PENGARUH MENGKONSUMSI REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA GOUT ARTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINELENG

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado

PENGARUH REBUSAN DAUN SIRSAK UNTUK MENURUNKAN NYERI GOUT ATRHITIS PADA LANSIA

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

PENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DI DESA MALANGGATEN KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

Studi Pustaka Khasiat Daun Sirsak (Annona muricata) dalam Menurunkan Nyeri pada Pasien Gout Arthritis

EFEKTIVITAS DAUN SIRSAK DALAM MENURUNKAN NILAI ASAM URAT DAN KELUHAN NYERI PADA PENDERITA GOUT DI KELURAHAN TAMALANREA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

PENCEGAHAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DUSUN DEMANGAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

Adelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

PENGARUH SENAM 10 MENIT TERHADAP SKALA NYERI PADA PENDERITA GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya

PENGARUH KONSUMSI JUS NANAS TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP NYERI PADA PENDERITA GOUT DI KELURAHAN GENUK BARAT KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI. Oleh : AGENG FIRMAN ALAMSYAH NIM: Di Poskesdes, Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

REBUSAN DAUN SALAM UNTUK PENURUNAN KADAR ASAM URAT DAN INTENSITAS NYERI ARTHRITIS GOUT DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).

BAB I LATAR BELAKANG

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

ABSTRAK SKRINING KRISTAL ASAM URAT DI DALAM URINE PADA KARYAWAN TENAGA ADMINISTRASI TETAP FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI

PENGARUH AIR REBUSAN DAUN KEMANGI TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Hill (2003),

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

Miftahul Mualimah, Pengaruh Pemberian Air Beluntas (Pluchea Indica Less) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Wanita Menopause

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN JENIS PENYAKIT REMATIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN PERIODE JULI 2015 OKTOBER 2015

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA KAUMAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR

SOURSOP LEAF DECOCTION ON REDUCING PAIN SCALE IN GROUP ELDERLY WITH GOUT ARTHRITIS IN PUSKESMAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

ARTIKEL EFEKTIFITAS HIDROTERAPI RENDAM HANGAT DALAM PENURUNAN SKALA NYERI EKSTREMITAS PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT DI DESA SIDOMULYO

Kata Kunci :Riwayat Keluarga, Konsumsi Alkohol, Kadar Asam Urat Darah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PERBEDAAN SKALA NYERI ARTITIS GOUT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN REBUSAN KULIT MANGGIS DI DESA NYATNYONO KECAMATAN UNGARAN BARAT

PENGETAHUAN LANSIA TENTANG GOUT

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang

PENGARUH PEMBERIAN JUS SIRSAK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI DUSUN SEMARANGAN SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Asam Mefenamat, Pasien Poli Gigi

PENGETAHUAN PENDERITA GOUT ARTRITIS TENTANG TERAPI OLAHRAGA GOUT ARTRITIS

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut WHO pada tahun 2000 terjadi 52% kematian yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA ASAM URAT DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH PURIN DI GAWANAN TIMUR KECAMATAN COLOMADU KARANGANYAR

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI ARTRITIS GOUT PADA LANJUT USIA DI KAMPUNG TEGALGENDU KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

Transkripsi:

