Sistem AC dan Accesoris Kendaraan

dokumen-dokumen yang mirip
PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

MODUL PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN BODI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh

BAB IV METODE PENELITIAN

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

BAB II DASAR TEORI 2012

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT

Bab III. Metodelogi Penelitian

PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

Bab III Metodelogi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

TROUBLESHOOTING AC MOBIL

MODUL PRAKTIKUM. Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

AC (AIR CONDITIONER)

BAB III PERBAIKAN ALAT

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

Basic Comfort Air Conditioning System

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

Gambar Sistem pengkondisian udara

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

Azridjal Aziz, ST. MT. NIP

Pengujian kinerja AC Mobil (Percobaan statis) Memanfaatkan HFC-134a refrigeran Dengan Variasi Beban Pendingin

MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP

TUGAS AKHIR. Perancangan Dan Pembuatan Alat Peraga Praktikum AC (Air Conditioner) Mobil. Disusun Oleh : : Salim Agung Musofan NIM :

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perbaikan Dan Uji Kebocoran Mesin Pendingin Absorpsi

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

PENGARUH KECEPATAN PUTAR POROS KOMPRESOR TERHADAP PRESTASI KERJA MESIN PENDINGIN AC

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING (Lanjutan tahun ke-2)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Performansi Pengkondisian Udara Tipe Window dengan Penambahan Alat Penukar Kalor

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

UNJUK KERJA MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP PADA BEBERAPA VARIASI SUPERHEATING DAN SUBCOOLING

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

BAB III INSTALASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Mesin Otomotif Fakultas Teknik UM Magelang Sistem AC dan Accesoris Kendaraan Modul Praktek Budi Waluyo, MT. 2013 J l. M a y j e n d B a m b a n g S o e g e n g k m 5 M e r t o y u d a n M a g e l a n g

PENGESAHAN Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : AC dan Acessoris Kendaraan Kode Mata Kuliah : Bobot SKS : 3 Status Mata Kuliah : Wajib / Pilihan Koordinator Mata Kuliah Nama : Budi Waluyo, ST., MT. NIDN : 0627057701 Pangkat/ Golongan : Penata Muda/ IIIB Jabatan : Asisten Ahli Fakultas/Program Studi : Teknik/ Mesin Otomotif Universitas : Universitas Muhammadiyah Magelang Tim Pengajar : 1. Budi Waluyo, ST, MT Magelang, Agustus 2013 Menyetujui Ketua Program Studi, Dosen Mata Kuliah, Saifudin, ST., M.Eng. Budi Waluyo, ST., MT. NIDN. 0615067401 NIDN. 062705770 ii P a g e

DAFTAR ISI PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... ii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1. Pendahuluan... 1 1.2. Tujuan... 1 BAB 2 KESELAMATAN KERJA... 3 1. Kegiatan Teori... 3 2. Kegiatan Praktek... 3 BAB 3. DASAR TEORI... 4 1. Komponen Sistem Refrigerasi AC Mobil... 4 2. Tata Letak Komponen AC pada Mobil... 5 JOB 0. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL SEDERHANA PADA TRAINER... 6 A. Tujuan... 6 B. Keselamatan Kerja... 6 C. Alat Yang Digunakan... 6 D. Materi Praktek... 6 E. Langkah Kerja... 7 F. Diskusi... 7 JOB 1. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL... 8 A. Tujuan... 8 B. Keselamatan Kerja... 8 C. Alat Yang Digunakan... 8 D. Materi Praktek... 8 E. Langkah Kerja... 9 F. DISKUSI... 10 JOB 2. PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN... 11 A. Tujuan... 11 B. Keselamatan Kerja... 11 C. Alat Alat Yang Digunakan... 11 D. Materi Praktek... 12 E. Langkah Kerja... 12 F. Diskusi... 18 JOB 3. PENGUJIAN PERFORMANSI SISTEM AC... 19 A. Tujuan... 19 B. Keselamatan Kerja... 19 C. Alat Alat Yang Digunakan... 19 D. Materi Praktek... 19 E. Langkah Kerja... 21 F. Diskusi... 22 JOB 4. ANALISA GANGGUAN SISTEM SIRKULASI REFRIGERAN... 23 A. Tujuan... 23 B. Keselamatan Kerja... 23 C. Alat Alat Yang Digunakan... 23 D. Materi Praktek... 23 ii P a g e

