BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang yang demikian itu jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.( QS-al Baqarah;275). Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu.(qs.al- Nisa [4]:29).Sebagai manifestasi dari sebuah pelarangan terhadap riba, oleh lembaga keuangan melaksanakan kegiatan jual beli yang berbasis syar i, salah satunya adalah murabahah. Secara lughawi, murabahah adalah bentuk mutual (bermakna saling) dari kata ribh yang berarti keuntungan, yakni penambahan nilai modal. Sedangkan secara terminologi, murabahah adalah jual beli barang pada harga pokok perolehan barang dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak penjual dengan pihak pembeli barang, menukar barang dengan atau barang dengan uang yang dilakukan dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan. 1 Dalam kajian fiqih Islam, transaksi murabahah ini adalah sah dan boleh hukumnya, karena telah mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan dalam hukum jual beli. Pertimbangan lainnya adalah keberadaannya merupakan bentuk lain dari transaksi jualbeli atau perdagangan sederhana yang ada dalam Islam. Dalam perbankan syariah, produk pembiayaan yang menggunakan mekanisme murabahah mendominasi sekitar 80 sampai dengan 95 persen dari transaksi keuangan yang ada. Salah satu metode investasi yang terpenting dalam bank Islam adalah murabahah (penjualan kembali dengan laba) karena merupakan investasi jangka pendek dengan resiko yang sangat 1 Syahrani Sohari dan Abdullah Ru fah, 2011, Fiqih Muammalah, Bogor, Ghalia Indonesia.Hlm. 65
kecil dan paling menguntungkan (Al-Khadas, 1999:2) serta berhasil menguasai 98% dari total investasi (Omar, 1987: 224). Sedangkan di Sudan yang merupakan praktik terbaik dalam perbankan syariah, dimana tadinya sebagian besar produknya adalah murabahah, maka sekarang hanya tinggal 30% saja yang murabahah. Jual beli dalam konteks perdagangan secara syar i yang diwakili oleh praktik murabahah tentu tidak terlepas dari landasan yang digunakan sebagai sebuah tuntunan yaitu al Qur an, hadis dan kesepakatan para ulama. Diantaranya, QS. Muhammad:7), Hai orang orang yang beriman, tolonglah agama Allah maka Allah akan menolongmu dan menguatkan langkah atau kedudukanmu. Praktik murabahah adalah salah satu bentuk interpretasi terhadap upaya menolong agama Allah dari pelarangan riba yang banyak dikritisi oleh kalangan akademisi dan masyarakat. Pernyataan kritik terhadapa praktik murabahah adalah tingginya harga murabahah; 1. Di kalangan masyarakat telah muncul persepsi tentang Bank Syariah yang dianggap tidak berbeda dengan bank konvensional sebagai bank bunga. Hal ini juga dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia yang menyatakan bahwa 15% dari respondennya juga menyatakan hal yang serupa. Mereka menganggap perbedaan Bank Syariah dan bank konvensional itu hanya terletak pada bungkus atau masalah penamaan, bahkan Bank Syariah dianggap mengambil keuntungan yang lebih tinggi jika dibandingkan bank konvensional. Tingginya tingkat margin dalam murabahah ini juga tidak lepas dari dijadikannya tingkat suku bunga sebagai acuan dalam penentuan harga jual produk murabahah ini. 2 2. Salah satu mekanisme mirip bunga adalah murabahah 3 Untuk mengetahui penyebab tingginya margin sebagaimana yang dikritik masyarakat maupun merupakan hasil penelitian terdahulu maka konsep harga menjadi salah alat untuk memahami keadaan tersebut. Pada akhirnya, harga tidak hanya menjadi objek perdebatan oleh pemikir Islam, karena dipersoalkan pada dua hal yaitu kenaikan harga yang tinggi akibat 2 (2010) Murabahah dan Penetapan Margin.diakses 30 Maret 2013 dari http://ibbloggercompetition.kompasiana.com/2010/01/11/murabahah-dan-penetapan-margin/. 3 Saeed, 2004, Menyoal Bank Syariah, Paramadina. Hlm. 118
