PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOALEMO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit.

STRATEGI SANITASI KABUPATEN ( SSK )

PEMETAAN BASIS DATA SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BOALEMO BERBASIS WEB

KAJIAN SEBARAN SPASIAL SEKOLAH SMP/MTs DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN (Suatu Studi Kasus Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan)

LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

peta didefinisikan sebagai gambaran dari Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas b. Jenis Jenis Peta a. Peta Dasar

ANALISIS DAN PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH BERBASIS SISTIM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KABUPATEN POHUWATO)

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 No

BAB II KAJIAN TEORI. dibuat mengikuti ukuran sama luas, sama bentuk, sama jarak, dan sama arah.

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Gorontalo) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Wonosari merupakan salah satu dari 7 kecamatan yang ada di

Jurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015

Kecamatan : Bogor Timur Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2021 Triwulan : 1

LAPORAN KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016

ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

ANALISIS PERSEBARAN DAN RADIUS KERUANGAN PENCAPAIAN MAKSIMAL FASILITAS SEKOLAH DASAR KECAMATAN BUKATEJA

Kecamatan : Bogor Tengah Data Urusan : Pendidikan Tahun : 2017 Triwulan : 1

Pemetaan Persebaran SMA/SMK/MA di Gorontalo Utara Berbasis Web ABSTRAK 1. PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum peta

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

ANALISA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO

PEMETAAN RESORT (MR 207) PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S.

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI GORONTALO

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)

Pengertian Sistem Informasi Geografis

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

KAJIAN JANGKAUAN PELAYANAN DAN KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pemetaan digital Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

KATA PENGANTAR. Boalemo, Pebruari 2013 BIDANG P2PL SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN. Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Jurnal Geodesi Undip Agustus 2016

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA PEMBANGUNAN TURAP DI KECAMATAN BENGKALIS

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan resort

Profil Pendidikan 2014

EVALUASI KESESUAIAN JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH DAN FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB II KAJIAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KECAMATAN BONDOWOSO. Nevy Farista Aristin

PEMETAAN SMA/SMK/MA DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

Profil UPTD KECAMATAN MUSTIKAJAYA PEMBINAAN SD

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

2) Pendidikan Menengah. rasio guru dan murid. a) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan pendekatan spasial. Metode penelitian kuantitatif dapat

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam

SIG DALAM PEMETAAN SEBARAN GURU IPS DAN GEOGRAFI DI WILAYAH KOTA METRO (JURNAL) Oleh: RIKI TRI KURNIAWAN

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

BAB I PENDAHULUAN. skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan seutuhnya serta masyarakat

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2014 Seri E Nomor 32 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Indikator Sarana Prasarana Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimesional. (Dedy Miswar,

PROFIL PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN 2013

K E P U T U S A N KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KENDAL NOMOR 420/5998/DISDIKBUD/2017 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya yang semakin

Analisis Deskriptif Pendidikan RA dan Madrasah Tahun Pelajaran

Series Data Umum Kota Semarang Data Umum Kota Semarang Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2017

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

SIG FASILITAS UMUM UNTUKPENGGUNA JALAN BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN OS ANDROID

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SLTP DI KECAMATAN MAPANGET Orvans Lexsi Uang 1, Michael M. Rengkung², & Amanda S.

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) , , ,

BAB IV METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH   

Transkripsi:

PEMETAAN SEBARAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOALEMO Herlina M. Dai, Fitryane Lihawa*, Nurfaika** Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Geografi (S1) F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email: herlinadai@yahoo.com Abstrak Herlina M. Dai Pemetaan Sebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Boalemo. Penelitian ini untuk memetakan dan menganalisis sebaran sekolah di Kabupaten Boalemo. Analisis tersebut berguna untuk mengetahui apakah daya tampung di Kabupaten Boalemo sebanding dengan Jumlah (Anak Usia Sekolah (AUS) atau lebih besar dari jumlah AUS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi guna untuk pengambilan data berupa titik koordinat dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan dokumentasi untuk pengambilan data jumlah guru, jumlah siswa, jumlah rombel, jumlah AUS dan jumlah penduduk di tiap kecamatan. Pengolahan data yang diperoleh dari lapangan menggunakan MS Excel dan software ArcGis. Berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa jumlah sekolah di Kabupaten Boalemo sebanyak 141 unit dengan jumlah sekolah terbanyak adalah Kecamatan Paguyaman dan yang paling sedikit ada pada Kecamatan Paguyaman Pantai. Berdasarkan analisis sebaran sekolah dan analisis Angka Partisipasi Kasar (APK) serta Angka Partisipsi Murni (APM) maka dapat diketahui bahwa stabilitas pelayanan pendidikan sudah memadai sehinggga sebaran sekolah di Kabupaten Boalemo sudah merata. Kata Kunci: Daya Tampung, AUS, APK, dan APM 1. Pendahuluan Sekolah merupakan sarana utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Untuk itu sekolah harus terletak pada posisi yang strategis dan tersebar merata di seluruh daerah. Perkembangan wilayah pemukiman dan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan beberapa masalah diantaranya daya tampung sekolah tidak memadai dan fasilitas pendukung yang tidak lengkap (Qolis dan Fariza, 2010). Kondisi seperti ini bisa menganggu stabilitas pelayanan pendidikan. Kabupaten Boalemo tentu tidak lepas dari masalah yang telah dikemukakan di

