Muflikhul Fajri Universitas Islam 45 Bekasi ABSTRACT Keywords: Leg Muscle Strength, Running Speed, Confidence, And Dribbling Skills

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. masyrakat akan perkembangan olahraga prestasi di Indonesia khususnya.dengan

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

Hubungan Kecepatan Lari 100 M dengan Kemampuan Menggiring Bola dalam Permainan Sepak Bola pada Siswa SMU Negeri 2 Kendari *

MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN KECEPATAN KELINCAHAN DAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL SMA N 1 MLATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG RAYA 1 TANGERANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

Transkripsi:

KECEPATAN LARI, DAN PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP DAAR EL SALAM (Studi Muflikhul Fajri Universitas Islam 45 Bekasi ABSTRACT This study aims to determine (1) Is there a relationship between leg muscle strength against dribbling skills on the futsal junior high school student extracurricular Daar El Salam. (2) Is there a relationship between the running speed of the dribbling skills on the futsal junior high school students' extracurricular Daar El Salam. (3) Is there a relationship between confidence in dribbling skills on the futsal junior high school students' extracurricular Daar El Salam. (4) Is there a relationship between leg muscle strength, running speed, and confidence together - equal to the dribbling skills on the futsal junior high school students' extracurricular Daar El Salam. Researchers using multiple correlations that examine the relationship with regression analysis techniques. These results indicate that there is a leg muscle strength correlation coefficient of 0.825 with a degree of relationship is very strong, there is a running speed correlation coefficient of 0.847 with a degree of relationship is very strong, and confident there is a correlation coefficient of 0.67 with a strong relationship level. Based on the test results and significance of linear simple regression equation between leg muscle strength, running speed, and confidence in dribbling skills of 0.939 with a coefficient of determination (R2) of 0.882 yaiu great effect amounted to 88.2%, while 11.8% is affected by the other factors that are not within the study variables. As well as the significance test for multiple correlation Fhitung 52.32 where the value is greater than the F table. Keywords: Leg Muscle Strength, Running Speed, Confidence, And Dribbling Skills

PENDAHULUAN Futsal merupakan olahraga permainan yang digemari oleh seluruh masyarakat dikarenakan cara memainkan permainan ini sangatlah mudah dan murah, dengan bermodalkan bola saja maka olahraga ini bisa dimainkan. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing masing regu terdiri dari lima orang pemain yang salah satunya adalah penjaga gawang. Tujuan dari futsal itu sendiri adalah memasukkan bola ke gawang lawan dan mencegah terjadinya gol kegawang sendiri, dengan memanipulasi bola ke kaki. Selain lima pemain utama tadi, setiap regu diperbolehkan memiliki pemain cadangan. Bermain futsal tidak jauh berbeda dengan bermain sepak bola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental, dan strategi. Namun, ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan. Pola permainan dalam futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, pada saat menyerang lebih banyak dilakukan dengan umpan umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepak bola, mengumpan, menjaga pertahanan, dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan. Permainan futsal merupakan salah satu bentuk permainan yang memiliki kompleksitas yang cukup tinggi. Seorang pemain tidak hanya dituntut kuat dalam hal fisik, namun juga mental. Seorang pemain futsal, apalagi pemain futsal profesional, tidak hanya mengandalkan kekuatan fisiknya semata saat bermain, namun juga harus mampu mengeksplorasi kekuatan mentalnya dan mampu mengkombinasikan semua itu untuk kebaikan timnya. Mental dan fisik dalam permainan futsal, tak jarang menjadi faktor penentu kemenangan pada suatu pertandingan. Fisik yang prima, ketahanan dari serangan, merupakan modal yang baik dalam memainkan olahraga Bila kita mengamati kemampuan menggiring bola maka kita bisa menyimpulkan terdapat faktor fisik berupa kekuatan otot tungkai dan kecepatan lari serta faktor psikis seperti percaya diri. Untuk mencapai prestasi yang tinggi diperlukan pembinaan, pelatihan dan pengajaran. Beberapalangkah dalam pembinaan, pelatihan dan pengajaran tentang teknik bermain,taktik dalam pertandingan,latihan kondisi fisik dan mental yang baik dalam bermain futsal. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan menguasai teknik dasar dalam permainan futsal seperti: 1. Teknik dasar mengumpan ( Passing) 81

