PENERAPAN DISIPLIN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

dokumen-dokumen yang mirip
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Bobot SKS : 2 Jumlah Jam: Semester:

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Pengantar Manajemen. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pekerja dalam penerapan peralatan K3 pada proyek konstruksi. Sesuai dengan Kesadaran Pekerja Akan Peralatan K3

HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI TIGA KECAMATAN KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS Ekonomi Kreatif Dan Kewirausahaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL DI SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut yaitu untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEGAWAI OLEH PIMPINAN BIRO UMUM DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

Hubungan Lingkungan Kerja... (Alfenti Debyan Pratiwi)

VANIA FEBRI UTAMI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

PENGARUH DISIPLIN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 6 TOLANGOHULA KABUPATEN GORONTALO ARTIKEL OLEH NURUL HIDAYAH NIM:

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

DIMENSI KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KERJA DIKANTOR PT JAMSOSTEK CABANG GORONTALO. ZUCHRI ABDUSSAMAD Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada UD. Merpati Mas Kediri) ABSTRAK 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan perekonomian telah menunjukkan perubahan pada pola

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

PENTINGNYA AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN. Agus Triyono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri

Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogo Bogor, 2009

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, G Human Resource Management. 8th edition. New Jersey: Prentice-Hall,

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasional sebagian besar ditentukan oleh

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE-KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT KERETA API INDONESIA PERSERO DIVISI REGIONAL II SUMBAR SKRIPSI

PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja mengajr

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT MATAHARI DEPARTEMEN STORE TBK DI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH PROGRAM PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA STUDI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DUTA CIPTA PAKARPERKASA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pasal..., Ita Zaleha Saptaria, FH UI, ), hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SD MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

Transkripsi:

Artikel Penelitian PENERAPAN DISIPLIN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Sulistyowati, S.E, M.Si. Jurusan Adm. Niaga, Politeknik Negeri Jakarta, Kampus Baru UI Depok ABSTRAK This research is aimed to investigate the application of performance disciplines of administration clerk in business administration department. This research covers three aspects. It covers the performance, self awareness, and the obedience to the organization rules. The date from research said that most of the administration staff still gets the low score the average score most of them get deviation standard 7.33. median get 43.33 and the low standard goes to 56,37%. The disciplines is aimed to increase and accelerate the performance and finally it is going to reach the organization goal. Key word: administration staffs, awareness, performance, organization goals, rule and organization goals PENDAHULUAN Era Globalisasi dimulai sejak 1 Januari 2003 yang ditandai dengan adanya era pasar bebas untuk kawasan asia Tenggara yang dikenal dengan AFTA 2003. Namun pada kenyataannya, sampai pada saat ini masyarakat Indonesia masih belum siap menjalankan konsep era globalisasi. Dalam konsep globalisasi dikenal adanya konsep pasar persaingan sempurna (the perfect maker) yang merupakan suatu kondisi yang memungkinkan seluruh pemain dalam suatu pasar persaingan bebas dapat keluar masuk pasar sesuai dengan pertimbangan rasionalnya masing-masing. Istilah lainnya yaitu dunia adalah satu tempat yang tunggal tanpa batas( borderless word and only one earth) (Sam dan Tuti, 2005: 137) Setiap perusahaan harus mampu menghadapi persaingan ketat dari perusahaanperusahaan lain dari seluruh dunia. Perhatian suatu perusahaan tidak lagi hanya terbatas pada produk barang atau jasa yang dihasilkan saja, tetapi juga aspek proses, sumber daya manusia, dan lingkungan. Dengan demikian, hanya perusahaan yang benar-benar berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global. SDM memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, dan teknologi, sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan modal dan teknologi. Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan produktivitas suatu organisasi. Produktivitas tidak saja mencakup aspek-aspek ekonomi, melainkan juga berkaitan dengan aspek-aspek non ekonomi seperti misalnya, manajemen dan organisasi, masalah mutu kerja, disiplin, keselamatan kerja, insentif dan lain sebagainya. 136

