PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAYANAN PENUMPANG WHEELCHAIR MASKAPAI SAUDI ARABIAN AIRLINES RUTE JEDDAH-JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN BARANG IMPOR PADA CUSTOMER

KEBUTUHAN FREKUENSI PENERBANGAN RUTE JAKARTA JOGYAKARTA JAKARTA PT INDONESIA AIR ASIA

1. BAB I PENDAHULUAN

PELAYANAN PENANGANAN BAGASI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PENUMPANG

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN KARGO UDARA PADA PT JASA ANGKASA SEMESTA DI BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN KEDATANGAN DAN PEMBERANGKATAN PESAWAT UDARA (STUDI KASUS PADA BANDARA HANG NADIM BATAM)

PENANGANAN PENUMPANG WCHR (WHEEL CHAIR) DI PT. GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG JAKARTA. Vidyana Mandrawaty STTKD Yogyakarta

TINGKAT KESESUAIAN KINERJA PELAYANAN KARGO PT ANGKASA PURA II (PERSERO) TERHADAP KEPENTINGAN MITRA USAHA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tuntutan zaman. Perkembangan ini menyebabkan dunia bisnis mencoba

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

PENGAWASAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) DAN DISIPLIN PENGGUNA JASA DI APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

Kata Kunci: penanganan bagasi, kepuasan penumpang eksekutif, maskapai Garuda Indonesia, regresi linear sederhana

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi sangatlah lengkap, mulai dari transportasi darat, laut hingga

PENENTUAN SUBCLASSES BERDASARKAN TIPE PESAWAT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

BAB V ANALISA HASIL. mengetahui kondisi perusahaan dari waktu ke waktu selama pengukuran

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR: PK.14/BPSDMP-2017 TENTANG

Sri Sutarwati 1), Hardiyana 2), Novita Karolina 3) Program Studi D1 Ground Handling Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 3)

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat dengan banyaknya permintaan penumpang untuk melakukan. suatu perjalanan dengan tujuan bisnis maupun berlibur.

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi INTISARI...

OPTIMALISASI PARKING STAND DI TERMINAL 2F BANDARA SOEKARNO-HATTA TAHUN 2015

Muh. Rafdi Samin STTKD Yogyakarta

Tika Furri N.A.S 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

EVALUASI ON TIME PERFORMANCE PESAWAT UDARA DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA MENGGUNAKAN APLIKASI FLIGHTRADAR24

PELAYANAN FASILITAS TERMINAL BAGI PENGGUNA JASA PENERBANGAN

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KAJIAN WAKTU TEMPUH PERGERAKAN PENUMPANG DAN BAGASI DI TERMINAL KEDATANGAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR

Yune Andryani Pinem 1), Made Yukta Dewanti 2) Program Studi D3 Manajemen Transportasi Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan.

HAMBATAN BONGKAR MUATSCRAP WAKTU SANDAR KAPAL DI DERMAGA TERMINAL MULTIPURPOSE TANJUNG PRIOK

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

Terminal penumpang bandar udara

KAJIAN TINGKAT PELAYANAN PENUMPANG DI BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak penemuan roda sampai dengan penerbangan pesawat ulang-alik, daya tarikdan

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

HAK PENUMPANG JIKA PESAWAT DELAY

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii

BAB I PENDAHULUAN. efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi.

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini telah menciptakan

Lalu Fahmi Yasin 1) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

PELAYANAN DAN PENANGANAN PENUMPANG KHUSUS DI RUANG TUNGGU (BOARDING GATE) PT. GAPURA ANGKASA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA CENGKARENG

ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN

BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

Jasa Pelayanan Bandara Halim Perdana Kusuma dan Bandara Husein Sastranegara

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

Endang Kusnadi Slamet. STTKD Yogyakarta ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN RISIKO PENUMPANG KAPAL PT (PERSERO) PELAYARAN NASIONAL INDONESIA CABANG TANJUNG PRIOK JAKARTA

KEPUASAN KAPTEN PILOT DAN CO PILOT TERHADAP KINERJA FLIGHT OPERATION OFFICER

III ASPEK ORGANISASI, ISSUE-ISSUE DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI PENERBANGAN

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Analisa Sistem Antrian Pada Check-In Counter Di Maskapai Lion Air Bandara Hang Nadim Batam