PENGARUH MENGKONSUMSI REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA GOUT ARTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINELENG Karundeng F. Gerry Mulyadi Vandri Kallo Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Email: karundengfedels30@gmail.com ABSTRAK : Gout artritis merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri yang terjadi berulang-ulang yang disebabkan adanya endapan kristal monosodium urat yang tertumpuk di dalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah. Mengkonsumsi rebusan daun sirsak (Anonna muricata) adalah salah satu jenis terapi nonfamakologi yang bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri pada penderita gout artritis karena senyawa yang terkandung dalam daun sirsak berfungsi sebagai analgetik yang mempu mengurangi nyeri gout.tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis pengaruh mengkonsumsi rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artritis di wilayah kerja Puskesmas Pineleng.Sampel diambil dengan menggunakan total sampling yaitu 34 orang yang memenuhi kriteria inklusi.desain penelitian yang digunakan adalah Time Series Design dan data yang dikumpulkan dari responden menggunakan lembar observasi.hasil penelitian uji Wilcoxon sign rank test pada hasil akhir didapatkan nilai p = 0,004 < α = 0,005 sehingga dapat diambil Kesimpulan bahwa hipotesis penelitian diterima, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh mengkonsumsi rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artritis di wilayah kerja Puskesmas Pineleng.Saran untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan populasi yang lebih besar untuk hasil yang lebih akurat serta dapat mengembangkan penelitian tentang pengaruh mengkonsumsi rebusan daun sirsak terhadap variabel yang lain seperti penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Kata Kunci :Rebusan Daun Sirsak, Gout. ABSTRACT : Gout arthritis is a disease characterized by pain that occurs repeatedly due to the deposition of monosodium crystals that accumulate in the joints as a result of high levels of uric acid in the blood. Consume decoction of soursop leaf (Anonna muricata) is one type of nonfamakologi therapy which aims to reduce the level of pain of gout arthritis patient because the compounds contained in soursop leaf serves as an analgesic which can reduce gout pain. The aim of this research is to analyze the effect of consuming boiled soursop leaftoward decrease painof goutarthritis patients in Public Healt Center of Pineleng. Sample was taken using total sampling 34 people who meet the inclusion criteria. The research design that used is Time Series Design and data collected from respondents using observation sheet. The results of Wilcoxon signed rank test on the final result p value = 0,004 <α = 0.005. TheConclusion, the hypothesis of this research is accepted. It shows that there is effect of consumingboiled soursop leaftoward decrease painof goutarthritis patients in Public Health Center of Pineleng. The Suggestion for next research, researcher can use more big population for more accurate result and for the next 1

researcer can try to develop to research the effect of boiled soursop leaf toward other variable like decrease blood pressure of hypertension patient. Keywords :Soursop leaf, Pain of Gout PENDAHULUAN Gout disebabkan adanya penumpukan kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Dimana ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat melalui urin sehingga membentuk kristal yang berada dalam cairan sendi, maka akan menyebabkan penyakit gout (Nopik, 2013). Pervalensi gout di Amerika pada tahun 1986 yang dilaporkan adalah 13,6/1000 pria dan 6,4/1000 perempuan. Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnnya taraf hidup (Sudoyo, 2009 dalam Mellynda, 2014). Di Cina, penduduk yang mengalami keadaan hiperurisemia berjumlah hingga 25%. Hal ini mungkin disebabkan karena perubahan gaya hidup dan pola makan, konsumsi alkohol yang berlebihan dan medikasi-medikasi lain (Wortman, 2002 dalam Zahara, 2013). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2013, pervalensi penderita gout artritis yang paling tinggi yaitu di Bali yang mencapai 19,3%. Di Sulawesi Utara juga merupakan salah satu prevalensi tertinggi penderita gout artritis yaitu mencapai 10,3%. Gout merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri yang terjadi berulang-ulang yang disebabkan adanya endapan kristal monosodium urat yang tertumpuk didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (Anjarwati 2010). Asosiasi internasional untuk penelitian nyeri (International Association of the Study of Pain) mengidentifikasikan nyeri sebagai suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Perry & Potter 2006). Penatalaksanaan nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri pada gout yaitu dengan terapi komplementer yaitu terapi yang bersifat pengobatan alamiah yang diantaranya adalah dengan terapi herbal (Price & Wilson, 2005). Jenis obat yang digunakan dalam terapi herbal yang dapat mengobati berbagai penyakit diantaranya gout, nyeri haid, reumatik, infeksi kandung kemih, asma, masuk angin, sembelit dan lainnya dengan buah sirsak/daun sirsak (Annona Muricata), buah manggis (Garcinia Mangostana ), Mengkudu (Morinda Citrifolia) (Fanany, 2013). Hasil survey dan pengambilan data awal yang telah dilakukan pada awal bulan Oktober 2014 di Puskesmas Pineleng di dapatkan data selama enam bulan terakhir (Mei-Oktober 2014) jumlah penderita gout artritis di puskesmas Pineleng berjumlah 34 orang, dengan pria yang berjumlah 28 orang dan wanita yang berjumlah 6 orang, dan dapat disimpulkan pria sebagai penderita terbanyak, dengan usia penderita pria: 40-80 tahun dan untuk wanita: 60-75 tahun. Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Mengkonsumsi Rebusan Daun Sirsak Terhadap Penurunan Pada Penderita Gout di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng. METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan desain Time Series Design dengan menggunakan rancangan perbandingan The static group comparasion yaitu melakukan perbandingan hasil dari observasi yang dilakukan pada dua kelompok yang berbeda sebelum dan sesudah 2

