CYBER ETHICS Disusun oleh : ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM (14111006) KELAS : 22 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015/2016
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 A. Sumber Berita... 3 B. Komentar... 5 DAFTAR PUSTAKA... 6 2
A. Sumber Berita Judul : Cyber Ethics, Senjata untuk Ciptakan Internet Sehat Penulis : Yudhianto, Senin, 21 Oktober 2013 16:26 WIB Nusa Dua, Bali - Sebelum event Internet Governance Forum (IGF) 2013 digelar di Bali, pemerintah melalui Kementerian Kominfo mengadakan acara yang melibatkan sejumlah petinggi dari berbagai negara. Mereka berbagi masukan terkait perkembangan teknologi internet yang makin pesat. Digelar dengan sebutan High Level Leaders Meeting (HLLM), acara bertema Global Multi-stakeholder Collaboration for Achieving a Safe, Secure and Tolerant Cyberspace: Enabling Growth and Sustainable Development through Cyber Ethics ini bertujuan mengajak instansi dalam bidang internet bersatu-padu untuk menekan cyber crime. Caranya tidak sepenuhnya menggunakan aturan-aturan tertulis melainkan mengandalkan apa yang disebut cyber ethics. Layaknya norma tak tertulis, cyber ethics bertujuan untuk memudahkan proses interaksi dan negoisasi dalam dunia cyber dengan menghilangkan batasan dalam aturan tertulis. Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, pengelolaan internet sebenarnya dapat dilakukan dengan pendekatan teknologi dan juga pendekatan norma. Berbagai instrumen regulasi nasional dan internasional sebagai norma sejatinya telah dikembangkan untuk mengatur internet serta untuk menghadapi dan mengatasi penyalahgunaannya. Banyak negara, termasuk Indonesia telah membuat peraturan perundang-undangan untuk mengatur dan mengelola dunia cyber. Namun aturan tersebut memiliki keterbatasan baik dari segi yurisdiksi maupun cakupan. Oleh karenanya cyber ethics dibutuhkan guna melengkapi aturan-aturan yang ada, jelas Menkominfo pada acara HLLM di Nusa Dua, Bali, Senin (21/10/2013). Definisi etika sendiri adalah aturan tak tertulis yang dapat menjadi pedoman bagi suatu masyarakat untuk saling menghargai kepentingan masing-masing. Sehingga cyber ethics merupakan norma-norma dalam dunia cyber yang mengatur masyarakat dunia maya dalam berinteraksi maupun bertransaksi. Selain itu, tujuan digalakkannya cyber ethics adalah menyeragamkan persepsi saling menguntungkan yang terkadang tak dapat dilakukan dengan aturan tertulis. Sebagai ilustrasi, apa yang baik bagi satu komunitas, belum tentu baik bagi komunitas lainnya. Disinilah peran cyber ethics bekerja. Misalnya, merujuk pada situs pornografi yang dilarang di Indonesia, namun di sejumlah negara dilegalkan. Saat situs pornografi tersebut dapat diakses di Indonesia, pemerintah Indonesia tak 3
memiliki kuasa penuh untuk meminta pengelola domain menutup situs tersebut. Alasannya, karena pengelola domain beroperasi di Negara yang memiliki aturannya sendiri. Dengan cyber ethics, harapannya hal semacam ini dapat ditekan. Mungkin tidak sampai menutup situs, namun dengan adanya norma cyber ethics yang telah disepakati, setidaknya pemerintah Indonesia dapat meminta pengelola domain melakukan blok terhadap pengakses dari Indonesia. (Yudhianto, 2013). (yud/fyk) 4
B. Komentar Dalam artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa cyberethic dapat digunakan untuk menekan adanya cybercrime atau kejahatan dalam dunia cyber. Cyberethic sendiri berarti norma/aturan yang tidak tertulis yang dapat digunakan masyarakat untuk menghargai kepentingan masing masing. Dengan adanya cyberethic diharapkan dapat mengatur dan mengelola dunia cyber dan melengkapi aturan aturan tertulis yang sudah ada. Pada contoh kasus pemblokiran situs pornografi, diharapkan dapat menjadi upaya mengurangi pengaksesan terhadap situs pornografi dengan menerapkan cyberethic yang telah disepakati. Namun, pemblokiran situs yang dilakukan Kemkominfo dengan slogan internet positif ini memberikan dampak terhadap pemakaian internet di Indonesia diantaranya: - Banyak orang yang penasaran dan mencoba menghilangkan/menjebol blokir dari internet positif. Hal ini sangat terlihat apabila ingin mencari info tentang internet positif pada search engine google maka yang di indeks oleh google adalah mayoritas informasi tentang Cara Menembus/membuka Situs Yang di Blokir Internet Positif. (Google, 2016) - Negara-negara yang kerap menerapkan kebijakan blokir situs seperti Indonesia, China, dan Thailand, mempunyai presentase pengguna VPN yang lebih banyak daripada negara lainnya yang kebijakan internetnya tidak sering memblokir situs. (Dita, 2016). VPN sendiri digunakan untuk membuka akses situs yang diblokir dengan menggunakan IP negara lain. - Terjadi protes dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyoroti bahwa pemblokiran yang dilakukan oleh ISP justru akan membuka celah buruk bagi privasi pengguna internet. (Ngazis, 2014). Protes juga datang dari masyarakat karena Penggunaan Trust+Positif, yang menjadi acuan daftar situs yang dilarang beroperasi, dinilai tidak memiliki tahapan penentuan yang jelas. (Kompas Cetak, 2014) Dampak tersebut memberikan bukti bahwa pemblokiran internet positif belum dapat mengatur dan mengelola dunia cyber dengan baik. Semakin banyak situs yang di blokir internet positif makan semakin penasaran orang ingin membuka situs tersebut. Filtering memang dapat dilakukan, karena situs situ seperti pornografi sangat berbahaya bagi generasi muda. Namun, harus ada langkah edukasi yang diberikan pemerintah mengenai cyberethic itu sendiri agar terdapat kesadaran dalam diri dari masyarakat tentang menjadi masyarakat cyber yang bertanggung jawab. 5
DAFTAR PUSTAKA Dita. (2016, Maret 29). Dampak Situs Diblokir : Global Web Index Nyatakan Indonesia Jadi Pengguna VPN Tertinggi. Dipetik Juni 13, 2016, dari NusantaraIN: http://nusantaran.com/2016/03/29/21842/dampak-situs-diblokir-global-webindex-nyatakan-indonesia-jadi-pengguna-vpn-tertinggi/ Google. (2016, Juni 13). Google Search;Keyword : Internet Positif. Dipetik Juni 13, 2016, dari Google: https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=utf-8#q=internet+positif Kompas Cetak. (2014, Agustus 14). Masyarakat Tolak Peraturan Menkominfo tentang Blokir Situs. (L. H. Wiwoho, Editor) Dipetik Juni 13, 2016, dari Kompas: http://nasional.kompas.com/read/2014/08/11/15420961/masyarakat.tolak.per aturan.menkominfo.tentang.blokir.situs Ngazis, A. N. (2014, Agustus 13). Aturan Blokir Situs Negatif Ditolak, Ini Alasannya. Dipetik Juni 13, 2016, dari Viva News: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/528505-aturan-blokir-situs-negatifditolak--ini-alasannya Yudhianto. (2013, Oktober 21). Cyber Ethics, Senjata untuk Ciptakan Internet Sehat. Dipetik Juni 13, 2016, dari Detiknet: http://inet.detik.com/read/2013/10/21/161431/2391267/399/cyber-ethicssenjata-untuk-ciptakan-internet-sehat 6