atas, sebab dengan melihat kondisi Kabupaten Boalemo memiliki luas 2.362,58 km 2 dengan jumlah Kecamatan adalah 7, yaitu Kecamatan Mananggu, Kecamatan Tilamuta, Kecamatan Botumoito, Kecamatan Dulupi, Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman Pantai, dan Kecamatan Wonosari. Jika dibandingkan dengan luas Kota Gorontalo, Boalemo merupakan daerah yang cukup luas dengan jumlah penduduk 141.030 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan dengan jumlah SD/sederajat yakni 141 unit dan jumlah siswa 20.261 orang. Namun kesesuaian jumlah sekolah terhadap penduduk mengacu pada besarnya daya tampung sekolah. Daya tampung sekolah merupakan kemampuan sekolah menampung penduduk usia sekolah. Dalam hal ini, peraturan bersama Menteri Pendidikan dan Menteri Agama Nomor 04/VI/PB/2011, Nomor MA/111/2011, menjadi dasar perhitungan daya tampung sekolah, dimana jumlah peserta didik pada SD/MI dalam satu rombongan belajar/ kelas paling banyak 40 (empat puluh) orang. Hal tersebut berarti semakin banyak jumlah rombel dalam satu sekolah, semakin besar daya tampung sekolah tersebut. Untuk melihat besar partisipasi angka penduduk usia sekolah (AUS), maka akan dianalisis besar angka partisipasi dari AUS tiap kecamatan, yang meliputi angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis dan memetakan sebaran sekolah (SD/MI) di Kabupaten Boalemo dengan judul : Pemetaan Sebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Boalemo. 2. Metode penelitian 2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di semua jenjang Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jumlah sekolah 141 unit. Kabupaten Boalemo dibagi ke dalam 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Mananggu, Kecamatan Tilamuta, Kecamatan Botumoito, Kecamatan Dulupi, Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Paguyaman Pantai, dan Kecamatan Wonosari dengan luas 2.362,58 km 2. Jika dilihat dari topografinya, sebagian besar wilayah Kabupaten Boalemo merupakan perbukitan, yaitu terletak pada 0 2.000 meter di atas permukaan laut. 2.2 Alat dan Bahan a. Komputer/Laptop sebagai hardware digunakan untuk mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan maupun dari sumber lainnya. b. Global Position system (GPS) Garmin etrex 30 sebagai alat untuk mengambil titik koordinat di lapangan. c. Software ArcGIS 9.3 sebagai software untuk melakukan proses pemetaan. d. Microsoft exel digunakan sebagai alat untuk mengolah data

e. Peta administrasi sebagai dasar acuan koordinat pembanding dengan skala 1 : 50.000 Tahun 2011 2031. 2.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti meliputi: 1) Observasi dan survey lapangan, yaitu suatu metode dengan cara mengunjungi langsung setiap lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Sekolah Dasar dan mengambil titik koordinat dengan menggunakan GPS 2) Dokumentasi yaitu suatu metode yang digunakan dengan cara mengambil data dari Dinas Pendidikan di Kabupaten Boalemo, BAPPEDA Kabupaten Boalemo serta data maupun gambar setiap Sekolah Dasar sebagai bukti fisik yang akan ditampilkan pada data Spasial secara digital. 2.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan potensi hubungan (relationships) atau pola-pola yang terdapat di antara unsur-unsur geografis yang terkandung didalam data digital dengan batas-batas wilayah studi tertentu (Prahasta, 2009). 3 Hasil dan Pembahasan Data sebaran Sekolah di Kabupaten Boalemo meliputi data SD dan MI. Untuk data sebaran SD dapat dilihat pada tabel 6 sedangkan untuk sebaran MI dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 6. Sebaran Sekolah Dasar No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 1 SDN 01 Mananggu Tabulo 0 0 30' 11,7" 122 0 8' 33,4" 2 SDN 02 Mananggu Kramat 0 0 29' 48,8" 122 0 9' 27,3" 3 SDN 03 Mananggu Bendungan 0 0 31' 4,3" 122 0 9' 17,3" 4 SDN 04 Mananggu Kaaruyan 0 0 30' 29,8" 122 0 9' 20,1" 5 SDN 05 Mananggu Tabulo Selatan 0 0 29' 28,7" 122 0 8' 27,4" 6 SDN 06 Mananggu Mananggu 0 0 30' 25,1" 122 0 8' 10" 7 SDN 07 Mananggu Pontolo 0 0 29' 34" 122 0 9' 54,3" 8 SDN 08 Mananggu Buti 0 0 30' 45,2" 122 0 8' 38,8 9 SDN 09 Mananggu Mananggu 0 0 30' 37,1" 122 0 7' 34" 10 SDN 10 Mananggu Bendungan 0 0 31' 52,9" 1229'17,7" 11 SDN 11 Mananggu Salilama 0 0 30' 3,7" 122 0 9' 33,3" 12 SDN 12 Mananggu Bontula 0 0 30' 2.1" 122 0 10' 50" 13 SDN 13 Mananggu Kramat 0 0 29' 20,7" 122 0 8' 54,7" 14 SDN 01 Botumoito Patoameme 0 0 29' 34,2" 122 0 17' 48,9"