Hardiyana STTKD Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

PERAWATAN ARMADA BUS TERHADAP KELANCARAN OPERASI PADA PERUSAHAAN ANGKUTAN DARAT

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

PENGIRIMAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

FAKTOR PENYEBAB IRREGULARITIES PENANGANAN OPERASIONAL PESAWAT MEDICAL EVACUATION DI BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYEBAB KETERLAMBATAN KEGIATAN PENGADAAN IMPOR BARANG LOGISTIK HIGH DAMPING RUBBER BEARING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PRODUK ARNOTTS KE ALFAMART AREA JABODETABEK DAN BANTEN PT INTAN UTAMA LOGISTIK TAHUN 2015

Septiyani Putri Astutik 1) STTKD Yogyakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAPAT BAGASI PENUMPANG YANG HILANG ATAU RUSAK

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan menerapkan sistem berbeda-beda yang disesuaikan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian yang telah diperoleh dan simpulan merupakan jawaban. dari perumusan masalah yang ada sebagai berikut:

Nur Makkie Perdana Kusuma 1), Annisa Nurul Sucianingsih Palisoa 2) Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan. Abstrak

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE BANDARA SOEKARNO-HATTA, PROVINSI BANTEN DALAM RANGKA PENINJAUAN TERBAKARNYA TERMINAL 2E

Landasan Teori. Service Excellent

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

standar Peraturan Direktur Jenderal EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA

PELAYANAN KEPARIWISATAAN OLEH CUSTOMER SERVICE OFFICER (CSO) KEPADA CUSTOMER DI PT ANGKASA PURA I BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN SEBAGAI PENYEDIA JASA PENERBANGAN KEPADA PENUMPANG AKIBAT KETERLAMBATAN PENERBANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bagian Hukum Bisnis Falkutas Hukum Universitas Udayana

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. JASA ANGKASA SEMESTA

Transkripsi:

PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAYANAN PENUMPANG WHEELCHAIR MASKAPAI SAUDI ARABIAN AIRLINES RUTE JEDDAH-JAKARTA M. ZAINI NOVIANTI STMT Trisakti STMT Trisakti Jl.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan Jl.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur Jakarta Timur E-mail:stmt@indosat.net.id E-mail:stmt@indosat.net.id ABSTRACT Delay is supposedly not to be a usual thing. The researchers, using the field research and literature method and fishbone analysis, found five factors: first, the obstacles in processing wheelchair for passenger arrivals with percentage at 86.8%; second, no wheelchair for passenger from the employees with a percentage of 81.6%; third, insufficient time to process the services with a percentage of 78.9%; fourth, the inadequate number of wheelchair with a percentage of 60.5%; the last, wheelchair passengers had to wait to use the lift with a percentage of 63.16%. To overcome these, the management should add the employees number and the overtime hours, re-set the absent matches with airline flight schedule, provide employees training, increase the number of wheelchair, repair the broken wheelchair, and convey complaints from passengers using wheelchair to Angkasa Pura II to increase the number of existing lifts. Keywords: Wheelchair service, delay factors Pendahuluan Kemajuan dalam bisnis penerbangan tidak lepas dari campur tangan pihakpihak terkait yang membantu terlaksananya kegiatan, baik saat proses keberangkatan maupun proses kedatangan. Dalam hal ini, salah satu pihak yang terkait dengan hal tersebut di atas adalah ground handling. Karena melakukan kegiatan sebelum penerbangan (pre-flight) dan setelah penerbangan (postflight), pada dasarnya, ground handling, ground service dan ground operation 382

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 atau airport service memiliki maksud dan pengertian yang sama; yaitu suatu aktivitas perusahaan penerbangan ketika akan berangkat (departure) atau datang (arrival) yang berkaitan dengan pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat di darat serta pesawat itu sendiri selama berada di bandar udara. Secara operasional ada empat unit kerja utama yang menunjang bisnis angkutan udara dapat terlaksana, antara lain passenger handling, aircraft handling, inflight services dan cargo handling. Sementara, JAS service adalah pelayanan yang disediakan oleh PT Jasa Angkasa Semesta untuk melayani penumpang yang membutuhkan pelayanan khusus, seperti wheelchair, unaccompanied minor, acces crew, dan lain-lain. Walau begitu, masih terdapat masalah dalam proses memberikan pelayanan, antara lain; adanya hambatan dalam proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair, banyaknya penumpang wheelchair tidak terlayani, waktu yang diberikan untuk proses pelayanan belum cukup, jumlah wheelchair tidak mencukupi, penumpang wheelchair menunggu lama untuk menggunakan lift. Untuk mencari akar permasalahan keterlambatan pelayanan penumpang wheelchair saat kedatangan maskapai Saudi Arabian Airlines pada PT JAS, maka, penulis menggunakan metode penelitian lapangan dan pustaka (Hassan 2002) dan alat analisis diagram sebab akibat atau fishbone. Menurut Vincent Gasperz (1998) diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Dalam hal ini, populasinya adalah para penumpang wheelchair maskapai Saudi Arabian Airlines rute Jeddah Jakarta pada divisi terminal PT Jasa Angkasa Semesta bandara Internasional Soekarno Hatta. Rata-rata dalam satu minggu, jumlah penumpang yang membutuhkan wheelchair adalah sebanyak 60 orang. Rumus : n = n N Ne n = (. )² ² = Ukuran sampel. = Ukuran populasi. = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir 10%. n = = 37,5 dibulatkan menjadi 38.. Sehingga dapat disimpulkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 responden. 383

