UPAYA dan AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS ERNAWATY AKK 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sekalipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR

PUSKESMAS 3 April 2009

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI PUSKESMAS MEDOKAN AYU JL. MEDOKAN ASRI UTARA IV NO. 31 SURABAYA 12 JUNI JUNI 2017 PERIODE XLVIII

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan.

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

Sistem Rujukan (ASKEB ANAK) MIRA MELIYANTI, SST

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DI PUSKESMAS ANDALAS. SUKHVINDER SINGH PERSEPTOR : DR.dr.Rosfita Rasyid,MKes

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB IV SU BSISTEM UPAYA KESEHATAN PENGERTIAN. Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai

PERENCANAAN DAN PENGGERAKAN PELAKSANAAN TINGKAT PUSKESMAS REIN MATONDANG OCTAVIANA PUSPARANI ESTHER JUNITA DJARI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PONDOK KESEHATAN DESA DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

MANAJEMEN PUSKESMAS. Rasa Harbakti, SKM, M Kes BPPSDM DEPKES RI BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG 2013

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

SEJARAH PUSKESMAS Puskesmas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

Manajemen Pelayanan di Puskesmas

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DTP GUNUNGKENCANA JL. Gunungkencana- Bojongmanik Kode pos Telp

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. beraksi. Menurut Sarwono (2002) Motivasi menunjuk pada proses gerakan,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULUPODDO. Alamat : JL. Bulu Rappa No.1 Desa L.Riattang Kec. Bulupoddo PENANGGUNG JAWAB UKM

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SELOMERTO 1 Jalan Banyumas Km. 7 Telp. (0286) SELOMERTO WONOSOBO 56361

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR TAHUN DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR. Jalan Kapten Jamhur No. 41 Kota Banjar

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANG MULYA NOMOR : 445 / R0/SK/KM/2016 TENTANG

TENTANG BUPATI SERANG,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 46

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif.

SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT INFORMASI. Present By SIMKESMAS

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Data Dasar bidang kesehatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PEMBIAYAAN UPAYA KESEHATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERANGIN NOMOR : 443/ /DINKES/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

Transkripsi:

UPAYA dan AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS ERNAWATY AKK 2011

UPAYA 1. UPAYA KESEHATAN WAJIB: ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan tiap Puskesmas a.l.: Promkes, Kesling, KIA dan KB, Perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, pengobatan

2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN: ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas 1) Upaya kesehatan sekolah 2) Upaya kesehatan olah raga 3) Upaya perawatan kesmasy 4) Upaya kesehatan kerja 5) Upaya kesehatan gigi dan mulut 6) Upaya kesehatan mata 7) Upaya kesehatan jiwa 8) Upaya kesehatan usia lanjut 9) Upaya pembinaan pengobatan tradisional

Pelayanan PENUNJANG: Wajib dilaksanakan 1.Upaya Laboratorium 2.Upaya Pencatatan dan Pelaporan

AZAS PENYELENGGARAAN 1. AZAS PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Pustu, Pusling, Bidan desa serta berbagai upaya kesehatan di luar gedung lainnya realisasi dari pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan thd kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya

2. AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Puskesmas memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas Berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui Badan Penyantun Puskesmas (BPP)

a. Upaya KIA: Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB) b. Upaya Pengobatan: Posyandu, Pos Obat Desa (POD) c. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) d. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/ wali murid, saka bakti husada (SBH), pos kesehatan pesantren (Poskestren) e. Upaya kesehatan lingkungan: lingkungan kelompok pemakai air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

f. Upaya kesehatan usia lanjut: posyandu usila, panti wreda g. Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kes. Kerja (Pos UKK) h. Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat (TPKJM) i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA), pembinaan pengobat tradisional (BATTRA) j. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif): dana sehat, tabungan ibu bersalin (tabulin), mobilisasi dana keagamaan

3. AZAS KETERPADUAN untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya dan memperoleh hasil optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu

a. Keterpaduan Lintas Program: upaya memadukan berbagai penyelenggaraan upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas, contoh: 1) MTBS (Manajemen Terpadu Balita sakit): keterpaduan KIA dengan P2M, Gizi, Promkes, pengobatan 2) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promkes, pengobatan, kes. Gigi, kes. Reproduksi remaja, kes. Jiwa 3) Pusling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi, promkes, kes. Gigi 4) Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, kes jiwa, promkes

a. Keterpaduan Lintas Sektor: upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas dengan berbagai program sektor terkait tk. kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha contoh: 1) Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kep.desa, pendidikan, agama 2) Upaya Promkes: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kep.desa, pendidikan, agama, pertanian 3) Upaya KIA: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kep.desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,pkk,plkb

4) Upaya Perbaikan Gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kep.desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLKB 5) Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kep.desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan. 6) Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kep.desa, organisasi, tenaga kerja, dunia usaha.

4. AZAS RUJUKAN untuk mengatasi keterbatasan kemampuan puskesmas Rujukan adalah: pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana yankes ke strata lainnya, secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama

A.Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan Cakupan kasus penyakit Dibedakan 3 macam: 1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (misal operasi ) 2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen ) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap 3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melalukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau pun menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas

B.Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan masalah kesehatan masyarakat: a.kejadian Luar Biasa, b.pencemaran lingkungan, c.bencana

Dibedakan 3 macam: 1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahanbahan habis pakai, dan bahan makanan. 2.Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelaisan masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam

3.Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha Kesehatan Sekolah, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha Kesehatan Jiwa, Pemeriksaan contoh air bersih ) kepada dinas kesehatan kabupaten / kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu