Prawidyasari, et al., Pengendali Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Tenaga Angin-PMSG dengan Fuel Cell

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA TENAGA ANGIN PMSG DENGAN FUEL CELL MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

SIMULASI HYBRID POWER SYSTEM ANTARA PHOTOVOLTAIC DENGAN FUEL CELL MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER SKRIPSI. Oleh. Andik Hikmawan NIM

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

Novitasari, et al., Optimalisasi Daya Output Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin...

Bambang Sri Kaloko Jurusan Elektro Universitas Jember

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

Pradesa, et al., Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sumber Inverter menggunakan JST

Simulasi Optimasi Sistem Photovoltaic (PV) Stand-alone dan Battery Menggunakan Pengendali Logika Fuzzy SKRIPSI

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

BAB 1 PENDAHULUAN. energi listrik yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan akan

SIMULASI HYBRID POWER SYSTEM ANTARA PHOTOVOLTAIC DENGAN FUEL CELL MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER SKRIPSI. Oleh. Andik Hikmawan NIM

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pemodelan Sistem Turbin Angin. menggunakan software MATLAB SIMULINK. Turbin Angin Tersusun

Kontrol Kecepatan Motor DC Berbasis Logika Fuzzy (DC Motor Speed Control Based on Fuzzy Logic)

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Latar Belakang dan Permasalahan!

Desain dan Pemodelan Maximum Power Point Tracking Menggunakan ANFIS pada Sistem Photovoltaic dengan Buckboost Converter

1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai

LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ( P )

Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Kendali Pi

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

Ir.Muchammad Ilyas Hs DONY PRASETYA ( ) DOSEN PEMBIMBING :

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Variable Speed Wind Turbine (VSWT) Dengan Permanent Magnet Synchronous Generator

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Metode Gradient Approximation

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Simulasi Peredaman Gangguan Sag Pada Tegangan Masukan Power Supply Di Personal Computer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

PENGATURAN PITCH ANGLE TURBIN ANGIN BERBASIS KENDALI LOGIKA FUZZY (Aplikasi Pada Data Angin Daerah Medan Tuntungan dan sekitarnya)

Desain dan Simulasi Multiple Model Fuzzy Logic Control pada Tower Crane

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Maximum Power Point Tracking (MPPT) Pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Buck-Boost Converter

Desain Sistem Kontrol Pitch Angle Wind Turbine Horizontal Axis Menggunakan Firefly Algorithm

Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH VARIASI VOLUME AIR PADA WATER TANK DAN BEBAN LISTRIK TERHADAP PERFORMANSI POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANE FUEL CELL (PEMFC)

1. Pendahuluan. diketahui bahwa jumlahnya terus menipis dan menghasilkan polusi yang cukup

Diah Ayu Oktaviani et al., PID Ziegler Nicholz Untuk Pengendalian Load Frequency Control PLTU Paiton Baru

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

DESAIN SISTEM KENDALI AVR DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

1 BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sumber energi utama yang dikonversi menjadi energi listrik

ISSN Cetak ISSN Online Analisis Perilaku Superkapasitor Susunan Sebagai Pengganti Baterai

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MPPT (MAXIMUM POWER POINT TRACKER) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTB)

1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Setiyawan et al., Sistem Kontrol Fuzzy Logic pada Generator DC Penguatan Terpisah... 55

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

KONTROL DAYA DENGAN VARIASI KECEPATAN PADA DOUBLE-FED INDUCTION GENERATOR

APLIKASI METODE HILL-CLIMB SEARCH UNTUK EKSTRAKSI DAYA MAKSIMUM PADA SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem

ELECTRONIC LOAD CONTROLLER (ELC) PADA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTM) ABSTRAK

Studi Pengaturan Arus Eksitasi untuk Mengatur Tegangan Keluaran Generator di PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit 2

PERENCANAAN KONTROL PID PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MATLAB SIMULINK

STUDI PERANCANGAN PENGONTROL NEURO-FUZZY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN FLYWHEEL

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

PEMANFAATAN TEGANGAN OUTPUT FUEL CELL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER DAN TRANSFORMATOR STEP-UP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAXIMUM POWER POINT TRACKER PADA SOLAR CELL/PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

Prediksi Kecepatan Angin Jangka Pendek Menggunakan Metode Fuzzy Linear Regression Untuk Mendapatkan Masukan Pada Kontroler Turbin Angin

