DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK D j a u h a r I s m a i l Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
1. IDENTIFIKASI/DETEKSI DINI? 2. ASPEK PENTING PERKEMBANGAN DAN IDENTIFIKASI 3. ASSESMEN, LANGKAH-LANGKAH IDDENTIFIKASI 4. TEKNIK IDENTIFIKASI 5

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK)

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 1

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus gizi buruk masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

Dasar Pembentukan Bina Keluarga Balita

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan satu sama lain tetapi sifatnya berbeda, namun ke dua nya. mengenal faktor resiko pada anak usia toddler.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

Materi Konsep Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di bidang kesehatan (Temu Karya Kader Posyandu dan Kader PKK se

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BALITA SEHAT BERSAMA FISIOTERAPI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

OVERVIEW KLB KERACUNAN PANGAN

Oleh : Suyanti ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu riset menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.

TFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi )

PELATIHAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di Indonesia, mencatat populasi kelompok usia anak di. 89,5 juta penduduk termasuk dalam kelompok usia anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK)

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PPG ( PUSAT PEMULIHAN GIZI )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan wahana pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balita menjadi istilah umum bagi anak dengan usia dibawah 5 tahun (Sutomo

MATERI PENYEGARAN KADER

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

Silabus Pelatihan Pelatih TIDI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

MANAJEMEN PENATALAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI POSYANDU KELURAHAN MANYARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan

Transkripsi:

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK D j a u h a r I s m a i l Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Pendahuluan Sesuai dengan proses tumbuh kembang, pemantauan perlu dilakukan sejak awal yaitu sewaktu dalam kandungan sampai dewasa. Dengan pemantauan yang baik akan dapat dideteksi adanya penyimpangan secara, dini sehingga tindakan koreksi yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Dengan kata lain bila penyimpangan ter adi pads usia dini dan dideteksi sedini mungkin, maka tindakan koreksi akan memberikan hasil yang memuaskan, sedangkan bila penyimpangan tedadi pads usia dini tetapi bare dideteksi pads usia yang lebih lanjut, hasil koreksi akan kurang memuaskan. Upaya untuk membantu agar anak tumbuh kembang secara optimal dengan cars deteksi adanya penyimpangan dan intervensi dini perlu dilaksanakan oleh semua pihak sejak mulai dari tingkat keluarga, petugas kesehatan mulai dari kader kesehatan sampai dokter spesialis, dan di semua tingkat pelayanan kesehatan mulai dari tingkat dasar sampai pelayanan yang lebih spesialistis. Dengan telah adanya program deteksi dan intervensi dini terhadap penyimpangan tumbuh kembang yang dilaksanakan di masyarakat melalui program posyandu, program Bina Keluarga Balita (BYB), program di Puskesmas maka sudah harus perlu dipikirkan sistim tatalaksana untuk fasilitas selanjutnya sebagai sarana rujukan selanjutnya yang termasuk jugs tempat rujukan yang paling akhir yang dapat menangani secara holistik dan komplit. Dalam, makalah ini akan dibicarakan kompetensi atau tugas dan peran dari tiap, tingkat pelayanan mulai dari tingkat pelayanan dasar/keluarga sampai dari tingkat pelayanan dasar/keluarga sampai tingkat pelayanan kesehatan yang ada. di Rumah Sakit Kabupaten. Beberapa Pengertian: Yang dimaksud dengan deteksi dini adalah upaya penyaringan yang dilaksanakan untuk menemukan penyimpangan kelainan tumbuh kembang secara dini dan mengetahui serta mengenal faktor-faktor resiko terjadinya kelainan tumbuh kembang tersebut. Sedangkan intervensi dimaksudnya adalah suatu kegiatan penanganan segera terhadap adanya penyimpangan tumbuh kembang dengan cara yang sesuai dengan keadaan misalnya perbaikan gizi, stimulasi perkembangan atau merujuk ke pelayanan kesehatan yang

