TERORISME! Dibuat dan Diterbitkan Oleh Yayasan IDEP Untuk Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
TANAH LONGSOR! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA TANAH LONGSOR

KISAH TENTANG KEMANDIRIAN MASYARAKAT SAAT MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI

CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT BADAI TERJADI

GEMPA BUMI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA

GEMPA BUMI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA

CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI PERSELISIHAN SOSIAL

GEMPA BUMI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA

GUNUNG API! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API

GUNUNG BERAPI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI

CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT SAAT TERJADI BANJIR

GUNUNG API CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT SAAT DILANDA BENCANA GUNUNG MELETUS

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAERAH BENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

Penyebab Banjir. Ada beberapa jenis banjir:

[Oleh Ujang Dede Lasmana dari Buku berjudul Survival DiSaat dan Pasca Bencana Edisi 2]

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Asap yang keluar tambah banyak, dan terdengar suara gemuruh yang menggelegar.

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

25/02/2015. Manajemen bencana Perencanaan,kedaruratan dan pemulihan. Jenis Bencana (UU 24/2007) Terjadinya Bencana. Potensi Tsunami di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

Sambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, Senin, 29 Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

BAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG SATUAN PELAKSANA PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN BELITUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB II DISASTER MAP. 2.1 Pengertian bencana

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

PEDOMAN BANTUAN PERALATAN

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

Definisi Bencana (2) (ISDR, 2004)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

MITIGASI BENCANA BENCANA :

Penggunaan APAR dan Kedaruratan

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 12/Menhut-II/2009 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROSEDUR KEADAAN DARURAT

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

Powered by TCPDF (

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2005 TENTANG BADAN KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAGEMEN OF DECEASED IN DISASTER (PENATALAKSANAAN KORBAN MATI KARENA BENCANA) D R. I. B. G D S U R Y A P U T R A P, S P F

KAJIAN TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BAB II JENIS-JENIS BENCANA

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

Transkripsi:

TERORISME! C E R I T A T E N T A N G P E R A N M A S Y A R A K A T D A L A M M E N G H A D A P I S E R A N G A N T E R O R I S Dibuat dan Diterbitkan Oleh Yayasan IDEP Untuk Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat

Buku cerita ini adalah bagian dari Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) Tentang tujuan PBBM ini Selama ini, tindakan dalam usaha penanggulangan bencana dilakukan oleh pemerintah yang pelaksanaannya kemudian dilakukan bersama antara pemerintah daerah dengan organisasi-organisasi yang terkait dan masyarakat yang tertimpa bencana. Pada saat menghadapi bencana, masyarakat yang belum mampu untuk menanganinya sendiri harus menunggu bantuan yang kadang-kadang tidak segera datang. Perlu disadari bahwa detik-detik pertama saat bencana terjadi adalah saat yang sangat penting dalam usaha mengurangi dampak bencana yang lebih besar. Didasari pemikiran tersebut dan sejalan dengan program pengembangan masyarakat yang mandiri, masyarakat sendiri perlu mengetahui secara menyeluruh semua upaya tindakan penanggulangan bencana supaya bisa segera mengambil tindakan yang tepat pada waktu bencana terjadi. Buku ini lebih menekankan tindakan-tindakan persiapan dalam usaha mencegah kemungkinan bencana dan mengurangi dampak bencana. ISBN : 979-24-1304-9 Edisi Pertama 2005 oleh Yayasan IDEP Edisi Kedua 2007 oleh Yayasan IDEP PO BOX 160 Ubud, 80571, Bali, Indonesia w w w. i d e p f o u n d a t i o n. o r g / p b b m Yayasan IDEP IDEP mempersilahkan kepada lembaga atau perorangan yang bermaksud menggandakan buku ini untuk kepentingan berbagai kegiatan penanggulangan bencana yang non-komersial tanpa mengubah isi buku. Untuk alasan lain, silahkan mengajukan ijin tertulis kepada Yayasan IDEP. Dikembangkan dengan dukungan dari BAKORNAS PB, MPBI, UNESCO, USAID, ISDR, IFRC, PMI, OXFAM GB dan Masyarakat Indonesia.