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

SIMULASI DAN PEMBUATAN RANGKAIAN SISTEM KONTROL PENGISIAN BATERAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Physics Communication

Perancangan Sistem Kontrol Hibrid Energi Surya Fotovoltaik (SESF) dengan Sumber Listrik PLN Menggunakan Fuzzy Logic Controller

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

Desain Frekuensi Kontrol pada Hibrid Wind-Diesel Dengan PID Imperialist Competitive Algorithm (ICA)

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Desain Maximum Power Point Tracking untuk Turbin Angin Menggunakan Modified Perturb & Observe (P&O) Berdasarkan Prediksi Kecepatan Angin

Transkripsi:

1 PENGENDALI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA TENAGA ANGIN- PMSG DENGAN FUEL CELL MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROLLER (CONTROL OF HYBRID POWER SYSTEM WIND POWER-PMSG AND FUEL CELL USING FUZZY LOGIC CONTROLLER) Destiany Prawidyasari, Dedy Kurnia Setiawan, Triwahju Hardianto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: dhezudesu@gmail.com Abstrak Permintaan energi di seluruh dunia yang meningkat mengakibatkan sumber daya energi terutama energi konvensional menjadi langka. Berbagai inovasi para ahli pun muncul dalam memanfaatkan energi alternatif sebagai sumber energi untuk menggantikan energi konvensional. Namun untuk menghasilkan daya bergantung dari sumber energi yang diterimanya, seperti PLT Angin dapat menghasilkan daya hanya jika ada kecepatan angin yang diterima oleh turbin dan fuel cell yang menghasilkan daya jika ada bahan bakar hidrogen. Sistem hibrida menggabungkan kedua sumber energi untuk meningkatkan daya dan keandalan sistem. Penelitian ini mensimulasikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) dengan fuel cell dalam sistem hibrida. ini menggunakan pemodelan sistem dengan aplikasi Simulink MATLAB R2010b. Sistem ini terdiri dari wind power system yang bekerja paralel dengan fuel cell, electrolyzer, tabung penyimpanan dan katup hidrogen yang mengatur laju aliran hidrogen, serta sistem pensaklaran. Dalam sistem hibrida ini, jika wind power system menghasilkan daya listrik melebihi daya permintaan beban, maka beban akan disuplai oleh wind power system dan daya yang berlebih disuplai ke electrolyzer untuk diubah menjadi hidrogen. Sebaliknya, jika wind power system tidak mampu memenuhi permintaan beban, maka fuel cell akan bekerja menghasilkan listrik untuk mengurangi kekurangan daya pada sistem. Kinerja sistem kontrol sistem hibrida antara tenaga angin-pmsg dengan fuel cell menggunakan fuzzy logic controller cukup baik sehingga kestabilan dan kontinuitas energi tetap terjaga dengan presentase 12,5% terjadi kondisi transien akibat adanya peralihan sumber antara wind power system dengan fuel cell dan tegangan tetap konstan 48V. Kata Kunci: sistem hibrida, wind power system, fuel cell, fuzzy logic controller, electrolyzer. Abstract The increasing of the world energy demand affects energy source, especially in conventional energy will be scarce. Various of expert innovations emerge to exploit alternative energy as an energy source changing conventional energy. However, to produces electric power depend on energy source which is received, such as wind power system can produces electiric power if there is only wind velocity and fuel cell produces electric power if there is hydrogen gas fuels. Hybrid system integrates both of energy sources to increase the system power and reliability. This research simulates wind power system with fuel cell in the hybrid system. This simulation uses system modelling wiht the application of Simulink MATLAB R2010b. The system consists of wind power system that works parallel with fuel cell, electrolyzer, storage tube and hydrogen valve controlling the hydrogen flowing system, and also switching system. In this hybrid system, if the wind power system produces electric power exceeding the load of power demands, load will be supplied by wind power system and power that is excessive will be supplied to electrolyzer to be changed into hydrogen. Conversely, if the wind power system can not supply the load demands, fuel cell will produce electricity to minimize the lack of power in the system. Hybrid power system between wind power-pmsg and fuel cell using fuzzy logic controller works good enough so that the stability and continuity of energy is maintained with a percentage 12,5% occured due to transient conditions intermediate between the wind power system and fuel cell and voltage keep constant 48V. Keywords: hybrid power system, wind power system, fuel cell, fuzzy logic controller, electrolyzer. PENDAHULUAN Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk di dunia semakin pesat. Semakin bertambahnya penduduk maka akan semakin bertambah pula konsumsi energi listrik. Permintaan energi di seluruh dunia yang meningkat mengakibatkan sumber daya energi menjadi langka. Sedangkan sumber daya energi utama yang digunakan masih menggunakan energi konvensional. Beberapa energi konvensional seperti energi thermal yang diproduksi dari bahan bakar fosil semakin menipis dan terbatas sampai tahun 2030 [1].