No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 15 SDN 02 Botumoito Hutamonu 0 0 29' 28,5" 122 0 15' 23,5" 16 SDN 03 Botumoito Tutula 0 0 39' 51,2" 122 0 17' 54,4" 17 SDN 04 Botumoito Tapadaa 0 0 29' 12,7" 122 0 12' 53,8" 18 SDN 05 Botumoito Botumoito 0 0 29' 48,7" 122 0 16' 56,2" 19 SDN 06 Botumoito Potanga 0 0 30'31,3" 122 0 18' 7,6" 20 SDN 07 Botumoito Boliyohuto 0 0 29' 8,6" 122 0 11' 9,3" 21 SDN 08 Botumoito Botumoito 0 0 29' 54,4" 122 0 16' 33,9" 22 SDN 09 Botumoito Rumbia 0 0 30' 4,9" 122 0 12' 31,3" 23 SDN 10 Botumoito Tutulo 0 0 30' 0" 122 0 17' 13,4" 24 SDN 11 Botumoito Dulangayo 0 0 29' 18,5" 122 0 14' 8,7" 25 SDN 12 Botumoito Tutulo 0 0 29' 33,1" 122 0 18' 23,6" 26 SDN 13 Botumoito Botumoito 0 0 30' 29,3" 122 0 15' 52,3" 27 SDN 14 Botumoito Boliyohuto 0 0 28' 45,7" 122 0 11' 52,3" 28 SDN 15 Botumoito Rumbia 0 0 30' 43,6" 122 0 12' 48,3" 29 SDN 01 Tilamuta Hungayonaa 0 0 31' 30,9" 122 0 20' 44,5" 30 SDN 02 Tilamuta Pentadu Timur 0 0 30' 54,3" 122 0 20' 46,9" 31 SDN 03 Tilamuta Ayuhulalo 0 0 32' 25,6" 122 0 20' 30,5" 32 SDN 04 Tilamuta Pentadu Barat 0 0 32' 24,7" 122 0 20' 51,5" 33 SDN 05 Tilamuta Mohungo 0 0 31' 38,7" 122 0 21' 39,9" 34 SDN 06 Tilamuta Lomu 0 0 31' 17,4" 122 0 19' 26,5" 35 SDN 07 Tilamuta Tenilo 0 0 31' 30,15 122 0 24' 36,3" 36 SDN 08 Tilamuta Piloliyanga 0 0 32' 31,1" 122 0 20' 46,4" 37 SDN 09 Tilamuta Hungayonaa 0 0 31' 41,2" 122 0 20' 12,7" 38 SDN 10 Tilamuta Bajo 0 0 29' 43,4" 122 0 21' 6,9" 39 SDN 11 Tilamuta Lahumbo 0 0 32' 32,2" 122 0 21' 31" 40 SDN 12 Tilamuta Limbato 0 0 32' 2,5" 122 0 20' 51,8" 41 SDN 13 Tilamuta Modelomo 0 0 31' 16,3" 122 0 20' 31,6" 42 SDN 14 Tilamuta Ayuholalo 0 0 32' 26" 122 0 19' 41,6" 43 SDN 15 Tilamuta Piloliyanga 0 0 32' 42,4" 122 0 20' 32,1" 44 SDN 16 Tilamuta Pentadu Timur 0 0 31' 22,2" 122 0 22' 42,9" 45 SDN 17 Tilamuta Lahumbo 0 0 33' 16" 122 0 22' 37,2" 46 SDN 01 Dulupi Dulupi 0 0 31' 14" 122 0 27' 7,6" 47 SDN 02 Dulupi Kota Raja 0 0 35' 15,2" 122 0 28' 43" 48 SDN 03 Dulupi Dulupi 0 0 34' 1,1" 122 0 24' 32,9" 49 SDN 04 Dulupi Dulupi 0 0 31' 50,9" 122 0 25' 32,8" 50 SDN 05 Dulupi Tabongo 0 0 31' 24,5" 122 0 27' 33,8" 51 SDN 06 Dulupi Tangga Jaya 0 0 36' 15,5" 122 0 24' 31,8" 52 SDN 07 Dulupi Dulupi 0 0 30' 48,7" 122 0 27' 19,4" 53 SDN 08 Dulupi Tabongo 0 0 32' 12,1" 122 0 26' 56,7" 54 SDN 09 Dulupi Polohungo 0 0 34' 59,5" 122 0 26' 20,1" 55 SDN 10 Dulupi Tangga Jaya 0 0 36' 20" 122 0 23' 0,6" 56 SDN 11 Dulupi Tangga Barito 0 0 40' 41" 122 0 18' 51"

