(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

dokumen-dokumen yang mirip
Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana teknis operasional Balai;

Bagian Keempat Kepala Seksi Promosi dan Survailans Kesehatan Kerja Pasal 62

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan oper

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

c. pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan d. pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan e. pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fu

c. memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan dalam

b. pengkajian dan analisis teknis operasional pendidikan khusus; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pendidikan khusus; d. penyusunan bahan dan mem

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 84 (1) Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok membantu K

c. Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

b. Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan; c. Kepala Seksi Pemanfaatan Air; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

d. pengendalian perencanaan dan operasional rehabilitasi/ e. pelaksanaan urusan ketatausahaan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas s

d. Kepala Seksi Bahan dan Peralatan; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

g. pelaksanaan jasa konsultasi pengembangan teknologi dan standarisasi industri; h. pelaksanaan layanan informasi pengembangan teknologi dan standaris

Bagian Kesatu Kepala Unit Pasal 239 (1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksa

e. merencanakan pelaksanaan koordinasi Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi dalam pelaksanaan tugas; f. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksana

Paragraf 1 Kepala Bagian Kesehatan, Pendidikan dan Keluarga Berencana Pasal 73

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

a. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan Balai; e.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten mempunyai fungsi sebagai berik

g. pengelolaan sarana dan prasarana Balai; h. pelaksanaan urusan ketatausahaan; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tu

menyampaikan kepada Kepala Balai;

l. pengelolaan ketatausahaan Balai; m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fu

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

g. pelaksanaan urusan ketatausahaan; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan f

a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala Seksi Proteksi Tanaman Pangan; d. Kepala Seksi Proteksi Hortikultura; e. Kelompok Jabatan

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BAB XXXVI KANTOR PENGHUBUNG Bagian Kesatu Susunan Organisasi

d. pelaksanaan pembukuan dan pelaporan retribusi perizinan di bidang perhubungan darat; e. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelayanan pengawas

bantuan hukum, pengkajian hukum serta dokumentasi,

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

BUPATI BANYUMAS KEPUTUSAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

b. pelaksanaan pelayanan dalam bidang perbenihan meliputi penyediaan, pengujian, pengawasan dan pengendalian benih/bibit bermutu, sertifikasi dan pela

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

d. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan, perbaikan sarana dan prasarana sumber daya e. pelaksanaan penanggulangan banjir dan pengendalian sumber daya

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2006

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

Bagian Kesatu Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Pasal 57. (1), Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan mempunyai

GUBERNUR SUMATERA BARAT

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN.

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS USAHA PERTANIAN PADA DINAS PERTANIAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 48 TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB XXIII BALAI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN Pasal 103 Susunan Organisasi Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan; d. Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner; e. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 104 (1) Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas pokok membantu sebagian tugas kepala dinas pertanian dan peternakan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta pemeriksaan penyakit hewan dan produk hewan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana dan program pengendalian operasional balai; b. penyusunan rencana kerja teknis kegiatan operasional pelayanan dan pengujian/pemeriksaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; c. pelaksanaan pengambilan dan penerimaan specimen hewan dan produk hewan yang akan diuji secara laboratories; d. penyiapan pengujian spesimen hewan dan produk hewan; - 102 -

e. pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan, pencegahan, pengobatan dan pemberantasan penyakit hewan; f. pelayanan lalulintas hewan dan produk hewan; g. melaksanakan sueveilance kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; h. pelaksanaan kegiatan administrasi ketatusahaan, dan ketatalaksanaan dan pelaporan. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan operasional Balai; d. merencanakan bahan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas; e. merencanakan penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT/Balai; f. merencanakan urusan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan aset serta kerumahtanggaan; g. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik (4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai membawahkan : a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; b. Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan; c. Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner; d. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pasal 105 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Balai dalam melaksanakan pengelolaan dan administrasi Balai. - 103 -

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana operasional Sub Bagian Tata Usaha Balai; d. menyusun bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset, rumah tangga dan kearsipan lingkup Balai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan inventarisasi aset di lingkup Balai; f. melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi aset Balai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. menyusun rencana kerja, perjanjian kinerja, bahan rencana strategis, bahan rencana pembangunan jangka menengah daerah lingkup Balai; h. menyusun laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan laporan keterangan pertanggungjawaban, laporan fisik dan keuangan; i. menyelenggarakan penatausahaan data dan informasi serta kehumasan Balai; j. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik Bagian Ketiga Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan Pasal 106 (1) Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner memiliki tugas pokok - 104 -

membantu sebagian tugas Kepala Balai dalam melaksanakan pelayanan teknis kesehatan hewan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana operasional Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Hewan; d. melaksanakan teknis pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan serta perlindungan hewan dari ancaman penyakit hewan dan kelestarian populasinya; e. melaksanakan teknis pelayanan medik veteriner melalui instalasi klinik hewan; f. melaksanakan pengujian laboratorium kesehatan hewan sebagai peneguhan diagnosa penyakit hewan sesuai dengan standar pelayanannya; g. melaksanakan pengawasan lalulintas hewan dan produk hewan; h. melaksanakan pengkajian dan analisis teknis operasional kesehatan hewan, laboratorium kesehatan hewan, klinik hewan dan pos pemeriksaan lalulintas hewan; i. melaksanakan surveilans penyakit hewandan analisis hasil sebagai bahan masukan kebijakan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan; j. melaksanakan bimbingan teknis operasional pengamatan, pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan, perlindungan hewan, medik veteriner, paramedik veteriner dan laboran/analis; k. melaksanakan urusan administrasi seksi; l. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas Seksi; m. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik - 105 -

Bagian Keempat Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner Pasal 107 (1) Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner memiliki tugas pokok membantu Kepala Balai dalam melaksanakan penyidikan dan pengujian di laboratorium kesehatan masyarakat veteriner dan pelayanan teknis kesehatan masyarakat veteriner. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana operasional Seksi Pelayanan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner; d. melaksanakan penerapan pedoman teknis higiene-sanitasi, produk hewan, pengujian keamanan produk hewan, pengendalian zoonosis dan kesejahteraan hewan; e. melaksanakan pengambilan dan penerimaan sampel untuk di uji di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; f. melaksanakan pelayanan pengujian dan penyidikan keamanan produk hewan di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; g. menyusun hasil pengujian keamanan dan mutu produk hewan; h. melaksanakan urusan administrasi laboratorium dan administrasi seksi; i. melaksanakan desiminasi data dan informasi teknis operasional pelaksanaan pelayanan pengujian laboratorium kesehatan masyarakat veteriner; j. melaksanakan pengkajian dan analisis hasil pengujian laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; k. melaksanakan surveilans kesehatan masyarakat veteriner dan keamanan produk hewan; l. melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi higiene-sanitasi pada unit usaha produk hewan; m. melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas seksi; - 106 -

n. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik - 107 -