2 Untuk mencegah krisis energi tersebut, diperlukan energi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Berbagai inovasi para ahli pun muncul dalam memanfaatkan energi alternatif sebagai sumber energi untuk menggantikan energi konvensional, diantaranya energi matahari, angin, dan panas bumi yang merupakan sumber daya energi yang berlimpah di bumi. Namun, beberapa pembangkit energi alternatif bergantung pada keadaan alam dan bahan bakar tertentu saja, contohnya energi angin dan fuel cell. Dalam aplikasi PLT Angin, penggunaan variable speed wind turbines atau turbin angin dengan kecepatan variabel sangat populer, terutama karena kemampuannya untuk menangkap lebih banyak daya angin menggunakan algoritma maximum power point tracking (MPPT) dan peningkatan efisiensi. Saat ini, double feed induction generator (DFIG) banyak digunakan sebagai generator dalam sistem turbin angin dengan kecepatan variabel. Dalam kasus DFIG, dibutuhkan gearbox untuk mencocokkan dengan turbin dan kecepatan rotor. Gearbox seringkali mengalami kerusakan dan membutuhkan perawatan berkala, membuat sistem tidak dapat diandalkan. Keandalan turbin angin dengan kecepatan variabel dapat ditingkatkan secara signifikan menggunakan penggerak langsung berbasis permanent magnet synchronous generator (PMSG). PMSG mendapat banyak perhatian dalam aplikasi energi angin karena kemampuan eksitasi sendiri, faktor daya dan efisiensi operasi yang tinggi [2]. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLT Angin tergantung dari kecepatan angin yang diterima oleh turbin. Jika kecepatan angin angin besar, maka putaran turbin akan semakin cepat sehingga menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik yang besar, begitupun sebaliknya. Namun, jika tidak terdapat angin (no wind), maka turbin angin tidak akan berputar sehingga tidak menghasilkan energi listrik. Sedangkan fuel cell hanya menghasilkan energi listrik selama terdapat gas hidrogen yang dialirkan pada fuel cell, sehingga fuel cell tidak akan bekerja jika tidak ada persediaan gas hidrogen yang cukup. Namun, kedua pembangkit ini dapat digunakan secara bersama-sama dengan menggunakan sistem hibrida. Sistem hibrida atau hybrid power system adalah sistem yang menggabungkan dua atau lebih pembangkit energi saling bekerja sama untuk mengatasi kekurangan dan memanfaatkan kelebihan masing-masing pembangkit sehingga menciptakan suatu sistem yang memiliki keandalan lebih baik dibandingkan hanya sebuah pembangkit listrik. Sistem hibrida PLT Angin yang menggunakan PMSG dengan fuel cell bekerja dengan memanfaatkan kelebihan daya yang dihasilkan oleh PLT Angin untuk disuplai dan disimpan pada baterai serta menghasilkan gas hidrogen, dimana gas tersebut nantinya digunakan sebagai bahan bakar fuel cell untuk membangkitkan energi listrik jika terdapat kekurangan daya pada sistem. Strategi kontrol sistem hibrida antara PLT Angin dengan fuel cell telah diteliti oleh C. N. Bhende dkk. dalam [2], namun dalam perancangan sistemnya masih menggunakan PI controller dimana memiliki respon yang lambat dan tidak cukup presisi. Penelitian ini merancang sistem hibrida pembangkit listrik hibrida tenaga angin-pmsg sebagai pembangkit listrik utama dengan fuel cell sebagai pembangkit listrik cadangan menggunakan simulink MATLAB R2010b dan mengaplikasikan fuzzy logic controller sebagai pengendali sistem hibrida guna kontinuitas suplai energi pada beban tetap terjaga. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah pengukuran kecepatan angin yang dilakukan selama 24 jam di Pantai Watu Ulo, sedangkan tahap kedua adalah analisis sistem pembangkit listrik hibrida tenaga angin- PMSG dengan fuel cell menggunakan MATLAB R2010b. Kecepatan angin yang telah terukur tersebut menjadi input wind power system untuk membangkitkan energi listrik. Gambar 1. menunjukkan blok diagram sistem pembangkit listrik hibrida tenaga angin-pmsg dengan fuel cell menggunakan fuzzy logic controller. Prinsip kerja dari sistem pembangkit listrik hibrida seperti yang ditunjukkan blok diagram pada Gambar 1 adalah sebagai berikut. Wind power system menghasilkan energi listrik dari input kecepatan angin. Apabila daya yang dihasilkan oleh wind power system lebih besar dibandingkan daya permintaan beban, maka daya yang berlebih tersebut akan disuplai ke electrolyzer sebagai perangkat untuk menghasilkan gas hidrogen melalui proses elektrolisis. Gas hidrogen yang dihasilkan disimpan dalam tabung penyimpanan (storage tube) untuk menyimpan gas hidrogen. Sebaliknya jika daya yang dihasilkan oleh wind power system tidak mampu untuk memenuhi permintaan beban, maka kekurangan daya pada sistem diatasi dengan suplai daya dari fuel cell. Fuel cell memanfaatkan gas hidrogen sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik. Gambar 1. Blok diagram sistem Kontrol logika fuzzy diterapkan pada katup hidrogen (hydrogen valve) sebagai pengatur aliran kecepatan hidrogen (fuel flow rate) yang masuk pada fuel cell, sehingga kecepatan alir yang masuk diatur agar sesuai dengan kebutuhan fuel cell dalam menghasilkan daya. Gambar 2 menunjukkan flowchart prinsip kerja pembangkit listrik hibrida tenaga angin-pmsg dengan fuel cell.