Produktivitas merefleksikan suatu ukuran luasnya performansi yang mengindentifikasi kesuksesan atau kegagalan dalam memproduksi barang dan jasajasa yang menggunakan berbagai masukan tertentu. Dampak yang diharapkan dari peningkatan produktifitas adalah munculnya perilaku produktif dari karyawan atau pegawai. Ada dua bentuk perilaku produktif yaitu perilaku efektif dan perilaku efisien. Perilaku efektif adalah perilaku yang terarah untuk pencapaian tujuan organisasi, sedangkan perilaku efisien adalah perilaku kerja yang berorientasi pada usaha pemanfaatan secara maksimal dan hemat sumber daya, prasarana, sarana, dan dana perusahaan dalam usahanya mencapai tujuan. Hampir semua organisasi atau perusahaan mempunyai standar perilaku yang harus dilakukan, baik secara tertulis maupun tidak, dan menginginkan para pegawainya untuk mematuhinya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, tetapi dalam kenyataannya sering pegawai sebagai manusia mempunyai kelemahan, yaitu tidak disiplin. Oleh karena itu disiplin menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi dalam rangka meningkatkan produktivitas. Penegakan disiplin karyawan bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan. Perilaku pemimpin dalam organisasi sangat menentukan dalam penerapan disiplin karyawan. Pendisiplinan adalah sebuah proses yang harus memperhatikan kaidah-kaidah kemanusiaan, disamping aturan-aturan yang sudah dibuat. Dengan penegakan disiplin kerja dalam suatu organisasi akan menghasilkan produktivitas karyawan dengan kata lain semakin tinggi disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana disiplin kerja dalam rangka peningkatkan produktifitas karyawan di Politeknik Negeri Jakarta Analisa Hasil Angket Disiplin Kerja Pegawai (Staf Adminsitrasi) Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, deskripsi data hasil penelitian di sajikan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai sebaran data. Data yang disajikan berupa data yang telah diolah dari data mentah dengan teknik statistik deskriptif. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, total skor, harga skor rata-rata, simpang baku, modus, median, skor maksimal, skor minimal. Data tentang disiplin kerja diperoleh berdasarkan hasil isian angket para responden, yaitu staf administrasi, yaitu terdiri dari 22 pertanyaan dengan lima alternatif jawaban. Setiap butir pertanyaan diberi skor 1 sampai 5. dengan demikian secara teoritis rentang skor disiplin kerja berkisar 22 sampai 110. Skor empiris variabel disiplin kerja staf bervariasi antara skor minimal 78 sampai skor maksimal 108 dengan rentang skor sebesar 30. Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif diperoleh skor rata-rata 90,76; simpangan baku 7,33; median 91; dan modus 88. Sebaran skor dari masing-masing responden dapat ditunjukkan pada disribusi frekuensi yang disusun dengan jumlah kelas sebesar 6, panjang kelas 6 sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Skor Disiplin Karyawan No Kelas Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Absolut Kumulatif Relatif 137

