BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

KEPERCAYAAN DIRI DAN PRESTASI ATLET TAE KWON DO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Fitri Yulianto, H. Fuad Nashori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari perilaku. Maka dari itu olahraga merupakan bidang yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

NASKAH PUBLIKASI PRESTASI ATLET TAE KWON DO DIY DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry

BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahayu Nuryaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. kota hingga desa hampir selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini,

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENAMPILAN PUNCAK PEMAIN SEPAK BOLA AREMA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Mukhammad Sspta Winahyu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan olahraga yang sudah mendunia (Riyanti, 2013),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebelumnya. Data itu disampaikan pengelola liga, PT Deteksi Basket Lintas

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PSIKOLOGI PELATIHAN FISIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan subjek yang memiliki potensi untuk. mengembangkan pola kehidupannya, dan sekaligus menjadi objek dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan,

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG BAB 1 PENDAHULUAN

2014 PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Permana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah )

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Rasa percaya diri (Self

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

Bab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pandu Gunawan, 2013

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktifitas olahraga merupakan bentuk aktifitis fisik yang memiliki aspek

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). SBMPTN 2013 merupakan satu-satunya pola seleksi nasional yang

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap cabang olahraga mempunyai sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percaya diri adalah salah satu aspek psikis manusia yang sangat penting untuk dipupuk dan dikembangkan. Sukses tidaknya seseorang dalam berinteraksi secara sosial terhadap lingkungannya adalah tergantung bagaimana cara mereka mengembangkan kepercayaan dirinya. Seseorang bisa sukses dalam bergaul dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan sebagainya adalah karena kepercayaan diri yang dimilikinya. Tumbuhnya percaya diri menyebabkan seseorang melakukan penyesuaian diri yang baik pula terhadap lingkungannya. Hambly (1995) beranggapan bahwa bila seseorang mampu meningkatkan kepercayaan dirinya, maka hubungannya dengan orang lain akan menjadi lebih baik, pekerjaan menjadi lebih mudah dan hidup menjadi lebih memuaskan. Rasa percaya diri (self confidence) erat kaitannya dengan falsafah pemenuhan diri (self fulfilling prophecy) dan keyakinan diri (self efficacy). Setiap manusia mempunyai rasa percaya diri, baik itu rasa percaya tinggi maupun rasa percaya diri rendah. Lauster (1978) menjelaskan kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat

dan sopan dalam berinteraksi dengan orang dan memiliki dorongan untuk berprestasi. Seorang atlet pasti berkeinginan untuk meraih prestasi tinggi, tetapi tanpa memiliki rasa percaya diri secara penuh seorang atlet tidak akan dapat mencapai prestasi tinggi, karena ada hubungan antara motif berprestasi dan percaya diri. Percaya diri adalah perasaan yang dirasakan seseorang bahwa ia sanggup dan mampu untuk mencapai prestasi tertentu, apabila prestasinya sudah tinggi maka individu yang bersangkutan akan lebih percaya diri (Setyobroto, 2002). Seorang atlet yang memiliki rasa percaya diri yang baik, percaya bahwa dirinya akan mampu menampilkan kinerja olah raga seperti yang diharapkan (Setiadarma, 2000). Adanya kepercayaan diri tersebut bagi terciptanya pencapaian prestasi atlet sejalan dengan realitas yang berkembang, yaitu prestasi olahraga tidak sematamata dipengaruhi oleh fisik saja melainkan psikis dan lingkungan. Bamister (Wirawan, 1999) menjelaskan bahwa batas-batas sirkulasi dan faal pada latihan otot penting, namun faktor psikologi di luar lingkup yang bakal membedakan kalah atau menang dan yang akan menentukan bagaimana seorang atlet dapat mendekatkan diri pada batas puncak penampilan. Selain itu penelitian Hartanti (2004) tentang aspek psikologis dan pencapaian prestasi atlet nasional Indonesia yang membuktikan bahwa kepercayaan diri merupakan salah satu aspek psikologis yang mempengaruhi prestasi atlet. Setyobroto (2002) mengungkapkan bahwa tanpa memiliki penuh rasa percaya diri sendiri atlet tidak akan dapat