sesuai, sehingga anak dapat mencapai kemampuan yang optimal sesuai dengan umumya. Tumbuh kembang optimal adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui penyimpangan tumbuh kembang secara dini sehingga upaya-upaya pencegahan, stimulasi dan penyembuhan serta pemulihannya dapat dibenarkan dengan ini yang jelas sedini mungkin pada masa-masa peka proses tumbuh kembang anak sehingga hasilnya dapat diharapkan akan tercapai. Tingkat-tingkat pelaksanaan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak dan penangannya. A. Tingkat keluarga/kelompok Bina Keluarga Ballia (BK6) 1. Tugas dan peran keluarga: Memantau tumbuh kembang anak sesuai kelompok umur dengan memanfaatkan sarana yang ada, seperti: KMS balita, Kartu Kembang Anak, Kalender Tumbuh Kembang Anak. Melakukan stimulasi terhadap anak sesuai dengan tingkat perkembangan perkembangan anak. Melaporkan dan membahas tingkat perkembangan anak dengan kader Posyandu/BKB. Melaksanakan stimulasi sesuai nasehat kader BKB/Posyandu dalam rangka meningkatkan kemampuan anak. 2. Tugas dan peran Kelompok BKB: Memantau tumbuh kembang anak melalui ibu balita pada setiap pertemuan kelompok dengan menggunakan sarana yang ada (13 LS balita, Kartu Kembang Anak, Kartu Asuh Ibu, dll.) Memberikan penyuluhan dan cara stimulasi kepada ibu balita sesuai dengan kelompok umur anak. Melakukan rujukan bagi setiap anak dengan penyimpangan tumbuh kembang. Untuk melaksanakan tugas dan peran tersebut di atas, diperlukan alat/instrumen yaitu: 1. Keluarga: Kalender Tumbuh Kembang Balita. Kartu Menuju Sehat (KMS). Kartu Kembang Anak (KKA). Buku pedoman Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak bagi keluarga.

2. Kelompok BKB: Alat Permainan Edukatif. Kartu Asuh Anak. Kartu Kembang Anak. KMS Balita. Buku Paket Penyuluhan BKB B. Pelaksam kegiatan deteksi dini dan intervenst penpmpangan Tumbuh Kembang di tingkat Puskesmas Tugas dan peran Puskesmas: 1. Pelayanan Balita dan Anak Prasekolah (Apras) a. Memantau dan mendeteksi dini setiap balita yang berkunjung dan dirujuk dengan cara: Mempelajari tumbuh kembangnya dalam KMS. Melakukan pemeriksaan antropometri dan rrencatat pads gmfik KMS. Melakukan deteksi dini dengan menggunakan pedoman tumbuh kembang anak dan kartu tumbuh kembang. Menilai tumbuh kembang anak secara individu. b. Menegakkan diagnose penyimpangan tumbuh kembang balita dan apras yang berkunjung dan dirujuk. c. Melakukan intervensi pada kelainan/gangguan clan masalah/penyimpangan tumbuh kembang berupa: Intervensi pelayanan kesehatan sesuai dengan pedoman program (ISPA, Diane, Campak, Malaria, Anameia, Infeksi Telinga) dan terhadap penyaldt lainnya sesuai dengan buku pedoman pengobatan dasar di Puskesmas serta buku pedoman kerja Puskesmas. Intervensi penyimpangan tumbuh kembang di tingkat pelayanan dasar. Penanganan: a. Penanganan langsung pada: Kelambatan motorik kasar. Gangguan bicara karena, kurang latihan. Gangguan moiorik halus. S o s ia l is a s i ya n g k u r a n g ( a na k t a k s u k a b e r k a w a n, s u k a mengganggu/menyerang kawan). Malnutrisi dan anemia diberikan makanan tambahan dan sirup besi.