E. Langkah Kerja... 24 F. Diskusi... 27 JOB 5. KELISTRIKAN WIPPER - WASHER PADA TRAINER... 28 A. Tujuan... 28 B. Keselamatan Kerja... 28 C. Alat Yang Digunakan... 28 D. Materi Praktek... 28 E. Langkah Kerja... 29 F. Diskusi... 30 REPORT SHEET JOB 0... 31 REPORT SHEET JOB 1... 32 REPORT SHEET JOB 2... 33 REPORT SHEET JOB 3... 34 REPORT SHEET JOB 4... 35 REPORT SHEET JOB 5... 36 iii P a g e

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Modul praktek ini merupakan salah satu materi pengajaran praktek refrigerasi dan tata udara. Dengan adanya modul ini, praktikan dapat mengikuti kegiatan praktek secara sistematis dan terprogram. Diharapkan setelah selesai melaksanakan kegiatan praktek ini, praktikan mempunyai pengetahuan dan ketrampilan di bidang AC mobil, dan juga pengujian performansi atau kinerja AC mobil. Modul ini tidak dirancang sebagai program belajar sendiri. Oleh karena itu pada pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau bimbingan dari seorang instruktur. Walaupun demikian, aktivitas terbesar tetap dilakukan oleh praktikan (mahasiswa). Materi pengajaran praktek ini terdiri atas: dasar teori dan praktek (latihan-latihan). Pada bagian dasar teori berisi teori-teori yang diperlukan untuk menunjang praktek. Pembahasannya difokuskan pada teori yang berhubungan langsung dengan dengan kegiatan praktek. Bagian praktek dari modul ini, terdiri atas latihan-latihan yang merupakan satu kesatuan materi AC mobil. Pada masing-masing latihan berisi panduan tahap-tahap operasi yang harus diikuti atau dilakukan oleh praktikan, dan disajikan pula materi diskusi yang harus diselesaikan oleh kelompok praktikan untuk mengevaluasi seberapa jauh pemahaman dan kemampuan praktikan terhadap kegiatan praktek yang telah dilakukan. 1.2. Tujuan Setelah selesai mempelajari modul praktek AC Mobil ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Menyebutkan dan membedakan komponen utama atau komponen tambahan pada sistem refrigerasi AC mobil dan menjelaskan fungsi komponen tersebut serta mampu menjelaskan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi AC mobil 2. Menyebutkan komponen-komponen sistem kelistrikan pada AC mobil dan menjelaskan fungsi masing-masing komponen serta mampu menggambarkan rangkaian kelistrikan AC mobil dan menjelaskan prinsip kerjanya. 3. Mendeteksi jumlah refrigeran yang optimal pada sistem, melakukan pengosongan, pemakuman, testing kebocoran, pengisian oli serta pengisian refrigeran pada sistem AC mobil. 1 P a g e

4. Melakukan pengujian performansi AC mobil dan menganalisa hasilnya 5. Mengidentifikasi masalah-masalah dan menentukan tindakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang terjadi pada AC mobil 6. Menyebutkan jenis-jenis kompresor yang diterapkan pada AC mobil serta mampu melakukan overhaul kompresor-kompresor tersebut. 2 P a g e

BAB 2 KESELAMATAN KERJA 1. Kegiatan Teori a. Pelajari terlebih dahulu sebelum kegiatan praktek dilakukan b. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan oleh Instruktur c. Catat hal-hal yang dianggap perlu d. Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas 2. Kegiatan Praktek a. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Instruktur b. Catat hal-hal yang dianggap perlu c. Jangan mencoba menhidupkan mesin jika belum mengerti benar prosedur operasinya d. Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan e. Tanyakan selalu setiap ada hal yang belum jelas f. Bekerja dengan tekun dan penuh disiplin g. Utamakan keselamatan kerja, baik diri sendiri, rekan kerja, mesin maupun lingkungan disekitar mesin 3 P a g e