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Hasil dan Pembahasan Hasil pengamatan langsung di area operasional dan penyebaran kuesioner kepada responden sebanyak 38 penumpang wheelchair maskapai Saudi Arabian airlines. Tabel 1 :Jumlah Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden (Orang) Presentase (%) Pria 25 65.8% Wanita 13 34.2% Total 38 100% Sumber : Diolah Penulis Jenjang usia responden sebagaimana Tabel 2 Tabel 2 : Usia Responden Usia (Tahun) Jumlah Responden (Orang) Persentase (%) <20 0 0 20-29 0 0 30-39 2 5.3 40-49 16 42.1 >50 20 52.6 Total 38 100% Sumber : Diolah Penulis Berdasarkan data di atas, maka, dapat diketahui bahwa responden yang berusia <20 tahun adalah 0 responden atau 0%, usia 20-29 tahun adalah 0 responden atau 0%, usia 30-39 tahun adalah 2 responden atau 5.3%, usia 40-49 tahun adalah 16 responden atau 42.1%, usia >50 tahun adalah 20 responden atau 52.6% dari total responden. A. Analisis proses pelayanan penumpang wheelchair saat kedatangan maskapai Saudi Arabian Airlines pada PT JAS Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan karyawan PT JAS divisi terminal Bandara Internasional Soekarno Hatta 384

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 dalam menjalankan kegiatan operasionalnya yang penulis dapatkan selama berada di lokasi penelitian: 1. Pembagian tugas, desk development memberikan tugas kepada karyawan untuk penjemputan penumpang wheelchair saat kedatangan maskapai Saudi Arabian Airlines dan memberikan informasi tentang total wheelchair, jenis wheelchair, nama penumpang wheelchair serta informasi gate pesawat landing. 2. Karyawan menuju boarding gate dengan membawa wheelchair dan menunggu pesawat merapat pada garbarata. Dalam proses ini sering terjadi miss communication. Di antaranya, pesawat yang semula diinformasikan landing di gate D5, ternyata, landing pada gate E2. Akibatnya, karyawan service terlambat menjemput penumpang wheelchair pada garbarata. 3. Setelah keluar pesawat, semua penumpang dikumpulkan di boarding gate untuk di cek nama, jenis wheelchair dan total wheelchair. Dalam proses ini seringkali banyak penumpang membutuhkan wheelchair namun belum tercatat oleh petugas reservasi, sehingga, banyak penumpang wheelchair yang tidak terlayani. 4. Penumpang diantar menuju tempat imigrasi untuk cap paspor. Dalam proses ini banyak penumpang wheelchair komplain kepada karyawan services karena tidak merasa nyaman saat menggunakan lift yang hanya berkapasitas 3 orang, sehingga mereka harus mengantri jika akan menggunakan wheelchair. 5. Penumpang diantar ke conveyor untuk pengambilan bagasi. Dalam proses ini penumpang seringkali kehilangan bagasi atau tertukar sehingga karyawan service harus mengurusnya di bagian lost and found. 6. Bagasi yang telah dibawa kemudian di x-ray oleh petugas bea cukai. 7. Penumpang diantar hingga keluar. B. Analisis perkembangan tingkat keterlambatan pelayanan penumpang wheelchair saat kedatangan maskapai Saudi Arabian Airlines pada PT JAS Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, berikut adalah jumlah keterlambatan penumpang wheelchair dalam perbulan: 385