diberikannya intervensi. Pada kelompok yang pertama diberikan rebusan daun sirsak untuk diminum dan kelompok yang kedua tanpa diberikan intervensi sebagai kelompok kontrol (suyanto, 2011). intervensi akan dilakukan pengukuran hasil observasinya dengan menggunakan skala nyerinrs (numerical rating scale).penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja dari Puskesmas Pinelengpada Februari - Maret 2015.Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien gout artritis yang mengalami nyeri berjumlah 34 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total populasi yaitu mengambil keseluruhan populasi untuk dijadikan sampel (Notoatmojo, 2010). Sampel pada penelitian ini adalah 34 sampel penderita gout artritissesuai dengan Kriteria Inklusi yaitu Penderita yang berada di Wilayah kerja puskesmas Pineleng dan pasien yang bersedia menjadi responden. Pengambilan ukuran nyeri melalui lembar observasi yang berisikan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa pemberian air rebusan daun sirsak untuk diminum. Data dianalisis melalui analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Wilcoxonuntuk mencari pengruh dan Mann Whitneyuntuk mencari perbedaan dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05). Ha diterima jika nilai p 0,05, yakni adanya pengaruh rebusan daun sirsak terhadap nyeri pada penderita gout artritis, dan Ha ditolak (Ho diterima) jika nilai p 0,05 yakni tidak terdapat pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artritis. Etika penelitian bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden akan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden yaitu Informed Consent, Anonimity (Tanpa Nama), dan Confidentiality (kerahasiaan). HASIL dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Jenis Respoden Kelamin n % Laki-laki 28 82.4 Perempuan 6 17.6 Total 34 100 Tabel 2. Distribusi Menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Umur n % 45-59 Tahun 8 23.5 60-74 Tahun 20 58.9 75-90 Tahun 6 17.6 Total 34 100 Tabel 3. Distribusi Menurut Tingkat Sebelum diberikan Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Intervensi Kontrol n % n % Ringan 2 11.8 2 11.8 Sedang 9 52.9 11 64.7 Berat 6 35.3 4 23.5 Total 17 100 17 100 3

Tabel 4. Distribusi MenurutTingkat Setelah diberikan Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Intervensi Kontrol n % n % Ringan 10 58.8 2 11.8 Sedang 6 35.3 12 70.6 Berat 1 5.9 3 17.6 Total 17 100 17 100 Tabel 5. Pengaruh Rebusan Daun Sirsak Pada Tingkat Intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Variable n Mean SD p- value Tingkat 17 2.94 1.560 0.004 Tabel 6. Tingkat Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Variable n Mean SD p- value Tingkat 17 4.76 1.715 0.317 Tabel 7. Perbedaan Tingkat Penderita Gout Artritis Sesudah Diberikan Air Rebusan Daun Sirsak Antara Intervensi dan Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Variabel n Mean SD Tingkat Intervensi 13.32 1.560 17 Kontrol 21.68 1.715 p- value 0.006 B. PEMBAHASAN Pembahasan ini menyajikan hasil penelitian mengenai gambaran nyeri Gout sebelum dan sesudah mengkonsumsi rebusan daun sirsak di wilayah kerja Puskesmas Pineleng. Sejumlah 34responden telah dipilih, yaitu para penderita Goutyang berada di wilayah kerja Puskesmas Pineleng, dimana 17responden sebagai kelompok intervensi dan 17responden lainnya sebagai kelompok kontrol. Dari 34 responden yang diteliti diperoleh persentase responden yang mengalami nyeri gout artritis adalah pada usia 60-74 tahun yang berjumlah 11 orang responden (64,7%) pada kelompok kontrol dan 9 orang responden (52,9%) pada kelompok intervensi. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh widi, dkk (2011) dengan judul hubungan dukungan sosial terhadap derajat nyeri pada penderita artritis gout fase akut yang menyatakan bahwa usia terbanyak pasien penderita 51-79 tahun. Menurut teori yang dikemukakan Ode (2012), usia dapat dijadikan faktor resiko terjadinya gout karena ketika seseorang bertambah tua maka akan terjadi perubahan (penurunan) pada proses metabolisme dalam tubuh dan gout merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme asam urat dalam tubuh. Pada kelompok intervensi pada pengukuran awal ini ditemukan responden terbanyak mengalami nyeri sedang yaitu 9 orang mengalami nyeri sedang dengan presentasi 52,9%, 6 responden mengalami nyeri berat (35,3%) dan 2 orang mengalami nyeri ringan (11,8%) dan pada kelompok kontrol ditemukan hal serupa yaitu responden terbanyak mengalami nyeri sedang dengan presentase 64,7%, 4 responden mengalami nyeri berat (23,5%) dan 2 responden mengalami nyeri ringan (11,8%). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nopik (2013) dengan judul pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap 4