No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 57 SDN 12 Dulupi Tangga Barito 0 0 37' 40,5" 122 0 22' 57,6" 58 SDN 13 Dulupi Kota Raja 0 0 34' 48,9" 122 0 28' 33,8" 59 SDN 14 Dulupi Tanah Putih 0 0 34' 22,8" 122 0 25' 0,5" 60 SDN 15 Dulupi Huwata 0 0 31' 16,7" 122 0 26' 41,4" 61 SDN 16 Dulupi Tabongo 0 0 30' 31,1 122 0 27' 41,1" 62 SDN 17 Dulupi Polohungo 0 0 34' 55,2" 122 0 27' 18,1" 63 SDN 01 Wonosari Harapan 0 0 41' 19,8" 122 0 29' 0" 64 SDN 02 Wonosari Suka Maju 0 0 43' 19,7" 122 0 29' 2,9" 65 SDN 03 Wonosari Bongo 2 0 0 42' 21,2" 122 0 26' 56,6" 66 SDN 04 Wonosari Suka Maju 0 0 42' 58" 122 0 29' 7,1" 67 SDN 05 Wonosari Dimito 0 0 41' 42" 122 0 24' 7" 68 SDN 06 Wonosari Trirukun 0 0 43' 39,4" 122 0 27' 38,4" 69 SDN 07 Wonosari Bongo 3 0 0 42' 16,2" 122 0 26' 19,5" 70 SDN 08 Wonosari Tanjung Harapan 0 0 44' 50,2" 122 0 28' 4" 71 SDN 09 Wonosari Mekar Jaya 0 0 39' 6,8" 122 0 29' 9,7" 72 SDN 10 Wonosari Suka Mulya 0 0 42' 50,9" 122 0 24' 53,4" 73 SDN 11 Wonosari Jatimulya 0 0 42' 6" 122 0 27' 48,7" 74 SDN 12 Wonosari Bayangkara 0 0 41' 19,9" 122 0 29' 12,2" 75 SDN 13 Wonosari Dulohupa 0 0 43' 43,1" 122 0 28' 59,3" 76 SDN 14 Wonosari Pangeya 0 0 45' 1,1" 122 0 25' 31,5" 77 SDN 15 Wonosari Saritani 0 0 46' 26,4" 122 0 20' 28,8" 78 SDN 16 Wonosari Saritani 0 0 46' 46,7 122 0 18' 35,5" 79 SDN 17 Wonosari Dimito 0 0 43' 1,2" 122 0 22' 44,7" 80 SDN 18 Wonosari Saritani 0 0 46' 32" 122 0 22' 51,2" 81 SDN 19 Wonosari Bongo 2 0 0 43' 31,9" 122 0 26' 27,1" 82 SDN 20 Wonosari Suka Mulya 0 0 43' 34,8" 122 0 24' 16,8" 83 SDN 21 Wonosari Raharja 0 0 44' 12,4" 122 0 27' 51,5" 84 SDN 22 Wonosari Mekar Jaya 0 0 40' 43,1" 122 0 27' 20,1" 85 SDN 23 Wonosari Pangeya 0 0 45' 2,4" 122 0 23' 39,3" 86 SDN 24 Wonosari Saritani 0 0 45' 12,5" 122 0 21' 47,9" 87 SDN 25 Wonosari Dimito 0 0 40' 41,6" 122 23' 11,7" 88 SDN 26 Wonosari Mekar Jaya 0 0 40' 8,5" 122 0 26' 19,3" 89 SDN 27 Wonosari Pangeya SP 2 0 0 45' 40" 122 0 23' 9,5" 90 SDN 28 Wonosari Pangeya 0 0 44' 37,2" 122 0 22' 40,9" 91 SDN 29 Wonosari Tanjung Harapan 0 0 45' 0,5" 122 0 26' 28,2" 92 SDN 01 Paguyaman Wonggahu 0 0 38' 3,7" 122 0 33' 45,1" 93 SDN 02 Paguyaman Bongo 0 0 0 36' 33" 122 0 28' 42,8" 94 SDN 03 Paguyaman Molombulahe 0 0 37' 55,3" 122 0 34' 29,5" 95 SDN 04 Paguyaman Sosial 0 0 37' 46,2" 122 0 35' 3,3" 96 SDN 05 Paguyaman Tenilo 0 0 37' 53,8" 122 0 32' 34,2" 97 SDN 06 Paguyaman Tangkobu 0 0 37' 9,9" 122 0 36' 26" 98 SDN 07 Paguyaman Mutiara 0 0 39' 57,3" 122 0 33' 13,6"