mencapai prestasi tinggi, karena ada hubungan antara motif berprestasi dan percaya diri. Kurang percaya diri tidak akan menunjang tercapainya prestasi yang tinggi. Kurang percaya diri berarti juga meragukan kemampuan diri sendiri, dan ini jelas merupakan bibit ketegangan, khususnya pada waktu menghadapi pertandingan melawan pemain yang seimbang kekuatannya, sehingga ketegangan pada waktu bertanding tersebut merupakan bibit kekalahan. Kurang percaya diri merupakan penghambat untuk dapat berprestasi tinggi, pada waktu mengalami sedikit kegagalan atlet sudah merasa kurang mampu atas kemampuannya, sehingga mudah putus asa dan apabila dituntut untuk berprestasi lebih tinggi akan mengalami frustrasi. Over confidence atau percaya diri yang berlebihan terjadi karena atlet menilai kemampuannya sendiri melebihi kemampuan yang sebenarnya di miliki. Hal ini erat hubungannya dengan sifat-sifat kepribadian atlet yang bersangkutan (Setyobroto, 2002). Over confidence dapat menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan, karena sering menganggap enteng lawan dan sering merasa tidak terkalahkan. Sebaliknya pada waktu atlet yang bersangkutan menghadapi kenyataan bahwa ia dapat dikalahkan oleh lawan yang diperkirakan di bawah kelasnya, maka atlet yang bersangkutan akan mudah mengalami frustrasi.

Seperti yang dikatakan oleh beberapa atlet basket di Universitas Sumatera Utara mengenai self confidence yang penting untuk dimiliki oleh seorang atlet basket, yaitu: percaya diri itu penting, kalo ga ada percaya diri ga mungkin dia bisa tambah jago dan ga mungkin dia mau latian (Komunikasi Personal, MGB, Pelatih basket, 2014) ya harus punya skill, mental sama kepercayaan diri biar bisa berkembang di dunia basket (Komunikasi Personal, AB, Pebasket USU, 2014) awalnya pasti kena lece-lece di main diusu ini, tapi ya kuat-kuat hati ajalah biar maju biar bisa jago skalian biar percaya diri juga (Komunikasi Personal, TT, Pebasket USU, 2014) secara individu ya harus percaya diri git. Jadi kalo udah punya rasa percaya diri masing-masing pasti ntar timnya juga bakalan kuat. Apalagi sekarang persaingan makin kuat, kalo ga percaya diri ya gimana (Komunikasi Personal, MD, Pebasket USU, 2014) (USU) adalah salah satu universitas kebanggaan di Sumatera Utara dan memiliki jumlah mahasiswa terbesar. adalah salah satu Universitas Negeri yang berada di Sumatera Utara (USU). USU memiliki 14 fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana.

Setiap mahasiswa yang masuk ke USU mempunyai hak untuk bergabung dalam kegiatan olahraga di fakultasnya. Ada banyak cabang olahraga di USU seperti bola basket, bola kaki, bola voli, tenis meja, bulutangkis, taekwondo, capoera, baseball, softball dan lain sebagainya. Lahan USU yang sangat luas juga menyediakan sarana olahraga dan arena untuk latian. Seperti Gedung Olahraga USU terletak di Jl. Dr. Mansur (belakang gedung CIKAL USU). Gedung ini dapat dikatakan multi fungsi karena dapat digunakan untuk latihan beberapa cabang olahraga, seperti bulutangkis, tennis meja dan bola basket. Hampir setiap hari gedung ini digunakan oleh kelompok atau perorangan oleh civitas akademika USU dan non USU secara bergilir. Cabang bulutangkis bahkan sering mengadakan pertandingan lokal (USU) sampai pertandingan antar instansi dan Perguruan Tinggi. Untuk latihan dan pertandingan bola basket, sekarang ini jarang digunakan didalam GOR karena bola basket sudah mempunyai lapangan sendiri yang berada di sisi luar GOR. Lapangan Bola basket USU yang terletak di depan GOR USU, sering digunakan sebagai tempat latihan UKM Bola basket USU serta untuk mengadakan pertandingan-pertandingan bertaraf lokal maupun nasional. Selain lapangan Bola Basket di GOR USU masih ada lapangan Bola Basket yang terletak di Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Gigi. Tiap tahunnya UKM Basket USU mengadakan acara tahunan yang dinamakan LIBAS USU (Liga Basket ). Setiap fakultas yang memiliki tim basket pasti mengikuti liga bergengsi ini. Biasanya pelatih USU juga melihat bakat-bakat baru dan mengajak bergabung bersama tim