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Tabel 3: Jumlah penumpang wheelchairdan keterlambatan pada PT. JAS Jumlah Penumpang Presentase Bulan Jumlah Keterlambatan No wheelchair Keterlambatan 1 2 3 4=3/2*100% 1 Januari 169 31 18.4% 2 Februari 128 14 10.9% 3 Maret 131 16 12.2% 4 April 109 12 11.1% 5 Mei 187 24 18.9% 6 Juni 159 37 23.3% 7 Juli 126 32 25.4% Jumlah 1009 166 16.5% Sumber: PT JAS Data di atas menunjukkan, jumlah penumpang wheelchair mengalami penurunan pada Februari dan meningkat pada Mei hingga Juli. Jumlah penumpang wheelchair dan tingkat keterlambatan terbesar terjadi pada Juni; dengan jumlah 159 dan 37 penumpang wheelchair yang terlambat dengan persentase keterlambatan 23.3%. Selanjutnya, jumlah penumpang wheelchair dan tingkat keterlambatan terkecil terjadi pada April, dengan jumlah 109 penumpang wheelchair dan 12 penumpang yang terlambat dengan persentase keterlambatan 11.1%. Secara umum, tingkat keterlambatan keseluruhan dari Januari hingga Juli adalah 16.5%. Berikut adalah diagram yang menunjukkan tingkat perkembangan jumlah penumpang wheelchair dan jumlah keterlambatan kedatangan penumpang wheelchair, dengan jumlah wheelchair yang tersedia sebanyak 30 buah dan 5 buah rusak. 386

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Berikut adalah hasil kuesioner yang diperoleh dari 38 responden. Tabel 4: Format Penentuan Item Pernyataan Tipe Faktor Penyebab yang Bermasalah NO Item Pertanyaan Tipe Faktor Penyebab Manpower (Tenaga Kerja) 1a Jawaban Responden % Jawaban KE T YA TIDAK YA TIDAK Penumpang wheelchair dilayani oleh karyawan services. 7 31 18.4% 81.6% B 1b 1c Komunikasi antar karyawan services terjalin dengan baik. 30 8 78.9% 21.1% TB Tidak ada hambatan dalam proses pelayanan penumpang wheelchair. 5 33 13.2% 86.8% B Methods (Metode) 2a Metode pelayanan penumpang sudah baik. 35 3 92.1% 7.9% TB 2b Waktu yang diberikan untuk proses pelayanan sudah cukup. 8 30 21.1% 78.9% B 2c Proses dokumentasi berjalan lancar. 38 0 100% 0% TB Motivation (Motivasi) 3 Adanya penghargaan dalam proses pelayanan penumpang. 35 3 92.1% 7.9% TB Materials (Material) 4a Material yang diperlukan dalam proses pelayanan penumpang sudah memadai. 22 16 57.9% 42.1% TB 4b Jumlah wheelchair yang diperlukan sudah mencukupi. 15 23 39.5% 60.5% B Media 5 Penumpang wheelchair tidak menunggu untuk menggunakan lift. 14 24 36.8% 63.2% B 387

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Keterangan : B = Bermasalah. TB = Tidak Bermasalah. Mean = =. %. %. %. %. % %. %. %. %. % =. % = 44.99% Hasil dari perhitungan mean di atas adalah 44.99%, angka ini menunjukkan jika angka persentase lebih dari 44.99%, maka, dikatakan bermasalah (B). Selanjutnya, jika angka persentase kurang dari 44.99%, maka, dikatakan tidak bermasalah (TB). Setelah diketemukannya 5 faktor penyebab masalah, maka, langkah selanjutnya adalah mengurutkan permasalahan dari masing-masing tipe faktor penyebab dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor dengan memberikan bobot untuk masing-masing tipe penyebab. 388

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tabel 5: Pembobotan untuk Menetapkan Rangking Tipe Kategori NO 1a 1c 2b Item Pernyataan Tipe Faktor Penyebab (Man Power) Penumpang wheelchair dilayani oleh karyawan services (Man Power) Tidak ada hambatan dalam proses pelayanan penumpang wheelchair. (Methods) Waktu yang diberikan untuk proses pelayanan sudah cukup Bermasalah % Urutan Urutan Kebalika n Pembobotan & Rangking Nilai bobot =5/ 4 81.6% 2 4 0.27 86.8% 1 5 0.33 78.9% 3 3 0.2 Rangking Tipe Kategori Jumlah karyawan (2) Keterampilan (1) Waktu (3) 4b (Material) Jumlah wheelchair yang diperlukan sudah memadai 60.5% 5 1 0.07 Jumlah wheelchair (5) 5 (Media) Penumpang wheelchair tidak menunggu untuk menggunakan lift. Sumber : Diolah Penulis 63.6% 4 2 0.13 Total 15 1.00 Tempat (4) Faktor yang bermasalah tersebut telah ditetapkan ranking tipe kategori utamanya, berikut pembahasannya: a. Man Power, dalam hal ini terletak pada adanya hambatan dalam proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair menduduki peringkat pertama dengan urutan kebalikan dari ranking 5 dan memiliki bobot sebesar 0.33 dengan tipe kategori utama; keterampilan karyawan. b. Man Power, dalam hal ini terletak pada masalah banyaknya penumpang wheelchair yang tidak terlayani oleh karyawan services menduduki peringkat kedua dengan urutan kebalikan dari ranking 4 dan memiliki bobot sebesar 0.27 dengan tipe kategori utama; jumlah karyawan. c. Methods, dalam hal ini terletak pada masalah waktu yang diberikan untuk proses pelayanan penumpang wheelchair tidak cukup menduduki peringkat ketiga dengan urutan kebalikan dari ranking 3 dan memiliki bobot sebesar 0.2 dengan tipe kategori utama; waktu. 389

