Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5 Penganggaran Modal

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB III LANDASAN TEORI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Metode Penilaian Investasi

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

Investasi dalam aktiva tetap

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA PANCONG BALAP 3. Nama : Indra Ferdian Saputra NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE.

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

BAB VI ASPEK KEUANGAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA CV RIZA SEJAHTERA NAMA : KUSPANDI KELAS : 4EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

MANAJEMEN KEUANGAN. Penganggaran Modal. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen.

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

STUDI KELAYAKAN BISNIS PEMBUKAAN CABANG BARU RUMAH MAKAN SOTO MIE ASLI BOGOR PAK KADIR SEFTIEAN AL RASYID EA02 MANAJEMEN (S1) EKONOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Studi Kelayakan Bisnis Warung Rumah Makan Padang Bareno Jaya

Handout Manajemen Keuangan

BAB VI ASPEK KEUANGAN

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

Transkripsi:

M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback Period, Net Present Value, dan Profitability Index A da berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk menyusun ranking usul-usul investasi. Dalam buku ini hanya dibicarakan 3 metode penilaian usul-usul investasi, yaitu metode-metode: 1. Periode Pengembalian (Payback Period) Payback period (periode pengembalian) adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas neto (net cash flows). Dengan demikian payback period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Formula untuk mencari payback period adalah sebagai berikut: PP = Contoh 1. Capital Outlays x 1 tahun Proceeds Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. Aliran kas masuk atau proceeds (laba neto + penyusutan) diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun, maka besarnya Payback Period-nya adalah: PP = 120.000.000 x 1 tahun = 3 tahun 40.000.000 Apabila proceeds setiap tahun tidak sama, misalnya diperkirakan: Tahun 1 = Rp. 50.000.000 Tahun 4 = Rp. 30.000.000 2 = Rp. 50.000.000 5 = Rp. 20.000.000 3 = Rp. 40.000.000 6 = Rp. 20.000.000 Maka Payback Period-nya dapat dihitung sebagai berikut:

M a n a j e m e n K e u a n g a n 97 Outlays (Investasi) Rp. 120.000.000 Proceeds tahun ke-1 Rp. 50.000.000 Rp. 70.000.000 Proceeds tahun ke-2 Rp. 50.000.000 Rp. 20.000.000 PP = 2 tahun + 20.000.000 ) x 12 bulan = 2 tahun 6 bulan 40.000.000 *) Pada tahun ketiga sisa investasi yang belum kembali sebesar Rp. 20.000.000. Padahal pada tahun ketiga proyek B diperkirakan memperoleh aliran kas masuk bersih sebesar Rp. 40.000.000 (1 tahun). Oleh karena itu untuk mengembalikan dana investasi sebesar Rp. 20.000.000 memerlukan waktu selama: (20.000.000/40.000.000) x 12 bulan = 6 bulan. Sehingga Payback Period-nya selama 2 tahun 6 bulan. Apabila Payback Period ini lebih pendek dibanding jangka waktu kredit (apabila dananya berasal dari pinjaman) yang disyaratkan oleh investor atau pihak bank, maka investasi proyek B diterima. Contoh 2. Sebuah proyek membutuhkan investasi sebesar Rp. 50.000.000 dengan umur penggunaan 10 tahun tanpa nilai sisa, keuntungan neto setelah pajak dari proyek tersebut adalah: Tahun 1 = Rp. 15.000.000 Tahun 6 = Rp. 30.000.000 2 = Rp. 14.000.000 7 = Rp. 20.000.000 3 = Rp. 13.000.000 8 = Rp. 20.000.000 4 = Rp. 12.000.000 9 = Rp. 7.000.000 5 = Rp. 11.000.000 10 = Rp. 6.000.000 Maka Payback Period-nya dapat dihitung setelah kita mengetahui berapa proceeds. Karena kita sudah mengetahui laba neto, maka untuk menghitung depresiasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Depresiasi = I o SV UE di mana: Io = Nilai investasi atau outlays SV = Nilai sisa UE = Umur ekonomis Depresiasi = 50.000.000 0 10 tahun Proceeds = Laba Neto + Depresiasi = Rp. 5.000.000 Tahun EAT Depresiasi Proceeds 1 Rp. 15.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 20.000.000 2 Rp. 14.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 19.000.000 3 Rp. 13.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 18.000.000

