ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI JUNI 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI FEBRUARI 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI APRIL 2016

LAPORAN UMPAN BALIK FEBRUARI 2016 PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN LAPANGAN

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

LAPORAN UMPAN BALIK MARET 2016 PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN LAPANGAN

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN FEBRUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM S/D BULAN JANUARI 2012 PERWAKILAN BKKBN PROV. KALTIM SAMARINDA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BULAN DESEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK BKKBN 2015

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

ANALISIS & EVALUASI HASIL PELKON & DALLAP. (Data Bulan Mei 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN JANUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN MEI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN FEBRUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan September 2014)

Perwakilan BKKBN Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Maret 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Februari 2014)

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN DESEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,37. Berkaitanjuga dengan tingkat BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN OKTOBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

PENDAHULUAN. I. Pelayanan Kontrasepsi. Bersumber dari Rek.Kab.F/II/KB/08 berisi tentang ulasan yang membahas 2 (dua) bagian pembahasan yaitu :

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Februari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM ( RADALGRAM ) MARET 2016 PROVINSI ACEH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN APRIL Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Data s.d Maret P a g e

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Desember 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

BAB. I TARGET SASARAN KINERJA PELAKSANAAN KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Juni 2014)

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan Desember 2014)

EVALUASI PROGRAM KKBPK KABID ADPIN

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN JUNI TAHUN 2017

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN JULI TAHUN 2017

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MEI TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Page 1

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan April 2014)

BULAN OKTOBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 90, I U D 9,540 7, M O W 5,010 4,

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Agustus 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN MARET TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Januari 2012 Page 1

OKTOBER 2009 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 79, I U D 9,540 6, M O W 5,010 3,

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB KABUPATEN BULELENG BULAN APRIL TAHUN 2017

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

A. Cakupan Laporan. B. Hasil Pelayanan Kontrasepsi. PENDAHULUAN

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB PP KABUPATEN BULELENG BULAN OKTOBER TAHUN 2016

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KB PP KABUPATEN BULELENG BULAN SEPTEMBER TAHUN 2016

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

REK.KAB F/II/KB/11 - DPS 87,76% - BPS 90,79% 3 GUNUNGKIDUL 100% 100% 4 KULONPROGO 100% 100% 5 KOTA YOGYAKARTA - KKB PEMERINTAH 100,00%

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN JANUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

Transkripsi:

ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan...1 1.3 Batasan Pengertian...2 II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA... 2.1 Peserta KB Baru...6 2.1.1 Pencapaian Peserta KB Baaru...6 2.1.1 Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I...12 2.1.3 Peserta KB Baru Menurut Jalur Pelayanan...14 2.1.4 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Persalinan...15 2.15 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Keguguran...16 2.2 Hasil Pelayanan Peserta KB Lama 2.2.1 Pelayanan Ganti Cara...16 2.2.2 Pelayanan Pemberian Kontrasepsi Ulang...17 2.3 Peserta KB Aktif...19 2.4 Unmet Need...20 2.5 Kelompok Kegiatan Ketahanan Keluarga...21 2.6 Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa...27 2.7 Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera...27 III PENUTUP...29 DAFTAR LAMPIRAN i

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dibentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor 52 tahun 2009 dalam rangka pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga. Selanjutnya fungsi BKKBN dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 87 tahun 2014 yang menyatakan pelaksanaan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga serta penyelenggaraan keluarga berencana memerlukan data dan informasi keluarga yang dikelola dalam suatu Sistem Informasi Kelurga (SIGA ). SIGA sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Analisis dan Evaluasi juga dilakukan terhadap variabel indikator Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) yang telah ditetapkan untuk mengetahui pelaksanaan program KKBPK. Diharapkan dengan adanya Analisis dan Evaluasi kegiatan program KKBPK perencanaan kegiatan program selanjutnya lebih tepat sasaran, efisien dan efektif. 1.2 Tujuan Penyusunan laporan Analisis dan Evaluasi Tahunan tahun 2015 ini adalah sebagai bahan evaluasi dan memudahkan para pengguna data dalam mendapatkan data dan informasi pencapaian program KKBPK tahun 2015 terutama kegiatan operasional, pembinaan ketahanan keluarga, kesejahteraan keluarga, pembinaan PUS dan kesertaan ber KB. Laporan ini juga dapat sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan program KKBPK di tahun-tahun berikutnya. 1.3 Batas pengertian Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam Laporan Umpan Balik Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi tahun 2015,yaitu : 1. Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun. a. Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini menggunakan salah satu metode kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. b. PUS Bukan Peserta KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini tidak sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi dikarenakan : 1) Hamil 2) Ingin Anak Segera adalah PUS yang belum punya anak atau punya anak pertama berumur minimal 3 tahun, menginginkan anak kurang dari 2 tahun 3) Ingin Anak Ditunda adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun dan sedang tidak menggunakan kontrasepsi, masih menginginkan anak tetapi ditunda (2 tahun ke atas) 4) Tidak Ingin Anak Lagi adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun tidak menginginkan anak lagi 1

2. Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi dan atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkan/ keguguran. 3. Peserta KB Baru Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I) adalah pasangan usia subur dari Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi, dan atau yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkan/ keguguran. 4. Pelayanan Peserta KB Ulang adalah tindakan kepada peserta KB, meliputi penanganan kasus kompilkasi berat, penanganan kasus kegagalan, pencabutan IUD dan implant,pelayanan ganti cara, serta pelayanan kontrasepsi ulang,dengan penjelasan sebagai berikut: Pelayanan Komplikasi Berat adalah pelayanan terhadap gangguan kesehatan akibat pemakaian metode kontrasepsi, yang harus dilayani secara intensif dan perlu rawat inap di Rumah Sakit; Pelayanan Kegagalan adalah pelayanan terhadap terjadinya kehamilan pada peserta KB yang masih memakai kontrasepsi; 5. Fasilitas Kesehatan KB (Faskes KB) adalah fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan Keluarga Berencana, berlokasi dan terintegrasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau tingkat lanjutan, yang dikelola dan pemerintah, pemerintah daerah, dan atau swasta (termasuk masyarakat). 6. Jejaring Fasilitas Kesehatan KB adalah fasilitas kesehatan KB yang menginduk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, terdiri dari: a) Puskesmas Pembantu (Pustu) b) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) c) Pos Kesehatan Desa (Poskedes) d) Pos Bersalin Desa (Polindes) e) Praktik Bidan f) Praktik Dokter (bagi yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan) 7. Praktik Dokter/Praktik Bidan Mandiri adalah dokter atau bidan yang melaksanakan praktik secara mandiri/perorangan. 8. Petugas Penghubung Praktik Dokter/Praktik Bidan Madiri adalah PLKB/PKB atau petugas yang ditunjuk sebagai pengumpul data hasil pelayanan kontarasepsi oleh Praktik Dokter/Praktik Bidan Mandiri yang berada di wilayah kerjanya. 9. Status Fasilitas Kesehatan KB adalah status pemilikan atau pengelolaan Faskes KB yang dibedakan atas 2 (dua) macam pemilikan, yaitu : Pemerintah dan Swasta. Fasilitas Kesehatan KB Pemerintah adalah fasilitas kesehatan KB yang dikelola dan dibiayai oleh pemerintah. Misalnya: Faskes KB milik Pemerintah/Pemda (seperti Puskesmas/Rumah Bersalin/Rumah Sakit), Faskes KB milik TNI, Faskes KB milik POLRI,dan Faskes KB milik instansi pemerintah lainnya. 2

