ANGGARAN DASAR INSTITUT ARBITER INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

A N G G A R A N D A S A R

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

K O M I S I I N F O R M A S I

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

ANGGARAN DASAR APMMI

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASIAN LAW STUDENTS ASSOCIATION (ALSA) NATIONAL CHAPTER INDONESIA PERIODE BAB I KETENTUAN UMUM

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR INSTITUT ARBITER INDONESIA MUKADIMAH Menimbang: a. Bahwa Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) adalah sarana penyelesaian sengketa secara damai yang sudah dikenal sejak lama dan luas dalam masyarakat dengan berbagai sebutan (terminologi) yang berbeda-beda di berbagai masyarakat adat di wilayah hukum Indonesia; b. Bahwa Arbitrase memiliki ciri-ciri yang sama yang dikenal dalam berbagai sistem hukum di dunia, yaitu penyelesaian sengketa secara damai (peaceful settlement of disputes); c. Bahwa dalam Arbitrase dan APS dikenal berbagai doktrin, yatu doktrin internasionalisasi, doktrin arbitrabiltiy of the dispute, doktrin time limitation sphere; doktrin personal sphere; doktrin material sphere; doktrin Competenz-Competenz. d. Bahwa dalam penyelesaian sengketa di bidang ekonomi, arbiter sebagai seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa berperan penting di dalam memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase; e. Bahwa peran arbiter di dalam memberi putusan perlu terus menerus ditingkatkan kemampuan dan keahliannya secara berkelanjutan dan berkesinambungan; 1

f. Bahwa peran arbiter di dalam memberi putusan perlu terus menerus memegang teguh prinsip kenetralan, memperoleh pelatihan, pendidikan, dan forum berbagi pengalaman di antara arbiter; g. Bahwa Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI atau BANI Arbitration Centre) memandang perlu dan penting untuk mendirikan suatu forum atau wadah dalam bentuk Institut guna meningkatkan pendidikan, ketrampilan dan profesionalisme arbiter beserta peningkatan pemahaman dan komitmen yang teguh terhadap kode etik arbiter; yang dibentuk sesuai dengan Vsi dan Misi dalam suatu Anggaran Dasar sebagai berikut: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama, Waktu dan Kedudukan 1. Nama institut adalah Institut Arbiter Indonesia yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi: Indonesian Arbitrators Institute disingkat IArbI. 2. Institut didirikan di Jakarta pada tanggal sepuluh Desember dua ribu dua belas (10-12-2012) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 1. IArbI berazaskan Pancasila; 2. IArbI berlandaskan: Pasal 2 Azas dan Landasan a. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional. b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa; dan 2

c. Anggaran Dasar Institut Arbiter Indonesia sebagai landasan operasional. 3. IArbI adalah suatu badan independent professional yang tidak berpolitik, tidak berafiliasi dengan golongan atau partai politik dan bersifat tidak mencari keuntungan material (nirlaba). 1. Visi IArbI adalah: Pasal 3 Visi dan Misi Arbitrase Menjadi Lembaga Penyelesaian Sengketa Utama di Bidang Ekonomi. 2. Misi IArbI adalah: a. Mendukung, memajukan, mengembangkan penggunaan Arbitrase dan APS; b. Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan lanjutan bagi arbiter dan masyarakat luas mengenai arbitrase dan APS; c. Meningkatkan standard keahlian (profesionalisme) arbiter; d. Meningkatkan standard etika arbiter. Pasal 4 Ruang Lingkup Kegiatan 1. Ruang lingkup kegiatan IArbI mencakup: a. Membantu arbiter dalam mendapatkan pelatihan dan pendidikan lanjutan mengenai Arbitrase dan APS; b. Menyosialisasikan pemahaman, penggunaan dan pemanfaatan Arbitrase dan APS c. Menyelenggarakan seminar, loka karya, penelitian dan kegiatan lainnya mengenai Arbitrase dan APS; 3