1 78-83 80.5 5 16.667 16.667 2 84-89 86.5 8 26.667 43.333 3 90-95 92.5 9 30 73.333 4 96-101 98.5 6 20 93.333 5 102-107 103.5 1 3.3333 96.667 6 108-113 109.5 1 3.3333 100 Jumlah 30 100 - Berdasarkan tabel di atas, penyebaran skor disiplin menunjukkan bahwa 13 responden atau sekitar 43,33% memperoleh skor di bawah skor kelompok rata-rata (90,76), dan 17 responden atau sekitar 56,67% memperoleh skor di atas kelompok rata-rata (90,76). Untuk penjabaran lebih lanjut, maka perlu dilihat skor responden pada masing-masing indikator variabel disiplin pada tabel dibawah ini. Tabel 2 Skor Perindikator Variabel Disiplin Disiplin No Indikator Sub Butir SKALA Jm Persen Rt No. sk Indikator 5 4 3 2 1 (n= tase Sk Sr Sl Kd Jr Tp 30) % 1 Ketaatan 1 1,2,3 1 8 21 1 0 0 128 85.3 4.27 2 5 21 3 0 1 119 79.3 3.97 2 4,5,22 3 8 13 8 1 0 118 78.7 3.93 4 9 19 2 0 0 127 84.7 4.23 5 7 21 1 1 0 124 82.7 4.13 22 13 17 0 0 0 133 95 4.43 Rata-rata indikator 1 83.2 4.16 2 Kesadaran 1 6,7,8 6 6 15 6 3 0 114 76 3.8 7 11 16 2 1 0 127 84.7 4.23 8 8 19 3 0 0 125 83.3 4.17 2 9,10,11,12 9 10 18 2 0 0 128 85.3 4.27 10 13 15 2 0 0 131 87.3 4.37 11 10 17 3 0 0 127 84.7 4.23 12 9 19 2 0 0 127 84.7 4.23 Rata-rata indikator 2 83.7 4.19 3 Sikap 1 13,14,15,16 13 9 21 0 0 0 129 86 4.3 Menerima 17,18,19,20 14 13 15 2 0 0 131 87.3 4.37 Peraturan 21 15 8 21 1 0 0 127 84.7 4.23 Organisasi 16 7 16 5 1 1 117 78 3.9 17 12 19 0 1 0 130 86.7 4.33 18 14 11 3 2 0 127 84.7 4.23 19 6 18 3 2 1 116 77.3 3.87 20 7 15 4 1 3 112 74.7 3.73 21 8 15 8 3 1 106 70.7 3.53 Rata-rata indikator 3 81.1 4.06 Rata-rata Variabel Disiplin Kerja 82.7 4.13 138

Pada tabel di atas dapat dilihat pada indikator ketaatan, skor total yang diperoleh dari 6 butir pertanyaan adalah 749 dengan skor maksimal adalah 900, sehingga perentase yang diperoleh adalah 83,2% dengan rata-rata 4,15 dengan nilai tertinggi adalah 5. Maka dapat disimpulkan bahwa ketaatan pegawai terhadap aturan organisasi adalah bagus. Pada indikator kedua pada variabel disiplin yaitu indikator kesadaran dapat dilihat bahwa skor total yang diperoleh dari 7 butir pertanyaan adalah 879 dengan skor maksimal 1050, sehingga persentase yang diperoleh adalah 83,7% dengan rata-rata 4,19. Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta adalah bagus. Pada indikator ketiga pada variabel disiplin yaitu indikator sikap karyawan terhadap peraturan organisasi dapat dilihat bahwa skor total yang diperoleh dari 9 butir pertanyaan adalah 879 dengan skor maksimal 1095, sehingga persentase yang diperoleh adalah 81,7% dengan rata-rata 4,06. Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta adalah bagus. Penyebaran skor indikator terbesar ada pada indikator kedua yaitu indikator kesadaran dengan jumlah rata-rata skor 4,13 diatas skor indikator rata-rata yaitu 4,19. Sementara indikator yang pertama yaitu ketaatan merupakan skor terbesar setelah skor indikator kedua, dengan rata-rata 4,16 diatas skor indikator rata-rata yaitu 4,13. Skor indikator ketiga berada diposisi ketiga dengan jumlah skor 4,06 dibawah skor rata-rata yaitu 4,13 Hasil Analisa Data Angket Produktivitas Kerja Pegawai (Staf Administrasi) Data tentang produktivitas kerja pegawai diperoleh berdasarkan hasil isian angket para responden, yaitu staf administrasi, yaitu terdiri dari 20 pertanyaan dengan lima alternatif jawaban. Setiap butir pertanyaan diberi skor 1 sampai 5. dengan demikian secara teoritis rentang skor produktivitas kerja berkisar 20 sampai 100. Skor empiris variabel produktivitas kerja pegawai bervariasi antara skor minimal 65 sampai skor maksimal 99 dengan rentang skor sebesar 35. Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif diperoleh skor rata-rata 84; simpangan baku 7,39; median 85; dan modus 88. Sebaran skor dari masing-masing responden dapat ditunjukkan pada disribusi frekuensi yang disusun dengan jumlah kelas sebesar 6, panjang kelas 6 sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Skor Produktivitas Karyawan Frekuensi No Kelas Kelas Interval Nilai Tengah Absolut Kumulatif Relatif 1 65-70 67.5 1 3.3333 3.3333 2 71-76 73.5 2 6.6667 10 3 77-83 79.5 11 36.667 46.667 4 84-89 86.5 10 33.333 80 5 90-95 92.5 4 13.333 93.333 6 96-101 98.5 2 6.6667 100 Jumlah 30 139