Fasilitas Kesehatan Swasta adalah fasilitas kesehatan KB yang dikelola dan dibiayai oleh Swasta da atau LSOM. Misalnya : Faskes KB milik NU, Faskes KB milik Muhammadiyah, Faskes KB milik PGI, Faskes KB milik PERDHAKI, Faskes KB milik Walubi, Faskes KB milik Hindu, Faskes KB milik Perusahaan, dan Faskes KB milik swasta lainnya. 10. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan wadah kegiatan beranggotakan yang keluarga yang memiliki anak balita untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak balita melalui rangsangan/ stimulasi baik secara fisik, mental, sosial emosional dan intelektualnya. 11. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan beranggotakan keluarga yang memiliki anak dan remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja. 12. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL) merupakan kelompok kegiatan untuk membina keluarga lansia dalam upaya meningkatkan kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lanjut usia yang sehat, mandiri, produktif, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 13. Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) adalah wadah kegiatan ekonomi yang beranggotakan keluarga, terutama keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I), yang saling berinteraksi untuk melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga kecil bahagia sejahtera. 14. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK -R/M) adalah suatu wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/ mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. a. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK -R/M) Tahap Tumbuh Indikator PIK R/M Tahp Tumbuh sebagai berikut : a. Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya : 1. 8 fungsi keluarga 2. pendewasaan usia perkawinan (PUP) 3. Triad KRR 4. Keterampilan hidup (Life Skill) b. Kegiatan yang dilakukan : 1. Di dalam lingkungan PIK R/M 2. Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam PIK-R/M 3. Menggunakan media cetak (majalah dinding, leaflet, poster dll) 4. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan c. Sarana, prasarana dan SDM : 1. Ada ruang sekretariat 2. Memiliki papan nama dengan ukuran minimal 60 x 90 cm 3

3. Struktur organisasi pengurus minimal yang terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Sekdi Program dan Kegiatan, serta minimal 2 orang Pendidik Sebaya 4. Minimal 2 orang pendidik sebaya yang sudah dilatih/ orientasi (8 fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan, TRIAD KRR dan keterampilan hidup). d. Jaringan dan Kemitraan 1. PIK R/M Tahap Tumbuh harus memiliki kerjasama dengan stakeholder di lingkungannya, misalnya : a. Lurah/ kades dan TOMA untuk PIK R/M jalur kemasyarakatan b. TOGA untuk PIK R/M jalur keagamaan c. Kepala Sekolah, Dekan Direktur Akademi jalur sekolah, umum/ agama dan perguruan tinggi d. Puskesmas/ Pustu terdekat dengan PIK R/M sebagai tempat rujukan medis 2. PIK R/M Tahap Tumbuh harus menjalin kemitraan dengan mitra kerja (organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, kemahasiswaan, organisasi profesi dan kesiswaan). e. Meresmikan pembentukan PIK R/M (launching) yang diperkuaat dengan Surat Keputusan (SK) dari pembina PIK R/M yang bersangkutan. b. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK -R/M) Tahap Tegak Indikator PIK R/M Tahap Tegak sebagai berikut : a. Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan Keterampilan Advokasi dan KIE b. Kegiatan yang dilakukan sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan melakukan kegiatan kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK R/M misalnya jambore remaja, lintas alam/outbond,bedah buku, bedah film dsb. c. Sarana, prasarana dan SDM sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan adanya Ruang Konseling, 4 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih/orientasi tentang Substansi Genre, 2 Konselor Sebaya yang sudah dilatih materi pengetahuan dasar konseling dan berlokasi di komunitas remaja/mahasiswa. d. Jaringan dan Kemitraan sama dengan PIK R/M Tahap Tumbuh ditambah dengan memperoleh pembinaan dan fasilitasi antara lain oleh Pemprov/Pemkab/Pemkot,Kepala Sekolah,Rektor/Dekan dll. c. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/ Mahasiswa (PIK-R/M) Tahap Tegar Indikator PIK R/M Tahap Tegar sebagai berikut : a. Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan Pengembangan materi sesuai kebutuhan PIK R/M b. Kegiatan yang dilakukan sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan terlibat dalam kegiatan sosial misalnya pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan dan kampanye Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK dll. c. Sarana, prasarana dan SDM sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan adanya Ruang Pertemuan, 4 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih/orientasi tentang Substansi Genre, 4 Konselor Sebaya yang sudah dilatih materi 4

pengetahuan dasar konseling,memiliki hotline/sms konseling, memiliki perpustakaan dan sarana prasarana jaringan internet. d. Jaringan dan Kemitraan sama dengan PIK R/M Tahap Tegak ditambah dengan sudah mempunyai PIK R/M binaan (Tumbuh/Tegak) dan telah terintegrasi dengan kelompok BKR. 15. Kelompok Kegiatan (Poktan) adalah wadah kegiatan Program Kependudukan, Keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga yang berkaitan dengan Penundaan Usia Perkawinan, Pengaturan Kelahiran, Pembinaan Ketahanan Keluarga dan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga. 16. Keluarga yang menjadi Sasaran Kelompok kegiatan adalah Keluarga yang mempunyai anak Balita, keluarga yang mempunyai anak Remaja, dan Keluarga yang mempunyai Lanjut Usia. 17. Keluarga yang menjadi kelompok kegiatan adalah keluarga yang ikut dalam kelompok kegiatan yang bersangkutan. 18. Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. a. Seluruh Keluarga adalah jumlah seluruh tahapan keluarga dari KPS,KS I,KS II,KS III dan KS III+. b. Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memnuhi kebutuhan dasarnya (basic need) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang,papan, kesehatan dan pendidikan. c. Keluarga Sejahtera Tahap I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memnuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadahm makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana. 19. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia yang telah membayar iuran. Peserta dalam petunjuk teknis ini adalah pasangan suami istri. 20. Pasangan Usia Subur (PUS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional meliputi PUS peserta JKN yang tergolong fakir miskin/ tidak mampu. 21. PUS Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional meliputi PUS peserta JKN yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu. 22. PUS Bukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional meliputi PUS yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu serta belum mendaftar sebagai peserta JKN. 5

BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA Evaluasi pelaksanaan program KKBPK perlu dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian program KKBPK selama kurun waktu tertentu. Pengukuran tingkat perkembangan dilakukan terhadap indikator atau variabel yang mempengaruhi perkembangan KKBPK, seperti jumlah peserta KB Baru (PB), Komplikasi dan Kegagalan, Peserta KB Aktif (PA) dan Umnet Need, pembentukan dan kesertaan Kelompok Ketahanan Keluarga serta Pusat Informasi dan Konseling bagi Remaja dan Mahasiswa (PIK-RM). 2.1 PESERTA KB BARU 2.1.1 Pencapaian Peserta KB Baru (PB) Pencapaian peserta KB Baru terhadap PPM Peserta KB Baru tahun 2015 masing-masing kontrasepsi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi tahun 2015 METODE PPM-PB PENCAPAIAN PB 2015 KONTRASEPSI TAHUN 2015 PB % THD PPM % THD JUMLAH PB (1) (2) (3) (4=3/2) (5) 1. IUD 329 1.378 418,84 3,54 2. MOW 304 638 209,87 1,64 3. IMPLANT 1.632 2.417 148,10 6,20 4. SUNTIKAN 23.970 20.256 84,51 51,98 5. PIL 21.380 12.151 56,83 31,18 6. MOP 22 53 240,91 0,14 7. KONDOM 1.739 2.074 119,26 5,32 JUMLAH 49.376 38.967 78,92 100,00 MKJP 2.287 4.486 196,15 11,51 METODE KB PRIA 1.761 2.127 120,78 5,46 Pencapaian Peserta KB Baru tahun 2015 dapat dilihat dari Tabel 1 yang menunjukkan bahwa Pencapaian Peserta KB Baru mencapai 78,92% dari PPM atau sebanyak 38.967 peserta. Metode MKJP digunakan oleh sebanyak 4.486 peserta atau 11,51% dari jumlah PB, sedangkan Peserta KB Pria dilaporkan sebanyak 5,46% dari jumlah Peserta KB Baru atau 2.127 peserta. Metode Kontrasepsi yang paling banyak digunakan selama tahun 2015 adalah Suntikan yang digunakan oleh sebanyak 51,98% dari jumlah Peserta KB Baru atau sebanyak 20.256 peserta. Sedangkan untuk pencapaian terhadap PPM, suntikan baru mencapai 84,51% dari PPM. Metode kontrasepsi terbanyak kedua yang digunakan oleh peserta yaitu Pil sebanyak 12.151 peserta. Metode Kontrasepsi yang paling sedikit digunakan oleh peserta KB Baru yaitu MOP yang hanya digunakan sebanyak 53 peserta, tetapi jumlah ini sudah melebihi dari PPM MOP yaitu sebesar 240,91%. 6

MOP 0,14% KONDOM 5,32% IUD 3,54% MOW 1,64% PIL 31,18% IMPLANT 6,20% SUNTIKAN 51,98% Gambar 1. Kontribusi Metode Kontrasepsi terhadap Jumlah Peserta KB Baru Pada Gambar 1 dapat diketahui bahwa kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh Peserta KB Baru yaitu Suntikan sebanyak 51,98% dari jumlah Peserta KB Baru. Metode kontrasepsi terbanyak kedua yang digunakan yaitu Pil sebesar 31,18% dari jumlah Peserta KB tahun 2015. Metode kontrasepsi yang paling sedikit digunakan yaitu MOW dengan persentase sebesar 1,64% dari jumlah Peserta KB Baru dan MOP dengan persentase sebesar 0,14% dari jumlah Peserta KB Baru. 418,84 209,87 240,91 148,10 84,51 56,83 119,26 IUD MOW IMPLANT SUNTIKAN PIL MOP KONDOM TAHUN 2015 418,84 209,87 148,10 84,51 56,83 240,91 119,26 Gambar 2. Pencapaian Peserta KB Baru per Metode Kontrasepsi Terhadap PPM Pada Gambar 2 dapat terlihat bahwa IUD merupakan metode kontrasepsi dengan pencapaian PPM yang paling tinggi pada tahun 2015 yaitu sebesar 418,84% dari PPM. Pencapaian tertinggi kedua yaitu MOP dengan pencapaian sebesar 240,91% dari PPM. Metode Kontrasepsi yang tidak mencapai PPM pada tahun 2015 yaitu Suntikan yang baru mencapai 84,51% dari PPM dan Pil yang mencapai 56,83% dari PPM. 7

82,46 81,41 76,70 82,21 68,65 61,56 87,59 BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG TAHUN 2015 82,46 81,41 76,70 82,21 68,65 61,56 87,59 Gambar 3. Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten/ Kota Tahun 2015 terhadap PPM Gambar 3 menunjukkan Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten/ Kota pada tahun 2015. Pencapaian Peserta KB Baru Kabupaten/Kota yang paling tinggi adalah Pangkalpinang dengan pencapaian 87,59% dari PPM. Pencapaian tertinggi kedua yaitu Bangka dengan pencapaian 82,46% dari PPM. Sedangkan pencapaian Peserta KB Baru yang terendah ada di Belitung Timur dengan pencapaian 61,56% dari PPM. Pencapaian Peserta KB Baru per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 1. Pada Tabel 2 di bawah dapat dilihat Pencapaian Peserta KB Baru dari masing-masing kabupaten/ kota : NO Tabel 2. Pencapaian Peserta KB Baru Terhadap PPM-Peserta KB Baru 2015 KABUPATEN/ KOTA SASARAN PPM- PESERTA KB BARU PESERTA KB BARU % THD PPM (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 8.621 7.109 82,46 4.405 3.586 81,41 7.861 6.029 76,70 8.883 7.303 82,21 6.230 4.277 68,65 4.045 2.490 61,56 9.331 8.173 87,59 JUMLAH 49.376 38.967 78,92 8

Berikut dijelaskan pencapaian masing-masing metode kontrasepsi, yaitu : a. IUD Pencapaian Peserta KB Baru IUD terhadap PPM mencapai 418,84%. Rata-rata pencapain IUD di kabupaten/ kota jauh melebihi dari PPM. Pencapaian Peserta KB Baru IUD tertinggi ada di Pangkalpinang yaitu mencapai 1.251,16% dari PPM dan Belitung mencapai 1.010,00% dari PPM. Tabel 3. Pencapaian Peserta KB Baru IUD Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 38 164 431,58 10 101 1.010,00 33 104 315,15 173 285 164,74 22 115 522,73 10 71 710,00 43 538 1.251,16 329 1.378 418,84 b. Metode Operasi Wanita (MOW) Pencapaian Peserta KB Baru MOW juga jauh melebihi PPM yaitu sebesar 209,87%. Pencapaian tertinggi ada di Bangka Selatan yang mencapai 1.633,33% dari PPM dan Belitung Timur sebesar 711,11% dari PPM. Tabel 4. Pencapaian Peserta KB Baru MOW Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 13 70 538,46 15 55 366,67 3 49 1.633,33 3 21 700,00 23 48 208,70 9 64 711,11 238 331 139,08 304 638 209,87 9

c. Implant Pencapaian Peserta KB Baru Implant yaitu sebesar 148,01% dari PPM. Kabupaten yang belum mencapai PPM yaitu Bangka Selatan yaitu sebesar 98,92% dari PPM. Sedangkan pencapaian tertinggi ada di Pangkalpinang sebesar 279,19% dari PPM. Tabel 5. Pencapaian Peserta KB Baru Implant Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 305 449 147,21 165 317 192,12 371 367 98,92 220 234 106,36 228 353 154,82 194 281 144,85 149 416 279,19 1.632 2.417 148,10 d. Suntik Pencapaian Peserta KB Baru Suntik belum bisa memenuhi PPM di tahun 2015 yaitu baru sebesar 84,51% atau sebanyak 20.256 Peserta KB Baru Suntik. Pencapaian tertinggi dan yang memenuhi PPM yaitu Belitung sebesar 103,64% dari PPM. Pencapaian terendah yaitu di Pangkapinang sebesar 70,90% dari PPM. Tabel 6. Pencapaian Peserta KB Baru Suntik Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 4.206 3.852 91,58 2.144 2.222 103,64 3.791 3.181 83,91 4.318 3.903 90,39 3.032 2.173 71,67 1.950 1.714 87,90 4.529 3.211 70,90 23.970 20.256 84,51 10