3 5 18000 2,6 17 64800 3,6 6 21600 2,8 18 68400 3,4 7 25200 3,7 19 72000 3,6 8 28800 4,5 20 75600 3,1 9 32400 5 21 79200 2,5 10 36000 4,5 22 82800 1,5 11 39600 5,5 23 86400 2,5 Sedangkan pengendali utama yaitu logika fuzzy yang diterapkan pada penelitian ini adalah bagaimana mengatur kecepatan aliran hidrogen sebagai input fuel cell dengan besarnya kekurangan suplai daya pada beban. Tabel 3 dan 4 menunjukkan ketentuan membership function input. Gambar 2. Flowchart prinsip kerja sistem HASIL PENELITIAN Sistem pembangkit listrik hibrida ini bekerja dalam waktu 24 jam dengan beban DC yang fluktuatif. Selama 24 jam terjadi 4 perubahan beban dengan daya berturut-turut 750W, 900W, 1250W, dan 1500W. Tabel 1 dan 2 menunjukkan data pembebanan dan kecepatan angin selama 24 jam. Tabel 1. Data pembebanan 0 0 750 12 43200 1250 1 3600 750 13 46800 1250 2 7200 750 14 50400 1250 3 10800 750 15 57600 1500 4 14400 750 16 61200 1500 5 18000 750 17 64800 1500 6 21600 900 18 68400 1500 7 25200 900 19 72000 1500 8 28800 900 20 75600 1500 9 32400 900 21 79200 750 10 36000 1250 22 82800 750 11 39600 1250 23 86400 750 Tabel 2. Data kecepatan angin 0 0 2,5 12 43200 6,9 1 3600 2 13 46800 6,9 2 7200 2,1 14 50400 6,4 3 10800 2,1 15 57600 5 4 14400 2,4 16 61200 4,2 Tabel 3. Membership function kekurangan daya A 0-150W I 800-950W B 100-250W J 900-1050W C 200-350W K 1000-1150W D 300-450W L 1100-1250W E 400-550W M 1200-1350W F 500-650W N 1300-1450W G 600-750W O 1400-1550W H 700-850W Dari ketentuan membership function pada Tabel 3, maka membership function kekurangan daya ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Membership function kekurangan daya Input kedua adalah volume hidrogen dimana hidrogen diperoleh dari tabung penyimpanan hidrogen ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Membership functiom volume hidrogen a 0-1000 ltr h 3500-4500 ltr b 500-1500 ltr i 4000-5000 ltr c 1000-2000 ltr j 4500-5500 ltr d 1500-2500 ltr k 5000-6000 ltr e 2000-3000 ltr l 5500-6500 ltr f 2500-3500 ltr m 6000-7000 ltr g 3000-4000 ltr