nyeri pada penderita gout bahwa sebelum dilakukan intervensi dilakukan pengukuran terlebih dahulu dan dalam penelitian Nopik responden paling banyak mengalami nyeri sedang. Pada akhir dari penelitian ini ditemukan bahwa pada kelompok intervensi responden terbanyak mengalami nyeri ringan yaitu 10 orang dengan presenstase 58,8%, 6 orang mengalami nyeri sedang (35,3%) dan 1 orang mengalami nyeri berat (5,9%), sedangkan pada kelompok kontrol ditemukan bahwa responden terbanyak masih pada nyeri sedang, yakni 12 orang mengalami nyeri sedang dengan presentase 70,6%, 2 responden mengalami nyeri ringan (11,8%) dan 3 responden mengalami nyeri berat (17,6%), hal ini menunjukan terjadinya penurunan nyeri pada responden yang mengkonsumsi rebusan daun sirsak. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nopik (2013) nyeri responden menurun setelah diberikan terapi air rebusan daun sirsak selama 7 hari, dimana kandungan daun sirsak memiliki ekstrak etanol yang berperan sebagai antiinflamasi.didalam etanol terdapat ekstrak mangostin yang mempunyai aktivitas sebagai penghambat, prostaglandin sebagai mediator inflamasi, dan metanol dari daun sirsak mempunyai efek meredam nyeri yang terjadi pada penderita Gout Artritis (Potter & Perry, 2006). Dalam penelitian ini ditemukan adanya pengaruh mengkonsumsi air rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artriti, hal tersebut dapat dilihat melalui uji WilcoxonSign Rank test pada hasil pengukuran skala nyeri sebelum diberikan intervensi dan hasil pengukuran terakhir setelah diberikan intervensi pada tiap kelompok dengan kemaknaan α = 0,05. Dalam penelitian ini didapatkan p- value = 0,004 (p-value < 0,05) pada kelompok Intervensi yang berarti bahwa penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artrtitis. Dengan mengkonsumsinya selama 7 hari berturut-turut. Pada kelompok kontrol dimana tidak diberikan intervensi didapati p- value = 0,317 (p-value > 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh rebusan daun sirsak pada penurunan nyeri penderita gout artritis. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Miller (2004) dalam Wijaya (2012) bahwa efek senyawa tannin, resin, crytallizable dari daun sirsak dapat meredakan nyeri gout, mengurangi bengkak dan rasa nyeri. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Zerlina (2013) dimana mengkonsumsi rebusan daun sirsak dapat mengurangi nyeri pada penderita gout artritis tanpa ada efek samping karena tidak mengandung bahan kimia dengan khasiat dan manfaat yang telah diakui oleh peneliti. Pengaruh mengkonsumsi rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artritis dikarenakan kandungan tanin, resindan crytallizable dalam daun sirsak dan responden tidak menunjukan efek samping karena kandungan dalam daun sirsak tidak berbahaya dalam tubuh. Dalam penelitian ini peneliti membandingkan pengukuran terakhir dari kelompok kontrol dan kelompok intervensi untuk melihat adanya perbedaan skala nyeri pada kedua kelompok setelah diberikan intervensi berupa mengkonsumsi air rebusan daun sirsak, dan didapati hasil setelah dilakukan pengujian menggunakan uji Mann whitney didapatkan bahwa p-value = 0,006 (p-value < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan yang sangat signifikan skala nyeri dari kedua kelompok setlah diberikan 5

