PENGARUH PELATIHAN SOULDER PRESS TREHADAP JUHNYA LEMPAR LEMBING GAYA CROSS PADA SISWA PUTERA SMA NEGERI 1 TAPA (Fikri Paputungan, Ucok H. Refiater, Mirdayani Pauweni) fikripaputungan@yahoo.co.id Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap jauhnya lempar lembing gaya cross pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Tapa? Dan untuk menguji hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap jauhnya lempar lembing gaya cross pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1Tapa. Metode yang digunakan adalah metode experimen dengan tehnik pengambilan sampel Randomized. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji t. Dari hasil pengujian diperoleh nilai t observasi = 20.20 dari tabel nilai t atau t tabel pada taraf 0.05,dk = n-1 (20) = 19. Diperoleh harga t tabel = 1.729. Dengan demikian bahwa t observasi lebih besar dari pada t tabel. Dengan demikian bahwa tobservasi lebih besar dari t tabel, sedangkan kriteria pengujian mengatakan bahwa tolak Ho jika t observasi (to) > (tt). Oleh karena itu Ha dapat diterima atau terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap jauhnya lempar lembing gaya cross pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Tapa Kata Kunci : Latihan Soulder Press, Lempar Lembing Gaya Cross.
Olahraga Atletik merupakan olahraga yang paling banyak diminati baik itu dikalangan umum maupun ditingkat sekolah baik siswa putra maupun putri. Di setiap sekolah-sekolah, baik itu di SMA pelajaran atletik sudah menjadi kurikulum wajib bagi sekolah karena dimana cabang olahraga atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersama dengan kegiatan alami siswa baik, berlari, melompat, melempar. Selanjutnya menurut Aan Sunjata Wisahati dkk, (2010:47) Atletik adalah jenis olahraga yang terdiri dari nomor lari, lompat dan lempar. Atletik ini merupakan cabang olahraga tertua yang dilombakan sejak olimpiade pertama 776 SM di Yunani. Olahraga ini berasal dari Yunani yaitu dari kata atlon artinya kontes. Perlombaan atletik meliputi nomor perlombaan jalan cepat, lari, lompat dan lempar. Dalam bahasa Inggris, perlombaan tersebut dinamakan dengan istilah track and field, yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field). Cabang-cabang atletik terdiri dari: 1. Nomor Lari, terdiri dari: - Lari cepat (sprint) - Lari jarak menegah - Lari jarak jauh 2. Lempar - Lempar lembing - Lempar cakram - Lempar martil - Tolak peluru 3. Lompat - Lompat tinggi - Lompat jauh
- Lompat jangkit - Lompat galah Hakikat Lempar Lembing Lempar lembing merupakan nomor lempar dalam atletik. Dalam pelombaan lempar lembing tujuan utamanya adalah dapat melakukan lemparan sejauh-jauhnya. Menurut Mohammad Ali Mashar dkk, ( 2010:37) Lempar lembing merupakan permainan yang dilakukan dengan menggunakan lembing yang harus didaratkan pada sektor yang telah diberi tanda. Lempar lembing termasuk nomor lempar yang sering dilombakan dalam cabang atletik. Lempar lembing dilakukan di lapangan terbuka yang mempunyai persyaratan sebagai berikut: untuk awalan diperlukan 40 meter dan untuk sektor lemparannya kurang lebih 70 meter. Jadi, lapangan sepak bola dapat digunakan untuk lapangan lempar lembing. Namun, kalau untuk latihan pada tingkat pelajar, cukup menggunakan lapangan untuk awalan kurang lebih 15 meter dan untuk sektor lemparan cukup 30 meter. Tehnik Langkah Silang (Cross Step) Menurut Aan Sujanta Wisahati dkk, (2010:54) Cara lempar lembing gaya Finlandia (cross step) adalah sebagaiberikut. Setelah langkah awalan