4 Dari ketentuan membership function pada Tabel 4, maka membership function volume hidrogen ditunjukkan pada Gambar 4. H 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 I 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 J 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 K 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 L 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 M 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 Gambar 4. Membership function volume hidrogen Output logika fuzzy adalah kecepatan aliran hidrogen (fuel flow rate) ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 5. Membership function fuel flow rate 1 0-1,252lpm 9 6,676-7,928lpm 2 0,8345-2,086lpm 10 7,511-8,763lpm 3 1,669-2,921lpm 11 8,345-9,305lpm 4 2,504-3,755lpm 12 9,18-10,43lpm 5 3,338-5,409lpm 13 10,01-11,27lpm 6 4,173-5,424lpm 14 10,85-12,1lpm 7 5,007-6,259lpm 15 11,68-12,94lpm 8 5,842-7,093lpm Dari ketentuan membership function pada Tabel 5, maka membership function kecepatan aliran hidrogen ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Membership function kecepatan aliran hidrogen Dari membership function tersebut membentuk rule fuzzy sebanyak 195 buah yang ditunjukkan pada Tabel 6. Kekurangan Daya Tabel 6. Rule Fuzzy Volume Hidrogen a b c d e f g h i j k l m A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 D 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 E 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 F 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 G 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 N 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 O 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 PEMBAHASAN Wind power system membutuhkan kecepatan angin agar turbin angin dapat bekerja sehingga menghasilkan tegangan. Kecepatan angin yang digunakan pada rancangan simulasi sistem wind power ini diperoleh dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh peneliti selama 24 jam di pesisir pantai Watu Ulo, Kabupaten Jember. Data kecepatan angin yang digunakan sebagai data input pada simulasi ini berdasarkan hasil pengukuran yang telah penulis lakukan di Pantai Watu Ulo Kabupaten Jember pada bulan Maret 2014 yang ditunjukkan pada Tabel 1. Dari data tersebut diperoleh kecepatan angin yang fluktuatif, sehingga dengan perubahan tersebut menghasilkan daya yang fluktuatif pula. Daya maksimal yang mampu dihasilkan oleh turbin angin adalah sebesar 3200 W. yang diberikan pada sistem adalah beban DC yang fluktuatif dimana besarnya adalah 750W, 900W, 1250W, dan 1500W. Jika wind power system menghasilkan daya yang melebihi daya permintaan beban, maka wind power system menyuplai daya pada beban dan kelebihan daya yang dihasilkan akan disuplai pada electrolyzer sebagai perangkat untuk menghasilkan hidrogen. Daya berlebih terjadi pada sistem hibrida pada pukul 00.00-00.04 (time 0 hingga 500) akibat adanya overshoot pada saat sistem berjalan yaitu sebesar 6000 W dan kemudian daya menurun hingga pukul 00.04, kemudian pada pukul 06.30 (time 25200) terjadi kelebihan daya hingga lebih kurang sebesar 2500 W. Kelebihan daya yang dihasilkan karena daya listrik yang dihasilkan wind power system lebih besar dibandingkan daya permintaan beban, maka daya tersebut dialirkan ke electrolyzer untuk diubah menjadi hidrogen sebagai bahan bakar fuel cell untuk menghasilkan daya listrik. Sedangkan kekurangan daya terjadi pada 01.00-05.00 (time 3600 hingga 18000) dan terjadi kembali pada pukul 17.00-00.00 (time 61200 hingga 86400). Sebaliknya, jika wind power system tidak mampu memenuhi permintaan beban, maka akan terjadi kekurangan daya. Kekurangan daya ini kemudian disuplai oleh fuel cell agar tidak terjadi drop tegangan akibat daya beban yang besar disesuaikan dengan kekurangan yang ada yaitu 750 W dan 1500 W. Untuk menghasilkan hidrogen, electrolyzer mengubah arus listrik yang melewatinya menjadi molekul O 2 dan H 2 melalui proses elektrolisis yang ditunjukkan pada persamaan 1. mh 2 =η F ( n.i F ) (1)