TERORISME! Sebuah cerita tentang masyarakat yang tidak mempunyai rencana saat menghadapi serangan teroris... Masyarakat yang menghadapi bencana adalah yang menjadi korban dan yang harus menghadapi kondisi akibat bencana. Oleh karena itu, masyarakat perlu membuat perencanaan untuk persiapan dalam pencegahan bencana. Dengan bantuan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) ini, seluruh anggota masyarakat bisa bekerja sama untuk membuat perencanaan yang tepat dan bermanfaat. Untuk keterangan lebih lanjut bisa cari Buku Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) 1

Pada suatu malam, Bono sedang mengendarai mobilnya di tengah kemacetan lalu lintas... Dan berhenti di depan kompleks Pembangkit Tenaga Listrik. Dengan mengendap dia melewati pos Satpam... 2 Dan masuk ke dalam kompleks tanpa diketahui.

Sepasang remaja sedang lewat di depan komplek dan melihat pintunya terbuka... Iya, kita lihat yuk! Iwan, kok aneh ya? Eh lihat, gemboknya dirusak Jangan-jangan ada orang yang masuk... Cepat Pak. Ada orang masuk! Iya. Mungkin orangnya sudah di dalam... Kamu benar, gemboknya dipotong... Halo, ada yang mencurigakan. gemboknya dirusak... baik pak, terima kasih 3

Dengan senter mereka memeriksa... Tolong tunggu disini, ya... kalau Polisi datang, bilang kami mencari ke dalam. Hati-hati, Pak! Sementara Bono sedang memasang bom... Hah! mereka tau aku disini??? Tidak ada waktu, harus bergerak cepat... Apakah kamu lihat ada orang masuk? Polisi datang dan meminta keterangan kepada pasangan itu... 4 Ada orang lewat, tadi

Bono berusaha lari... Dan akhirnya dia tertangkap! Apa yang kamu lakukan disini? Memasang bom! Namun, dilihat oleh Satpam Katakan dimana bom itu...! Pak, perlu kirim tim penjinak bom... ada bom di dalam kompleks. Tidak akan... Kami segera datang... Sebelum pergi tim ini mendapat penjelasan. siap?...ayo berangkat!...kembali ke kompleks, orangorang yg ingin tahu mulai berkerumun Jangan melewati batas ini 5

Tim penjinak bom, PMI dan pemadam kebakaran tiba, polisi menjaga masyarakat untuk menjauhi kompleks. Semua orang mundur! Tim penjinak bom mulai melakukan pencarian bom... Ketemu, akan kujinakkan sekarang... Cepat! Berhasil! tugas kita sudah selesai... Terima kasih, ya. Namun tidak ada yang tahu, Bono telah memasang beberapa bom...dan... BOOM! 6

Listrik di kota padam dan... Kebakaran terjadi??? Masih ada orang di dalam! Pemadam kebakaran sibuk memadamkan api. Ayo cepat kita cari dia... Bagaimana Udin? Kena luka bakar. Salah satu anggota saya masih di dalam, Pak! PMI membawa Udin ke rumah sakit... Polisi memeriksa & mengamankan lokasi sekitarnya... Udin, cepat sembuh, ya... Dan dan Bono dikirim ke penjara sambil menunggu proses pengadilan. 7

Berkat pasangan ini, akhirnya pemerintah menyadari bahwa masih banyak warga yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah dari serangan teroris. Terima kasih atas bantuan anda Yang penting orangnya sudah ditangkap. Akhirnya, pemerintah bekerja sama dengan LSM membuat program peningkatan kesadaran masyarakat Peningkatan keamanan di tempat-tempat penting... Bu, ini informasi tentang apa yang harus dilakukan kalau melihat orang yang mencurigakan... Eh, aku dengar kita dapat orang baru lagi, ya? Ma kasih. Udah bosan di rumah sakit, nih. Petugas keamanan dan masyarakat diberi pelatihan Hai Udin, selamat datang kembali... kamu kelihatan sehat sekarang. 8

