EKSPLORASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

ECL SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BARU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DI KOTA SURAKARTA MENUJU OPEN EDUCATION RESOURCES

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : Pengenalan E-Learning. Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

PENERAPAN MEDIA E-LEARNING

PRAKTEK E-LEARNING. Mengaskses e-learning UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Puskom UNY

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

Lampiran Pertanyaan Wawancara dengan Ketua STAB Nalanda. 1. Menurut Bapak, Apakah akreditasi daripada STAB Nalanda dan apa saja aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ismi Rakhmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERTEMUAN III. Kode Mata Kuliah Semester. 4 (empat) SKS. 2 (dua) Prodi/Fakultas. S1 Informatika / F.T. Febrian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, komputasi fisika, bahan ajar berbasis web *)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berlangsung pesat, saat ini bermunculan istilah e-learning, online

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB I PENDAHULUAN. Proses penguasaan suatu konsep di dalam upaya memperkaya informasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Model pembelajaran menulis karya ilmiah dokumentasi keperawatan

Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beraneka sumber belajar dengan mudah diakses di seluruh pelosok tanah air kapan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk menghafal, dan bukan untuk berpikir secara kreatif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. waktu. Model-model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

I. PENDAHULUAN. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan dan kesejahteraan bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS DI SMA. Tri Indri Hardini

APRESIASI E-LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (sumber: bps.go.id)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNISBANK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi pendidik, sebab disamping memberikan cara-cara yang

MANUAL PROSEDUR SEMINAR KELAS

BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Kata kunci: sumber belajar, internet, Pengolahan Makanan Oriental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

Oleh: Nila Kusuma Windrati

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sangat

Pengenalan elearning. Untuk Mahasiswa Angkatan Baru Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan elearning

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dahulu. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai. maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perluasan media informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

EKSPLORASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd PENDAHULUAN E-learning atau biasa disebut electronic learning adalah the process of learning online especial via internet and email (www.dictionary.com). E-learning disampaikan dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan internet (world wide web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan internet) dan intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan). Disampaikan Ki Supriyoko bahwa dari 100 unversitas terkemuka di dunia didominasi oleh universitas Cina, dalam hal ini Hong Kong, Taiwan dan Cina Daratan (dalam Kedaulatan Rakyat, 25 Februari 2007 ), mengapa universitas Cina dapat berprestasi unggul sehingga mampu mengalahkan perguruan tinggi negaranegara lain pada umumnya? Apakah keunggulan dari universitas Cina dan dikembangkan di perguruan tinggi kita? Diluar budaya bangsa Cina yang akar-akar filsafatnya sangat kuat, ternyata teknologi mutakhir sangat menunjang keberhasilannya. Keadaan civitas akademika disana sangat familiar dengan internet. Itu hanya satu sebab diantara sebab yang lain yang menyebabkan perhuruan tinggi di Cina berhasil. Setidaknya hal ini memecut kita untuk memperbaiki ke hal yang lebih baik. Dalam seminar nasional e-learning di Pusat Studi jepang UI Jakarta, menurut Lilik Gani, daya serap konvensional learning hanya 30%, namun mereka yang belajar e-learning sekitar 70% - 80%. * Makalah ini disertakan dalam Seminar Pengembangan Ilmu Pendidikan, 3 Maret 2007 di Aula Registrasi UNY 1

Dengan teknologi komunikasi dan informasi terjadi akselerasi pemerataan belajar dan peningkatan pendidikan ( dalam Kompas, 29 Agustus dalam www.stibanas.ac.id). Dari contoh fenomena di atas, kegiatan pengembangan e-learning tidak bisa dianggap ringan, karena tantangan masa depan lebih berat dan mahasiswa wajib untuk ikut serta dalam pergerakan dunia ini. PENGEMBANGAN MATA KULIAH DENGAN E-LEARNING ( MANFAAT DAN MASALAH) a. Mengembangkan kreativitas dan fleksibel E-learning sangat bermanfaat bagi proses belajar mengajar, baik bagi pembelajar yaitu guru dan dosen juga pelajar maupun mahasiswa. Kegiatan ini sangat potensial untuk mengembangkan kreativitas dan berkomunikasi secara luas. Pembelajaran terbuka atau tertutup bisa dipilih sebagai alternatif, baik secara serentak ataupun tertunda waktunya. Kegiatan e-learning ini memungkinkan mahasiswa secara fleksibel, karena bisa disesuaikan dengan ketersediaan waktu dan materi bisa diakses melalui internet. b. Reinforcement dengan penelusuran Manfaat lainnya dari pembelajaran e-learning adalah sebagai kegiatan pilihan bagi mahasiswa (mungkin beberapa mahasiswa belum familiar dengan kegiatan ini). Tingkat fleksibel ini memberikan penyesuaian waktu dan aktivitas kesibukan mahasiswa, baik tatap muka secara penuh atau konvensional, sebagian tatap muka dan sebagian lagi melalui internet atau bahkan sepenuhnya melalui internet. Sebagai komplemen dari materi biasa, misalnya tatap muka perkuliahan, juga diprogramkan sebagai reinforcement ( pengayaan ) atau remedial bagi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sebagaimana perkuliahan seperti biasa. Salah satu proses ini adalah peserta didik melakukan penggalian atas definisi suatu mata kuliah diluar buku referensi yang diacu oleh dosen dengan menelusuri www.dictionary.com mencari definisi dari kata selalu muncul dalam bidang mata kuliah yang bersangkutan. 2