5 Sedangkan untuk menghasilkan volume hidrogen menggunakan persamaan 2. V = n.r.t (2) P Dari persamaan 1 dan 2, electrolyzer mampu menghasilkan mol hidrogen sebanyak 300 mol sehingga volume hidrogen yang diproduksi adalah sebanyak 7400 liter dalam waktu 24 jam. Hidrogen dikonsumsi sebagai bahan bakar fuel cell jika terjadi kekurangan daya. Jika terjadi kondisi tersebut, maka katup akan mengalirkan hidrogen sesuai dengan kebutuhan fuel cell untuk membangkitkan daya listrik. Pemakaian hidrogen terjadi dalam 2 rentang waktu yaitu pada pukul 01.00-05.30 dan 18.00-24.00. Jika katup hidrogen tidak dikendalikan oleh logika fuzzy maka pemakaian hidrogen berturut-turut 1510 dan 4400 liter. Sedangkan jika dikendalikan oleh logika fuzzy maka pemakaian hidrogen berturut-turut 1250 dan 3700 liter. Volume hidrogen yang tersisa tanpa menggunakan kontrol logika fuzzy adalah 3000 liter sedangkan dengan menggunakan kontrol logika fuzzy adalah 3700 liter sehingga dengan penggunaan logika fuzzy mampu menghemat pemakaian hidrogen hingga 700 liter dibandingkan dengan tanpa kontrol logika fuzzy. Gambar 8 menunjukkan daya beban aktual dan beban referensi pada sistem hibrida. Antara daya beban aktual dengan beban referensi cukup berhimpit, meskipun beberapa jika terjadi drop. Hal ini disebabkan karena adanya koordinasi antara wind power system dengan fuel cell, yang membutuhkan waktu respon dalam membangkitkan daya sehingga drop pun terjadi. Selain itu, perubahan kondisi sistem yang seketika akibat adanya perubahan beban baik penambahan maupun pengurangan beban secara tiba-tiba menyebabkan sistem harus menyesuaikan kondisi tetap stabil. Namun adanya waktu respon yang singkat akibat peralihan tersebut menyebabkan adanya drop dan transien. Secara keseluruhan sistem hibrida PLT Angin dengan fuel cell mampu menjaga kontinuitas suplai energi pada beban. Presentase terjadinya kondisi transien dan drop pada daya adalah 12,5%. Tegangan yang bekerja pada beban adalah tegangan yang bekerja pada wind power system dan fuel cell yang diatur oleh switch yang ditunjukkan pada Gambar 9. Pada sistem hibrida ini tegangan diatur agar tetap stabil yaitu 48V. Terjadi beberapa kali drop tegangan akibat adanya koordinasi antara wind power system dengan fuel cell. Namun secara keseluruhan tegangan tetap stabil hingga akhir simulasi. Gambar 7. Konsumsi hidrogen dengan logika fuzzy Gambar 8. Konsumsi hidrogen tanpa logika fuzzy Gambar 9. Daya pada beban Gambar 6. Produksi volume hidrogen Gambar 10. Tegangan pada beban

6 Gambar 10. Kelebihan dan kekurangan daya pada sistem pembangkit listrik hibrida KESIMPULAN Dari hasil pengujian dan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemodelan sistem pembangkit listrik hibrida tenaga angin dengan fuel cell mampu menjaga kontinuitas suplai permintaan daya beban baik tegangan sebesar 48V maupun daya yang fluktuatif sebesar 750W, 900W, 1250W, dan 1500W. Kinerja sistem kontrol sistem hibrida antara tenaga angin-pmsg dengan fuel cell menggunakan fuzzy logic controller cukup baik sehingga kestabilan dan kontinuitas energi tetap terjaga dengan presentase 12,5% terjadi kondisi transien akibat adanya peralihan sumber antara wind power system dengan fuel cell. DAFTAR PUSTAKA [1] P. Udhayakumar, Saravanan C., Lydia M. Stand-Alone Wind Energy Supply System Using Permanent Magnet Synchronous Generator. International Journal of Innovative Technology Engineering. ISSN : 2278-3075, vol. 2, issue 3, Feb 2013. [2] Malla, Siva Ganesh, S. Mishra, C.N. Bhende. Permanent Magnet Synchronous Generator. IEEE Transactions on Sustainable Energy, vol. 2 no. 4, Oct. 2011.