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. d. Material, dalam hal ini terletak pada masalah jumlah wheelchair yang kurang memadai menduduki peringkat keempat dengan urutan kebalikan pada ranking 2 dan memiliki bobot sebesar 0.13 dengan tipe kategori utama; jumlah wheelchair. e. Media, dalam hal ini terletak pada masalah penumpang wheelchair yang menunggu lama untuk menggunakan lift menduduki peringkat kelima dengan urutan kebalikan pada ranking 1 dan memiliki bobot sebesar 0.07 dengan tipe kategori utama; tempat pelayanan. Setelah mendapatkan ranking tipe kategori utama penyebab keterlambatan pelayanan kedatangan penumpang wheelchair, kemudian, penulis akan membuat diagram pareto agar dapat lebih menggambarkan secara jelas masalah yang paling sering terjadi sampai masalah yang paling sedikit terjadi, sehingga perusahaan dapat fokus dalam menangani pelbagai isu yang kritis. Tabel 6 :Faktor Penyebab Keterlambatan Pelayanan Kedatangan Penumpang Wheelchair Maskapai Saudi Arabian Airlines Faktor Penyebab Keterlambatan Pelayanan Kedatangan Penumpang Wheelchair Frekuensi Jumlah Karyawan 2 13 Keterampilan 1 7 Waktu 3 20 Jumlah 5 33 Tempat 4 27 Total 15 100 Tabel 7 :Lembar Data Untuk Pembuatan Diagram Pareto Faktor Penyebab Keterlambatan Pelayanan Kedatangan Penumpang Wheelchair Frekuensi Frekuensi kumulatif Persentase dari Total (%) Persentase dari Total (%) Persentase Kumulatif (%) Keterampilan 5 5 33 33 Jumlah Karyawan 4 9 27 60 Waktu 3 12 20 80 Tempat 2 14 13 93 Jumlah 1 15 7 100 Total 15 100 390

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 6 120 5 4 5 4 80 93 100 100 80 3 60 3 60 2 1 33 2 1 40 20 Frekuensi % Kumulatif 0 0 Gambar 1 : Diagram Pareto Faktor Penyebab Keterlambatan Pelayanan Kedatangan Penumpang WheelchairMaskapai Saudi Arabian Airlines pada PT JAS Divisi Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada tahun 2013 Sumber : diolah Penulis C. Analisis Akar Permasalahan Penyebab Keterlambatan Pelayanan Kedatangan Penumpang Wheelchair Hambatan Dalam Proses Pelayanan Kedatangan Penumpang Wheelchair Pada tabel 8. 391

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Tabel 8 : Five Why Keys (Adanya Hambatan Dalam Proses Pelayanan Kedatangan Penumpang Wheelchair) Rangking utama masalah kategori utama (Faktor/Penye bab) Tipe kategori utama (Faktor/Penyebab) 5 Why Keys Jawaban Akar Penyebab Masalah (Tulang Besar) (tulang Sedang) (Tulang Kecil) 1 Man Power 1c Keterampilan Mengapa ada hambatan dalam proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair? Mengapa proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair tidak dilakukan dengan terampil? Mengapa karyawan tidak memahami SOP? Mengapa karyawanbelum mendapat pelatihan kerja? Mengapa manajemen tidak ada program pelatihan kerja? Sebab proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair tidak dilakukan dengan terampil. (Akar Permasalahan 1) Sebab karyawan tidak memahami SOP. (Akar Permasalahan 2) Sebab karyawanbelum mendapat pelatihan kerja. (Akar Permasalahan 3) Sebab manajemen tidak ada program pelatihan kerja. (Akar Permasalahan 4) Sebab manajemen menganggap karyawan yang ada sudah dapat bekerja dengan baik tanpa diberi pelatihan kerja. (Akar Permasalahan ) 392