Berdasarkan tabel di atas, penyebaran skor produktivitas menunjukkan bahwa 14 responden atau sekitar 46,66% memperoleh skor di bawah skor kelompok rata-rata (84), dan 16 responden atau sekitar 54,34% memperoleh skor di atas kelompok ratarata (80). Untuk penjabaran lebih lanjut, maka perlu dilihat skor responden pada masing-masing indikator variabel produktivitas pada tabel dibawah ini. Tabel 4 Skor Per indikator Variabel Produktivitas Produktivitas No Indikator Sub Butir SKALA Jm Persen Rt No. sk Indikator 5 4 3 2 1 (n= tase Sk Sr Sl Kd Jr Tp 30) % 1 Kualitas 1 1,2,11 1 14 16 0 0 0 134 89.33 4.47 dan 2 0 15 8 5 2 96 64 3.2 kuantitas 11 16 14 0 0 0 136 90.67 4.53 2 3,4,5 3 14 11 4 1 0 128 85.33 4.27 4 4 6 13 5 2 95 63.33 3.17 5 12 14 3 1 0 127 84.67 4.23 Rata-rata indikator 1 79.56 3.98 2 Pelaksanaan 1 6,7,12 6 7 17 3 3 0 118 78.67 3.93 tugas 7 16 10 3 1 0 131 87.33 4.37 12 17 12 1 0 0 136 90.67 4.53 2 13,14,15 13 14 11 5 0 0 129 86 4.3 14 12 10 7 1 0 123 82 4.1 15 15 12 2 1 0 131 87.33 4.37 3 8,9 8 15 12 3 0 0 132 88 4.4 9 11 14 4 1 0 125 83.33 4.17 Rata-rata indikator 2 85.42 4.27 3 Efisien 1 16,18,20 16 10 15 4 0 1 122 81.33 4.07 dan 18 19 10 1 0 0 138 92 4.6 efektivitas 20 13 17 0 0 0 133 88.67 4.43 2 10,17,19 10 11 12 7 0 0 124 82.67 4.13 17 15 11 4 0 0 131 87.33 4.37 19 15 12 2 1 0 131 87.33 4.37 Rata-rata indikator 3 86.56 4.33 Rata-rata Variabel Produktivitas 83.84 4.19 Pada tabel di atas dapat dilihat pada indikator kuantitas dan kualitas, skor total yang diperoleh dari 6 butir pertanyaan adalah 716 dengan skor maksimal adalah 900, sehingga perentase yang diperoleh adalah 79,56% dengan rata-rata 3,98 dengan nilai tertinggi adalah 5. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas dan kuantitas karyawan adalah cukup tinggi.. Pada indikator kedua pada variabel produktivitas yaitu indikator pelaksanaan tugas dapat dilihat bahwa skor total yang diperoleh dari 8 butir pertanyaan adalah 1025 dengan skor maksimal 1200, sehingga persentase yang diperoleh adalah 85,42% 140

