PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUCTIVITY MEASUREMENT BASED ON WORK LOAD (CASE STUDY IN INDUSTRY CRACKERS)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

I.G.A Sri Deviyanti Teknik Industri - UNIPRA Surabaya ABSTRAK

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGEMASAN EMPING MELINJO DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas ( Topik Study Kasus pada Perakitan Rangka Kursi Rotan )

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

MENGUKUR PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEVEN ELEVEN MANGGA DUA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

Analisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA)

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROSEDURES (SOP) KEGIATAN GENERAL CLEANING DAN SET UP MESIN PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT.

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR FINISHING SORTIR DENGAN METODE WORK SAMPLING (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN PERAKITAN COVER ASSY 24DC

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PROSES PRODUKSI KEPALA KEMUDI DAN KINERJA OPERATOR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR RANGKA SEPEDA MOTOR

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

Kebutuhan Pegawai Pelayanan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi xxx di Batam Menggunakan Work Sampling

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE PIA XYZ

BAB II LANDASAN TEORI

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Studi Awal Interaksi Man-Machine Pada Mesin Cetak Genteng Sistem Banting

PRESENTASI TUGAS AKHIR

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.

ANALISIS ELEMEN GERAKAN PADA PROSES PENGUPASAN KULIT UBI DENGAN MENGGUNAKAN STUDI GERAK DAN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITAN

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

Analisis Beban Kerja dan Jumlah Pekerja pada Kegiatan Pengemasan Tepung Beras

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

RANCANGAN PERBAIKAN MEJA KERJA DENGAN METODE (QEC) DAN ANTROPOMETRI DI PABRIK TAHU SUMEDANG

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

EPSIKER LABORATORY 2016

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

ANALISA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN METODE NASA TLX PADA OPERATOR KARGO DI PT. DHARMA BANDAR MANDALA (PT. DBM)

ERGONOMI & APK - I KULIAH 9: PENGUKURAN WAKTU KERJA (LANJUTAN)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI DIVISI WELDING UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XX

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi

Transkripsi:

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K Kp. Warnasari Timur No. 48 RT 02/12 Desa Cibeber I Kec. Leuwiliang - Bogor Email : dhy_abcd@yahoo.co.id Telp : 02519257571 ABSTRAKSI Penulisan tugas akhir mengangkat tema tentang pengukuran produktivitas berdasarkan beban kerja pada suatu industri pabrik kerupuk Jamrud. Produktivitas dapat diartikan peningkatan proses produksi artinya perbandingan membaik antara jumlah sumber daya yang dipergunakan (masukan) dengan jumlah barang atau jasa yang diproduksi (keluran). Industri pabrik kerupuk Jamrud dalam menjalankan produksinya memiliki proses kerja yang dimulai dari proses pembentukan adonan, proses pencetakan kerupuk, proses pengukusan, proses penjemuran kerupuk sampai proses penggorengan. Produktivitas tenaga kerja pada industri pabrik kerupuk Jamrud yang berdasarkan beban kerja menghasilkan 0.161 pcs/hari/tk untuk proses pembentukan adonan dengan jumlah tenaga kerja optimal sebanyak 1 orang, untuk proses pencetakan kerupuk menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.817 pcs/hari/tk dengan jumlah tenaga kerja optimal 4 orang, untuk proses pengukusan menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.091 pcs/hari/tkdengan jumlah tenaga kerja optimal 1 orang, untuk proses penjemuran menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.637 pcs/hari/tk dengan jumlah tenaga kerja optimal 2 orang, dan untuk proses penggorengan menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.098 pcs/hari/tk dengan jumlah tenaga kerja optimal 3 orang. Kata Kunci: Beban Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja

PENDAHULUAN Industri kerupuk Jamrud yang berlokasi di kelurahan Tugu-Depok sudah berdiri pada tahun 1980an, industri ini merupakan salah satu usaha keluarga yang berlangsung secara turun temurun. Industri kerupuk ini masih banyak bergantung dengan tenaga manusia. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, di sisi lain beban kerja yang tidak seimbang dengan kondisi fisik akan mempengaruhi kenyamanan manusia dalam bekerja keadaan semacam ini akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang dihasilkan seperti contohnya kesalahan dalam mencetakan kerupuk ataupun dalam proses penggorengan yang terlalu lama sehingga kualitas kerupuk yang dihasilkan tidak baik. Upaya menyeimbangkan beban kerja yang merupakan suatu hal yang harus dilakukan segera agar industri ini dapat bersaing. Tiap harinya industri kerupuk ini memproduksi ±10.000 ribu kerupuk perhari dibagi dalam dua kali produksi untuk produksi pertama dimulai dari pagi hari kemudian berlanjut ke produksi keduanya dikerjakan pada siang hari, target produksi perhari di pabrik kerupuk yang harus dicapai menjadi tolak ukur kinerja dalam produksi namun tidak jarang dalam produksi menemui kendala-kendala seperti di proses penjemuran yang kurang optimal, maka antara target dan kemampuan produksi yang dihasilkan kadang kala tidak seimbang. Berdasarkan kenyataan tersebut maka perlu adanya pengukuran produktivitas untuk menjaga dan meningkatkan produksi. LANDASAN TEORI Beban kerja adalah banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Secara ergonomis fisiologis ada 3 jenis beban kerja, yaitu pertama, beban kerja fisik energetis yaitu beban kerja yang ditimbulkan oleh kerja fisik atau otot, beban kerja fisik energetis dibedakan menjadi beban kerja statis

dan beban kerja dinamis. Kedua, beban kerja perseptif yaitu beban kerja yang ditimbulkan oleh kerja mental (otak) dan kerja panca indera terutama penglihatan dan pendengaran, keterlibatan kontraksi otot dan dengan sendirinya sumber energi atau kolor yang mendukungnya relatif kecil. Ketiga, beban kerja biomekanik yaitu beban kerja yang disebabkan terutama oleh kerja statis dan kerja dinamis yang berhubungan dengan sikap (posisi) tubuh atau bagian tubuh serta berat badan pada waktu kerja yang kurang tepat. Analisis beban kerja adalah suatu analisis mengenai banyaknya pekerja yang harus dipekerjakan untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan tertentu. Dengan demikian diketahuinya beban kerja maka akan dapat diketahui seberapa besar beban yang harus ditanggung oleh pekerja, dan apakah terjadi kelebihan tenaga kerja atau sebaliknya adanya kekurangan tenaga kerja. Data rata-rata waktu operasi yang diperoleh dari pengukuran waktu kerja pada setiap stasiun kerja untuk operator yang di cermati digunakan sebagai data untuk menentukan waktu baku per unit output dari tiap tahapan proses. Setelah perhitungan waktu baku diperoleh maka data waktu baku tersebut digunakan untuk mencari nilai beban kerja setiap stasiun kerja pada kondisi saat pengukuran, jumlah tenaga kerja yang ada pada setiap stasiun kerja sudah sesuai dengan volume pekerjaan yang ada. Sebagai patokannya ialah bahwa beban kerja sebaiknya mendekati 100% (dalam kondisi normal) setelah di dapat beban kerja maka akan diketahui berapa beban kerja yang ditanggung oleh pekerja, dan ini terdapat tidak kondisi yang mungkin terjadi, yaitu Beban kerja = 100%, ini berarti bahwa pada saat pengukuran, jumlah dan beban kerja operator sudah baik, artinya jumlah tenaga kerja sudah sesuai dengan kebutuhan atau volume pekerjaan. Beban kerja > 100%, ini berarti pada saat pengukuran, jumlah dan beban kerja operator di atas normal, atau terjadi kekurangan tenaga kerja. Beban kerja < 100%, ini berarti bahwa pada saat pengukuran, jumlah dan kondisi kerja kurang baik, atau terjadi kelebihan tenaga kerja.