No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 99 SDN 08 Paguyaman Kuala Lumpur 0 0 38' 40,1" 122 0 34' 17,7" 100 SDN 09 Paguyaman Bongo Tua 0 0 41' 28" 122 0 31 45,4" 101 SDN 10 Paguyaman Bongo Tua 0 0 40' 8,7" 122 0 31' 4,4" 102 SDN 11 Paguyaman Saripi 0 0 39' 38,6" 122 0 31' 58,8" 103 SDN 12 Paguyaman Karya Murni 0 0 33' 57,7" 122 0 38' 7,9" 104 SDN 13 Paguyaman Girisa 0 0 31' 18,5" 122 0 38' 40,1" 105 SDN 14 Paguyaman Saripi 0 0 37' 30,2" 122 0 31' 19,2 106 SDN 15 Paguyaman Batu Kramat 0 0 38' 30,7" 122 0 29' 13,9" 107 SDN 16 Paguyaman Bongo 4 0 0 38' 30,7" 122 0 25' 48,9" 108 SDN 17 Paguyaman Rejonegoro 0 0 38' 36,3" 122 0 35' 15,1" 109 SDN 18 Paguyaman Bongo 4 0 0 38' 55,6" 122 0 25' 35,7" 110 SDN 19 Paguyaman Balate Jaya 0 0 35' 39" 122 0 32' 30,7" 111 SDN 20 Paguyaman Bualo 0 0 38' 27,5" 122 0 24' 16,6" 112 SDN 21 Paguyaman Permata 0 0 40' 48,5" 122 0 30' 48,5" 113 SDN 22 Paguyaman Dilato 0 0 41'58,9" 122 0 31' 12,5" 114 SDN 23 Paguyaman Huwongo 0 0 36' 38,1" 122 0 28' 18,8" 115 SDN 24 Paguyaman Saripi 0 0 37' 16,3" 122 0 30' 48,7" 116 SDN 25 Paguyaman Mustika 0 0 39' 30,5" 122 0 32' 50,6" 117 SDN 26 Paguyaman Bongo 4 0 0 38' 13,1" 122 0 26' 52,5" 118 SDN 27 Paguyaman Bualo 0 0 39' 7,6" 122 0 24' 33,4" 119 SDN 28 Paguyaman Huwongo 0 0 35' 57" 122 0 28' 15" 120 SDN 01 Pag. Pantai Bubaa 0 0 31' 5" 122 0 33' 18,3" 121 SDN 02 Pag. Pantai Limbatihu 0 0 30' 43,6" 122 0 31' 6,3" 122 SDN 03 Pag. Pantai Lito 0 0 30' 40,3" 122 0 34' 48,1" 123 SDN 04 Pag. Pantai Limbatihu 0 0 31' 17,9" 122 0 32' 4,9" 124 SDN 05 Pag. Pantai Apitalawu 0 0 30' 37,4" 122 0 36' 28,6" 125 SDN 06 Pag. Pantai Towayu 0 0 33' 47,6" 122 0 30 20,5" 126 SDN 07 Pag. Pantai Olibuu 0 0 30' 6,7" 122 0 37' 18" 127 SDN 08 Pag. Pantai Bukit Karya 0 0 34' 48,6" 122 0 32' 22,1" 128 SDN 09 Pag. Pantai Limbatihu 0 0 30' 30,8" 122 0 31'54,5" Tabel 7. Sebaran MI No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 1 MI AL-Khairat Mananggu Tabulo 0 0 30' 22" 122 0 8' 22" 2 MI AL-Mustaqim BTM Patoameme 0 0 29' 36,8" 122 0 17' 15,3" 3 MI Nurul Hayat Tilamuta Balombo 0 0 33' 2,4" 122 0 20' 53,2" 4 MI Al -Khairat Tilamuta Modelomo 0 0 31' 11,1" 122 0 20' 44,1" 5 MI Al-Muhlisin Tilamuta Hungayonaa 0 0 31' 55,3" 122 0 20' 41,6" 6 MIS Nurul Taqwa Polohungo 0 0 34' 46" 122 0 26' 1,3" 7 Mi Al-Ikhwan Tangga Barito 0 0 40' 6,7" 122 0 22' 12,9" 8 Mi Akhlak Al-Haaq Dulohupa 0 0 44' 17,7" 122 0 28' 31,9"