e. Pil Pencapaian Peserta KB Baru Pil juga belum memenuhi PPM tahun 2015 yaitu hanya mencapai 56,83% dari PPM. Tidak ada kabupaten/kota yang memenuhi PPM Pil. Pencapaian tertinggi hanya sebesar 73,61% dari PPM yaitu di Pangkalpinang. Pencapaian terendah yaitu Belitung Timur yang hanya mencapai 19,84% dari PPM atau sebanyak 345 Peserta KB Baru Pil. Tabel 7. Pencapaian Peserta KB Baru Pil Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 3.751 2.130 56,78 1.913 735 38,42 3.385 2.101 62,07 3.851 2.530 65,70 2.701 1.336 49,46 1.739 345 19,84 4.040 2.974 73,61 21.380 12.151 56,83 f. Metode Operasi Pria (MOP) Pencapaian Peserta KB Baru MOP provinsi terhadap PPM mencapai 240,91%, tetapi masih terdapat kabupaten/kota yang belum mencapai PPM. Kabupaten Bangka baru mencapai 66,67% dari PPM, Belitung Timur tidak terdapat Peserta KB Baru MOP dan Pangkalpinang yang baru mencapai 75,00% dari PPM. Pencapaian tertinggi ada di Bangka Selatan yaitu mencapai 666,67% dari PPM. Tabel 8. Pencapaian Peserta KB Baru MOP Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 3 2 66,67 3 3 100,00 3 20 666,67 5 22 440,00 2 3 150,00 2 0 0,00 4 3 75,00 22 53 240,91 11

g. Kondom Pencapaian Peserta KB Baru Kondom terhadap PPM Kondom yaitu sebesar 119,26% dari PPM. Di tingkat kabupaten masih terdapat beberapa kabupaten/kota yang belum mencapai PPM yaitu Belitung, Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Belitung Timur. Pencapaian tertinggi ada di Pangkalpinang sebesar 213,41% dari PPM atau sebanyak 700 Peserta KB Baru Kondom. Tabel 9. Pencapaian Peserta KB Baru IUD Terhadap PPM 2015 NO KAB/KOTA PPM PENCAPAIAN % (1) (2) (3) (4) (5=4/3) 305 442 144,92 155 153 98,71 275 207 75,27 313 308 98,40 222 249 112,16 141 15 10,64 328 700 213,41 1.739 2074 119,26 2.1.2 Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I 25.000 20.000 20.256 15.000 12.151 10.000 5.000-2.417 1.378 189 638 170 476 3.594 1.564 53 6 2.074 267 Jumlah PB seluruhnya Jumlah PB KS dan KS I Gambar 4. Jumlah Peserta KB Baru KPS dan KS I 12

Tabel 10 Peserta KB Baru KPS dan KS I Menurut Metode Kontrasepsi METODE KONTRASEPSI PENCAPAIAN PB KPS KS I DESEMBER 2015 PB % THD JUMLAH PB % THD KPS & KS I PB KPS & KS I SELURUH TAHAPAN KS PB SELURUH TAHAPAN KS (1) (2) (3) (4) (5=2/4) 1. IUD 189 3,02 1.378 13,72 2. MOW 170 2,71 638 26,65 3. IMPLANT 476 7,60 2.417 19,69 4. SUNTIKAN 3.594 57,36 20.256 17,74 5. PIL 1.564 24,96 12.151 12,87 6. MOP 6 0,10 53 11,32 7. KONDOM 267 4,26 2.074 12,87 JUMLAH 6.266 100,00 38.967 16,08 MKJP 841 13,42 4.486 18,75 METODE KB PRIA 273 4,36 2127 12,83 Dari Gambar 4 dan Tabel 10 dapat dilihat perbandingan antara Peserta KB Baru seluruh tahapan keluarga dan Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I pada masing-masing metode kontrasepsi. Dari jumlah peserta KB baru sebanyak 38.967 PB, Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I sebesar 16,08% atau sebanyak 6.266 Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, dari jumlah Peserta KB Baru sebanyak 4.486 peserta, Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I berjumlah 841 peserta atau sebesar 18,75%. 13

MOP 0,10% KONDOM 4,26% IUD 3,02% MOW 2,71% IMPLANT 7,60% PIL 24,96% SUNTIKAN 57,36% Gambar 5. Kontribusi Metode Kontrasepsi terhadap Jumlah Peserta KB Baru KPS dan KS I Jumlah Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I tahun 2015 berjumlah 6.266 peserta. Suntikan masih tetap mendominasi metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB baru dari Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I yaitu sebanyak 57,36% dari jumlah Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang digunakan sebanyak 13,42% dari jumlah Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I atau sebanyak 841 peserta. Jumlah Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I per mix kontrasepsi masingmasing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 2. 2.1.3 Peserta KB Baru Menurut Jalur Pelayanan Program KB saat ini diarahkan kepada kemandirian masyarakat dalam memperoleh pelayanan kontrasepsi serta peningkatan fungsi sektor swasta dalam penyediaan pelayanan kontrasepsi, namun mayoritas peserta KB masih mendapatkan pelayanan KB dari jalur pemerintah. Sebanyak 48,35% Peserta KB Baru dilayani di Faskes KB Pemerintah atau sebanyak 18.840 peserta sepanjang tahun 2015. Tempat pelayanan terbanyak kedua yang melayani Peserta KB Baru adalah Faskes Lainnya yang telah melayani sebanyak 9.469 Peserta KB Baru atau sebesar 24,30% dari jumlah Peserta KB Baru. Sedangkan untuk Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I, sebanyak 80,50% Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I dilayani di Faskes KB Pemerintah atau sebanyak 5.044 peserta. Tempat pelayanan terbanyak kedua yang melayani Peserta KB Baru Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I adalah Jejaring Lainnya sebanyak 814 peserta KB. 14

Tabel 11. Peserta KB Baru Berdasarkan Tempat Pelayanan 2015 TEMPAT PELAYANAN HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU 2015 PB % THD JUMLAH SELURUH PB SELURUH TAHAPAN KS TAHAPAN KS HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU KPS DAN KS I 2015 % THD PB JUMLAH PPPPBPESER KPS & KS I PB KPS & KS I (1) (2) (3) (4) (5) 1. FASKES KB PEMERINTAH 18.840 48,35 5.044 80,50 2. FASKES KB SWASTA 2.397 6,15 48 0,77 3. JEJARING PRAKTIK DOKTER 370 0,95 6 0,10 4. JEJARING PRAKTIK BIDAN 7.891 20,25 354 5,65 5. JEJARING LAINNYA 9.469 24,30 814 12,99 JUMLAH 38.967 100,00 6.266 100,00 2.1.4 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Persalinan Tabel 12. Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi tahun 2015 METODE KONTRASEPSI PB % THD JUMLAH PASCA PERSALINAN PB PASCA PERSALINAN (1) (2) (3) 1. IUD 298 2,03 2. MOW 261 1,78 3. IMPLANT 662 4,52 4. SUNTIKAN 9.167 62,57 5. PIL 3.945 26,93 6. MOP 2 0,01 7. KONDOM 315 2,15 JUMLAH 14.650 100,00 MKJP 1.223 8,35 METODE KB PRIA 317 2,16 KB Pasca Persalinan adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca persalinan sampai kurun waktu 42 hari setelah persalinan. Pada Tabel 12 dapat diketahui bahwa selama tahun 2015 terdapat hasil Peserta KB Baru Pasca Persalinan Sebanyak 14.650 Peserta. Peserta KB Baru Pasca Persalinan paling banyak masih menggunakan suntikan yaitu sebesar 62,57% dari jumlah Peserta KB Baru Pasca Persalinan. Jenis Kontrasepsi terbanyak kedua yang paling banyak digunakan yaitu pil sebanyak 26,93% atau 3.945 peserta KB Baru. 15

