ETIKA AKADEMIK JURUSAN FARMASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA

dokumen-dokumen yang mirip
ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

BAB VIII ATURAN DAN ETIKA AKADEMIK

PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI DAN PERPUSTAKAAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

KODE ETIK MAHASISWA STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

Dr. H. MUDZAKKIR ALI, MA. Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Wahid Hasyim

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK

Peraturan Akademik Magister Manajemen

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017. Tentang

KODE ETIK MAHASISWA IAIN MATARAM

a. Membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan bagi maha siswa yang akan memasuki lingkungan masyarakat modern dan profesional.

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

MANUAL PROSEDUR PENENTUAN DAN PENGGANTIAN PEMBIMBING AKADEMIK, DAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA NOMOR KLASIVIKASI

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

PEDOMAN TATA KRAMA DOSEN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BALIKPAPAN

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH

Kode Etik Mahasiswa STKIP PGRI PACITAN 2009

1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

BUKU KODE ETIK DOSEN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal.

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Prabumulih Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER

TATA TERTIB ORIENTASI PENDIDIKAN MAHASISWA BARU INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER 2017

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

Prosedur Penyusunan IS Minor Project Semester Ganjil 2011/2012

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

PERATURAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA NOMOR 165 TAHUN 2011 TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YASNI MUARA BUNGO

1. Pelanggaran pertama dikenakan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TATA TERTIB PESERTA RATAM JURUSAN PGSD TAHUN 2013

TATA TERTIB MAHASISWA

PEDOMAN KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KONTRAK FORUM EXPO INTERNAL 2015

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 005 TAHUN 2015

KODE ETIK MAHASISWA STIE-PRABUMULIH

BUKU PEDOMAN TATA TERTIB MAHASISWA STT IBNU SINA BATAM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NOMOR Un.3/KP.01.4/ 1130 /2017

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

TATA TERTIB ORDIK 2016 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NOMOR : Un.03.3/PP.01.1/784/2016 TENTANG KODE ETIK

DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

KODE ETIK GURU DAN KARYAWAN SMA NEGERI 1 KENDARI BAB I KODE ETIK GURU

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

KETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA PROGRAM PASCASARJ ANA ILMU ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB UJIAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Tata Tertib Perkuliahan : 1. Setiap peserta mata kuliah harus tercantum dalam Daftar Hadir yang disediakan sekretariat. 2. Setiap peserta mata kuliah

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 077/KEP/UDN-01/IV/2009. tentang PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Pengertian Kode Etik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015

BAB I PENGERTIAN UMUM

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39. Tentang

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

STIE-MURA LUBUKLINGGAU

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED

PANDUAN TATA TERTIB MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

PRAKTIKUM TERINTEGRASI 1 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

BAB I PENGERTIAN Pasal 1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

INFORMASI ACARA UPH SURABAYA FESTIVAL 08 TAHUN 2015

Transkripsi:

ETIKA AKADEMIK JURUSAN FARMASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA i

KATA PENGANTAR Atas Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa penyusunan pedoman Etika Akademik Program Studi Profesi Apoteker Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana dapat selesai tepat pada waktunya. Pedoman ini merupakan acuan bagi pengurus, program studi, staf edukatif, staf non edukatif dan mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana dalam melaksanakan perkuliahan, penelitian, penulisan serta publikasi. Kampus Bukit Jimbaran, Januari 2010 Ketua Pogram Pendidikan Profesi Apoteker Jurusan Farmasi, FMIPA Universitas Udayana Drs. INK Widjadja, MS., Apt. NIP. 195111141978031002 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI.. iii Pendahuluan... 1 I. Etika Dosen, Pegawai dan Mahasiswa... 2 II. Sanksi Pelanggaran Etika Akademik. 7 iii