No Nama Sekolah Alamat Desa Koordinat Lintang (N) Bujur (E) 9 MIN Wonggahu Wonggahu 0 0 39' 10,5" 122 0 28' 31,9" 10 MIN Tangkobu Rejonegoro 0 0 37' 38,6" 122 0 35' 28,5" 11 MIS Fastabiqul Khairat Sosial 0 0 37' 19,2" 122 0 34' 41,7" 12 MIS Alkhairat Paguyaman Paguyaman 0 0 37' 57,6" 122 0 34' 19,35" 12 MI Assabirin Pag. Pantai Bubaa 0 0 29' 50,8" 122 0 33' 21,3" Analisis Daya Tampung dan Anak Usia Sekolah (AUS) Analisis daya tampung dan AUS ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar daya tampung sekolah di suatu Kelurahan dan Kecamatan sehingga dapat diketahui apakah satu Kecamatan tersebut membutuhkan tambahan unit sekolah atau malah sebaliknya. Hasil analisis daya tampung tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Boalemo dapat dilihat pada tabel 7. 1. Kecamatan Tilamuta Berdasarkan hasil dari tabel 8, untuk Kecamatan Tilamuta perbandingan daya tampung SD dengan jumlah AUS adalah 1,7 : 1. Artinya daya tampung SD lebih besar hampir satu kali lipat kapasitasnya dari AUS. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata daya tampung jenjang pendidikan SD di kecamatan Tilamuta hampir 2x lipat dari jumlah AUS berdasarkan klasifikasi umur yang ada, sehingganya untuk kecamatan tersebut belum membutuhkan penambahan RKB atau USB. 2. Kecamatan Paguyaman Berdasarkan tabel di atas, pada kecamatan Paguyaman perbandingan antara daya tampung SD dengan jumlah AUS yaitu 2,2 : 1, artinya daya tampung SD dua kali lebih besar dari jumlah AUS yang ada. Dengan demikian di Kecamatan Paguyaman belum membutuhkan penambahan RKB atau USB untuk jenjang pendidikan tersebut. 3. Kecamatan Wonosari Berdasarkan tabel 8 di atas, untuk Kecamatan Wonosari memiliki perbandingan daya tampung dengan AUS yaitu 2,2 : 1. Artinya daya tampung SD lebih besar kapasitasnya dari jumlah AUS yang ada. Hal itu menunjukkan bahwa di Kecamatan Wonosari belum membutuhkan RKB atau USB. 4. Kecamatan Mananggu Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 8, untuk Kecamatan Mananggu perbandingan antara daya tampung dengan jumlah AUS yaitu 1,9 : 1. Artinya daya tampung SD lebih besar hampir satu kali lipat kapasitasnya dari jumlah AUS yang ada. Sehingganya untuk kecamatan ini belum membutuhkan penambahan RKB atau USB. 5. Kecamatan Dulupi Berdasarkan tabel 8 di atas, pada Kecamatan Dulupi perbandingan antara

daya tampung SD dengan jumlah AUS 7-12 tahun yaitu 1.9 : 1, artinya daya tampung SD satu kali lipat lebih besar dari AUS yang ada. Dengan demikian, Kecamatan Dulupi belum membutuhkan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit Sekolah Baru (USB). 6. Kecamatan Botumoito Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan oleh tabel 8 di atas, pada Kecamatan Botumoito perbandingan antara Daya Tampung dengan jumlah AUS yaitu 1.6 : 1. Artinya daya tampung lebih besar dibandingkan dengan jumlah AUS. Sehingga tidak perlu ada penambahan jumlah Sekolah atau ruang kelas. 7. Kecamatan Paguyaman Pantai Berdasarkan analisis yang ditunjukkan oleh tabel 8 di atas, untuk Kecamatan Paguyaman Pantai perbandingan antara daya tampung dengan AUS yaitu 1.8 : 1, artinya daya tampung lebih besar dibandingkan dengan jumlah AUS, sehingganya Kecamatan ini tidak perlu ada penambahan sekolah atau ruang kelas. Berdasarkan hasil analisis dari tabel 8 di atas, untuk tingkat Kabupaten Boalemo menunjukkan bahwa perbandingan daya tampung SD/MI dengan jumlah total daya tampung 37.440 dan AUS 19.070 adalah 1,96 : 1. Artinya bahwa daya tampung Sekolah lebih besar dari jumlah AUS yang ada di kabupaten tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Boalemo belum membutuhkan RKB dan atau USB dan menandakan sebaran Sekolah Dasar di Kabupaten tersebut sudah merata.