2.1.5 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Keguguran Tabel 13. Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi tahun 2015 METODE KONTRASEPSI PB % THD JUMLAH PASCA KEGUGURAN PB PASCA KEGUGURAN (1) (2) (3) 1. IUD 17 2,04 2. MOW 9 1,08 3. IMPLANT 19 2,28 4. SUNTIKAN 521 62,55 5. PIL 207 24,85 6. MOP 0 0,00 7. KONDOM 60 7,20 JUMLAH 833 - MKJP 45 5,40 METODE KB PRIA 60 7,20 KB Pasca Keguguran adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca keguguran sampai kurun waktu 42 hari setelah keguguran. Selama tahun 2015 terdapat hasil Peserta KB Baru Pasca Keguguran Sebanyak 833 Peserta. Peserta KB Baru Pasca Keguguran paling banyak masih menggunakan suntikan yaitu sebesar 62,55% atau sebanyak 521 peserta KB Baru. Jenis Kontrasepsi terbanyak kedua yang paling banyak digunakan yaitu pil sebanyak 24,85% atau 207 peserta KB Baru. Peserta KB Baru pasca keguguran yang menggunakan MKJP hanya sebanyak 45 peserta dan Metode KB Pria sebanyak 60 peserta. Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 4. 2.2 HASIL PELAYANAN PESERTA KB LAMA (ULANGAN DAN GANTI CARA) 2.2.1 Pelayanan ganti Cara Kegiatan pelayanan ulang bagi peserta KB lama untuk ganti cara ke kontrasepsi lain selama tahun 2015 sebanyak 8.700 peserta. Pada Tabel 14 dapat dilihat Peserta KB lama cenderung berganti ke metode kontrasepsi suntikan sebanyak 4.551 peserta atau sebesar 52,31 % dari jumlah pelayanan ganti cara. Metode kontrasepsi terbanyak kedua yang dipilih oleh Peserta KB Ganti Cara yaitu Pil sebanyak 2.596 peserta atau sebesar 29,84% dari jumlah Peserta KB Ganti Cara. Jumlah Pelayanan Kontrasepsi Ganti Cara per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 8. 16

Tabel 14. Peserta KB Ganti Cara tahun 2015 METODE KONTRASEPSI PELAYANAN GANTI CARA JUMLAH GANTI CARA % (1) (2) (3) 1. IUD 269 3,09 2. MOW 14 0,16 3. IMPLANT 1.056 12,14 4. SUNTIKAN 4.551 52,31 5. PIL 2.596 29,84 6. MOP - 0,00 7. KONDOM 214 2,46 JUMLAH 8.700 100,00 Dilihat dari tempat pelayanan Peserta KB Ganti Cara pada tabel 15, tempat pelayanan yang paling banyak melayani KB ganti cara adalah faskes KB pemerintah sebanyak 5.060 peserta atau mencapai 58,16% dari jumlah seluruh pelayanan ganti cara. Jejaring Praktik Dokter melayani sebanyak 12 peserta atau sebesar 0,14% dari jumlah PB Ganti Cara. Tabel 15. Tempat Pelayanan Ganti Cara tahun 2015 TEMPAT PELAYANAN PELAYANAN % GANTI CARA (1) (2) (3) 1. FASKES KB PEMERINTAH 5.060 58,16 2. FASKES KB SWASTA 806 9,26 3. JEJARING PRAKTIK DOKTER 12 0,14 4. JEJARING PRAKTIK BIDAN 1.181 13,57 5. JEJARING LAINNYA 1.641 18,86 JUMLAH 8.700 100,00 2.2.2 Pelayanan Pemberian Kontrasepsi Ulang Jumlah Peserta KB lama yang melakukan kunjungan ulang dan diberi metode kontrasepsi sesuai dengan metode kontrasepsi yang dipakainya selama tahun 2015 ada sebanyak 336.240 peserta. Pada tabel 16 dapat diketahui Pemberian kontrasepsi ulang yang paling banyak dilakukan adalah masih pada metode kontrasepsi suntikan sebanyak 209.448 peserta atau mencapai 62,29% dari jumlah pemberian kontrasepsi ulang. Pemberian kontrasepsi ulang terbanyak kedua adalah pil sebanyak 117.853 peserta. Jumlah Pemberian Kontrasepsi Ulang per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 9. 17

Tabel 16. Pemberian Kontrasepsi Ulang tahun 2015 METODE PEMBERIAN KONTRASEPSI ULANG KONTRASEPSI ULANG JUMLAH ULANG % (1) (2) (3) 1. IUD 293 0,09 2. IMPLANT 1.978 0,59 3. KONDOM 6.668 1,98 4. SUNTIKAN 209.448 62,29 5. PIL 117.853 35,05 JUMLAH 336.240 100,00 Tabel 17. Tempat Pelayanan Pemberian Kontrasepsi Ulang tahun 2015 TEMPAT PELAYANAN PEMBERIAN % KONTRASEPSI ULANG (1) (2) (3) 1. FASKES KB PEMERINTAH 165.651 49,27 2. FASKES KB SWASTA 15.451 4,60 3. JEJARING PRAKTIK DOKTER 1.427 0,42 4. JEJARING PRAKTIK BIDAN 53.096 15,79 5. JEJARING LAINNYA 100.615 29,92 JUMLAH 336.240 100,00 Dari tabel 17 di atas, pemberian kontrasepsi ulang terbanyak dilakukan di Faskes KB Pemerintah sebanyak 165.651 peserta atau sebesar 49,27%. Pemberian kontrasepsi ulang terbanyak kedua yaitu di Jejaring Lainnya sebanyak 100.615 peserta atau sebesar 29,92% dari jumlah pemberian kontrasepsi ulang. 18

2.3 PESERTA KB AKTIF Jumlah Peserta KB Aktif (PA) pada akhir tahun 2015 berjumlah 228.674 peserta. Pada Gambar 6 terlihat persebaran Peserta KB Aktif terbanyak ada di Bangka Selatan yaitu sebanyak 43.479 PA atau 19,01% dari jumlah Peserta KB Aktif. Persebaran yang paling sedikit yaitu di Belitung Timur sebanyak 22.116 PA atau 9,67% dari jumlah Peserta KB Aktif. Persentase Peserta KB Aktif dibandingkan jumlah Pasangan Usia Subur atau Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) provinsi sebesar 81,70%. Pada Gambar 7 dapat dilihat variasi CPR kabupaten/kota yaitu terendah di Pangkalpinang sebesar 76,32% dan tertinggi di Belitung sebesar 89,93%.Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur per mix kontrasepsi masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 17. 22.116 BELITUNG TIMUR 9,67% 26.130 PANGKAL PINANG 11,43% 43.018 BANGKA 18,81% 32.076 BANGKA BARAT 14,03% 34.696 BELITUNG 15,17% 27.159 BANGKA TENGAH 11,88% 43.479 BANGKA SELATAN 19,01% Gambar 6. Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur 2015 90,00 BELITUNG; 89,93 85,00 BANGKA SELATAN; 86,13 BANGKA BARAT; 81,73 BELITUNG TIMUR; 84,27 80,00 BANGKA; 76,55 BANGKA TENGAH; 77,84 PANGKAL PINANG; 76,32 75,00 70,00 65,00 BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG Gambar 7. Angka Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) 19