pembayaran tunda dan kenaikan harga akibat pinjaman adalah riba. Tetapi harga juga menjadi objek penting dan memiliki peranan strategis bagi perusahaan. Secara sederhana, istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Harga juga merupakan masalah nomor satu bagi para manajer. Setidaknya level konflik potensial menyangkut harga antara lain 1) konflik eksternal perusahaan berupa kebijakan pemerintah dan kebijakan publik. Kebijakan menaikan harga merupakan sebuah keputusan yang paling sering menimbulkan masalah dan reaksi publik.2) konflik internal perusahaan berupa desakan oleh individu dalam lembaga terhadap penetapan harga dengan pertimbangan biaya. Harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang dapat mendatangkan pendapatan. Jika perusahaan kehilangan kepercayaan dibarengi dengan adanya produk substitusi akibat pengaruh harga, tentu situasi ekonomi seperti ini akan memberikan dampak bagi laba perusahaan. Harga memiliki peran penting bagi bank sebagai perusahaan komersil, selain berkaitan dengan keuntungan juga berkaitan dengan citra bisnis yang berbasis syariah. Oleh karena salah dalam penetapan harga maka perusahaan akan memperoleh kecenderungan penurunan akibat dampak berkelanjutan jika perusahaan tersebut gagal memperoleh struktur biaya yang lebih rendah sebagai salah satu komponen pembentuk harga. Akibatnya, perusahaan harus menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing untuk barang yang sama atau serupa. Tingginya harga yang ditetapkan, tidak hanya memberikan dampak terhadap citra bank sebagai bank syariah, tapi juga akan memperkuat persepsi masyarakat terhadap keberadaanya di tengah bank konvensional yang dinilai bernuansa riba. Sebagaimana publikasi media elektronik,
khususnya lewat ceramah agama yang membentuk opini umat bahwa bank syaria-lah yang syar i. Keadaan tersebut secara berkelanjutan dapat berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat yang tentu akan mempengaruhi pendapatan bank syariah secara individu jika penetapan harga tidak dipahami secara komprehensif. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penetapan harga pada praktik murabahah. Penelitian ini dilakukan di Bank Muammalat Indonesia (BMI) yang merupakan bank syariah yang mendapatkan penghargaan dari Islamic Finance New sebagai bank syariah terbaik di Indonesia tahun 2011 dan merupakan bank syariah papan atas. 4 Bank Muammalat Indonesia juga merupakan salah satu bank yang tidak memiliki bank umum konvensional. B. Rumusan Masalah 1. Sejauhmanakah prinsip syariah tentang harga diterapkan pada transaksi pembiayaan murabahah di Bank Muammalat Indonesia? 2. Bagaimana praktik penetapan harga pada transaksi pembiayaan murabahah di Bank Muamamalat Indonesia? 3. Apakah ada peluang Bank Muammalat Indonesia memiliki harga pembiayaan murabahah yang lebih murah? 4. Bagaimana model penetapan harga pembiayaan murabahah di Bank Muammalat Indonesia? C. Tujuan Penelitian 4 Edna C Pattisina. 2012. Diakses 30 Maret.2013 dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/13/17122357/bank.muamalat.raih.peringkat.terbaikwahyu Dwi Agung memperdiksi, peluang peningkatan DPK akan terlihat pada empat bank syariah papan atas yakni bank syariah Mandiri, bank Muamalat Indonesia, bank Negara Indonesia syariah dan Bank Rakyat Indonesia syariah..republika, Rabu, 3 Agustus 2011 hlm 15.
1. Untuk mengetahui sejauhmana prinsip syariah diterapkan dalam penetapan harga pembiayaan murabahah di Bank Muammalat Indonesia 2. Untuk memahami dasar penetapan harga pembiayaan murabahah di Bank Muammalat Indonesia. 3. Untuk mengidentifikasi peluang menurunkan harga pembiayaan murabahah di Bank Muammalat Indonesia. 4. Untuk menganalisis dan menyusun model penetapan harga murabahah yang diterapkan pada Bank Muammalat Indonesia. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi bank a. Dapat meningkatkan integritas harga dalam praktik murabahah b. Dapat menciptakan kreativitas kewirausahaan dalam praktik murabahah 2. Bagi nasabah a. Dapat memahami hakikat harga dalam praktik bank syariah b. Menambah wawasan tentang praktik bisnis pada bank syariah c. Mampu memilih produk bank secara arif dan bijak 3. Bagi akademik a. Menambah khasanahbacaan ilmiah sebagai referensi dalam matakuliah atau pun penelitian yang terkait dengan lembaga keuangansyariah. b. Memperjelas carapenerapan teori-teori ekonomi manajemen ke dalam lingkungan bisnis yang berbasis syariah. E. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah harga, yaitu dasar penetapan harga pada transaksi pembiayaan murabahah di Bank Muammalat Indoensia.