ETIKA AKADEMIK JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA Masyarakat akademik merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat akademis yang salah satunya dicirikan oleh keterikatannya terhadap Etika Akademik yang berlaku secara universal, seperti kejujuran, keterbukaan, objektivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menghormati dan tidak berlaku diskriminatif. Oleh sebab itu seluruh komponen civitas akademika semestinya memahami dengan benar dan merasa terikat dengan Etika Akademik tersebut. Keterikatan terhadap Etika Akademik harus tercermin pada setiap aspek kegiatan akademik, seperti perkuliahan, penelitian, penulisan dan publikasi, penggunaan gelar akademis dan sebagainya. Dengan demikian dipandang perlu untuk menjelaskan bagaimana Etika Akademik tersebut diterapkan secara spesifik dalam berbagai kegiatan akademik maupun kegiatan kampus lainnya. Tindakan yang melanggar Etika Akademik merupakan tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik. Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik merupakan perbuatan terlarang, antara lain adalah (1) penyontekan/kecurangan dalam ujian/ cheating, (2) plagiat, (3) perjokian, (4) pemalsuan, (5) penyuapan, (6) tindakan diskriminatif, dll. 1. Penyontekan/Kecurangan Dalam Ujian (Cheating) Penyontekan yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidak sadar yang dilakukan seorang peserta ujian yang dapat mencakup (1) mencontoh hasil kerja milik peserta ujian lain, dan (2) menggunakan atau mencoba menggunakan bahanbahan, informasi atau alat bantuan studi lainnya yang tidak diijinkan dalam ujian atau tanpa ijin dari Dosen yang berkepentingan. 2. Plagiat Bentuk tindakan plagiat antara lain mengambil gagasan/pendapat/hasil temuan orang lain baik sebagian atau seluruhnya tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur. 3. Perjokian Tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak, menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik. 4. Pemalsuan Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja atau tanpa ijin yang berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli, misalnya mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau tugas-tugas, transkrip akademik, ijasah, stempel, kartu tanda mahasiswa, gelar akademik, dan keterangan atau laporan 1

dalam lingkup kegiatan akademik maupun non akademik, serta memberikan keterangan atau kesaksian palsu. 5. Tindakan Suap Menyuap Memberikan ataupun menerima imbalan uang, barang atau bentuk lainnya yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan tertentu secara tidak sah baik bagi penerima maupun pemberi. Tindakan lain yang termasuk dalam kategori ini adalah usaha untuk mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain baik dengan cara membujuk, memberi hadiah atau berupa ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik. 6. Tindakan Diskriminatif Membedakan perlakuan terhadap seseorang yang berkepentingan dalam kegiatan akademik yang didasarkan pada pertimbangan faktor gender, agama, suku, ras, status sosial, dan fisik seseorang sehingga menimbulkan kerugian pada orang tersebut. 7. Lainnya Berbagai tindakan lain yang merupakan perbuatan terlarang dan dapat memiliki implikasi pada sanksi akademik antara lain (1) Menyobek halaman buku perpustakaan atau mengambil tanpa hak buku atau peralatan pembelajaran, merusak atau menghilangkan alat atau bahan laboratorium dan sarana-sarana pendidikan lainnya, dan (2) Tindakan-tindakan lain yang merendahkan martabat masyarakat akademik, misalnya: mengkonsumsi narkoba dan miras, melakukan tindakan asusila,dan sejenisnya. I. Etika Dosen, Pegawai dan Mahasiswa a. Etika Dosen 1) Etika Dosen bertujuan untuk: a) membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan dalam memasuki lingkungan masyarakat b) membentuk citra dosen sebagai figur yang memiliki integritas intelektual dan terbuka terhadap perubahan. c) membentuk citra dunia civitas akademika yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan, dan waktu. d) membuat citra profesional dalam penyelenggaraan pendidikan. 2