M a n a j e m e n K e u a n g a n 98 4 Rp. 12.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 17.000.000 5 Rp. 10.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 16.000.000 6 Rp. 9.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 15.000.000 7 Rp. 8.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 14.000.000 8 Rp. 7.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 13.000.000 9 Rp. 6.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 12.000.000 10 Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 11.000.000 Outlays (Investasi) Rp. 50.000.000 Residu (Nilai sisa) Rp. 0 Rp. 50.000.000 Proceeds tahun ke-1 Rp. 20.000.000 Rp. 30.000.000 Proceeds tahun ke-2 Rp. 19.000.000 Rp. 11.000.000 PP = 2 tahun + 11.000.000 x 12 tahun = 2 tahun 7,3 bulan 2 tahun 7 bulan 18.000.000 Terdapat beberapa kelemahan yang terdapat pada metode Payback Period adalah: 1) Mengabaikan nilai waktu dari uang 2) Mengabaikan proceeds setelah PP dicapai 3) Mengabaikan nilai sisa Untuk mengatasi kelemahan metode payback period di mana metode ini mengabaikan nilai waktu dari uang, maka beberapa perusahaan melakukan modifikasi dengan pendekatan discounted payback period (DPP). Metode ini seperti metode payback period biasa, tetapi dalam perhitungannya menggunakan aliran kas yang didiskontokan dengan discount rate tertentu. Untuk lebih jelasnya kita ikuti contoh berikut ini. Contoh 3. Ada 2 usulan proyek investasi A dan B. Initial cash flow kedua proyek tersebut sama besar yaitu masing-masing Rp. 10.000.000. Usia ekonomis proyek A selama 5 tahun. Dan proyek B hanya 2 tahun. Keuntungan yang disyaratkan kedua proyek tersebut 16%.

M a n a j e m e n K e u a n g a n 99 Tabel 6.1 Aliran Kas Proyek A dan B Aliran Kas Proyek A Proyek B Cash Outlays -Rp. 10.000.000 -Rp. 10.000.000 Aliran kas masuk: Tahun 1 Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000 Tahun 2 Rp. 4.000.000 Rp. 5.000.000 Tahun 3 Rp. 3.000.000 - Tahun 4 Rp. 2.000.000 - Tahun 5 Rp. 1.000.000 - Perhitungan discounted payback period masing-masing proyek adalah sebagai berikut: 1) Discounted payback period proyek A: Tahun Aliran Kas PVIF16%, n Discounted Cash Kumulatif Discounted Flow Cash Flow 0-10.000.000 1,000-10.000.000-10.000.000 1 5.000.000 0,862 4.310.000-5.690.000 2 4.000.000 0,743 2.972.000-2.718.000 3 3.000.000 0,641 1.923.000-795.000 4 2.000.000 0,552 1.104.000 309.000 5 1.000.000 0,476 476.000 785.000 2) Discounted payback period proyek B: Tahun Aliran Kas PVIF16%, n Discounted Cash Kumulatif Discounted Flow Cash Flow 0-10.000.000 1,000-10.000.000-10.000.000 1 6.000.000 0,862 5.172.000-4.828.000 2 5.000.000 0,743 3.175.000-1.653.000 3 - - -1.653.000 4 - - -1.653.000 5 - - -1.653.000 Discounted payback period proyek A = 3 tahun + (795.000/1.104.000) x 12 bulan = 3 tahun 8,6 bulan Untuk menentukan apakah proyek A diterima atau ditolak, kita bandingkan antara jangka waktu yang disyaratkan dengan jangka waktu pengembalian proyek A yaitu selama 3 tahun 8,6 bulan. Apabila jangka waktu yang disyaratkan adalah 5 tahun, maka discounted payback period proyek A ini lebih cepat daripada jangka waktu yang disyaratkan oleh investor, sehingga proyek A layak dilaksanakan. Sebaliknya, discounted payback period proyek B tidak ada

M a n a j e m e n K e u a n g a n 100 karena aliran kas masuk proyek B tidak dapat mencukupi untuk menutup pengeluaran proyek tersebut. Dengan demikian proyek B jelas tidak diterima atau tidak layak dilaksanakan. 2. Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value) Kita tahu bahwa uang memiliki nilai yang berbeda apabila waktu yang memperolehnya berbeda. Hal ini karena adanya faktor diskonto yang berupa bunga dan biaya modal lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka metode net present value akan mengakomodasikan tentang nilai waktu uang dalam suatu investasi. Kalian dapat mempelajari lagi pada bab 2 sehingga akan mempermudah dalam memahami metode NPV ini. Metode NPV ini merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto (proceeds) dengan nilai sekarang dari suatu investasi (outlays). A t NPV = I o + (1 + r) t n t=0 di mana: Io = Nilai investasi atau outlays At = Aliran kas neto pada periode t r = discount rate t = Jangka waktu proyek investasi (umur proyek investasi) Contoh 3. Dari proyek B pada contoh 1. Di atas kita dapat menghitung besarnya net present value (NPV) bila diketahui discount rate-nya = 10%, yaitu: 1) Apabila aliran kas masuk bersih (proceeds) tiap tahun besarnya sama, yaitu Rp. 40.000.000 NPV = 120.000.000 + 40.000.000 (1 + 0,10) 1 + 40.000.000 (1 + 0,10) 2 + 40.000.000 (1 + 0,10) 3 + 40.000.000 (1 + 0,10) 4 + 40.000.000 (1 + 0,10) 5 + 40.000.000 (1 + 0,10) 6 NPV = 120.000.000+ 40.000.000(4.3553) ) NPV = 120.000.000 + 174.212.000 = Rp. 54.212.000 *) Gunakan tabel nilai sekarang dari suatu anuitas dari satu rupiah (lihat lampiran bab 2) 2) Apabila aliran kas masuk bersih (proceeds) tiap tahun besarnya tidak sama (lihat data contoh 1 di atas) NPV = 120.000.000 + 50.000.000 (1 + 0,10) 1 + 50.000.000 (1 + 0,10) 2 + 40.000.000 (1 + 0,10) 3 + 30.000.000 (1 + 0,10) 4 + 20.000.000 (1 + 0,10) 5 + 20.000.000 (1 + 0,10) 6