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tabel 9. Banyaknya Penumpang Wheelchair tidak terlayani oleh Karyawan Rangking utama masalah kategori utama (Faktor/Penyeba b) Tipe kategori utama (Faktor/Penyeb ab) 5 Why Keys Jawaban Akar Penyebab Masalah (Tulang Besar) (tulang Sedang) (Tulang Kecil) Mengapa banyak penumpang wheelchair tidak terlayani? Sebab karyawan di bagian services masih kurang. (Akar Permasalahan 1) Mengapa karyawan di bagian services masih kurang? Sebab belum adanya penambahan karyawan baru. (Akar Permasalahan 2) 2 Man Power 1a Jumlah Karyawan Mengapa belum adanya penambahan karyawan baru? Sebab banyak hambatan dalam merekrut karyawan baru. (Akar Permasalahan 3) Mengapa banyak hambatan dalam merekrut karyawan baru? Sebab banyak hambatan untuk menemukan karyawan yang memenuhi kriteria perusahaan (Akar Permasalahan 4) Mengapa banyak hambatan untuk menemukan karyawan yang memenuhi criteria perusahaan? Sebab calon karyawan yang diseleksi tidak memenuhi syarat untuk tugas pekerjaan. (Akar Permasalahan ) 393

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Tabel 10. Tidak cukupnya waktu yang diberikan untuk proses pelayanan Rangking utama masalah kategori utama (Faktor/Penyebab) Tipe kategori utama (Faktor/Penyebab) 5 Why Keys Jawaban Akar Penyebab Masalah (Tulang Besar) (tulang Sedang) (Tulang Kecil) Mengapa waktu yang diberikan untuk proses pelayanan belum cukup? Sebab waktu yang diberikan terbatas tidak sesuai dengan jumlah permintaan wheelchair. (Akar Permasalahan 1) 3 Methods 2b waktu Mengapa waktu yang diberikan terbatas tidak sesuai dengan jumlah permintaan wheelchair? Mengapa karyawan tidak bisa menyelesaikan pelayanan dengan waktu yang terbatas? Mengapa pelayanan penumpang membutuhkan waktu yang lebih lama? Mengapakaryawan harus melayani penumpang wheelchair schedule berikutnya? Sebab karyawantidak bisa menyelesaikan pelayanan dengan waktu yang terbatas. (Akar Permasalahan 2) Sebab pelayanan penumpang membutuhkan waktu yang lebih lama (Akar Permasalahan 3) Sebab karyawan harus melayani penumpang wheelchair schedule berikutnya. (Akar Permasalahan 4) Sebab permintaan wheelchair meningkat namun jumlah karyawan tetap. (Akar Permasalahan ) 394

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tabel 11. Penumpang Wheelchair Menunggu untuk Mennggunakan Lift Rangking utama masalah kategori utama (Faktor/Penyeba b) Tipe kategori utama (Faktor/Penyeba b) 5 Why Keys Jawaban Akar Penyebab Masalah (Tulang Besar) (tulang Sedang) (Tulang Kecil) Mengapa penumpang wheelchair menunggu lama untuk menggunakan lift? Sebab lift khusus untuk penumpang wheelchair masih kurang. (Akar Permasalahan 1) Mengapa lift khusus untuk penumpang wheelchair masih kurang? Sebab hanya tersedia 1 lift disetiap terminal. (Akar Permasalahan 2) 4 Media 5 Tempat Mengapa hanya tersedia 1 lift disetiap terminal? Sebab complain dari penumpang wheelchair tidak ditanggapi dengan benar. (Akar Permasalahan 3) Mengapa complain dari penumpang wheelchair tidak ditanggapi dengan benar? Sebab tidak ada tindakan untuk solusi daricomplain penumpang. (Akar Permasalahan 4) Mengapa tidak ada tindakan nyata untuk solusi dari complain penumpang. Sebab rata-ratajumlah penumpang wheelchair tidak tetap/fluktuatif. (Akar Permasalahan ) 395