Gambar 8 menunjukkan persentase Peserta KB Aktif MKJP dibandingkan dengan jumlah Peserta KB Aktif. Persentase Peserta KB aktif yang menggunakan metode MKJP dari jumlah Peserta KB Aktif tertinggi ada di Bangka Selatan sebesar 24,49% dari jumlah seluruh peserta KB aktif atau ada sebanyak 10.646 peserta MKJP. Persentase Peserta KB Aktif MKJP terendah ada di Bangka Barat sebesar 8,13% dari jumlah seluruh peserta KB aktif atau sebanyak 2.609 peserta MKJP. 25,00 20,00 15,00 5.766 ; BELITUNG; 1661,86% 10.646 ; BANGKA SELATAN; 24,49 5.033 ; BANGKA TENGAH; 18,53 3.456 ; BELITUNG TIMUR; 15,63 5.646 ; PANGKAL PINANG; 21,61 10,00 3.881 ; BANGKA; 9,02 2.609 ; BANGKA BARAT; 8,13 5,00 0,00 Gambar 8. Persentase Peserta KB Aktif MKJP tahun 2015 2.4 Unmet Need Upaya memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB juga menjangkau kelompok yang selama ini kebutuhannya belum terpenuhi, yaitu PUS yang sudah tidak ingin anak lagi dan atau masih ingin mempunyai anak tetapi ditunda dan tidak menggunakan salah satu metode kontrasepsi (unmet need). Jumlah PUS di akhir tahun 2015 berjumlah 279.880 pasangan,dengan jumlah PUS bukan Peserta KB berjumlah 51.206 pasangan terdiri dari 7.386 PUS yang Hamil, 13.109 PUS Ingin Anak Segera, 12.518 PUS Ingin Anak Ditunda dan 18.193 PUS Tidak Ingin Anak Lagi. Dari angka tersebut diperoleh tingkat unmet need provinsi adalah 10,97% (30.711 PUS). Rentang unmet need di kabupaten/ kota bervariasi dari 4,68% di Bangka Selatan hingga 19,98 di Bangka. Rincian Pasangan Usia Subur bukan Peserta KB masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 15. 20

Tabel 18. Unmet Need NO KABUPATEN/KOTA PUS INGIN ANAK DITUNDA TIDAK INGIN ANAK LAGI UNMET NEED PENC. % (1) (2) (3) (4) (5) (6=4+5) (7=6/3) 56.196 2.609 8.617 11.226 19,98 38.583 1.111 806 1.917 4,97 50.482 1.301 1.064 2.365 4,68 34.890 2.855 2.818 5.673 16,26 39.247 2.020 1.965 3.985 10,15 26.244 735 929 1.664 6,34 34.238 1.887 1.994 3.881 11,34 279.880 12.518 18.193 30.711 10,97 2.5 Kelompok Kegiatan Ketahanan Keluarga Upaya upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan keluarga adalah melalui pembentukan dan penggerakkan kelompok-kelompok kegiatan seperti Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia dan Rentan (BKL). 1. Kelompok Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB) Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB) merupakan wadah kegiatan beranggotakan yang keluarga yang memiliki anak balita untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak balita melalui rangsangan/ stimulasi baik secara fisik, mental, sosial emosional dan intelektualnya. Pada laporan Desember 2015 terdapat jumlah kelompok BKB sebanyak 418 kelompok namun yang terlapor berjumlah 358 kelompok. Kesertaan ber-kb dari anggota kelompok ketahanan keluarga menjadi bagian penting dalam program KKBPK. Anggota kelompok BKB berstatus PUS yang menjadi sasaran menjadi peserta KB sebanyak 15.684 keluarga dan yang menjadi peserta KB berjumlah 14.428 keluarga atau sebesar 91,99% dari target sasaran. Pada Gambar 9 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota BKB yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data mengenai pembinaan kelompok BKB masingmasing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 10. 21

4.000 3.500 3.202 3.623 3.275 3.632 3.371 3.000 2.752 2.500 2.000 1.500 1.493 1.493 1.874 1.751 1.000 932 890 928 896 500 - BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG ANGGOTA BKB STATUS PUS ANGGOTA BKB STATUS PUS BER-KB Gambar 9. Anggota BKB berstatus PUS yang menjadi Peserta KB Tabel 19. Pembinaan Kelompok BKB NO INDIKATOR JUMLAH 1 JUMLAH KELUARGA SASARAN BKB 36.316 2 JUMLAH KELUARGA MENJADI ANGGOTA BKB 19.764 3 ANGGOTA BKB BERSTATUS PUS 15.684 4 ANGGOTA BKB BERSTATUS PUS MENJADI PESERTA KB 14.428 Jumlah keluarga yang menjadi sasaran kelompok BKB pada Desember berjumlah 36.316 keluarga sedangkan yang menjadi anggota BKB sebanyak 19.764 keluarga atau 54,42% dari sasaran. Persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKB setiap bulannya selama tahun 2015 dapat dilihat di Tabel 20. Rata rata persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKB selama tahun 2015 sebesar 74,89% dari jumlah keluarga. Anggota BKB yang berstatus PUS ada sebanyak 15.568 anggota dan sebanyak 14.428 menjadi peserta KB atau sebesar 91,99%. 22

Tabel 20. Anggota Hadir Pertemuan BKB NO BULAN % KELUARGA HADIR DALAM PERTEMUAN BKB 1 JANUARI 74,63 2 FEBRUARI 75,32 3 MARET 75,22 4 APRIL 65,99 5 MEI 75,11 6 JUNI 74,93 7 JULI 75,30 8 AGUSTUS 74,72 9 SEPTEMBER 77,00 10 OKTOBER 76,90 11 NOVEMBER 76,82 12 DESEMBER 76,76 RATA-RATA TAHUNAN 74,89 2. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah wadah kegiatan beranggotakan keluarga yang memiliki anak dan remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan atau anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja. Anggota kelompok BKR berstatus PUS yang menjadi target sasaran menjadi peserta KB sebanyak 3.565 keluarga dan yang menjadi peserta KB berjumlah 3.039 keluarga atau sebesar 85,25% dari target sasaran. Persentase anggota BKR yang menjadi peserta KB dari jumlah PUS bervariasi dari 80,02% di Bangka Tengah dan tertinggi di Bangka yang mencapai 100,00% dari jumlah PUS. Pada Gambar 10 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota BKR yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data mengenai pembinaan kelompok BKR masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 11. 23