Persiapan penanganan bencana oleh masyarakat bisa... Mengurangi Kemungkinan/Dampak Dalam upaya mengurangi dampak bencana di suatu wilayah, tindakan pencegahan perlu dilakukan oleh masyarakatnya. Pada saat bencana terjadi, korban jiwa dan kerusakan yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan dan sistem peringatan dini. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu. Bencana bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum, harta benda dan korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko ini. Menjalin Kerjasama Penanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah serta pihak-pihak terkait. Kerjasama ini sangat penting untuk memperlancar proses penanggulangan bencana. Untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat Buku Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) atau : www.idepfoundation.org/pbbm

SERANGAN TERORIS Serangan teroris dikategorikan sebagai bencana karena peristiwa ini bisa menimbulkan banyak korban baik harta maupun jiwa. Tujuan serangan teroris adalah untuk menyebarkan ketakutan pada masyarakat agar tuntutannya dipenuhi. Bentuknya bermacammacam, namun yang sering dilakukan adalah serangan bom. Jenis serangan lainnya seperti serangan gas beracun yang terjadi di Jepang atau sabotase sarana penting seperti sarana air bersih, listrik dan lainnya. Penyebab Serangan teroris dapat dilatarbelakangi berbagai alasan misalnya ketika orang atau kelompok tertentu merasa tertekan dan dikucilkan. Namun cara penyampaian pesannya berupa serangan berbentuk kekerasan, penculikan atau sabotase. Sasaran serangan teroris Teroris menyerang lokasi-lokasi strategis Kantor pemerintahan Industri penting Sarana utama transportasi Sarana umum Tempat keramaian 10

Dampak Terkena serpihan ledakan bom, pecahan kaca Kebakaran gedung, gas, listrik, dll. Tertimpa reruntuhan bangunan Keracunan Trauma dan stres berkepanjangan Panik Tindakan kesiapsiagaan Dalam melakukan tindakan kesiapsiagaan ini dibutuhkan kewaspadaan seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah maupun perorangan dalam: Menjaga keamanan lingkungan (siskamling, penjagaan keamanan) Melaporkan kepada aparat terdekat jika menemukan orang, kelompok orang atau sesuatu yang mencurigakan Memperketat penjagaan keamanan dengan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang mencurigakan; memasang palang pada jalan masuk untuk memeriksa kendaraan bermotor di wilayah bangunan penting (kantor, hotel, dll.) Memasang sistem pencegahan dan pemadam kebakaran pada bangunan penting Untuk pelayanan darurat dan keamanan Memasang alat pendeteksi, kaca cermin untuk memantau bagian bawah mobil, dan alat pelacak bahan peledak Membuat rencana transportasi korban ke rumah sakit Mempersiapkan pemadam kebakaran Membangun pusat penerangan dan komunikasi 11

Tentang Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat Dengan membaca buku itu, berarti tindakan awal dalam usaha Penanggulangan Bencana bisa dilakukan. Dalam buku panduan itu, usaha Penanggulangan Bencana adalah atas kemampuan masyarakat sendiri atau bekerjasama dengan instansi terkait dalam persiapan untuk mencegah, menangani dan memulihkan keadaan setelah bencana. Letak geografis dan kondisi geologis menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, badai dan letusan gunung berapi. Secara umum, di Indonesia terdapat peristiwa bencana yang terjadi berulang kali setiap tahun. Di samping itu, jumlah penduduk yang demikian besar telah pula mengakibatkan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, seperti kebakaran, kebakaran hutan, pencemaran, kerusakan lingkungan dan sebagainya. (BAKORNAS PB) Bencana Bisa Terjadi Kapan Saja, Dimana Saja Dan Bisa Menimpa Siapa Saja Pada akhirnya, bencana tersebut menimbulkan kerusakan dan kerugian material bahkan korban jiwa, serta mengakibatkan terjadinya pengungsian besar-besaran dan terganggunya kehidupan sosial ekonomi masyarakat (BAKORNAS PB). Untuk itulah diperlukan kesiapsiagaan agar bisa mencegah dan mengurangi kemungkinan bencana. 12