Produk adalah penciptaan barang-barang dan jasa-jasa. Produk merupakan pengubahan bentuk atau trasformasi sumberdaya menjadi barang-barang dan jasajasa. Produktivitas adalah peningkatan proses produksi. Peningkatan produksi berarti perbandingan membaik antara jumlah sumberdaya yang dipergunakan (masukan) dengan jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi (keluaran). Pengurangan dalam masukan dengan keluaran tetap atau kenaikan keluaran sedang masukan tetap merupakan peningkatan dalam produktivitas. Faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas adalah rasio modal atau tenaga kerja, kelangkaan sumberdaya, perubahan angkatan kerja, inovasi dan teknologi, dampak regulasi, dan kualitas kerja. Bahwa untuk menghasilkan sesuatu produk berbentuk barang atau jasa, harus terlebih dahulu menyediakan sarana serta sumber daya. Maka sarana dan sumber daya tersebut akan dapat melakukan proses sedemikian rupa, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Keluaran apa yang diinginkan, proses mana yang dipilih dan masukkan mana apa yang diperlukan, harus dipertimbangkan dengan seksama agar serasi dengan situasi dan kondisi yang memegang peranan dalam sistem tersebut (Suyatno, 1985). Peningkatan produktivitas yang telah dilakukan sampai sekarang adalah studi kerja, penelitian kerja yaitu berupaya untuk meneliti metode yang sedang berjalan, kemudian menemukan metode baru yang lebih efektif untuk mencapai dan memperbesar keluaran. Pengukuran kerja berupaya untuk mengetahui kecepatan kerja, kemudian menentukan prosedur untuk menerampilkan tenaga kerja agar mampu bekerja lebih cepat, jadi lebih efesien. Percontohan kegiatan berupaya untuk mengetahui persentase waktu yang produktif atau aktif, dari tenaga kerja atau mesin perkakas kemudian melakukan pembahuruan dalam pembagian tenaga kerja, dislokasi perkakas, penjadwalan ulang mesin dan lain-lain agar waktu kerja mereka semakin efektif (Sutalaksana, 1979).

METODELOGI PENELITIAN Objek penelitian pekerja pabrik kerupuk pada saat melaksanakan aktivitas kerjanya. Data penelitian diperoleh dengan cara mengamati pekerja dan mencatat waktu pekerja pabrik kerupuk yang dibutuhkan untuk melakukan proses kerja Menggunakan alat berupa jam henti, lembar pengamatan, papan landasan dan pena. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung, yaitu dengan mengamati dan mencatat waktu yang dibutuhkan oleh setiap pekerja pabrik kerupuk untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan jam henti. Selanjutnya adalah menguji keseragaman data, Langkah-langkah pada proses pengujian keseragaman data ini adalah : 1. Mengelompokkan data hasil pengamatan ke dalam subgrup. 2. Menghitung rata-rata dari rata-rata subgrup 3. Menghitung standar deviasi 4. Menganalisa batas kontrol 5. Menguji kecukupan data Mengolah data untuk menghitung waktu baku yang diperoleh dengan langkahlangkah : 1. Menghitung waktu siklus 2. Menghitung waktu normal 3. Menghitung waktu baku Setelah didapatkan waktu baku untuk setiap jenis proses kerja yang dilakukan maka langkah selanjutnya adalah perhitungan beban kerja dari setiap stasiun kerja yang ada di pabrik kerupuk. Kemudian menghitung output standar, Langkah terakhir menghitung produktivitas tenaga kerja Produktivitas = satuan yang dihasilkan Jam atau orang yang dimanfaatkan

PEMBAHASAN DAN ANALISA Lima jenis pengamatan kerja yang diamati pada industri kerupuk Jamrud, yaitu proses pembentukan adonan, proses pencetakan kerupuk, proses pengukusan, proses penjemuran kerupuk sampai proses penggorengan kerupuk No Proses Kerja Jumlah Jumlah Mesin Jumlah Produk Operator Yang Beropersi (kerupuk/hari) 1 Proses pembentukan adonan 2 1 10000 2 Proses pencetakan kerupuk 4 1 10000 3 Proses pengukusan 2 1 10000 4 Proses penjemuran 2 1 10000 5 Proses penggorengan 2 2 10000 1. Proses pembentukan adonan yang dilakukan oleh pekerja A dan B menghasilkan waktu siklus rata-rata sebesar 1002.83 detik, dan menghasilkan standar deviasi sebesar 22.9. Peta Kontrol Proses Pembentukan Adonan 1100 Waktu Siklus (detik) 1050 1000 950 900 X BKA BKB BKA = 1071.53 BKB = 934.13 850 1 11 21 31 41 51 Pengamatan Gambar 4.1. Peta Kontrol Proses Pembentukan Adonan