terakhir, lakukan langkah silang. a. Langkahkan kaki kanan ke depan menyilang kaki kiri. Bersamaan itu tangan kanan memegang lembing kemudian turunkan dan serong ke bawah. b. Langkahkan kaki kiri ke depan dengan tetap mempertahankan sikap tangan kanan. c. Langkahkan kaki kanan ke depan menyilang kaki kiri. d. Langkahkan kaki kiri ke depan selebar mungkin saat telapak kaki tepat menginjak tanah, putar pinggang ke depan bersamaan tangan kanan ditarik ke depan atas Sikap Akhir Setelah Melemparkan Lembing (Gerakan Lanjutan) Sikap akhir yang harus diperhatikan setelah melemparkan lembing adalah:
apabila melempar lembing dengan tangan kanan, setelah kaki kanan ke depan, segera mendarat. Kaki kiri diangkat ke belakang dengan lemas. Menurut Aan Sujata Wisahati dkk, (2010:55) Sikap akhir setelah melekukan lempar lembing adalah sebagi berikut : a. Sikap badan menghadap ke arah lemparan lembing, kaki kanan jatuh ke depan mengganti posisi kaki kiri. b. Kaki kiri ke belakang menjaga keseimbangan, sedangkan Tubuh Condong Ke Depan. Jenis Pegangan Lembing 1) Cara Amerika 2) Cara Finlandia 3) Cara Tang Hakikat Latihan Soulder Press Latihan Soulder Press merupakan salah satu metode latihan kekuatan, terutama kekuatan otot lengan. Kekuatan merupakan kemampuan otot mengeluarkan daya. Latihan Soulder press ini bertujuan untuk melatih salah satu organ tubuh yang sangat membantu dalam proses lempar lembing dalm cabang olahraga Atletik. Gerakan latihan Soulder Press dilihat secara anatomi dapat melatih kekuatan dari otot paha dan pinggul (Quadriceps), otot perut (abdominals), otot dada (pectoralis), otot bahu (deltoid), otot punggung (latissimus dorsi, otot lengan (Biceps dantriceps). Menurut Farida Isnaini dkk, (2010:46) Latihan soulder Press adalah untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu. Selanjutnya Menurut Tomas (2010:93) dalam Spelman Taufi Arif (2011:19) menjelaskan bahwa Latihan Souder Press merupakan salah satu metode latihan kekuatan otot lengan dan berfungsi untuk melatih kekuatan otot. Kekuatan merupakan kemampuan otot mengeluarkan daya.
Soulder Press sangat baik untuk melatih kekuatan otot lengan, dada, dan bahu, sehingga akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan lempar lembing pada cabang olahraga atletik. Selain itu juga hasil dari bentuk latihan soulder press dapat menghasilkan kekuatan otot lengan yang signifikan pula. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis sangat tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang kemampuan lempar lembing gaya cross pada cabang olahraga atletik dengan judul pengaruh pelatihan soulder press terhadap jauhnya lempar lembing gaya cross pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Tapa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan Soulder Press terhadap hasil jauhnya lemparan gaya cross siswa putra kelas X SMA N 1 Tapa. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah one group tes dan post test dengan desain atau rancangan sebagai berikut: Keterangan: X 1 T X 2 Hasil = Pre-test = Perlakuan = Post- test X 1 T X 2 Lempar Lembing Soulder Press gaya cross Tabel Desain Penelitian Lempar Lembing gaya cross Dari perumusan hipotesis, menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap kemampuan lempar lembing gaya cross dan untuk membuktikan hal tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Langkah pertama : Rumusan pengujian hipotesis Ho : d = 0 : Tidak terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap kemampuan tolak peluru.