Gambar Peta Sebaran SD/MI Di Kabupaten Boalemo

Tabel 8. Analisis Daya Tampung Jumlah No. Kecamatan AUS 7 12 Thn Jumlah Sekolah Jumlah Kelas Daya Tampung Selisih DT:AUS L P L+P SD MI Total SD MI Total SD MI Total DT- AUS % 1 Kecamatan Tilamuta 1758 1629 3387 17 3 20 129 18 147 5160 720 5880 2493 1,7 2 Kecamatan Paguyaman 2087 1972 4059 28 4 31 202 23 225 8080 920 9000 4941 2,2 3 Kecamatan Wonosari 1919 1774 3693 29 1 30 196 4 200 7840 160 8000 4307 2,2 4 Kecamatan Mananggu 989 837 1826 13 1 14 83 6 89 3320 240 3560 1734 1,9 5 Kecamatan Dulupi 1205 1273 2478 17 2 19 108 12 120 4320 480 4800 2322 1,9 6 Kecamatan Botumoito 1167 1149 2316 15 1 16 91 4 95 3640 160 3800 1484 1,6 7 Kecamatan Paguyaman Pantai 672 639 1311 9 1 10 54 6 60 2160 240 2400 1089 1,8 Jumlah 9797 9273 19070 128 13 141 863 73 936 34520 2920 37440 18370 1,96 Analisis Angka Partisipasi Kasar (APK) Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada tabel 9 tersebut, APK pada tingkat SD di Kecamatan Tilamuta, Paguyaman, Wonosari, Mananggu, dan Dulupi, lebih dari 100 %. Artinya secara berturut-turut terdapat 10.9%, 17.6%, 3.4%, 1.2%, dan 1.9 % siswa dari luar kecamatan tesebut yang sudah pasti bersekolah di masing-masing kecamatan ini. Sedangkan APK SD/MI untuk Kecamatan Botumoito dan Paguyaman Pantai ada 0.9%, dan 4.9% siswa di kecamatan ini yang tidak bersekolah, bersekolah kejenjang lain atau bersekolah di luar kecamatan itu sendiri. Berdasarkan hasil analisis dari tiap-tiap Kecamatan, maka diperoleh hasil APK Kabupaten Boalemo yaitu 107.3%. Artinya 7.3% siswa usia Sekolah di kecamatan ini yang sudah pasti berasal dari kabupaten lain. Analisis Angka Partisipasi Murni (APM) Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada tabel 10, APM SD/MI untuk Kecamatan Tilamuta sebanyak 68.7%. Artinya 31.3% AUS 7-12 tahun di

kecamatan ini tidak bersekolah, bersekolah kejenjang lain atau bersekolah di kecamatan lain. Sama halnya dengan kecamatan-kecamatan lain yakni Kecamatan Paguyaman, Wonosari, Mananggu, Dulupi, Botumoito, dan Paguyaman Pantai. Tiap-tiap Kecamatan itu masing-masing 37%, 41.9%, 23.1%, 25.1%, 29.4%, dan 15.3%, AUS 7-12 tahun bersekolah di luar kecamatan itu, bersekolah kejenjang lain atau tidak bersekolah sama sekali. Hasil analisis APM Kabupaten Boalemo dapat dilihat pada tabel 10. Berdasarkan hasil analisis dari tiap-tiap Kecamatan, maka diperoleh hasil APM Kabupaten Boalemo yakni sebesar 68.4%. Artinya 31.6% siswa usia Sekolah tidak bersekolah, bersekolah kejenjang yang lain atau bersekolah di luar Kabupaten Boalemo

Tabel 9. Analisis APK tiap Kecamatan di Kabupaten Boalemo No Nama Kecamatan Jumlah AUS Jlh Siswa APK L P L+P SD MI Total SD MI Total 1 Tilamuta 1758 1629 3387 3341 414 3755 98,6 12,2 110,9 2 Paguyaman 2087 1972 4059 4230 542 4772 104,2 13,4 117,6 3 Wonosari 1919 1774 3693 3777 42 3819 102,3 1,1 103,4 4 Mananggu 989 837 1826 1771 76 1847 97,0 4,2 101,2 5 Dulupi 1205 1273 2478 2326 200 2526 93,9 8,1 101,9 6 Botumoito 1167 1149 2316 2262 33 2295 97,7 1,4 99,1 7 Paguyaman Pantai 672 639 1311 1175 72 1247 89,6 5,5 95,1 Jumlah 9797 9273 19070 18882 1379 20261 99,01 7,2 107,3

Tabel 10. Hasil Analisis Angka Partisipasi Murni No Jlh Siswa Menurut Usia Sekolah Jlh AUS APM Nama SD MI Total Total Kecamatan < 7 7-12 > 12 < 7 7-12 > 12 < 7 7-12 > 12 L P L + P SD MI Total Th Th Th Th Th Th Th Th Th 1 Tilamuta 1758 1629 3387 626 1983 732 8 343 63 634 2326 795 3755 58,5 10,1 68,7 2 Paguyaman 2087 1972 4059 1050 2155 1025 119 404 19 1169 2559 1044 4772 53,1 27,5 63,0 3 Wonosari 1919 1774 3693 980 2108 689 4 38 0 984 2146 689 3819 57,1 2,4 58,1 4 Mananggu 989 837 1826 218 1337 216 9 67 0 227 1404 216 1847 73,2 9,1 76,9 5 Dulupi 1205 1273 2478 212 1691 423 12 164 24 224 1855 447 2526 68,2 15,7 74,9 6 Botumoito 1167 1149 2316 353 1610 299 5 25 3 358 1635 302 2295 69,5 2,9 70,6 7 Paguyaman Pantai 672 639 1311 56 1063 56 11 48 13 67 1111 69 1247 81,1 11,3 84,7 Jumlah 9797 9273 19070 3495 11947 3440 168 1089 122 3663 13036 3562 20261 62,6 78,9 68,4 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, sebaran sekolah di Kabupaten Boalemo terlihat sudah merata sebab dapat menampung seluruh AUS yang ada, rata-rata daya tampung SD yaitu 4931,43. Artinya setiap kecamatan Kabupaten Boalemo dapat menampung AUS di masingmasing jenjang pendidikan sesuai dengan data tersebut. Sedangkan rata-rata selisih antara daya tampung dan AUS berdasarkan jenjang pendidikan dan klasifikasi umur di Kabupaten Boalemo pada masingmasing kecamatan menunjukan ada 2624,29 orang untuk SD yang masih bisa ditampung di tiap kecamatan tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap kecamatan di Kabupaten Boalemo dapat