2) Butir-butir Aturan Tentang Etika a) Busana (1) pakaian dosen di kantor dan di kelas/ruang kuliah adalah pakaian formal (kemeja berdasi/pakaian batik bagi pria, blaser/blouse bagi wanita) (2) pakaian dosen di luar kelas, untuk menghadiri undangan resmi adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan syarat/permintaan pengundang. (3) pakaian dosen untuk acara sumpahan apoteker adalah pakaian formal (jas bagi pria, blaser/batik/pakaian nasional bagi wanita) b) Waktu (1) Dosen melakukan tatap muka dikelas setiap kali pertemuan sesuai dengan kontrak perkuliahan. (2) Dosen memulai dan mengakhiri tatap muka di kelas tepat waktu. (3) Dosen memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada mahasiswa baik dalam memberikan layanan di luar acara tatap muka di kelas maupun dalam praktek kerja profesi apoteker dan bimbingan akademik. (4) Dosen memenuhi jam kerja yang telah ditentukan. c) Interaksi (1) Dosen terbuka untuk menerima pernyataan dari mahasiswa mengenai pelajaran yang diasuhnya dan siap membantu mahasiswa yang mengajukan pertanyaan di kelas maupun di tempat lain. (2) Dosen terbuka dan berani menerima perbedaan pendapat yang menyangkut ilmu pengetahuan dengan mahasiswa mengingat ilmu pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang. (3) Dosen memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam mengevaluasi hasil ujian dan bentuk penugasan lain dalam memenuhi komitmen yang telah disusun dalam RPKPS. (4) Dosen Pembimbing Akademik wajib memberikan bimbingan kepada mahasiswa bimbingan. (5) Dosen senantiasa berusaha meningkatkan mutu dunia akademis melalui proses belajar mengajar, penelitian dan kepedulian sosial dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. 3

(6) Dosen bebas menyampaikan pendapat sesuai dengan kebebasan akademik. d) Lingkungan (1) Dosen memiliki kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. (2) Dosen tidak merokok dalam ruangan kelas dan ruangan kantor di lingkungan jurusan/fakultas/kampus. (3) Dalam menggunakan telepon Jurusan, dosen berbicara seperlunya, dan menggunakan air, listrik sehemat mungkin. b. Etika Pegawai Administrasi 1) Etika Pegawai Administrasi bertujuan: a) membentuk citra pegawai yang dapat dijadikan teladan dalam memasuki lingkungan masyarakat b) membentuk citra lingkungan civitas akademika yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan dan waktu. c) membentuk citra profesional dalam penyelenggaraan pendidikan. 2) Butir-Butir Aturan tentang Etika a) Busana b) Waktu (1) pakaian pegawai kantor adalah pakaian formal. (2) pakaian pegawai di luar kantor dalam peran sebagai utusan fakultas untuk menghadiri undangan resmi adalah pakaian formal (PSH) atau disesuaikan dengan syarat/permintaan pengundang. (1) pegawai mempunyai komitmen tinggi terhadap waktu (2) pegawai masuk dan pulang kerja tepat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. (3) pegawai memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan dan memberikan layanan kepada pengguna jasa Jurusan. (4) pegawai memberitahukan sebelumnya untuk pembatalan komitmen waktu yang telah dijanjikan dalam memberikan layanan kepada mahasiswa. 4

(5) pegawai senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelayanan jasanya sebagai perwujudan tanggungjawabnya. c) Lingkungan (1) pegawai memilik kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. (2) pegawai tidak merokok dalam ruangan kelas dan ruangan kantor di lingkungan jurusan/fakultas/kampus. (3) dalam menggunakan telpon jurusan, pegawai berbicara seperlunya, dan menggunakan air, listrik sehemat mungkin. c. Etika Mahasiswa 1) Etika Mahasiswa bertujuan: a) Membentuk citra mahasiswa sebagai manusia yang unggul secara intelektual. b) Membentuk citra mahasiswa sebagai figur yang memiliki integritas intelektual, profesional, dan terbuka terhadap perubahan. c) Membentuk citra mahasiswa yang santun, peduli terhadap lingkungan kesehatan dan waktu. 2) Butir-Butir Aturan tentang Etika a) Busana (1) mahasiswa di kampus dalam proses belajar mengajar (kuliah, laboratorium, di perpustakaan, ujian, konsultasi dengan dosen pembimbing dan kegiatan akademik lainnya), menggunakan kemeja berdasi/kemeja batik bagi pria, blouse bagi wanita, dilarang memakai t- shirt tanpa leher, celana pendek, celana panjang robek, sandal atau tanpa alas kaki. (3) pakaian mahasiswa di kampus untuk acara di luar proses belajar mengajar disesuaikan dengan persyaratan yang umum dalam acara tersebut. (4) pakaian mahasiswa di luar kampus dalam peran sebagai utusan Jurusan untuk menghadiri undangan resmi adalah jaket almamater dengan rok yang sopan (bagi wanita) atau celana panjang (bagi pria) dan bersepatu serta disesuaikan dengan syarat/permintaan pengundang. (5) pakaian mahasiswa untuk ujian akhir/komprehensif adalah : kemeja putih lengan panjang, celana panjang hitam (pria), rok hitam (wanita), dasi hitam (pria), dan jas praktek profesi apoteker. 5