1800 1600 1400 1.782 1.426 1200 1000 800 600 400 200 293 293 238 193 375 338 182 165 540 488 155 136 0 BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG ANGGOTA BKR STATUS PUS ANGGOTA BKR STATUS PUS BER-KB Gambar 10. Anggota BKR berstatus PUS yang menjadi Peserta KB Tabel 21. Pembinaan Kelompok BKR NO INDIKATOR JUMLAH 1 JUMLAH KELUARGA SASARAN BKR 22.150 2 JUMLAH KELUARGA MENJADI ANGGOTA BKR 5.103 3 ANGGOTA BKR BERSTATUS PUS 3.565 4 ANGGOTA BKR BERSTATUS PUS MENJADI PESERTA KB 3.039 Jumlah keluarga yang menjadi sasaran kelompok kegiatan BKR pada Desember berjumlah 22.150 keluarga sedangkan yang menjadi anggota BKR sebanyak 5.103 keluarga atau hanya sebesar 23,04% dari sasaran. Persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKR setiap bulannya selama tahun 2015 dapat dilihat di Tabel 22. Rata rata persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKR selama tahun 2015 sebesar 63,53% dari jumlah keluarga. Anggota BKR yang berstatus PUS ada sebanyak 3.565 anggota dan sebanyak 3.039 menjadi peserta KB atau sebesar 85,25%. 24

Tabel 22. Anggota Hadir Pertemuan BKR % KELUARGA HADIR NO BULAN DALAM PERTEMUAN BKR 1 JANUARI 72,23 2 FEBRUARI 53,74 3 MARET 58,32 4 APRIL 67,05 5 MEI 55,37 6 JUNI 56,38 7 JULI 71,62 8 AGUSTUS 71,38 9 SEPTEMBER 65,20 10 OKTOBER 62,97 11 NOVEMBER 64,10 12 DESEMBER 63,98 RATA-RATA TAHUNAN 63,53 Keluarga yang hadir pada pertemuan BKR dapat dilihat jumlah persentase kehadirannya pada Tabel 22. Rata-rata persentase keluarga hadir dalam pertemuan BKR selama tahun 2015 sebesar 63,53% dari jumlah keluarga yang menjadi anggota. Kehadiran tertinggi pada pertemuan kelompok BKR selama tahun 2015 yaitu pada bulan Januari dimana 72,23% dari jumlah anggota, hadir pada pertemuan kelompok. Sedangkan kehadiran terendah yaitu pada bulan Februari hanya sebanyak 53,74% dari anggota yang hadir di pertemuan kelompok BKR. 3. Bina Keluarga Lansia dan Rentan (BKL) Bina Keluarga Lansia dan Rentan (BKL) merupakan kelompok kegiatan untuk membina keluarga lansia dalam upaya meningkatkan kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lanjut usia yang sehat, mandiri, produktif, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Anggota kelompok BKL berstatus PUS yang menjadi target sasaran menjadi peserta KB sebanyak 2.248 PUS dan yang menjadi peserta KB berjumlah 1.889 peserta atau sebesar 84,03% dari jumlah PUS. Persentase anggota BKL yang menjadi peserta KB dari jumlah PUS di BKL bervariasi dari 68,24% di Bangka Tengah dan tertinggi di Bangka dan Belitung Timur sebesar 100% dari jumlah PUS. Pada Gambar 11 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota BKL yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data mengenai pembinaan kelompok BKL masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 12. 25

800 762 700 600 500 513 513 520 400 300 200 264 252 155 135 180 162 122 122 252 185 100 0 BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG ANGGOTA BKL STATUS PUS ANGGOTA BKL STATUS PUS BER-KB Gambar 11. Anggota BKL berstatus PUS yang menjadi Peserta KB Tabel 23. Pembinaan Kelompok BKL NO INDIKATOR JUMLAH 1 JUMLAH KELUARGA SASARAN BKL 13.141 2 JUMLAH KELUARGA MENJADI ANGGOTA BKL 4.640 3 ANGGOTA BKL BERSTATUS PUS 2.248 4 ANGGOTA BKL BERSTATUS PUS MENJADI PESERTA KB 1.889 Jumlah keluarga yang menjadi sasaran kelompok kegiatan BKL pada Desember berjumlah 13.141 keluarga sedangkan yang menjadi anggota BKL sebanyak 4.640 keluarga atau hanya sebesar 35,31% dari sasaran. Persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKL setiap bulannya selama tahun 2015 dapat dilihat di Tabel 24. Rata rata persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKR selama tahun 2015 sebesar 62,38% dari jumlah keluarga. Anggota BKL yang berstatus PUS ada sebanyak 2.248 anggota dan sebanyak 1.889 menjadi peserta KB atau sebesar 84,03%. Tabel 24. Anggota Hadir Pertemuan BKL NO BULAN % KELUARGA HADIR DALAM PERTEMUAN BKL 1 JANUARI 60,62 2 FEBRUARI 57,17 3 MARET 57,73 4 APRIL 61,94 5 MEI 57,39 6 JUNI 57,26 7 JULI 61,03 8 AGUSTUS 61,05 9 SEPTEMBER 68,33 10 OKTOBER 68,77 11 NOVEMBER 68,74 12 DESEMBER 68,47 RATA-RATA TAHUNAN 62,38 26

Persentase keluarga yang hadir dalam pertemuan BKL setiap bulannya selama tahun 2015 dapat dilihat di Tabel 24. Rata-rata persentase kelurga hadir dalam pertemuan BKL selama tahun 2015 sebesar 62,38% dari jumlah keluarga yang menjadi anggota. Persentase kehadiran tertinggi dalam pertemuan kelompok BKL terjadi pada bulan Oktober dan November yaitu jumlah keluarga yang hadir sebanyak 68,77% dari jumlah anggota pada bulan Oktober dan 68,74% pada bulan November. Sedangkan kehadiran paling rendah yaitu pada bulan Februari dimana hanya sebanyak 57,17% dari anggota BKL yang hadir di pertemuan. 2.6 Pusat Informasi dan Konseling Remaja / Mahasiswa Pusat Informasi dan Konseling Remaja / Mahasiswa adalah suatu wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/ mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja/ mahasiswa serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Menurut klasifikasinya, PIK Remaja/ Mahasiswa dibentuk menjadi 3 tahapan kelompok yaitu PIK Remaja/ Mahasiswa Tumbuh, PIK Remaja/ Mahasiswa Tegak dan PIK Remaja/ Mahasiswa Tegar. Jumlah PIK Remaja pada laporan Desember 2015 sebanyak 224, dengan rincian 165 PIK Remaja tahap Tumbuh (73,66%), 37 PIK Remaja tahap Tegak (16,52%) dan 22 PIK Remaja tahap Tegar (9,82%). Dari 224 PIK Remaja yang ada, tercatat sebanyak 162 PIK Remaja yang melapor pada Desember 2015. Cakupan Laporan PIK Remaja masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat di Lampiran 14. PIK-R TEGAK 16,52% PIK-R TEGAR 9,82% PIK-R TUMBUH 73,66% Gambar 12. Persentase PIK Remaja tahap Tumbuh, Tegak dan Tegar 2.7 Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) adalah wadah kegiatan ekonomi yang beranggotakan keluarga, terutama keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I), yang saling berinteraksi untuk melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga kecil bahagia sejahtera. Jumlah Anggota UPPKS yang berstatus PUS sebanyak 1.052 pasangan dan yang menjadi peserta KB ada sebanyak 922 PUS atau sebesar 87,64% dari jumlah PUS. Angka ini bervariasi dari paling rendah di Belitung Timur sebesar 68,89% dari PUS dan tertinggi ada di Bangka Barat yang mencapai 27