Anak dengan berat badan di atas batas normal perlu diberi nasehat pembenan makanan seimbang. Anak dengan kelainan khusus seperti: Muntah tanpa gangguan organic. Gangguan buang air besar. Cengeng berlebihan. Penakut. Mengompol pada anak di atas 5 tahun. d1l. Kasus-kasus, tersebut ditangani mengacu pada buku pedoman pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas dan rumah salcit b. Merujuk kasus-kasus penyimpangan tumbuh kembang seperti: Autisme. Hiperaktif dan gangguan berkonsentrasi. Pengukuran lingkaran kepala anak (PLKA) tidak normal. Kelainan-kelainan benwwfungsi tubuh (hidrosefalus, spina, bifida, strabismus). I-Epotiroidea. Perawakan pendek. Perawakan tinggi. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani langsung c. Konseling (support dan maintenance untuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani lebih lanjut). 2. Pembinaan Kader, guru TK, pengelola TPA, pengelola Bina, Anaprasa (Bina. Anak Prasekolah Desa) C. Pelaksanaan kegiatan deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang di tingkat Rumah Sakit Kabupaten Tugas dan peran Rumah Sakit Kabupaten: 1. Memantau dan mendeteksi dini setiap balita yang berkunjung dan dirujuk ke rumah sakit. 2. Menegakkan diagnosis secara multidisipliner penyimpangan tumbuh kembang balita yang berkunjung dan dirujuk. 3. Melakukan intervensi secara multidisipliner.

4. Merujuk penderita ke Rumah Sakit tipe B/Afinstansi kompeten. 5. Metaksanakan koordinasi dalam, menegakkan diagnosis dan melaksanakan. Intervensi. Sarana dan prasarana Seyogyanya di setiap Rumah Sakit Kabupaten ada, unit pelayanan kesehatan anak terpadu yang melibatkan beberapa. disiplin ilmu/keahlian yang dinamakan Klinik Tumbuh Kembang Anak Adapun tujuan Klinik Tumbuh Kembang Anak adalah sebagai berilcut: Tujuan umum: Mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi dan keterbatasannya. Tujuan khusus: 1. Mendeteksi, mendiagnosa, menstimulasi, mengobati, dan 'follow-up' anak yang dirujuk ataupun datang sendin dengan penyimpangan tumbuh kembang. 2. Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani setempat ke pusat - rujukan yang lebih lengkap atau instansi yang berkompeten atau Yayasan khusus sesuai dengan kasus yang ditangani Tim Klinik Tumbuh Kembang terdiri atas: Dokter Anak. Dokter AM Kebidanan (memantau selama ibu hamilfintra uterine monitoring). Dokter Ahli Syaraf. Dokter Ahli Radiologi. Ahli Gizi. Ahli Fisioterapi. Dokter Ahli Mata. Dokter Ahli THT. Psikolog. Untuk semua anggota tim perlu ditanamkan konsep Klinik Tumbuh Kembang dan Rumah Salcit Kabupaten yang sudah mempunyai tim seperti di atas akan dapat menjadi pusat rujukan baik dari Puskesman maupun dari Rumah Salcit Kabupaten lain yang belum lengkap. Instrumen Untuk melaksanak-an kegiatan di Klinik Tumbuh Kembang maka diperlukan alas-alas

seperti alas untuk mendeteksi gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, USG, EEG, EKG, Rontgent dan ditunjang suatu laboratorium, yang memadai. Ringkasan Telah diuraikan tatalaksana kegiatan deteksi dini dan intervensi penyimpangan tumbuh kembang anak mulai tmgkat keluarga/kelompok BKB sampai ke Rumah Sakit Kabupaten. Dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak, maka pelayanan yang memadai perlu dipersiapkan secara baik mulai dari tingkat pelayanan dasar sampai tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Hal ini penting oleh karena kemungkinan adanya kasus rujukan yang seharusnya akan mendapat pelayanan yang lebih memadai. Daftar Pustaka Departemen Kesehatan RI (1995): Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Jakarta. Djaiihar Ismail (1996): Tatalaksana penyimpangan tumbuh kembang balita di tingkat pelayanan dasar. Disampaikan pads Lokakarya Deteksi Dini Tumbuh Kembang di Bandung, 25 Maret - 27 Maret 1996. Moersintowarti, NB (1996): Pengembangan RSU Dati H sebagai pusat rujukan penyimpangan tumbuh kembang anak balita. Disampaikan pads Lokakarya Deteksi Dini Tumbuh Kembang, Bandung, 25 Maret - 27 Maret 1996. Moersintowarti, NB (1996): Klink Tumbuh Kembang Anak, suatu sarana pemantauan. Kongres Nasional Emu Kesehatan Anak X, Bukittinggi, 16-20 Jun 1996. Satgas Instrumen Komite Tumbuh Kembang Anak Indonesia (1995): Pedoman Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Balita bagi petugas.