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Tabel 12. Tidak cukupnya jumlah wheelchair Rangking utama masalah kategori utama (Faktor/Penyeba b) Tipe kategori utama (Faktor/Penyeba b) 5 Why Keys Jawaban Akar Penyebab Masalah (Tulang Besar) (tulang Sedang) (Tulang Kecil) Mengapa jumlah wheelchair tidak mencukupi? (Akar Permasalahan 1) Mengapa perusahaan hanya tersedia 30 wheelchair? Mengapa banyak wheelchair yang rusak tidak 4b 5 diperbaiki? Jumlah Material Wheelchair Mengapa belum ada anggaran belanja perusahaan? Mengapa perusahaan belum ada program untuk memperbaiki wheelchair? Sebabperusahaan hanya tersedia 30 wheelchair. Sebab banyak wheelchair yang rusak tidak diperbaiki. (Akar Permasalahan 2) Sebab belum ada anggaran belanja perusahaan. (Akar Permasalahan 3) Sebab perusahaan belum ada program perbaikanwheelchair. (Akar Permasalahan 4) Sebab manajemen memprioritaskan program lain. (Akar Permasalahan ) Berdasarkan tabel five why keys di atas, maka, penulis menyimpulkan akar permasalahan utama dari masing-masing faktor penyebab keterlambatan pelayanan wheelchair. Dan berikut penjabarannya: 396

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tabel 13. Akar Permasalahan utama Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan Akar Permasalahan Man Power Adanya hambatan dalam proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair. 1. Proses pelayanan kedatangan penumpang wheelchair tidak dilakukan dengan terampil. 2. Karyawan tidak memahami SOP 3. Karyawan belum mendapat pelatihan kerja. 4. Manajemen tidak ada program pelatihan kerja 5.Manajemen menganggap karyawan yang ada sudah dapat bekerja dengan baik tanpa diberi pelatihan kerja. Manajemen menganggap karyawan yang sudah ada dapat bekerja dengan baik tanpa diberi pelatihan kerja.. 397

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Tabel 14. Akar Permasalahan utama Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan 1. Karyawan di bagian services masih kurang. Akar Permasalahan 2. Belum adanya penambahan karyawan baru. Man Power Kurangnya jumlah karyawan. 3. Banyak hambatan dalammerekrut karyawan baru. 4. Banyak hambatan dalammenemuka n karyawan yang memenuhi kriteria perusahaan. Calon karyawan yang diseleksi tidak memenuhi syarat untuk tugas pekerjaan. 5. Calon karyawan yang diseleksi tidak memenuhi syarat untuk tugas pekerjaan. 398

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tabel 15. Akar Permasalahan utama Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Kategori Methods Tipe Kategori Waktu yang diberikan untuk proses pelayanan tidak cukup. Akar Permasalahan 1. Waktu yang diberikan terbatas tidak sesuai dengan jumlah permintaan wheelchair. 2. Karyawantidak bisa menyelesaikan pelayanan dengan waktu yang terbatas. 3. Pelayanan penumpang membutuhkan waktu yang lebih lama. 4. Karyawan harus melayani penumpang wheelchair schedule berikutnya. 5. Jumlah permintaan wheelchair meningkat namun jumlah karyawan tetap. Akar Permasalahan Jumlah permintaan wheelchair meningkat namun jumlah karyawan tetap. 399

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Tabel 16. Akar Permasalahan utama Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan Akar Permasalahan 1. Perusahaan hanya mempunyai 30 wheelchair. 2. Banyak wheelchair yang rusak tidak diperbaiki. Materials Jumlah wheelchair yang diperlukan belum memadai. 3. Belum ada anggaran belanja perusahaan. 4. Perusahaan belum ada program untuk memperbaiki wheelchair. Manajemen memprioritaskan program yang lain.. 5. Manajemen memprioritaskan program yang lain. 400

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tabel 17. Akar Permasalahan utama Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Kategori Tipe Kategori Akar Permasalahan 1. Lift khusus untuk penumpang wheelchair masih kurang. 2. Hanya tersedia 1 lift disetiap terminal. Akar Permasalahan Media Penumpang wheelchair menunggu lama untuk menggunakan lift 3. Complain dari penumpang wheelchair tidak ditanggapi dengan benar. 4. Tidak ada tindakan untuk solusi dari complain penumpang. Rata-rata jumlah penumpang wheelchair tidak tetap/fluktuatif. 5. Rata-rata jumlah penumpang wheelchair tidak tetap/fluktuatif. Setelah menemukan akar permasalahan utama dari tiap faktor penyebab yang bermasalah, kemudian, penulis membuat diagram tulang ikan (fishbone diagram). Diagram tulang ikan tersebut penulis buat berdasarkan data dari tabel-tabel akar permasalahan utama terlambatnya pelayanan kedatangan penumpang wheelchair, berikut diagram tulang ikan tersebut. 401

402 Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Diagram Sebab Akibat ( Fishbone Diagram ) Faktor Pelayanan Penumpang Wheelchair 402