2. Proses pencetakan kerupuk yang dilakukan oleh pekerja P, Q, R, dan S menghasilkan waktu siklus rata-rata sebesar 99.47 detik, dan menghasilkan standar deviasi sebesar 4.86. Peta Kontrol Proses Pencetakan Kerupuk 120 Waktu Siklus (detik) 80 X BKA BKB BKA = 114.05 BKB = 84.89 40 1 21 41 61 81 101 Pengamatan Gambar 4.2. Peta Kontrol Proses Pencetakan Kerupuk 3. Proses pengukusan yang dilakukan oleh pekerja C dan D menghasilkan waktu siklus rata-rata sebesar 1802.8 detik, dan menghasilkan standar deviasi sebesar 55.1. Peta Kontrol Proses Pengukusan 2500 Waktu Siklus (detik) 2000 1500 X BKA BKB BKA = 1968.1 BKB = 1637.5 1000 1 11 21 31 41 51 Pengamatan Gambar 4.3. Peta Kontrol Proses Pengukusan

4. Proses penjemuran yang dilakukan oleh pekerja E dan F menghasilkan waktu siklus rata-rata sebesar 256.73 detik, dan menghasilkan standar deviasi sebesar 21.71 Peta Kontrol Proses Penjemuran 400 Waktu Siklus (detik) 300 200 100 X BKA BKB BKA = 321.86 BKB = 191.6 0 1 11 21 31 41 51 Pengamatan Gambar 4.4. Peta Kontrol Proses Penjemuran 5. Proses penggorengan yang dilakukan oleh pekerja G dan H menghasilkan waktu siklus rata-rata sebesar 1381.38 detik, dan menghasilkan standar deviasi sebesar 46.7. Peta Kontrol Proses Penggorengan 2000 Waktu Siklus (detik) 1500 1000 X BKA BKB BKA = 1521.48 BKB = 1241.28 500 1 11 21 31 41 51 Pengamatan Gambar 4.5. Peta Kontrol Proses Penggorengan

1. Uji kecukupan data untuk proses pembentukan adonan dimana dengan nilai N = 60, Σxi adalah 60170, Σxi2 adalah 60371416 dan ( xi)2 adalah 3620428900, sehingga menghasilkan nilai N` = 1, artinya jumlah pengukuran dikatakan cukup (N` N). 2. Uji kecukupan data untuk proses pencetakan kerupuk dimana dengan nilai N = 120, Σxi adalah 11936, Σxi2 adalah 1190044 dan ( xi)2 adalah 142468096, sehingga menghasilkan nilai N` = 4, artinya jumlah pengukuran dikatakan cukup (N` N). 3. Uji kecukupan data untuk proses pengukusan dimana dengan nilai N = 60, Σxi adalah 108168, Σxi2 adalah 195184050 dan ( xi)2 adalah 11700316224, sehingga menghasilkan nilai N` = 2, artinya jumlah pengukuran dikatakan cukup (N` N). 4. Uji kecukupan data untuk proses penjemuran dimana dengan nilai N = 60, Σxi adalah 15674, Σxi2 adalah 4121144 dan ( xi)2 adalah 245674267, sehingga menghasilkan nilai N` = 10, artinya jumlah pengukuran dikatakan cukup (N` N). 5. Uji kecukupan data untuk proses penggorengan dimana dengan nilai N = 60, Σxi adalah 82883, Σxi2 adalah 114622049 dan ( xi)2 adalah 6869591689, sehingga menghasilkan nilai N` = 2, artinya jumlah pengukuran dikatakan cukup (N` N).