d. Menerbitkan dan menyebarluaskan publikasi berkala atau tidak berkala mengenai arbitrase dan APS untuk arbiter, anggota IArbI, dan masyarakat luas. e. Menjalin kerja sama dengan institut atau perhimpunan asing dan perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. 2. IArbI bukanlah suatu lembaga arbitrase atau lembaga penyelesaian sengketa melalui APS, dan karenanya IArbI bukanlah forum untuk menyelenggarakan atau memfasilitasi pelaksanaan penyelesaian sengketa di bidang ekonomi. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 5 Kriteria dan Syarat Keanggotaan 1. Yang dimaksud dengan Anggota adalah warganegara Indonesia yang berdomisili di Indonesia dan pernah menjadi arbiter pada 3 (tiga) sengketa yang dibuktikan dari 3 (tiga) putusan yang dikeluarkannya. 2. Anggota terdiri atas: a. Associate Member yaitu anggota yang telah memenuhi persyaratan sebagai Associate Member, yaitu mendapat rekomendasi dari 3 (tiga) orang anggota IArbI. Ketentuan lebih lanjut untuk Assosicate Member akan ditentukan dalam persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Pengurus IArbI; b. Member, yaitu anggota yang telah memenuhi persyaratan sebagai Associate Member dan telah lulus kualifikasi sebagai Member. Ketentuan lebih lanjut untuk Member akan ditentukan dalam persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Pengurus IArbI; c. Fellow, yaitu anggota IArbI yang telah memperoleh status Fellow bagi seorang anggota IArbI. Ketentuan lebih lanjut untuk Fellow akan ditentukan dalam persyaratan yang ditentukan oleh Dewan Pengurus IArbI; d. Honorary Members (Anggota Kehormatan). 4

3. a. Yang dimaksudkan dengan Anggota Kehormatan adalah pribadi/perorangan yang dianggap mampu memajukan IArbI dan memajukan penggunaan Arbitrase dan APS. b. Anggota Kehormatan dapat diusulkan oleh anggota kepada Dewan Pengurus. c. Keputusan untuk menetapkan Anggota Kehormatan ditentukan oleh Dewan Pengurus dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Dewan Pengawas. d. Kriteria lebih lanjut mengenai Anggota Kehormatan akan ditentukan kemudian oleh Dewan Pengurus. 4. Setiap anggota IArbI harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Setiap orang yang memiliki moral yang tinggi; b. Bersedia mematuhi aturan-aturan Anggaran Dasar IArbI, Kode Etik IArbI, beserta aturan atau syarat lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pengurus, c. Memiliki perspektif yang positif terhadap Arbitrase dan APS; d. Memiliki pengetahuan dasar mengenai Arbitrase dan APS; e. Tidak menjadi fungsionaris pada partai politik tertentu; f. Tidak pernah dihukum penjara oleh putusan Pengadilan; dan g. Syarat atau ketentuan lainnya yang ditentukan oleh Dewan Pengurus IArbI. Pasal 6 Pengesahan Anggota 1. Calon Anggota mengajukan permohonan menjadi anggota kepada Dewan Pengurus. 2. Keanggotaan calon anggota disahkan oleh Dewan Pengurus. 3. Tata cara keanggotaan diatur lebih lanjut di dalam Keputusan Dewan Pengurus. Pasal 7 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Anggota mempunyai hak bicara, hak suara, hak memilih dan hak dipilih. 5

2. Anggota dapat mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi, seminar dan kegiatan lainnya yang terkait dengan Visi dan Misi IArbI. 3. Anggota diwajibkan menjunjung tinggi, memelihara dan menaati ketentuan Anggaran Dasar, Kode Etik, Keputusan-keputusan Rapat Anggota. 4. Anggota wajib turut memperjuangkan tercapainya Visi dan Misi IArbI. 5. Anggota wajib membayar uang pangkal dan iuran yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus; 6. Hak dan kewajiban lainnya diatur kemudian di dalam Keputusan Dewan Pengurus. 7. Anggota Kehormatan hanya mempunyai hak bicara. Pasal 8 Pemberhentian Anggota Setiap Anggota dapat berhenti dan/atau diberhentikan menjadi anggota apabila: 1. Menyatakan berhenti dan mengundurkan diri dari keanggotaan IArbI. 2. Karena merugikan atau mencemarkan nama baik IArbI, melanggar Kode Etik, tidak memenuhi kewajiban lainnya sebagai anggota atau tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan. 3. Anggota yang tidak memenuhi ketentuan pasal ini, khususnya kewajiban Iuran baik seluruh maupun sebagian, Anggota tersebut tidak diperkenankan menjadi Anggota kembali dan kehilangan hak atas jasa Pelayanan/Layanan IArbI, kecuali telah menyelesaikan seluruh kewajibannya. 4. Ketentuan-ketentuan lain diatur kemudian di dalam Keputusan Dewan Pengurus. BAB III ORGANISASI Pasal 9 Struktur dan Perangkat Organisasi 6