2. Teknik dasar menahan bola (control) 3. Teknik dasar mengumpan lambung (Chipping) 4. Teknik dasar menggiring bola ( Dribbling) 5. Teknik dasar menembak ( Shooting) Salah satu teknik dasar yang memerlukan pembinaan, pelatihan dan pengajaran yang amat penting adalah teknik menggiring bola. Menggiring bola adalah salah satu teknik yang banyak menarik focus perhatian serta dijadikan langkah awal untuk menciptakan kemenangan dalam setiap pertandingan di samping teknik-teknik yang lain menggiring bola adalah memainkan bola sambil berlari yang dapat dilakukan dengan arah lurus maupun berbelok-belok. Bermain futsal tidak jauh berbeda dengan bermain sepak bola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental, dan strategi. Namun, ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan. Pola permainan dalam futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, pada saat menyerang lebih banyak dilakukan dengan umpan umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepak bola, mengumpan, menjaga pertahanan, dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan. Persiapan fisik merupakan suatu hal yang penting dalam masa persiapan sebuah tim untuk mencapai prestasi yang optimal. Berikut ini sepuluh macam komponen kondisi fisik yang harus dimiliki dengan baik oleh seorang pemain : daya tahan ( endurance ), kekuatan ( strength ), kecepatan ( speed ), kelincahan ( agility ), daya ledak ( power ), kelenturan ( fleksibility ), ketepatan ( accuration ), koordinasi (coordination), keseimbangan ( balance ), reaksi ( reaction ), Justinus Lhaksana, (2011:17 ), Dari kesepuluh komponen fisik tersebut tidak seluruhnya harus dimiliki secara baik. Oleh sebab itu penulis lebih menekankan permasalahan pada beberapa hal dalam komponen kondisi fisik yang harus dipersiapkan oleh pemain dalah hal kekuatan otot tungkai dan kecepatan lari. Secara fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban Widiastuti (2011:76 ), Atau dapat pula didefinisikan bahwa kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk membangkitkan suatu tegangan terhadap suatu tahanan. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya ( force ) yang dapat dihasilkan oleh 82

otot atau sekelompok otot dalam suatu satu kontraksi maksimal. Sebagai daya penggerak setiap aktifitas fisik, kekuatan otot merupakan komponen penting. Terlebih pada olahraga futsal bahwa kekuatan otot tungkai merupakan komponen penting. Karena dengan kekuatan otot yang memadai seseorang akan terhindar dari kemungkinan cedera selain itu dapat membantu kecepatan seseorang untuk melakukan suatu gerakan. Kecepatan adalah kemampuan untuk berpindah atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang singkat / secepat cepatnya. Menurut Justinus Lhaksana (2011:27), Sebagaimana diketahui bahwa olahraga futsal sangat mengandalkan kecepatan. Itulah sebabnya latihan kecepatan khususnya kecepatan lari harus diperhitungkan dengan baik. Selain memiliki kecepatan, pemain futsal juga harus memiliki kecakapan sepanjang jalannya pertandingan. Seorang pemain yang tidak mampu berpikir dan memutuskan dengan cepat akan dapat merusak keseluruhan sistem permainan yang dibangun oleh tim. Muhammad Asriady Mulyono (2014:49). Persiapan fisik merupakan suatu hal yang penting dalam masa persiapan sebuah tim untuk mencapai prestasi yang optimal. Kondisi fisik yang prima sangatlah menunjang penampilan seorang pemain. Penampilan fisik yang buruk tentunya akan berdampak buruk juga bagi penampilan teknik dan taktiknya. Melalui latihan fisik, kondisi pemain yang kurang baik akan meningkat Seorang altet yang memiliki rasa percaya diri yang baik percaya bahwa dirinya akan mampumpu menampilkan kinerja olahraga seperti yang diharapkan ( Weinberg & Gould, 1995 ). Monty P. Satiadarma (2000: 253), Untuk meningkatkan rasa percaya diri seorang atlet dibutuhkan penyelesaian akhir, berperilaku penuh percaya diri, berpikir dengan penuh percaya diri, menggunakan latihan imagery untuk meningkatkan rasa percaya diri, mengkondisikan kemampuan dan keterampilan fisik, dan melakukan persiapan yang cukup. Teknik menggiring bola disebut juga dengan kemampuan dribling. Teknik dribling ini harus dikuasai oleh para pemain agar si pemain mampu menguasai bola dengan baik saat bola berada di kakinya.muhammad Asriady Mulyono (2014:54 ), Dalam permainan futsal, penggunaan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar sering dipakai untuk teknik yang satu ini. Penggunaan bagian punggung kaki juga sering diterapkan. Keterampilan menggiring bola tidak lepas dari faktor kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri. Faktor tersebut mempunyai 83