dengan rata-rata 4,27. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tugas oleh staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta adalah bagus. Pada indikator ketiga pada variabel produktivitas yaitu indikator efisiensi dan efektivitas staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta dapat dilihat bahwa skor total yang diperoleh dari 6 butir pertanyaan adalah 779 dengan skor maksimal 900, sehingga persentase yang diperoleh adalah 86,84 dengan rata-rata 4,33. Maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta adalah bagus. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana didapatkan beberapa temuan penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian disiplin kerja staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta dapat disimpulkan bahwa pada umumnya staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta memiliki disiplin yang tinggi. Hal ini dilihat dari: hasil angket ketaatan dalam melaksanakan tata tertib staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta adalah baik, namun di lapangan kenyataannya tidak sebagus hasil angket. Yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib masih ada, walaupun jumlahya sedikit, sanksi untuk pelanggaran tersebut belum tegas dibuat. Sikap taat belum menjadi budaya yang dimiliki oleh staf administrasi di Politeknik Negeri Jakarta. Kesadaran pegawai juga sangat memengaruhi kinerja suatu organisasi. Semakin tinggi kesadaran karyawan pegawai semakin tinggi produktivitas kerjanya. Dalam pencapaian tujuan tentunya tidak lepas peran dari para staf administrasi sebagai pelaksana dalam menunjang pencapaian tujuan. sehingga para staf harus tahu dan mengerti tujuan apa yang akan dicapai, dan bagaimana cara mengerjakannya. 2. Disiplin kerja karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Keterkaitan itu adalah penerapan disiplin kerja karyawan berkaitan secara positif dengan produktivitas kerja karyawan. Berkaitan positif berarti bahwa disiplin yang tinggi dari karyawan bergerak seirama dengan produktivitas kerja. Keterkaitan keduanya itu dapat dipahami dari pengertian keduanya, dimana disiplin adalah suatu proses kesadaran, ketaatan dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan standar organisasi yang berlaku tanpa ada yang memaksakan, sedangkan produktivitas kerja adalah upaya organisasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Semakin tinggi disiplin kerja karyawan maka produktivitas kerja pegawai juga akan semakin tinggi. Saran Dari hasil penelitian tentang penerapan disiplin kerja dalam upaya peningkatan produktivitas Staf Administrasi di Politeknik Negeri Jakarta, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Untuk Staf Administrasi/Pegawai Di Politeknik Negeri Jakarta harus memiliki budaya kerja yang dapat meningkatkan disiplin yang tinggi, sehingga peran pemimpin sangat berpengaruh, oleh diri dengan selalu mengutamakan mutu. Disiplin perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Disiplin hendaknya tidak menjadi suatu beban 2. Untuk Politeknik Negeri Jakarta 141

Dalam proses pendisiplinan pegawai hendaknya tetap melakukan pengawasan dan senantiasa ada peringatan bagi pegawai yang sudah mulai tidak disiplin dalam bakerja, bila perlu ada sangsi yang tegas untuk pegawai yang indisipliner. Sehingga instansi jadi lebih berwibawa dan disegani oleh instansi lain. 3. Untuk penelitian selanjutnya Penelitian ini perlu ada kelanjutan pada penelitian selanjutnya, karena upaya peningkatan disiplin akan bisa lebih terlihat seiring dengan keikutsertaan Politeknik Negeri Jakarta dalam Program ISO 9002. Sehingga sistem kerja yang sekarang belum maksimal masih ada kesempatan untuk dimaksimalkan, termasuk disiplin kerja pegawai dalam meningkatkan produktivitas, setelah Politeknik mengikuti ISO dan dapat sertifikat. DAFTAR PUSTAKA Fathoni Abdurrahman, 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. 2006.Jakarta: Gill Brian W. Successfully Implementing Discipline Developing A Positive Employee Discipline Policy Sam dan Tuti, 2005, Analisi SWOT Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta: Ndara,Taliziduhu,2002. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia Rineka cipta. Jakarta: Mosley, dkk. 2005 Supervisory Management (The art of Inspiring, Emporing, and Develoving People China L Mathis Robert, H. Jackson Jhon. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba. Jakarta Sheldrake John, 1996. Management Theory.: International Thomson Business Press, London. Sinungan Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana Bumi Aksara.Jakarta. Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitalaya Hubeis, 2007.Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia Ghalia Indonesia. Bogor. Mulyono Mauled, 2004. Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Bumi. Aksara. Jakarta: Heinz Weihrich dan Harold Koontz, Management a Global Persfective ( New York: Mc Graw Hill, 2005), p. 10 Stephen P. Robbins. 1998, Organizational Behavior. Prentice Hall, New Jersey: Leslie W. Rue dan Lloyd L. Byars,1996. Supervision Key Link to Productivity, Irwin. Amerika: Irwin 142