1. Waktu Baku Elemen Kerja Proses Pembentukan adonan Dimana faktor penyesuaian adalah 0.10 dan faktor kelonggaran adalah 18.5%. No Waktu Siklus Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku Pekerja Rata-rata (detik) (detik) A B 1 13.3 13.9 13.6 15 17.8 2 25.6 26.1 25.9 28.5 33.8 3 897.3 908.1 902.7 993 1176.7 4 6.6 7.1 6.9 7.6 9 5 3 3.4 3.2 3.5 4.1 6 50.4 50.8 50.6 55.7 66 Total 996.2 1009.4 1307.4 2. Waktu Baku Elemen Kerja Proses Pencetakan kerupuk Dimana faktor penyesuaian adalah 0.10 dan faktor kelonggaran adalah 17%. No Waktu Siklus Pekerja Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku P Q R S Rata-rata (detik) (detik) 1 17 17 17 17 17 19 22 2 12.3 12.3 12.3 12.3 12.3 13.5 15.8 3 10.9 10.9 10.9 10.9 10.9 12 14 4 6.6 6.6 6.6 6.6 6.6 7.26 8.5 5 3.97 4.6 4.93 4.77 4.57 5.03 6 6 48.1 48.1 48.1 48.1 48.1 53 62 Total 98.87 99.5 99.83 99.67 128.3

3. Waktu Baku Elemen Kerja Proses Pengukusan Dimana faktor penyesuaian adalah 0.10 dan faktor kelonggaran adalah 23.5%. No Waktu Siklus Pekerja Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku C D Rata-rata (detik) (detik) 1 31.4 31.5 31.4 34.5 40.4 2 451.3 452.9 452 497.2 581.7 3 264.7 264.7 264.7 291.2 340.7 4 13.4 13.5 13.5 14.9 17.4 5 691.3 695.1 693.2 762.5 892.1 6 5.3 5.4 5.4 5.9 6.9 7 147.6 152.8 150.2 165.2 193.3 8 190.6 194 192.3 211.5 247.5 Total 1795.6 1809.9 2320 4. Waktu Baku Elemen Kerja Proses Penjemuran Dimana faktor penyesuaian adalah 0.10 dan faktor kelonggaran adalah 16.5%. No Waktu Siklus Pekerja Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku E F Rata-rata (detik) (detik) 1 4 4 4 4.4 5.13 2 5.5 5.27 5.4 6 7 3 235.1 230.8 233 256.3 298.6 4 14.1 14.7 14.4 16 18.6 Total 258.7 254.77 329.33

5. Waktu Baku Elemen Kerja Proses Penggorengan Dimana faktor penyesuaian adalah 0.10 dan faktor kelonggaran adalah 23.5%. No Waktu Siklus Pekerja Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku G H Rata-rata (detik) (detik) 1 192.2 193.8 193 212.3 262 2 20.1 20.2 20.2 22.2 27.4 3 33.1 32.4 32.8 36.1 44.6 4 451.4 447.2 449.3 494.2 610.4 5 261.5 266.5 264 290.4 358.6 6 50.8 50.9 50.9 56 69.2 7 10.4 10.4 10.4 11.4 14.1 8 13.4 13.4 13.4 14.7 18.2 9 141.9 148 145 159.5 197 10 197.4 207.9 405.3 445.8 550.6 Total 1372.11 1390.7 2152.1 Untuk menghitung beban kerja ini menggunakan waktu kerja yang disediakan industri pabrik kerupuk Jamrud dalam satu hari kerja = 1 hari adalah 8 jam 1 jam untuk istirahat. Maka total waktu kerja 7 x 60 menit = 420 menit dan untuk hasil total waktu baku dirubah dari detik ke menit. No Proses Kerja Beban Kerja Tenaga Kerja Pengukuran (%) Kondisi Awal 1 Proses Pembentukan Adonan 5.2 2 2 Proses Pencetakan Kerupuk 1 4 3 Proses pengukusan 9.2 2 4 Proses penjemuran 1.3 2 5 Proses penggorengan 8.5 2

