Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi!

dokumen-dokumen yang mirip
Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

Muhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia.

KH Raden Abdullah bin Nuh ( ) Ulama Besar dari Cianjur

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Khalifah adalah Milik Umat Islam Sedunia

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Perjuangan menegakkan khilafah di Indonesia beresonansi ke seluruh dunia.

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan tersebut penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Tatkala negara Khilafah Islam runtuh pada tanggal 3 maret 1924M,

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Tafsir Surat Al-Kautsar

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah

BAB II SEKILAS TENTANG AHMAD HASSAN. 1. Kelahiran dan Wafatnya Ahmad Hassan

Komunisme dan Pan-Islamisme

[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Usman termasuk PNS yang melawan arus. Ia teguh memegang prinsip dan gigih berdakwah meski karier taruhannya.

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

{mosimage} KH. Hasyim Muzadi Ketua Umum PBNU


PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Rukun wakalah ada tiga: pertama, dua pihak yang berakad yaitu pihak yang mewakilkan (al-mu wakkil ) dan pihak yang mewakili ( alwakîl

JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Yakni, pertama, khilafah semestinya menguasai satu wilayah otonom, bukan berada di bawah Kedua, semestinya khilafah mengontrol penuh keamanan dan

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

[ Indonesia Indonesian

Munakahat ZULKIFLI, MA

Mam MAKALAH ISLAM. Pesan Mohamad Roem Seputar Kepahlawanan

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

dan Ketegasannya Terhadap Syiah

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

Salah seorang gembong liberal Luthfi Assyaukanie mengumpamakan Lia Eden dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat Anda?

Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AHMAD HASSAN DAN BUKU SOAL JAWAB TENTANG BERBAGAI MASALAH AGAMA

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia

Bolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara?

Dosa-dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Siapakah Uzair Yang Dijuluki Anak Allah?


Haji adalah wujud ketundukan seorang Muslim kepada Rabb-nya secara sempurna.

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Allah SWT mewajibkan umat Islam mengatur hidupnya dengan syariah Islam. Allah SWT berfirman:

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Menggapai Kejayaan Islam

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB II BIOGRAFI AHMAD HASSAN

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

Pendidikan Agama Islam

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

AHMADIYAH SEBAGAI PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

SYAJARATUN. 1. Rajah di atas merujuk kepada istilah sejarah dalam perkataan Arab. Apakah yang dimaksudkan dengan istilah tersebut?

PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

Islam dan Sekularisme

Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

Mengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?

Oleh: Hafidz Abdurrahman

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Jelas tidak layaklah. Ini tidak apple to apple, atau orang pesantren bilang, baina as-sama' wa qa'r al-bi'r (antara langit dan dasar sumur).

Islam: pemikiran kenegaraan & pemerintahan. Sinopsis:

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

Transkripsi:

Tolak Asas Kebangsaan dan Demokrasi! Khilafah Islamiyah tidak tiba-tiba runtuh pada 1924, tetapi diawali dulu dengan kemerosotan berpikir dan menjamurnya bid ah di tengah umat. Meski demikian, perlu waktu sekitar 200 tahun bagi kaum kafir penjajah untuk mengubah pemahaman kaum Muslim dari keyakinan bahwa asas perjuangan dan asas pemerintahan dan negara itu hanya berdasarkan akidah Islam bergeser menjadi asas kebangsaan. Meski secara militer penjajah telah hengkang, kaum Muslim terpecah lebih dari 50 negara bangsa, alih-alih kembali bersatu dalam naungan Khilafah Islamiyah seperti yang telah dirintis Nabi Muhammad SAW. Tentu saja tidak semua kaum Muslim teracuni dan terjebak pemikiran kufur nasionalisme itu. Goeroe Oetama Persatoean Islam (Persis) Toean Ahmad Hassan, misalnya. Ia malah berteriak lantang menentang asas kebangsaan. Mengajak debat siapa saja yang menyimpang dari asas Islam. Boekan dari golongan kita orang yang menyeroe kepada kebangsaan. Dan boekan dari golongan kita orang yang berperang atas dasar kebangsaan. Dan boekan dari golongan kita orang yang yang mati atas dasar kebangsaan! pekiknya membacakan terjemah sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud itu. Tidak cukup secara lisan, pada 1941 penolakan terhadap asas kebangsaan itu ia sebarkan secara tertulis dalam buku yang berjudul Islam dan Kebangsaan. Ia menolak asas gerakan kebangsaan atau nasionalisme yang diperjuangkan Partai Sjarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Islam Indonesia (PII) atau pun Perserikatan Nasional Indonesia 1 / 5