BAB 3. DASAR TEORI 1. Komponen Sistem Refrigerasi AC Mobil Sistem refrigerasi AC mobil terdiri atas: kompresor, kondensor, receiver/dryer, katup ekspansi dan evaporator. Masing-masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan bekerja membentuk suatu siklus. Adapun siklus sistem refrigerasi dari AC mobil adalah: a) Di dalam kompresor, tekanan dan temperatur refrigeran dinaikkan sehingga refrigeran keluar saluran discharge kompresor berupa gas dengan tekanan dan temperatur yang tinggi Gambar 1. Skematik sistem sirkulasi refrigeran pada AC Mobil b) Refrigeran (berfasa gas) kemudian mengalir ke dalam kondensor, di sini refrigeran akan melepaskan kalor ke udara yang lewat pada kondensor dan mengalami pengembunan menjadi cairan. c) Refrigeran (berfasa cair) mengalir ke receiver/dryer. Di sini cairan refrigeran ditampung (receiving) dan akan dialirkan kembali sesuai laju aliran refrigeran yang dibutuhkan sistem. Refrigeran juga dibersihkan (filtering) dari kotoran-kotoran 4 P a g e

yang yang ikut sirkulasi dan selanjutnya uap air yang ikut sirkulasi akan diserap (drying). d) Cairan refrigeran dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan masih tinggi, akan diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga tekanan dan temperaturnya menjadi rendah. e) Kabut refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian mengalir ke dalam evaporator. Di sini refrigeran menyerap panas (kalor) dari udara yang dialirkan melewati evaporator. Akibatnya cairan refrigeran akan menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor untuk memulai siklus baru. 2. Tata Letak Komponen AC pada Mobil ` Letak komponen-komponen sistem sirkulasi refrigeran sangat bervariasi, tergantung dari jenis mobil (kendaraan). Secara umum dapat dikelompokkan menjadi: jenis mesin (engine) di depan, seperti: sedan, kijang, jeep, hardtop; jenis mesin di bawah jock, seperti: espass, carry; jenis mesin di belakang, seperti: VW combi, bus. Adapun contoh letak pemasangan komponen AC pada jenis mobil dengan mesin di depan disajikan pada Gambar 4.2 di bawah ini: Gambar 4.2. Tata letak komponen utama AC pada mobil mesin depan 5 P a g e

JOB 0. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL SEDERHANA PADA TRAINER A. Tujuan Setelah praktek, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat: a. Menyebutkan komponen-komponen sistem kelistrikan pada AC mobil Sederhana b. Menjelaskan fungsi masing masing komponen kelistrikan dan cara kerja komponen c. Menggambarkan sistem kelistrikan AC mobil sederhana dan menjelaskan cara kerja sistem. B. Keselamatan Kerja C. Alat Yang Digunakan 1. Avo Meter 2. Test Lamp 3. Unit Trainer Kelistrikan AC Mobil D. Materi Praktek 1. Komponen sistem kelistrikan AC Mobil a. Batere b. Fuse box c. Selector switch d. Thermostatic switch e. Rellay f. Motor Blower dan fan kondensor g. Magnetic clutch coil h. Kabel penghubung 6 P a g e

2. Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana Skema rangkaian kelistrikan Sistem AC sederhana disajikan pada Gambar 0.1 berikut: Gambar 0.1 Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana E. Langkah Kerja 1. Indentifikasi semua komponen kelistrikan sistem AC, pastikan semua berfungsi dengan baik. 2. Gambarkan (pada Gambar 0.1) hubungan Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana dengan sistem pengendali positif sehingga sistem bisa berfungsi. 3. Rangkailah Gambar yang sudah dibuat pada trainer kelistrikan sistem AC. 4. Mintalah petunjuk instruktur apabila anda menemui kesulitan dalam merangkai. 5. Hidupkan Trainer AC mobil,cek apakah sistem AC sudah berfungsi dengan baik. Amati semuai tingkat kecepatan blower. 6. Ulangi 2 s/d 5 dengan sistem pemutus negatif 7. Kegiatan selesai, matikan sistem AC F. Diskusi 1. Jelaskan fungsi fungsi masing masing komponen sistem kelistrikan sistem AC pada mobil. 2. Jelaskan mengapa pada motor blower putarannya bisa divariasian, sedangkan motor fan kondensor dibuat konstan 7 P a g e