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Tindakan efektif/solusi terhadap akar masalah penyebab keterlambatan pelayanan kedatangan penumpang wheelchair Setelah diketemukannya akar permasalahan utama dari tipe faktor penyebab yang bermasalah, maka, penulis mencoba mencari tindakan efektif berupa solusi terhadap akar permasalahan utama penyebab keterlambatan pelayanan kedatangan penumpang wheelchair maskapai Saudi Arabian divisi operasional Terminal 2 Bandara Internasional Soetta. Berikut tindakan efektif yang dimuat dalam tabel berikut ini: Tabel 18. Tindakan Efektif / Solusi Terhadap Akar Permasalahan Kategori Man Power Methods Media Materials Tipe Kategori Keterampilan Jumlah Karyawan Waktu Tempat Jumlah Wheelchair Akar Permasalahan Manajemen menganggap karyawan yang sudah ada dapat bekerja dengan baik tanpa diberi pelatihan kerja. Calon karyawan yang diseleksi tidak memenuhi syarat untuk tugas pekerjaan. Permintaan wheelchair meningkat namun jumlah karyawan tetap/fluktuatif. Rata-rata jumlah penumpang wheelchair tidak tetap / fluktuatif. Manajemen memprioritaskan program yang lain. Tindakan Efektif/Solusi 1. Manajemen memberikan pelatihan kepada karyawan. 2. Memberikan penghargaan. 1. Manajemen memperkerjakan karyawan outsourcing pada saat waktu-waktu tertentu. 2. Manajemen menambah jam lembur karyawan. 1. Manajemen menambah karyawan baru. 2. Manajemen menambah jam lembur karyawan. 1. PT JAS menyampaikan complain dari penumpang wheelchair kepada Angkasa Pura II untuk menambah jumlah lift khusus untuk penumpang wheelchair. 2. Angkasa Pura II menambah jumlah lift untuk penumpang wheelchair. 1. Manajemen menambah jumlah wheelchair. 2. Manajemen memperbaiki wheelchair yang rusak. 403 403

Penyebab Keterlambatan Pelayanan Penumpang Wheelchair Maskapai.. Simpulan Akar permasalahan utama yang dihadapi oleh JAS service, yakni pelayanan yang disediakan oleh PT Jasa Angkasa Semesta untuk melayani penumpang yang membutuhkan pelayanan khusus, antara lain adalah: calon karyawan yang diseleksi tidak memenuhi syarat, manajemen beranggapan, walau tanpa pelatihan, namun, karyawan yang ada sudah mampu bekerja dengan baik. Selanjutnya, permintaan akan wheelchair meningkat pada bulan-bulan tertentu, sementara, jumlah karyawan tetap --- dalam hal ini, karena rata-rata jumlah penumpang wheelchair tidak tetap/fluktuatif, maka, manajemen pun memprioritaskan program yang lain. Solusi yang paling tepat dalam menghadapi hal tersebut adalah: memberikan pelatihan dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi serta mempekerjakan karyawan outsourcing pada saat waktu-waktu tertentu. Selain itu, sudah saatnya manajemen menambah jam lembur serta jumlah karyawan baru dan menyampaikan komplain dari penumpang wheelchair kepada Angkasa Pura II untuk menambah jumlah lift khusus, serta menambah jumlah wheelchair dan memperbaiki wheelchair yang rusak. DAFTAR PUSTAKA Abbas Salim; Manajemen Transportasi, PT RajaGrasindo Persada, Jakarta, 2006 Agus Irianto; Managing Airline Reservation System, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2010 Garry Dessler; Human Resource Manajement (Manajemen Sumber Daya Manusia), Edisi kesembilan jilid 2, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta, 2005 Daft, Richard; Manajemen, Erlangga, Jakarta, 2009 Eddy Herjanto; Manajemen Produksi dan Operasi, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2001 Hassan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian, Jakarta : Ghalia, 2002 Hasibuan, S.P., Malayu; Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi revisi, Cetakan keempat, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007 Ismail Solihin; Pengantar Manajemen, Erlangga, Jakarta, 2007 Manulang; Dasar-Dasar Manajemen, Gajahmada University perss, Yogyakarta, 2005 404

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol.1 No 3 Mei 2015 Riduan; Pengantar Statistika Sosial, Cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung, 2012 Sofjan Assauri; Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2008 Suharto Abdul Majid; Customer Service Dalam Bisnis Jasa Transportasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011 Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D Warpani; Groundhandling Manajemen Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan, PT Rajawali Pers, Jakarta, 2010 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, CV. Mitra Abadi, Jakarta, 2009 Vincent Gasperz; Manajemen Produktivitas Total Strategi Peningkatan Bisnis Global, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 1998 ------ Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Sig Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintahan, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2006 405