(PNI). Menurut Ahmad Mansur Suryanegara (2009) dalam buku Api Sejarah, A Hassan membenarkan Partai Sjarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Indonesia (PII) dengan pengertian Indonesia dari PSII dan PII hanya sebagai tempat berjuangnya, bukan asas perjuangan kebangsaannya. Ketegasannya dalam memperjuangkan syariah Islam agar menjadi pondasi pemerintahan juga tampak dalam pergulatan ide dengan Soekarno, pendiri PNI. Seperti yang diungkap Abu Adz Dzahabi (2003), dalam buku Debat A Hassan vs Soekarno, Seputar Negara, Hukum dan Sekularisme, Soekarno menghendaki pemisahan agama dari struktur pemerintahan serta bercermin pada undang-undang Swiss dan sekulerisme Turki. Namun, pandangan ini ditolak sejumlah tokoh Islam, termasuk A Hassan yang tidak menghendaki adanya upaya memisahkan agama dari urusan pemerintahan. Sebab, menurutnya, Islam memiliki nilai universal yang sempurna yang tidak dimiliki agama lain. Tolak Demokrasi Pada 1945, Soekarno memproklamirkan kemerdekaan negeri ini. Namun ternyata bukannya Islam yang menjadi asas negara tetapi nasionalisme dengan menjadikan sistem demokrasi sebagai metode melegislasikan hukum buatan manusia menggantikan penerapan syariah Islam. Tentu saja, A Hassan secara tegas menolak itu. Dalam berbagai kesempatan ia menjelaskan perbedaan antara pemerintahan Islam dan pemerintahan demokrasi. Pada suatu saat pernah ditanyakan kepadanya lebih baik mana pemerintahan Islam atau pemerintahan demokrasi? Ia menjawab pemerintahan secara demokrasi atau kedaulatan rakyat semata-mata berdasarkan kemauan rakyat. Kalau rakyat mau halalkan zina, mengizinkan produksi minuman beralkohol, dan seterusnya, niscaya boleh. Sedangkan menurut Islam, yang haram tetaplah haram; yang makruh tetaplah makruh; dan yang sunnah tetaplah sunnah. Kedaulatan rakyat 2 / 5

berlaku di urusan-urusan luar dari yang tersebut. Dalam pemerintahan dengan cara Islam, maksiat tidak dapat menjadi perkara biasa, sedangkan dalam sistem pemerintahan demokrasi tulen, yang haram bisa jadi halal, yang wajib bisa jadi haram, asal dikehendaki oleh rakyat. Dari sini, tuan bisa tahu mana yang lebih baik, jawabnya retorik. Rujukan Umat Hassan, itulah nama aslinya. Kadang pula ia dipanggil Hassan Bandung. Karena tinggal lama di Bandung, bahkan menjadi Goeroe Oetama Persis yang berdiri dan berkembang pesat di ibukota Jawa Barat itu. Ia pun disebut sebagai Hassan Bangil lantaran mendirikan pesantren di Bangil. Tapi ia lebih suka dipanggil A Hassan. Dalam puluhan buku karyanya, ia mencantumkan nama A Hassan. A itu singkatan dari Ahmad. Ahmad adalah nama ayahnya. Memang sudah menjadi kebiasaan orang India, nama ayah disebut di depan nama diri. Ya, Hassan memang keturunan India. Ia lahir di Singapura pada tahun 1887 di masa penjajahan negara-negara kafir Barat. Saat itu India dan Singapura sedang dijajah Keradjaan Protestan Inggris, sedangkan Indonesia diduduki Keradjaan Protestan Belanda. Kedua orang tuanya aslinya dari India. Ayahnya bernama Pandit Ahmad Sinna Vappu Maricar dari suku Tamil. Dalam masyarakat India Pandit adalah gelar bagi seseorang ulama. Ibunya, Muznah, dari Suku Madras dan lahir di Surabaya, Jawa Timur. Keduanya menikah di Surabaya, kemudian pindah ke Singapura. Ahmad Sinna Vappu Maricar adalah seorang ulama, pedagang, pengarang dan wartawan terkenal di Singapura. Suatu keistimewaan yang dianugerahkan Allah SWT kepada A Hassan, dalam usia 7 tahun, ia 3 / 5