JOB 1. SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL A. Tujuan Setelah praktek, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat: a. Menyebutkan komponen-komponen sistem kelistrikan pada AC mobil b. Menjelaskan fungsi masing masing komponen kelistrikan dan cara kerja komponen c. Menggambarkan sistem kelistrikan AC mobil dan menjelaskan cara kerja sistem. B. Keselamatan Kerja C. Alat Yang Digunakan 1. Avo Meter 2. Thermoter / Thermocouple 3. Tool Box Set Refrigerasi 4. Unit Mobil D. Materi Praktek 8. Komponen sistem kelistrikan AC Mobil a. Batere b. Fuse box c. Selector switch d. Thermostatic switch e. Low pressure switch* f. High pressure switch* g. Rellay h. Motor Blower dan fan kondensor i. Magnetic clutch coil j. Amplifier AC* k. Kabel penghubung Nb: * Optional 8 P a g e

9. Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana Skema rangkaian kelistrikan Sistem AC sederhana disajikan pada Gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana E. Langkah Kerja 1. Lepaskan hubungan sirkuit kelistrikan sistem dan batere 2. Lakukan identifikasi, pengamatan dan tata letak komponen sistem AC pada mobil 3. Gambarkan (pada Gambar 1.1) hubungan Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan AC mobil sederhana sehingga sistem bisa berfungsi 4. Periksa semua kondisi sambungan rangakaian kelistrikan sistem AC secara visual, dan jika perlu test kontinyuitas dengan AVO meter. 5. Periksa tahanan magnetic coil ( 3,75 + 0,2 Ω ) 6. Periksa kondisi motor blower dan fan kondensor 7. Yakinkan semua sambungan terhubung dengan baik 8. Hubungkan kembali sirkuit kelistrikan sistem dan batere 9. Hidupkan mesin mobil dan set pada 1500 rpm, tunggu sampai mencapai temperatur kerja mesin tercapai. 10. Hidupkan AC mobil, amati semuai tingkat kecepatan blower. 11. Set thermostatic switch pada posisi maksimum, amati kerja magnetic switch dan fan kondensor. 12. Kegiatan selesai, matikan sistem AC dan matikan mesin mobil. 9 P a g e

Penting: Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan Tanyakan selalu setiap ada hal yang belum jelas F. Diskusi 1. Jelaskan fungsi fungsi masing masing komponen sistem kelistrikan sistem AC pada mobil. 2. Jelaskan prinsip kerja pengaturan kerja motor fan kondensor dan kompresor setelah sistem mencapai kondisi temperatur ruangan yang diinginkan 3. Jelaskan mengapa pada motor blower putarannya bisa divariasian, sedangkan motor fan kondensor dibuat konstan 4. Apakah sistem kelistrikan AC mobil tersebut perlu dipasang pengaman (fuse). Kalau perlu dimana harus dipasang? Gambarkan! 10 P a g e

JOB 2. PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN A. Tujuan Setelah praktek, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat: 1. Membedakan sistem berisi refrigeran dengan jumlah yang optimal atau tidak. 2. Mengosongkan refrigeran AC mobil dengan benar 3. Memvakum AC mobil 4. Memeriksa kebocoran pada sistem 5. Menambahkan kekurangan oli pada sistem 6. Mengisi refrigeran dengan jumlah yang optimal. B. Keselamatan Kerja C. Alat Alat Yang Digunakan 1. Pompa vakum 2. Manifold gauge 3. Alat test kebocoran 4. Tool box refrigerasi 5. Tabung refrigeran 6. Refrigeran recovery set* 7. Unit mobil ber AC 11 P a g e

