HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA Triana Widiastuti 1, dan Goenawan 2 INTISARI Pada trimester II, ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada trimester I. Ibu hamil pada trimester II mulai merasakan adanya gerakan janin didalam perutnya. Apabila ibu hamil tidak bisa merasakan gerakan janin didalam kandungannya maka akan muncul kecemasan, kecemasan ini berasal dari ketakutan ibu hamil akan berkembangnya janin yang ada di dalam perutnya, apakah bayi yang ada didalam kandungannya masih hidup atau mengalamai gangguan. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSIA Kumala Siwi sebanyak 51 pada bulan Februari. Sampel dalam penelitian ini merupakan sebagian dari populasi yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dalam penelitian ini ibu hamil trimester II yang memeriksakan kehamilannya di RSIA Kumala Siwi berjumlah 35 responden di bulan Februari Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dengan Kesehatan Janin Trimester II. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder dengan menggunakan wawancara langsung dan koesioner kepada responden. Kemudian diolah dan analisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukksn bahwa ibu hamil yang tidak memiliki kecemasan yang kesehatan janinnya kurang baik ada 5 (83,3%) dan kesehatan janin baik ada 1 (16,7%), sedangkan ibu hamil yang mengalami cemas ringan yang memiliki kesehatan janin kurang baik ada 10 (42,8) dan kesehatan janin baik ada 19 (892,8). Dari hasil peneliti ini diharapkan ibu hamil agar selalu memantau perkembangan janinnya selama kehamilan melalui pemeriksaan kandungan secara berkesinambungan serta dapat mengendalikan emosi. Kata Kunci : Tingkat kecemasan ibu hamil, kesehatan janin trimester II PENDAHULUAN Angka kematian bayi di Jawa Tengah dari tahun 2008-2010 mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar 19,71% dari kelahiran hidup tahun 2009 sebesar 18,61% dari kelahiran hidup dan pada tahun 2010 sebesar 16,82%dari kelahiran hidup.(dinkes Semarang,2010). Angka kematian bayi di Kabupaten Jepara tahun 2011 terjadi kenaikan 23 per 1000 kelahiran hidup, Untuk RAD MDGS di targetkan tahun 2011 sebesar 9,1 Kabupaten Jepara belum bisa mencapai target (Profil Kesehatan Kabupaten Jepara,2011;h 13). Angka kematian bayi tahun 2011 berdasarkan laporan dari puskesmas sebesar 211 jiwa dari jumlah kelahiran hidup sebesar 21.131 jiwa didapatkan angka 9,69. Dibandingkan HIKMAH 38
dengan tahun 2010 sebesar 178 jiwa dari jumlah kelahiran hidup sebesar 21.131 dengan AKB sebesar 8,42 ( Profil Kesehatan Kabupaten Jepara,2011;h 13). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 6 Desember 2012 di RSIA Kumala Siwi Pecangaan Jepara, di dapatkan data Pada bulan Januari - November 2012 ada sebanyak 156 ibu hamil dan 34 ibu hamil trimester ke dua. Peneliti mengamati secara langsung kepada 8 Ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSIA Kumala Siwi Pecangaan Jepara yang mengalami kekhawatiran, kecemasan, kegelisahan, sakit kepala, mudah marah, merasa tegang dan mudah menangis. Dari uraian diatas maka penulis tertarik mengambil judul Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dengan Kesehatan Janin pada Trimester II di RSIA Kumala Siwi Pecangaan Jepara. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Teknik pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional dimana variabel bebas dan variabel terikat diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kesehatan janin pada ibu hamil trimester II. HASIL PENELITIAN a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi frekuensi reponden berdasarkan umur di RSIA Kumala Siwi. Umur Frekuensi Presentase (%) 18-28 tahun 27 77,1 29-39 tahun 8 22,9 Sumber: data primer Berdasarkan tabel 4.1 diatas sebagian besar responden berumur antara 18-28 tahun yaitu sebanyak 27 orang (77,1%) dan sebagian kecil berumur 29-39 tahun yaitu 8 orang (22,9%) b. Pendidikan responden Tabel 4.2 Distribusi frekuensi respoden berdasarkan pendidikan di RSIA Kumala Siwi. Pendidikan Frekuensi Presentase (%) SD 6 10,1 SMP 10 28,5 SMA 19 61,4 HIKMAH 39
c. Pekerjaan responden Tabel 4.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan di RSIA Kumala Siwi Pekerjaan Frekuensi Presentase (%) IRT 20 57,1 SWASTA 15 42,9 d. Paritas Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan paritas di RSIA Kumala Siwi Paritas Frekuensi Presentase (%) Primigravida 20 57,14 Multigravida 10 28,58 Grandemultipara 5 14,28 1. Analisa Univariat a) Tingkat kecemasan Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat kecemasan ibu hamil di RSIA Kumala Siwi Tingkat kecemasan Frekuensi Presentase (%) Cemas ringan 29 82.9 Tidak ada kecemasan 6 17.1 b) Kesehatan Janin Tabel 4.5 Distribusi frekuensi berdasarkan kesehatan janin di RSIA Kumala Siwi Kesehatan janin Frekuensi Presentase (%) Baik 20 57,1 Kurang Baik 15 42,9 HIKMAH 40
