahan mata uang Rp. 10 berbahan dasar dan diameter terbesar adalah pecahan mata keteraturan yang dapat dijadikan acuan dalam penentuan ukuran mata uang yang pecahan mata uang logam Indonesia bentuk luar ulang logam. Informasi yang ditempatkan adalah nilai nominal baik dalam bentuk angka maupun huruf, nama Sebenarnya memungkinkan dibuat sebuah sistem skala atau dimensi pecahan mata uang logam berdasarkan besaran nominal, acuan dalam menentukan ukuran atau biaya produksi.

3. KESIMPULAN atas keunikan dari sumber daya suatu negara ataupun sebuah penghargaan atau suatu representasi sifat kepahlawanan atau tokoh yang dijadikan panutan. Di Indonesia, hal tersebut dilakukan dengan dimunculkannya keragaman budaya bahwa pencantuman gambar ini tentunya ditujukan sebagai usaha pemerintah untuk mendukung program kerjanya dari waktu alami, gambar-gambar pada uang logam merupakan simbol yang merepresentasikan dan mendokumentasikan beberapa bagian dari sejarah Indonesia ke kedua sisinya dari waktu ke waktu. Bahkan bila dianalisis lebih dalam melalui kajian keilmuan sosial budaya, akan mungkin didapat kesimpulan yang mengarah pada deskripsi konteks desain pecahan mata uang logam adalah: bentuk, ukuran, bahan, jenis visualisasi, logam tersebut. DAFTAR PUSTAKA Komprehensif. Yogyakarta. JalaSutra. Handbook of Visual Analysis. London. Sage. logam-indonesia.html saat pecahan mata uang logam tersebut diterbitkan. Akan tetapi, dalam perancangan pecahan mata uang logam di Indonesia terlihat yang dijadikan acuan untuk memudahkan pengenalan nominal baik secara aspek terdapat panduan produksi berdasarkan pendekatan desain, akan memungkinkan menghasilkan sebuah seri pecahan mata uang logam yang mudah dikenali dan baik yang normal maupun orang-orang berkebutuhan khusus. Aspek-aspek desain yang dapat dikembangkan untuk menjadi acuan baku perancangan untuk membentuk sistem