D. Materi Praktek Dasar pertimbangan mengapa suatu sistem AC mobil perlu divakum dan diisi refrigeran ulang, yaitu: AC bocor, AC mengalami kerusakan dan pemasangan AC baru. Ada 6 tahapan yang dilakukan pada praktek ini, yaitu: 1. Pemeriksaan jumlah refrigeran di dalam sistem 2. Pengosongan refrigeran (discharging) 3. Memvakum sistem(evacuating) 4. Memeriksa kebocoran 5. Menambahkan kekurangan oli 6. Pengisian refrigeran (charging) E. Langkah Kerja 1. Pemeriksaan jumlah refrigeran di dalam sistem a. Pasang manifold gauge pada kompresor seperti pada Gambar 2.1. b. Jalankan engine dan AC sesuai prosedur yang benar: kecepatan blower posisi H temperatur set: maximum putaran engine 1500 rpm Gambar 2.1 Pemasangan charging manifold pada pemeriksaan jumlah refrigeran 12 P a g e

c. Lakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight glass), biasanya gelas penduga ada pada bagian atas dryer (Lihat Gambar 2.2). o Massa refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus menerus pada gelas penduga, sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan saluran tekan, rendah. o Massa refrigeran optimal, tidak terlihat gelembung tetapi sesekali gelembung atau riak terlihat. Tekanan kerja seperti Gambar 3.2. o Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung, tekanan saluran hisap maupun tekanan saluran tekan, tinggi. o Sistem kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja mendekati nol. d. Setelah pemeriksaan refrigeran sistem selesai dilakukan, matikan AC dan mesin penggerak. Gambar 2.2 Indikasi kondisi refrigeran di dalam sistem AC mobil 13 P a g e

2. Pengosongan Refrigeran (discharging) Langkah ini dilakukan apabila sistem sudah terpasang seperti terlihat pada Gambar 2.3 berikut: a. Pasang manifold gauge pada kompresor b. Selang tengah dihubungkan dengan suatu wadah penampung, agar oli refrigeran yang ikut keluar bersama refrigeran dapat diketahui. Gambar 2.3 Pemasangan charging manifold pada pengosongan refrigeran c. Bukalah katup Lo dan Hi pada manifold gauge. d. Lakukan langkah ini sampai tekanan refrigeran di dalam sistem mendekati nol. Kemudian lanjutkan dengan langkah memvakum. 3. Memvakum Sistem AC (evacuating) Langkah ini dilakukan setelah proses pengosongan selesai dilakukan atau pada pemasangan AC baru (lihat Gambar 2.4). a. Setelah selesai pengosongan, pindahkan selang tengah dari manifold gauge ke pompa vakum. b. Posisi semua katup terbuka, lalu hidupkan pompa vakum. c. Setelah 10 menit periksa gauge tekanan rendah apa sudah mencapai : -30 inch- Hg (-760 mm Hg), kalau belum kemungkinan sistem bocor. Tutup semua katup, matikan pompa vakum dan perbaiki kebocorannya. d. Kalau angka poin c sudah dicapai, lanjutkan memvakum sampai tekanan -30 inch-hg (-760 mm-hg) atau benar-benar vakum. 14 P a g e

e. Tutup kedua katup, matikan pompa vakum dan tunggu 5-10 menit, kalau tekanan berubah maka sistem bocor dan periksalah kebocorannya. Kalau tetap berarti sistem sudah vakum dan siap diisi refrigeran. 4. Pemeriksaan kebocoran Tindakan ini dilakukan apabila pada proses vakum diketahui ada kebocoran pada sistem AC. Seting peralatan untuk pemeriksaan kebocoran, seperti terlihat pada Gambar 2.5 berikut: Gambar 2.4 Pemasangan charging manifold pada pemeriksaan kebocoran a. Selang manifold tengah dilepaskan dari pompa vakum dan dihubungkan ke tabung gas untuk memeriksa kebocoran.(biasanya: gas untuk tes kebocoran digunakan refrigerannya sendiri, tetapi lebih baik dipakai gas nitrogen (N2), karena R-12 dapat merusak ozon. b. Bukalah katup gas tersebut, demikian juga Hi tetapi katup Lo dibiarkan tertutup. c. Apabila tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig), tutuplah katup Hi. d. Periksalah kebocoran dengan gas leak detector atau dengan air sabun. e. Kalau ditemukan kebocoran perbaiki dan dilanjutkan dengan memvakum. 15 P a g e