M a n a j e m e n K e u a n g a n 101 NPV = 120.000.000 + 160.980.000 = Rp. 40.980.000 Tabel 6.2 Net Present Value yang Dihitung menggunakan Tabel PV Tahun D.R (10%) Proceeds PV dari Proceeds 1 0,909 50.000.000 45.450.000 2 0,826 50.000.000 41.300.000 3 0,751 40.000.000 30.040.000 4 0,683 30.000.000 20.490.000 5 0,621 20.000.000 12.420.000 6 0,564 20.000.000 11.280.000 Total PV dari Proceeds 160.980.000 Investasi atau Outlays 120.000.000 NPV 40.980.000 Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi diterima atau ditolak jika menggunakan metode Net Present Value (NPV) kita bandingkan nilai NPV tersebut dengan nilai nol. Apabila NPV > 0 atau positif, maka rencana investasi layak diterima, sebaliknya apabila NPV < 0 atau negatif, maka rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak. 3. Indeks Probabilitas (Profitability Index) Metode Profitability Index atau Benefit Cost Ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV. Artinya, apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode Profitability Index ini. Formula metode PI ini adalah: PI = Total PV dari Proceeds Investasi atau PI = Total PV of Proceeds Initial Outlays Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi akan diterima (layak) atau ditolak (tidak layak) kita bandingkan dengan angka 1. Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterima, sedangkan apabila PI < 1 maka rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak. Untuk jelasnya kita hitung besarnya profitability index dari contoh 1 sebelumnya sebagai berikut: 1) Untuk aliran kas masuk bersih (proceeds) tiap tahun yang besarnya sama, yaitu Rp. 40.000.000, maka: PI = 174.212.000 = 1,45 > 1 maka proyek investasi diterima 120.000.000 2) Untuk contoh aliran kas masuk bersih (proceeds) tiap tahun yang besarnya tidak sama (lihat contoh 1 sebelumnya), maka:

M a n a j e m e n K e u a n g a n 102 PI = 160.980.000 = 1,34 > 1 maka rencana investasi layak diterima 120.000.000 SOAL-SOAL LATIHAN 1. PT SEMAKIN JAYA melakukan investasi peralatan kantor sebesar Rp. 45.000.000 pada tahun 2016, jumlah proceed per tahun adalah Rp. 22.500.000, maka hitunglah Payback Period-nya? 2. PT Ash Street akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp. 80.000.000 dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut: Tahun 1 : Rp. 2.500.000 Tahun 2 : Rp. 3.500.000 Tahun 3 : Rp. 4.500.000 Tahun 4 : Rp. 5.000.000 Gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp. 25.000.000. Tentukan Payback Period-nya? 3. Ada 2 usulan proyek investasi A dan B kepada PT Anor Londo. Aliran kas permulaan kedua proyek tersebut sama besar yaitu masing-masing Rp. 17.000.000. Usia ekonomis proyek A dan B selama 5 tahun. Keuntungan yang disyaratkan kedua proyek tersebut 10% (Gunakan tabel PVIF pada bab 2). Aliran Kas Proyek A Proyek B Cash Outlays -Rp. 20.000.000 -Rp. 20.000.000 Aliran kas masuk: Tahun 1 Rp. 9.000.000 Rp. 7.000.000 Tahun 2 Rp. 8.000.000 Rp. 7.000.000 Tahun 3 Rp. 7.000.000 Rp. 8.000.000 Tahun 4 Rp. 6.000.000 Rp. 8.000.000 Tahun 5 Rp. 5.000.000 Rp. 9.000.000 Tentukan Payback Period-nya dan proyek mana yang dipilih? 4. Jika tingkat bunga diketahui sebesar 16%, maka tentukan: a. NPV untuk soal no. 1? b. NPV untuk soal no. 2? 5. Masih bersangkutan dengan soal no. 1 dan 2, maka tentukan: a. PI untuk soal 1? b. PI untuk soal 2?