2. Analisa Bivariat Tabel 4.6 Distribusi silang responden berdasarkan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kesehatan janin trimester II di RSIA Kumala Siwi. Kesehatan Janin Tingkat kecemasan Kurang baik % Baik % Total X 2 hitung p value Tidak ada 5 83,3 1 16,7 6 17,1 64,832 0,002 Cemas ringan 10 34,5 19 65,5 29 82,9 Total 15 42,8 20 57,2, 35 100 PEMBAHASAN 1. Karakteristik responden Sebagian besar responden berusia 18-28 tahun, sebanyak 27 responden (77,1%), berpendidikan SMA 19 responden (61,4%), bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20 responden (57,01%) dan sebagian besar resp onden adalah primigravida sebanyak 20 responden (57,14%). Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang tidak menentu, antara bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran tentang apa yang akan dialaminya semasa kehamilan. 2. Tingkat kecemasan ibu hamil dengan kesehatan janin trimester II Hasil penelitian pada tabel 4.4 diperoleh sebagian besar responden dengan kecemasan ringan sebanyak 29 (82,8%) dan responden ibu ham il yang tidak mengalami kecemasan sebanyak 6 (17,2%) Responden yang mengalami kecemasan ringan merupakan perubahan psikologis dan adaptasi. Perubahan kondisi fisik dan emosional memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus kecemasan. Pada responden ibu hamil yang tidak mengalami kecemasan merupakan responden yang mempersiapkan diri baik secara fisik maupun secara psikis. Secara fisik dapat dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dengan makanan yang bergizi, berolahraga yang diperuntukan ibu hamil, memeriksakan kandungan secara berkesinambungan, dan sebagainya. Secara psikis adalah usia yang cukup, bersikap positif dalam menghadapi kehamilan, mampu mengendalikan emosi dalam rangka kesanggupan untuk menyesuaikan diri dalam situasi tertentu dan menambah pengetahuan tentang kehamilan. Semua hal itu ditunjukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin dan menghindari munculnya kecemasan pada ibu hamil. 3. Kesehatan janin Hasil penelitian diperoleh kesehatan janin baik sejumlah 20 orang (57, 1%) dan kesehatan janin kurang baik sejumlah 15 orang (42,9%) Pengkajian klinis dan teknologi sama-sama dapoat memberikan gambaran janin yang berkaitan dengan kesejahteraan atau maturitas mempermudah pengambilan keputusan secara klinis. Pada trimester II denyut jantung janin lebih cepat, pada kondisi yang sensitif, kondisi ini sangat tanggap terhadap perubahan. Semisal ketika posisi janin terbalik ini HIKMAH 41
otomatis akan mempengaruhi gerakan janin dalam kandungan. Hal ini merupakan suatu kondisi yang sensitif yang sangat tanggap terhadap perubahan. Banyak faktor yang mempengaruhi gerakan janin dalam kandungan seperti asupan gizi dari ibu juga pemakaian obat terlarang byang mengganggu kesehatan janin.trimester dua terjadi quickening mungkin menyenangkan wanita untuk memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian darinya. Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan ke bayi. Perhatian di tujukan pada kesehatan Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung janin. KESIMPULAN 1. Sebagian besar responden berusia 18-28 tahun, sebanyak 27 responden (77,1%), berpendidikan SMA 19 responden (61,4%), bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 20 responden (57,01%) dan sebagian besar responden adalah primigravida sebanyak 20 responden (57,14%). 2. Berdasarkan tingkat kecemasan di peroleh sebagian besar ibu hamil mengalami cemas ringan yaitu sejumlah 29 (82,8%), dan ibu hamil yang tidak mengalami kecemasan sejumlah 6 (17,2%). 3. Berdasarkan hasil penelitian kesehatan janin di peroleh hasil kesehatan janin baik sejumlah 20 (57,1%) ibu hamil dan hasil kesehatan janin yang tidak baik sejumlah 15 (42,9%) ibu hamil. Rasa cemas menyebabkan fisik ibu hamil menjadi letih, lesu, payah dan sebagainya sehingga mempengaruhi kesehatan janin. 4. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh nilai X 2 hitung sebesar 64,832 dan p value: 0,002. Taraf signifikan 5% diperoleh nilai X 2 tabel sebesar 51,001, di bandingkan X 2 hitung > X 2 tabel atau p value < α (5%). Sehingga Ha diterima dan Ho di tolak yang berarti ada hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil dengan kesehatan janin trimester II. SARAN 1. Bagi Ibu Hamil Trimester II Diharapkan ibu hamil agar dapat mengikuti senam hamil karena dalam senam hamil, ibu hamil akan mendapatkan tehnik relaksasi yang dapat membantu menenangkan hati dan pikiran sehingga tubuh tidak stres dan bayi juga tidak stres. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan kualitas dari mahasiswa yang diluluskan lebih ditingkatkan kualitasnya dalam pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber motivasi para peneliti lain agar dapat meneliti lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2006. Harri Zan Pieter. Pengantar Psikologi untuk kebidanan. Jakarta: Kencana 2011 Hawari. Manajement Stres, Cemas Dan Depresi. Jakarta: FKUI 2008 Machfoed. Metodelogi penelitian. Jakarta; 2009 Marmi. Asuahan Kebidanan Pada Masa Antenata. Yogyakarta 2011 Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. HIKMAH 42
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005 Nursalam. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2008 Prasetyono D. Metode Mengatasi Cemas dan Depresi. Yogyakarta : Oryza; 2007 Profil Kesehatan Kabupaten Jepara tahun 2011 Profil RSIA Kumala Siwi Jepara Tahun 2012 Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta; 2007 Surya Direja. Asuhan Keperawatan Jiwa, Yogyakarta; 2011 Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC, Jakarta; 2007 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. YBPSP, Jakarta; 2007 Ramaiah S. Kecemasan bagaimana mengatasi penyebabnya. Jakarta : Pustaka Popular Obor Stuart, G.W. Buku Saku Keperawatan Jiwa. EGC, Jakarta; 2007 Suyanto. Riset Kebidanan. Mitra Cendikia, Yogyakarta; 2009 HIKMAH 43