5. Penambahan oli pada sistem Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses memvakum. Tujuannya untuk menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan atau oleh komponen apabila dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Seting peralatan untuk penambahan oli adalah seperti pada Gambar 2.5 berikut: Gambar 2.5 Pemasangan charging manifold pada penambahan oli a. Menjelang akhir proses vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta matikan pompa vakum. b. Siapkan jumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau takaran oli. c. Lepaslah selang sisi low pressure dari manifold gauge, dan pindahkan ke wadah oli yang telah disiapkan. d. Hidupkan pompa vakum, kemudian buka katup Hi sedikit saja untuk menghindari oli ikut tersedot keluar (katup Lo tertutup). e. Setelah oli habis tutup katup Hi dan matikan pompa vakum. f. Pasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge. g. Hidupkan pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi. Lanjutkan memvakum. 16 P a g e

6. Pengisian refrigeran pada AC mobil Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak bocor. Skema pengisian terlihat pada Gambar 2.6 berikut: Gambar 2.6. Skema setting instalasi untuk pengisian referigeran a. Sambungkan selang tengah manifold gauge ke tabung refrigeran. b. Buka katup tabung refrigeran c. Kalau manifold gauge ada pentilnya, tekan pentilnya sehingga udara yang terjebak pada selang bisa keluar (Gambar 2.6 A). Apabila tidak ada pentilnya, kendorkan selang tengah pada sisi manifold gauge sampai terdengar suara udara keluar. Selan-jutnya kencangkan kembali selang tersebut. d. Bukalah katup Lo, sedangkan katup Hi tetap tertutup. (pengisian dalam wujud gas posisi tabung tegak, dan lewat saluran hisap). Setelah tekanan mencapai kira-kira 4 bar (58,8 psig) tutuplah katup Lo. e. Jalankan engine penggerak, kemudian hidupkan AC: putaran blower High dan temperatur kontrol maksimum. Buka kembali katup Lo, dan isikan refrigeran sampai pada jumlah refrigeran optimal. (lihat pembahasan pemeriksaan jumlah refrigeran optimum). f. Kalau pengisian sudah selesai, tutup katup Lo dan katup tabung refrigeran. g. Matikan AC dan engine penggerak. h. Setelah tekanan stabil lepaskan mani-fold gauge dari sistem dan tabung refrigeran. i. Langkah pengisian refrigeran selesai. Penting: Pengisian dilakukan bertahap, sambil mengamati perubahan tekanan di dalam sistem dan penampakan gelas penduga HLtutup tutup Pentil saluran tekan Pentil saluran hisap kompresor Tabung refrigeran buka Udara keluar 17 P a g e

F. Diskusi 1. Apa tujuan suatu sistem AC divakum? 2. Mengapa uap air dan udara tidak diharapkan ikut bersirkulasi di dalam sistem AC? 3. Apa pendapat anda, apabila tindakan teknisi di bengkel AC mobil tidak memvakum sistem sebelum mengisi refrigeran namun hanya dibilas dengan refrigeran lewat saluran tekan (discrharge)? 4. Apa yang akan terjadi pada AC mobil, apabila sistem kekurangan atau kelebihan refrigeran? 5. Apa efek yang ditimbulkan jika sistem AC kelebihan atau kekurangan oli? 18 P a g e

JOB 3. PENGUJIAN PERFORMANSI SISTEM AC A. Tujuan Setelah praktek, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat: 1. Melakukan pengujian performansi dasar AC mobil dan menganalisa hasilnya 2. Mengetahui apakah AC mobil bekerja normal atau tidak 3. Melakukan diagnosa awal kerusakan yang terjadi pada AC mobil B. Keselamatan Kerja C. Alat Alat Yang Digunakan 1. Termometer bola basah 2. Termometer bola kering 3. Higrometer set 4. Perangkat simulasi AC mobil / Mobil Ber AC D. Materi Praktek AC dipasang pada mobil atau kendaraan untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengatur: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara di dalam mobil tersebut. Kinerja AC mobil dapat ditentukan dari perbedaan tingkat keadaan udara yang masuk dan keluar evaporator AC mobil. Tingkat keadaan udara yang masuk dan keluar evaporator dapat ditentukan dengan mengukur temperatur bola basah dan temperatur bola keringnya. Dan selanjutnya dengan menggunakan diagran psikrometrik (Gambar 3.1) dapat diketahui tingkat kelembaban udara tersebut. 19 P a g e