1. Struktur IArbI terdiri dari: a. Dewan Pengawas; b. Dewan Pengurus; c. Dewan Kode Etik. 2. Perangkat IArbI terdiri atas: a. Rapat Umum Anggota; b. Rapat Umum Anggota Luar Biasa. 3. IArbI mempunyai landasan-landasan organisasi dengan tingkat kekuatan yang berurutan sebagai berikut: a. Pancasila sebagai landasan filosofis IArbI; b. Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia beserta ketentuanketentuan perundang-undangan yang bersumber padanya. c. Ketetapan-Ketetapan Rapat Umum. d. Anggaran Dasar. e. Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional. f. Keputusan-Keputusan Dewan Pengawas. g. Keputusan-Keputusan Dewan Pengurus. 4. Suatu perangkat organisasi IArbI berwenang menilai dan membatalkan suatu landasan organisasi yang dibuat oleh suatu perangkat organisasi IArbI yang lebih rendah tingkat kedudukannya, apabila landasan tersebut ternyata bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 10 Rapat Umum Anggota 1. Rapat Umum Anggota adalah kekuasaan tertinggi di dalam tubuh IArbI. 7

2. Rapat Umum Anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. 3. Rapat Umum Anggota dihadiri oleh Dewan Pengurus dan Anggota. 4. Rapat Umum Anggota dilaksanakan oleh Dewan Pengurus yang sedang dalam masa kerjanya. 5. Rapat Umum Anggota berwenang untuk: a. Menetapkan dan mensahkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar, dan/atau mengamanatkan untuk menetapkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar. b. Memberikan penilaian dan keputusan terhadap pertanggungjawaban atas pelaksanaan kerja, keuangan dan perbendaharaan dari Dewan Pengurus serta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari Dewan Pengurus selama masa kepengurusannya. c. Memilih dan menetapkan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus IArbI. d. Menetapkan garis besar program kerja IArbI untuk masa 5 (lima) tahun yang akan datang. e. Mengeluarkan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan organisasi dan masalah-masalah penting lainnya yang dipandang perlu oleh Rapat Umum Anggota dan belum tercakup dalam butir a, b, c dan d tersebut di atas. 6. Rapat Umum Anggota Luar Biasa adalah Rapat Umum Anggota yang dapat diselenggarakan apabila ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan setingkat Rapat Umum Anggota dan diselenggarakan atas permintaan tertulis dan ditandatangani dari: a. Sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) Dewan Pengawas; atau b. Sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) Dewan Pengurus; atau c. Sejumlah Anggota sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota yang terdaftar. 8

Pasal 11 Dewan Pengawas 1. Dewan Pengawas adalah perangkat organisasi yang berfungsi mengawasi pelaksanaan hasil Rapat Umum Anggota oleh Dewan Pengurus. 2. Dewan Pengawas merupakan perwakilan anggota yang terdiri dari 3 (tiga) anggota Dewan dan dipilih oleh Rapat Umum Anggota. 3. Pimpinan Dewan Pengawas dipilih oleh anggota Dewan Pengawas. 4. Dalam hal Dewan Pengurus tidak menjalankan fungsinya, Dewan Pengawas dapat mengadakan Rapat Umum Anggota Luar Biasa untuk pembentukan Dewan Pengurus Baru. 5. Dewan Pengawas mengesahkan Program Kerja Tahunan dan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Tahunan yang disusun oleh Dewan Pengurus. 6. Anggota Dewan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai anggota Dewan Pengurus. 7. Paling sedikit sekali dalam 6 (enam) bulan Dewan Pengawas mengadakan pertemuan dengan Dewan Pengurus. 8. Dewan Pengawas dapat melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap dokumen IArbI yang dibuat oleh Dewan Pengurus. 9. Dewan Pengawas dapat melakukan pengawasan terhadap pembukuan mengenai dana IArbI, termasuk perbankan guna pengendalian anggaran. 10. Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Anggota dengan masa jabatan 5 (lima) tahun. Pasal 12 Dewan Pengurus 1. Dewan Pengurus dipilih melalui Rapat Umum Anggota. 9