sudah mempelajari Alquran dan dasar-dasar pengetahuan agama. Berkat ketekunan dan kecerdasannya, kedua pelajaran ini dapat diselesaikannya dalam tempo dua tahun. Lalu ia masuk sekolah Melayu selama empat tahun dan mempelajari bahasa Arab, bahasa Melayu, bahasa Tamil dan bahasa Inggris. Meskipun tidak sempat menamatkan sekolah dasar formalnya itu namun ia tetap gigih menuntut ilmu dan berdakwah Ia mempelajari ilmu nahwu dan sharaf pada Muhammad Thaib, seorang guru terkemuka di Minto Road dan Kampung Rokoh. Kemudian ia pun memperdalam bahasa Arab kepada Said Abdullah Al-Munawi Al-Manusili selama beberapa tahun. Di samping itu, Hassan juga memperdalam agama dengan Abdul Lathif (guru yang terkenal di Melaka dan Singapura), Haji Hassan (Syeikh dari Malabar) dan Syeikh Ibrahim Al Hind. Semua proses belajar informal tersebut ditekuninya dengan penuh dedikasi hingga tahun 1910 ketika Hassan berusia 23 tahun. Keahliannya dalam bidang hadits, tafsir, fiqih, ushul fiqih, ilmu kalam dan mantiq, menjadikannya sebagai rujukan para penanya dan pemerhati kajian Islam dalam berbagai masalah. Kemudian A Hassan pindah ke Surabaya pada 1921. Semula ia hanya ingin menjadi pengusaha tekstil. Kelanjutannya, sambil berdagang ia bergabung dengan Persatoen Islam (Persis) di Bandung pada 1926. Tiga tahun setelah Persis berdiri. Anti Bid ah Pada 1940, ia pindah ke Bangil, Jawa Timur. Ia mendirikan Pesantren Persatuan Islam Bangil. Ia pun mengajar dan menulis di majalah Himayat al-islam yang diterbitkannya hingga wafat pada 10 Nopember 1958. Ia dimakamkan di Pekuburan Segok, Bangil. Semasa hidupnya, A Hassan melalui Persis melakukan dakwah secara frontal. Ia menganggap 4 / 5

bahwa umat sudah menjadi jumud (beku) bahkan mundur karena telah menyimpang dari ajaran Alquran dan Hadits. Ia memegang prinsip, bid'ah dalam agama bukan suatu perbedaan yang boleh dibiarkan. Bid'ah adalah penyimpangan dari Alquran dan Sunah. Membiarkan bid'ah artinya memupuk perbuatan yang salah dan kemunafikan. Maka, ia melakukan perdebatan dengan orang-orang yang tidak menyetujui cara pandangnya terhadap agama, perdebatan panjang telah ia lalui, mulai dengan pihak Kristen, kaum tua, kaum kebangsaan, Ahmadiyah sampai pada komunis ateis. Ia tahu benar bahwa pendiriannya yang kukuh dalam beragama menimbulkan banyak orang benci dan memusuhinya. Tetapi disayang atau dibenci buatnya adalah urusan orang lain. Dia tidak mempedulikan masalah itu. Baginya musuh itu dalam tulisan maupun pemikirannya tetapi tidak dengan orangnya. Buktinya meskipun A Hassan dan Persis bermusuhan secara ideologis dengan Soekarno dan PNI tetapi ketika Soekarno dipenjara di Banceuy, Bandung, para anggota Persis menjadi orang pertama yang membesuknya.[] joko prasetyo dari berbagai sumber 5 / 5