Ha : d > 0 : terdapat pengaruh latihan Soulder press terhadap kemampuan tolak peluru b. langkah kedua : Menentukan kriteria pengujian Terima Ho jika to tt (α = 0.05 ; pada n-1) Tolak Ho jika to > tt (α = 0.05 ; pada n-1) c. Langkah ketiga : Menentukan statistik Uji t Berdasarakan hasil perhitungan diperoleh t observas.i.= 20,20 dari tabel nilai t atau t tabel pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (20-1 =19) diperoleh harga t tebel = 1.729. dengan demikian t observasi lebih besar dari pada t tebel, kriteria pengujian menyatakan bahwa tolak Ho jika t observasi (to) > (tt), oleh karena itu Hipotesis alternative Ha dapat diterima atau terdapat pengaruh latihan Soulder Press terhadap jauhnya lepar lembing gaya cross pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Tapa HA Ho HA -20.20-1.729 0 1.729 20.20 GAMBAR : Kurva Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Pembahasan Lempar lembing adalah salah satu nomor lempar dalam atletik. dimana Lempar lembing sebagai nomor perorangan Dapat dikemukakan bahwa lempar lembing adalah suatu bentuk gerakan melempar dengan menggunakan lembing yang terbuat dari metal, dibagian tengah lembing terdapat lilitan tali yang berpungsi untuk
pegangan lembing, berbentuk panjang dan bulat yang pada ujungnya dipasang mata lembing yang runcing. Untuk dapat melakukan lempar lembing yang baik, tidak terikat dengan ukuran besar kecilnya tubuh seseorang pelempar. Karena lembing yang harus dilemparkan, beratnya hanyalah 600 gram (untuk putri) 800 gram (untuk putra). Akan tetapi yang penting diperhatikan adalah bahwa si pelempar lembing itu harus dapat mengkoordinasikan gerakan. Yaitu kemampuan dan keterampilan untuk memindahkan atau mengalihkan kecepatan menjadi kekuatan untuk melempar. Sebagai dasar pencapaian sebuah prestasi dalam cabang olahraga atletik nomor lempar lembing sangat dibutuhkan beberapa bentuk pelatihan yang menunjang pencapaian prestasi. Berangkat dari hal tersebut maka di angkat suatu penelitian yang akan melihat sejauh mana peran suatu bentuk latihan dalam hal ini adalah soulder press untuk mencapai jauhnya jarak yang diciptakan dari hasil lemparan. Prosedur pelaksanaan Pelaksanaan tes awal (pre-tes) dari 20 siswa yang terpilih sebagai sampel, masing-masing melakukan lempar lembing gaya cross. Setiap siswa melakukan lemparan gaya cross yang diambil adalah lemparan terjauh. Dalam pelaksanaan tes awal ini sampel belun diberikan latihan. Pelaksanaan Program Program latihan dilakukan selama 2 bulan dan setiap minggunya dilakukan 3 kali latihan. Pelaksanaan tes akhir Tes akhir dilaksanakan selama diberikan perlakuan 2 bulan. Kegiatannya dilakukan sama dengan tes awal yaitu diukur hasil lempar lembing gaya cross. 20 siswa melakukan lemparan secara bergantian dan setiap siswa melakuakn lemparan sebanyak 3 kali. Hasil lemparan yang terjauh yang diambil. Tujuan tes akhir ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh setelah melakukan pelatihan soulder press. Bentuk latihan Soulder press dalam meningkatkan kemampuan melempar lembing siswa putera SMA Negeri 1 Tapa pada prinsipnya merupakan salah satu
metode latihan otot lengan dang berfungsi untuk melatih kekuatan otot. Aktivitas untuk lemparan lembing dimulai dengan bentuk latihan kekuatan otot lengan (soulder press). Adapun cara melakukannya yaitu : - Pada posisi duduk, badan tegak, kaki agak menempel di lantai. - Tangan memegang batang soulder press dengan posisi kedua tangan dibuka selebar pundak. - Selanjutnya kedua tangan secara serempak menarik kebawah secara berlahanlahan batang soulder press sampai didepan dada kemudian didorong keatas. - Pada waktu turun menarik nafat dari hidung, kemudian didorong keatas sambil menghumbuskan nafas dari mulut - Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang dengan waktu yang telah ditentukan. Penelitian dengan metode eksperimen ini dimaksud untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang pengaruh pelatihan soulder press terhadap kemampuan lempar lembing. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dianalisis dengan pengujian statistik, menunjukan bahwa adanya peningkatan latihan soulder press terhadap kemampuan lempar lembing secara signifikan setelah dilakukannya eksperimen Hal ini dapat dilihat pada peningkatan rata-rata pengaruh latihan soulder press terhadap kemampuan lempar lembing yaitu, sebelum diberikan latihan Soulder press rata-rata jauhnya lemparan yang diperoleh adalah 19,232 dan sesudah diberikan latihan soulder Press memperoleh nilai rata-rata 22,667. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa penerapan pelatihan Soulder press selama 2 bulan, memberikan pengaruh terhadap kemampuan lempar lembing. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, langkah yang dilakukan adalah menganalisis data penelitian dengan menguji normalitas data. Dengan tujuan untuk mendapatkan apakah data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak, berdasarkan hasil penelitian diperoleh data hasil normalitas data yaitu -0.0922 maka dari tabel ini peneliti menyimpulkan bahwa data pendistribusian adalah data normal. Berdasarakan hasil perhitungan diperoleh t observas.i.= 20.20 dari tabel nilai t atau t tabel pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (20-1 =19) diperoleh harga t tebel = 1.729. Dengan demikian t observasi lebih besar dari pada t tebel, kriteria pengujian menyatakan bahwa tolak Ho jika t observasi (to) > (tt), oleh karena itu Hipotesis alternative Ha dapat diterima atau terdapat pengaruh pengaruh pelatihan soulder press terhadap jauhnya lempar lembing gaya cross pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Tapa. Sehingga hipotesis H0 yang menyakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap kemampuan Lempar Lembing, ditolak dan menerima hipotesis HA yang menyatakan; diterima atau terdapat pengaruh latihan soulder press terhadap kemampuan Lempar Lembing gaya cross. Selanjutnya dalam penelitian ini, peneulis diperhadapkan dengan beberapa masalah antara lain beberapa siswa yang dijadikan sampel letak rumah meraka dengan tempat pelaksanaan peneliatain yakni di SMA N 1 Tapa tersebut itu agak berjauhan, kemudian disaat sedang berlangsungnya penelitian ada beberapa siswa yang terkesan tidak serius dalam melakukan gerakan-gerakan yang telah di intruksian. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya, maka hasil penelitian yang dilakukan selama 16 kali pertemuan dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh soulder press terhadap jauhnya lempar lembing gaya Cross pada siswa putera kelas X SMA Negeri 1 Tapa.
2. Latihan Soulder Press memberikan dampak yang signifikan terhadap jauhnya lempar lembing gaya cross pada siswa putera kelas X SMA negeri 1 Tapa. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang dikemukakan diatas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran yang kiranya dapat dijadikan pedoman bagi para peneliti dan siswa yang ada di SMA Negeri I Tapa sebagai berikut: 1. Dalam rangka memacu atlet lempar lembing guna meningkatkan kemampuan lempar lembing, maka sangat efektif diterapkannya latihan soulder press. 2. Dalam merencanakan program latihan, hendaknya dikaji dengan benar bentukbentuk latihan yang akan digunakan, sebab prinsip latihan Soulder press berbeda dengan melatih komponen lainnya. 3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih khusus dalam dunia olahraga. DAFTAR PUSTAKA Aan Sujanta Wisahati dan Teguh Santosa. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMP/Mts Kelas IX. Jakarta : CV Sejati. Farida Isnaini dan Sri Santoso Sabarini. (2010) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta : Mediatama Giri Wiarto. (2013) ATLETIK. Surakarta Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Hariadi Said (2012) PERAN INTERVAL SPRINT, AKSELERASI SPRINT, HOLLOW SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA GORONTALO. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo Hatono Hadjarati. (2011). Basket I Untuk Mata Kulia Semester III. PT Grafik Utama Jakarta. Mohammad Ali Mashar ( 2010 ) dan Dwinarhayu ( 2010 ) Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : Swadaya Murni
Riduwan. (2010) Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta Spelman Taufi Arif. (2011). PENGARUH LATIHAN SOUDER PRESS TERHADAP JAUHNYA LEMPAR LEMBING PADA CABANG OLAHRAGA ATLETIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 GORONTALO. Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Sri Wahyuni, Sutarmin dan Pramono. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMP/Mts Kelas VII. Jakarta : PT Wansa Jara Lestari. Tarmudi B. Hafid dan Ahmad Rithaudin. (2011). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMA, MA, dan SMK/Mts Kelas XI. Jakarta : PT Sarana Panca Karya Nusa Tugimin dan Joko upriyanto ( 2010) Aktif Berolahraga untuk SMP dan MTs Kelas IX Jakarta : Pd. Percada Priyo Hutomo,. (2012). Journal of Physical Education, Sport, Heald and Reaction. Pengembangan Pembelajaran Penjasorkes Tolak Peluru Dengan Memodifikasi Ukuran Peluru. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.