100% dari jumlah PUS. Pada Gambar 13 dapat dilihat perbandingan dari Jumlah Anggota UPPKS yang berstatus PUS dan yang menjadi Peserta KB dari masing-masing kabupaten/kota. Data lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 13. 250 247 244 233 200 150 100 188 60 58 155 144 126 126 90 62 130 111 50 0 BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN BANGKA TENGAH BANGKA BARAT BELITUNG TIMUR PANGKAL PINANG ANGGOTA UPPKS STATUS PUS ANGGOTA UPPKS STATUS PUS BER-KB Gambar 13. Anggota UPPKS berstatus PUS yang menjadi Peserta KB 28

III. PENUTUP Laporan Umpan Balik Pengendalian Lapangan dan Pelayanan Kontrasepsi Tahun 2015 ini merupakan laporan yang disusun sebagai bahan evaluasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tahun 2015. Evaluasi ini juga sebagai dasar perencanaan untuk tahun berikutnya dalam rangka mewujudkan BKKBN menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas. Berbagai permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program KKBPK terus menerus diupayakan penyelesaian dan arah kebijakan yang harus dirumuskan untuk tercapainya sasaran program yang telah ditentukan. 29

DAFTAR LAMPIRAN TABEL 1 PENCAPAIAN INDIKATOR PPM PESERTA KB BARU MENURUT METODE KONTRASEPSI TABEL 2 JUMLAH PESERTA KB BARU KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA I TABEL 3 HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MENURUT METODE KONTRASEPSI TABEL 4 HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN MENURUT METODE KONTRASEPSI TABEL 5 HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU PASCA PERSALINAN MENURUT TEMPAT PELAYANAN TABEL 6 HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU PASCA KEGUGURAN MENURUT TEMPAT PELAYANAN TABEL 7 JUMLAH KOMPLIKASI BERAT DAN KEGAGALAN MENURUT METODE KONTRASEPSI TABEL 8 JUMLAH PELAYANAN KONTRASEPSI GANTI CARA TABEL 9 JUMLAH PEMBERIAN KONTRASEPSI ULANG TABEL 10 PEMBINAAN KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA TABEL 11 PEMBINAAN KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA TABEL 12 PEMBINAAN KELOMPOK BINA KELUARGA LANSIA (BKL) TABEL 13 PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS TABEL 14 CAKUPAN LAPORAN PIK REMAJA TABEL 15 PASANGAN USIA SUBUR BUKAN PESERTA KB TABEL 16 PASANGAN USIA SUBUR KPS DAN KS I BUKAN PESERTA KB TABEL 17 PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE KONTRASEPSI TABEL 18 PESERTA KB AKTIF KPS DAN KS I MENURUT METODE KONTRASEPSI TABEL 19 PENCAPAIAN TERHADAP PPM PESERTA KB AKTIF

TABEL 1 PENCAPAIAN INDIKATOR PPM PESERTA KB BARU MENURUT METODE KONTRASEPSI TAHUN 2015 PPM PESERTA KB BARU IUD PESERTA KB BARU MOW PESERTA KB BARU IMPLANT PESERTA KB BARU SUNTIK PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA KB PPM PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA KB PPM PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA KB PPM PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA 1 2 3 4 5=4/3 6=4/33 7 8 9=8/7 10=8/33 11 12 13=12/11 14=12/33 15 16 17=16/15 18=16/33 38 164 431,58 2,31 13 70 538,46 0,98 305 449 147,21 6,32 4.206 3.852 91,58 54,18 10 101 1010,00 2,82 15 55 366,67 1,53 165 317 192,12 8,84 2.144 2.222 103,64 61,96 33 104 315,15 1,72 3 49 1633,33 0,81 371 367 98,92 6,09 3.791 3.181 83,91 52,76 173 285 164,74 3,90 3 21 700,00 0,29 220 234 106,36 3,20 4.318 3.903 90,39 53,44 22 115 522,73 2,69 23 48 208,70 1,12 228 353 154,82 8,25 3.032 2.173 71,67 50,81 10 71 710,00 2,85 9 64 711,11 2,57 194 281 144,85 11,29 1.950 1.714 87,90 68,84 43 538 1251,16 6,58 238 331 139,08 4,05 149 416 279,19 5,09 4.529 3.211 70,90 39,29 329 1.378 418,84 3,54 304 638 209,87 1,64 1632 2.417 148,10 6,20 23.970 20.256 84,51 51,98

TABEL 1 PENCAPAIAN INDIKATOR PPM PESERTA KB BARU MENURUT METODE KONTRASEPSI TAHUN 2015 PPM PESERTA KB BARU PIL PESERTA KB BARU MOP PESERTA KB BARU KONDOM PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA KB BARU PPM PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA KB BARU PPM PENCAPAIAN % THD PPM % THD JUMLAH PESERTA KB BARU JUMLAH PESERTA 19 20 21 22 23=22/21 24=22/33 25 26 27=26/25 28=26/33 29 30 31=30/29 32=30/33 33 KB BARU 3.751 2.130 56,78 29,96 3 2 66,67 0,03 305 442 144,92 6,22 7.109 1.913 735 38,42 20,50 3 3 100,00 0,08 155 153 98,71 4,27 3.586 3.385 2.101 62,07 34,85 3 20 666,67 0,33 275 207 75,27 3,43 6.029 3.851 2.530 65,70 34,64 5 22 440,00 0,30 313 308 98,40 4,22 7.303 2.701 1.336 49,46 31,24 2 3 150,00 0,07 222 249 112,16 5,82 4.277 1.739 345 19,84 13,86 2 0 0,00 0,00 141 15 10,64 0,60 2.490 4.040 2.974 73,61 36,39 4 3 75,00 0,04 328 700 213,41 8,56 8.173 21.380 12.151 56,83 31,18 22 53 240,91 0,14 1739 2074 119,26 5,32 38.967

TABEL 1 A HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB PEMERINTAH TAHUN 2015 IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=3+4+5+6+7+8+9 JUMLAH PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB PEMERINTAH MENURUT METODE KONTRASEPSI 109 64 2 68 329 1.252 792 2.616 68 55 3 141 264 2.046 669 3.246 60 49 20 123 165 836 625 1.878 79 20 19 114 95 1.475 1.243 3.045 105 35 3 238 334 1.896 1.196 3.807 64 62-15 275 1.633 343 2.392 162 144 3 245 264 657 381 1.856 647 429 50 944 1.726 9.795 5.249 18.840

TABEL 1 B HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB SWASTA TAHUN 2015 JUMLAH PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB SWASTA MENURUT METODE KONTRASEPSI IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=3+4+5+6+7+8+9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 5 7 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 5 31 3 42 0 0 0 0 0 0 0 0 299 187 0 60 47 866 882 2341 302 187 0 62 52 902 892 2397

TABEL 1 C HASIL PELAYANAN PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES JEJARING (PRAKTIK DOKTER) TAHUN 2015 JUMLAH PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH JEJARING PRAKTIK DOKTER MENURUT METODE KONTRASEPSI IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=3+4+5+6+7+8+9 2 6 0 0 0 20 1 29 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 5 0 130 139 278 0 13 0 0 6 21 9 49 1 2 0 0 0 6 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 3 22 3 5 6 177 154 370