Selain itu, penggalian makna dikembangkan dengan kegiatan thesaurus, yaitu mencari arti kata lain atau sinonim, bisa dengan membuka fitur www.dictionary.com kemudian masuk ke kolom thesaurus, atau langsung www.thesaurus.com sehingga para peserta didik mengetahui kata lain yang juga sejenis dengan makna sama. Dari kegiatan ini, diharapkan mahasiswa bisa memahami bahwa dunia bahasa sangatlah luas, banyak kata yang sebenarnya sama namun terkadang kita melupakannya atau kemungkinan lain adalah kita terlalu satu memakai kata tertentu padahal sebenarnya kita bisa memakai sinonim lain untuk memperluas pembendaharaan kata. Kegiatan ini dikatakan reinforcement, ketika materi perkuliahan telah disampaikan oleh dosen secara fisik tatap muka, maka peserta didik mengakses materi pembelajaran elektronik untuk semakin memantapkan tingkat penguasaan pemahaman materi. Hal ini sangat ditunjang oleh sarana prasarana perkuliahan yang memadai, apabila tatap muka dan reinforcement dilaksanakan serentak dan meminta hasil yang cepat. Namun bila dilaksanakan serentak tapi tempat pengaksesan berlainan, diharapkan adanya kejelasan petunjuk pelaksanaan, baik ketika di kelas maupun di layar monitor. Setelah itu dibuat rekapitulasi data yang masuk dari mahasiswa dari tanggal masuk, urutan masuk dan uraiannya. Sehingga dapat terlihat mahasiswa yang rajin dan aktif mengikuti dengan mahasiswa yang kurang bersemangat. c. Paperless Satu hal dipersiapkan oleh dosen adalah mempersiapkan materi perkuliahan secara on-line, yaitu menyusun Satuan Acara Perkuliahan, sehingga mahasiswa bisa meng-upload materi tersebut. Disebutkan secara jelas tugas kepada mahasiswa, baik individu atau kelompok. Dosen bisa menerima pekerjaan mahasiswa melalui internet, kemudian secara langsung direview oleh dosennya sehingga terjadi paperless, karena laporan biasanya dikumpulkan menjadi tumpukan berkas di meja. d. Tes, Quiz, Bank Soal Kegiatan pelengkap lainnya adalah membuat tes atau quiz dalam bank soal di fiturnya, baik dari dosen kepada mahasiswa maupun antarmahasiswa, sehingga bisa 3

memonitor keaktifan mahasiswa dan mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman materi. Kegiatan ini sangat memungkinkan tempat bagi mahasiswa yang pemalu atau pendiam sehingga bila tidak ada keinginan untuk bertanya di dalam kelas, mereka dapat menyalurkan ide soal dan pertanyaannya ke kolom ini. Tidak menutup kemungkinan ada nilai atau score di kolom lain, sehingga bisa terlihat jawaban yang benar dan segera mengetahui bila jawabannya kurang sempurna. Kegiatan ini bisa merangsang persiapan diri menuju ujian pertengahan semester dan ujian akhir semester. e. Refleksi dan Diskusi Interaksi tidak langsung tidak menjadi halangan untuk mengetahui keadaan peserta didiknya, karena dibuatkan kolom untuk refleksi, sebagai kolom yang disediakan untuk mengungkapkan isi hati baik tentang materi perkuliahan, maupun sisi lain yang bisa mengembangkan kreativitas belajar siswa. Forum diskusi juga dipersiapkan untuk dosen kepada mahasiswa atau antarmahasiswa, bisa kemungkinan terjadi pengayaan materi dari mahasiswa selalu aktif mencari dan mengembangkan bahan perkuliahan sehingga dosen tidak sebagai penuntut kuliah, tetapi sebagai penuntun kuliah menuju tujuan instruksional yang diharapkan. f. Chat, Massage Bila dalam perkembangannya terjadi kemacetan proses, disediakan chat atau massage yang dipergunakan untuk individual progress. Segi positifnya adalah bisa melakukan teguran, himbauan atau saran demi pengembangan mahasiswa yang bersangkutan maupun demi keberhasilan mata kuliah, tentunya dengan etika dan norma yang dianjurkan. g. Pengembangan diri dan menghilangkan kejenuhan Dengan adanya kegiatan e-learning lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan atau materi yang menjadi tangung jawab sesuai tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi. Aktivitas ini dapat mengembangkan diri untuk melakukan penelitian guna meningkatkan wawasan yang relatif lebih baru, juga menghilangkan kejenuhan atas kegiatan perkuliahan yang berlangsung. 4