Penting: Pelajari terlebih dahulu sebelum kegiatan praktek dilakukan Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Instruktur 20 P a g e

Berdasarkan beda temperatur bola kering dan kelembaban relatif udara yang masuk dan keluar evaporator, dapat ditentukan kinerja dari AC mobil melalui diagram unjuk kerja AC mobil yang disajikan pada gambar Gambar 3.2. berikut: E. Langkah Kerja 1. Pasang termometer bola basah dan bola kering pada ducting evaporator. 2. Pasang higrometer set di dalam ruangan pengujian. 3. Hidupkan engine dan AC sesuai pro-sedur, blower putaran High dan temperatur kontrol maksimum 4. Biarkan AC bekerja 15 menit 5. Baca temperatur bola basah dan bola kering baik pada inlet maupun outlet evaporator. 6. Lakukan pengamatan tersebut beberapa kali 7. Setelah selesai matikan AC dan engine penggerak dan lepaskan alat ukurnya. 21 P a g e

F. Diskusi 1. Tentukan kelembaban udara masuk dan keluar evaporator! 2. Plot unjuk kerja AC pada diagram performansi! 3. Bagaimana pendapat anda tentang AC yang anda uji, normal atau tidak normal? 4. Apa komentar anda apabila plot unjuk kerja AC yang diuji berada di atas daerah normal atau dibawahnya? 22 P a g e

JOB 4. ANALISA GANGGUAN SISTEM SIRKULASI REFRIGERAN A. Tujuan Setelah praktek, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi masalah-masalah dalam sistem sirkulasi refrigeran AC mobil 2. Mencari dan menemukan penyebab-penyebab masalah yang terjadi pada AC mobil 3. Menentukan tindakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang terjadi pada AC mobil. B. Keselamatan Kerja C. Alat Alat Yang Digunakan 1. Charging manifold 2. Tool box refrigerasi 3. Perangkat AC mobil D. Materi Praktek Kegiatan praktek analisa gangguan sistem sirkulasi refrigeran pada AC mobil difokuskan pada permasalahan-permasalahan yang bersifat umum dan sering dikeluhkan oleh konsumen yaitu AC tidak dingin. Hal tersebut dapat mencakup masalah-masalah sebagai berikut: 1. Refrigeran dalam sistem kurang 2. Sirkulasi refrigeran tersumbat 3. Ada uap air di dalam sistem sirkulasi 4. Kompresi kompresor jelek 5. Refrigeran terlalu banyak 6. Pendinginan kompresor kurang 7. Dalam sistem ada udara 8. bukaan katup ekspansi terlalu besar 23 P a g e

Penting: 1. Hati-hati jangan sampai refrigeran langsung mengenai kulit atau mata, jika terjadi:jangan digosok, sebaiknya disiram dengan air dan segera dibawa ke dokter. 2. Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan 3. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Instruktur E. Langkah Kerja 1. Siapkan perangkat AC mobil 2. Tempatkan perangkat AC mobil pada lokasi yang mudah untuk melakukan pengamatan dan pemeriksaan komponen-komponennya. 3. Pasang charging manifold, selang biru pada sisi tekanan rendah dang selang merah pada sisi tekanan tinggi, seperti pada Gambar4.1. Lakukan pembilasan selang chrging manifold terlebih dahulu dengan refrigeran AC mobil itu sendiri. Caranya: buka pelanpelan katup sisi tekanan rendah sampai terdengar suara gas keluar dari selang kuning. Lama membuka kira-kira 2-3 detik, lalu katup ditutup kembali. Lakukan hal yang sama pada selang warna merah. 24 P a g e