menampung AUS berdasarkan jenjang pendidikan sesuai dengan data tersebut. APK Kabupaten Boalemo berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa APK SD 7.3 %, siswa SD/MI yang sudah pasti berasal dari luar Kabupaten Boalemo. APK ini berhubungan dengan jumlah siswa, semakin tinggi jumlah siswa dan semakin rendah AUS berdasarkan klasifikasi umur standar di suatu daerah, maka APK akan APM Kabupaten Boalemo menunjukan bahwa untuk APM SD/MI 31.6% siswa dari AUS 7-12 tahun yang tidak bersekolah atau bersekolah diluar Kabupaten Boalemo. APM ini sangat berhubungan erat dengan jumlah AUS yang sedang bersekolah sesuai dengan klasifikasi umur dan jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi AUS yang bersekolah di daerah itu pada jenjang pendidikan yang sesuai, maka semakin tinggi pula APM pada daerah itu semakin tinggi. 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil perkecamatan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di Kabupaten Boalemo ada dua Kecamatan yang benar-benar daya tampung Sekolah Dasar dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan jumlah AUS yaitu Kecamatan Paguyaman dan Kecamatan Mananggu dan Dulupi. Sehingga SD pada kedua kecamatan tersebut juga sudah merata. Dan untuk Kecamatan Paguyaman Pantai, Kecamatan Tilamuta dan Kecamatan Botumoito yang masing-masing memiliki perbandingan 1.8 : 1, 1.7 : 1 dan 1.6 : 1 Kecamatan Wonosari sehingga untuk Sekolah Dasar pada kedua juga sudah dikatakan merata tetapi daya tampungnya hampir kecamatan tersebut sudah merata. Kemudian ada dua Kecamatan yang sebanding dengan jumlah AUS yang ada. hampir dua kali lipat lebih besar dari jumlah AUSnya yaitu.

5 Daftar pustaka [1] Anonim. 2010. Pemetaan. http://id.wikipedia.org/wiki/pemetaan. (di akses hari Kamis 14 maret 2013) [2]Anonim. Petunjuk instalasi Arcgis desktop. 9.3.http://support.esri.com /index. cfm?fa= knowledgebase.systemrequirements. (di akses hari senin 25 februari 2013) [3]Awaludin,Nur. 2010. Geographical Information Systems. ANDI. Yogyakarta [4]Badan Pusat Statistik. 2012. Boalemo Dalam Angka. Boalemo [5]Badan Pusat Statistik 2011. Statistik Daerah Kabupaten Boalemo 2011. Kabupaten Boalemo: Badan Pusat Statistik Kabupaten Boalemo [6]Hidayat,Ryant. 2012. Kartografi. (Online) http://blog.ub.ac.id/ryanthidayatnoor/ 2012/02/28/kartografi-2/(diakses 10 Maret 2013) [7]Imran, Syaiful. 2009. Pemetaan dan Simbol Peta bagian 1.(Online) http://ipank review.wordpress.com/tag/proses-pemetaan/ [8]Pabundu, M.T. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara [9]Peraturan Bersama Antara Mendiknas Dan Menteri Agama Nomor 04/Vi/Pb/2011 Nomor Ma/111/2011 Tentang Penerimaan Peserta Baru Pada Taman Kanak-Kanak/ Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal Dan Sekolah/ Madrasah(Online) http://gorontalo.kemenag.go.id/file/file/pmb/nzkq 1352 347691.pdf Didik [10]Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 10 Tahun 2000 Tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah (Online)http://www.djmbp. esdm.go.id /library/sijh/pp1000_pedomanperpetaan.pdf [11]PERMENDIKNAS RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)(Online) http://akhmadsudrajat. files.wordpress.com/2009/04/permen-no-24-standar-sarana.pdf [12]Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografi. Bandung: Informatika [13]Puspita Yuni. 2012. Penggunaan Arcview gis 3.3 Pada Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Di wilayah Kota Bogor(Online). http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/computer science/2009/artikel_11105799.pdf (di akses hari Selasa 12 Maret 2013) [14]Qolis dan Fariza. 2010. Pemetaan dan Analisa Sebaran Sekolah untuk peningkatan Layanan pendidikan di Kabupaten kediri dengan GIS(Online). www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id (diakses hari sabtu 23 Februari 2013)