h. Masalah dan solusi E-learning sebagai wahana baru dalam dunia pendidikan, masih mempunyai masalah untuk berkembang, yaitu : konsep tatap muka yang konvensional masih menjadi poin kuat untuk kelulusan mahasiswa. Langkah ini bisa diselesaikan dengan baik, ketika diprakondisi perkuliahan sudah diberikan penjelasan bahwa sistem perkuliahan terbuka dan tertutup. Jadi selain tatap muka di kelas, aktivitas e-learning pun masih bisa dijadikan pengganti poin kehadiran dengan dibuatnya rekapitulasi hasil yang masuk. Kompetensi standar yang diharapkan dalam Satuan Acara Perkuliahan jelas disebutkan, sehingga tugas-tugas yang mendukung dan materi yang disediakan bisa langsung dilihat. Mahasiswa yang tepat waktu dan santai dalam akses data akan terlihat, sebagai poin hasir dan poin nilai. Masalah lain adalah belum tersedianya fasilitas komputer di ruang kelas. Hal ini bisa diantisipasi dengan menggunakan laboratorium jurusan yang mempunyai fasilitas LAN, memakai pusat komputer di kampus atau mengakses lewat warung internet. Karena hambatan ini, kegiatan dapt dijalankan tidak serentak, fleksibel namun dengan batas waktu yang ditentukan. Bila mahasiswa mengalami kejenuhan dalam belajar, bisa juga mengadakan e- learning dengan hanya menggali dan menelusuri materi dan dijadikan bahan diskusi di pertemuan barikutnya atau mengadakan umpan balik merespon dari kegiatan perkuliahan, bisa dengan penulisan puisi, lomba anekdot yang lucu atau kegiatan ringan lainnya yang dikirimkan yang berhubungan dengan materi. Kegiatan internet dalam pembelajaran e-learning memang harus ditunjang oleh berbagai fihak yang ahli di bidang masing-masing, karena sebelum melaksanakan e-learning, ada beberapa hal yang berkaitan dengan aplikasi dunia komputer. Dan tidak sedikit mahasiswa yang masih belum mengkondisikan keterampilan komputer untuk perkembangan dirinya. Namun hal ini bisa dilakukan sejalan dengan pembelajaran berlangsung. 5

KESIMPULAN Tidak bisa dipungkiri, bahwa dunia pendidikan sangat kompleks atas masalah yang berada disekelilingnya. Sebagai suatu sistem yang saling berkaitan dengan sistem lain yang tidak bisa seketika berubah, namun jangan dijadikan halangan yang membendung kreativitas, tetapi tantangan untuk menjadikan dunia pendidikan lebih maju. Akan dijadikan hal positif adalah tujuan dari pembelajaran dari mata kuliah yang tertuang dalam Satuan Acara Perkuliahan yaitu membentuk mahasiswa yang mempunyai kompetensi dasar, baik kognitif, afektif maupun psikomotor juga mampu bersaing dalam atmosfir yang berkembang di masa yang akan datang. E-learning hanyalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Alat ini jika dipergunakan bersama dengan alat-alat yang lain yang akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan. Dengan demikian, e-learning tidak harus digunakan secara murni, tetapi bisa diharmonisasikan dengan penggunaan media lain untuk saling menunjang keberhasilan. 6

DAFTAR PUSTAKA Ki Supriyoko.2007.Keunggulan Universitas Cina dalam Kolom Analisis di Harian Kedaulatan Rakyat, 25 Februari 2007 Lilik Gani.2006. Depdiknas Dorong Kuliah Tanpa Harus ke Kampus dalam seminar Nasional E-Learning di Pusat Studi Jepang UI dalam Harian KOMPAS, 29 Agustus 2006 [online]available at: http://www.stibanas.ac.id/?pilih=lihat&id=20 2007.[online] http://www.dictionary.com 2007.[online] http://en.www.wikipedia.org/wiki/e-learning 2007.[online] http://www.sinarharapan.co.id 2007. Materi Pembelajaran E-learning dalam PEKERTI Dosen Baru di P3AI 7

EKSPLORASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING Oleh : EVA IMANIA ELIASA, S.Pd Disertakan dalam Seminar Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta AULA REGISTRASI UNY 3 Maret 2007 8