4. Jalankan engine penggerak pada putaran kira-kira 1500 rpm, lalu hidupka AC mobil. 5. Lakukan pengamatan pada charging manifold baik pada tekanan rendah maupun pada tekanan tinggi 6. Amati aliran refrigeran pada gelas penduga (sight glass) 7. Analisis penyebab gangguan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dan petunjuk gangguan pada Tabel 5.1 sampai Tabel 5.8. kemudian lakukan tindakan perbaikan yang sesuai. 25 P a g e

26 P a g e

F. Diskusi 1. Jelaskan akibat kalau evaporator kotor? 2. Jelaskan akibat kalau kondensor kotor? 3. Perlukah dilakukan pengamatan secara visual dan pendengaran pada AC mobil? Berikan alasannya! 4. Kalau pada sistem sirkulasi refrigeran setelah diperiksa ternyata normal, apa analisa anda kalau AC mobil tersebut dikeluhkan tetap kurang dingin? 27 P a g e

JOB 5. KELISTRIKAN WIPPER - WASHER PADA TRAINER A. Tujuan Setelah praktek, mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat: a. Mengetahui cara kerja sistem wipper dan washer b. Mengidentifikasi Sakelar kombinasi untuk penggerak Wipper dan Washer c. Menggambarkan sistem Wipper dan Washer sederhana dan menjelaskan cara kerja sistem. B. Keselamatan Kerja C. Alat Yang Digunakan 1. Avo Meter 2. Test Lamp 3. Unit Trainer Wipper dan Washer Mobil D. Materi Praktek 1. Komponen sistem kelistrikan Wipper dan Washer Mobil a. Batere b. Fuse box c. Sakelar Kombinasi d. Autostop Switch Motor Wipper e. Motor Wipper f. Motor Washer g. Kabel penghubung 28 P a g e

2. Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan Wipper dan Washer mobil sederhana Skema rangkaian kelistrikan Sistem Wiper dan Washer sederhana disajikan pada Gambar 5.1 berikut: Gambar 5.1 Komponen sistem rangkaian sistem Wipper dan Washer E. Langkah Kerja 1. Periksa Motor Wipper, pastikan semua tingkat kecepatan berfungsi dengan baik. 2. Periksa Motor Washer, fuse dan kunci kontak, pastikan berfungsi dengan baik. 3. Periksa Sakelar Kombinasi untuk pengendali wiper dan washer, pastikan berfungsi dengan baik. 4. Gambarkan (pada Gambar 5.1) hubungan Komponen sistem rangkaian sistem kelistrikan Wipper dan Washer dengan sistem pengendali positif sehingga sistem bisa berfungsi. 5. Rangkailah Gambar yang sudah dibuat pada trainer. 6. Mintalah petunjuk instruktur apabila anda menemui kesulitan dalam merangkai. 7. Hidupkan Trainer Wipper dan Washer,cek apakah sistem sudah berfungsi dengan baik. Amati semuai tingkat kecepatan wipper. 8. Ulangi 4 s/d 7 dengan sistem pemutus negatif 9. Kegiatan selesai, matikan sistem Wipper dan Washer. 29 P a g e

F. Diskusi 1. Jelaskan pengaruh perubahan polaritas kelistrikan terminal motor wipper, misal sebuah motor wipper dengan pengendali positif dirangkai dengan sistem pengendali negatif. 2. Mengapa diperlukan autostop swicth pada sistem wipper. 3. Mengapa pada motor wipper ditambahkan sistem gigi reduksi 30 P a g e

REPORT SHEET JOB 0 Kelompok : Nama : 1. 2. 3. 31 P a g e

REPORT SHEET JOB 1 Kelompok : Nama : 1. 2. 3. 32 P a g e

REPORT SHEET JOB 2 Kelompok : Nama : 1. 2. 3. 33 P a g e

REPORT SHEET JOB 3 Kelompok : Nama : 1. 2. 3. 34 P a g e

REPORT SHEET JOB 4 Kelompok : Nama : 1. 2. 3. 35 P a g e

REPORT SHEET JOB 5 Kelompok : Nama : 1. 2. 3. 36 P a g e

37 P a g e