No Setelah perhitungan beban kerja didapatkan dari proses kerja di industri pabrik kerupuk, maka selanjutnya menghitung beban kerja perbaikan untuk melihat apakah jumlah tenaga kerja telah sesuai dengan nilai beban kerja yang dilakukan untuk proses kerja. Proses Kerja Beban Kerja Pengukuran (%) Tenaga Kerja Kondisi Awal Jumlah Tenaga Kerja Usulan Beban Kerja Perbaikan (%) Proses Pembentukan 1 10.4 1 5.2 2 Adonan 3 3.5 2 Proses Pencetakan Kerupuk 1 4 2 2 1 18.4 3 Proses pengukusan 9.2 2 3 6.13 1 2.6 4 Proses penjemuran 1.3 2 3 1 1 17 5 Proses penggorengan 8.5 2 3 5.7 Perhitungan standar keluaran No Proses Kerja Waktun Baku Standar Keluaran (menit) (pcs/jam) 1 Proses Pembentukan Adonan 21.79 0.046 2 Proses Pencetakan Kerupuk 2.14 0.467 3 Proses pengukusan 38.67 0.026 4 Proses penjemuran 5.48 0.182 5 Proses penggorengan 35.87 0.028

Setelah menghitung standar keluaran dari setiap proses kerja kemudian menghitung produktivitas tenaga kerja dari setiap proses kerja yang ada pada industri pabrik kerupuk Jamrud. No Proses Kerja Produktivitas Tenaga Kerja Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja Aktual 1 Proses Pembentukan Adonan 0.161 5000 2 Proses Pencetakan Kerupuk 0.817 2500 3 Proses pengukusan 0.091 5000 4 Proses penjemuran 0.637 5000 5 Proses penggorengan 0.098 5000 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan mengenai produktivitas berdasarkan beban kerja pada industri pabrik kerupuk jamrud : 1. Proses pembentukan adonan total waktu bakunya sebesar 1307.4 detik. 2. Proses pencetakan kerupuk total waktu bakunya sebesar 128.3 detik. 3. Proses pengukusan total waktu bakunya sebesar 2320 detik. 4. Proses penjemuran total waktu bakunya sebesar 329.33 detik. 5. Proses penggorengan total waktu bakunya sebesar 2152.1 detik. Pengukuran pada produktivitas tenaga kerja pada proses kerja di industri pabrik kerupuk Jamrud dimulai dari proses pembentukan adonan menghasilkan produtivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.161 pcs/hari/tk dan untuk produktivitas tenaga kerja aktual menghasilkan sebesar 5000 /pcs/hari/tk, untuk proses pencetakan kerupuk menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran 0.817 pcs/hari/tk dan untuk produktivitas tenaga kerja aktual menghasilkan sebesar 2500 /pcs/hari/tk,

untuk proses pengukusan menghasilkan produtivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.091 pcs/hari/tk dan untuk produktivitas tenaga kerja aktual menghasilkan sebesar 5000 /pcs/hari/tk, untuk proses penjemuran menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.637 pcs/hari/tk dan untuk produktivitas tenaga kerja aktual menghasilkan sebesar 5000 /pcs/hari/tk, dan sampai proses penggorengan menghasilkan produktivitas tenaga kerja pengukuran sebesar 0.098 pcs/hari/tk dan untuk produktivitas tenaga kerja aktual menghasilkan sebesar 5000 /pcs/hari/tk. Saran Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah industri pabrik kerupuk Jamrud agar tetap menjaga dan meningkatkan disiplin kerja pekerja pabrik kerupuk, serta sebaiknya mempertimbangkan perbaikan beban kerja yang dialami oleh pekerja dan mengoptimalkan tenaga kerja dengan melakukan pelatihan cara kerja untuk meningkatkan produktivitas. DAFTAR PUSTAKA Danapriatna, Nana., Setiawan, Rony. Pengantar Statistika.: Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta, 2005. Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta, 1986. Gempur, Santoso. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. PT. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta. 2004.

Hani, T. Handoko.1995. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kesatu BPFE, UGM, Yogyakarta. Nurmianto, Eko. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Guna Widya. Surabaya. 1996. Purnomo, Hari, Pengantar Teknik Industri, Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2003. Sutalaksana, dkk. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB. Bandung. 2006. Sastrowinoto, Suyatno, Meningkatkan Produktifitas dengan Ergonomi, Penerbit Pustaka Binawan Pressindo, Jakarta 1985. Tarwaka, Solichul H. A dan Lilik S.Bakri.Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja dan produktivitas. Uniba Pres, Universitas Islam Batik. Solo. 2004. Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi, Studi Waktu dan Pengukuran Kerja, PT. Guna Wijaya, Jakarta, 1995.