hubungan dengan keterampilan menggiring bola. Seberapa besar kaitanya dari hubungan tersebut belum diketahui dengan pasti, maka peneliti akan meneliti hubungan kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri terhadap keterampilan mengiring bola pemain futsal. Berkaitan dengan uraian di atas maka tidak berlebihan jika penulis akan mencoba untuk meneliti tentang permainan futsal ini, yaitu tentang kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri terhadap keterampilan menggiring bola dan penelitian ini barangkali akan dapat sebagai acuan pelatih dalam penyusunan progam latihan yang lebih baik dalam rangka pembinaan pemain - pemain futsal. Di dalam diri pemain futsal harus tumbuh dan tertanam percaya diri dalam latihan. Percaya diri adalah kepercayaan pada diri sendiri tentang kemampuan yang dimiliki untuk melakukan apa yang diinginkan. Percaya diri merupakan ekspresi dari penghargaan seseorang terhadap dirinya. Percaya diri adalah sebagai penggerak yang menimbulkan kegiatan berlatih dalam mencapai keterampilan yang optimal. Suatu hal yang tidak dapat dipisahkan antara kemampuan fisik dan psikologi, diharapkan bias menghasilkan seorang pemain pada setiap penampilannya memiliki percaya diri atau dorongan yang kuat untuk bermain dengan sebaik-baiknya sehingga dapat bermain baik untuk dapat memenangkan perbandingan yang dilakukan. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah : ingin mengetahui korelasi antara kekuatan otot tungkai, kecepatan lari dan percaya diri dalam berlatih terhadap kemampuan menggiring bola. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif asosiatif dengan metode deskripsi dan model penelitian korelasi multipel. Metode penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri terhadap keterampilan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler futsal SMP Daar El Salam serta menjelaskan hubungan setiap variabel bebas dan terikat baik secara sendiri sendiri maupun bersama sama dalam penelitian ini digambarkan dalam bentuk korelasional sebagai berikut: 84

Keterangan : X 1 = kekuatan otot tungkai ( variabel bebas ) X 2 = kecepatan lari ( variabel bebas ) X 3 = percaya diri ( variabel bebas ) Y = keterampilan menggiring bola ( variabel terikat ) Penelitian ini dilakukan kepada 25 subjek penelitian. Karena sumber data berasal dari satu sumber saja maka digunakan teknik pengambilan data menggunakan random agar setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Untuk mengumpulkan data digunakan tes dan angket. Tes digunakan sebelumnya dilakukan uji coba instrument di siswa ekstra kurikuler SMP. Darul Mukminin Bekasi. Dan yang diajukan satu tes masing-masing untuk variable kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri terhadap kemampuan menggiring bola, berdasarkan hasil uji coba instrument makan diketahui : 1. Untuk mengetahui kemampuan menggiring bola maka digunakan tes ketrampilan menggiring bola dengan menggunakan halang rintangan karena memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi. 2. Untuk mengukur kekuatan otot tungkai maka digunakan tes beck and leg dynamometer karena memiliki validitas dan reabilitas yang tinggi. 3. Untuk kecepatan lari maka digunakan tes lari sprint 20 meter karena memiliki validitas dan reabilitas yang tinggi. 4. Untuk angket pada awalnya terdiri dari atas 40 butir soal setelah diuji coba validitas dan reabilitasnya terdapat tujuh butir soal yang tidak valid. Butir 85

soal angket tersebut tidak dipakai sehingga sisa angket yang valid adalah 33 butir soal dan digunakan dalam proses penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterampilan Menggiring Bola Keterampilan menggiring bola pada penelitian ini adalah kemampuan pemain agar dapat menggiring bola dengan baik dan tepat sesuai dengan sasaran yang dituju. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus - putus atau pelan - pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Macam macam cara menggiring bola adalah sebagai berikut : 1. Menggiring bola dengan kura - kura bagian dalam Pada umumnya menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. 2. Menggiring bola dengan kaki bagian luar Menggiring bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk melewati/mengecoh lawan sama seperti kegunaan menggiring bola dengan kaki bagian dalam. 3. Menggiring bola dengan kura kura penuh ( punggung kaki ) Menggiring bola dengan punngung kaki pada umunya digunakan untuk mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan dengan bagian kaki lainnya. 2. Kekuatan Otot Tungkai Kemampuan otot pada penelitian ini adalah untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan. Kekuatan otot secara fisiologis adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban.tangkudung, James. Ilmu Faal ( Fisiologi ).Jakarta : Cerdas Jaya, 2006. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya ( force ) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam suatu kontraksi maksimal. 3. Kecepatan Lari Kecepatan lari adalah kemampuan untuk berpindah atau bergerak dari satu tempat ke tempat lin dalam waktu yang singkat / secepat cepatnya. Sebagaimana diketahui bahwa olahraga futsal sangat mengandalkan 86