basket USU untuk memperkuat tim tersebut. Selain LIBAS, fakultas lain yang masih berada di USU juga sering mengadakan PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni) di dalam PORSENI ini mereka juga mengadakan pertandingan bola basket antar fakultas di USU. Ada banyak banyak kesempatan para atlet basket di USU untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang olah raga basket ini. Satu tingkat lebih tinggi dari atlet basket di fakultas adalah menjadi atlet basket di tim USU. Menjadi suatu kebanggan tersendiri jika menjadi atlet basket di tim USU. Untuk menjadi atlet di tim USU memerlukan beberapa seleksi seperti seleksi di fakultas lalu seleksi di Universitas. Biasanya yang ikut seleksi pada tim basket universitas adalah wakil dari setiap cabang fakultas. Jika pemain dari fakultas memenuhi syarat dan kriteria maka akan lolos seleksi dan menjadi atlet di yang akan membawa nama USU setiap kali bertanding di tingkat nasional maupun internasional. Adapun seleksi-seleksi tersebut dilakukan oleh pelatih USU beserta official. Seleksi tersebut berupa seleksi kemampuan fisik, seleksi skill, seleksi kemampuan bekerja dalam tim, seleksi kemampuan individu dan sebagainya. Setelah terbentuknya tim USU, maka tim ini mengikuti pertandinganpertandingan antar universitas ataupun antar club. Seperti event yang diadakan oleh universitas lain, club basket bahkan event yang diadakan oleh luar negeri seperti IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle). Banyak pertandingan-pertandingan yang diikuti oleh atlet basket di USU, baik itu membawa nama fakultas ataupun membawa nama universitas. Dalam

mengikuti pertandingan, maka tim tersebut pasti mempunyai target pencapaian seperti target berprestasi, target pengalaman serta uji kemampuan antar sesama atlet. Untuk memperoleh pencapaian tersebut maka harus dimulai dari individuindividu tersebut terlebih dahulu. Seperti hasil wawancara awal diatas bahwa hal yang penting untuk seorang atlet adalah rasa percaya diri. Kemampuan rasa kepercayaan diri adalah kunci dasar seorang atlet. Dengan percaya diri yang baik seorang atlet mampu mengasah kemampuan sosialisasi ataupun kemampuan komunikasi, mempunyai target pencapaian dan yakin akan kemampuan diri sendiri. Oleh karena itu, maka peneliti ingin melihat gambaran kepercayaan diri (self confidence) pada atlet basket di (USU). Para atlet basket di (USU) tersebut berada pada tingkatan kepercayaan diri rendah, sedang atau tinggi. Untuk terbentuknya self confidence juga berdasarkan beberapa faktor seperti fakultas, jenis kelamin, pengalaman bermain basket serta suku atlet tersebut. Peneliti juga ingin melihat bagaimana gambaran self confidence tersebut berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya karena setiap masing-masing individu mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Baik itu dari fakultas ataupun pendidikannya, dari jenis kelamin, dari pengalaman bermain basket dan sukunya.

B. Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin menggambarkan bagaimana self confidence pada atlet basket di Universitas Sumatera Utara dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat Self Confidence pada atlet basket di Universitas Sumatera Utara? 2. Bagaimana Self Confidence pada atlet basket di Universitas Sumatera Utara berdasarkan faktor-faktor seperti fakultas, jenis kelamin, pengalaman bermain basket dan suku? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui gambaran Self Confidence pada mahasiswa yang menjadi atlet basket di. 2. Mengetahui gambar Self Confidence pada mahasiswa yang menjadi atlet basket di berdasarkan faktor-faktor seperti fakultas, jenis kelamin, pengalaman bermain basket dan suku. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dengan memberikan informasi teoritis di bidang Psikologi Sosial, yaitu mengenai self confidence pada mahasiswa yang menjadi atlet basket khususnya di.

2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Tim Basket di agar mengerti dan memahami self confidence dari para atlet. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pengelola Tim ataupun pelatih Tim Basket di Universitas Sumatera Utara agar lebih mengetahui kriteria self confidence para atlet agar kemudian mampu mengembangkan self confidence para atlet. c. Bagi para mahasiswa yang menjadi atlet, penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu pengetahuan tentang self confidence dan faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat meningkatkan self confidence atlet itu sendiri. d. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan wawasan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi khususnya peminatan di bidang Psikologi Sosial. e. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai self confidence pada mahasiswa yang menjadi atlet.

E. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika penulisan yang digunakan sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan teori Pada bagian ini membahas tinjauan teoritis dan teori-teori yang menjelaskan serta mendukung data penelitian, diantaranya adalah teori mengenai self confidence dan faktor-faktor yang mendukung self confidence tersebut. BAB III : Metode Penelitian Dalam bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, prosedur penelitian, serta metode analisa data. BAB IV : Analisa dan Interpretasi Data. Pada bab ini dijelaskan pengolahan dan pengorganisasian data penelitian, serta membahas data-data penelitian dengan teori yang

relevan dengan self confidence pada mahasiswa baru yang menjadi atlet basket di. BAB V : Kesimpulan dan Saran. Bagian ini berisi kesimpulan dari penjelasan teori dan data dari lapangan yang ditemukan oleh peneliti terkait dengan self confidence pada mahasiswa yang menjadi atlet basket di, kemudian membahas hal-hal yang ditemukan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian kepada pihak terkait maupun untuk penelitian berikutnya.