b) Waktu (1) mahasiswa mempunyai komitmen tinggi terhadap waktu. (2) mahasiswa mengikuti tatap muka di kelas secara teratur sesuai dengan jadwal tatap muka yang ditetapkan. (3) mahasiswa memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada dosen, baik dalam konsultasi dengan dosen di luar acara tatap muka di kelas maupun dalam proses bimbingan praktek kerja profesi apoteker dan bimbingan akademik. (4) Mahasiswa menghargai dosen atau mahasiswa lain dengan memberitahukan sebelumnya untuk pembatalan komitmen waktu yang telah dijanjikan sebelumnya. (c) Interaksi (1) mahasiswa berani mengemukakan pendapat dan siap menerima pendapat orang lain dalam proses belajar mengajar. (2) mahasiswa mempunyai tanggungjawab untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan dosen dalam proses belajar mengajar sesuai dengan RPKPS. (3) Mahasiswa tidak menggunakan telephone genggam (HP) pada waktu mengikuti kegiatan pembelajaran maupun kegiatan resmi lainnya. d) Lingkungan (1) mahasiswa memiliki kepedulian terhadap kebersihan kesehatan lingkungan. (2) mahasiswa tidak merokok dalam ruangan kelas dan ruangan kantor di lingkungan jurusan/fakultas/kampus. (3) dalam menggunakan telpon fakultas, mahasiswa berbicara seperlunya, dan menggunakan air, listrik sehemat mungkin. 6

II. SANKSI PELANGGARAN ETIKA AKADEMIK Semua komponen civitas akademika yang terbukti melanggar etika akademik akan dikenakan sanksi secara bertingkat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran akademik. Secara umum sanksi akademik dapat berupa salah satu atau lebih dari beberapa sanksi yang diberikan oleh: Pengawas Ujian/Dosen (1) Peringatan secara lisan yang dapat diikuti dengan perintah untuk meninggalkan ruang ujian jika peserta ujian tersebut tidak mengindahkan peringatan petugas/pengawas. Setiap bentuk pelanggaran tersebut akan direkan oleh Pengawas Ujian dalam Berita Acara Ujian dan dilaporkan kepada Pimpinan PSPA/Jurusan/Fakultas. Dosen Pengampu Matakuliah (2) Pengurangan nilai ujian bagi matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan. (3) Dinyatakan tidak lulus ujian (digugurkan) matakuliah atau kegiatan akdemik yang bersangkutan. Jurusan/Fakultas/Universitas (4) Digugurkan seluruh matakuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan, jika ditemukan seseorang mahasiswa mengulang tindakan kecurangan (misalnya untuk kasus penyontekan). (5) Skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara) dari Jurusan Farmasi FMIPA Udayana (misalnya untuk kasus plagiat tugastugas matakuliah dan tindakan kriminal). (6) Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya) misalnya untuk kasus plagiat skripsi, pemalsuan, suap-menyuap, tindakan kriminal lainnya. (7) Dicabut gelar akademik yang telah diperoleh (misalnya untuk kasus plagiat, skripsi, pemalsuan, suap-menyuap) dan diketahui setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus. Ketentuan yang diatur dalam buku pedoman etika akademis jurusan Farmasi FMIPA Udayana ini juga menjadi rujukan terkait dengan sanksi atas pelanggaran akademik. Setiap bentuk pelanggaran akan didokumentasikan dan diikuti dengan penandatanganan surat pernyataan bermaterai. 7