kecepatan terutama kecepatan lari. Itulah sebabnya latihan kecepatan harus diperhitungkan dengan baik. 4. Percaya Diri John dan Swindley menyatakan bahwa percaya diri adalah kepercayaan pada diri sendiri tentang kemampuan yang dimiliki untuk melakukan apa yang diinginkan. Percaya diri merupakan ekspresi dari penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat rasa percaya diri adalah tanggapan responden terhadap pernyataan yang diberikan berupa quesioner baik secara umum maupun khusus. Secara umum bersumber pada fisik, emosional, dan spiritual, sedangkan secara khusus bersumber pada prestasi, pengalaman, nasihat dan kemauan. KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Terdapat hubungan positif kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik kekuatan otot tungkai makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah kekuatan otot tungkai makin rendah pula keterampilan menggiring bola. demikian, kekuatan otot tungkai merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. 2. Terdapat hubungan positif kecepatan lari terhadap keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik kecepatan lari makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah kecepatan lari makin rendah pula keterampilan menggiring bola. demikian, kecepatan lari merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. 3. Terdapat hubungan positif percaya diri terhadap keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik percaya diri makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah percaya diri makin rendah pula keterampilan menggiring bola. demikian, percaya diri merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. 4. Terdapat hubungan kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri secara bersama - sama terhadap keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik tingkat kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya 87

diri makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri secara bersama - sama makin rendah pula keterampilan menggiring bola. Dengan demikian, kekuatan otot tungkai, kecepatan lari, dan percaya diri secara bersama - sama merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat dijelaskan beberapa implikasi hasil penelitian. 1. Upaya Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai Untuk Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik kekuatan otot tungkai makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah kekuatan otot tungkai makin rendah pula keterampilan menggiring bola. Dengan demikian, kekuatan otot tungkai merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. Kesimpulan ini mengandung implikasi bahwa untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola perlu ditingkatkan kekuatan otot tungkai. Kekuatan otot tungkai dalam permainan futsal didominasi dengan gerakan lari, peranan otot tungkai pada gerakan lari sangat besar. Untuk itu kekuatan otot tungkai merupakan faktor pendukung utama keberhasilan menggiring bola pada permainan futsal. 2. Upaya Peningkatan Kecepatan Lari Untuk Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecepatan lari dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik kecepatan lari makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah kecepatan lari makin rendah pula keterampilan menggiring bola. Dengan demikian, kecepatan lari merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. 88

Kesimpulan ini mengandung implikasi bahwa untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola perlu ditingkatkan kecepatan lari. Kecepatan lari adalah suatu kemampuan menggerakkan anggota badan, kaki, atau lengan atau bagian stasis pengumpul tubuh bahkan keseluruhan tubuh dengan kecepatan terbesar yang mampu dilakukan. Oleh sebab itu kecepatan lari memiliki hubungan yang besar terhadap keterampilan menggiring bola. 3. Upaya Peningkatan Percaya Diri Untuk Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara percaya diri dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa makin baik percaya diri makin baik keterampilan menggiring bola. Sebaliknya, makin rendah percaya diri makin rendah pula keterampilan menggiring bola. Dengan demikian, percaya diri merupakan salah satu variabel yang sangat terkait dengan keterampilan menggiring bola. Kesimpulan ini mengandung implikasi bahwa untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola perlu ditingkatkan percaya diri. Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuannya yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan secara tepat. Rasa percaya diri adalah perasaan seseorang bahwa ia percaya akan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas, mental, fisik atau emosional. Seorang yang mempunyai rasa percaya diri memadai akan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan dapat mengatasi hambatan atau kesulitan yang terjadi. Dalam melakukan keterampilan menggiring bola, percaya diri dibutuhkan dalam upaya meyakinkan diri terhadap kemampuan yang dimiliki. DAFTAR PUSTAKA Asriady Mulyono, Muhammad. 2014. PanduanFutsal. Banda Aceh : Laskar Aksara, 89

Lhaksana, Justinus. 2006. Futsal Coaching Clinic. Jakarta : Difamata. Lhaksana, J. 2011. Mahir Bermain Futsal. Bandung : Mizan. 2011. Lhaksana, Justinus. 2011. Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta : Be Champion, Tangkudung, James. 2006. Ilmu Faal ( Fisiologi ). Jakarta : Cerdas Jaya, Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT Bumi Timur Jaya. Yudianto, Lukman. 2009. Teknik Bermain Sepak Bola dan Futsal. Jakarta : Visi7. Satiadarma, Monty P. 2000. Dasar Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : PT Primacon Jaya Dinamika, 2000. Biodata Penulis: Muflikhul Fajri, S.Pd.,M.Pd. adalah staf pengajar pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Universitas Islam 45, Bekasi. Lahir di Lab.Ratu.Satu, Lampung Timur pada tanggal 10 Desember 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di FKIP Universitas Islam 45 Bekasi pada tahun 2013. Kemudian menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2015. 90