intervensi mengkonsumsi rebusan daun sirsak. Hal ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Nopik (2013) bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penurunan nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Dimana kandungan daun sirsak memiliki ekstrak etanol yang berperan sebagai antiinflamasi.didalam etanol terdapat ekstrak mangostin yang mempunya aktivitas sebagai penghambat, pelepasan prostagladin sebagai mediator inflamasi, dan metanol dari daun sirsak mempunyai efek meredam nyeri yang terjadi pada penderita gout(potter & Perry, 2005). Setelah diberikan rebusan daun sirsak tingkat nyeri pada responden kelompok intervensi mengalami penurunan yang lebih cepat dari pada kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi.menggunakan daun sirsak sebagai pengobatan tradisional sangatlah baik karena selain tidak memiliki efek samping, daun sirsak juga mudah didapat bahkan dapat ditemukan dimana saja serta pengolahan daun sirsak yang begitu mudah. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh mengkonsumsi rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artritis maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat nyeri pada kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi sebagian besar tingkat nyeri responden pada kategori sedang dan berat dan setelah diberikan intervensi sebagian tingkat nyeri pada pengukuran terakhir berada pada nyeri ringan dan sedang. 2. Tingkat nyeri pada kelompok kontrol pada pengukuran pertama sebagian besar tingkat nyeri responden berada pada nyeri berat dan sedang, dan setelah pengukuran terakhir sebagian besar responden tetap berada pada. 3. Terdapat pengaruh mengkonsumsi air rebusan daun sirsak terhadap penurunan nyeri pada penderita gout artritis 4. Terdapat perbedaan tingkat nyeri pada responden yang diberikan intervensi dengan responden yang tidak diberikan intervensi. DAFTAR PUSTAKA Anjarwati, wang, 2010.Tulang dan Tubuh Kita. Getaran Hati: Yogyakarta Fanany, 2013.Khasiat Selangit Ramuan Daun Sirsak, Kulit Manggis, MengkuduTumpas Beragam Penyakit Kronis. Araska: Yogyakarta Nopik W, 2013. Pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadapnyeri pada penderita gout di kelurahan genuk barat kecamatan Ungaran barat kebupaten Semarang Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta: Jakarta Perry & Potter, 2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik (Fundamental of Nursing: Censept, Process and practice) eds. Ester, Yulianti & Parulian. Vol 2, edk 4, EGC: Jakarta Price, A. S & Wilson, M. I. 2005.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC: Jakarta. 6

Riskesdas, 2013.RisetKesehatan Dasar Tentang Penyakit Sendi. Diakses dari www.litbang.depkes.go.id. Pada tanggal 2 november 2014 Sudoyo, A. W. et al. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam (edisi ke 5). Interna Publishing: Jakarta Suyanto.(2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Nuha Medika: Yogyakarta Widi, Kertia & Wachild.2012. Hubungan Dukungan Sosial Terhadapa Derajat Pada Penderita Gout Rtritis Fase Akut. Diakses dari: Jurnal.ugm.ac.id. Pada tanggal 22 september 2014 Wijaya M. 2012. Ekstraksi Annonacous Acetogenin Dari Daun Sirsak, Annona Muricata, Sebagai Senyawa Bioaktif Antikanker Zahara, 2013.Artritis Gout Metakarpal Dengan Perilaku Makan Tinggi Purin Diperberat Oleh Aktifitas Mekanik Pada Kepala Keluarga Dengan Posisi Menggenggam Statis. 7