2. Dewan Pengurus terdiri dari: Seorang Ketua dan beberapa wakil ketua. 3. Dewan Pengurus berfungsi: a. Melaksanakan ketetapan-ketetapan perangkat organisasi yang menjadi kewenangannya. b. Menerbitkan surat keputusan kolegial IArbI yang bersifat operasional, tata laksana yang merupakan hasil penjabaran pelaksanaan sesuai dengan perangkat IArbI dan keputusan rapat anggota lainnya, Rapat Dewan Pengurus dan Rapatrapat lainnya. c. Menjalankan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Program Kerja termasuk Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran yang telah disahkan oleh Dewan Pengawas. d. Mewakili IArbI di tingkat nasional dan internasional. e. Mewakili IArbI dalam hal tindakan hukum. 4. Masa jabatan Dewan Pengurus berikut perangkat Pengurus lainnya yang diangkat oleh Dewan Pengurus adalah 5 (lima) tahun atau sampai dengan Penyelenggaraan Rapat Umum Anggota. 5. Pemilihan Dewan Pengurus dilakukan di dalam Rapat Umum Anggota yang paling lambat dilaksanakan sebelum berakhirnya kepengurusan Dewan Pengurus IArbI. 6. Dewan Pengurus dapat mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan wewenangnya kepada Pelaksana Harian atau kepada seseorang atau kelompok orang, namun hal itu tidak mengurangi ruang lingkup tanggung jawab Dewan Pengurus sebagaimana mestinya. 8. Dewan Pengurus dapat membentuk Kelompok Kerja atau komite berdasarkan permintaan dari Anggota, bila diperlukan. 9. Dewan Pengurus dapat mengangkat Ketua Kehormatan. 10

Pasal 13 Dewan Kode Etik 1. Dewan Kode Etik adalah suatu organ kelengkapan IArbI yang dibentuk oleh Dewan Pengurus IArbI untuk melaksanakan dan mengawasi penaatan terhadap Kode Etik IArbI. 2. Keanggotaan Dewan Kode Etik diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pengurus IArbI. BAB IV PERBENDAHARAAN DAN SUMBER KEUANGAN Pasal 14 Perbendaharaan Perbendaharaan IArbI terdiri dari: 1. Uang tunai, saldo bank dan surat-surat berharga lainnya. 2. Barang bergerak maupun tidak bergerak yang terdaftar dan tercatat sebagai milik IArbI; 3. Piutang-piutang; dan 4. Segala aset sah yang dikelola oleh IArbI. Pasal 15 Sumber Keuangan 1. Keuangan berasal dari: a. Uang Pangkal Anggota b. Uang Iuran Anggota c. Uang partisipasi dalam kegiatan IArbI secara langsung dan tidak langsung d. Donasi yang sah dan tidak mengikat. 11

2. Besarnya Uang Pangkal dan Uang Iuran ditetapkan melalui surat keputusan yang ditandatangani oleh Dewan Pengurus. BAB V PENUTUP Pasal 16 Penetapan/Perubahan Anggaran Dasar 1. Penetapan Anggaran Dasar IArbI untuk pertama kalinya dilakukan oleh para Pendiri IArbI pada sepuluh Desember dua ribu dua belas (10-12-2012). 2. Selanjutnya perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Rapat Umum Anggota dan/atau Rapat Umum Anggota Luar Biasa. Pasal 17 Pembubaran IArbI Dengan tunduk kepada ketentuan Pasal 10 ayat (6), IArbI hanya dapat dibubarkan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk keperluan tersebut, dengan dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) anggota dan harus disetujui sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) anggota yang hadir. Pasal 18 Peraturan Peralihan 1. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar akan diatur kemudian oleh Dewan Pengurus melalui ketetapan dan keputusan-keputusan yang mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar. 2. Susunan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas IArbI untuk pertama kalinya adalah: Dewan Pengurus: Ketua Kehormatan Ketua : Prof. Dr. H. Priyatna Abdurrasyid, S.H.,Ph.D., FCBArb; : Anangga Wardana Roosdiono, S.H.,LL.M., FCBArb. 12

Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Dewan Pengawas Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua : Prof. Huala Adolf, S.H.,LL.M., Ph.D., FCBArb. : Abdul Hakim Garuda Nusantara, S.H., LL.M., FCBArb. : Dr. N. Krisnawenda, MSi, M.H., FCBArb. : Ir. H. Agus Gurlaya Kartasasmita, MSc., MT., FCBArb. : M. Husseyn Umr, S.H., FCBArb. : Ir. Harianto Sunidja, MSc., PhD., FCBArb. : Dr. Ir. Ichjar Musa, S.E., M.H., FCBArb. Jakarta, 10 Desember 2012. 13