Pihak-pihak terkait dalam Penanggulangan Bencana Dalam setiap kejadian bencana di Indonesia ada beberapa pihak yang bekerja sama dalam melakukan usaha-usaha penanganannya. Adalah hak masyarakat untuk menghubungi instansi terkait ini karena keberadaan pihakpihak ini adalah untuk mendampingi masyarakat dalam usaha penanggulangan bencana. Hubungan dengan pihak-pihak ini sebaiknya dijalin dalam tahap sebelum bencana, saat bencana dan setelah bencana. Untuk memperkuat kesiapsiagaan, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan dan bantuan dari instansi/organisasi dibawah ini : Dinas Sosial Adalah instansi Pemerintah yang menangani bidang kesejahteraan dalam membantu masyakakat yang dilanda bencana. Tentara Nasional Indonesia (TNI) Bisa memberi pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang operasi di lapangan. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Adalah instansi Pemerintah yang memberi informasi tentang perkembangan cuaca, gempa bumi dan kegiatan gunung berapi. Search and Rescue (SAR) Adalah lembaga yang bertugas dalam hal melakukan pencarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap orang yang mengalami musibah atau diperkirakan hilang dalam suatu bencana. Rumah Sakit (Unit Gawat Darurat) Adalah instansi pemerintah maupun swasta yang memiliki kapasitas/kewenangan dalam hal pelayanan kesehatan masyarakat luas. Dalam hal penanganan bencana, rumah sakit melakukan penanganan korban bencana baik dalam penanganan penderita gawat darurat maupun tindakantindakan perawatan korban bencana secara berkelanjutan. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Adalah instansi pemerintah yang memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan di tingkat lapisan masyarakat terkecil, dan instansi ini memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan-tindakan penanganan penderita gawat darurat sebelum dilakukan evakuasi selanjutnya ke rumah sakit. Polisi Daerah Adalah instansi pemerintah yang memiliki kewenangan dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus memiliki fungsi sebagai pihak yang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat darurat dalam penanganan bencana di masyarakat. Instansi kepolisian biasanya ada di setiap tingkatan masyarakat hingga yang terkecil. Hansip / Linmas adalah kelompok masyarakat yang ditugaskan untuk membantu tugas kepolisian dalam melakukan pengamanan wilayah domisili tugas mereka. Kelompok ini terdiri dari anggota-anggota masyarakat terpilih dan dipercayai untuk melakukan pengawasan terhadap keamanan dan ketertiban wilayah. Palang Merah Indonesia (PMI) Adalah lembaga yang bertugas untuk membantu masyarakat dalam meringankan penderitaan masyarakat yang dilanda bencana. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LSM lokal bisa bekerja sama dengan masyarakat dalam menanggulangi bencana dan membantu masyarakat untuk membina hubungan ke luar. Media Massa Media Massa Cetak maupun Elektronik (televisi dan radio) bisa menyebarkan berita tentang bencana dan bisa membantu untuk mencari bantuan. Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) Terdiri atas anggota-anggota masyarakat yang pembentukannya adalah hasil dari keputusan masyarakat bersama. Lihat PBBM untuk keterangan lebih lanjut.

TERORISME CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI SERANGAN TERORIS Paket PBBM ini di kembangkan dengan dukungan dari Palang Merah Indonesia International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies w w w. i d e p f o u n d a t i o n. o r g / p b b m ISBN : 979-24-1304-9